Drivetest
1
dua mode yang digunakan dalam WCDMA kualitas suara. Seperti halnya EcNo, SQI
dimana yang pertama menggunakan FDD diupdate 0,5 detik.
(Frequency Division Duplex) dan kedua
dengan menggunakan TDD (Time Division Call Setup Success Ratio (CSSR)
Duplex). FDD dikembangkan di Eropa dan CSSR adalah prosentase tingkat
Amerika sedangkan TDD dikembangkan di keberhasilan melakukan setup panggilan
Asia. Pada WCDMA FDD, digunakan sehingga diperoleh kanal yang dipergunakan
sepasang frekuensi pembawa 5 MHz pada pada saat awal signaling. Pada perhitungan
uplink dan downlink dengan alokasi frekuensi CSSR menggunakan rumusan sebagai berikut:
untuk uplink yaitu 1945 MHz – 1950 MHz dan callsetup
untuk downlink yaitu 2135 MHz – 2140 MHz. CSSR 100x ..............(1)
callattemp t
Parameter Kerja Jaringan (QoS)
Beberapa parameter yang dijadikan Call Drop Ratio
referensi umum untuk dapat melihat per- Call Drop Ratio adalah prosentase
formansi dari jaringan 3G/UMTS adalah banyaknya panggilan yang jatuh atau putus
seperti : RSCP, EcNo, Speech Quality Index setelah kanal pembicaraan digunakan. Pada
(SQI), Call Setup Success Ratio, Call Drop perhitungan call drop ratio ini digunakan
Ratio, Successfull Call Ratio, Call Congestion menggunakan rumus sebagai berikut :
Ratio, dan Handover Success Ratio. CallDropped ..(2)
CallDropRatio(%)100x
CallSetup
RSCP Call drop dapat disebabkan beberapa
Reception Level (RxL) adalah tingkat hal, antara lain:
kekuatan sinyal di jaringan 2G yang diterima Rugi-rugi frekuensi radio
ponsel, sedangkan untuk 3G(UMTS)
Co Chanal interferensi dan Adjacent
menggunakan istilah Received Signal Code
interferensi
Power (RSCP). Skala RxL antara -47 dBm s.d.
Kegagalan proses handover
-110 dBm (bila menunjuk angka lebih besar
dari -85 dBm Sangat Baik, -92 s.d. -85 Baik, -
Successful Call Ratio
105 s.d. -92 Cukup Baik, dan <-105 Kurang
Successfull Call Ratio adalah
Baik). Untuk RSCP menggunakan skala -47
prosentase dari keberhasilan proses panggilan
dBm s.d. -112 dBm (>-85 dBm Sangat Baik, -
yang dihitung dari MS si penelepon melakukan
98 s.d. -85 Baik, -108 s.d. -98 Cukup Baik, dan
panggilan sampai dengan panggilan tersebut
<-108 Kurang Baik).
terjawab oleh penerima. Pada perhitungan
successful call ratio ini menggunakan rumusan
Energy Carrier Per Noice (Ec/No)
sebagai berikut :
Ec/No adalah kualitas data atau suara
di jaringan operator 3G/UMTS, Fungsinya
(3)
Successful Call(%) = 100 x (CSSR x(1-call drop rate))
sama dengan RxQual di jaringan 2G. Skala 0
Call Congestion Ratio
s.d. -6 dBm sangat baik, -6 s.d -11 dBm baik, -
Call Congestion Ratio adalah
11 s.d -16 dBm buruk dan <-16 dBm sangat
prosentase kepadatan panggilan yang di-
buruk.
sebabkan karena keterbatasan kanal. Pada
perhitungan call congestion ratio ini
Speech Quality Index (SQI)
menggunakan rumusan sebagai berikut :
Secara tradisional, kualitas data atau
BlockCall ...(4)
suara di jaringan 3G/UMTS di ukur dengan CallCongestionRatio (%) 100x
parameter Ec/No, bagaimanapun tidak akurat CallAttemp t
digunakan sebagai indikator kualitas sinyal. Handover Success Ratio
SQI adalah pengukuran yang lebih Handover Success Ratio adalah
canggih dikhususkan untuk menggambarkan prosentase tingkat keberhasilan proses per-
2
pindahan sel pada MS selama melakukan 4. Pengujian dan Analisa
percakapan secara mobile tanpa terjadi Dari hasil pengukuran kemudian diproses
pemutusan hubungan. Adapun kriteria yang didapatkan hasil call sequence, RSCP, EcNo
menyebabkan terjadinya handover antara lain : dan SQI. Call sequence yang meliputi meliputi
level penerimaan (RSCP), kualitas call setup success ratio (CSSR), call drop ratio,
penerimaan(Ec/No), jarak MS-BTS, power successful call, call congestion ratio dan
budget, Fast Upling handover (penurunan level Handover success ratio.
sinyal secara drastis) dan trafik percakapan.
Pada Handover Success Ratio ini 4.1 Call Setup Success Ratio (CSSR)
menggunakan rumusan sebagai berikut : Pada perhitungan Call Setup Success
HSR(%) 100x
HandoverSuccess ....(5) Ratio ini menggunakan rumusan seperti pada
HandoverAttempt persamaan (1). Setelah dilakukan perhitungan
CSSR sidapatkan hasil perbandingan gambar 2,
3. Pengukuran (Perancangan) dimana prosentase CSSR bila menggunakan
jaringan normal (dapat menerima jaringan 2G
Metode Pengukuran dan 3G), dimana operator Indosat memiliki
S u r ve y L o k a s i prosentase keseluruhan yang sangat baik
BTS
diikuti oleh Excelcomindo. Sedangkan operator
Telkomsel memiliki prosentase keseluruhan
Pemilihan Rute yang kurang baik terutama di daerah Surabaya
Pengukuran
selatan yang hanya memiliki prosentase
66,67%.
D r i ve Te s t
Pengolahan Data
Mapping Data
M a p S e rve r
3
4.2 Call Drop Ratio prosentase successful call ratio bila meng-
Pada perhitungan call drop ratio ini gunakan jaringan normal (dapat menerima
menggunakan rumusan seperti pada persamaan jaringan 2G dan 3G), dimana pada daerah
(2). Setelah dilakukan perhitungan call drop surabaya selatan pada operator telkomsel
ratio didapatkan hasil perbandingan seperti memiliki prosentase successful call ratio paling
gambar 4, dimana prosentase call drop ratio kecil yaitu 25%, sedangkan operator
bila menggunakan jaringan normal (dapat Excelcomindo memiliki prosentase yang paling
menerima jaringan 2G dan 3G), dimana pada stabil dari ketiga operator.
daerah surabaya selatan hampir keseluruhan
operator memiliki prosentase yang buruk
terlebih operator Telkomsel call drop rationya
melebihi 50% yaitu 62,5%. Lebih dari separuh
panggilan mengalami drop call.
4
Excelcomindo memiliki prosentase yang stabil operator memiliki nilai prosentase yang baik
yaitu dibawah 2% di seluruh daerah surabaya, terutama operator indosat yang memiliki rata-
sedangkan pada operator Telkomsel pada rata handover success ratio diatas 99%.
daerah Surabaya selatan memiliki nilai yang
rendah (8,3%), selajutnya pada operator
Indosat memiliki prosentase Congestion yang
rendah yaitu pada Surabaya tengah (3,6%),
utara(3,8%) dan selatan (9%), hanya pada
Surabaya timur dan barat memiliki prosentase
yang baik yaitu 0%.
4.6 RSCP
Gambar 9 prosentase congestion ratio, lock Pada gambar coverage plot RSCP
jaringan terdapat 4 indikator warna yang mana setiap
warna mempresentasikan nilai level sinyal
4.5 Handover Success Ratio yang diterima oleh mobile station selama
Pada perhitungan handover success ratio proses drive test.
ini menggunakan rumusan seperti pada Pada gambar 12 dibawah merupakan
persamaan (5). Setelah dilakukan perhitungan salah satu contoh coverage plot dari hasil
congestion ratio didapatkan hasil perbandingan pengukuran RSCP pada daearah Surabaya
seperti tabel 9 dan gambar 10, dimana Tengah dengan metode lock (hanya menerima
prosentase handover success ratio bila jaringan 3G/UMTS) untuk operator
menggunakan jaringan normal (dapat Excelcomindo. Dari coverage plot tersebut
menerima jaringan 2G dan 3G). semua dapat diketahui bahwa level sinyal yang
diterima oleh MS hampir didominasi oleh
5
gambar hijau tua dan hijau, meski ada sedikit
warna kuning dan merah dibeberapa titik.
Selanjutnya untuk data plot coverage area
lainnya terlampir.
6
parameter lainnya seperti jarak, power
budget dan kondisi daerah. Seperti pada
Surabaya Tengah nilai RSCP terbaik
pada operator Telkomsel sebesar
68%(pada range -85dBm s/d 0 dBm) dan
EcNo 46% (-6dB s/d 0 dB), nilai
handover success ratio hanya 97%, lebih
redah dari Indosat yang hanya memiliki
nilai RSCP dan EcNo yang lebih kecil.
3. Tingginya nilai EcNo belum tentu
mempengaruhi kualitas suara(SQI) yang
diterima oleh MS. Seperti pada daerah
Surabaya Utara nilai EcNo Telkomsel
48%(pada range -6 dB s/d 0 dB) nilai
SQI hanya 55%(pada range 18 s/d 30),
lebih rendah Excelcomindo nilai EcNo
hanya 45%(pada range -6 dB s/d 0 dB)
tapi nilai SQI 61%(pada range 18 s/d
30).
Gambar 14 SQI Excelcomindo, Surabaya
Tengah, metode lock Daftar Pustaka :
Dari coverage plot diatas di diatas
1 Tandibura Frendy. “Analisa Perbandingan
didapatkan data SQI, dimana SQI dengan
Kinerja Jaringan Operator GSM di area
indikator warna hijau sebesar 45%, warna
Surabaya”.ITS. 2008.
kuning sebesar 10%, dan warna merah 45%.
2 ERICSSON software. “TEMS investigation
Sehingga dapat dikatakan bahwa level kualitas
user guide”. Ericsson 2008.
suara Excelcomindo yang diterima oleh MS di
3 Global Sinergi. “Pengenalan TEMS”.
area Surabaya Tengah dengan hanya menerima
http://globalsinergi.com/news/
sinyal 3G/UMTS dibeberapa titik sangat baik
2/Pengenalan-TEMS di akses pada 18 juli
dan di titik lain sangat buruk.
2009.
5. Kesimpulan
4 Budi Aswoyo, “Antena dan Propagasi”,
2006.
Dari analisa yang dilakukan dari hasil
[5] Dirjen Postel, “Peraturan Menteri
pengukuran kinerja dari operator 3G/UMTS di
Komunikasi dan Informasi tentang
area Surabaya, dapat ditarik kesimpulan
Standar Kualitas Pelayanan Jaringan
sebagai berikut:
Teleponi Dasar Pada Jaringan Bergerak
1. Nilai Successfull Call Ratio ber-
hubungan erat dengan CSSR dan drop Seluler”, 2007
[6] Dirjen Postel, “Hasil Pengukuran Kinerja
call. Makin tinggi nilai CSSR dan makin
Operasi Penyelenggara Seluler dan
rendah nilan drop call, maka tingkat
FWA”, 2009
kesuksesan panggilan akan semakin
[7] Goksel Somer, “Optimization and Log File
bagus. Seperti pada daerah Surabaya
Barat pada operetor Excelcomindo mode Analysis in GSM”, 2003.
[8] European Comission. “Cost Action
normal prosentase CSSR 100%, call
231”.1999.
drop 0% didapat nilai successful ratio
[9] Regents of the University of Minnesota.
sebesar 100%.
“Mapserver”. http://mapserver.org/
2. Tingkat kesuksesan dari handover pada
diakses pada 2 agustus 2009.
jaringan 3G/UMTS tidak semata-mata
[10] Qualcomm, “UMTS University”, 2005
dipengaruhi oleh RSCP dan EcNo,
melainkan masih banyak parameter- (DVD)