By:
Anjani Dhara S
Bimo Bayuaji
KPI
(Key Performance Indicator)
Macam macam :
a) RxLev (Reception Level)
level daya/kuat sinyal yang diterima MS(dBm) .
Range nilainya yaitu antara -47 dBm hingga -110 dBm . Semakin kecil
dBm nya maka semakin baik kuat sinyalnya
Nilai
-85 dBm
-85 hingga
-92dBm
-92 hingga
-105dBm
<-110dBm
Keterangan
Excellent
Good
Fair
Poor
Nilai
Keterangan
0-5
Very Good
5-6
Good
6-7
Poor
Speech Codec
Keterangan
HR
Half Rate ( 5.6 Kilo bit/ second), kapasitasnya dapat 2x full rate
FR
EFR
AMR HR
AMR FR
>95%
9095%
8090%
<80%
Sangat bagus
bagus
Cukup bagus
Ket :
Jelek/Poor
Call setup jml call yg bs menempati traffic
Call attempt jml percobaan attempt originating call
Ket:
Drop call panggilan yg terputus
Call establish call yang tersedia
COVERAGE PROBLEM
Low Signal Level
Kondisi dimana jumlah site sedikit dan terdapat obstacle seperti perbukitan
yang menghalangi LOS sinyal akan terdapat area dengan sinyal yang lemah
Lack of Dominant Server
MS kemungkinan berada pada border cell dan tidak terdapat best serving cell
menyebabkan terjadinya ping-pong handover.
Fast Moving Mobile
Saat MS bergerak cepat maka akan terjadi handover cepat dan banyak
perubahan pada sinyal Rx Level
Acces failure after drop call
cell dimana MS mengakses memiliki Rx Level dibawah ACCMIN/Rxlevami. krn
poor coverage atau blocking. ACCMIN/Rxlevami min diseting -104 dBm
QUALITY PROBLEM
Bad Rx Level, Rx Qual and FER
Saat Rx Level menurun Rx Qual dan FER juga menurun karena adanya
interferensi atau fading
Bad Rx Level, Rx Qual but FER OK
Kemungkinan area yang flat tanpa adanya halangan dan pantulan atau
penggunaan re-use frekuensi yang baik sehingga terjadinya cochannel
kecil.
Co- Channel Interference
interferensi yang disebabkan krn penggunaan freq yg sm oleh cell carrier
dan jg cell yang lain
misalkan site air kelik sec.2 mempunyaiBCCH = 21.Sedangkan site
sukamandi sec.3BCCH=21dengan arah antenna berhadapan.
EXTERNAL INTERFERENCE
External interference dapat terjadi karena:
adanya kesalahan instalasi
planning yang kurang baik
kebocoran filter krn adanya frekuensi yang bersinggungan atau tepat
pd alokasi frekuensi tertentu tetapi tdk sesuai dg ketetapan alokasi
frekuensi pemerintah.
Pengecekannya menggunakan spectrum analyzer utk mengetahui
sumber external interference
EXAMPLE CASE
Site Audit
Dari panoramic view tampak coverage area Pada Sector A dan Sector
B LOS coverage dan tidak terdapat obstacle apapun sedangkan
pada Sector C terdapat obstacle berupa antena operator lain yang
dapat menaikan nilai eksternal interference
Troubleshooting
pada kasus berikut current azimuth adalah 280 dengan nilai uplink
interference -80 dBm, apabila dirubah menjadi 300 nilai uplink
interference turun menjadi -87 dBm, dan apabila diubah lebih menjauhi
yaitu pada azimuth 330 maka nilai uplink interference turun menjadi
-93 dBm
Relokasi Antenna
Meskipun nilai uplink interference turun reazimuth bukan solusi yang baik
karena trial azimuth hanya untuk memastikan bahwa uplink interference
benar berasal dari antena operator lain. Untuk solusinya kita dapat
merelokasi antena
KPI Drivetest 3G
Level
Status
Sangat Baik
Kurang Baik
Baik
Cukup
Tidak Direkomendasikan
Ec/No
Ec/No merupakan rasio rata-rata daya sinyal pilot
dengan total interference. Ec/No menunjukkan level
daya minimum (threshold) dimana UE masih bisa
melakukan suatu panggilan. Sistem WCDMA memiliki
standar untuk nilai Ec/No minimum sebesar
-13 dBm agar UE masih bisa melakukan panggilan.
No.
Levelrata-rata terbaik adalah
Status
Namun
Ec/No
-6 dBm. Range
1
>/= -6 dBm adalah:
Sangat Baik
yang
digunakan
< -6 dBm
< -9 dBm
Kurang Baik
Baik
Cukup
Tidak Direkomendasikan