Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

(LPPD)

KOTA TUAL
PROVINSI MALUKU
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT / Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penyusunan Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Tual Tahun 2019 dapat
diselesaikan.

Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah


Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tual ini merupakan
perwujudan konkrit tingkat pencapaian kinerja sebagai
pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan tahun 2019 yang telah
ditetapkan.

Keberhasilan kinerja maupun permasalahan dan hambatan yang


masih dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan merupakan
tanggungjawab bersama seluruh pegawai dibawah koordinasi Kepala
Bappeda. Untuk itu, LPPD yang telah disusun ini nantinya diharapkan
mampu memberikan jawaban atas keterbatasan pengelolaan sumber daya
yang tersedia, sekaligus sebagai media pembelajaran dalam upaya
peningkatan kinerja guna pencapaian misi organisasi.

Demikian laporan ini disampaikan, sebagai bahan Evaluasi


Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah di Bappeda. Ucapan terima
kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dan
menyiapkan dokumen atau data pendukung untuk penyusunan dokumen
LPPD Bappeda Kota Tahun 2019, Diharapkan saran serta masukan guna
penyempurnaan penyusunan yang akan datang, atas perhatian dan
kerjasamanya diucapkan terima kasih

Tual, Januari 2020


Kepala Bappeda,

FAHRY RAHAYAAN, ST
Pembina Tk.I
19720911 200107 1 001
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. DASAR HUKUM

Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Laporan


Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tual Tahun 2019 ini adalah:

1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-


Undang Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat
II di Kalimantan sebagai Undang-Undang;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 20052025;
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008
tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Jo Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2019
tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah
B. Gambaran Umum Daerah
Gambaran umum kondisi Kota Tual akan diuraikan
berdasarkan aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan
masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah.

C. Kondisi Geografis Daerah


Secara Geografi Kota Tual terletak pada posisi antronomi 5°-
6,5°Lintang Selatan dan 131° - 133,5° Bujur Timur. Luas wilayah
±19.342,39 Km2 dengan luas daratan ±254,39 Km2 dan luas perairannya
±19.088 Km2. Secara administrasi, Kota Tual memiliki batas-batas
wilayah sebagai berikut: Sebelah utara berbatasan dengan Laut Banda,
Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Maluku Tenggara di Selat
Nerong, Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Pulau-Pulau Kei
Kecil Kabupaten Maluku Tenggara dan Laut Arafura, danSebelah barat
berbatasan dengan Laut Banda. Data Administrasi Kota Tual disajikan
dalam Gambar 2.1 di bawah ini

Kota Tual secara administratif terdiri dari 5 kecamatan, 27 desa,


3 kelurahan dan 11 dusun, secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Kota Tual merupakan wilayah kepulauan, dengan Pulau Dullah sebagai
pulau terbesar di kota ini. Kota Tual terdiri atas 66 pulau, meliputi 3
gugusan pulau yaitu gugus Pulau-pulauKur, gugus Pulau Tayando Tam,
dangugus Pulau Dullah.Terdapat pulau-pulau tidak berpenghuni yng
pada umumnya dipergunakan sebagai lahan pertanian/perkebunan
atau sebagai tempat singgah kapal. Jarak ibukota Tual dengan ibukota
kecamatan terjauh, yakni Tubyal di KecamatanPulau-pulau Kur sekitar
103 kilometer atau 57 mil laut yang jarak tempuhnya sangat tergantung
pada kondisi cuaca.
Tabel 2.1.
Wilayah Administrasi Kota Tual

No. Kecamatan Desa/Dusun/Kelurahan


1. Pulau Dullah Utara Ibu Kota 1. Desa Dullah
Kecamatan Namser 2. Desa Dullah Laut
3. Desa Fiditan
4. Desa Labetawi
5. Desa Ngadi
6. Desa Ohoitahit
7. Desa Ohoitel
8. Desa Tamedan
9. Dusun Duroa
10. Dusun Watran
11. Dusun Laerkamor

2. Pulau Dullah Selatan Ibukota 1. Desa Taar


Kecamatan Wearhir 2. Desa Tual
3. Dusun Fair
4. Dusun Mangon
5. Dusun Pulau Ut
6. Keluarahan Ketsoblak
7. Kelurahan Lodar El
8. Kelurahan Masrum

3. Tayando Tam Ibukota 1. Desa Tayando Yamtel


Kecamatan Tayando Yamtel 2. Desa Tayando Langgiar
3. Desa Tayando Ohoiel
4. Desa Tayando Yamru
5. Desa Tam Ngurhir
6. Dusun Tam Ohoitom

4. Pulau-Pulau Kur Ibukota 1. Desa Finualen


Kecamatan Finualen 2. Desa Tubyal
3. Desa Kaymear
4. Desa Sermaf
5. Desa Lokwirin

5. Kur Selatan Ibukota 1. Desa Kanara


Kecamatan Kanara 2. Desa Warkar
3. Desa Yapas
4. Desa Hirit
5. Desa Mangur Tiflen
6. Desa Rumoin
7. Desa Mangur Niela
8. Dusun Fitarlor
9. Dusun Pasir Panjang
10.Dusun Fadol

Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tual (RTRW) 2012-2032,

Kondisi topografi di Kota Tual cukup beragam mulai dari


kondisi datar hingga relatif berbukit dengan ketinggian berkisar antara
100115 meter di atas permukaan laut. Wilayah pulau merupakan
wilayah landai dengan ketinggian sekitar 100 meter di atas permukaan
laut yang mempunyai beberapa bukit rendah di tengahnya. Pulau
Dullah Laut, Pulau Ut dan kepulauan Tayando mempunyai kondisi
cenderung datar dan sangat landai sehingga sering mengalami
genangan air pasang; sedangkan kondisi pulau Kur memiliki kontur
yang variatif karena terdapat daerah dataran rendah dan daerah
dataran tinggi. Adapun kemiringan lereng di Kota Tual secara umum
adalah sekitar 0-8 persen dan 8-15 persen.
Kondisi topografi di Kota Tual cukup beragam mulai dari
kondisi datar hingga relatif berbukit dengan ketinggian berkisar antara
100115 meter di atas permukaan laut. Wilayah pulau merupakan
wilayah landai dengan ketinggian sekitar 100 meter di atas permukaan
laut yang mempunyai beberapa bukit rendah di tengahnya. Pulau
Dullah Laut, Pulau Ut dan kepulauan Tayando mempunyai kondisi
cenderung datar dan sangat landai sehingga sering mengalami
genangan air pasang; sedangkan kondisi pulau Kur memiliki kontur
yang variatif karena terdapat daerah dataran rendah dan daerah
dataran tinggi. Adapun kemiringan lereng di Kota Tual secara umum
adalah sekitar 0-8 persen dan 8-15 persen
Kondisi hidrologi kota tual secara garis besar dapat
digambarkan terdapat 2 danau air tawar yaitu danau Fanil & danau
Ngadi yang merupakan salah satu sumber air bersih bagi masyarakat,
aktivitas pertanian dan juga dikembangkan menjadi tempat wisata.
Secara oseanografi, Kota Tual dipengaruhi Laut Banda & Laut Arafura.
Gelombang laut dipengaruhi kecepatan angin dan penjalarannya searah
dengan arah angin, kecuali pada dangkalan yang banyak bertebaran
wilayah perairan, arah gelombang dikendalikan bentuk kontur laut
dengan ketinggian gelombang mencapai 1,2 meter hingga 2,4 meter.
Kota Tual yang merupakan bagian dari gugusan Kepulauan Kei
mempunyai arus laut yang memcapai 1 meter/detik terutama di
beberapa selat dan muara teluk antara lain teluk Un di petuanan desa
Taar dan Selat Tut yang membatasi desa Fair Kecamatan Dullah Selatan
dan Kabupaten Maluku Tenggara. Arus permukaan yang datang ke
wilayah perairan Kota Tual dipengaruhi 2 musim yaitu musim Timur
(April-Oktober) dan musim Barat (Oktober-April) dengan arah arus
umumnya berasal dari timur dan timur laut serta dari arah Barat Laut.
Pasang surut perairan wilayah Kota Tual tergolong pasang campuran
miripharian ganda sebagaimana tipe umum di perairan lain Maluku.
Tunggang air (tidal range) maksimum umumnya lebih besar dari 2,5
meter dimana pasang tertinggi terjadi pada bulan April & Desember
sedangkan surut terendah terjadi pada bulan Oktober.
D. Gambaran Umum Demografis

Jumlah Penduduk, Komposisi Penkduduk Menurut Jenis Kelamin,


Struktur Usia, Jenis Pekerjaan dan Pendidikan.
Demografi merupakan salah satu komponen data penting dalam
perencanaan pembangunan suatu daerah karena menggambarkan
kondisi penduduk suatu daerah secara keseluruhan. Hal ini diperlukan
karena suatu perencanaan pembangunan membutuhkan data dan
informasi yang dapat memudahkan pengolahan dan
analisisperkembangan pembangunan daerah sebelumnya yang
bertujuan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan arah
perencanaan selanjutnya. Pada tahun 2013 sesuai data Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tual, jumlah penduduk Kota Tual
adalah sebesar 87.180jiwa yang meningkat sebanyak 1.845 jiwa atau
naik sebanyak 2,12% pada tahun 2014 menjadi 89.025 jiwa.
Penurunan penduduk kembali terjadi pada tahun 2015 dimana
jumlah penduduk Kota Tual turun sebesar 5.404 jiwa atau 6,01
persen sehingga menjadi 83.621 jiwa penduduk. Pada tahun 2016
terjadi sedikit peningkatan jumlah penduduk sebesar 0,85 persen
atau sebanyak 711 jiwa menjadi 8.432 jiwa dan pada tahun 2017
jumlah penduduk kembali meningkat menjadi 86.531 jiwa yang
berarti mengalami kenaikan sebanyak 2.199 jiwa atau 2,61 persen.
Perkembangan jumlah penduduk Kota Tual periode 2013-2017 dapat
dibandingkan pada tabel 2.3. sebagai berikut.
Tabel 2.3.
Jumlah Dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Tual
Tahun Periode 2013-2017

Jumlah Penduduk (Jiwa) Laju


Kecamatan
2013 2014 2015 2016 2017 Pertumbuhan
PP. Kur 6557* 3730 2516 2689 2814 5,76%
Kur Selatan - 2820 3060 3454 3662 9,45%
Tayando Tam 7508 7489 7183 7146 7488 2,14%
P. Dullah Utara 21254 21691 21279 21224 22044 1,80%
P.
Dullah 51861 53295 49583 49819 50523 0,94%
Selatan
Kota Tual 87180 89025 83621 84332 86531 1,73%

Sumber: Dinas Kependudukan & Catatan Sipil, 2018; Data Olahan 2018

Adapun jumlah rata-rata penduduk tertinggi terdapat di


Kecamatan Pulau Dullah Selatan dan jumlah rata-rata penduduk
terendah terdapat di Kecamatan Pulau-pulau Kur. Berdasarkan tabel
2.3. Menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kota Tual cenderung
mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Laju pertumbuhan
penduduk Kota Tual periode 2013-2017 adalah sebesar 1,74%. Dari
5 kecamatan di Kota Tual, Kecamatan Kur Selatan merupakan
kecamatan dengan pertumbuhan terbesar yaitu sebesar 9,84 %&
Kecamatan Pulau selatan memiliki pertumbuhan terkecil yaitu
0,95%. Laju pertumbuhan tersebut dapat dipengaruhi oleh kelahiran,
kematian maupun perpindahan penduduk.
Rasio Jenis Kelamin adalah perbandingan antara jumlah
penduduk laki-laki dan perempuan yang umumnya dinyatakan dalam
banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Nilai rasio jenis
kelamin yang lebih besar dari 100 persen menunjukkan jumlah
penduduk laki-laki lebih banyak dari jumlah pendduduk perempuan
dan sebaliknya kemudian nilai persis 100 menunjukkan jumlah
penduduk laki-laki sama banyaknya dengan jumlah penduduk
perempuan. Data ini penting untuk mendukung perencanaan
pembangunan yang berwawasan kesetaraan gender yaitu perimbangan
pembangunan dan perempuan secara adil.Penduduk Kota Tual
menurut jenis kelamin dan rasio jenis kelamin 2017 ditunjukkan dalam
tabel 2. 4. Sebagai berikut.

Tabel 2.4.
Penduduk Kota Tual menurut Jenis Kelamin pada Tahun 2017

Jumlah Penduduk (Jiwa) Rasio Jenis


Kelamin
Kecamatan Laki-laki Perempuan (%)
PP. Kur 1385 1429 97
Kur Selatan 1852 1810 102
Tayando Tam 3730 3752 99
P. Dullah Utara 10970 11074 99
P. Dullah Selatan 25191 25337 99
Kota Tual 43128 43397 99

Sumber: Dinas Kependudukan & Catatan Sipil, 2018; Data Olahan 2018

Berdasarkan tabel 2.4 rasio jenis kelamin Kota Tual adalah


sebesar 99persen atau kurang dari 100 persen yang berarti di Kota Tual
pada akhir periode 2013-2017 terdapat lebih banyak penduduk berjenis
kelamin perempuan dibandingkan penduduk dengan jenis kelamin laki-
laki yaitu sebanyak 43.397 jiwa perempuan berbanding 43.128 jiwa laki-
laki. Hal tersebut berlaku pada 4 dari 5 kecamatan yang ada kecuali
pada banyak penduduk berjenis kelamin laki-lakiyaitu sebanyak 1.852
laki-laki dibandingkan penduduk berjenis kelamin perempuan yang
berjumlah 1.810 jiwa. Kecamatan Kur Selatan dimana nilai Rasio Jenis
kelamin kecamatan tersebut sebesar 102 persen yang berarti terdapat
lebih.
Kepadatan penduduk menggambarkan distribusi penduduk
yang tersebar dalam luasan suatu daerah dan diperoleh dengan
perbandingan jumlah penduduk terhadap luasan wilayah
bersangkutan. Kepadatan penduduk Kota Tual tertinggi terjadi pada
tahun 2014 yaitu sebesar 349,95 jiwa/km 2 atau setiap 1 kilometer
persegi luasan area yang ada di Kota Tual dihuni oleh 349-350 jiwa
penduduk kemudian kepadatan terendah terjadi di tahun 2015 yaitu
sebesar 328,71 jiwa/km 2. Pada akhir periode 2013-2017 yaitu pada
tahun 2017 kepadatan penduduk Kota Tual mencapai 340,15 jiwa/km 2
atau mengalami sedikit penurunan. Secara keseluruhan, kecamatan
dengan kepadatan tertinggi adalah kecamatan Pulau Dullah Selatan
dengan luas wilayah sebesar 40,75 km 2 mempunyai kepadatan
penduduk berkisar antara 1.216-1308 jiwa/km 2 kemudian kecamatan
dengan kepadatan penduduk terendah adalah Kecamatan Tayando Tam
dengan luas 73,74 km 2 mempunyai kepadatan penduduk yang berkisar
antara 96-102 jiwa/km2. perkembangan kepadatan penduduk Kota Tual
sebagaimana ditunjukkan tabel 2.5. sebagai berikut.

Tabel 2.5.
Kepadatan Penduduk Kota Tual Tahun 2013-2017

Kepadatan penduduk (jiwa/km2)


Kecamatan
2013 2014 2015 2016 2017
P.p Kur 190,21 128,30 137,12 143,50
334,37*
Kur Selatan 98,19 106,55 120,26 127,51
Tayando Tam 101,82 101,56 97,41 96,91 101,55
P.
Dullah 232,11 236,88 232,38 231,78 240,73
P.Utara
Dullah
1.272,66 1.307,85 1216,76 1.222,55 1.239,83
Selatan
Kota Tual 342,70 349,95 328,71 331,51 340,15

Sumber: Dinas Kependudukan & Catatan Sipil, 2018; Data Olahan 2018

Untuk mengetahui kualitas sumber daya manusia Kota Tual, salah


satunya dapat diukur melalui tingkat pendidikan yang ditamatkan.
Tingkat pendidikan penduduk usia 15 tahun ke atas di Kota Tual diukur
dengan ijazah yang diraih disajikan pada tabel berikut:

Tabel 2.18.
Presentase penduduk menurut ijazah pendidikan terakhir yang
Ditamatkan
Jenjang 2013 2014 2015 2016
Tidak
14.45 NA 10.26 3,86
mempunyai ijazah
SD& sederajat 30.77 NA 23.88 31,85
SMP & sederajat 18,34 NA 24,79 14,63
SMA& Sederajat 27,28 NA 30,59 35,89
Diploma I, II NA 1,40 1,56
Diploma III/Akademi
NA 0.87 2,47
9.16
Diploma
NA 7,86 9,73
IV/S1/S2/S3

Sumber: Inkesra Kota Tual 2013-2017

Presentase penduduk yang tidak berijazah mengalami penurunan dari


14.45% pada tahun 2013 menjadi 3.86 % pada tahun 2016; ini
menunjukkan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk
memperoleh pendidikan hingga tuntas pada tiap jenjang pendidikan.
2.2.2.2. Kesehatan

E. Kondisi Ekonomi
1. Potensi Unggulan Daerah & Pertumbuhan Ekonomi / PDRB
Untuk mengukur kondisi perekonomian suatu daerah dapat
dilihat dari nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang
dihasilkan daerah bersangkutan. Terdapat 2 macam PDRB yaitu
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku atau PDRB nominal yang disusun
berdasarkan harga yang berlaku pada periode penghitungan, dan
bertujuan untuk melihat struktur perekonomianserta PDRB atas
dasar harga konstan yang disusun berdasarkan harga pada tahun
dasar dan bertujuan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi.
Struktur Ekonomi
Menurut Badan Pusat Statistik, PDRB harga berlaku
(nominal) menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang
dihasilkan oleh suatu wilayah. Nilai PDRB yang besar menunjukkan
kemampuan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga
sebaliknya. Distribusi PDRB harga berlaku menurut lapangan usaha
menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap kategori
ekonomi dalam suatu wilayah. Kategori-kategori ekonomi yang
mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu
wilayah. Struktur lapangan usaha sebagian besar masyarakat Kota
Tual masih didominasi oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan serta beberapa lapangan usaha ekonomi lainnya yang
terlihat dari besarnya peranan masing-masing lapangan usaha
terhadap pembentukan PDRB Kota Tual. Secara berturut-turut
sumbangan terbesar pada tahun 2016 dihasilkan oleh lapangan
usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; kemudian lapangan
usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib; lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor; lapangan usaha Konstruksi. Sementara
peranan lapangan usaha lainnya di bawah 7 persen. PDRB Kota Tual
menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku tahun 2016
tercatat sebesar 1.904.436,72 juta rupiah. Bila dibandingkan dengan
tahun 2015, maka terdapat kenaikan sebesar 146.111,65 juta
rupiah atau 8,31 persen. Adapun struktur Perekonomina Kota Tual
ditunjukkan dalam tabel 2.6. sebagai berikut.

Tabel 2.6.
Peranan PDRB menurut lapangan usaha (persen) Tahun 2013-2017

Rata-rata
No. Lapangan usaha 2013 2014 2015 2016* 2017** pertumbu
han
Pertanian, kehutanan &
1 39.01 39.88 38.74 37.86 37.55 38,608
perikanan
Pertambangan dan
2 Penggalian 0.41 0.41 0.41 0.41 0.41 0,41
3 Industri Pengolahan 1.58 1.58 1.57 1.58 1.62 1,586
4 Listrik dan Gas 0.04 0.05 0.06 0.06 0.07 0,056
Air, Pengolahan Sampah,
5 Limbah dan Daur Ulang 0.44 0.41 0.4 0.39 0.38 0,404
6 Konstruksi 8.52 8.49 8.71 8.71 8.67 8,62
Perdagangan Besar dan
7 Eceran; Reparasi Mobil dan 12.54 12.42 12.58 12.73 13.17 12,688
Motor
Transportasi dan
8 Pergudangan 3.03 3.02 3.03 3.05 3.09 3,044
Penyediaan Akomodasi dan
9 Makan Minum 1.05 1.05 1.05 1.04 1.02 1,042
10 Informasi dan Komunikasi 1.79 1.77 1.73 1.74 1.76 1,758
Jasa Keuangan
11 dan Asuransi 2.32 2.26 2.28 2.39 2.29 2,308
12 Real Estat 0.48 0.45 0.46 0.44 0.43 0,452
13 Jasa Perusahaan 0.33 0.32 0.31 0.3 0.30 0,312
Administrasi Pemerintahan,
14 Pertanahan dan Jaminan 16.63 16.34 16.95 17.46 17.47 16,97
Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan 6.7 6.72 6.97 7.03 6.95 6,874
Jasa Kesehatan
16 dan Kegiatan Sosial 3.65 3.43 3.41 3.53 3.56 3,516
17 Jasa Lainnya 1.48 1.4 1.35 1.32 1.25 1,36
Sumber : PDRB Kota Tual 2017

F. Indikator Kinerja Makro


1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia(IPM) menjelaskan
bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan yaitu
dalam memperoleh komponen dasar kualitas hidup. IPM dibentuk
oleh 3(tiga) dimensi dasar mencakup Umur panjang dan hidup
sehat; pengetahuan; dan standar hiduplayak. Perkembangan
indeks pembangunan manusia Kota Tual ditampilkan dalam tabel
2.129. sebagai berikut.

Tabel 2.129.
IPM Kota Tual Tahun 2013-2017

Pertumbuhan

Daerah 2013 2014 2015 2016 2017 Rata-rata

Tahunan (%)

Kota Tual 64,16 64,95 65,20 65,64 66.25 0,81%

Provinsi
66,09 66,74 67,05 67,60 68.19 0,79%
Maluku

Indonesia 68.31 68.9 69.55 70.18 70.81 0,90%

Sumber: Kota Tual Dalam angka 2017; BPS, 2018; data olahan, 2018

Berdasarkan skala internasional, IPM Kota Tual capaian IPM Kota


Tual selama 2013-2017 termasuk dalam kategori menengah
bawah yaitu berada antara kisaran nilai 50 sampai kurang dari
66.
Untuk mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka harapan
hidup sejak waktu lahir karena komponen ini menunjukkan
bahwa panjang usia hidup mengindikasikan kualitas kesehatan
penduduk. Selanjutnya untuk mengukur dimensi Indeks
pendidikan diukur dengan Harapan Lama Sekolah (HLS) dan
Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) yang diharapkan dapat
mencerminkan tingkat pengetahuan dan ketrampilan penduduk.
Adapun untuk mengukur dimensi hidup layakdigunakan
indikator kemampuan daya beli masyarakatterhadap sejumlah
kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-ratabesarnya
pengeluaran per kapita sebagai pendekatanpendapatan yang
mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak. Adapun data
komponen pembentuk IPM Kota Tual 2013-2017 ditampilkan
dalam tabel selanjutnya.

Tabel 2.130.
Komponen Pembentuk IPM Kota Tual 2013-2017

Pertumbuhan

Indikator 2013 2014 2015 2016 2017 Rata-rata


Tahunan (%)
Angka
harapan 63.37 63.76 64.06 64.33 64.61 0,49
hidup
Harapa
n lama 13.46 13.84 13.86 13.87 13.88 0,78
sekolah
Rata-
rata 9.54 9.65 9.67 9.76 9.87 0,85
lama
sekolah
Pengeluaran
6552.69 6642.48 6683 6803 7012 1,71
perkapita

Sumber:BPS, 2018; data olahan, 2018

2. Angka Kemiskinan
Sejatinya pembangunan bertujuan untuk
mensejahterakan masyarakat dimana kemiskinan merupakan
salah satu permasalahan utama yang harus diperhatikan.
Dengan menggunakan batasan garis kemiskinan, penduduk
miskin didefinisikan sebagai penduduk yang mempunyai rata-
rata pengeluaran perkapita per bulan di bawah garis kemiskinan.
Dalam periode 2012-2016, garis kemiskinan Kota Tual terus
mengalami kenaikan yaitu pada tahun 2012 sebesar Rp. 269.265
per kapita per bulan menjadi 345.670 per kapita per bulan pada
tahun 2016. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan harga barang
dan jasa yang menyebabkan naiknya batas garis
kemiskinan.Jumlah Penduduk miskin Kota Tual selama tahun
2012-2016 mengalami penurunan dimana jumlah penduduk
miskin tahun 2012 adalah sebesar 14.81 penduduk (23.31%),
lebih rendah dibandingkan tahun 2012 sebanyak 18.70
penduduk (32.01%).

Tabel 2.12.
Perkembangan pengentasan Penduduk Miskin
Kota Tual Tahun 2012-2017
Jumlah Penduduk Present Garis Kemiskinan
Tahun Miskin (Ribu Jiwa) ase (%) (Rp/Kapita/Bulan)
2012 18,70 32,01 269.265
2013 15,00 23,28 291.769
2014 14,81 22,31 297.378
2015 16,74 24,90 328.247
2016 17,12 24,74 345.670
2017 17,09 24,00 372 731

Sumber : Inkesra Kota Tual 2017

Dari gambaran di atas secara umum dapat dikatakan berbagai


program kegiatan untuk menanggulangi kemiskinan yang
dilaksanakan di Kota Tual memberikan dampak positif bagi usaha
menekan jumlah penduduk miskin. Persentase penduduk miskin
Kota Tual terhadap total penduduk di Kota Tual apabila
dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Maluku
tahun 2016 berada pada urutan ke 7 dengan presentase 24,74%
dari seluruh jumlah penduduk Kota Tual.Adapun data penduduk
3. Angka Pengangguran
Tingkat pengangguran terbuka merupakan perbandingan
jumlah pengangguran usia angkatan kerja terhadap jumlah
penduduk angkatan kerja. Data ini bermanfaat untuk melihat
presentase jumlah penganggur yang ada dari seluruh jumlah
penduduk angkatan kerja

Tabel 2.23.
Tingkat pengangguran terbuka Kota Tual 2013-2017

Uraian 2013 2014 2015 2016 2017


Jumlah
2100 2646 3318 2282 4474
pengangguran
terbuka (jiwa)
JUmlah
penduduk
angkatan kerja 24775 24508 25947 26766 27118
(jiwa)

Tingkat
8,48 10,8 12,79 8,53 16,5
pengangguran
terbuka (%)
Jumlah
22675 21862 22629 21114 22644
Penduduk yang
bekerja (jiwa)
Sumber: Dinas PTSP, PMD & Tenaga Kerja, 2018
Dari tabel 2.23. Tingkat pengangguran terbuka Kota Tual
mengalami fluktuasi. Pada tahun awal periode tercatat sebesar
8,48 persen dengan jumlah pengangguran terbuka mencapai
2.100 jiwa. Pada tahun 2017 Tingkat pengangguran terbuka turun
menjadi 16,49 persen dengan jumlah pengangguran terbuka
sebanyak 4.474 jiwa yang merupakan jumlah terendah selama
periode dimaksud. Adapun tingkat pengangguran terbuka tertinggi
terjadi pada tahun 2015 dengan jumlah penganggur sebanyak
3.318 jiwa dan tingkat pengangguran terbuka mencapai 12,79
persen.

4. Pertumbuhan Ekonomi
Gambaran kondisi ekonomi suatu daerah pada periode tertentu
dapat dilihat melalui analisis pertumbuhan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku. Perekonomian
Kota Tual pada tahun 2016 mengalami percepatan dibandingkan
pertumbuhan tahun sebelumnya. PDRB Kota Tual Tahun 2017
atas dasar Harga Konstan 2010 naik sebesar 69.418,34 juta
rupiah dari tahun 2016 yaitu dari 1.195.770,13 juta rupiah
menjadi 1.265.188,47 juta rupiah atau naik sebesar 5,74 persen
dari keadaan perekonomian tahun 2015 sebesar 5,81 persen. Laju
pertumbuhan ekonomi Kota Tual berturut sejak tahun 2013
hingga tahun 2017, sebagaimana ditunjukan pada gambar grafik
2.2 sebagai berikut.
Gambar 2.2.
Grafik Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi
Kota Tual Tahun 2013-2017 (%)

8
7
6 6.93
6.21
5 5.59 5.81 5.74

4
3
2
1
0
2013 2014 2015 2016 2017
T a hun
Sumber : PDRB Kota Tual 2017

Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa


Keuangan dan Asuransi sebesar 10,64 persen. Sedangkan seluruh
lapangan usaha ekonomi PDRB yang lain pada tahun 2017
mencatat pertumbuhan yang positif sebagaimana disajikan dalam
tabel 2.7

Tabel 2.7.
Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen)
Tahun 2013– 2017

Rata-rata
No. Lapangan usaha 2013 2014 2015 2016* 2017**
pertumbuhan
Pertanian,
1 kehutanan 5.23 7 3.83 3.84 4.22 5.81
& perikanan
Pertambangan dan
2 3.48 5.49 4.83 6.01 6.92 5.8
Penggalian
3 Industri Pengolahan 6.42 7.07 4.98 5.17 7.38 5.87

4 Listrik dan Gas 3.74 27 0.41 8.6 1.32 9.77


Air, Pengolahan
5 Sampah, 3.18 3.26 3.21 5.38 3.01 3.77
Limbah dan
Daur Ulang
6 Konstruksi 5.76 5.59 5.24 6.26 6.33 5.47
Perdagangan
Besar dan Eceran;
7 Reparasi Mobil 6.69 6.99 7.69 6.65 8.28 7.38
dan Motor
Transportasi dan
8 Pergudangan 4.95 6.28 5.86 6.02 6.20 5.69
Penyediaan
9 Akomodasi dan 6.5 6.24 6.46 3.09 4.26 5.73
Makan Minum
Informasi dan
10 Komunikasi 6.42 6.57 5.63 6.33 6.78 6.02
Jasa Keuangan dan
11 Asuransi 11.52 6.05 8.64 10.64 1.35 8.64
12 Real Estat 3.38 5.26 3.09 3.17 3.49 3.89
13 Jasa Perusahaan 4.32 5.51 4.34 3.53 3.91 4.45
Administrasi
Pemerintahan,
14 Pertanahan 9.39 5.16 8.37 8.84 8.14 8.25
dan Jaminan
Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan 5.42 5.03 6.06 6.91 4.94 6.02
Jasa Kesehatan dan
16 Kegiatan Sosial 2.17 2.21 5.17 6.54 4.76 4.49

17 Jasa Lainnya 0.86 1.35 1.58 2.42 3.04 1.4

Sumber : PDRB Kota Tual 2017

5. Pendapatan Perkapita
Gambaran perekonomian Kota Tual secara makro dapat
juga terlihat melalui beberapa indikator makro ekonomi lainnya
seperti PDRB perkapita. PDRB perkapita atas dasar harga
berlaku menggambarkan besarnya PDRB per penduduk,
sedangkan PDRB perkapita atas dasar harga konstan berguna
untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi riil perkapita. Pada
tahun 2017, PDRB per kapita Kota Tual mencapai 24,20 juta
Rupiah dengan pertumbuhan sebesar 7,14 persen pada tahun
2013 dan berturut-turut sebesar 12,40; 19,54; dan 7,40 persen
pada tahun 2014-2016. Perkembangan PDRB Perkapita Kota
Tual dapat dilihat pada tabel 2.11. sebagai berikut.

Tabel 2.11.
PDRB Per Kapita Kota Tual (Juta Rupiah) Tahun 2013-2017

Tahun
No. Lapangan Usaha

2013 2014 2015 2016* 2017**


Pertanian, Kehutanan
1. 6,10 7,02 8,14 8,54 9,09
dan Perikanan
Pertambangan dan
2. 0,06 0,07 0,09 0,09 0,10
Penggalian
3. Industri Pengolahan 0,25 0,28 0,33 0,36 0,39
4. Pengadaan Listrik dan 0,01 0,01 0,01 0,01 0,02
Gas
Pengadaan Air,
5. Pengelolaan Sampah, 0,07 0,07 0,08 0,09 0,09
Limbah dan Daur Ulang
6. Kontruksi 1,33 1,49 1,83 1,97 2,10
Perdagangan Besar dan
7. Eceran; Reparasi Mobil 1,96 2,18 2,64 2,87 3,19
dan Sepeda Motor
Transportasi dan
8. Pergudangan 0,47 0,53 0,64 0,69 0,75

Penyediaan Akomodasi
9. 0,16 0,19 0,22 0,23 0,25
dan Makan Minum
10. Informasi dan 0,28 0,31 0,36 0,39 0,43
Komunikasi
Jasa Keuangan
11. dan Asuransi 0,36 0,40 0,48 0,54 0,56
12. Real Estat 0,07 0,08 0,10 0,10 0,10
13. Jasa Perusahaan 0,05 0,06 0,07 0,07 0,07
Administrasi
14. Pemerintahan, 2,60 2,87 3,56 3,94 4,23
Pertahanan dan Jaminan
15. SosialPendidikan
Jasa 1,05 1,18 1,46 1,59 1,68
Jasa Kesehatan
16. dan Kegiatan 0,57 0,60 0,72 0,80 0,86
17. SosialLainnya
Jasa 0,23 0,25 0,28 0,30 0,30
PDRB 15,65 17,59 21,03 22,58 24,20

Sumber : PDRB Kota Tual 2017


Angka pertumbuhan PDRB per Kapita menunjukan hasil
meningkat dari tahun ke tahun pada periode 2013-2017. Pada
tahun 2013 sebesar 15,65 juta rupiah meningkat menjadi 24,20
juta rupiah pada tahun 2017. Lapangan usaha pertanian,
kehutanan dan perikanan

6. Ketimpangan Pendapatan (Ratio Gini)

BAB II
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
(RPJMD)

A. Visi Dan Misi


Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah
rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode
perencanaan. Sebagai sebuah dokumen perencanaan jangka menengah
daerah yang merupakan sebuah rangkaian dokumen perencanaan
daerah bersama-sama dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Kota Tual tahun 2005-2025, maka visi di dalam RPJMD
Kota Tual tahun 2018-2023 haruslah memiliki keterkaitan terhadap
pencapaian visi RPJPD Kota Tual tahun 20052025. Sebagaimana telah
disebutkan di dalam RPJPD Kota Tual tahun 2005-2025 bahwa visi
jangka panjang Kota Tual adalah untuk “Mewujudkan Kota Tual
Sebagai Kota Kepulauan yang Aman, Berbudaya, Berdaya Saing,
Sejahtera, dan Berkelanjutan” serta memperhatikan visi dan misi
Walikota dan Wakil WaliKota Tual periode 2018-2023 selama masa
kampanye, maka dengan ini dirumuskan Visi Pembangunan Kota Tual
tahun 2018-2023 adalah:

Visi :

“Terwujudnya Kota Tual Sebagai Kota BERADAT (Beriman,


Ekonomi Kerakyatan, Responsif, Akuntabel, Demokrasi,
Amanah, dan Transparan).
Dimana di dalam Visi Pembangunan Kota Tual di atas, terdapat Tujuh
komponen gambaran Kota Tual di akhir kurun waktu 20182023, yaitu:

Beriman
Kota tual yang beriman bermakna bahwa pemerintah kota tual
menyandarkan keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa sebagai zat yang maha agung dalam penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan hubungan kemasyarakatan.
Ekonomi kerakyatan
Ekonomi kerakyatan artinya penyelenggara pemerintahan menjamin
pembangunan sistem perekonomian bertumpu pada kekuatan ekonomi
rakyat, dimana pelaksanaan kegiatan, pengawasannya, dan hasil dari
kegiatan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.
Responsif
Responsif artinya penyelenggara pemerintah selalu tanggap terhadap
persoalan-persoalan masyarakat, memahami kebutuhan masyarakat,
dan proaktif mempelajari dan menganalisa kebutuhan masyarakat.
Akuntabel
Akuntabel artinya penyelenggara pemerintah bertanggung jawab
Terhadap kebijakan yang ditetapkan, serta mempertanggungjawabkan
kinerjanya kepada seluruh warga kota tual pada setiap akhir tahun
penyelenggaraan pemerintahan.
Demokrasi
Demokrasi artinya penyelenggara pemerintahan menjamin masing-
masing warga masyarakat memiliki hak yang seimbang dan setara
terkait penentuan dan pemilihan sebuah keputusan yang nantinya akan
membawa dampak pada kehidupan warga masyarakat tersebut.
Amanah
Amanah artinya penyelenggara pemerintah menjamin tersampaikannya
segala hak setiap warga masyarakat, tidak mengambil sesuatu melebihi
haknya dan tidak mengurangi hak warga masyarakat.
Transparan
Transparan artinya segala kebijakan yang dilakukan oleh
penyelenggara pemerintahan adalah terbuka dan semua orang dapat
memberikan penilaian kinerjanya terhadap hasil yang dicapai.
Misi :
Sesuai dengan Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanan Pembangunan Nasional bahwa misi adalah rumusan umum
mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan
visi. Oleh karena itu, sebuah visi belumlah sempurna tanpa
serangkaian misi yang berfungsi sebagai upaya dalam pewujudan visi
tersebut. Sebagai sebuah cita-cita dan gambaran kondisi masa depan
Kota Tual pada akhir periode pembangunan lima tahun ke depan, Visi
Pembangunan Kota Tual tahun 2018-2023 haruslah didukung oleh
serangkaian Misi Pembangunan Kota Tual tahun 2018-2023. Untuk itu
dengan melihat seluruh aspek pembangunan yang dibutuhkan oleh
Kota Tual dan dengan memperhatikan langka-langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai Visi Pembangunan Kota Tual tahun 2018-
2023, berikut ini adalah Misi Pembangunan Kota Tual tahun 2018-
2023:
1. Mewujudkan sumber daya manusia yang religius, cerdas, dan sehat.
2. Memantapkan pelaksanaan otonomi daerah dengan tata kelola
pemerintahan yang baik.
3. Memantapkan perwujudan tatanan kehidupan sosial, dan budaya
yang demokratis serta memperkokoh ketertiban dan keamanan yang
kondusif.
4. Mengembangkan kegiatan ekonomi kerakyatan yang berbasis
pengembangan perikanan, pertanian, pariwisata, perdagangan dan
jasa yang berorientasi pasar serta memberikan ruang yang cukup
bagi peningkatan kesempatan kerja.
5. Mengembangkan iklim kondusif untuk peningkatan daya tarik
investasi guna mendukung pertumbuhan ekonomi.
6. Memantapkan pembangunan infrastruktur berbasis penataan ruang.
7. Memantapkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
yang berkelanjutan.
Hubungan keterkaitan di dalam Visi dan Misi Pembangunan Kota Tual
tahun 2018-2023 menjadi tulang punggung pembangunan Kota Tual
selama lima tahun ke depan. Bertolak dari Visi dan Misi Pembangunan
Kota Tual inilah kemudian dapat dirumuskan tujuan dan sasaran
pembangunan Kota Tual dalam jangka menengah.
Selaian itu, diperlukan keterkaitan antara Visi, Misi dan Isu Strategis
Kota Tual sehingga rangkaian Visi dan Misi Pembangunan Kota Tual
menjadi langkah nyata dalam penanganan isu-isu strategis Kota Tual
selama lima tahun ke depan. Keterkaitan antara Visi, Misi dan Isu
Strategis Pembangunan Kota Tual periode 2018-2023 ditampilkan di
dalam table 5.1.2
Tabel 5.1

Visi, Misi dan Penjelasan Misi Kota Tual


Periode 2018-2023

Visi Misi Penjelasan Misi


“Terwujudnya Kota Tual Misi 1: Peningkatan pemahaman dan pengamalan kehidupan
Mewujudkan sumber daya manusia beragama.
Sebagai Kota BERADAT
yang religius, cerdas, dan sehat. Peningkatan Kualitas Pendidikan dan kesehatan
(Beriman, Ekonomi
Meningkatkan kompetensi angkatan kerja
Kerakyatan, Responsif,
Akuntabel, Demokrasi, Pembangunan Kota Layak Anak

Amanah, dan Transparan). Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik yang
Misi 2:
didukung oleh regulasi dan sistem pemerintahan yang
Memantapkan pelaksanaan
otonomi daerah dengan tata kelola baik
pemerintahan yang baik Mengembangkan lembaga yang efektif, akuntabel, dan
transparan
Mewujudkan penggalian dan penguatan budaya dan
Misi 3: tradisi lokal sebagai bagian dari upaya mewujudkan
Memantapkan perwujudan tatanan harmoni sosial
kehidupan politik, sosial, dan Meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum untuk
budaya yang demokratis serta mendukung pelaksanaan pemerintahan daerah melalui
memperkokoh ketertiban dan upaya untuk meningkatkan kualitas dan intensitas
keamanan yang kondusif. pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan
dan norma masyarakat.
Misi 4: Pengembangan kegiatan ekonomi kerakyatan yang
Mengembangkan kegiatan konomi bertumbuh sektor Perikanan, Pertanian, Pariwisata
kerakyatan yang Perdagangan dan jasa sebagai sektor unggulan.
berbasis pengembangan Mengembangkan sektor unggulan untuk mengatasi
perikanan, pertanian, pariwisata, pengangguran dan kemiskinan
perdagangan dan jasa yang
berorientasi pasar serta
memberikan ruang yang cukup
bagi peningkatan kesempatan
kerja.
Misi 5: Peningkatan kapasitas kerjasama, promosi, dan
Mengembangkan iklim kondusif pengendalian pelaksanaan investasi.
untuk peningkatan daya tarik
Investasi guna mendukung
pertumbuhan ekonomi.
Menjadikan tata ruang sebagai dasar dalam
Misi 6: pembnagunan infrastruktur
Memantapkan pembangunan Mengembangkan infrastruktur yang berkualitas, andal,
infrastruktur berbasis penataan berkelanjutan dan tangguh
ruang Mewujudkan pembangunan dan pengembangan utilitas
kota secara terpadu dan merata
Pengembagan kegiatan perikanan budidaya dan tangkap
Misi 7:
Memantapkan pengelolaan Pengembangan wisata alam
Sumber daya alam dan lingkungan
hidup yang berkelanjutan. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota
B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan
komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan
dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan
yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk
melakukan tranformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi.
Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan aktivitas
pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan
menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan
baik, termasuk di dalamnya upaya memberbaiki kinerja dan kapasitas
birokrasi, sistem manajemen, dan pemanfaatan teknologi informasi.
Dalam rangka mewujudkan harapan visi Kota Tual, maka pelaksanaan
pembangunan perlu direncanakan secara simultan dengan mematuhi
kaidah pelaksanan melalui mekanisme dan tahapan yang terstruktur
dan sistematis. Sehubungan dengan hal tersebut, maka untuk
mewujudkan visi Kota Tual sebagai “Kota BERADAT (Beriman, Ekonomi
Kerakyatan, Responsif, Akuntabel, Demokrasi, Amanah, dan
Transparan”, melalui pencapaian setiap butir pernyataan misi.
Pada konteks dokumen perencanaan RPJMD periode 2018-2023,
merupakan konsep perencanaan yang didasarkan pada keberlanjutan
pembangunan pada periode RPJMD sebelumnya. Sehingga strategi
umum dalam pencapaian Visi dan Misi saat ini betumpu pada
pernyataan “melanjutkan” dan “mempertahankan”. Melanjutkan
merupakan perwujudan dari program-program kerja pada periode 2013-
2018 yang perlu untuk ditindaklanjuti dalam kerangka meningkatkan
kualitas pencapaian outcome maupun impact. Sedangkan pada strategi
mempertahankan, merupakan fakta publik bahwa periode sebelumnya
Pemerintah Kota Tual memperoleh berbagai pencapaian yang sangat
signifikan, untuk itu pada saat ini kinerja tersebut perlu dipertahankan
sebagai bentuk konsistensi pelayanan publik di Kota Tual.
Dengan berpedoman pada strategi umum diatas, dalam kerangka
menetapkan strategi yang lebih spesifik berdasarkan waktu maupun
setiap uraian misi. Seyogyanya perlu ditetapkan prinsip, sebagai ideologi
pembangunan di Kota Tual yang perlu diperhatikan dan dipatuhi oleh
seluruh kalangan maupun stakeholder pembangunan di Kota Tual.
Strategi :
Strategi dituangkan secara lebih rinci ke dalam Misi 1 sampai dengan Misi
7 berdasarkan pendekatan urusan/bidang sebagai berikut :
Tabel 6.1

Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi


Kota Tual

VISI :
“Terwujudnya Kota Tual Sebagai Kota BERADAT (Beriman, Ekonomi Kerakyatan, Responsif, Akuntabel, Demokrasi, Amanah, dan
Transparan).
MISI 1.
MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG RELIGIUS, CERDAS DAN SEHAT
TUJUAN SASARAN STRATEGI
Peningkatan pemahaman dan pengamalan Terwujudnya Toleransi Antar Umat Peningkatan kualitas hidup beragama
kehidupan beragama Beragama

Menjamin Kualitas Pendidikan yang Meningkatnya kualitas layanan pendidikan Peningkatan daya saing pendidikan.
Inklusif dan Merata
(1). Peningkatan kapasitas lembaga
pendidikan dalam
mengembangkan proses belajar
mengajar;
(2). Penguatan fungsi keluarga dalam
pengasuhan dan pendidikan anak.

Menjamin Kehidupan yang Sehat Meningkatnya kualitas layanan kesehatan (1). Peningkatan cakupan pangan dan
kualitas gizi yang berimbang;
(2). Peningkatan pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular;
Peningkatan cakupan dan kualitas
layanan kesehatan
Meningkatkan kompetensi angkatan kerja Meningkatkan pemenuhan kesempatan Perluasan kesempatan kerja yang
kerja bagi angkatan kerja didukung peningkatan kompetensi,
kreatifitas, kemandirian, dan
kewirausahaan serta optimalisasi
perlindungan tenaga kerja

Pembangunan Kota Layak Anak Peningkatan kualitas Kota Layak Anak Meningkatnya Pemenuhan Hak dan
Perlindungan Khusus Anak

MISI 2.
MEMANTAPKAN PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH DENGAN TATA KELOLA PEMERINTAHANAN YANG BAIK
TUJUAN SASARAN STRATEGI
Meningkatkan Tata Kelola Kapasitas Tata Kelola Pemerintahan Peningkatan efektivitas kinerja birokrasi
Pemerintahan Yang Baik dan Bersih Meningkat dan layanan publik yang responsif,
transparan, dan akuntabel.

MISI 3.MEMANTAPKAN PERWUJUDAN TATANAN KEHIDUPAN POLITIK, SOSIAL DAN BUDAYA YANG DEMOKRATIS SERTA
MEMPERKOKOH KETERTIBAN DAN KEAMANAN YANG KONDUSIF
TUJUAN SASARAN STRATEGI
Mewujudkan penggalian dan penguatan Peran serta masyarakat dalam (1). Optimalisasi pelestarian warisan dan
budaya dan tradisi lokal sebagai bagian pengembangn dan pelestarian budaya nilai budaya;
dari upaya mewujudkan harmoni sosial meningkat (2). Optimalisasi pelestarian dan
pengembangan sejarah dan bahasa;
(3). Optimalisasi pelestarian dan
pengembangan seni dan tradisi.

Meningkatkan ketentraman dan ketertiban Gangguan ketentraman dan ketertiban (1). Meningkatkan ketertiban umum
umum untuk mendukung pelaksanaan masyakarat menurun dengan melakukan pengawasan dan
pemerintahan daerah melalui upaya untuk pengendalian pelaksanaan peraturan
meningkatkan kualitas dan intensitas daerah;
pengawasan dan pengendalian pelaksanaan (2). Meningkatkan pengendalian keamanan
peraturan dan norma masyarakat, dan kenyamanan lingkungan serta
meningkatkan toleransi dan kerukunan antar mewujudkan kerukunan hidup
umat beragama bermasyarakat

MISI 4.
MENGEMBANGKAN KEGIATAN EKONOMI KERAKYATAN YANG BERBASIS PENGEMBANGAN PERIKANAN, PERTANIAN, PARIWISATA,
PERDAGANGAN DAN JASA YANG BERORIENTASI PASAR SERTA MEMBERIKAN RUANG YANG CUKUP BAGI PENINGKATAN KESEMPATAN
KERJA
TUJUAN SASARAN STRATEGI
Pengembangan kegiatan ekonomi Meningkatnya pertumbuhan ekonomi per (1). Meningkatkan kemandirian pelaku
kerakyatan yang bertumbuh sektor kapita usaha produktif bidang pertanian
Perikanan, Pertanian, Pariwisata dan kelautan;
Perdagangan dan jasa sebagai sektor (2). Meningkatkan kemandirian pelaku
unggulan. usaha produktif bidang
perdagangan dan jasa;
(3). Meningkatkan tumbuhnya industri kecil
dan menengah.

Mengembangkan sektor unggulan untuk (1). Meningkatkan tumbuhnya industri kecil


(1). Menurunnya Tingkat Pengangguran;
mengatasi pengangguran dan dan menengah;
(2). Menurunnya Tingkat Kemiskinan;
kemiskinan (2). Meningkatkan perluasan lapangan
kerja;
(3). Optimalisasi penanggulangan
kemiskinan terpadu.

MISI 5.
MENGEMBANGKAN IKLIM KONDUSIF UNTUK PENINGKATAN DAYA TARIK INVESTASI GUNA MENDUKUNG PERTUMBUHAN EKONOMI
TUJUAN SASARAN STRATEGI
Peningkatan kapasitas kerjasama, promosi, Pertumbuhan ekonomi meningkat; (1). Peningkatan penataan, pengembangan
dan pengendalian pelaksanaan investasi. dan pendapatan pasar;
(2). Pengoptimalan pembinaan
perindustrian;
(3). Pengembangan dan pemasaran
pariwisata;
(4). Peningkatan kualitas atraksi
pariwisata dan ekonomi kreatif;
Investasi di Kota Tual meningkat (1). Peningkatan pelayanan
penanaman modal dan
perizinan;
(2). Penguatan regulasi dan pengembangan
kinerja layanan penanaman modal dan
perizinan;

MISI 6.
MEMANTAPKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BERBASIS PENATAAN RUANG
TUJUAN SASARAN STRATEGI
Mewujudkan tata ruang yang nyaman, Kesesuaian pemanfaatan ruang (1) Peningkatan pengaturan dan
tertib, dan berkelanjutan mengingkat pembinaan tata ruang ;
(2) Peningkatan efektivitas pelaksanaan dan
pengendalian tata ruang;

Membangun infrastruktur yang berkualitas Peningkatan Kualitas Jalan Mengembangkan kapasitas dan kualitas
jaringan jalan yang terkoneksi dengan
jaringan jalan regional dan nasional

Meningkatnya Ketersediaan
Infrastruktur Perhubungan Laut Meningkatkan Pelayanan Dermaga dan
Guna Memperlancar Arus Penduduk Pelabuhan
dan Barang
Meningkatkan akses terhadap teknologi Meningkatkan pemerataan dan
informasi dan komunikasi Pengembangan sarana prasarana
komunikasi dan informasi

Menjadikan Kota dan Permukiman Menjamin akses bagi semua terhadap


perumahan yang layak, aman, terjangkau, Peningkatan kualitas dan kuantitas
Inklusif, Aman, Tangguh dan
perumahan, kualitas permukiman dan
Berkelanjutan dan pelayanan dasar, serta menata
tata bangunan
kawasan kumuh
Mengurangi dampak lingkungan perkotaan Mewujudkan kota yang lebih ramah
per kapita yang merugikan, termasuk lingkungan dengan menekankan pada
dengan memberi perhatian khusus pada perubahan kesadaran dan perilaku
kualitas udara dan air , termasuk masyarakat melalui pendidikan formal
penanganan sampah kota. dan pembinaan secara kontinyu.
Menyediakan ruang publik dan ruang mempertahankan dan meningkatkan
terbuka hijau yang aman, inklusif dan luas ruang terbuka hijau dan ruang
mudah dijangkau publik lainnya

MISI 7.
MEMANTAPKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKELANJUTAN
TUJUAN SASARAN STRATEGI
Pengembagan kegiatan perikanan
Pembinaan dan Pemberdayaan kelompok
budidaya dan tangkap Meningkatnya produksi perikanan
nelayan kecil.

Penataan dan Pengembangan Potensi Pengembangan Infrastruktur


Pengembangan wisata alam
Pariwisata Kepariwisataan

Menjamin Ketersediaan serta


Mencapai akses universal dan merata Meningkatkan kinerja sinstem penyediaan
Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi yang terhadap air minum yang aman dan air minum
Berkelanjutan terjangkau bagi semua.
Mencapai akses terhadap sanitasi dan
Meningkatkan Mutu Pengelolaan Air
kebersihan yang memadai dan merata
Limbah Masyarakat
bagi semua

Mengurangi produksi limbah melalui


Menjamin Pola Produksi dan Konsumsi pencegahan, pengurangan, daur ulang, Pengembangan kinerja pengelolaan
yang Berkelanjutan dan penggunaan kembali. persampahan
Arah Kebijakan :
Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan
strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan
sasaran dari waktu ke waktu selama 5 (lima) tahun. Rumusan arah
kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai
dengan pengaturan pelaksanaannya. Arah kebijakan Kota Tual dalam
pentahapan strategi lima tahun ke depan ditunjukkan sebagai berikut:

Tabel 6.2
Visi, Misi, Sasaran dan Arah Kebijakan
Kota Tual

VISI:
“Terwujudnya Kota Tual Sebagai Kota BERADAT (Beriman, Ekonomi
kerakyatan, Responsif, Akuntabel, Demokrasi, Amanah, dan Transparan)”
MISI 1.
MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG RELIGIUS, CERDAS DAN SEHAT
ARAH KEBIJAKAN
SASARAN
1 2 3 4 5
Terwujudnya Mendorong terciptanya situasi kondusif dalam
Toleransi Antar kehidupan beragama
Umat Beragama

Memperluas akses dan meningkatkan mutu


Meningkatnya kualitas pendidikan dasar termasuk akses pembiayaan
layanan pendidikan bagi penduduk miskin
(1). Meningkatkan pemenuhan standar nasional
pendidikan ;
(2). Meningkatkan model pendidikan berbasis budi
pekerti. (1). Meningkatkan peran serta keluarga
dalam mendidik anak sejak dini.
(1). Meningkatkan ketersediaan dan
Meningkatnya kualitas keragaman pangan secara berkelanjutan;
layanan kesehatan
(1). Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Meningkatkan sarana dan Prasarana, SDM,
dan Akses serta Mutu Pelayanan Kesehatan;

Meningkatkan Meningkatkan kesempatan kerja serta


pemenuhan mendorong mobilitas tenaga kerja dalam rangka
kesempatan kerja bagi mengurangi pengangguran
angkatan kerja
(1). Pelayanan Publik yang Ramah Anak;
(2). Penyediaan Sarana Konsultasi Bagi Orang Tua
Peningkatan kualitas atau Kelaurga;
Kota Layak Anak (3). Peneydiaan Informasi Layak Anak;
(4). Perlindungan khusus kepada anak

MISI 2.
MEMANTAPKAN PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH DENGAN TATA KELOLA
PEMERINTAHANAN YANG BAIK
ARAH KEBIJAKAN
SASARAN
1 2 3 4 5
Kapasitas Tata Kelola (1). Meningkatkan kualitas SDM birokrasi.
Pemerintahan Meningkat
(2). Mengembangkan layanan birokrasi yang prima.

MISI 3.
MEMANTAPKAN PERWUJUDAN TATANAN KEHIDUPAN POLITIK, SOSIAL
SERTA MEMPERKOKOH KETERTIBAN DAN KEAMANAN YANG KONDUSIF

SASARAN
1 2 3 4 5
Peran serta masyarakat (1). Meningkatkan pelestarian dan pengembangan
dalam pengembangan Warisan Budaya;
dan pelestarian budaya (2). Meningkatkan pelestarian Tata Nilai Budaya;
meningkat (3). Meningkatkan pelestarian dan pengembangan
sejarah;
(4). Meningkatkan pelestarian dan pengembangan
bahasa Daerah;
(5). Meningkatkan kampanye sadar wisata;

Gangguan ketentraman (1). Penyiapan tenaga penertiban;


dan ketertiban (2). Peningkatan kapasitas personil penertiban
masyakarat menurun dengan pembinaan pasca pendidikan;
(3). Peningkatan intensitas pengawasan dalam
menertibkan kota;
(4). Penindakan dan evaluasi pelanggaran Perda;
(5). Pengerahan dan pengendalian satuan
perlindungan masyarakat;
(6). Peningkatan kerjasama dan pengendalian di
bidang keamanan;
(7). Pelatihan pengendalian keamanan dan
kenyamanan lingkungan terhadap kader
wasbang;
(8). Peningkatan intensitas kegiatan yang
mendukung perilaku toleransi dan kerukunan
beragama;
(9). Pembinaan partai politik dan organisasi

MISI 4.
MENGEMBANGKAN KEGIATAN EKONOMI KERAKYATAN YANG BERBASIS
PERTANIAN, PARIWISATA, PERDAGANGAN DAN JASA YANG
RUANG YANG CUKUP BAGI PENINGKATAN KESEMPATAN KERJA

SASARAN
1 2 3 4 5
Meningkatnya laju (1) Penguatan ekonomi kerakyatan berbasis
pertumbuhan ekonomi pertanian dan kelautan;
sektor unggulan (2) Penguatan ekonomi kerakyatan berbasis
perdagangan dan jasa;
(3) Penguatan modal pengembangan industry kecil
dan menengah dan jasa berbasis;

(1) Menurunnya Tingkat (1) Penguatan modal pengembangan industri kecil


Pengangguran; dan menengah dan jasa berbasis pariwisata;
(2) Menurunnya Tingkat (2) Peningkatan fasilitasi penduduk usia kerja
Kemiskinan; terhadap lapangan kerja;
(3) Peningkatan penanggulangan kemiskinan secara
terpadu dan berkelanjutan.
MISI 5.
MENGEMBANGKAN IKLIM KONDUSIF UNTUK PENINGKATAN DAYA TARIK
INVESTASI GUNA MENDUKUNG PERTUMBUHAN EKONOMI
ARAH KEBIJAKAN
SASARAN
1 2 3 4 5
Pertumbuhan ekonomi (1). Meningkatkan pengelolaan pendapatan
meningkat; pasar;
(2). Meningkatkan SDM pelaku pasar
tradisional;
(3). Meningkatkan pembinaan teknis
perindustrian;
(4). Meningkatkan perancangan teknologi
tepat guna bagi IKM;
(5). Meningkatkan pembinaan sentra
industri;
(6). Meningkatkan promosi dan pemasaran
pariwisata;
(7). Meningkatkan pengelolaan dan
pengembangan Obyek Daya Tarik Wisata
(ODTW);
(8). Meningkatkan pembinaan kampung
Investasi di Kota Tual (1) Melaksanakan penelitian dan pemeriksaan
meningkat data terkait permohonan izin;
(2) Menerbitkan izin sesuai dengan prosedur;
(3) Melaksanakan kajian dan sosialisasi peraturan
perizinan;
(4) Mengevaluasi regulasi pelayanan perizinan;
(5) Melaksanakan evaluasi kinerja pelayanan
perizinan;

MISI 6.
MEMANTAPKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BERBASIS PENATAAN
RUANG
ARAH KEBIJAKAN
SASARAN
1 2 3 4 5
Kesesuaian pemanfaatan (1) Meningkatkan ketentuan teknis implementasi
ruang meningkat peraturan tata ruang ;
(2) Meningkatkan pemahaman peraturan tata
ruang.
(3) Meningkatkan pelaksanaan ketentuan
peraturan tata ruang;
(4) Meningkatkan basis data tata ruang.
(5) Meningkatkan kepemilikan tanah pemerintah;
(6) Meningkatkan ketertiban dokumen
administrasi pertanahan;
(7) Meningkatkan basis data pertanahan.

Peningkatan Kualitas Pembangunan dan peningkatan jaringan jalan;


Jalan
Meningkatnya Penambahan Dermaga dan pelabuhan
Ketersediaan
Infrastruktur
Perhubungan Laut Guna
Memperlancar Arus
Penduduk dan Barang
Meningkatkan akses Peningkatan sarana prasarana pelayanan
terhadap teknologi komunikasi, informatika yang merata dan terkendali
informasi dan
komunikasi

Menjamin akses bagi (1). Meningkatkan penanganan Rumah Tidak


semua terhadap Layak Huni (RTLH);;
perumahan yang layak, (2). Meningkatkan penanganan Kawasan Kumuh;
aman, terjangkau, dan (3). Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana
pelayanan dasar, serta dasar permukiman
menata kawasan (4). Mengoptimalkan cakupan saluran air limbah;
kumuh (5). Mengoptimalkan pengelolaan air minum;

Mengurangi dampak Peningkatan kinerja dan peran serta


lingkungan perkotaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan
per kapita yang
merugikan, termasuk
dengan memberi
perhatian khusus pada
kualitas udara dan air,
termasuk penanganan
sampah kota.

Menyediakan ruang 1. Peningkatan Ruang Terbuka Hijau dan publik;


publik dan ruang 2. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau dan Publik.
terbuka hijau yang
aman, inklusif dan
mudah dijangkau

MISI 7.
MEMANTAPKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
HIDUP YANG BERKELANJUTAN
ARAH KEBIJAKAN
SASARAN
1 2 3 4 5
Meningkatkan pengawasan dan pengendalian
Meningkatnya produksi terhadap kelompok nelayan kecil.
perikanan

1) Penataan kelembagaan wisata alam ;


2) Penyediaan Sarana dan Prasarana yang
Penataan Pengembangan Mendukung Perkembangan Pariwisata;
Potensi Pariwisata 3) Pengembangan Jaringan Promosi dan
Kerjasama Pada Level Regional, Nasional, dan
Internasional;

Mencapai akses Peningkatan kinerja pengelolaan air minum.


universal dan
merata terhadap
air minum yang
aman dan
terjangkau bagi
semua.
Mencapai akses Penyediaan Fasilitas Pengelolaan Air Limbah
terhadap sanitasi dan Permukiman yang Memadai.
kebersihan yang
memadai dan merata
bagi semua
Mengurangi produksi Optimalnya pengembangan kinerja pengelolaan
limbah melalui Persampahan .
pencegahan,
pengurangan, daur
ulang, dan penggunaan
kembali.

C. Prioritas Daerah
Prioritas pembangunan daerah Kota Tual Tahun 2019
dirumuskan dengan mengacu pada tahapan pembangunan daerah
dan skala prioritas yang ada dalam RPJPD Kota Tual Tahun 2005-
2025.
Selanjutnya dengan mengacu pada prioritas pembangunan
nasional yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun
2019 dan prioritas pembangunan Provinsi Maluku yang termuat dalam
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Maluku Tahun 2019,
serta berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi Tahun 2019,
maka ditetapkan prioritas pembangunan dalam Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Kota Tual pada tahun 2019 adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan kualitas Pendidikan, Kualitas Kesehatan dan Gizi
MAsyarakat serta Inovasi Daerah;
2. Percepatan Pembangunan Infrastruktur, Penataan Ruang,
Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, Terluar dan Terdepan
serta Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kawasan Rawan Bencana;
3. Ketahanan Pangan, Energi dan Air;
4. Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran;
5. Peningkatan Iklim Investasi dan Pengembangan Usaha.
BAB III
URUSAN DESENTRALISASI

I. Urusan Desentralisasi
A. URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tual Nomor 03 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kota Tual dan
Peraturan Walikota Tual No Tahun 2017 Tentang Uraian Tugas Jabatan
Struktural Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tual, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tual mempunyai tugas
membantu Walikota melaksanakan urusan pemerintah daerah dalam
melaksanakan fungsi Perencanaan Pembangunan daerah dalam rangka
pelaksanaan tugas desentralisasi, tugas pembantuan dan tugas-tugas
lain yang diberikan Walikota.

Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Bappeda Kota Tual


menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Penyusunan Kebijakan Teknis Perencanaan Pembangunan Daerah


Kota Tual;
2. Pelaksanaan tugas dukungan teknis Perencanaan Pembangunan
Daerah Kota Tual;
3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan
teknis Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tual;
4. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang pada
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tual; dan
5. Pelaksanaan fungsi lain sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh
Walikota di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tual;
Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,
Penelitian dan Pengembangan terdiri dari :
1. Kepala Badan
2. Sekretariat Badan terdiri dari :
1) Sub Bagian Keuangan
2) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi
3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3. Bidang Perencanaan Pembangunan Manusia, Masyarakat & Sosial
Budaya terdiri dari :
1) Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Manusia
2) Sub Bidang Perencanaan Pembangunan Masyarakat
3) Sub Bidang Perencanaan Pembanguna Sosial Budaya
4. Bidang Perencanaan Ekonomi, terdiri dari :
1) Sub Bidang Perencanaan Dunia Usaha
2) Sub Bidang Perencanaan Pengembangan Investasi
3) Sub Bidang Perencanaan Sumber Daya Alam
5. Bidang Perencanaan Pengembangan Wilayah & Infrastruktur, terdiri
dari:
1) Sub Bidang Perencanaan Pengembangan Wilayah
2) Sub Bidang Perencanaan Pengembangan Sarana Prasarana
3) Sub Bidang Perencanaan Pengembangan Infrastruktur
6. Bidang Pengendalian & Evaluasi, terdiri dari:
1) Sub Bidang Monitoring & Evaluasi
2) Sub Bidang Data & Pelaporan
3) Sub Bidang Penelitian & Pengembangan

Pelaksanaan Urusan Wajib Pelayanan Dasar Perencanaan


Pembangunan yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Daerah
(Bappeda), dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 5.502.297.850,00
yang bertujuan melaksanakan program dan kegiatan yang terdiri dari :
1. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini bertujuan untuk memacu kinerja aparatur serta
meningkatkan kualitas pelayanan perkantoran, program ini
diimplementasikan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a)Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
b)Penyediaan jasa kebersihan kantor
c) Penyediaan alat tulis kantor
d)Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
e) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan
kantor
f) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
g) Penyediaan makanan dan minuman
h) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
i) Penyediaan Jasa Tenaga Administrasi dan Teknis Perkantoran
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini bertujuan untuk memacu kinerja aparatur Program ini
diimplementasikan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a)Pengadaan Kendaraan dinas/operasional
b)Pengadaan peralatan gedung kantor
c) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
d)Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini bertujuan untuk meningkatkn kapasitas sumber daya
aparatur, Program ini diimplementasikan melalui kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
a) Pendidikan dan pelatihan formal
4) Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
Program ini bertujuan untuk melaporkan pelaksanaan kegiata dan
anggaran selama satu tahun berkenaan Program ini
diimplementasikan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a) Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
b) Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
5) Program Pengembangan data/informasi
Program ini bertujuan untuk menyediakan data statsitik Kota Tual
dan informasi publik lainnya, Program ini diimplementasikan melalui
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a) Penyusunan Kecamatan Dalam Angka
b) Penyusunan Kota Tual Dalam Angka
c) Penyusunan PDRB Kota Tual
d) Penyusunan Buku Indeks Kesejahteraan Kota Tual
e) Identifikasi dan Evaluasi Pelaporan Penyelenggaraan DAK
f) Penyusunan Buku PDRB Pengeluaran Kota Tual
6) Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh
Program ini bertujuan untuk pengembangan wilayah strategis Kota
Tual, Program ini diimplementasikan melalui kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
a) Evaluasi Perencanaan DAK Fisik
b) Survey dan Pemetaan Rencana Pembangunan Infrastruktur
Wilayah
7) Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan
besar
a) Fasilitasi Perencanaan Penanganan Perumahan
8) Program Perencanaan pembangunan daerah
Program ini bertujuan untuk meyediakan dokumen perencanaan
pembangunan daerah Kota Tual, Program ini diimplementasikan
melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a) Penyusunan rancangan RPJMD
b) Penyelenggaraan musrenbang RPJMD
c) Penyusunan rancangan RKPD
d) Penyelenggaraan musrenbang RKPD
e) Penyusunan laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ)
f) Monitoring, evaluasi dan pelaporan
g) Penyusunan KUA dan PPAS APBD
h) Penyusunan KUA dan PPAS Perubahan APBD
i) Sosialisasi Penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah
j) Penyusunan Perubahan RKPD
k) Perencanaan dan Evaluasi Percepatan Pembangunan Kota Tual
l) Bimbingan Teknis Pengoperasian Simda Perencanaan
m) Penyelenggaraan Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD
n) Identifikasi Data Awal Perencanaan Pembangunan Manusia,
Masyarakat dan Sosial Budaya
9) Program Perencanaan pembangunan ekonomi
Program ini bertujuan untuk menyediakan dokumen perencanaan
bidang ekonomi, Program ini diimplementasikan melalui kegiatan-
kegiatan sebagai berikut :
a) Perencanaan pembangunan bidang ekonomi
b) Evaluasi dan Pemantauan Inflasi Daerah
c) Kajian Strategi Pengelolaan dan Pengembangan Bumdes Sebagai
Pilar Ekonomi Desa Di Kota Tual
d) Penentuan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
e) Updating Perikanan, Pertanian dan Ketahanan Pangan
f) Updating Penanaman Modal, Pariwisata & Tenaga Kerja
g) Verifikasi dan Validasi Data Kemiskinan Daerah Kota Tual
10) Program Perencanaan sosial dan budaya
Program ini bertujuan untuk menyediakan dokumen perencanaan
bidang sosial budaya Program ini diimplementasikan melalui
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a) Evaluasi Penanggulangan kemiskinan daerah
2. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Tingkat pencapaian Pelayanan Dasar Perencanaan Pembangunan
dapat dilihat pada realisasi pelaksanaan program dan kegiatan sampai
dengan 31 Desember 2019 yang dapat dirincikan sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini direalisasikan melalui kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :
a. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar
Rp.14.400,000,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan
akhir tahun sebesar Rp. 13.408.505,00 atau mencapai 93,11 %.
Sehingga sisa anggaran Rp. 991.495,00
Keluaran : Tersedianya jasa telepon internet dan air
Hasil : Lancarnya aktifitas kantor
b. Penyediaan jasa kebersihan kantor
Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar
Rp.16.889,900,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan
akhir tahun sebesar Rp. 16.680.000,00 atau mencapai 98,76 %.
Sehingga sisa anggaran Rp. 209.900,00
Keluaran : Tersedianya jasa kebersihan kantor
Hasil : Terwujudnya ruang kerja kantor yang bersih

c. Penyediaan alat tulis kantor


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar
Rp. 106.346.086,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan
akhir tahun sebesar Rp. 105.501.750,00 atau mencapai 99,21 %
Sehingga sisa anggaran Rp. 844.336,00
Keluaran : Tersedianya alat tulis kantor
Hasil : Terwujudnya peningkatan pelayanan kantor

d. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar
Rp. 41.250.000,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan
akhir tahun sebesar Rp. 41.120.000,00 atau mencapai 99,68 %.
Sehingga sisa anggaran Rp 130.000,00 -
Keluaran : Tersedianya penyediaan akan cetak dan
penggandaan
Hasil : Terwujudnya peningkatan pelayanan kantor
e. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan
bangunan kantor
Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar
Rp. 3.939.000,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir
tahun sebesar Rp. 3.600.000,00 atau mencapai 91.39 %.
Sehingga sisa anggaran Rp. 339.000,00
Keluaran : Belanja Alat-alat Penerangan Kantor dan
Pemasangan Instalasi Listrik
Hasil : Tersedianya Bahan Alat Penerangan Sesuai
Kebutuhan Kantor

f. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan


perundang-undangan
Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar
Rp.5.000,000,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir
tahun sebesar Rp. 0,00 atau mencapai 0.00 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 5.000.000,00
Keluaran : Tersedianya Bahan Bacaan (Surat
Kabar/Majalah)
Hasil : Terwujudnya Peningkatan SDM Aparatur

g. Penyediaan makanan dan minuman


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
24.720.000,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 22.673.000,00 atau mencapai 91.72 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 2.047.000,00
Keluaran : Tersedianya Makan dan Minum Rapat dan Tamu
Hasil : Terwujudnya Peningkatan Etos Kerja PNS

h. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
1.045.411.923,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir
tahun sebesar Rp. 1.020.418.364,00 atau mencapai 97.61 %. Sehingga
sisa anggaran Rp. 24.993.559,00
Keluaran : Tercapainya Rakor dan Konsultasi Keluar Daerah
Hasil : Terlaksananya Koordinasi dan Konsultasi Keluar
Daerah

i. Penyediaan Jasa Tenaga Administrasi dan Teknis Perkantoran


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
208.675.000,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 190.202.778,00 atau mencapai 91.15 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 18.472.222,00
Keluaran : Tersedianya Tenaga Administrasi / Teknis
Perkantoran
Hasil : Tersedianya Jasa Administrasi /Teknis
Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur


Program ini direalisasikan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. pengadaan Kendaraan dinas/operasional
Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
33.725.000,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 32.625.000,00 atau mencapai 96,74 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 195.560,00
Keluaran : Tersedianya Sarana dan Prasarana Kantor
Hasil : Terlaksananya Pengadaan kendaraan dinas

b. Pengadaan peralatan gedung kantor


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
49.971.560,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 49.776.000,00 atau mencapai 99,61 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 104.000,00
Keluaran : Tersedianya Sarana dan Prasarana Kantor
Hasil : Terlaksananya Pengadaan Peralatan Gedung
Kantor

c. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
61.988.720,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 38.712.250,00 atau mencapai 62,45 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 23.276.470,00
Keluaran : Tersedianya Sarana dan Prasarana Kantor
Hasil : Lancarnya Aktivitas Perkantoran

e. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
14.600.000,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 14.595.000,00 atau mencapai 99,97 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 5.000,00

Keluaran : Tersedianya Jasa Pemeliharaan Rutin/Berkala


Peralatan Gedung Kantor
Hasil : Lancarnya Aktivitas Perkantoran

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur


Program ini direalisasikan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Pendidikan dan pelatihan formal
Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
108.074.380,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 108.074.380,00 atau mencapai 100.00%. Sehingga sisa
anggaran Rp. 0,00
Keluaran : PNS yang mengikuti Bimtek
Hasil : Tersedianya Tenaga Perencanaan Yang Kompeten

4. Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian


kinerja dan keuangan
Program ini direalisasikan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
10.800.000,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 10.800.000,00 atau mencapai 100.00 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 0,00
Keluaran : Terlaksananya Penyusunan Laporan yang Tepat
Waktu
Hasil : Tersedianya Laporan Akhir Tahun 2019

b. Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
8.220.000,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 8.220.000,00 atau mencapai 100.00 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 0,00
Keluaran : Terlaksananya Penyusunan Laporan
penyelenggaraan pemerintahan
Hasil : Tersedianya Laporan penyelengaraan
pemerintahan

5. Program Pengembangan data/informasi


Program ini direalisasikan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Penyusunan Kecamatan Dalam Angka
Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
155.900.000,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 152.063.000,00 atau mencapai 97,54 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 3.837.000,00
Keluaran : Jumlah buku Kecamatan dalam Angka Tahun
2019
Hasil : Tersedianya media informasi kondisi eksisting
kecamatan

b. Penyusunan Kota Tual Dalam Angka


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
50.400.000,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 50.400.000,00 atau mencapai 100,00 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 0,00
Keluaran : Jumlah buku Kota Tual dalam Angka Tahun
2019
Hasil : Tersedianya media informasi kondisi eksisting
daerah

c. Penyusunan Buku Indeks Kesejahteraan Kota Tual


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
103.900.000,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 37.900.000,00 atau mencapai 36,48 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 66.000.000,00
Keluaran : Jumlah buku Kota Tual dalam Angka Tahun
2019
Hasil : Tersedianya media informasi kondisi eksisting
daerah

d. Penyusunan PDRB Kota Tual


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
34.300.000,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 34.300.000,00 atau mencapai 100.00 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 0,00
Keluaran : Jumlah buku PDRB Kota Tual
Hasil : Tersedianya data/informasi perencanaan daerah

6. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat


Tumbuh
Program ini direalisasikan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Evaluasi Perencanaan DAK Fisik
Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
62.903.935,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 62.903.935,00 atau mencapai 100.00 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 0,00
Keluaran :
Hasil :
b. Survey dan Pemetaan Rencana Pembangunan Infrastruktur
Wilayah
Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
168.588.565,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 163.138.172,00 atau mencapai 96,77 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 5.450.393,00
Keluaran :
Hasil :
7. Program perencanaan pengembangan kota- kota menengah dan besar
Program ini direalisasikan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Fasilitasi Perencanaan Penanganan Perumahan
Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
89.300.000,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 85.900.000,00 atau mencapai 96,19 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 3.400.000,00
8. Program Perencanaan pembangunan daerah
Program ini direalisasikan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Penyelenggaraan musrenbang RPJMD
Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
159.929.251,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 159.929.251,00 atau mencapai 100,00 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 0,00
Keluaran : Terselenggaranya Musrenbang RPJMD
Hasil : Tersedianya Dokumen RPJMD Kota Tual Tahun

b. Penyusunan rancangan RKPD


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
112.381.100,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 107.152.100,00 atau mencapai 95,35 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 5.229.000,00
Keluaran : Tersususnya Dokumen RKPD Kota Tual Tahun
2019
Hasil : Tersedianya Dokumen RKPD Kota Tual Tahun
2019

c. Penyelenggaraan musrenbang RKPD


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
243.941.090,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 243.926.810,00 atau mencapai 99,99 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 14.280,00
Keluaran : Jumlah Peserta Forum Gabungan SKPD dan
Musrenbang RKPD 2019
Hasil : Terselenggaranya Forum gabungan SKPD dan
musrenbang RKPD

c. Penyusunan laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ)


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
78.725.550,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 78.725.550,00 atau mencapai 100,00 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 0,00
Keluaran :
Tersusunnya Dokumen LKPJ Kota Tual Tahun
2019
Hasil : Tersedianya Dokumen LKPJ Kota Tual Tahun
2019
d. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
255.072.000,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 251.569.500,00 atau mencapai 98,63 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 3.502.500,00
Keluaran : Terlaksananya Monev dan Pelaporan di Kota Tual
Hasil : Tersedinaya Data Hasil Pembangunan Kota Tual

e. Penyusunan KUA dan PPAS APBD


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
60.700.000,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 54.246.000,00 atau mencapai 89,37 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 6.454.000,00
Keluaran : Tersusunnya Dokumen KUA dan PPAS APBD
2019
Hasil : Tersedianya Dokumen KUA dan PPAS APBD
2019

f. Penyusunan KUA dan PPAS Perubahan APBD


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
60.700.000,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 58.100.000,00 atau mencapai 95,72 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 2.600.000,00
Keluaran : Tersusunnya Dokumen KUA dan PPAS
Perubahan APBD 2019
Hasil : Tersedianya Dokumen KUA dan PPAS
Perubahan APBD 2019

g. Sosialisasi Penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
28.618.340,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 27.618.340,00 atau mencapai 96,51 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 1.000.000,00
Keluaran
Hasil

h. Penyusunan Perubahan RKPD


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
41.186.350,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 22.860.800,00 atau mencapai 55,51 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 18.325.550,00
Keluaran :
Hasil :

i. Perencanaan dan Evaluasi Percepatan Pembangunan Kota Tual


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
234.162.200,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 209.826.083,00 atau mencapai 89,61 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 24.336.117,00
Keluaran :
Hasil :

j. Bimbingan Teknis Pengoperasian Simda Perencanaan


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
105.116.800,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 70.426.800,00 atau mencapai 67,00 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 34.690.000,00
Keluaran :
Hasil :

k. Penyelenggaraan Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
74.252.900,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 67.394.500,00 atau mencapai 90,76 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 6.858.400,00
Keluaran :
Hasil :
l. Identifikasi Data Awal Perencanaan Pembangunan Manusia,
Masyarakat dan Sosial Budaya
Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
45.988.500,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 43.344.700,00 atau mencapai 94,25 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 2.643.800,00

Keluaran :
Hasil :
m. Penyusunan rancangan RPJMD
Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
198.990.000,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 198.962.600,00 atau mencapai 99,99 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 27.400,00

8. Program Perencanaan pembangunan ekonomi


Program ini direalisasikan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi
Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
50.536.700,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 49.463.050,00 atau mencapai 97,88 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 1.073.650,00
Keluaran :
Hasil :

b. Evaluasi dan Pemantauan Inflasi Daerah


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
56.100.000,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 56.100.000,00 atau mencapai 100,00%. Sehingga sisa
anggaran Rp. 0,00
Keluaran :
Hasil :

C . Kajian Strategi Pengelolaan dan Pengembangan Bumdes Sebagai


Pilar Ekonomi Desa Di Kota Tual
Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
328.000.000,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 324.700.000,00 atau mencapai 98,99 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 3.300.000,00
Keluaran :
Hasil :

d. Updating Perikanan, Pertanian dan Ketahanan Pangan


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
48.670.000,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 46.370.000,00 atau mencapai 95,27 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 2.300.000,00
Keluaran :
Hasil :

e. Updating Penanaman Modal, Pariwisata & Tenaga Kerja


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
49.110.000,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 47.560.000,00 atau mencapai 96,84%. Sehingga sisa
anggaran Rp. 1.550.000,00
Keluaran :
Hasil :

f. Verifikasi dan validasi data kemiskinan daerah Kota Tual


Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
700.000.000,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 690.056.200,00 atau mencapai 98,58%. Sehingga sisa
anggaran Rp. 9.943.800,00
Keluaran :
Hasil :

9. Program Perencanaan sosial dan budaya


Program ini direalisasikan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Evaluasi Penanggulangan kemiskinan daerah
Alokasi anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp.
116.513.000,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun
sebesar Rp. 112.671.000,00 atau mencapai 96,70 %. Sehingga sisa
anggaran Rp. 3.842.000,00
Keluaran : Terlaksananya koordinasi pelaksanaan program
kemisinan daerah Kota Tual Tahun 2019
Hasil : Tersedianya data dan laporan pelaksanaan
Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun
2019

3. Organisasi Perangkat Daerah Penyelenggara Urusan Wajib Pelayanan


Dasar Perencanaan Pembangunan
Berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah Pasal 32 ayat 2 tentang urusan wajib dan pilihan, bahwa
Bappeda Kota Tual menyelenggarakan 1 (satu) urusan wajib yaitu
Perencanaan Pembangunan.
4. Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan,
Jumlah Pejabat Struktural dan Fungsional
1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
a. Tugas Pokok
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tual mempunyai
tugas membantu Walikota dalam penyelenggaraan pemerintah
dibidang Perencanaan Pembangunan.
b. Fungsi
Dalam melaksanakan Tugas Pokok tersebut, Badan Perencanaan
Pembangunan Dearah Kota Tual menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut :
1) Perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan;
2) Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;
3) Pembinaan dan Pelaksanaan tugas di bidang perencanaan
pembangunan;
4) Pembinaan Kelompok jabatan fungsional;
5) Pelaksanaan ketatausahaan badan;
6) Pelaksanaan tugas lain sesuai kebijakan yang di tetapkan
Walikota di bidang perencanaan pembangunan
c. Struktur Organisasi
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tual
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis
Daerah Kota Tual, dengan bagan struktur organisasi Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tual tersaji pada
Gambar 1.
Struktur Organisasi untuk menjalankan tugas yang telah
dibebankan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kota Tual terdiri atas Kepala Badan membawahi satu Sekretaris,
empat Bidang, tiga Sub. Bagian dan dua belas Sub. Bidang,
dengan Struktur Organisasi sebagai berikut

KEPALA BADAN

SEKRETARIS
KELOMPOK
FUNGSIONAL

Kepala Sub Kepala Sub Kepala Sub


Bagian Keuangan Bagian Bagian Umum &
Perencanaan & Kepegawaian
Evaluasi

Kepala Bidang Kepala Bidang Kepala Bidang Kepala Bidang


Perencanaan Perencanaan Ekonomi Perencanaan Pengendalian &
Pembangunan Manusia, Evaluasi
Masyarakat & Sosial
Pengembangan
Budaya Wilayah & Infrastruktur

Kepala Sub Bidang Kepala Sub Bidang Kepala Sub Bidang Kepala Sub Bidang
Perencanaan Perencanaan Dunia Perencanaan Monitoring & Evaluasi
Pembangunan Usaha Pengembangan Wilayah
Manusia

Kepala Sub Bidang Kepala Sub Bidang Kepala Sub Bidang Kepala Sub Bidang
Perencanaan Perencanaan Perencanaan Data & Pelaporan
Pengembangan Investasi Pengembangan Sarana
Pembangunan
Prasarana
Masyarakat

Kepala Sub Bidang Kepala Sub Bidang Kepala Sub Bidang Kepala Sub Bidang
Perencanaan Perencanaan sumber Perencanaan Penelitian &
Pembanguna Sosial Daya Alam Pengembangan Pengembangan
Budaya Infrastruktur
Keadaan Pegawai menurut Golongan dan Kepangkatan serta
Jenjang Pendidikan (kondisi sampai akhir bulan Desember 2019

Data Pegawai Badan Perencanaan Daerah Tahun 2018


Berdasarkan Tingkat Pendidikan (Desember 2018)

Data Juml ah Pegawai Badan


Pe gawai Perencanaan

Daerah Tahun 2018


29
Berdasarkan Pangkat
Golongan Ruang (Oktober 2018)

J uml ah
P e gawai

2 9

Data Pegawai Badan Perencanaan Daerah Tahun 2018


Berdasarkan Jabatan Struktural/Eselon Yang Terisi

J uml ah Jabatan

1 8

5. Alokasi dan Realisasi Anggaran


Alokasi anggaran belanja langsung pada APBD untuk
penyelenggaraan Urusan Wajib Pelayanan Dasar Perencanaan
Pembangunan pada OPD Badan Perencanaan Daerah Kota Tual adalah
sebesar Rp. 5.502.297.850,00 dengan realisasi anggaran sampai dengan
akhir tahun sebesar Rp. 5.218.315.418,00 atau mencapai 94,84 %,
sehingga terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 283.982.432,00
6. Proses Perencanaan Pembangunan

Pelaksanaan Proses Perencanaan Pembangunan pada Bappeda


Kota Tual Tahun Anggaran 2019 mengacu pada ketentuan Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.

Pelaksanaan rencana kegiatan pada Bappeda kota Tual Tahun


Anggaran 2019 sebagaimana yang tertuang dalam DPA Bappeda
merupakan penjabaran dari Renja Tahun Bappeda 2019. Adapun
Proses Perencanaan mengacu kepada Dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tual Tahun 2018-2023, yang
dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) SKPD Bappeda Tahun
2018-2023 untuk kemudian dijabarkan dalam Rencana Kerja Tahunan
(Renja) Bappeda Tahun 2009.

Selanjutnya Renja Bappeda Tahun 2019 tersebut diusulkan


masuk ke dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Kota Tual Tahun
2019. Kemudian mendapat alokasi dalam Prioritas Plafon Anggaran
Sementara (PPAS) Kota Tual Tahun 2019 yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah dengan memperhatikan
kegiatan prioritas sesuai dengan Tupoksi Bappeda Kota Tual.

7. Kondisi Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasaran yang ada pada Bappeda Kota Tual terdiri dari :
a. Tempat Kerja
Ruang kerja Bappeda secara umum dapat memenuhi syarat
kapasitas jumlah pegawai yang tersedia.
b. Peralatan Kantor
 Komputer, Laptop, Printer, Proyektor dan Televisi sudah tersedia
dengan kondisi baik.
 Sarana komunikasi internet cukup memadai
 Sarana kantor lainnya cukup memadai
c. Mobilitas Kendaraan Dinas
 Kendaraan Roda 2 sebanyak 20 Unit

8. Permasalahan dan Solusi


Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan
program dan kegiatan Bappeda Tahun 2019 antara lain anggaran pada
Tahun 2019 berkurang dari anggaran Tahun 2018, sehingga ada
beberapa kegiatan yang pagunya dikurangi dari perhitungan kegiatan
tersebut.
Adapun solusi untuk permasalahan tersebut yakni penambahan
pagu anggaran kegiatan tersebut yang bersumber dari pagu anggaran
kegiatan lain yang tidak terealisasi sampai pada triwilan IV Perubahan
Anggaran.

A. URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR PENATAAN RUANG (Apa bila


melaksanakan lebih dari 1 urusan)
I. TUGAS PEMBANTUAN
A. Tugas Pembantuan yang Diterima
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota
Tual tidak menerima dana tugas pembantuan
B. Tugas Pembantuan yang Diberikan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota
Tual tidak memberikan dana tugas pembantuan

II. TUGAS UMUM PEMERINTAHAN (Disampaikan bila dilaksanakan)


A. Kerjasama Antar Daerah
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan
Pengembangan Kota Tual tidak mempunyai kegiatan Kerjasama
antar daerah dengan daerah lain.
B. Kerjasama Dengan Pihak Ketiga
BAPPEDA
Tugas Umum Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tual dengan pihak ketiga di
Tahun 2019 terdapat 1 kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan Buku Indeks Kesejahteraan Kota Tual
Penyusunan Buku Indeks Kesejahteraan Kota Tual adalah
kegiatan rutin tahunanan yang pelaksanaannya merupakan hasil
kerja sama (Bappeda) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kota Tual Dengan Badan Pengelolaan Statistik Maluku Tenggara.
Dasar Hukum :
Dasar hukum dari Penyusunan Buku Indeks Kesejahteraan Kota
Tual yaitu, Nota Kesepahaman dan Nota Kerjasama antara
(Bappeda) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tual
dengan Badan Pusat Statistik Maluku Tenggara tentang
Kerjasama Penyusunan Publikasi Tingkat Kesejahtareaan
Masyarakat Kota Tual Tahun 2018, dengan Nomor :
050.13/82.c/V/2018 – KS-02/BPS MALRA/05/2018 dan
050.13/82.b/V/2018 – KS-03/BPS MALRA/05/2018.
Anggaran Penyusunan Buku Indeks Kesejahteraan Kota Tual
bersumber dari DPA (Bappeda) Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kota Tual Tahun Anggaran 2019 dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 103.900.000.- dan realisasi sebesar Rp. 37.900.000,00 .-
dengan persentase 36,48%
Jangka Waktu :
Kegiatan Penyusunan Buku Indeks Kesejahteraan Kota Tual
dilaksanakan selama 1 tahun
Output :
Tersedianya Buku Indeks Kota Tual sebanyak 125 buku dan
Flashdisk/Flashcard 50 buah
Permasalahan dan Solusi
Secara umum dalam pelaksanaan kegiatan ini selama satu tahun
berkenan tidak mengalami permasalahan.

C. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal Di Daerah


Koordinasi instansi vertikal Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bapped) Kota Tual dengan Badan Pusat Statistik (BPS)
melalui.
Rapat koordinasi antara BPS dan Bappeda dalam rangka membahas
insflasi daerah dan Forum diskusi Group (FDG) antara BPS,
Bappeda dan OPD terkait pemerintah Kota Tual. Koordinasi Instansi
Vertikal bappeda Tahun 2019 terdapat 4 kegiatan antara lain :
1. Penyusunan Kecamatan Dalam Angka
2. Penyusunan Kota Tual Dalam Angka
3. Penyusunan PDRB Kota Tual
4. Penyusunan Buku Indeks Kesejahteraan Kota Tual
Hasil dan manfaat koordinasi dengan instansi vertikal (BPS)
yakni, Tersedianya data statistik daerah dalam bentuk dokumen /
buku, flash disk dan soft file.

D. Pembinaan Batas Wilayah


Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota
Tual tidak ada kegiatan pembinaan batas wilayah.

E. Pencegahan Dan Penanggulangan Bencana


Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota
Tual tidak ada kegiatan pencegahan dan penanggulangan bencana.
F. Pengelolaan Kawasan Khusus
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota
Tual tidak ada kegiatan pengelolaan kawasan khusus.
G. Penyelenggaran Ketentraman Dan Ketertiban Umum
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota
Tual tidak ada kegiatan penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum.

Anda mungkin juga menyukai