Ada kalanya aku senang, ada kalanya aku sedih ada saatnya aku kecewa.
Sama sepertimu. Sama saja, tidak berbeda. Mungkin suatu hari nanti salah
satu dari kalian akan merasakan menjadi aku.
Aku tidaklah istimewa, hanya saja kita berselisih waktu lahir di dunia. Aku
lebih dulu baru kalian ada. Seandainya waktu ini terbalik kalian lebih
dahulu mungkin yang saat ini ada di depan sini bukan aku tapi salah satu
dari kalian.
Muridku, memandang wajah kalian aku seperti menyaksikan ribuan warna,
ribuan pelangi, ribuan mimpi, ribuan asa yang menyala. Semua itu tidak
akan padam akan terus berkobar kecuali kalian yang pelan-pelan
meredupkan nyalanya dan mengubahnya.