Tugas Kelompok 1 Manajemen Asn
Tugas Kelompok 1 Manajemen Asn
Nama Penyusun :
Kelompok : 1 (Satu)
Identifikasi isu :
1. Minimnya tingkat kedisplinan di kantor
2. Keterlibatan pegawai dalam kasus narkoba dan pungli
3. Kurangnya kemampuan aparatur untuk menyesuaikan perkembangan teknologi informasi
4. Kurang optimalnya jadwal olahraga di rutan jeneponto
5. Kurang Optimalnya pemeriksaan barang terlarang di area portir
KRETERIA
1 Minimnya tingkat 3 4 4 4 15 IV
kedisplinan di kantor dan
membuat pekerjaan
menjadi tebengkalai.
2 Keterlibatan pegawai 5 5 4 4 18 II
dalam kasus narkoba
dan pungli.
Keterangan:
- Aktual (A)
- Kekhlayakan (K)
- Problematik (P)
Dari Analisis kriteria isu dengan alat analisis AKPL tersebut diatas lalu diambil tiga nilaiitinggi yaitu:
1. Kurang Optimalnya pemeriksaan barang terlarang di area portir sehingga tak menuuntut
kemungkinan akan ada barang terlarang yang masuk. (point 19)
KRETERIA
NO ISU U S G JUMLAH RANGKING
1 Kurang Optimalnya 4 4 5 13 II
pemeriksaan barang
terlarang di area portir
sehingga tak menuuntut
kemungkinan akan ada
barang terlarang yang
masuk.
2 Keterlibatan pegawai dalam 5 5 4 14 I
kasus narkoba dan pungli.
3 Kurangnya kemampuan 3 3 3 9 III
aparatur untuk
menyesuaikan
perkembangan teknologi
informasi di rutan atau
lapas.
Keterangan :
- Urgency (U)
- Seriousness (S)
- Growth (G)
Berdasarkan penentuan kualitas isu menggunakan Alat analisis isu USG maka tergambar
rangking tertinggi yang merupakan isu final ( core isue) yang perlu dicairkan pemecahan
masalahnya, yaitu : Keterlibatan pegawai dalam kasus narkoba dan pungli.
Perlu kita ketahui bersama bahwa seperti halnya penciptaan suatu barang, pasti punya maksud dan
tujuan, sama seperti keterlibatan pegawai dalam kasusu narkoba dan pungli tersebut. Pasti ada penyebabnya dan
untuk itu kita akan bahas penyebab keterlibatan pegawai dalam kasus narkoba dan pungli yang sedang marak ini.
Penyebab terjadinya, yaitu:
Sebanyak 148 Kasus Penyelundupan Narkoba ke Lapas/Rutan selama 2021, Masuknya Narkotika kedalam
Lapas/Rutan ialah bukti buruknya pemeriksaan barang ketika sudah memasuki area Steril Lembaga
Pemasyarakatan sehingga memudahkan pemasok barang untuk menyelundupkan barang terlarang tersebut untuk
masuk ke dalam. Hal ini ditenggarai karena kelalaian dari Petugas Pemeriksa, baik dari Pemeriksa barang dan
makanan yang Masuk maupun Petugas Pintu Utama ketika memeriksa orang-orang dari luar,
1. Menyelundupkan ke dalam makanan yang masuk untuk WBP, dimana ketika dibuka layanan kunjungan,
biasanya pemasok menitipkan barangnya ke keluaraga WBP yang juga ingin menitipkan barang ke dalam
Lapas/Rutan
2. Membawa barang masuk ketika bertamu ke dalam Lapas/Rutan dengan menyimpannya di area yang
mudah untuk di temukan oleh sekutu pemasok
3. Menyimpan barang tersebut di area/halaman Lapas atau Rutan untuk di ambil oleh WBP yang telah
ditugaskan membersihkan area atau halaman tersebut
Hal ini juga tidak lepas dari kerjasama dengan pegawai yang kehilangan integritas dan menodai diri demi
kepentingan pribadinya, beberapa pegawai yang kehilangan integritas tersebut rela menghianati tugas negara
karena di iming-imingi budget yang cukup tinggi oleh si pemasok, beberapa pegawai yang terlibat masuknya
Narkotika ke dalam Lapas/Rutan biasanya adalah orang-orang yang kehilangan iman kepada Tuhan untuk
keuntungan pribadi, terdampak Permasalahan Finansial, serta mendapat intervensi dari atasan.
Setelah kita memahami penyebabnya,kita akan memabahas tentang dampak yang akan timbul untuk
mengetahui seberapa ruginya atau betapa buruknya yang akan terjadi jika keterlibatan seorang atau bahkan
kelompok dalam kasus narkoba dan pungli di rutan atau lapas yang ada.
Teknik analisis yang akan digunakan adalah Analisis Fishbone Diagram. Analisis Fishbone Diagram adalah alat
penemuan sebab-akibat yang membantu mencari tahu berbagai alasan terjadinya kegagalan atau kerusakan
dalam suatu proses. Dapat dikatakan pula, analisis Fishbone adalah metode untuk membantu memecahkan
suatu masalah di setiap lapisan hingga potensi akar penyebab yang berkontribusi pada efeknya. Diagram ini
diperkenalkan oleh profesor teknik dari Jepang, bernama Kaoru Ishikawa. Alasan terkenalnya metode diagram
Fishbone adalah bukan karena digunakan untuk menemukan penyebab masalah yang sudah ada, melainkan
dalam fase perancangan atau perencanaan untuk mencegah kemungkinan terjadinya masalah kelak.
b. Analisis Isu
Berdasarkan isu yang diangkat yaitu “Keterlibatan Pegawai Lapas/Rutan dalam Kasus Narkoba dan Pungli”,
terdapat 2 kategori atau faktor utama penyebab munculnya isu tersebut yaitu
1. Petugas; dan
2. Lingkungan kerja
Berikut ini adalah Fishbone Diagram penyebab munculnya isu ini.
c. Pemecahan Isu
Berdasarkan analisis yang dilakukan untuk menemukan penyebab isu maka dapat diambil beberapa tindakan
untuk menanggulangi isu tersebut, antara lain:
- Kontrol dari atasan langsung yang lebih sering,
- Adanya inspeksi berkala dari pihak atasan,
- Memberikan sosialisasi kepada ASN terkait bahaya narkotika dan korupsi, serta aturan-aturan terkait
hal tersebut,
- Mengadakan pembinaan rohani pegawai,
- Memberikan pelatihan tentang perencanaan keuangan,
- Melakukan rotasi pegawai secara berkala agar tidak terbentuk jaringan pengedar narkoba,
- Dan menjatuhkan hukuman yang berat seperti pemecatan kepada oknum pegawai yang terlibat
peredaran narkotika.