BAB I
PENDAHULUAN
Kebijakan pengelolaan irigasi yang ditangani pemerintah pada awalnya dapat memberikan
dampak yang cukup baik, seperti tercapainya swasembada pangan pada Tahun 1984.
Namun keberhasilan tersebut tidak berkelanjutan mengingat dukungan prasarana irigasi
banyak yang menurun drastis, baik dari segi kuantitas, kualitas maupun fungsinya.
Beberapa kendala yang dihadapi dalam peningkatan produksi pangan antara lain :
1. keterbatasan penyediaan air akibat kompetisi antar sektor,
2. penyusutan lahan produktif akibat alih fungsi,
3. degradasi lingkungan dan
4. deteorisasi (kemerosotan mutu) infrastruktur irigasi sehingga menyebabkan stagnasi
produktivitas pangan.
Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi yang terdiri dari 566 pulau, diantaranya terdapat 3
(tiga) pulau besar, yakni : P. Flores, P. Timor dan P. Sumba. Secara geografis provinsi ini
terletak di antara 80 – 120 Lintang Selatan dan 118 0 – 1250 Bujur Timur, dengan luas daratan
47.349,90 km2 (4,73 juta ha). Jumlah penyebaran penduduk sebanyak 4,31 juta jiwa, dimana
± 75 % penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.
Dari beberapa referensi dan hasil studi, kondisi topografis di wilayah ini tergolong kasar atau
relatif berbukit-bukit. Kemiringannya berkisar 30 – 60 % merupakan daerah perbukitan dan 0
– 3 % merupakan dataran. Keadaan iklim Nusa Tenggara Timur adalah tergolong tropis
kering (semi arid), disebabkan oleh tiupan angin yang cukup kencang setiap tahunnya dan
berganti arah setiap enam bulan (April-Oktober) bertiup angin Timur yang kering dan
LAPORAN PENDAHULUAN I-1
Lanjutan Perencanaan Teknis Irigasi DAU/DAK 2014
BAB 1 PENDAHULUAN
November– Maret bertiup angin Barat. Kondisi curah hujan berkisar antara 600 – 4.000 mm
dengan interval hujan yang terjadi antara 3 – 4 bulan (Bulan Desember–Maret).
Provinsi Nusa Tenggara Timur mempunyai beberapa potensi daerah irigasi yang dapat
dikembangkan, karena sebagian besar daerah irigasi belum berfungsi optimal. Salah satu
langkah yang harus dilakukan adalah mengkaji kembali potensi yang terdapat di daerah
irigasi tersebut, baik sumberdaya air, sumberdaya manusia, kecocokan lahan, dan kondisi
jaringan irigasi yang ada serta kendalanya.
Oleh karena itu, dalam rangka pengembangan potensi daerah irigasi Pemda Kabupaten
Nagekeo melalui Dinas Pekerjaan Umum melakukan kegiatan perencanaan irigasi teknis
yang meliputi perencanaan embung, saluran, dan rehabilitasi irigasi eksisting yang tersebar
di beberapa desa dan kecamatan.
Maksud kegiatan ini adalah merencanakan detail desain pengembangan daerah irigasi di
beberapa lokasi di Kabupaten Nagekeo sesuai dengan kriteria teknis dan kebutuhan
masyarakat.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambar perencanaan yang lengkap dengan
perkiraan biaya konstruksi yang dapat dijadikan pedoman dalam pembangunan fisik,
eksploitasi dan pemeliharaan dalam rangka pendayagunaan jaringan irigasi.
Selanjutnya selesai pelaksanaan pekerjaan konstruksi diharapkan dapat bermanfaat guna
dan berhasil guna untuk menaikan tingkat kesejahteraan masyarakat di waktu yang akan
datang.
- Pengumpulan Data
- Penyusunan Laporan
Output yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah berupa laporan dan
gambar-gambar.