Rasa
kekhawatiran, ketakutan maupun cemas akan muncul pada saat memasuki persalinan.
Bidan merupakan pendamping yang diharapkan dapat memberikan pertolongan,
bimbingan dan dukungan selama persalinan. Asuhan yang mendukung selama persalinan
merupakan standar pelayanan kebidanan. Yang dimaksud dengan asuhan mendukung
adalah bersifat aktif dan ikut serta selama proses berlangsung. Kebutuhan dasar ibu
selama persalinan menurut Lesser dan Kenne meliputi:
Adapun kebutuhan dasar ibu selama persalinan yang akan kita bahas adalah sebagai
berikut:
Kebutuhan eliminasi;
Dukungan fisik dan psikologis tidak hanya diberikan oleh bidan, melainkan suami,
keluarga, teman, maupun tenaga kesehatan yang lain. Dukungan dapat dimulai sejak awal
ibu mengalami kehamilan. Dukungan fisik dan emosional harus sesuai dengan aspek
sayang ibu yaitu:
Memungkinkan ibu merasa nyaman, aman, serta emosional serta merasa didukung dan
didengarkan;
Memastikan bahwa informasi yang diberikan adekuat serta dapat dipahami oleh ibu.
Berdasar hasil penelitian terdahulu bahwa pemberian makanan padat dengan pasien yang
memerlukan anestesi tidak disetujui. Motilitas, absorpsi dan sekresi asam lambung
menurun. Hal ini dapat menyebabkan makanan dapat tertinggal di lambung sehingga
dapat terjadi aspirasi pneumonia. Namun demikian, kebutuhan akan cairan masih
diperbolehkan. Selama persalinan, ibu memerlukan minum dan sangat dianjurkan minum
minuman yang manis dan berenergi
Berdasar hasil penelitian terdahulu bahwa pemberian makanan padat dengan pasien yang
memerlukan anestesi tidak disetujui. Motilitas, absorpsi dan sekresi asam lambung
menurun. Hal ini dapat menyebabkan makanan dapat tertinggal di lambung sehingga
dapat terjadi aspirasi pneumonia. Namun demikian, kebutuhan akan cairan masih
diperbolehkan. Selama persalinan, ibu memerlukan minum dan sangat dianjurkan minum
minuman yang manis dan berenergi.
Sebagian ibu masih berkeinginan untuk makan selama fase laten persalinan, tetapi
memasuki fase aktif, hanya ingin minum saja. Pemberian makan dan minum selama
persalinan merupakan hal yang tepat, karena memberikan lebih banyak energi dan
mencegah dehidrasi (dehidrasi dapat menghambat kontraksi/tidak teratur dan kurang
efektif). Oleh karena itu, anjurkan ibu makan dan minum selama persalinan dan kelahiran
bayi, anjurkan keluarga selalu menawarkan makanan ringan dan sering minum pada ibu
selama persalinan.
Kebutuhan eliminasi
Selama persalinan terjadi penekanan pada pleksus sakrum oleh bagian terendah janin
sehingga menyebabkan retensi urin maupun sering berkemih. Retensi urin terjadi apabila:
Tekanan pada pleksus sakrum menyebabkan terjadinya inhibisi impuls sehingga vesica
uretra menjadi penuh tetapi tidak timbul rasa berkemih;
Anastesi regional, epidural, blok pudendal sehingga obat mempengaruhi saraf vesica
uretra.
Menghambat penurunan bagian terendah janin, terutama bila berada di atas spina
isciadika;
Posisi merangkak
Alasan: baik untuk persalinan dengan punggung yang sakit, membantu bayi melakukan
rotasi dan meminimalkan peregangan pada perineum.
Posisi berjongkok/berdiri
Alasan: membatu penurunan kepala bayi dan memperbesar ukuran panggul yaitu
menambah 28% ruang outletnya, memperbesar dorongan untuk meneran (bisa memberi
kontribusi pada laserasi perineum).
Alasan: memberi rasa santai bagi ibu yang letih, memberi oksigenasi yang baik bagi bayi
dan membantu mencegah terjadinya laserasi.
Selama persalinan tidak dianjurkan posisi litotomi, karena dapat menyebabkan hipotensi
yang berakibat ibu bisa pingsan dan hilangnya oksigen bagi bayi, menambah rasa sakit,
memperlama proses persalinan, ibu sulit melakukan pernafasan, sulit buang air kecil,
membatasi gerakan ibu, ibu merasa tidak berdaya, proses meneran menjadi lebih sulit,
menambah kemungkinan laserasi pada perineum dan menimbulkan kerusakan saraf pada
kaki dan punggung.
Pengaturan posisi;
Sentuhan
Menurut Penny Simpkin, cara pengurangan sakit dapat dilakukan dengan mengurangi
rasa sakit langsung dari sumbernya, memberikan rangsangan alternatif yang kuat dan
mengurangi reaksi mental negatif, emosional dan reaksi fisik. Adapun secara umum,
teknik pengurangan rasa sakit, meliputi:
Kehadiran pendamping yang terus-menerus, sentuhan yang nyaman dan dorongan dari
orang yang mendukung;
Berendam;
Pengeluaran suara;
Menurut Sarwono (2006) peran bidan adalah memantau dengan seksama dan
memberikan dukungan serta kenyamanan pada ibu, baik segi/perasaan maupun fisik,
seperti :
e) Menjaga kandung kemih tetap kosong, ibu dianjurkan berkemih sesegera mungkin.
Selain itu menurut Lesser dan Keane dalam buku Midwifery oleh Varney (2002)
menyatakan bahwa kebutuhan ibu selama persalinan antara lain : perawatan tubuh,
pendampingan oleh keluarga, bebas dari rasa nyeri persalinan, penghormatan akan
budaya, dan informasi tentang diri dan janinnyaAsuhan tubuh artinya metode sentuhan
oleh pendamping persalinan, misalnya : mengusap muka dengan washlap lembab,
memperhatikan kebersihan tubuh, memperhatikan kebersihan pada vulva, agar ibu
nyaman dan pemberian nutrisi
1) Dukungan emosional, dukungan dari suami, orang tua dan kerabat yang
disukai ibu sangat diperlukan dalam mengurangi rasa tegang dan membantu
kelancaran proses persalinan dan kelahiran bayi. Penolong persalinan juga dapat
memberikan dukungan dan semangat kepada ibu dan anggota keluarga dengan
mungkin minum dan makanan ringan.3) Kebutuhan eliminasi, kandung kencing harus
dikosongkan setiap dua jam atau
lebih sering jika kandung kemih ibu terasa penuh selama proses persalinan.
Kandung kemih yang penuh akan menghambat penurunan bagian terbawah janin.
4) Mengatur posisi, peranan bidan adalah mendukung ibu dalam pemilihan posisi
apapun, menyarankan alternatif hanya apabila tindakan ibu tidak efektif atau
memberikan dukungan pada ibu sehingga ibu merasa lebih tenang dan proses
6) Pengurangan rasa nyeri, mengurangi rasa nyeri bisa dilakukan dengan pijatan.
semakin sering dan semakin lama. Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir
atau keluar cairan ketuban dari jalan lahir (Kemenkes RI, 2016).
e. Tahapan persalinan
hingga serviks mencapai pembukaan lengkap (10 cm). Kala I persalinan dibagi
menjadi dua fase yaitu fase laten ditandai dengan pembukaan serviks sampai 3 cm
yang berkisar 8 jam dan fase aktif dimulai dari pembukaan 4 cm hingga
pembukaan lengkap (10 cm) yang berkisar selama 7 jam. Kecepatan rata-rata 1
2) Kala II persalinan
Dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir
dengan lahirnya bayi. Proses ini biasanya berlangsung dua jam pada primi dan
satu jam pada multi. Gejala dan tanda kala II persalinan yaitu ibu merasa ingin
tekanan pada rektum dan vagina, perineum menonjol, vulva vagina dan sfingter
Dimulai segera setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta
dan selaput ketuban. Tanda lepasnya plasenta yaitu adanya perubahan bentuk dan
tinggi fundus, tali pusat memanjang dan adanya semburan darah mendadak dan
singkat. Persalinan kala III ini berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Risiko
perdarahan meningkat apabila kala III berlangsung lebih dari 30 menit.4) Kala IV
persalinan
Dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir setelah dua jam dari
kelahiran plasenta. Periode ini merupakan saat paling kritis untuk mencegah