Anda di halaman 1dari 11

wwwww e-ISSN: 2550-0813 | p-ISSN: 2541-657X | Vol 9 No 6 Tahun 2022 Hal.

: 2310-2320
-

NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial


available online http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/index

ANALISIS AKAR MASALAH PENYEBAB MARAKNYA


PEREDARAN NARKOBA DI LAPAS KELAS IIB KAYU
AGUNG MENGGUNAKAN DIAGRAM FISHBONE1

Nurrahman Putra Faikar , Arisman

Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

Abstrak

Permasalahan mengenai penyalahgunaan narkoba bahkan peredaran gelap narkoba telah


menjadi suatu masalah yang tidak mengenal batasnya, perkembangan peredaran narkoba di
Indonesia semakin meningkat bahkan sering terjadi peredaran gelap narkoba di dalam Lembaga
Pemasyarakatan. Tidak bisa dipungkiri bahwa hal tersebut disebabkan salah satu faktor
banyaklah jumlah kasus tindak pidana narkoba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akar
permasalahan penyebab terjadinya peredaran narkoba di Lapas. Lokus pada penelitian ini adalah
Lapas Kelas IIB Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir. Penelitian ini menggunakan metode
pendekatan kualitatif secara deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
observasi/pengamatan di lapangan, wawancara, dan studi dokumen. Analisis data diolah dan
disajikan dengan menggunakan metode Diagram Fishbone. Berdasarkan analisis hasil
menunjukkan bahwa penyebab terjadinya peredaran narkoba di Lapas disebabkan oleh Teori 5
unsur M yaitu Man, Method, Money, Materials dan Machine dimana unsur manusia dan metode
merupakan akar prioritas penyebab masalah tersebut. Sehingga masih perlu adanya suatu
perbaikan terutama sistem keamanan, pengoptimalan kompetensi petugas serta metode yang
benar. Oleh karena itu, dalam melakukan pemecahan masalah terhadap peredaran narkoba di
Lapas diperlukan analisis penyebab dengan menggunakan metode Diagram Fishbone agar
mendapatkan detail akar permasalahan dan menggunakan analisis 5W + 1H dalam strategi
pemecahannya.

Kata Kunci: Peredaran, Narkoba, Lembaga Pemasyarakatan, Diagram Fishbone.

*Correspondence Address : nurrahmanputra528@gmail.com


DOI : 10.31604/jips.v9i6.2022.2310-2320
© 2022UM-Tapsel Press
2310
Nurrahman Putra Faikar , Arisman
Analisis Akar Masalah Penyebab Maraknya Peredaran Narkoba Di Lapas Kelas ………………….(Hal 2310-2320)

PENDAHULUAN sedang dijalani secara lebih efektif”


Di Indonesia, kasus tindak (Mangunhardjana, 1986 : 12). Begitu
pidana semakin meningkat dan semakin pula halnya dengan Sistem
berkembang bahkan melebihi negara- Pemasyarakatan sebagaimana hal ini
negara lain. Peningkatakan jumlah kasus ditegaskan Undang-Undang Nomor 12
tindak pidana didominasi oleh kasus Tahun 1995 tentang pemasyarakatan
tindak pidana Narkoba. “Narkoba Selain itu juga pemasalahan yang
merupakan obat yang dapat utama adalah OverCrowding yang masih
menenenagkan saraf, menidurkan, menjadi persoalan hingga saat ini
menghilangkan rasa sakit. Narkoba pemasyarakatan, Berikut ini tabel data
memiliki berbagai macam jenis. Akan dukung masalah mengenai potensi
tetapi dari sekian banyak jenis tersebut, peredaran narkoba, yaitu sebagai
narkoba dapat membuat sifat ketahian, berikut.
kebiasaan yang sangat tinggi, sehingga
menyebabkan pengguna narkoba Tabel 1.1 Jumlah Penghuni Rutan dan Lapas
Seluruh Indonesia Tahun 2022
menjadi kecanduan.” (Subagyo : 2010). Total Kasus Kapasitas Overkapasitas
“Perkembangan penyalahgunaan bahkan Penghuni Narkoba (%)
peredaran gelap narkoba menjadi suatu (Per 2021)
masalah yang tidak belum terbatas,
sehingga perkembangan peredaran 270.257 145.413 132.107 173 %
narkoba di Indonesia telah tersebar ke
Sumber : Ditjen PAS - SMS Gateway System
seluruh wilayah dan berbagai
lingkungan. Salah satu instansi yang Jika melihat besaran narapidana
tidak bebas dari peredaran narkoba yang terdapat di Lapas indonesia,
adalah Lembaga Pemasyarakatan.” mayoritas masih terbanyak adalah kasus
(Muhammad Amin Imran : 2013). Narkoba hinga 50% lebih, Sehingga
Tindak pidana kasus narkoba rentan akan terjadinya peredaran
merupakan jenis tindak pidana yang narkoba di dalam Lapas. Dengan
paling tinggi terhadap jenis pidana demikian, dari data dukung di atas, dapat
lainnya. Sebagian sebar Lapas/Rutan di diketahui berdasarkan Sistem Data
Indonesia dihuni oleh kasus tindak Ditjen PAS, Jumlah Tahanan dan
pidana narkoba bahkan melebih 50%. Narapidana pada saat ini adalah
Dampak meningkatnya kasus narkoba berjumlah 270.257 orang, sedangkan
tersebut yang dapat menyebabkan Kapasitas yang dapat ditampung hanya
adanya potensi peredaran gelap yang 132.107 orang di seluruh UPT, sehingga
dikendalikan di dalam Lapas. Lembaga mengalami overkapasitas dengan
Pemasyarakatan merupakan komponen presentase mencapai 173% . Hal
paling penting yang memiliki tugas dan tersebut tentunya mengalami
fungsi dalam melakukan pembinaan Overcrowded, dimana jumlah penghuni
dengan tujuan untuk memperbaiki lebih besar daripada kapasitas yang ada.
hidup, penghidupan dan kehidupan Dengan demikian berpengaruh adanya
narapidana. “Pembinaan adalah suatu peredaran gelap narkoba di dalam Lapas
proses belajar dengan dengan , mengingat jumlah SDM kurang dan
melepaskan hal-hal yang sudah dimiliki tidak sebanding dengan jumlah
dan mempelajari hal-hal yang belum penghuni,dimana jumlah petugas kurang
dimiliki dengan tujuan membantu orang lebih hanya 15.000 orang.
yang menjalaninya, untuk dapat Peredaran narkoba yang terjadi
membetulkan dan mengembangkan di Lapas dapat terjadi melalui
pengetahuan dan kecakapan baru untuk narapidana maupun pegawai dengan
mencapai tujuan hidup dan kerja yang
2311
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9 (6) (2022): 2310-2320

cara penyelundupan dari luar lapas, sekunder merupakan data yang


kunjungan, bahkan barang titipan. diperoleh berupa studi dokumen seperti
Dengan adanya keterbatasan kendala surat BAP terkait penggunaan narkoba di
pada pegawai yang lebih sedikit daripada Lapas. Lokus penelitian ini adalah Lapas
jumlah narapidana sehingga membuat Kelas IIB Kayuagung, Kabupaten Ogan
pengawasan pada setiap blok berjalan Komering Ilir.
kurang maksimal. Di Lembaga Analisis data diolah dan
Pemasyarakatan Kelas IIB Kayuagung disajikan dengan menggunakan metode
Per 12 Maret Tahun 2022 data terakhir Diagram Fishbone. “Diagram Fishbone
yang diperoleh dari Sumber Database atau disebut dengan Cause and Effect
Pemasyarakatan Lapas Kelas IIB diagram adalah sebuah diagram yang
Kayuagung, narapidana dan tahanan membentuk tulang ikan dan dapat
berjumlah 1049 orang dengan jumlah menunjukkan sebab akibat dari
kasus narkoba sebanyak 25 tahanan dan permasalahan.” (John Bank : 1992)
518 narapidana, sehingga mencapai 50% Diagram ini berperan dalam
kasus tindak pidana narkoba. Hal ini mengidentifikasi akar permasalahan
sangat mengkhawatirkan karena terjadinya Maraknya Peredaran Narkoba
membuat kondisi di Lapas menjadi di Lapas Kelas IIB Kayuagung secara
kurang kondusif dan adanya potensi detail. Analisis penyebab masalah
peredaran gelap di dalam Lapas Kelas IIB menggunakan Teori 5 unsur M yaitu
Kayuagung. Hal tersebut tentunya dapat “Man, Method, Money, Materials dan
di cegah dengan meningkatkan Machine.” (Harrington Emerson : 1960).
keamanan dan ketertiban lapas, memiliki Dan Analisis 5W + 1H.
alat teknologi yang canggih, dan
meningkatkan pengawasan dan HASIL DAN PEMBAHASAN
monitoring setiap sel. Dengan demikian Dalam mewujudkan keamanan
hal ini membuat muncul beberapa dan ketertiban di Lapas Kelas IIB
pertanyaan permasalahan mengenai Kayuagung, maka diperlukan suatu
bagaimana analisis akar analisis permasalahan dengan
permasalahannya dan bagaimana menggunakan metode salah satunya
pemecahannya. Oleh sebab itu, penulis Diagram Fishbone terkait dengan adanya
tertarik untuk menganalisis sebab-sebab peredaran narkoba di dalam Lapas.
terjadinya peredaran narkoba di dalam Berdasarkan hasil pengamatan
Lapas dengan mengambil Judul “Analisis dan hasil studi dokumen tentang
Akar Masalah Penyebab Maraknya maraknya peredaran narkoba di Lapas
Peredaran Narkoba Di Lapas Kelas Iib Kelas IIB Kayuagung diperoleh jumlah
Kayuagung Menggunakan Diagram data warga binaan dengan kasus tindak
Fishbone” pidana narkoba , yaitu seperti gambar
berikut :
METODE PENELITIAN Gambar 1.1 Data WBP Lapas Kelas IIB
Penelitian ini menggunakan Kayuagung Per 12 Maret 2022
metode pendekatan kualitatif secara
deskriptif dalam menjelaskan suatu
penyebab. Teknik pengumpulan data
adalah Data Primer dan Sekunder. Data
primer merupakan data di peroleh
melalui metode observasi / pengamatan
di lapangan, wawancara dengan
beberapa informan di Lapas yaitu KPLP
dan Seksi KAMTIB. Sedangkan Data
2312
Nurrahman Putra Faikar , Arisman
Analisis Akar Masalah Penyebab Maraknya Peredaran Narkoba Di Lapas Kelas ………………….(Hal 2310-2320)

Sumber : SDP Lapas Kelas IIB Kayuagung salah satu factor adanya peredara
narkoba di dalam Lapas Kelas IIB
Berdasarkan hasil diagram Kayunagung. Selain itu, diperoleh juga
tersebut dapat dilihat bahwa jumlah data narapidana yang melakukan
tindak pidana narkoba baik tahanan peredaran narkoba di dalam Lapas, yaitu
maupun narapidana berjumlah 518 sebagai berikut,
orang dengan jumlah penghuni di Lapas
sebanyak 1049. Hal tersebut menjadi

Tabel 2.1 Data Narapidana yang melakukan peredaran narkoba di Lapas Kelas IIB Kayuagung
Tahun Nama WBP Umur Kasus Lama Pidana

1. Budi 43 Tahun (112 Ayat 1) Narkoba 5 Tahun 3 Bulan


2021 2. Andika 34 Tahun (112 Ayat 1) Narkoba 5 Tahun 6 Bulan
3. Rino 28 Tahun (112 Ayat 1) Narkoba 6 Tahun

1. Tarmidi 44 Tahun (Pasal 114) Narkoba 10 Tahun


2022
2. Rendi 26 Tahun (Pasal 338) Pembunuhan 9 Tahun
Sumber : Dokuemn BAP Lapas Kelas IIB Kayuagung
2. Method
Melihat hal tersebut, cukup “Method/Metode adalah
banyak tindakan yang terlibat dalam prosedur, cara kerja yang ditetapkan
peredaran narkoba yang terjadi di Lapas oleh sebuah instansi tertentu. Dalam
Kelas IIB Kayuagung. Dengan demikian melaksanakan kerja diperlukan metode
berdasarkan identifikasi, dapat atau cara kerja. Metode atau cara kerja
diketahui factor penyebab yang adalah solusi yang dipakai dalam
mempengaruhi peredaran narkoba yaitu pelaksanaan kerja suatu tugas dengan
menggunakan 5 unsur-unsur memberikan pertimbangan kepada
manejemen yaitu Man (manusia), Money tujuan, fasilitas yang tersedia, uang,
(anggaran), Method (cara), Materials kegiatan usaha dan penggunaan waktu.”
(bahan baku/sarpras), dan Machines (Harrington Emerson Riwanto, 2009).
(mesin/alat) yang menyebabkan Contoh metode atau prosedur kerja
maraknya peredaran narkoba di Lapas adalah Standar Operasional Prosedur
Kelas IIB Kayuagung tersebut dapat (SOP) di Lapas, Standar Pelayanan
terjadi. Narapidana/Tahanan.

1. Man 3. Money
“Man/Manusia merupakan “Money/Uang ialah alat tukar.
keterlibatan manusia sebagai penggerak Besar- kecilnya hasil aktivitas bisa
yang memiliki peranan penting serta diukur dari jumlah Uang yang tersebar
gagasan. Dalam unsur manajemen, dalam organisasi/instansi. Oleh sebab itu
Manusia merupakan factor yang sangat uang ialah perlengkapan /alat yang
penting dan menentukan. Manusia yang berarti buat menggapai tujuan sebab
membuat tujuan dan manusia jugalah seluruh suatu wajib diperhitungkan
yang melakukan proses untuk tujuannya secara rasional.” (Harrington Emerson
tersebut. Jika tidak ada manusia tidak Riwanto, 2009). Contohnya adalah
akan ada kerja.” (Harrington Emerson pengelolaan anggaran DIPA di Lapas
Riwanto, 2009). Contoh dalam hal ini
yaitu Petugas Lapas atau SDM
2313
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9 (6) (2022): 2310-2320

4. Material 5. Machine
Material ataupun bahan baku Machine/Mesin digunakan
terdiri dari bahan separuh jadi ( raw untuk memberikan kemudahan ataupun
material) serta bahan jadi. Merujuk pada menciptakan keuntungan yang lebih
bahan baku selaku faktor utama buat besar dan menghasilkan efesiensi
diolah hingga jadi produk akhir buat kerja.Contohnya adalah alat teknologi
diserahkan pada konsumen. Karena seperti X-Ray untuk mendeteksi
modul serta manusia tidak bisa gangguan.
dipisahkan, tanpa modul tidak hendak Langkah selanjutnya adalah
tercapai hasil yang dikehendaki. melakukan analisa dengan
Contohnya adalah saranan dan menggunakan Diagram Fishbone
prasarana di Lapas seperti Bangunan, terhadap identifikasi masalah yang
Fasilitas, ATK dan lainnya sudah dibuat, yaitu seperti pada gambar
1.2 berikut.

Gambar 2.1 Fishbone Maraknya Peredaran Narkoba Di Dalam Lapas Kelas IIB Kayuagung

Dari hasil Diagram Fishbone dilihat berdasarkan fishbone tersebut,


tersebut dapat diketahui bahwa yang factor utama yang sangat mempengaruhi
factor yang mempengaruhi maraknya peredaran narkoba di Lapas adalah
peredaran narkoba di Lapas Kelas IIB Faktor Manusia dan Metode. Dengan
Kayuagung adalah pada factor Manusia, demikian diketahui bahwa :
Metode, Uang, Material dan Mesin. 1. Manusia (Man), Factor
Namun dapat dianalisis bahwa dapat manusia dominan karena
2314
Nurrahman Putra Faikar , Arisman
Analisis Akar Masalah Penyebab Maraknya Peredaran Narkoba Di Lapas Kelas ………………….(Hal 2310-2320)

permasalahan diakibatkan berjalan optimal, hal tersebut


oleh Kurangnya SDM bagian disebabkan oleh belum
medis di Lapas karena adanya program khusus yang
dengan kondisi kapasitas diterapkan khususnya untuk
narapidana lebih dominan pecandu narkoba di lapas
yang mengakibatkan petugas karena petugas masih banyak
tidak dapat menjalankan mengacu pada metode
tugasnya dengan optimal. rehabilitasi lama, salah satu
Selain itu Adanya penyebabnya adalah
penyelundupan narkoba dari kurangnya pengetahuan
luar yang disebabkan oleh petugas terhadap rehabilitasi
lemahnya pengawasan dan narkoba, sehingga dapat
penjagaan dari petugas ditemukan hingga ke akar
karena kurangnya kegiatan permasalahannya yitu tidak
pelatihan. Selain itu juga mengikuti diklat di luar UPT
adanya kerja sama antara mengenai metode rehabilitasi
Narapidana dan Oknum yang menyebabkan
Petugas yang disebabkan oleh minimnya program
rendahnya integritas petugas rehabilitas khusus untuk
sehingga membuat petugas pecandu narkoba.
menerima suap demi Setelah dilakukan analisis
kepentingan individual. diagram fishbone tersebut, maka
2. Metode (Method), selanjutnya adalah merekap hasil data
Permasalahan yang yang telah dianalisis agar dapat
umumnya terjadi adalah diketahui akar permasalahan yang
maraknya peredaran narkoba terjadi secara lebih rinci, seperti pada
di lapas tersebut yang table di bawah ini :
sebabkan oleh Program
rehabilitasi yang tidak
Tabel 2.2 Rekap Data

Kategori/
Faktor Permasalahan Akar Permasalahan
Masalah
Minimnya minat petugas
Kurangnya SDM bagian medis di Lapas
Kurangnya pemahaman mengenai medis
Lemahnya pengawasan dan penjagaan dari
petugas
Adanya penyelundupan narkoba dari Kurangnya pelatihan pengamanan
Man luar Petugas melanggar SOP
Tidak memahami mekanisme SOP
Rendahnya integritas petugas
Kerja sama antara Narapidana dan Petugas menerima suap
Oknum Petugas
Adanya kepentingan individual
Belum adanya aturan baru yang menjadi alat
Method Overcrowding ukur
Peningkatan jumlah kasus narkoba

2315
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9 (6) (2022): 2310-2320

Kurangnya pengetahuan masyarakat


terhadap bahaya narkoba
Kurangnya taget keberhasilan program
Tahapan program belum berkesinambungan
Belum adanya program khusus untuk
Program rehabilitasi tidak berjalan pecandu narkoba
optimal
Masih mengacu pada metode rehabilitasi
lama
Kurangnya pengetahuan terhadap rehabilitasi
narkoba
Banyaknya kebutuhan lain
Tidak adanya pengajuan anggaran ke pusat
Anggaran kurang memadai
Tidak ada bantuan dana
Money Kurangnya kerjasama dengan stakeholder
Kesalahan dalam penyusuan RKA-KL dan
Belum adanya alokasi dan pergeseran DIPA
anggaran untuk rehabilitasi Kurangnya kompetensi petugas
Banyaknya jumlah WBP
Prasaranaa kurang memadai
Anggaran kurang memadai

Penyalahgunaan anggaran prasarana Kurangnya integritas petugas


Lahan kurang memadai
Materials
Tidak adanya bantuan anggaran operasional
Belum adanya tempat khusus
rehabilitasi untuk pecandu narkoba Kurangnya kerjasama dengan
instansi/stakeholder
Tidak terjalin komunikasi dengan baik
Kurangnya pemahaman petugas terhadap
teknologi
Belum adanya alat khusus untuk
mendeteksi narkoba Anggaran kurang memadai
Machine
Masih banyak kebutuhan yang lain

Kurangnya jumlah alat perekam CCTV Kurangnya monitoring petugas

Banyaknya CCTV mati/rusak


Tidak dilakukan pemeliharaan secara
rutin
Kurangnya tingkat kepedulian petugas

2316
Nurrahman Putra Faikar , Arisman
Analisis Akar Masalah Penyebab Maraknya Peredaran Narkoba Di Lapas Kelas ………………….(Hal 2310-2320)

Selanjutnya, setelah dilakukan masalah dan melakukan pemecahan


analisis penyebab akar masalah dengan tujuan perbaikan dengan
menggunakan diagram fishbone menggunakan metode analisis 5W + 1H
tersebut, maka langkah terakhir adalah sebagai berikut :
mengetaui penyebab utama/ akar
Tabel 2.3 Analisis 5W + 1H
Faktor
What When Where Who Why How
Masalah
Adanya 2021- Lingkungan Pegawai Kurangnya Mengadakan Pelatihan
penyelundupa 2022 Lapas dan pelatihan atau Diklat
Man
n narkoba dari Narapida pengamanan pengamanan
luar na
Overcrowding 2021- Lapas Narapida Peningkatan Mengadakan
2022 na jumlah kasus sosialisasi di
narkoba, masyarakat bekerja
Sebab sama dengan pihak
Kurangnya kepolisisn terkait
pengetahuan bahaya narkoba
masyarakat
terhadap
Method bahaya
narkoba
Program 2021- Lapas Narapida Kurangnya Membuat target
rehabilitasi 2022 na pengetahuan keberhasilan program
kurang terhadap dan mengikuti diklat
berjalan rehabilitasi di luar UPT mengenai
optimal narkoba pemahaman lebih
lanjut terhadap
rehabilitasi narkoba
Anggaran 2021- Lapas Bagian Pegawai Tidak ada Menjalin MoU dengan
kurang 2022 Keuangan pengajuan Stakeholder seperti
memadai anggaran ke perusahaan atau mitra
pusat kerja
Money Tidak ada
bantuan
dana karena
kurangnya
kerjasama
Belum adanya 2021- Lapas Narapida Tidak Melakukan koordinasi
tempat khusus 2022 na terjalin dengan instansi
Material rehabilitasi komunikasi terkait dengan
untuk pecandu dengan baik pembangunan tempat
narkoba rehabilitasi
Kurangnya 2021- Penjagaan Pegawai Tidak Membuat jadwal
jumlah alat 2022 Lapas dilakukan pelaksanaan
perekam CCTV pemeliharaa pemeliharaan sarpras
n secara di Lapas dengan
Machine rutin, karena Tupoksi Masing-
kurangnya masing
tingkat
kepedulian
petugas

2317
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9 (6) (2022): 2310-2320

Belum adanya 2021- Lapas Pegawai Anggaran Melakukan realokasi


alat khusus 2022 kurang anggaran dan
untuk memadai mengadakan alat
mendeteksi karena teknologi seperti X-
narkoba Masih Ray dalam mendeteksi
banyak Narkoba
kebutuhan
yang lain

Dari hasil analisis 5W + 1H permasalahan tersebut,


tersebut, bahwa semua factor karena salah satu factor
mempengaruhi masalah tersebut, hinga terhambatnya program di
diperlukan suatu pemecahan masalah, lapas disebabkan anggaran
Oleh karena itu analisis tersebut bisa kurang memadai, hal ini
membuat rancangan tindakan perbaikan disebabkan oleh Tidak ada
dalam mencegah potensi terjadinya pengajuan anggaran ke pusat
Peredaran Narkoba Di Lapas Kelas IIB dan Tidak ada bantuan dana
Kayuagung ini yang ditinjau dari 5 faktor karena kurangnya kerjasama,
masalah yaitu : Oleh karena itu diperlukan
• Faktor Manusia menjadi dengan Stakeholder seperti
factor dominan dalam perusahaan atau mitra kerja
permasalahan tersebut, agar mendapat bantuan dana.
karena kurangnya pelatihan • Faktor Material juga
pengamanan dari petugas merupakan salah satu
membuat peredaran narkoba penyebab terjadinya karena
di Lapas semakin mudah Belum adanya tempat khusus
dilakukan, sehingga dalam hal rehabilitasi untuk pecandu
ini diperlukan upaya narkoba yang disebabkan
pengadaaan dklat atau oleh Tidak terjalin
pelatihan pengamanan. komunikasi dengan baik
• Faktor Metode juga menjadi dengan stakeholder, sehingga
salah satu factor yang diperlukan upaya yaitu
dominan karena terjadinya melakukan koordinasi
permasalahan tersebut dengan instansi terkait
disebabkan overcrowding terhadap solusi dalam
dan program rehabilitasi di pembangunan tempat
lapas kurang berjalan optimal rehabilitasi
sehingga menimbulkan • Faktor Mesin juga merupakan
adanya peredaran, Oleh hal yang penting dan salah
karena itu upaya yang diambil satu penyebab terjadinya
adalah dengan Membuat peredaran narkoba, karena
target keberhasilan program kurangnya jumlah alat
dan mengikuti diklat di luar perekam cctv dan belum
UPT mengenai pemahaman adanya alat khusus untuk
lebih lanjut terhadap mendeteksi narkoba yang
rehabilitasi narkoba disebabkan kurangnya
• Faktor Uang juga merupakan pemeliharaan secara rutin
penyebab terjadinya serta anggaran kurang dalam
melakukan penambahan alat.
2318
Nurrahman Putra Faikar , Arisman
Analisis Akar Masalah Penyebab Maraknya Peredaran Narkoba Di Lapas Kelas ………………….(Hal 2310-2320)

Oleh karena itu diperlukan IIB Kayuagung dalam memudahkan


upaya yaitu dengan membuat pengambilan data dan melakukan
jadwal untuk pegawai dalam pengamatan serta segenap informan
pemeriksaan sarpras dan yang bersedia dan berpartisipasi dalam
melakukan alokasi anggaran penelitian ini. Semoga dengan adanya
dengan membeli alat canggih penelitian ini dapat menambah wawasan
seperti X-Ray. dan menjadi pedoman bagi UPT seluruh
Indonesia dalam menganalisis maraknya
SIMPULAN peredaran narkoba di Lapas.
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa factor-faktor penyebab yang DAFTAR PUSTAKA
mempengaruhi Maraknya Peredaran Achmad Rifai. (2015) ‘’Narkoba di Balik
Narkoba di Lapas Kelas IIB Kayuagung Tembok Penjara’’, Yogyakarta : Aswaja Pressindo
yaitu pada aspek Man / Manusia, Method Elrick Christover Sanger (2013).
/ Metode / Money / Uang, Materials / Penegakan Hukum Terhadap Peredaran Narkoba
Prasarana dan Machine / Mesin. Di Kalangan Generasi Muda, Jurnal Hukum, Vol.
Berdasarkan analisa menggunakan II/No. 4/Agustus/ : 1
diagram fishbone bahwa factor manusia
Janosik, Steven M. 2005. “Landasan
dan metode merupakan factor yang Teori Narkoba.” NASPA Journal 42 (4): 1.
paling dominan karena permasalahan
umumnya terjadi disebabkan adanya Mangunhardjana. (1986). Pembinaan
penyelundupan narkoba dari luar, narapidana dalam upaya mempersiapkan
karena kurangnya pelatihan pengembangan ke masyarakat.. Bandung :
Armico
pengamanan petugas. Selain itu dalam
metodenya permasalahannya adalah Muhammad Amin Imran. (2013)
Overcrowding dan Program rehabilitasi Hubungan Fungsional Badan Narkotika Nasional
di Lapas kurang bejalan optimal Dengan Lembaga Pemasyarakatan Dalam
disebabkan Kurangnya pengetahuan Penanganan Narkotika Di Lembaga
Pemasyarakatan, Jurnal Hukum, Kementrian
petugas terhadap rehabilitasi narkoba. . Hukum dan HAM Lapas Mataram, Vol 1 No 02
Namun jika dilihat dari hasil analisis 5W Agustus : 328.
+ 1H dapat diketahui bahwa 5 faktor
manusia, metode, material, maupun Muh. Taufik Makarto, dkk. (2005).
mesin juga sangat mempengaruhi Tindak Pidana Narkotika, Jakarta : Ghalia
Indonesia
adanya peredaran narkoba tersebut.
Dengan demikian dari permasalahan Ririh, K. R., Fajrin, M. J. D., & Ningtyas, D.
tersebut dapat dianalisa hingga muncul R. (2020). Analisis Risiko Kecelakaan Kerja
tulang kecil / detail akar permasalahan Dengan Menggunakan Metode HIRARC dan
yang kemudian dapat dilakukan Diagram FISHBONE Pada Divisi Warehouse di PT.
Bhineka Ciria Artana. In Prosiding Seminar
perbaikan untuk mengatasi masalah Rekayasa Teknologi (SemResTek) (pp. MAN8-
peredaran narkoba di Lapas Kelas IIB MAN13).
Kayuagung
Samsul Hidayat. (2017). "Modul
UCAPAN TERIMAKASIH Pengamanan Pada Lapas dan Rutan". Jakarta :
Pusat Pengembangan Teknis dan Kepemimpinan
Peneliti menyampaikan ucapan BPSDM Hukum dan HAM RI.
terima kasih terutama kepada Lapas
Kelas IIB Kayuagung yang dijadikan Sadhewo, A W, S H Absori, and I I
sebagai Lokus dalam penelitian ini. Hardjono. (2017). Penegakan Hukum Terhadap
Selain itu juga peneliti mengucapkan Perdaran Narkoba Di Lembaga Pemasyaratan
(Studi Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
terima kasih kepada petugas Lapas Kelas
2319
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9 (6) (2022): 2310-2320

Padang).
http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/56623.

Siswanto Sunarsono (2005) Penegakan


Hukum Psikotropika dalam Kajian Sosiologi
Hukum. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Terry, George R, and Franklin, Stephen


G. (1982). Principles of Management, Ed. 8.
Illinois : Richard D. Irwin,

Harrington Emerson dalam Phiffner


John F. dan Presthus Robert V. (1960). Pengkajian
5m. Diundug di https://pdfcoffee.com/22-
pengkajian-5m-pdf-free.html

John Bank. (1992). Teori Fishbone


Diagram. Di unduh di
https://dewey.petra.ac.id/repository/jiunkpe/ji
unkpe/s1/tmi/2017/jiunkpe-is-s1-2017-
25413060-40988-efektivitas-chapter2.pdf

Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995
Tentang Pemasyarakatan

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009


Tentang Narkotika

Peraturan Menteri Hukum Dan Hak


Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2013 Tentang
Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan Dan
Rumah Tahanan Negara (Permen No. 6 Tahun
2013).

Peraturan Menteri Hukum dan Hak


Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33
Tahun 2015 Tentang Pengamanan Pada Lembaga
Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara.

2320

Anda mungkin juga menyukai