Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KELAYAKAN USAHA

UNIT USAHA KERAJINAN TEPAS BAMBU

PENDAHULUAN

Gampong Buket Teukuh berdasarkan IDM merupakan Gampong tertinggal dan dari

tinjauantipologi merupakan Gampong memanjang yang terletak di lereng perbukitan,

namun juga memiliki hamparan persawahan meski tidak begitu luas. Sebaran potensi

sumber daya alam di Gampong Buket Teukuh terdiri dari kawasan perbukitan, areal

persawahan, waduk kecil, sumber mata air, serta beberapa lubang bekas galian

tambang.

Pendirian dan pemilihan unit usaha KERAJINAN TEPAS BAMBU disamping karena

usaha ini merupakan usaha yang telah dijalankan oleh sekitar 80% masyarakat Buket

Teukuh secara turun temurun, juga karena sangat didukung oleh potensi kualitas tanah

di wilayah gampong. Kawasan perbukitan yang ada lebih menguntungkan secara

ekonomis apabila diolah menjadi Kerajinan Tepas Bambu daripada menanam tanaman

seperti pisang, coklat, dan lain sebagainya.

Maksud dan tujuan pendirian unit usaha ini diarahkan untuk membuka dan memperluas

lapangan kerja baru sehingga akan meningkatkan pendapatan masyarakat, yang pada

gilirannya akan berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Gampong.

Unit usaha KERAJINAN TEPAS BAMBU ini merupakan unit usaha yang sudah turun

menurun dilakukan oleh masyarakat Gampong Buket Teukuh, namun bukan hal yang

asing bagi masyarakat karena secara individu mereka juga memiliki usaha keluarga.

ASPEK PASAR

Unit usaha KERAJINAN TEPAS BAMBU ini telah lama menjadi usaha utama sebagian

besar masyarakat yang tentu saja telah memiliki jaringan pemasaran masing-masing.
Selama ini, produksi Kerajinan Tepas Bambu Gampong Buket Teukuh telah memiliki

pasar yang tetap di wilayah Kabupaten Bireuen, maupun di wilayah tetangga seperti

Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Pidie, dan Pidie Jaya. Dalam keadaan

tertentu, Kerajinan Tepas Bambu yang dikenal berkualitas ini juga dikirim hingga ke

Kabupaten Aceh Timur. Oleh karena itu, aspek pasar tidak menjadi halangan maupun

hambatan bagi pengembangan unit usaha ini.

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, persaingan pasar maupun perang harga

memang kerap terjadi dan merupakan hal yang lumrah dalam menjalankan sebuah

bisnis. Persaingan pasar maupun perang harga yang terjadi hanya dilakukan oleh

sebagian kecil pedagang namun masih dalam batas-batas toleransi sehingga tidak

menggangu harga pasar yang lebih luas. Biasanya, perang harga dilakukan oleh

segelintir orang yang sedang butuh uang sehingga terpaksa menjual produknya dengan

harga di bawah harga pasar.

Target yang ingin dicapai melalui unit usaha ini adalah angka maksimal sesuai dengan

kemampuan dan kapasitas produksi Kerajinan Tepas Bambu itu sendiri. Target

maksimal ditetapkan mengingat kualitas Kerajinan Tepas Bambu yang diproduksi di

Gampong Buket Teukuh yang telah diakui secara luas, serta adanya kepercayaan

pasar yang telah terbentuk sejak lama.

ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA & MANAJEMEN

Dalam menjalankan unit usaha KERAJINAN TEPAS BAMBU, Gampong Buket Teukuh

memiliki sumber daya manusia yang cukup memadai serta memiliki kapasitas dan

kapabilitas dalam bidangnya. Pengalaman serta kualifikasi yang merupakan aset utama

Gampong ini telah ditempa secara otodidak maupun diwariskan secara turun temurun.

Dengan sumber daya manusia yang tersedia ini, pengelolaan unit usaha dapat

dipastikan jauh dari ancaman resiko kegagalan kecuali ada hal-hal yang bersifat

kejadian luar biasa seperti bencana alam, misalnya.


BUMG “HIDUP BARU” berencana untuk membuka dan mengembang 1 (satu) unit

usaha menganyam Tepas Bambu dan Sangkar Ayam yang telah disepakati melalui

musyawarah Gampong. Dengan adanya unit usaha KERAJINAN TEPAS BAMBU ini,

BUMG “HIDUP BARU” akan merekrut 2 (dua) orang karyawan yang hanya terlibat

dalam masalah produksi saja. Namun demikian, lapangan kerja juga akan tersedia

pada saat Kerajinan Tepas Bambu siap untuk didisitribusikan dimana beberapa orang

akan terlibat dalam proses bongkar muat.

Agar proses produksi dan distribusi dapat berjalan dengan baik dan lancar, Direktur

BUMG “HIDUP BARU” telah menyusun manajemen operasional yang tertuang dalam

SOP unit usaha. Tujuannya adalah agar setiap orang yang terlibat dalam unit usaha ini

memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing, serta hak-hak yang akan

diperoleh dari BUMG “HIDUP BARU”.

ASPEK SUMBER DAYA ALAM

Untuk dapat menjalankan unit usaha ini, tentu saja dibutuhkan sumber daya alam atau

material yang mendukung terciptanya proses produksi usaha KERAJINAN TEPAS

BAMBU. Material utama yang dibutuhkan antara lain batang bambu sebagai bahan

utamanya.

Untuk kebutuhan batang bambu, Gampong Buket Teukuh memiliki sumber daya yang

tidak tidak mudah lagi didapat sehingga perlu didatangkan dari luar Gampong atau

bergantung kepada Gampong lain atau pihak luar yang dikirimkan secara berkala.

Untuk mengatasi kendala ini, ke depan BUMG HIDUP BARU akan melakukan

pengadaan bahan baku bambu yang didatangkan dari luar daerah sehingga usaha

kerajianan mengayam tepas bambu ini dapat berjalan lancar, yang tidak terpisahkan

dari tujuan pengajuan modal dalam proposal in


ASPEK TEKNIS OPERASIONAL

Untuk mendapatkan bahan baku diperlukan batang bambu yang telah di simpan dalam

disimpan untuk beberapa saat. Pengadaan batang bambu sekarang ini dapat dikatakan

sulit untuk didapatkan sehingga sangat sulit bagi pengrajin untuk mendapatkannya.

Dari sisi harga, bahan baku batang bambu ini sangat sulit didapatkan sehingga perlu

dipensan atau didatangkan dari pihak luar. Seiring perjalan waktu dan keterbatasan

Bahan baku bambu, maka pengrajin terpaksa memesan atau membeli pada distributor

yang harga nya mencapai Rp. 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah), per batangnya,.

Dalam proses pencetakan Kerajinan Tepas Bambu memang masih manual yaitu

dengan menggunakan tenaga manusia, namun ke depannya akan diusahakan mesin

atau teknologi tepat guna sehingga proses pencetakan Kerajinan Tepas Bambu lebih

efektif dan efisien. Usaha KERAJINAN TEPAS BAMBU ini berlokasi di rumah rumah

warga sehingga tidak ada potensi konflik berupa sengketa lahan di masa depan.

Dalam hal pemasaran tepas bambu ini sarana dan prasarana transportasi tidak menjadi

kendala karena banyak pengusaha jasa angkutan yang dapat diajak bekerja sama.

Selain itu, beberapa warga Buket Teukuh juga memiliki sarana angkutan berupa truk

berukuran sedang yang juga siap untuk mengantarkan pesanan Kerajinan Tepas

Bambu bahkan hingga ke kabupaten tetangga.

ASPEK FINANSIAL

Unit usaha KERAJINAN TEPAS BAMBU ini memiliki prospek yang cerah untuk

dikembangkan oleh BUMG “Hidup Baru” karena berdasarkan pengalaman yang ada,

unit usaha ini memang sangat menjanjikan jika ditinjau dari aspek finansial. Dengan

modal yang relatif tidak begitu besar, keuntungan yang akan diperoleh oleh BUMG

masih cukup besar dalam waktu yang tidak begitu lama.

Usaha KERAJINAN TEPAS BAMBU tidak membutuhkan biaya yang besar karena

usaha ini dilakukan di lahan depan rumah warga, sehingga unit usaha ini tidak akan

menguras keuntungan yang didapat oleh BUMG.


Untuk modal awal kerja, BUMG “HIDUP BARU” membutuhkan total dana sebesar Rp.

300.000.000,- ( Tiga Ratus Juta Rupiah ) yang diperuntukan untuk membangun

tempat/gudang penyimpanan bahan baku dan hasil usaha tersebut (RAB terlampir).

BUMG “Hidup Baru” akan mengalami titik impas (BEP) yaitu dalam kurun waktu 12

bulan, atau dengan asumsi lain BUMG mampu menjual sebanyak 1.880 lembar

perbulan dan dapat yang mencapai omzet penjualan hampir 100 jt lebih dalam tiap

bulannya

ASPEK LINGKUNGAN

Pembukaan unit usaha KERAJINAN TEPAS BAMBU ini mendapatkan dukungan yang

luas dari masyarakat karena selain memiliki prospek yang bagus, juga karena tidak

asing lagi bagi sebagian besar warga. Sekitar 80% penghasilan utama warga Gampong

BUKET TEUKUH bersumber dari usaha KERAJINAN TEPAS BAMBU yang dikelola

oleh warga secara perorangan.

Manfaat bagi masyarakat juga sangat besar karena selain mengurusi KERAJINAN

TEPAS BAMBU sendiri, warga juga akan mendapatkan penghasilan tambahan karena

ikut terlibat

ASPEK LEGAL

Unit usaha KERAJINAN TEPAS BAMBU ini memiliki aspek legal yaitu Qanun Gampong

No. 04Tahun 2017 tentang Pendirian BUMG. Qanun Gampong yang lahir berdasarkan

hasil Musyawarah Gampong ini menjadi rujukan utama karena usaha KERAJINAN

TEPAS BAMBU ini bukan unit usaha berbadan hukum sehingga tidak memerlukan

SITU dan SIUP.

1. Kesimpulan

 Unit usaha KERAJINAN TEPAS BAMBU sangat layak untuk

dibangun/dikembangkan jika dikaitkan dengan berbagai aspek yang dikemukakan

di atas.
 Keuntungan yang didapat relatif cukup besar jika dihitung dari biaya produksi per

unit.

 Sumber daya manusia juga tersedia di Gampong dengan skill yang sangat

memadai dan juga sudah menjadi usaha rutinitas mereka sehari hari.

 Usaha KERAJINAN TEPAS BAMBU merupakan usaha ekonomi produktif jika

dinilai dari aspek BEP.

 Usaha KERAJINAN TEPAS BAMBU merupakan produk unggulan Gampong

Buket Teukuh karena didukung oleh sumber daya yang ada di Gampong.

 Unit usaha ini memiliki kaitan langsung dengan sebagian besar warga karena

usaha ekonomi masyarakat juga didominasi oleh usaha KERAJINAN TEPAS

BAMBU.

 Jika dianalisa, kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh unit usaha jauh lebih besar

sehingga dapat mengatasi kelemahan dan tantangan yang akan dihadapi.

2. Rekomendasi

 Berdasarkan uraian di atas, Direktur BUMG merekomendasikan agar unit usaha

KERAJINAN TEPAS BAMBU ini mendapatkan dukungan dari Komisaris karena

telah terbukti dapat membuka lapangan kerja, mendatangkan Pendapatan Asli

Gampong, serta bersentuhan langsung dengan sebagian besar masyarakat Buket

Teukuh.

 Unit usaha KERAJINAN TEPAS BAMBU ini layak dijalankan karena tidak

mendapatkan penolakan dari mayoritas warga sehingga dalam pelaksanaannya

tidak akan mendapatkan resistensi yang berpengaruh kepada tingkat

keberhasilannya.

 Unit usaha KERAJINAN TEPAS BAMBU ini layak dijalankan karena tidak

bergantung kepada faktor iklim sehingga dapat terus beproduksi sepanjang tahun.
Demikian analisis kelayakan usaha ini kami sampaikan semoga mendapatkan

persetujuan dari Komisaris BUMG serta dukungan dari masyarakat. Atas perhatian dan

bantuan yang diberikan kami ucapkan banyak terima kasih.

BUKET TEUKUH, 26 Februari 2018

Diajukan oleh:

Hamlizar
Direktur BUMG

Anda mungkin juga menyukai