Anda di halaman 1dari 161

Tutorial Software RF Engineering & Reporting 2G

& 3G

PT. NexWave Semarang

Disusun oleh:
 Ifaz Fachrul Hindami (13101018)
 Tri Abi Mahyu (13101034)
 Ya’qub Maulana (13101038)

Jl D.I Panjaitan no 128


Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom
Purwokerto
2016
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan karya tulis tentang Tutorial Penggunaan Tools dalam dunia
telekomunikasi meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih pada Bapak Putra Luthfiano, Bpk. Sumantri Pramudiyanto,
Bapak Abdul Aziz, Bapak Lian Joko, Bapak Arief Haryanto dan Bapak
Damanhuri, selaku pembimbing kami yang telah memberikan banyak wawasan
kepada kami selama melakukan Kerja Praktek di PT Nexwave Semarang.

Kami sangat berharap tutorial ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan untuk siapapun yang baru memasuki dunia
telekomunikasi. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tutorial ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan tutorial yang telah
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tutorial sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang ingin
mempraktekkannya. Sekiranya tutorial yang telah disusun ini dapat berguna
bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.

Semarang, 09 September 2016

i|Tutorial Software RF Engineering & Reporting


Daftar Isi

Kata Pengantar................................................................................................................... i

Daftar Isi ........................................................................................................................... ii

Daftar Istilah: ................................................................................................................... iii

BABI Reporting SSV 2G ................................................................................................. 1

BABII Reporting SSV 3G .............................................................................................. 34

BAB III Reporting dan Analisa Dasar Cluster Optim (Base on case) ........................... 68

BAB IV Remarking 3G KPI Performance & Contributor ............................................. 89

BAB V Remarking 2G KPI Performance .................................................................... 122

BAB VI Remarking 3G KPI Performance ................................................................... 139

ii | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Daftar Istilah:
Nama Istilah Pengertian
RSCP Received Signal Code Power

Ec/No Merupakan perbandingan dalam dB dari


Energi chip dengan daya noise total yang
diukur pada pilot channel yang utama.

Scrambling Code (SC) SC Merupakan kode yang membedakan


antar sektor NodeB atau sel digunakan
untuk membedakan user yang satu dengan
yang lainnya.
Spider Graph Fitur pada map info untuk menampilkan
garis dari serving cell
Moving Download Proses Dowload saat kondisi bergerak

LAC Local Area Code.

ActiveSet Sejumlah Cell yang terdeteksi dan


berhubungan dan sedang melayani UE serta
dikenali oleh jaringan.
Detected Set Sejumlah Cell yang terdeteksi UE namun
tidak dikenali dalam jaringan (nampak
sebagai Missing Neighbour)

Idle Mode Mode dimana kondisi MS Tidak melakukan


tugas secara spesifik/tidak melakukan
panggilan
Dedicated Mode Mode dimana kondisi MS melakukan tugas
secara spesifik, contohnya melakukan
panggilan.
RX Level Rx-Level ialah tingkat kuat level sinyal
penerima di MS dalam satuan (-dB), semakin
kecil semakin baik.

RX Qual Rx-Qual ialah tingkat kualitas sinyal


penerima si MS dalam satuan (skala 0-7),

iii | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
makin besar makin jelek.

Cell Id Cell ID adalah angka unik yang biasanya


digunakan untuk mengidentifikasi lokasi
suatu BTS berdasarkan Location Area Code
(LAC).

Throughput Troughput adalah bandwidth yang


sebenarnya atau aktual. Diukur dengan
satuan waktu tertentu dan pada kondisi
jaringan tertentu yang digunakan untuk
melakukan transfer file dengan ukuran
tertentu juga.

SQI Speech Quality Indicator ialah indicator


kualitas suara dalam keadaan dedicated
(menelpon) dengan rentang -20 s.d 3 makin
besar makin baik.
MOS Mean Opinion Score ialah standar kualitas
suara multimedia (audio, percakapan
telepon, atau Video) yang ditetapkan oleh
ITU-T dengan skala penilaian (1-5) makin
besar makin baik.
Drop Call Ratio (DCR) DCR adalah prosentase banyaknya panggilan
yang jatuh atau putus setelah kanal
pembicaraan digunakan.
Blocked Call Ratio (BCR) Prosentase kepadatan panggilan yang
disebabkan karena keterbatasan kanal
Call Setup Time (CST) Waktu yang diperlukan untuk melakukan
panggilan dalam satuan detik (s).

iv | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
BABI Reporting SSV 2G
1. Pertama, bukalah Program Actix Analyzer,

Gambar 1.1 Membuka Program Actix

MENGATUR BINNING

2. Kemudian aturlah Binning, binning digunakan untuk mengatur proporsi


penempatan titik pada Peta yang akan ditampilkan. Standar yang
digunakan pada PT NexWave adalah 5x5 meter. Aturlah pada Tools –
Preferences, ubah Binning Mode menjadi Location, dan nilai X dan Y =
5, units diatur menjadi Meter.

1|Tutorial Software RF Engineering & Reporting


Gambar 1.2.1 Langkah Mengatur Binning

Gambar 1.2.2 Parameter Pengaturan Binning

Atur Projection juga ke ED 79 UTM Zone 49(S). OPEN LOGFILE

2|Tutorial Software RF Engineering & Reporting


3. Kemudian bukalah Logfile, dengan klik Icon Open dan masuklah
direktori tempat Logfile yang tersimpan.

Gambar 1.3 Membuka Logfile

4. Pilih semua Logfile yang akan diproses,

3|Tutorial Software RF Engineering & Reporting


Gambar 1.4 Memilih Logfile

5. Tunggu hingga proses selesai, lamanya proses tergantung banyaknya


logfile dan spesifikasi pada komputer

Gambar 1.5 Proses Membuka Logfile

6. Jika logfile sudah berhasil dibuka, maka akan tampil pada Loaded Data
Files, lakukan expand pada menu tersebut.

4|Tutorial Software RF Engineering & Reporting


Gambar 1.6 Contoh Logfile yang Sudah Terbuka

MEMBUAT SUPERSTREAM

7. Kemudian, untuk menggabungkan dan memproses logfile yang sudah


terbuka, maka kita harus menggunakan Superstream. Untuk membuat
Superstream, klik Tools – dan pilih Create Superstream.

5|Tutorial Software RF Engineering & Reporting


Gambar 1.7 Membuat Superstreams

8. Tentukan nama Superstream yang akan dibuat, karena kita akan


membuatnya dengan mengelompokkan berdasarkan MS yang
digunakan, tentukan nama MS1 dan gunakan keyword MS1 untuk
melakukan Matching, dan otomatis semua logfile dengan MS1 akan
tercentang.

6|Tutorial Software RF Engineering & Reporting


Gambar 1.8 Proses Matching Berdasarkan MS

9. Lakukan hal yang sama untuk MS2 dan MS3

Gambar 1.9 Proses Matching untuk MS2 (atas) dan MS3 (bawah)

10. Jika berhasil maka akan muncul menu baru SuperStreams dengan MS1,
MS2, dan MS3.

7|Tutorial Software RF Engineering & Reporting


Gambar 1.10 Contoh Super Streams

PARAMETER UNTUK REPORTING

11. Dalam laporan SSV menggunakan beberapa Indikator berikut ini, data
dapat diambil menggunakan logfile yang digunakan saat proses Moving
/ Bergerak.
a. ServRxLevIdle pada MS1
b. ServCI dan Handover Plot pada MS2
c. ServCI pada MS1
d. ServRxQual pada MS2
e. TEMS Session App Throughput DL pada MS3
12. Sebagai contoh, untuk melihat Rx Level, kita menggunakan MS1 yang
digunakan saat proses DT. Kekuatan sinyal yang diterima diukur
menggunakan MS yang digunakan yaitu menggunakan proses idle yaitu
didiamkan saja. Untuk melihat ServRxLevel Idle dapat dilihat pada

8|Tutorial Software RF Engineering & Reporting


SuperStreams – MS1 – GSM – Downlink Measurements – ServRxLevl Idle,
klik kanan dan pilih Display On Map.

Gambar 1.12 Memilih Parameter dan Menampilkan dalam Peta

13. Jika berhasil maka akan tampil seperti pada gambar 1.13

9|Tutorial Software RF Engineering & Reporting


Gambar 1.13 RxLevel Distribution Plot

14. Karena Report akan dilakukan pada MapInfo, kita harus melakukan
proses Export data agar dapat dibaca oleh MapInfo yaitu TabFile. Untuk
melakukan proses Export, kita klik Icon Layers, kemudian klik Export to
Tab.

Gambar 1.14 Langkah Export to Tabfile

15. Kemudian tentukan jenis data yang akan di Export yaitu MS1-
ServRxLevIdle, centang pada data tersebut, tentukan direktori tempat
data yang akan di export dan klik OK. Proses yang sama dapat
dilakukan pada indikator yang sudah dijelaskan pada Langkah 11.

10 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 1.15 Langkah Export to Tabfile

11 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Plotting Pada MapInfo

16. Pertama, bukalah software MapInfo Professional, dan pilihlah Cancel


untuk membuat Workspace baru.

Gambar 1.16 Membuka program MapInfo


17. Untuk mulai membuka data jalan dan Tabfile yang sudah di export, klik
File – Open dan tentukan direktori penyimpanan

Gambar 1.17.1 Membuka data Jalan

12 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 1.17.2 Membuka Data Logfile
18. Jika data sudah terbuka, maka tampilan akan seperti pada gambar 1.18

Gambar 1.18
19. Kemudian untuk membuat plotting warna / thematic, pilih Map – Create
thematic map.

13 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 1.19 Membuat Thematic Map
20. Kemudian pilih jenis tema yang akan digunakan dengan pilih Ranges
dengan tipe Point Ranges sesuai permintaan, kemudian klik Next

14 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 1.20 Memilih Tema Thematic
21. Pilih sumber table data yaitu MS1_ServRxLevIdle dan pada jenis Field
adalah ServRxLevIdle, kemudian klik Next.

Gambar 1.21 Memilih Data


22. Kemudian pada langkah selanjutnya adalah rentang data standar yang
akan ditampilkan, kita dapat mengubah rentang angka dengan klik
Ranges

15 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 1.22 Mengatur Rentang Thematic
23. Kemudian kita dapat mengatur rentang nilai sesuai permintaan operator
tertentu, pada gambar 1.23 adalah contoh untuk 2G SSV operator H3I.
lalu klik OK

Gambar 1.23 Mengatur Nilai Ranges


24. Untuk mengubah pewarnaan pada Legend, kita dapat melakukan Klik
Styles pada window Thematic Map

16 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 1.24
25. Pada gambar 1.25 adalah contoh standar warna SSV 2G operator 3, yang
dapat berbeda pada waktu dan operator tertentu. Kita dapat melakukan
pengubahan dengan melakukan klik pada warna yang ada.

17 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 1.25 Mengatur Warna untuk Plot
26. Agar nama legend lebih rapi, kita dapat melakukan pengubahan dengan
mengatur nama Legend, dengan klik Legend pada Window Thematic
Map.

Gambar 1.26 Mengatur Nama untuk Legend

27. Sebagai contoh, kita ubah nama dan subnama seperti pada gambar
1.27, kemudian klik OK.

18 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 1.27 Memberi Nama untuk Legend
28. Jika sudah selesai, pada Window Thematic Map, kita dapat klik OK

Gambar 1.28 Pengaturan yang sudah dikonfigurasi

29. Dan hasilnya akan tampak seperti pada gambar 1.29

19 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 1.29 Hasil Plotting Distributed RxLevel
30. Untuk menampilkan Legend, kita dapat memilih Tools – Thematic
Legend Manager – Embed Thematic Legend.

Gambar 1.30 Menampilkan Legend


31. Dan legend akan tampil seperti pada gambar 1.31

Gambar 1.31 Hasil Plot RxLevel


32. Dan langkah terakhir adalah menambahkan Gcell, dengan klik Common
– Open Gcell Table, dan buka file di direktori penyimpanan

20 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 1.32.1 Membuka File Gcell Table

Gambar 1.32.2 Direktori File Gcell


33. Dan jika sudah selesai, maka akan tampil seperti gambar 1.33

21 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 1.33 Hasil dengan Gcell
34. Sebagai indikator penunjuk jarak, maka kita memerlukan Scale bar,
untuk membuat, klik Tools – ScaleBar – Draw ScaleBar

Gambar 1.34 Membuat Scale Bar


35. Tentukan tipe jarak yaitu Kilometer

22 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 1.35 Menentukan Tipe ScaleBar
36. Dan hasil akan tampil seperti gambar 1.36

Gambar 1.36 Hasil dengan ScaleBar

Melihat Neighbour Pada 2G

37. Pertama, bukalah program MapInfo Professional 11.5

23 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 1.37 Membuka Program MapInfo

38. Berikut ini adalah tampilan awal MapInfo Professional 11.5. untuk
membuka file Gcell yang akan digunakan, klik Common.

Gambar 1.38 Tampilan awal MapInfo

39. Pada menu Common, pilihlah Open gcell Table.

24 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 1.39 Menu untuk Membuka File Gcell

40. Tentukan ukuran antena secara standar dengan memilih opsi berikut ini

Gambar 1.40 Menentukan Radius Antena


41. Kemudian masuklah ke direktori tempat file gcell disimpan

25 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 1.41 Membuka File Gcell Table
42. Jika sudah berhasil maka akan muncul tampilan seperti pada gambar
xx.

Gambar 1.42 Tampilan Gcell

43. Kemudian langkah selanjutnya adalah menentukan lokasi site yang akan
dicari dengan menekan tombol Ctrl+F. Pilih opsi table yang digunakan
menggunakan gcell dan objek adalah SiteID. Tentukan juga Mark with
Symbol dengan menggunakan indikator yang mudah dilihat lalu klik OK.

26 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 1.43 Langkah Mencari Site

44. Pada SiteID isikan nomor SiteID yaitu 116699 dan tekan Enter, lalu klik
salah satunya, dan klik OK

Gambar 1.44 Memasukkan SiteID yang Dicari

45. Maka akan tampil lokasi Site yang sudah ditentukan seperti paa gambar
xx.

27 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 1.45 Tampilan Site yang Sudah Ditentukan

46. Setelah dilakukan proses Zoom In, maka lokasi Site sudah dapat dilihat.

Gambar 1.46 Site yang Dicari

47. Untuk memulai proses melihat neighbour pada setiap cell pada Site
tersebut, kita harus melakukan update table terhadap gcell yang telah
kita buka. Table tersebut berisi informasi mengenai informasi neighbour
dari semua cell yang ada. Prosesnya adalah menu Common – Update
Table – pilih Gneigh Update from Text File atau dengan shortcut Ctrl +T.

28 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 1.47 Proses Update GNeighbour

48. Pilih Parent CI – Target CI.

Gambar 1.48 Memilih Tipe Relasi

49. Lalu pilihlah file Adj_2G to 2G_20160810 dan tunggu proses hingga
selesai

29 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 1.49 Memilih Data

50. Kemudian bukalah file CJ Jalan untuk melengkapi layer yang akan
ditampilkan, dengan klik File – Open dan masuk ke direktori
penyimpanan file tersebut.

Gambar 1.50 Memasukkan Data Jalan

51. Lalu untuk melihat Neighbour pada setiap Cell, pilihlah Icon ( ) atau
View Adjacencies.

30 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 1.51 Icon Adjacencies

52. Lalu kliklah pada salah satu sektor, pada gambar 1.52 adalah contoh
saat dilakukan klik pada Sector 1 pada SiteID 116699.

Gambar 1.52 Neighbour pada Sektor 1


53. Pada Tab Layer dapat kita lihat bahwa indikator Merah adalah Cell yang
kita pilih sehingga statusnya adalah Serving Cell dan warna kuning
adalah NeighbourCell, sehingga total NeighBour Cell adalah sebesar 13
cell.

31 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 1.53 Keterangan Layer

54. Kemudian untuk Sector 2, jumlah Neighbour Cell adalah sebesar 19


Neighbour dan terdapat dua cell yang mengalami Co-channel.

Gambar 1.54 Neighbour pada Sektor 2

55. Untuk sector 3 terdapat 14 neighbour cell dan tidak terdapat Co-
channel.

32 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 1.55 Neighbour pada Sektor 3

33 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
BABII Reporting SSV 3G

1. SSV (Single Site Verification) adalah suatu proses untuk memastikan bahwa
fungsi dasar dari sebuah Cell berjalan normal, seperti melakukan panggilan,
kualitas dari panggilan, proses Handover, pengiriman pesan dan paket data.
2. Untuk software yang di butuhkan, diantaranya adalah:
a. Actix : Digunakan untuk melakukan export Logfile ke dalam bentuk
Tab File agar
bisa di jalankan di Map Info.
b. Map Info : Digunakan untk merepresentasikan ke dalam batuk Grafis, bisa
juga
digunakan untuk mengolah data.
c. Tems : Digunakan untuk collecting data (Drive Test) .
3. Perlu diketahui bahwa data/logfile yang digunakan pada tutorial ini adalah hasil
collecting data oleh Drive Tester menggunakan software Tems, untuk
selanjutnya bisa di olah.
4. Setelah software tersebut di atas berhasil terinstall, Bukalah software Actix.

Gambar 2.1 Logo Actix Software

34 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
5. Selanjutnya muncul pilihan seperti gambar berikut, klik Analyzer Classic.

Gambar 2.2 Tampilan awal Actix

6. Berukut adalah tampilan awalnya. Selanjutnya klik kanan pada Load Data Files
yang ada pada layer control > klik open Logfile.

Gambar 2.3 Open Logfile

7. Setelah itu akan muncul windows open, silahkan pilih logfile mana sajakah yang
akan digunakan, lalu klik OK.

35 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 2.4 Pilih Logfile

8. Setelah berhasil membuka logfile, lakukan pengelompokan MS menggunakan


Superstream dengan cara klik Tool>Superstream, ubah nama sesuai keinginan,
dilanjutkan dengan mengelompokan MS dengan cara mengetikan (contoh MS1)
pada kolom matching dan klim tombol matching. Maka data yang ada pada MS1
semua akan tercentang. Lakukan hal serupa pada MS lainya jika dibutuhkan.

36 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 2.5 Mengelompokan MS dengan Super Stream

9. Hasil dari Super Streams yang telah dibuat pada proses sebelumnya adalah
sebagai berikut.

Gambar 2.6 Hasil Super Stream


10. Selanjutnya, agar logfile yang ada bisa diolah menggunakan Map Info haruslah
di export ke dalam bentuk TAB terlebih dahulu menggunakan Software Actix.
11. Berikut metodelogi yang digunakan agar mengetahui layanan apa saja yang
terdapat dalam logfile
a. MS1: Idle
b. MS2: Dedicated
c. MS3: Data
12. Data yang akan diexport dari Actix kedalam bentuk TAB adalah :
a. RSCP Distribution Plot pada MS 1
b. EC/NO Distribution Plot pada MS 1
c. SC plot pada MS 1
d. LAC (Location Area Code)
e. Moving download pada MS 3
f. Spider Graph pada MS 1
g. ActiveSet Count pada MS 2

Untuk selanjutnya diolah menggunakan Map Info

37 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
13. Berkut adalah 2 contoh cara meng-export log file dari Actix ke TAB File.
a. Export RSCP
- Cara melakukan export RSCP Distribution Plot yang berada pada MS1
menggunakan Actix kebentuk TAB file.
- Klik Super Streams > Expand MS1 > Expand UMTS > Expand
Downlink Meansurements > Expand UU_ActiveSet_RSCP_0 > pada
UU_ ActiveSet_RSCP_0 Klik kanan Display to Map.

Gambar 2.7 Open on map


- Setelah mucul seperti gambar di atas, klik layers > Export to TAB >
centang MS1-Uu_ActiveSet_RSCP_0 > Klik OK.

Gambar 2.8 Export ti TAB File

b. Export ActiveSet

38 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Cara mengeksport ActiveSet Count menggunakan Actix ke dalam bentuk
TAB file adalah:
- Klik Super Streams > Expand MS1 > Expand UMTS > Expand
Downlink Meansurements > Expanf UU_ActiveSet SC > pada
UU_ActiveSet_SC_0 Klik kanan Display to Map

Gambar 2.9 Open on map


- Setelah mucul seperti gambar di atas, klik layers > Export to TAB.

Gambar 2.10 Export to TAB File

- Selanjutnya centang MS1-Uu_ActiveSet_SC_0 > Klik OK.

39 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 2.11 Export to TAB File

Untuk mengetahui lokasi penyimpanan, bisa di lihat pada kolom Destination


Folder.

c. Untuk moving download ada di MS3 dengan nama App_Throughput_DL.

Gambar 2.12 Moving Dowload pada Layer Control

14. Setelah melalui proses export untuk semua logfile yang dibutuhkan. Di Folder
penyimpanan akan terlihat seperti berikut.

40 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 2.13 file hasil export
15. Selanjutnya pengerjaan beralih kepada software Map Info.

Gambar 2.14 Logo Map Info Professional 11.5

41 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
16. Proses ini bertujuan untuk merepresentasikan logfile ke dalam bentuk grafis agar
lebih mudah dipahami. Untuk logfile sebenarnya juga bisa dibuka dalam bentuk
angka dan tabel.
17. Berikut adalah cara mengolah dan merepresentasikan RSCP Distribution Plot.
a. Bukalah file MS1-Uu_ActiveSet_RSCP_0 yang pada proses sebelumnya
telah di export, bisa dengan cara mengklik 2 kali pada file. Selanjutnya akan
muncul langsung di Map Info.

Gambar 2.15 Tampilan logfile menggunakan Map Info dalam bentuk Grafis

b. Sebelum melanjutkan keproses selanjutnya, dibutuhkan GCell. Untuk Gcel


hanya diambil pada bagian yang dibutuhkan yaitu pada bagian yang berada
pada lokasi saat collecting data/Drive Test.
c. Klik Common> Open

Gambar 2.16 Tools ComMon

d. Untuk drawing option disesuaikan seperti gambar berikut.

42 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 2.17 Drawing Option
e. Pilih Gcell yang dibutuhkan, kali menggunakan file GCELL 3G H3I CJ
20160713 yang diberikan oleh RF Engineer.

Gambar 2.18 Mengiput Gcell


f. Tunggu sampai proses selesai, untuk laptop tertentu terkadang waktu yang
dibutuhkan lumayan lama

43 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 2.19 Seluruh Gcell
g. Setelah mucul, selanjutnya mengelompokan Gcell mana saja yang akan
digunakan. Manfaatnya akan berdampak pada peforma laptop/computer
yang digunakan, jika terlalu banyak Gcell yang muncul maka peforma laptop
juga akan menurun. Caranya dengan Zoom In sampai terlihat dengan jelas
zona kerja.

Gambar 2.20 Hasil Zoom In pada lokasi kerja


h. Klik Marque Selec Tool, lalu seleksi dengan cara mengklikan tool pada
daerah yang diinginkan.

44 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 2.21 Marque Tools
i. Sebagai pertanda bahwa Gcell telah masuk pada zona seleksi, akan terlihat
seperti berikut. Jika tandanya berbeda,hapus centang pada gsite yang berada
di layer control.

Gambar 2.22 Hasil Sleksi


j. Selanjutnya klik tabel > Export

Gambar 2.23 Tool Export


h. Klik slection > klik export.

Gambar 2.24 Export Selection Gcell

45 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
i. Ubahlah nama sesuai keinginan, untuk tipe data pilih Delimited ASCII (txt).

Gambar 2.25 Export Gcell to ASCII


j. Selanjutnya sesuaikan dengan gambar berikut.

Gambar 2.26 Delimited ASCII Information


k. Bukalah file tersebut dengan menggunakan tool ComMON. Klik ComMON
> Open Gcell Tabel > pilih file > Open.

46 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 2.27 Open New Gcell file
l. Selanjutnya, membuat Thematic Map. Klik Map > Create Thematic Map

Gambar 2.28 Create Thematic Map


m. Pilih kolom rangess, untuk template yang digunakan menyesuaikan
kebutuhan. Yang terlihat di gambar berikut menggunakan template yang
telah dibuat sebelumya. Umumnya yang digunakan adalah tamplate yang
bentuknya bulat. Klik Next

47 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 2.29 Tempalte Thematic Map
n. Pilih logfile yang digunakan, Klik Next

Gambar 2.30 Select Table


o. Selanjutnya akan muncul seperti gambar di bawah ini. Untuk mengubah
rangess, klik rangess > pada kolom method ubah menjadi Custom agar
ranges bisa di ubah sesuai kebutuhan.
Pada colom of rangess, berfungslogi untuk menentukan jumlah rangess yang
akan dibuat, setelah diubah lalu klik racalc.
Ubahlah rangess yang ada, seuai kebutuhan, dangan cara klik ranges yang
ingin diubah, pada kolom Custum Rangess.

48 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 2.31 Change Ranges
p. Untuk mengubah warna ranges, klik Styles > lalu ubahlah satu persatu warna
dengan cara mengklik warna masing-masing. Setelah selesai klik Ok.

Gambar 2.32 Change Styles

49 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
q. Untuk menyimpan tamplate, bisa dengan cara klik Save As, lalu ubah nama
> OK > OK.
r. Selanjutnya menampilkan lagend agar rangess dapat terlihat. Dengan cara
klik Tools > Klik Thematic Legend Manager > klik embed thematic Legend.

Gambar 2.33 Menampilkan Legend


Hasilnya

Gambar 2.34 Legend


s. Selajutnya membuat ScaleBar dengan cara Klik Tools > Pilih ScaleBar >
Pilih Draw SceleBar.

50 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 2.35 Create ScalBar
t. Selanjutnya ubah tipe unit mejadi kilometers, untuk kolom lainya
menyesuaikan sesuai kebutuhan.

Gambar 2.36 Pengaturan ScalBar


u. Hasil akhirya akan terlihat seperti gambar berikut.

51 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 2.36 Hasil ScalBar

18. Selanjutnya adalah cara mengolah dan merepresentasikan Ec/No Distribution


Plot.
a. Bukalah file MS1_Uu_ActiveSet_EcNo_0 yang pada proses sebelumnya
sudah di export ke dalam bentuk TAB file.

Gambar 2.37 File EcNo


b. Masukan Gcell yang pada proses sebelumya sudah dipilih sesuai lokasi
kerja. Lakukan dengan cara yag sama pada saat menambahkan Gcell pada
RSCP menggunakan ComMon.

52 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 2.38 Open Gcell
c. Setelah itu membuat Thematic Map. Caranya sama seperti membuat
Thematic Map pada RSCP yang terdapat pada poin 11.m sampai point 11.s.
d. Untuk rangess, sesaikan dengan gambar berikut

53 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 2.39 Thematic Map
d. Selanjutnya mampilkan Legend dan ScaleBar, caranya sama dengan
menampilkan Legend dan ScaleBar pada RSCP. Hasilnya akhirnya seperti
berikut.

54 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 2.40 Hasil EcNo
19. Selanjutnya adalah proses menampilka SC Plot.
a. Seperti pada proses sebelumya, di awali dengan membuka file yang telah di
export ke batuk TAB file. Nama file yang digunaka adalah MS1-
Uu_ActiveSet_SC_0

Gambar2.41 File Sc
b. Masukan Gcell yang pada proses sebelumya sudah dipilih sesuai lokasi
kerja. Lakukan dengan cara yag sama pada saat menambahkan Gcell pada
RSCP menggunakan ComMon.

c. Dilajutkan dengan membuat Thematic Map, caraya masih sama dengan


membuat Thematic Map pada proses sebelumnya. Yang membedakan adalah
ketika memilih tamplate, kita tidak menggunakan tamplate rangess,
melainkan tamplate yang ada di individual.

55 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 2.42 Template Individual
d. Utuk Style warna meyesuaika kebutuhan, dikareakan banyaknya yag harus
diberi warna.

56 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 2.43 Change Styles
e. Sama seperti proses sebelumya, selajutnya yaitu menampilka Legend dan
ScaleBar .

57 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 2.44 Hasil Active Set SC
f. Yang berbeda dari proses-proses sebelumya adalah mengaktifka automatic
Labels dengan cara meekan tombol pada layer control. Seperti yang terlihat
di gambar berikut.

Gambar 2.45 Automatic Lables: On

g. Hasilya akhirnya seperti berikut

58 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 2.45 Hasil SC Plot

20. Menampilkan LAC


a. Untuk menampilkan LAC (Location Area Code), bukalah Gcell yang telah
di kelompokan pada proses sebelumnya. Buka file dengan menggunakan
tools comMon dengan cara Klik ComMon > Open Gcell Tabel

Gambar 2.46 ComMon Tools


b. Lalu pilihlah Gcell yang akan digunakan. Hasilnya seperti berikut.

59 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 2.47 Gcell
c. Setelah muncul Gcell, selanjutya masuk pada tool Map > Create Thematic
Map, pilihlah tamplate individual lalu klik Next.

Gambar 2.48 Template Thematic Map


d. Pada kolom table pilihlah Gcell, untuk Field pilih LAC.

60 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 2.49 Select Table
e. Selanjutnya ubahlah style jika diinginkan, apabila telah selesai klik OK.
Hasilnya seperti berikut

Gambar 2.50 Hasil LAC


f. Untuk menampilka Legend dan ScaleBar , caranya masih sama dengan
prosen sebelumnya. Hasil akhirnya seperti yang terlihat di gambar berikut
ini.

61 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 2.51 Hasil LAC

21. Selanjutya merepresetasikan Moving Download


a. Hampir semua proses sama dengan proses sebelumya dan sudah diterangkan
di proses sebelumya.
b. Dimulai dari membuka file MS3-TEMS_Session_App_Throughput_DL.

Gambar 2.52 file Moving Download


c. Proses ini selanjutnya sama dengan prosen sebelumya yang ada pada RSCP,
EcNo. Membuat Thematic Map, ScaleBar dan Legend.
d. Untuk template yang digunakan saat membuat Thematic Map adalah Ranges.

62 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 2.53 Tamplate
e. Dan hasil akhirnya seperti berikut

Gambar 2.54 Hasil Moving Download

63 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
22. Selanjutnya membuat Spider Graph pada Uu_ActiveSet_SC_0
a. Buka lah file Uu_ActiveSet_SC_0, dan buat Thematic Map, Legend dan
SceleBar denga cara yang sama pada proses sebelumnya. Disarankan ketika
membuat Spider Graph dilakukan setelah meampilka SC Plot, dikarenakan
filenya sama. Jadi anda tidak perlu mengulang lagi utuk meampilkan
Thematic Map, Legend dan ScaleBar.

Gambar 2.55 Active Set Sc


b. Selanjutnya klik Tools > Spider Graph

Gambar 2.56 Create Spider Graph


c. Selanjutnya sesuaikan dengan gambar berikut

64 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 2.57 Setting Spider Graph
d. Selanjutnya ubah nama dan dimpan file.

Gambar 2.58 Save File Spider Graph


e. Tunggu sampai prosesnya selesai, dan hasil akhirnya akan seperti berituk.

65 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 2.59 Hasil Spider Graph
23. Menampilkan ActivSet Count
a. Semua prosesnya adalah sama dengan proses sebelumnya, yakni membuat
Thematic Map, ScaleBar , dan Legend.
b. Untuk template Thematic Map menggunakan individual. Berikut hasil
akhirnya.

Gambar 2.60 Hasil Active Set Count


24. Done!
Selamat mencoba, semoga berhasil dan bermanfaat. Mohon Maaf apabila
terdapat kekurangan dalam segi apapun.

66 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
67 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
BAB III Reporting dan Analisa Dasar Cluster Optim (Base on case)

Reporting pada tutorial ini berdasarkan sebuah kasus dari hasil drive test
wilayah Banjarnegara dengan project H3I teknologi 2G dan 3G. Adapun
metodologi pada drive test seperti pada gambar 3.1

Gambar 3.1 Metodologi Drive Test

Dari metodologi gambar 3.1 untuk prosees selanjutnya adalah sebagai berikut.

1. Binning dengan menggunakan software actic seperti pada gambar 3.2

Gambar 3.2 open logfile di actic untuk binning


2. Proses selanjutnya adalah filter, karena pada saat open logfile, satu
buah logfile terdiri dari 4 buah UE, MS1 sampai MS4 seperti pada

68 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
gambar 3.3. Untuk proses pemisahan dapat dilakukan dengan
menggunakan fitur superstream pada software actix.

Gambar 3.3 Log file yang telah dibuka

3. Superstream dapat dikatakan proses filter UE mana saja yang akan


ditampilkan, proses pembuatan superstream seperti pada gambar 3.4
berikut.

Gambar 3.4 Pembuatan superstream pada actix

4. Proses selanjutnya adalah pemisahan MS mana saja yang akan dijadikan


grup dalam superstream. Proses dapat dilihat pada gambar 3.5 dalam
proses pembuatan superstream.

69 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 3.5 proses pembuatan superstream

5. Gambar 3.5 merupakan proses pembuatan superstream dua buah MS.


Dibuat satu persatu. MS1 sampai selesai kemudian MS2. Lakukan proses
sampai semua MS diubuat superstreamnya. Jika MS-nya terdapat 4
buah, maka superstreamnya buat 4, proses untuk melakukannya sama
seperti pada pembuatan MS1 dan dua pada gambar 3.5. dan hasil akhir
dari pembuatan superstream seperti pada gambar 3.6

Gambar 3.6 Hasil akhir superstream

70 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
6. Pada templates laporan yang dibutuhkan adalah RSCP seperti pada
gambar 3.7. yang dibuthkan adalah proses ketika pre drive test dan
jumlah RSCP dalam persen yang nilainya lebih dari -95dB.

Gambar 3.7 templates yang dibutuhka, RSCP

7. Untuk mencari RSCP seperti yang dibutuhkan pada templates, dilihat


bagian metodologi. RSCP ikut seperti metodologi yang dibutuhkan.
Seperti pada gambar 3.1 MS2 untuk project H3I dan yang diambil adala
EcNo dan Drop, sehingga RSCP ikut ke MS2

Gambar 3.8 langkah mendapatkan RSCP

71 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
8. Langkah untuk mendapatkan RSCP seperti pada gambar 3.8 pada
software actix. Ditampilkan kedalam map di actix kemudian di buat
gambar representasinya dengan menggunakan mapInfo.

Gambar 3.9 mengubah map dari actix ke format mapInfo

9. Proses untuk mendapatkan gambar pemetaan RSCP dari actix seperti


pada gambar 3.9 dan hasilnya ada pad folder di proses akhir di gambar
3.9

Gambar 3.10 hasil file mapInfo

10. Untuk lebih memudahkan proses membuka file dapat dibuka file export
hasil dari actix pada proses 9 dan enter / double click.

72 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 3.11 proses pembuatan thematic map

11. Untuk membuat representasi gambar pada mapInfo dibuat thematic


map seperti pada gambar 3.11

Gambar 3.12 langkah membuat thematic map

73 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
12. Konfigurasi pemetaan pada seperti bentuk titik dan warna. Lebih
lengkapnya pada gambar 3.13

Gambar 3.13 proses pemilihan range sesuai kebutuhan

13. Munculkan legend pada petaseperti pada gambar 3.14

74 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 3.14 Proses memunculkan legend di map info

14. Munculkan scalebar pada mapinfo seperti pada gambar 3.15

Gambar 3.15 Memunculkan scalebar di mapinfo

75 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 3.16 hasil pementaan RSCP di Map Info

15. Seperti pada gambar 3.16 hasil pemetaan RSCP dan sudah terdapat
legend serta scalebar pada map info, screenshoot.

Gambar 3.16 mendapatkan RSCP dalam rupa excel dari actix

16. Untuk mendapatkan persentase nilai RSCP maka dapat dibuka file RSCP
dalam rupa excel. Untuk dapat mendapatkan file excelnya dapat dilihat
proses pada gambar 3.16.

76 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 3.17 Hasil olah pada file excel

17. Hasil excel yang didapat pada actix kemudian diolah dengan
menggunakan forma di ms excel. Untuk formula seperti pada gambar
3.17. Formula yang digunakan adalah formula “=COUNTIF(F:F, ">= -
95")” dan “=COUNT(F:F)”

Gambar 3.18 Hasil akhir pada templates RSCP

18. Nilai dari hasil perhitungan Ms Excel masukkan kedalam form RSCP di
templtes serta screenshoot RSCP pada MapInfo ditempelkan pada kolom
pre drive test

77 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 3.19 template EcNo

19. Untuk mendapatkan nolilai EcNo seperti cara mendapatkan RSCP pada
actix atau dapat dilihat pada gambar 3.20

Gambar 3.20 mendapatkan EcNo

Gambar 3.21 mengubah map dari actix ke map info

78 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
20. Sama seperti cara mendapatkan pemetaan RSCP, cara mendapatkan
pemetatan EcNo pada actix. Lebih lengkapnya seperti pada gambar 3.21

Gambar 3.22 pembuatan Thematic Map

21. Pembuatan thematic map seperti pada pembuatan RSCP dan sesuaikan
range pada saat pembuatan pemetaan warna. Sesuaikan range pada
pemetaan seperti pada gambar 3.22

Gambar 3.22 pembuatan thematic map penyesuaian Range

22. Untuk proses pemetaan hampir sama dengan gambar 3.13 dan 3.14
dan proses yang sama dengan proses 11. Yang membedakan adalah
range dari EcNo itu sendiri da dari actixnya sendiri.

79 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 3.23 Hasil akhir EcNo

23. Munuclkan legend dan scalebar seperti pada proses 13 dan 14 di RSCP
kemudian hasil akhirnya dapat dari screenshoot dan simpan ke
templates.
24. Untuk mendapatkan persentase dari nilai dari EcNo hampir sama
dengan cara mendapatkn presentase dari RSCP. Ambil data dari Actix
kemudian buat presentase dengan menggunakan excel seperti gambar
3.24.

Gamabar 3.24 Mendapatkan nilai RSCP lebih dari -12 db

80 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 3.25 Template 2G-3G distribution

25. Seperti pada gambar 3.1 pada bagian metodologi, sudah dapat
diperkirakan untuk mendapatkan 2G-3G ditribution adalah pad MS4,
sehingga untuk mendapatkanya dapat diolah dari Actix. Atau seperti
pada gambar 3.26

Gambar 3.26 file technologi mode dari actix


26. Setelah mendapatkan file excel, hapus kolom message sampai dengan
distance. Yang dibutuhkan hanya Longtitude dan Latitude serta
Technology_Mode seperti pada gambar 3.27

81 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 3.27 Format untuk file technologi mode

27. Setelah format seperti pada gambar 3.27, simpan file dalam extensi
*.CSV seperti pada gambar 3.28

Gambar 3.28 simpan dalam file *.CSV

28. Hasil dari file .CSV dibuka dengan menggunakan mapInfo untuk
kemudian dibuatkan point di map info. (gambar 3.29)

82 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 3.29 open file *.CSV

29. Proses selanjutnya adalah membuat point dari tabel yang sudah ada
dengan menggunakan fitur “create point” dari mapInfo

Gambar 3.30 proses create point

30. Dari proses 29, akan tercipta file .tab atau file mapInfo tersendiri dari
file excel yang berisi lokasi titik longtitude dan altitude. Buka file map
info seperti pada gambar 3.31

83 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 3.31 membuka file hasil create point

31. Setelah map terbuat, proses selanjutnya seperti proses pembuatan


pemetaan RSCP dan EcNo. Membuat thematic map dari peta yang telah
dibuat.

Gambar 3.32 Create thematic map

32. Buat thematic map berdasarkan technology mode dan kemudian seperti
pada gambar 3.32 buat individual dan bentuk pointnya lingkaran.
Adapun hasilnya seperti pada gambar 3.33

84 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 3.33 hasil akhir Technologi mode

33. Hasil dari pembuatan thematic map akan seperti pada gambar 3.33,
untuk mencari persentase dari jumlah 2G distribution dan 3G
distribution, buka kembali file excel sebelumnya yang berisi kordinat
dan techonolgy mode kemudian dibuat perhitungan di excel dengan
menggunakan formula count, countif dan perhitungan kalkulasi biasa
seperti pada gambar 3.34

Gambar 3.34 perhitungan 2G 3G distribution

Gambar 3.35 Tempel di template

34. Hasil akhir di screenshoot dan dimasukkan ke dalam template dan nilai
persentase disimpan pada template seperti pada gambar 3.35

85 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Analisa dasar RF Optimazation

Secara umum solusi untuk melakukan optimasi dibedakan menjadi optimasi


secara fisik (physical tunning), berdasarkan parameter (Parameter tunningI)
dan hardware troubleshooting.

Permasalahan yang dapat diselesaikan dengan physical tunning biasanya


berhubungan dengan coverage. Secara umum solusi optimasi secara fisik
adalah sebagai berikut:

- Antena Tilt

Tilt merupakan kemiringan antena. Secara umum proses tilting terdapat dua
buah tilting. Mechanical tilting dan Electrical Tilting. Sama-sama melakukang
pengubahan secara fisik namun yang membedakan adalah dampak dari
tiltingnya tersebut. Dengan menggunakan mechanical tilting, maka jika
polarisasi antena dianggap seperti pancaran berbentuk sebuah balon, maka
dengan melakukan mechanikal tilting ke bawah dampaknya seperti balon
ditekan kebawah. Jarak pancar kedepan semakin pendek, namun bagian
bawahnya melebar. Namun dengan menggunakan electrical tilting, jika
gambaran pola radiasi seperti pancaran balon, maka dampaknya jika
diturunkan electrical tiltingnya balon seperti dikurang anginnya. Atau
dampaknya adalah luas area akan berkurang dari segala arah.

Bahasa simplenya untuk mechanical tilting mengubah kemiringan antena.


Sebuah antena jika berdiri hampir tegak 80o dengan antena yang lebih miring
di kemiringan semisal 45o akang menghasiilkan cakupan area yang berbeda.
Cakupan akan lebih luas jika kemiringannya 80o dan akan lebih sempit di 45o.
perbedaan cakupan, jangkauan area bisa diselesaikan oleh mengubah
kemiringan antena.

- Antena Azimuth

Adakalanya area yang jangkau oleh antena itu kurang tepat. Semisal arah
antena lebih condong ke arah wilayah yang kondisi penduduknya sepi seperti
hutan, bukan mengarah ke pemukiman atau masyarakat. Hal ini bisa di cek
arah antena menggunakan google earth PRO.

- Antena Location

86 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Jika masalah yang didapatkan karena permasalahan fisik, diduga terjadi
shadowing atau fading signal maka solusi yang bisa ditawarkan adalah
mengganti lokasi antena.

- Antena hight

Jika solusi dengan menggunakan Antena Tilt dan masih dibutuhkan jangkauan
area yang lebih luas, atau bahkan lebih rendah, bisa mengubah ketinggian
antena. Logikanya jika posisi antena dengan ketinggian yang berbeda tapi
kemiringan yang sama, luas area jangkauannya semakin jauh bagi antena yang
tinggi dibanding yang rendah

- Antena type

Beberapa tipe antena memiliki spesifikasi tersendiri. Solusi untuk pergantian


tipe antena diperlukan mengganti tipe atau mungkin sudah terjadi saturasi.
Selain itu permasalahan yang membedakan antena type adalah penggunaanya
diguankan di lingkungan seprti apa. Contoh lingkungan sub urban dengan
lingkungan urban tidak akan menggunakan antena yang sama

- New Site

Jika diperlukan dan memang sudah sangat cruisial, biasanya solusi terakhir
dalam phisical tunning adalah “New Site” atau pembuatan site baru di satu
wilayah. Tentu dengan adanya kajian Radio Network Planning untuk
merencanakan lokasi site dan konfigurasinya.

Contoh kasus dengan menggunakan Physical tunning:

Gambar 3.36 kasus physical tunning

87 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Seperti kondisi ketika hasil drive test di gambar 3.36, ada wilayah yang kurang
terjangkau oleh site, maka site 113544 diangkat sehingga jangkauannya lebih
jauh.

CO Banjarnegara

Parameter Tunning adalah optimasi dengan menganalisa dari parameter-


parameter yang ada. Parameter yang dimaksud bisa berdasarkan dari KPI bisa
berdasarkan data dari hardware. Untuk menganalisa kesalahan biasanya hal
yang pertama dilakukan adalah menganalisa dari alarm. Apakah terdapat
peringatan atau tidak. Atau bisa di kontrol parameter yang ada pada software
u2000 atau parameter lainnya yang ada pada software u2000.

Contoh kasus

Gambar 3.37 kasus parameter troubleshooting

Jika hasil drive test seperti pada gambar 3.37 terdapat satu area yang kondisi
sinyalnya kurang baik, terdpat dua buah site diantara wilayah tersebut. Proses
analisa bisa dimulai dari mengecek alarm, ada atau tidak. Dan pada kasus 3.37
setelah dicek alarm tidak mncul, dan terdapat paramter yang salah ketika dicek
menggunakan software u2000 yaitu parameter clock. Untuk menampilkan
clock dapat menggunakan perintah “dsp clkstat”

88 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
BAB IV Remarking 3G KPI Performance & Contributor
1. Perlu diketahui bahwa, seluruh proses antara KPI Remaks 3G dengan KPI
Remaks 3G Adalah sama. Hanya saja yang membedakan adalah
indikatornya dan targetnya saja yang berbeda. Dapat di lihat pada point
ke 9 dan point ke 33.
2. Pertama, koneksikan PC dengan jaringan yang memiliki koneksi
internet.

Gambar 4.1 Koneksi melalui Wi-Fi


3. Untuk masuk ke dalam jaringan milik Huawei, kita perlu melakukan
sambungan ke Virtual Private Network (VPN) milik Huawei. Konfigurasi
dilakukan oleh Staff PT Nexwave dan kami hanya melakukan Connect
saja.

89 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.2 Koneksikan Melalui VPN-Huawei
4. Kemudian bukalah browser Internet Explorer (IE) untuk membuka
iManager
MOS5200.

Gambar 4.3 Membuka Penjelajah IE


5. Selanjutnya buka alamat http://10.13.57.5:5200/mos5200

90 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.4 Tampilan Awal iManager MOS5200
6. Kemudian untuk username isikan dengan : centraljava dan password :
centraljava123.

Gambar 4.5 Memasukkan Username dan Password

7. Kemudian pada Gambar 4.6 adalah tampilan setelah memasukkan


username dan password, untuk mengambil data KPI, kita klik Analysis.

91 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.6 Klik Analysis untuk mengambil Data

8. Langkah selanjutnya adalah lakukan expand pada Private > kpi_bh >
3G, kemudian kita tentukan Indicators yang akan digunakan, yaitu CSSR
CS, CSSR PS, RAB SCR HSDPA, DCR CS, New PS CDR PCH, RAB CR HSDPA,
RAB SHSR PS, RAB ISHSR PS. Pada Indicators klik ikon (+) berwarna
hijau.

Gambar 4.7 Menentukan Data yang akan Diambil

92 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
9. Kemudian lakukan pencarian dengan mengisi keyword pada kolom yang
telah disediakan lalu pilihlah indikator yang akan diambil dan klik ikon
(>) untuk menambahkan, jika selesai klik OK.

Gambar 4.8 Menambahkan Indikator yang akan diambil

10. Lalu tentukan waktu berdasarkan tanggal hari ini dengan klik Today dan
waktu seminggu sebelumnya (30/08/2016). Lalu kliklah Generate untuk
memulai proses pengambilan data.

93 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.9 Mengatur Jangka Waktu Data yang akan Diambil

11. Selanjutnya akan muncul jendela Pop-Up Browser yang berisi Query
Data, dan klik Save Data untuk melakukan penyimpanan data

Gambar 4.10 Tampilan Pop-Up berisi Query Data

12. Kemudian klik Save dan tentukan direktori penyimpanan.

94 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.11 Menentukan Direktori Penyimpanan

13. Bukalah file yang telah disimpan.

Gambar 4.12 Membuka File yang telah disimpan


14. Pada Gambar 4.13 adalah tampilan data yang telah dibuka.

95 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.13 Tampilan Data Awal.
15. Untuk memulai memisahkan data tanggal dan jam, buatlah kolom baru
disebelah kolom Time dengan klik kanan Insert pada sebelah kolom
Time

Gambar 4.14 Membuat Kolom Baru


16. Ubahlah nama kolom menjadi d (singkatan dari date) dan bloklah kolom
tersebut

96 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.15 Mengatur Kolom date (d)
17. Kemudian pada Ribbon, klik Data dan pilih Text to Columns

Gambar 4.16 Mengkonversi Jam ke Kolom Sebelahnya


18. Pilih Fixed Width dan klik Next

97 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.17 Step Konversi Jam
19. Lalu klik Finish

Gambar 4.18 Step Konversi Jam

98 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
20. Maka data jam akan bergeser ke kolom sebelahnya

Gambar 4.19 Data Jam telah Bergeser


21. Kemudian ubah format d menjadi short date

Gambar 4.20 Mengubah Format Tanggal


22. Berilah nama kolom untuk kolom jam menjadi time

99 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.21 Mengubah Kolom untuk Jam
23. Lalu gunakan Pivot Chart untuk membuat tampilan menjadi diagram
garis. Caranya dengan klik Insert – klik Insert PivotChart

Gambar 4.22 Memasukkan PivotChart


24. Tentukan range data yang akan digunakan, yaitu semua data yang
sudah kita unduh. Lalu klik OK

Gambar 4.23 Range Data untuk PivotChart


25. Lalu pada Field yang digunakan adalah sebagai berikut, pada Legend
adalah RNC. Pada Axis adalah date (Date) dan time (Time) dan pada

100 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Values adalah tipe data yang akan ditampilkan. Contoh pada kali ini
adalah CSSR

Gambar 4.24 Data Awal PivotChart

26. Ubah layout yang digunakan dengan klik Design – Quick Layout dan
tentukan tipe yang akan digunakan.

Gambar 4.25 Pengaturan Layout pada Diagram


27. Ubah tipe diagram menjadi diagram garis dengan klik kanan lalu klik
Change Series Data dan pilih diagram dengan garis

101 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.26 Memilih Diagram Garis
28. Ubah Chart Title menjadi CSSR (%)

Gambar 4.27 Mengatur Title pada Diagram


29. Pada CSSR, terdapat target minimum yaitu 98%, berikanlah garis merah
pada garis dengan nilai 98, yaitu Insert – Shapes, dan pilih garis

102 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.28 Memilih Garis untuk memberi tanda
30. Drag garis tersebut pada nilai yang telah ditentukan

Gambar 4.29 Garis Line


31. Ubah warna outline menjadi merah dan berikan efek Glow agar gambar
terlihat lebih jelas

103 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.30 Memilih Shape Outline

104 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.30.1 Menentukan Efek Glow agar Garis Terlihat
32. Bila berhasil maka akan tampil seperti pada Gambar 4.31

Gambar 4.31 Diagram yang Sudah Selesai.


33. Gambar untuk Remarks CSSR sudah selesai, maka kita buat yang sama
untuk indikator lainnya seperti DCR, HOSR, PDASR, TBF Drop Rate, TCH
Blocking, SDCCH Blocking dan SDCCH Drop Rate menggunakan
ketentuan target berikut ini :

105 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.32 Target 3G KPI
34. Kita dapat membuat beberapa PivotChart sekaligus dan menjadikannya
template sehingga data yang kita ubah otomatis akan mengubah
diagram.

Gambar 4.33 Template KPI 3G


35. Selesai.

106 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Cara Mencari Contributed Cell

1. Pertama, bukalah File KPI Performance yang akan di analisa.

Gambar 4.1 Data yang akan dianalisa


2. Lakukan Filter terhadap setiap kolom yang ada dengan klik Size and
Filter dan pilih Filter

Gambar 4.2 Mengaktifkan Filter


3. Lakukan pemilihan jangka waktu yang akan diamati dengan klik pada
Time, kemudian klik Date Filter dan pilih Between

107 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.3 Melakukan Filter
4. Atur waktu yang akan diamati, misalnya data 05/09/2016 15.00 hingga
06/09/2016 05.00

Gambar 4.4 Jangka Waktu yang Diamati


5. Kemudian kita filter pada Kolom CSSR CS kita klik filter, karena target
minimal adalah 98.5%, maka kita lihat apakah ada yang dibawah 98%
atau tidak

108 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.5 CSSR Diatas Target
6. Karena tidak ada angka yang dibawah 98.5% maka kita ke kolom
selanjutnya, yaitu ke DCR. Nilai maksimal DCR adalah 1%. Maka kita lihat
dalam penyortiran kolom DCR

109 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.5 DCR melampaui Target
7. Dikarenakan terdapat nilai yang lebih dari satu, maka kita melihatnya
lebih detail dalam Numbers Filters – pilih Greather Than

110 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.7 Melakukan Filter Kolom DCR
8. Karena maksimum nilai DCR adalah sebesar 1%, maka isi angka 1 dalam
kolom.

Gambar 4.8 Memasukkan nilai maksimum


9. Maka akan tampil yang nilai DCR-nya lebih dari 1%,

111 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.9 Daftar RNC dengan DCR > 1%

10. Maka langkah selanjutnya adalah melakukan Remark terhadap RNC


dengan nilai DCR tersebut. Sebagai laporan melalui email kita dapat
menuliskan Summary-nya dahulu melalui Notepad dan RNC yang sama
dituliskan dalam satu kalimat dengan catatan waktu yang terjadi, seperti
pada Gambar 4.10.

Gambar 4.10 Summary RNC yang tidak memenuhi kriteria target


11. Sebagai contoh, kita akan mencari Contributed Cell pada
RNC_Semarang_3 yang terjadi pada pkl 03:00. Untuk mulai mencari data
tersebut, koneksikan PC dengan internet dan VPN-Huawei

112 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.11 Melakukan Koneksi

12. Bukalah browser Internet Explorer (IE)

113 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.12 Membuka Browser Internet Explorer

13. Ketikkan alamat yang dituju untuk mengakses iManager MOS5200

Gambar 4.13 Tampilan Awal iManager MOS5200

14. Masukkan Password dan Username untuk Login.

114 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.14 Proses Login

15. Pada tampilan awal, kliklah Analysis.

Gambar 4.15 tampilan setelah login

16. Kemudian expand Private – 2G Performance Contributor.

115 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.16 Tampilan Setting awal

17. Isikan beberapa parameter yang akan diambil seperti pada Gambar
4.17,

Gambar 4.17 setting

18. Lalu pilih Indicator yang akan diambil datanya, misal MP_Drop Call Rate

116 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.18 Memasukkan Indikator Data

19. Kemudian tentukan data RNC yang akan diambil, dengan klik ikon pada
MO_List.

117 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.19 Memasukkan MO_List

20. Lalu masukkan keyword Kudus, lalu klik RNC_Kudus_2 dan klik (>)
untuk menambahkan RNC tersebut. Kemudian klik OK.

Gambar 4.20 Memasukkan Daftar RNC

21. Selanjutnya adalah pengaturan jangka waktu yang akan diambil.


Berdasarkan data sebelumnya kita akan mengambil untuk tanggal
05/09/2016 pkl. 20.00 – 22.00, maka konfigurasi yang digunakan
adalah pkl 20.00 – 23.00 atau waktu sebenarnya ditambah 1 jam.
Kemudian klik Generate

118 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.21 Mengatur Jangka Waktu yang diatur

22. Kemudian jendela PopUp akan muncul. Klik Save Data dan tentukan
direktori penyimpanan dari data tersebut.

Gambar 4.22 PopUp Window

119 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.22.1 Menentukan direktori penyimpanan

23. Kemudian bukalah file tersebut.

Gambar 4.23 File berisi data Cell


24. Lakukan filter dengan menekan tombol shortcut Ctrl+Shift+L,
25. Kemudian lakukan Sort pada MP_Drop Call Rate (nom) dari nilai terbesar
ke nilai terkecil

120 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 4.25 Melakukan Sortir dari Nilai Terbesar

26. Maka ambillah data 5 teratas dengan nilai tertinggi,

Gambar 4.26 Daftar Contributed Cell Tertinggi

121 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
BAB V Remarking 2G KPI Performance
Tutorial Membuat KPI Remarks 2G

1. Pertama, koneksikan PC dengan jaringan yang memiliki koneksi


internet.

Gambar 5.1 Koneksi melalui Wi-Fi


2. Untuk masuk ke dalam jaringan milik Huawei, kita perlu melakukan
sambungan ke Virtual Private Network (VPN) milik Huawei. Konfigurasi
dilakukan oleh Staff PT Nexwave dan kami hanya melakukan Connect
saja.

122 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 5.2 Koneksikan Melalui VPN-Huawei
3. Kemudian bukalah browser Internet Explorer (IE) untuk membuka
iManager MOS5200.

Gambar 5.3 Membuka Penjelajah IE


4. Selanjutnya buka alamat http://10.13.57.5:5200/mos5200

123 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 5.4 Tampilan Awal iManager MOS5200
5. Kemudian untuk username isikan dengan : centraljava dan password :
centraljava123.

Gambar 5.5 Memasukkan Username dan Password

6. Kemudian pada gambar 5.6 adalah tampilan setelah memasukkan


username dan password, untuk mengambil data KPI, kita klik Analysis.

124 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 5.6 Klik Analysis untuk mengambil Data

7. Langkah selanjutnya adalah lakukan expand pada Private > kpi_bh >
2G, kemudian kita tentukan Indicators yang akan digunakan, yaitu CSSR,
DCR, HOSR, PDASR, TBF Drop Call Rate , TCH Blocking Raate, SDCCH
Blocking Rate dan SDCCH Drop Date. Pada Indicators klik ikon (+)
berwarna hijau.

Gambar 5.7 Menentukan Data yang akan Diambil

8. Kemudian lakukan pencarian dengan mengisi keyword pada kolom yang


telah disediakan lalu pilihlah indikator yang akan diambil dan klik ikon
(>) untuk menambahkan, jika selesai klik OK.

125 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 5.8 Menambahkan Indikator yang akan diambil

9. Lalu tentukan waktu berdasarkan tanggal hari ini dengan klik Today dan
waktu seminggu sebelumnya (30/08/2016). Lalu kliklah Generate untuk
memulai proses pengambilan data.

126 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 5.9 Mengatur Jangka Waktu Data yang akan Diambil

10. Selanjutnya akan muncul jendela Pop-Up Browser yang berisi Query
Data, dan klik Save Data untuk melakukan penyimpanan data

127 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 5.10 Tampilan Pop-Up berisi Query Data

11. Kemudian klik Save dan tentukan direktori penyimpanan.

Gambar 5.11 Menentukan Direktori Penyimpanan

12. Bukalah file yang telah disimpan.

Gambar 5.12 Membuka File yang telah disimpan


13. Pada gambar 5.13 adalah tampilan data yang telah dibuka.

128 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 5.13 Tampilan Data Awal.
14. Untuk memulai memisahkan data tanggal dan jam, buatlah kolom baru
disebelah kolom Time dengan klik kanan Insert pada sebelah kolom
Time

Gambar 5.14 Membuat Kolom Baru


15. Ubahlah nama kolom menjadi d (singkatan dari date) dan bloklah kolom
tersebut

129 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 5.15 Mengatur Kolom date (d)
16. Kemudian pada Ribbon, klik Data dan pilih Text to Columns

Gambar 5.16 Mengkonversi Jam ke Kolom Sebelahnya


17. Pilih Fixed Width dan klik Next

Gambar 5.17 Step Konversi Jam


18. Lalu klik Finish

130 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 5.18 Step Konversi Jam

19. Maka data jam akan bergeser ke kolom sebelahnya

Gambar 5.19 Data Jam telah Bergeser


20. Kemudian ubah format d menjadi short date

131 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 5.20 Mengubah Format Tanggal
21. Berilah nama kolom untuk kolom jam menjadi t

Gambar 5.21 Mengubah Kolom untuk Jam


22. Lalu gunakan Pivot Chart untuk membuat tampilan menjadi diagram
garis. Caranya dengan klik Insert – klik Insert PivotChart

Gambar 5.22 Memasukkan PivotChart


23. Tentukan range data yang akan digunakan, yaitu semua data yang
sudah kita unduh. Lalu klik OK

132 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 5.23 Range Data untuk PivotChart
24. Lalu pada Field yang digunakan adalah sebagai berikut, pada Legend
adalah BSC. Pada Axis adalah date (d) dan time (t) dan pada Values
adalah tipe data yang akan ditampilkan. Contoh pada kali ini adalah
CSSR

Gambar 5.24 Data Awal PivotChart

25. Ubah layout yang digunakan dengan klik Design – Quick Layout dan
tentukan tipe yang akan digunakan.

133 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 5.25 Pengaturan Layout pada Diagram
26. Ubah tipe diagram menjadi diagram garis dengan klik kanan lalu klik
Change Series Data dan pilih diagram dengan garis

Gambar 5.26 Memilih Diagram Garis


27. Ubah Chart Title menjadi CSSR (%)

134 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 5.27 Mengatur Title pada Diagram
28. Pada CSSR, terdapat target minimum yaitu 98%, berikanlah garis merah
pada garis dengan nilai 98, yaitu Insert – Shapes, dan pilih garis

Gambar 5.28 Memilih Garis untuk memberi tanda


29. Drag garis tersebut pada nilai yang telah ditentukan

135 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 5.29 Garis Line
30. Ubah warna outline menjadi merah dan berikan efek Glow agar gambar
terlihat lebih jelas

Gambar 5.30 Memilih Shape Outline

136 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 5.30.1 Menentukan Efek Glow agar Garis Terlihat
31. Bila berhasil maka akan tampil seperti pada gambar 5.31

Gambar 5.31 Diagram yang Sudah Selesai.


32. Gambar untuk Remarks CSSR sudah selesai, maka kita buat yang sama
untuk indikator lainnya seperti DCR, HOSR, PDASR, TBF Drop Rate, TCH
Blocking, SDCCH Blocking dan SDCCH Drop Rate menggunakan
ketentuan target berikut ini :

137 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 5.32 Target 2G KPI
33. Kita dapat membuat beberapa PivotChart sekaligus dan menjadikannya
template sehingga data yang kita ubah otomatis akan mengubah
diagram.

Gambar 5.33 Template KPI 2G


34. Selesai.

138 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
BAB VI Remarking 3G KPI Performance

Cara Mencari Contributed Cell

1. Pertama, bukalah File KPI Performance yang akan di analisa.

Gambar 6.1 Data yang akan dianalisa


2. Lakukan Filter terhadap setiap kolom yang ada dengan klik Size and
Filter dan pilih Filter

Gambar 6.2 Mengaktifkan Filter


3. Lakukan pemilihan jangka waktu yang akan diamati dengan klik pada
Time, kemudian klik Date Filter dan pilih Between

139 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 6.3 Melakukan Filter
4. Atur waktu yang akan diamati, misalnya data 05/09/2016 15.00 hingga
06/09/2016 05.00

140 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 6.4 Jangka Waktu yang Diamati
5. Kemudian kita filter pada Kolom CSSR kita klik filter, karena target
minimal adalah 98%, maka kita lihat apakah ada yang dibawah 98% atau
tidak

141 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 6.5 CSSR Diatas Target
6. Karena tidak ada angka yang dibawah 98% maka kita ke kolom
selanjutnya, yaitu ke DCR. Nilai maksimal DCR adalah 1%. Maka kita lihat
dalam penyortiran kolom DCR

Gambar 6.5 DCR melampaui Target


7. Dikarenakan terdapat nilai yang lebih dari satu, maka kita melihatnya
lebih detail dalam Numbers Filters – pilih Greather Than

142 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 6.7 Melakukan Filter Kolom DCR
8. Karena maksimum nilai DCR adalah sebesar 1%, maka isi angka 1 dalam
kolom.

Gambar 6.8 Memasukkan nilai maksimum


9. Maka akan tampil BSC yang nilai DCR-nya lebih dari 1%,

143 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 6.9 Daftar BSC dengan DCR > 1%

10. Maka langkah selanjutnya adalah melakukan Remark terhadap BSC


dengan nilai DCR tersebut. Sebagai laporan melalui email kita dapat
menuliskan Summary-nya dahulu melalui Notepad dan BSC yang sama
dituliskan dalam satu kalimat dengan catatan waktu yang terjadi, seperti
pada gambar 5.10.

Gambar 6.10 Summary BSC yang tidak memenuhi kriteria target


11. Sebagai contoh, kita akan mencari Contributed Cell pada BSC_Kudus_2
yang terjadi pada pkl 20.00 – 22.00 WIB. Untuk mulai mencari data
tersebut, koneksikan PC dengan internet dan VPN-Huawei

144 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 6.11 Melakukan Koneksi

12. Bukalah browser Internet Explorer (IE)

145 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 6.12 Membuka Browser Internet Explorer

13. Ketikkan alamat yang dituju untuk mengakses iManager MOS5200

Gambar 6.13 Tampilan Awal iManager MOS5200

14. Masukkan Password dan Username untuk Login.

146 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 6.14 Proses Login

15. Pada tampilan awal, kliklah Analysis.

Gambar 6.15

16. Kemudian expand Private – 2G Performance Contributor.

Gambar 6.16

17. Isikan beberapa parameter yang akan diambil seperti pada gambar 6.17,

147 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 6.17

18. Lalu pilih Indicator yang akan diambil datanya, misal MP_Drop Call Rate

148 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 6.18 Memasukkan Indikator Data

19. Kemudian tentukan data BSC yang akan diambil, dengan klik ikon pada
MO_List.

Gambar 6.19 Memasukkan MO_List

20. Lalu masukkan keyword Kudus, lalu klik BSC_Kudus_2 dan klik (>) untuk
menambahkan BSC tersebut. Kemudian klik OK.

149 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 6.20 Memasukkan Daftar BSC

21. Selanjutnya adalah pengaturan jangka waktu yang akan diambil.


Berdasarkan data sebelumnya kita akan mengambil untuk tanggal
05/09/2016 pkl. 20.00 – 22.00, maka konfigurasi yang digunakan
adalah pkl 20.00 – 23.00 atau waktu sebenarnya ditambah 1 jam.
Kemudian klik Generate

150 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 6.21 Mengatur Jangka Waktu yang diatur

22. Kemudian jendela PopUp akan muncul. Klik Save Data dan tentukan
direktori penyimpanan dari data tersebut.

Gambar 6.22 PopUp Window

151 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 6.22.1 Menentukan direktori penyimpanan

23. Kemudian bukalah file tersebut.

Gambar 6.23 File berisi data Cell


24. Lakukan filter dengan menekan tombol shortcut Ctrl+Shift+L, dan
lakukan filter setiap jam yang berbeda. Misalnya pkl 20.00, kemudian
klik OK

152 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 6.24 Melakukan Filter.
25. Kemudian lakukan Sort pada MP_Drop Call Rate (nom) dari nilai terbesar
ke nilai terkecil

153 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Gambar 6.25 Melakukan Sortir dari Nilai Terbesar

26. Maka ambillah data 5 teratas dengan nilai tertinggi, kelima cell tersebut
adalah cell yang paling berkontribusi terhadap tingkat drop call
BSC_Kudus_2 pada pkl 20.00 tanggal 05/09/2016.

Gambar 6.26 Daftar Contributed Cell Tertinggi


27. Lakukan hal yang sama untuk pkl 21.00 dan 22.00 menggunakan
langkah 24 dan 25. Maka hasilnya akan seperti pada gambar 5.27

Gambar 6.27 Daftar Contributed Cell Tertinggi

154 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Ifaz Fachrul Hindami Mahasiswa angkatan 2013, asal Kota Tasikmalaya di ST3
Telkom Purwokerto jurusan Teknik Telekomunikasi. Aktif
di beberapa organisasi berbasis profesional di bidang
IPTEK seperti UKM dan Grup Research Wireless serta aktif
di organisasi berbasis kepecintaan alam dan Lingkungan.
Terdaftar sebagai Relawan kebencanaan di salah satu
Oraganisasi Rescue di Indonesia.
Linkedin : https://www.linkedin.com/in/ifazfh
Email : ifazfachrul@gmail.com
Website : http://owner.warungterserah.co.id

Tri Abi Mahyu Seorang pemuda berusia 20 tahun, biasa disapa Abi.
Kelahiran Aceh Barat. pada 2013 dikasi kesempatan oleh
Allah untuk melanjutkan pendidikan dikota Purwokerto
tepatnya di STT Telematika Telkom tercinta mengambil
jurusan Teknik Telekomunikasi.
Linkedin : Tri Abi Mahyu
Email : Abymahyu@gmail.com
No HP: 082165720492

Ya’qub Maulana Lahir di Pekalongan 21 tahun yang lalu. Saat ini berstatus
sebagai mahasiswa tingkat akhir di STT Telematika
Telkom Purwokerto. Mulai tertarik dunia telekomunikasi
saat SMK dan familiar dengan konfigurasi jaringan
terutama routing. Aktif di grup riset berbasis wireless dan
juga asisten praktikum di Laboratorium ST3 Telkom
Purwokerto.
LinkedIn : www.linkedin.com/in/yaqub-maulana-
2662a8110
Email : yaqubmaulana11@gmail.com
No.HP : 085786670088

155 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g
Terima kasih NexWave!!!

156 | T u t o r i a l S o f t w a r e R F E n g i n e e r i n g & R e p o r t i n g

Anda mungkin juga menyukai