0
SERTA PERANNYA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI
SISWA SMKN 1 AL MUBARKEYA
SKRIPSI
Diajukan Oleh:
SERI AYUNA
NIM. 170212021
SKRIPSI
Oleh
SERI AYUNA
NIM. 170212021
Disetujui Oleh :
Pembimbing I, Pembimbing II
ii
ANALISIS KOMPETENSI TI PADA GURU ERA REVOLUSI 4.0
SERTA PERANNYA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI
SISWA SMKN 1 AL MUBARKEYA
SKRIPSI
Telah Diuji Oleh Panitia Ujian Munaqasyah Skripsi
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Ar-Raniry Dan Dinyatakan Lulus
Serta Diterima Sebagai Salah Satu Beban Studi Program Sarjana (S-1)
dalam Ilmu Pendidikan Teknologi Informasi
Penguji I, Penguji II
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Apabila dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan dan ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap dikenai
sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-
Raniry Darussalam Banda Aceh.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Seri Ayuna
NIM. 170212021
iv
ABSTRAK
Nama : Seri Ayuna
NIM : 170212021
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-raniry
Prodi : Pendidikan Teknologi Informasi
Judul Skripsi : Analisis Kompetensi TI pada Guru Era 4.0 serta perannya
dalam meningkatkan prestasi siswa SMKN 1 Al Mubarkeya
Tanggal Sidang : 27 Juli 2021
Tebal Skripsi : 94 Lembar
Pembimbing I : Hendri Ahmadian, M.Sc
Pembimbing II : Rahmat Musfikar, M.Kom
Kata Kunci : Kompetensi Guru, TI, Prestasi Siswa
v
KATA PENGANTAR
vi
5. Kepada pal Hendri Ahmadian Selaku pembimbing I yang selalu mengarahkan
dan memberi wawasan ilmu pengetahuan
6. Kepada segenap staf/dosen pendidikan teknologi informasi sudah memberikan
ilmu pengetahuan selama ini kepada penulis
7. Kepada seluruh keluarga terutama kakak tercinta Siti Aminah S.Pd yang selalu
mendukung serta memberi dukungan moril maupun materi
8. Kepada squad girls susilawati, hurul ainina, auza safira dan fahira yang selalu
menyemangati penulis dengan tulus
9. Kepada kawan seperjuangan maria azhar, tiya safitri, putri aninda, shinta wardani
dan kepada seluruh teman PTI letting 2017 yang selalu mendukung penulis
10. Dan kepada semuanya selalu selalu mendukung berjalannya skripsi ini.
Penulis bertawakkal kepada Tuhan Yang Maha Esa karena ata izin Allah lah
semua dapat berjalan sesuai rencana. Berbagai ikhtiar sudah digerakkan agar
memberikan yang terbaik untuk tugas akhir ini. Walau begitu penulis sangat sadar
penulisan tugas akhir ini terdapat banyak mengandung keburukan. Oleh karena itu
penulis menantikan banyak perbaikan maupun masukan ketika seminar dilakukan.
Semoga Allah SWT meridhoi penulisan proposal ini. Amiin ya Allah ya rabbal alamiin.
Seri Ayuna
NIM. 170212021
vii
DAFTAR ISI
PENGESAHAN PEMBIMBING……………………………………………..... ii
PENGESAHAN PENGUJI SIDANG…………………………………………… iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH………………… iv
KATA PENGANTAR…………………………………………………………... vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. viii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………….. x
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………. xi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………. xii
BAB I…………………………………………………………………………….. 1
PENDAHULUAN……………………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang………………………………………………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………………….. 5
D. Manfaat Penelitian………………………………………………………………………………………….. 5
E. Sistematika Penulisan…………………………………………………………………………………….. 5
F. Batasan Penelitan …………………………………………………………….... 6
BAB II…………………………………………………………………………… 7
KAJIAN PUSTAKA……………………………………………………………. 7
A. Landasan Teori………………………………………………………………………………………………. 7
B. Penelitian Terdahulu……………………………………………………………………………………. 20
C. Kerangka Berpikir………………………………………………………………………………………….. 22
D. Pengajuan Hipotesis………………………………………………………………………………………… 23
BAB III…………………………………………………………………………… 24
METODOLOGI PENELITIAN………………………………………………... 24
A. Jenis Penelitian…………………………………………………………………………………………………. 24
B. Lokasi Penelitian…………………………………………………………………. 24
viii
C. Populasi dan Sampel Penelitian……………………………………………………………………..... 24
D. Instrumen Pengumpulan Data………………………………………………………………………… 25
E. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………………………………………….. 27
F. Teknik Analisis Data…………………………………………………………………………………………. 28
BAB IV……………………………………………………………………………. 34
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………………… 34
A. Paparan Data Dan Temuan Penelitian di SMKN 1 Al Mubarkeya………………… 34
B. Subjek Penelitian……………………………………………………………………………………………….. 36
C. Uji Validitas dan Reliabilitas…………………………………………………………………………… 36
D. Uji Normalitas……………………………………………………………………………………………………. 40
E. Uji T……………………………………………………………………………………………………………………. 41
F. Uji Regresi Linear Sederhana…………………………………………………………………………… 42
G. Uji Korelasi……………………………………………………………………………………………………….. 43
H. Angket Respon Guru…………………………………………………………………………………………. 44
I. Pembahasan…………………………………………………………………………………………………………. 44
BAB V………………………………………………………………………………………………………………………… 48
PENUTUP………………………………………………………………………………………………………………….. 48
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………… 48
B. Saran………………………………………………………………………………………………………………….. 48
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 50
ix
DATAR TABEL
Tabel 4.3 Hasil pengujian Uji Validitas Peran Guru dalam Meningkatkan Prestasi
Siswa…………………………………………………………………… 39
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
bersaing. Begitupun dengan profesi guru menjadi bahagian yang sangat perlu di abad
21 agar mampu mengembangkan bakat dalam mengajar, karena dalam pendidikan abad
21 kemajuan TI semakin meluas dan millennial. Jika tidak ada kemampuan seorang
guru dalam mengembangkan bakat, maka pendidikan yang dilaksanakan bisa tidak
berkembang diakibatkan oleh kurang kompetensi guru di bidang TI.[4]
Perkembangan era revolusi 4.0 seperti perkembangan sosial, informasi
teknologi, dan kebiasaan yang memberi konsekuensi teknik berpikir peserta didik, oleh
karenanya diperlukan suatu cara atau metode pengembangan profesionalisme guru untuk
menghasilkan guru yang memiliki profesi dalam menghadapi tantangan global dunia
pendidikan. Peran seorang guru tidak hanya memberikan pelajaran tapi bertanggung
jawab terhadap perkembangan siswanya dalam pembelajaran dan menghadapi era
revolusi 4.0. [5]
Prestasi belajar adalah peringkat hasil yang ingin dituju selesai melewati
prosedur kegiatan belajar. performa belajar bisa diwujudkan melewati apresiasi seorang
guru dari jumlah mata pelajaran yang sudah dipelajari siswa. Untuk meningkatkan
prestasi peserta didik yang sangat sulit untuk diraih dikarenakan ada persoalan rumit
yang perlu diselesaikan serta dikupas tenaga pendidik karena sudah menjadi tanggung
jawab pendidik perihal mencapai hasil akhir siswa yang sulit meningkat. Prestasi siswa
dalam kemampuan 3 ranah yaitu ranah psikomotorik, kognitif, dan afektif. [6]
Teknologi dapat memajukan kemampuan dan keterampilan bila dipakai secara
mahir dalam dunia pendidikan. Supaya menuju proses pembelajaran efektif dalam
rangka meningkatkan proses profesionalisme guru, fasilitas, dan dukungan menjadi
perhatian pemerintah. Dari beberapa tuntutan dalam mewujudkan keprofesionalannya,
guru harus menyiapkan diri dalam menyongsong globalisasi. Guru harus elastis, kerja
keras, dan meningkatkan kemampuan teknologi supaya pendidikan lebih berpartisipasi
terhadap kreativitas untuk menuju daya saing.[5]
Hubungan revolusi dengan pendidikan adalah pada pendidikan guru lebih
dituntut untuk menggunakan/memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan
keprofesionalannya untuk suatu faktor agar menuju 4.0 serta memperbaharui tantangan
2
sebagai probabilitas demi menelusuri kemajuan yang tengah meningkat untuk
akomodasi mendukung pada kegiatan pendidikan. Dalam penelitian ini lebih
menekankan kompetensi TI pada guru pendidikan 4.0 dan menggunakan kemajuan
teknologi pendidikan dimaksudkan TI bisa dirangkum oleh guru dengan logis yaitu
mengandalkan media digital yang tidak terikat ruang dan waktu sampai bisa diterima
oleh siswa siswi dengan aman, dan fleksibel. Paradigma pendidikan Abad 21 yang mana
pendidikan mengarah agar menuntut siswa siswi mempunyai kemampuan dan berkreatif,
kemampuan memakai TI. juga bisa mempertahankan kemampuan untuk terampil. [7]
SMKN 1 AL Mubarkeya infrastruktur sekolah sudah dikatakan sangat lengkap
dengan berbagai media pembelajaran TI, apalagi di era 4.0 sudah tidak diragukan lagi
bahwa SMKN 1 Al Mubarkeya menerapkan pembelajaran yang menggunakan banyak
media TI. Kompetensi Guru munculnya teknologi informasi sepenuhnya mendorong
guru mempunyai kompetensi TI. Berdasarkan penelitian awal yang dilakukan oleh
peneliti SMKN 1 Al Mubarkeya sudah menerapkan pembelajaran yang berbasis TI,
kompetensi yang dimiliki oleh bapak/ibu guru yang ada di SMKN 1 Al Mubarkeya sudah
dibilang lumayan bagus, karena guru di sana sudah sering menerapkan media TI dalam
pembelajaran. Pada penelitian ini guru SMKN 1 Al Mubarkeya diharapkan agar dapat
mewujudkan proses belajar mengajar yang mandiri serta ada pembaruan ketrampilan
baik dengan cara menyatukan TI ke dalam proses pembelajaran agar membantu siswa
dalam menaikkan skill mereka dibidang teknologi informasi sebagai pembelajaran
menghadapi era revolusi 4.0. SMKN 1 Al Mubarkeya juga pernah melakukan pelatihan
tentang komputer kepada guru guru untuk melatih seberapa besar sudah keahlian guru
dalam era revolusi 4.0. Pembelajaran era 4.0 sangat berpengaruh pada keahlian seorang
guru dalam meningkatkan hasil prestasi siswa.
Penelitian terdahulu (2017/2018) ini menghasilkan kompetensi guru mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri Rambibipuji. Hasil
uji F hitung = 194, 392 > F tabel = 4.043 dengan tingkat signifikan 0,000 < a = 0,05
dengan persamaan regresi sederhana = 28, 333 + 0,674. Dan perhitungan koefisien
3
determinasi sebesar 0,802. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh kompetensi
Guru terhadap hasil belajar siswa.[8]
Penelitian terdahulu di pekanbaru yang menghasilkan peran guru dalam
meningkatkan prestasi siswa di SMAN 12 pekanbaru dengan persentase 76 % dan
tergolong kedalam kategori cukup, artinya guru memiliki peran yang cukup penting
dalam meningkatkan prestasi siswa di SMAN 12 Pekanbaru. [9]
Penelitian terdahulu (2018) menampilkan ada hubungan yang signifikan antara
kompetensi guru serta kedudukan orang tua terhadap prestasi hasil belajar siswa MIN 1
palembang setelah itu hasil perhitungan F hitung dan F table ialah 3. 9333. 443[10]
Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan di SMK Negeri 1 Al
Mubarkeya Aceh Besar memiliki potensi sudah bagus untuk dianalisa kompetensi TI
pada guru selain itu sekolah ini merupakan sekolah kejuruan yang berkonsentrasi pada
bidang teknologi informasi dalam pembelajaran. Sekolah SMKN 1 Al Mubarkeya
memiliki akreditasi A yang mempunyai layanan infrastruktur yang dikatakan lengkap
selain itu SMKN 1 Al Mubarkeya juga memiliki sumber daya manusia yang bagus
dilihat dari lulusannya.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan penulis tertarik meneliti tentang
kompetensi teknologi informasi pada guru SMK Negeri 1 Al Mubarkeya Aceh Besar.
Penulis menuangkan tulisan tersebut dalam skripsi yang berjudul “Analisis Kompetensi
TI pada Guru Era Revolusi 4.0 serta Perannya dalam Meningkatkan Prestasi Siswa di
SMK Negeri 1 Al Mubarkeya”.
B. Rumusan Masalah :
1. Bagaimana Kompetensi TI pada Guru Era Revolusi 4.0 SMK Negeri 1
Al Mubarkeya?
2. Bagaimana Peran Guru dalam Meningkatkan Prestasi Siswa di SMK Negeri Al
Mubarkeya?
3. Apakah Ada Korelasi Antara Kompetensi TI pada Guru terhadap Peningkatan
Prestasi Siswa I SMK Negeri 1 Al Mubarkeya ?
4
C. Tujuan Penelitian:
1. Untuk mengetahui bagaimana Kompetensi TI pada Guru Era Revolusi 4.0
SMKN 1 Al Mubarkeya ?
2. Untuk mengetahui bagaimana Peran Guru dalam Meningkatkan Prestasi Siswa
di SMKN 1 Al Mubarkeya ?
3. Untuk mengetahui adakah hubungan antara Kompetensi TI Pada Guru terhadap
peningkatan prestasi siswa di SMKN 1 Al Mubarkeya ?
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru
Hasil penelitian ini bisa digunakan untuk pembelajaran bagi guru, agar bisa
menumbuhkan kompetensi yang dipunyai sebaik mungkin, hingga ke depan
diharapkan adanya upaya peningkatan pengembangan kompetensi guru secara
terus menerus.
2. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai informasi agar sekolah dapat
lebih meningkatkan kualitas belajar mengajar untuk keseluruhan mata pelajaran
pada umumnya dengan meningkatkan kompetensi yang dimiliki oleh guru-
gurunya.
3. Bagi Peneliti
Melalui penelitian ini, peneliti sebagai calon guru dapat mengetahui bahwa
untuk menjadi seorang guru itu dibutuhkan kompetensi yang baik agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
E. Sistematika Penulisan
Agar memudahkan penyelesaian penulisan ini maka, penulis membuat sistematika
penulisan sebagai berikut:
1. Bab I : pendahuluan, yaitu latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, sistematika penulisan dan kajian pustaka.
5
2. Bab II : Landasan teori, yaitu pengertian kompetensi, Teknologi informasi,
revolusi industri 4.0, peran guru dalam meningkatkan prestasi siswa, kerangka
berpikir dan hipotesis.
3. Bab III : Metodologi Penelitian, yaitu jenis penelitian, lokasi penelitian, sampel
dan populasi, instrumen pengumpulan data, teknik pengumpulan data dan
teknik analisa data .
4. Bab IV : Hasil/pembahasan, yaitu paparan serta analisa data
5. Bab V : penutup, yaitu kesimpulan, saran dan daftar pustaka.
F. Batasan Penelitian
1. Membahas tentang kompetensi TI pada guru di era 4.0 di SMKN 1 Al
Mubarkeya
2. Di dalam lingkungan SMKN 1 Al Mubarkeya
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kompetensi Guru
UU Republik Indonesia Nomor.14 thn 2005 mengenai Guru dan Dosen
dinyatakan tentang kompetensi adalah selengkap kemahiran, kemampuan, serta
karakteristik yang wajib dipunyai, didalami, dan otoritas dalam melaksanakan
keprofesionalannya bagi guru dan dosen.[11]
Dalam Hadis Nabi yang artinya membahas masalah kejuruan absolut guru
dituntut memiliki tanggung jawab sebagai pendidik, yang artinya sebagai berikut:
“Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabda manakala suatu kewajiban diberikan
pada seseorang yang tidak ahli di bidangnya, sampai nantikan keceraiannya”.
Hubungannya dengan stimulus, siswa membutuhkan kesiapan batin yang
mendorong belajar, kesiapan batin tersebut bersifat impian, hasrat, kepedulian,
potensi atau cita-cita yang memiliki fase-fase, baik pelan maupun cepat. Kompetensi
guru adalah percampuran antara keterampilan individu, keilmuan, teknologi, sosial
serta agama mutlak menyerupai keahlian dasar karier guru, yang berisikan
pengembangan substansi, kemampuan pada siswa siswi, keterampilan yang
membimbing, perkembangan diri individu dan profesionalisme.[12]
Kompetensi guru adalah selengkap kemampuan, kompeten, serta sikap yang
harus dipunyai, dihayati, dikuasai, dan diterapkan guru saat melakukan tugas
keprofesionalannya. Heri Jauhar Muchtar menyatakan keahlian guru merupakan
seluruh keterampilan yang wajib dikuasai setiap pendidik (kondisi, karakteristik,
7
budi pekerti) sehingga guru bisa menjalankan kewajibannya sebaik mungkin.
Kemudian kompetensi guru (teacher competency) adalah keterampilan seorang saat
menjalankan tugasnya. Tugas dijalankan secara tanggung jawab dan layak.
Kompetensi guru merupakan keahlian yang wajib dipunyai oleh seorang
guru. Perihal ini bersumber pada pada keempat kompetensi dasar guru yang
termaktub dalam permendiknas Nomor 16 tahun 2007, yang terdiri dari 4 domain,
ialah kompetensi pedagogik, kompetensi handal, kompetensi sosial, serta
kompetensi karakter. Bagi Staf Pakar Menteri Kemdikbud Bidang Organisasi dari
keempat kompetensi tersebut butuh ditambah kompetensi TIK supaya
pelaksanaannya menjadi lebih kilat serta efisien.[13]
a. Kompetensi Pedagogik
Bagi uraian Undang- undang RI Nomor. 14 Tahun 2005, yang diartikan
kompetensi pedagogik merupakan keahlian mengelola pendidikan partisipan didik.
Sebaliknya bagi Permendiknas Nomor. 16 tahun 2017, kompetensi pedagogik
terdiri dari:
Memahami ciri partisipan didik dari aspek raga, moral, spiritual, sosial,
kultural, emosional serta intelektual.
Memahami teori belajar serta prinsip- prinsip pendidikan yang mendidik
Meningkatkan kurikulum yang terpaut dengan mata pelajaran yang diampu.
Menyelenggarakan pendidikan yang mendidik.
Menggunakan teknologi data serta komunikasi buat kepentingan pendidikan.
Berbicara secara efisien, empatik, serta satuan dengan partisipan didik.
Menyelenggarakan evaluasi serta penilaian proses serta hasil belajar.
Menggunakan hasil evaluasi serta penilaian buat kepentingan pendidikan.
Melaksanakan aksi reflektif buat peningkatan mutu pendidikan.
8
b. Kompetensi Kepribadian
Bagi uraian Undang- undang RI Nomor. 14 Tahun 2005, yang diartikan
kompetensi karakter merupakan keahlian individu yang mantap, berakhlak mulia,
arif serta bijaksana dan jadi teladan untuk partisipan didik. Sebaliknya bagi
Permendiknas Nomor. 16 Tahun 2007, Kompetensi karakter terdiri atas:
Berperan cocok dengan norma agama, hukum, sosial, serta kebudayaan
nasional Indonesia.
Menunjukkan diri selaku individu yang jujur, berakhlak mulia, serta teladan
untuk untuk partisipan didik serta warga.
Menunjukkan diri selaku individu yang mantap, normal, berusia, arif, serta
berwibawa.
Menampilkan etos kerja, tanggung jawab yang besar, rasa bangga jadi guru,
serta rasa yakin diri
c. Kompetensi Sosial
9
Berbicara dengan komunitas profesi sendiri serta profesi lain secara lisan
serta tulisan ataupun wujud lain.
Bersumber pada uraian diatas hingga bisa ditarik kesimpulan kalau
kompetensi guru merupakan kebulatan pengetahuan, keterampilan serta perilaku
yang berwujud aksi pintar serta penuh tanggung jawab dalam melakukan tugas
selaku agen pendidikan.
d. Kompetensi Profesional
e. Kompetensi TI
Kompetensi TI adalah keahlian atau kemampuan seorang guru didalam
bidang teknologi informasi. Bersamaan dengan kemajuan TIK, suka ataupun tidak,
guru dituntut buat memahami serta menggunakan TIK dalam membelajarkan
partisipan didik. Tingkatan kemampuan TIK ini sebaiknya dicoba secara bertahap
serta berkepanjangan, baik lewat usaha sendiri( belajar sendiri) ataupun lewat
pelatihan pelatihan yang diselenggarakan institusi lain yang berkompeten di
10
bidang TIK bagi pembelajaran. Oleh sebab itu, guru di samping mempunyai
keahlian mengajar di kelas pula wajib sanggup mengintegrasikan pemanfaatan
TIK dalam pendidikan. guru yang melaksanakan peningtegrasian TIK di dalam
aktivitas pendidikan buat mata pelajarannya di sekolah hendak menjadikan
aktivitas pendidikan lebih menarik serta siswa lebih maksimal menguasai modul
pendidikan serta pada kesimpulannya berdampak pada kenaikan mutu hasil belajar
partisipan didik.
Naskah Akademik TIK buat Guru melaporkan kalau terdapat 4 jenjang
kompetensi TIK, ialah:( 1) memahami dasar- dasar TIK( ICT Literacy);( 2)
mendalami pengetahuan( akuisisi serta rekayasa pengetahuannya) lewat TIK;( 3)
memiliki keahlian buat mengkreasi pengetahuan dengan TIK; serta( 4) berbagi
ilmu dengan memakai TIK ataupun tentang TIK, baik kepada siswa maupun guru
yang lain.
Setelah itu, kompetensi TIK guru dikelompokkan oleh UNESCO( 2014)
kedalam lezat aspek ialah:( 1) aspek uraian TIK dalam pembelajaran meliputi
uraian guru terhadap kebijakan pemerintah dalam pendayagunaan teknologi data
serta komunikasi buat pembelajaran, sehingga guru sanggup menerjemahkan
kebijakan tersebut ke dalam praktek kegiatan pendidikan.( 2) aspek kurikulum
serta evaluasi yang meliputi kompetensi guru dalam pemanfaatan TIK dalam
perihal pengembangan kurikulum, pengelolaan area belajar, pengelolaan
pengalaman belajar siswa, evaluasi serta pengukuran, dan pemanfaatan TIK buat
partisipan didik berkebutuhan spesial.( 3) aspek pedagogik yang meliputi
pemanfaatan TIK dalam perihal perencanaan serta penataan strategi pendidikan,
pengembangan pendidikan aneka sumber, pendidikan berbasis permasalahan, dan
komunikasi serta kolaborasi.( 4) aspek teknologi data serta komunikasi yang
meliputi kompetensi guru dalam pemakaian piranti TIK, baik pemanfaatan
multimedia, internet, media audio visual buat pendidikan maupun TIK selaku
penunjang administrasi pendidikan.( 5) Aspek organisasi serta administrasi yang
meliputi integrasi TIK dalam pendidikan, pengelolaan pendidikan berbantuan
11
TIK, dan uraian tentang etika dalam pemanfaatan TIK.( 6) aspek pendidikan guru
handal yang meliputi keahlian guru dalam menggunakan TIK buat pengembangan
diri, partisipasi serta kontribusi dalam forum profesi, dan menggunakan TIK
selaku fasilitas riset serta pengembangan handal.
Sehubungan dengan pertumbuhan TIK, pemerintah sudah berupaya lewat
macam program antara lain merupakan:( 1) melakukan pelatihan buat guru serta
kepala sekolah;( 2) meningkatkan kerjasama dengan pengembang fitur lunak;( 3)
membuat kebijakan, langkah- langkah operasional supaya pengintegrasian TIK ke
dalam Sistem Pembelajaran Nasional bisa berjalan efisien. Pada tahun 80- an,
Pustekkom sudah melaksanakan pelatihan TIK buat guru di antara lain berbentuk
pelatihan TIK buat guru di antara lain berbentuk pelatihan penyusunan naskah,
penciptaan media, penyiaran serta pemanfaatan buat pendidikan Radio, Televisi
serta multimedia sebagaimana yang ada pada 30 tahun Kiprah Pustekkom dalam
pembelajaran( 2009).
TIK merupakan teknologi analog maupun digital yang dimanfaatkan buat
menghasilkan, menaruh, dan menunjukkan data. Definisi TIK yang lain
merupakan teknologi mencakup bermacam peralatan serta guna yang
membolehkan kita buat menerima data ataupun bertukar data dan berbicara(
UNESCO, 2010). Contoh pc, tv, pc portable, radio, digital camera, DVD, telepon
seluler serta lain- lain. Dengan pendekatan yang pas, TIK bisa menunjang
reformasi pembelajaran yang diperlukan. TIK bisa menunjang penyampaian
pengembangan handal guru lewat e- pembelajaran. tidak hanya itu, TIK pula bisa
menunjang penyediaan layanan data serta informasi tentang pendidik serta tenaga
kependidikan yang gampang diakses buat pengambilan keputusan rekrutmen dan
mutasi guru. pemanfaatan TIK secara terintegrasi dalam pendidikan aktif pula
dipercaya bisa tingkatkan kapasitas mengajar guru semacam perencanaan
pendidikan dan pelaksanaan pendidikan aktif.
12
Tantangan seorang guru tidak hanya sampai pada pengetahuan
menggunakan TI pada kegiatan belajar, enam kompetensi yang harus dikuasai
guru di era 4.0 yaitu sebagai berikut:[14]
Critical thinking and problem solving (berpikir kritis dan pemecahan
masalah) adalah pengetahuan agar bisa memecahkan persoalan yang sulit,
menyambungkan keterangan satu dengan lain, supaya nanti akan keluar
beragam perspektif, dan mendapatkan jalan keluar dari persoalan.
Kompetensi inti maksudnya adalah pengetahuan dalam menalar, memahami,
menentukan pilihan yang rumit, menyusun, mengkaji, dan menyelesaikan
permasalahan harus dimiliki siswa siswi dalam pembelajaran abad ke 21.
Guru pada pendidikan era 4.0 wajib mengumpulkan pengetahuan agar dapat
dibagikan kompetensi pada siswa siswi.
Communication and collaboration skill (keterampilan komunikasi dan
kolaborasi), keahlian di bidang TI yang wajib dilakukan oleh guru pada
kegiatan belajar agar mengkonstruksi keahlian dalam teknologi informasi
dan kolaborasi.
Creativity and innovative skill (keterampilan berpikir kreatif dan inovatif)
revolusi mengharapkan siswa bersungguh sungguh dalam bernalar kritis dan
kreasi baru, sangat diharapkan karena untuk menciptakan daya saing dalam
mewujudkan ruang kerja dibidang revolusi industri 4.0. tuntunan guru harus
lebih imajinatif dan inovasi agar bisa memotivasikan siswanya.
Information and communication technology literacy (Literasi teknologi
informasi dan komunikas). Literasi TIK sudah jadi keharusan 4.0 yang
dikerjakan supaya tidak ketinggalan dengan siswa. Kemampuan TIK adalah
pengetahuan basis wajib dimiliki agar sanggup mewujudkan siswa yang bisa
beriringan saat menantang revolusi 4.0.
Contextual learning skil (keterampilan belajar kontekstual) yaitu penelitian
yang sangat cocok dipakai guru 4.0 yang sudah mendominasi TIK.
13
Pembelajaran kontekstual lebih mudah dibagikan. TIK merupakan aspek
kontekstual yang wajib dipunyai guru.
Information and media literacy (literasi informasi dan media).Berbagai
ragam sarana informasi bersifat sosial yang diminati siswa. Sarana sosial
adalah sarana TIK efektif dipakai siswa dan merupakan sarana penelaahan
yang digunakan guru 4.0 dengan hadirnya kelas daring dan dimanfaatkan
guru, gunanya supaya belajar tanpa batas ruang dan waktu.
2. Teknologi Informasi
Teknologi merupakan suatu jaringan komputer yang ada berbagai elemen
pem rosesan informasi dengan memanfaatkan beragam bentuk hardware, software,
manajemen data, dan teknologi jaringan informasi. Informasi merupakan data susun
dan menjadi ciri data lain bisa membawa keuntungan.[15] Teknologi informasi
didefinisi sebagai media dimanfaatkan untuk mengolah data, memproses,
memperoleh, menata, membenahi, membuat trik data pada berbagai metode agar
mewujudkan informasi yang berkaliber, yaitu informasi yang relevan, akurat dan
tepat waktu. [16]
Berdasarkan pengertian diatas , dapat disimpulkan Teknologi Informasi
merupakan sarana prasarana yang dimanfaatkan untuk mengolah data, memproses,
menata, membenahi, membuat trik data dalam berbagai cara agar bisa mencapai data
yang akurat dan relevan .
14
banyak digunakan di lembaga baik industri, kampus serta lembaga
lain.[16]
Jaringan Internet
Jaringan Internet adalah suatu jaringan komputer. Jaringan komputer
adalah terikatnya dua atau lebih komputer terhadap salah satu media untuk
menuju tujuan tertentu. Jaringan internet menghubungkan banyak
komputer yang menjalar diberbagai belahan bumi. Internet berlimpah
sekali memberikan manfaat yang besar kepada pengguna. Manfaat jaringan
komputer bagi pendidikan yaitu : 1) memberikan informasi yang luas, 2)
ujian yang lebih cepat, 3) memudahkan pendataan, dan 4) media untuk
kirim file. [17]
Blended Elearning
Blended Elearning adalah suatu model pembelajaran yang menyatukan
berbagai macam model pembelajaran yang sudah ada. Ada tiga model
pembelajaran yaitu face to face(tatap muka). Yang kedua adalah model
online learning pembelajaran menggunakan web, blog, e-learning, dsb.
Dan yang ketiga yaitu model offline learning adalah suatu model
pembelajaran yang menggunakan CD, DVD, kaset audio interaktif dsb.
Semuanya tak lepas dari teknologi yang namanya jaringan internet. [18]
Multimedia
Multimedia adalah gabungan teks, gambar seni grafik, animasi, suara dan
video yang digabungkan menjadi satu untuk mendapatkan salah satu
informasi. Multimedia didefinisikan sebagai salah satu pemakai berbagai
sarana saat menyimpan informasi yang terdiri dari naskah, ilustrasi, atau
gambar dimensi grafis, film bergerak, video dan audio. Saat ini
penggunaan multimedia sudah diterima dalam pembelajaran karena
dengan multimedia proses pembelajaran dapat memberi umpan balik ke
siswa agar bisa berperan aktif dalam belajar.[19]
15
TV Edukasi
TV Edukasi adalah televisi yang mengkhususkan diri pada siaran
pendidikan. Tujuannya untuk memberikan layanan siaran pendidikan
berkualitas yang dapat menunjang tujuan pendidikan nasional.
3. Era Revolusi 4.0
Revolusi merupakan pergantian mendasar dalam suatu bidang. Revolusi
yang diungkapkan oleh soekarno berkaitan erat dengan pergantian. Sebutan Revolusi
4. 0 lahir dari ilham revolusi industri ke 4. European Parliamentary Research Service
dalam Davies( 2015) berkata kalau revolusi awal terjalin di Inggris pada tahun 1784
di mana temuan mesin uap serta mekanisasi mulai mengambil alih pekerjaan
manusia.[21] Revolusi 4. 0 di isyarati dengan kemunculan teknologi komputerisasi,
robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi dll. Oleh sebab itu guru dituntut buat
memiliki kompetensi yang besar buat bisa menyesuaikan diri buat mengalami
pertumbuhan teknologi. Pendidikan 4. 0 merupakan didikan yang ditujukan buat
revolusi 4. 0 dengan berprinsip pendidikan memakai teknologi digital pada aktivitas
pelajaran. Lewat penggunaan teknologi dapat menolong aktivitas pelatihan berjalan
tidak terhalang celah waktu, artinya aktivitas pendidikan dapat dilaksanakan di luar
ruang kelas. Tantangan pendidikan di masa revolusi merupakan berbentuk
pergantian dari metode belajar, reaksi partisipan didik dalam tingkatkan pembaruan
yang lebih bertambah lagi bermacam- macam aspek.[22]
4. Prestasi Siswa
Belajar bagi penafsiran universal dapat didefinisikan selaku sesuatu metode
yang menimbulkan timbulnya pergantian ciri ataupun sifat yang menimbulkan
timbulnya asumsi utama, transformasi ataupun sifat disebabkan sebab ada update
tatkala pada sesuatu perihal.[23] Prestasi merupakan gabungan penilaian akhir pada
suatu pergantian yang dikerjakan.“ Prestasi merupakan suatu aksi yang telah dicoba,
dibuat baik individu maupun komunitas” Prestasi merupakan nilai kegiatan ikhtita
menuntut ilmu yang dikemukakan dalam wujud bilangan, kepribadian, maupun
16
wacana yang dapat menggambarkan hasil yang telah didapat oleh individu
siswa”[24]. Berdasarkan pada pengertian diatas, dapat dirangkum, Prestasi belajar
adalah seperangkat kegiatan seseorang yang telah dilaksanakan oleh orang dari
evaluasi akhir yang telah diraih sebagai transformasi dari ciri yang dilewati dengan
pengetahuan dan pengalaman supaya dapat berhubungan dengan kawasan yang
mengait bidang kognitif, afektif serta psikomotorik yang telah tertera di dalam rapor.
a. Aspek – aspek prestasi belajar siswa
Hasil dari segala sesuatu yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa
memiliki aspek yang tentunya akan menjadi indicator terhadap proses tercapainya
prestasi belajar. Aspek prestasi belajar ada 3 yaiu sebagai berikut : [20]
Kognitif
Aspek kognitif sebagai indikator dalam tercapainya suatu prestasi seperti
yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah bahwa untuk mengukur prestasi
siswa bidang kognitif dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan tes
tulis maupun tes lisan.
Afektif
Aspek Afektif adalah ranah berpikir yang meliputi watak perilaku
contohnya perasaan, minat, sikap, atau nilai. Menurut Harun Rasyid “
ranah afektif menentukan keberhasilan belajar seseorang tidak memiliki
minat pada pelajaran tertentu sulit untuk mencapai keberhasilan studi
secara optimal
Psikomotorik
Aspek psikomotorik adalah aspek yang berhubungan dengan olah gerak
seperti interaksi oto-otot syaraf, misal gerak, lari, berbicara, menggambar.
Harun rasyid dan Mansur “ mengemukakan Gerakan dasar adalah
gerakan yang mengarah pada keterampilan komplek yang khusus.
17
b. Peranan dan Posisi Guru
Guru adalah orang yang punya tanggung jawab pada keberlangsungan proses
pertumbuhan dan juga perkembangan potensi belajar, baik potensi kognitif, afektif
maupun psikomotorik. Guru ialah anggota masyarakat yang kompeten, juga
mendapat amanah dari anggota masyarakat maupun pemerintah agar
menyelenggarakan tugas, fungsi serta perannya dengan baik, dimana perannya
adalah mengajar, mendidik, dan membimbing serta membantu pihak pelajar agar apa
yang mereka harapkan dapat tercapai. Dalam UU Nomor.14 Tahun 2005 guru adalah
pendidik profesional yang tugasnya mendidik, membimbing, mengarahkan,
mengajar, menilai, serta mengevaluasi siswa di semua jenis pendidikan [21]. Sebagai
seorang guru pasti ada anggapan bahwa dirinya adalah salah satunya jelmaan di
kelas. Dirinya paling mengerti pelajaran, acap mengatur siswa, dan sering ingin
benar dari siswa. Guru berpikir tugas nya sebagai pengajar yaitu memberi pelajaran
kepada siswa, setelah itu memberi hasil, apakah pelajaran yang disampaikan telah
dipahami atau tidak. Ada juga ditemukan guru memiliki peran yang banyak,
misalnya tidak memberi kesempatan ke siswa untuk bertanya, guru yang menguasai
semua pembicaraan tujuan nya supaya pelajaran cepat selesai dalam waktunya. Ia
tidak mau tau tentang sumber belajar yang ada, dia berpikir bahwa materi telah
dikuasainya [22] .
Beikut adalah Peran Guru Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa
Pemimpin belajar
Mempersiapkan, mengkonfigurasi, mewujudkan dan mengawasi proses
pembelajaran. Merencanakan yaitu dengan cara menentukan tujuan kegiatan
pembelajaran siswa, apa yang harus dikerjakan siswa, sumber belajar apa
yang harus disiapkan atau dipersiapkan. Mengorganisasi proses belajar yaitu
mengarahkan metode siswa dalam melakukan kegiatan belajar, mengatur
lingkungan belajar siswa, mendorong motivasi belajar siswa. Mengawasi
proses belajar peserta didik yaitu memberikan bantuan, membimbing,
18
mencatat kekurangan dan kesalahan yang dibahas, memberi apresiasi dalam
prose belajar. Kedudukan ini mengharuskan guru untuk mempunyai
keandalan dalam mengawasi kelas, mengadakan koneksi social bersama
peserta didik [18]
Fasilisator belajar
Memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam mengerjakan
proses belajar. Kemudahan itu bisa dilakukan dalam beragam bentuk yaitu,
menyiapkan sumber atau media pembelajaran seperti buku, PPT, alat peraga,
dan alat belajar lainnya, menunjukkan jalan keluar dalam pemecahan kegiatan
belajar [23]
Moderator belajar
Guru laksana pembentuk alur aktivitas pembelajaran. Menjadi
moderator, guru membendung permasalahan yang ditanyakan oleh peserta
didik untuk mempertanyakan kembali permasalahan itu ke siswa lain untuk
dikupas sama-sama. Dengan cara demikian setiap siswa dipastikan aktif
dalam memberi respon terhadap permasalahan yang ditanyakan. Moderator
bukan hanya pembentuk alur kegiatan belajar. Tapi juga membantu siswa
dalam pemecahan masalah yang diajukan siswa [24].
Motivator belajar
Yaitu penggerak siswa agar berkenan menjalankan proses didikan.
Layaknya motivator, seorang guru wajib membentuk keadaan ruangan yang
membuat siswa mengerjakan proses belajar, secara individu maupun jamak.
Rangsangan belajar akan muncul dari pribadi siswa maupun luar. Dorongan
dari dalam diri disebut motivasi intrinsik. Motivasi ini ada apabila proses
pembelajaran sebagai kepentingan peserta didik. Oleh karena nya
merealisasikan proses menuntut menjadi elemen dari kebutuhan wajib
dimaksimalkan oleh guru. Contohnya memupuk semangat siswa bahwa
pelajaran itu bisa menumbuhkan masa depan yang lebih cerah [25]
19
Evaluator
Penilaian faktual dan menerima dengan baik. Selayaknya evaluator
guru mempunyai kewajiban dalam memperhatikan, mengantisipasi kegiatan
pembelajaran, dan memberi peringkat secara adil. Selain daripada itu guru
berhak dalam melakukan pemeriksaan kegiatan mengajar peserta didik, dilihat
menurut kelemahan siswa dalam memahami materi baik individu maupun
kelompok di kelas [22]
Berikut adalah Posisi guru sebagai berikut: [26]
Menyampaikan eksitasi kepada peserta didik dengan menyiapkan
pekerjaan-pekerjaan bimbingan yang produktif (rich learning tasks) dan
tersusun secara sistematis demi memajukan kemajuan cendekiawan,
sentimental, agama dan murah hati.
Berkorelasi bersama peserta didik supaya memajukan kegagahan,
menantang, bekerjasama,berbagi, memotivasi, mengapresiasi dan
keberhasilan
Memperlihatkan manfaat yang didapat daripada pelajaran suatu materi
Aktif sebagai orang yang selalu menolong, seseorang yang selalu
menggerakkan dan memberi motivasi, seseorang yang menumbuhkan
jiwa semangat, membangkitkan rasa semangat, gairah dan rasa antusias.
B. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian terdahulu ( 2019) di Padang bertajuk Analisis profesional guru dalam
mempersiapkan fasilitas belajar bidang TI 4. 0. penelitian ini merumuskan
kalau Hanya 20% guru SMA Negari 2 palembayan memiliki pengetahuan
dikala membuat perlengkapan tutorial interaktif. Berakhir mengerjakan tutorial
teknologi, segala guru mulai dapat mewujudkan perlengkapan tutorial interaktif
menggunakan aplikasi kfm. Tata cara yang digunakan merupakan deskriptif
mengenakan ancangan kuantitatif, metode mengumpulkan informasi angket.[1]
20
2. Penelitian terdahulu dengan (2017/2018) ini menghasilkan kompetensi guru
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa di SMA
Negeri Rambipuji. Hasil uji F hitung = 194, 392 > F tabel = 4.043 dengan
tingkat signifikan 0,000 < a = 0,05 dengan persamaan regresi sederhana = 28,
333 + 0,674. Dan perhitungan koefisien determinasi sebesar 0,802. Hal ini
menunjukkan bahwa besarnya pengaruh kompetensi Guru terhadap hasil
belajar siswa.[8]
3. Penelitian terdahulu dengan judul pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMAN 5 Bone. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru pada terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Hasil analisis dalam pembahasan
didapat dari nilai signifikan sebesar 0.0009 < 0,0, artinya kompetensi guru
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi di SMAN 5 Bone. [10]
4. Penelitian terdahulu (2019) yang bertajuk Hybrid Learning dalam
meningkatkan profesionalisme guru di masa industri 4.0. Penelitian ini tata
cara yang digunakan merupakan analisis deskriptif menggambarkan hasil
analisis secara jelas, rinci, sistematis, serta berikutnya dikemukakan dengan per
kata ataupun kalimat dilihat dari segi kompetensi pedagogik guru masih butuh
banyak pelatihan sebab dilapangan tidak seluruh guru terampil dalam membuat
rancangan penerapan pendidikan serta kurang terampil dalam melakukan
pendidikan fitur berarti dari hybrid elearning merupakan kalau dia tidak
berupaya buat mengambil alih dosen, tetapi berupaya buat membuat pendidikan
efisien.[12]
5. Berdasarkan penelitian terdahulu diatas dapat dilihat perbedaan dengan
penelitian saya dengan judul analisis kompetensi TI pada guru era revolusi 4.0
serta perannya dalam meningkatkan prestasi siswa SMKN 1 Al Mubarkeya
berbeda dengan penelitian terdahulu diatas dikarenakan penelitian saya
mengenai ingin menganalisis kembali bagaimana keahlian seorang guru dalam
21
bidang TI pada era revolusi 4.0. mengingat ini sudah era revolusi 4.0 jadi sudah
menjadi kewajiban seorang guru untuk memiliki kemampuan dibidang TI
supaya pembelajaran terus mengikuti perubahan zaman. Serta dalam penelitian
ini juga menganalisis bagaimana peran seorang guru dalam meningkatkan
prestasi siswa seiring dengan pembelajaran yang dilakukan dengan
pembelajaran era 4.0 apakah mengalami perubahan yang bagus atau sebaliknya.
C. Kerangka Berpikir
Era revolusi 4.0 menuntut guru mampu memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi yang super cepat untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan
mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul. Dengan begitu kompetensi TI pada
guru di era 4.0 sangat dibutuhkan serta bagaimana peran guru dalam meningkatkan
prestasi siswa di era 4.0. kerangka berpikir di bawah menjelaskan bahwa pada era
revolusi 4.0 keahlian guru dalam bidang TI harus ditingkatkan lagi seperti pengetahuan
menggunakan komputer, pengetahuan menggunakan jaringan internet, pengetahuan
menerapkan Blended Elearning, pengetahuan menggunakan Multimedia pembelajaran
dan pengetahuan menggunakan TV edukasi. Kemudian pada era revolusi 4.0 peran guru
dalam meningkatkan prestasi siswa ada 3 yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Kognitif adalah Guru mempunyai kemampuan intelektual seperti penguasaan mata
pelajaran, cara mengajar, bimbingan penyuluhan, administrasi kelas, dan cara menilai
hasil belajar siswa. Psikomotorik adalah kemampuan guru dalam berbagai keterampilan/
berperilaku, seperti keterampilan mengajar, membimbing, menilai, menggunakan alat
pelajaran, bergaul/ berkomunikasi dengan siswa, keterampilan menumbuhkan semangat
belajar para siswa, menyusun persiapan/ perencanaan mengajar. Afektif adalah Guru
mempunyai kesiapan terhadap hal hal yang berhubungan dengan tugas profesi sikap
seperti mempunyai kemauan keras untuk meningkatkan hasil kerjanya.
22
Gambar 2.1 kerangka berpikir.
D. Pengajuan Hipotesis
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunaan mix method yaitu gabungan dari metode
penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif . Jenis penelitian ini digunakan
karena pada tahap pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen angket dan
wawancara. [28]
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan salah satu posisi yang dijadikan untuk tempat
melakukan pengkajian agar mendapatkan data yang dibutuhkan. Oleh karenanya
penggunaan tempat yang digunakan adalah SMKN 1 Al Mubarkeya Ingin jaya. Alasan
memilih lokasi tersebut juga berdasarkan pertimbangan yaitu karena sebelumnya belum
ada yang melakukan penelitian yang seperti ini jadi saya tertarik untuk meneliti di
SMKN 1 Al Mubarkeya .
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi merupakan lingkungan abstraksi yang mencakup objek/subjek memiliki
kapasitas dan individualitas khusus yang diaplikasikan oleh pengkaji untuk digali dan
selanjutnya bisa diambil sebuah gagasan . Di dalam penelitian ini yang menjadi
populasinya adalah guru SMKN 1 Al Mubarkeya.
Sampel merupakan sebagian karakteristik dari objek yang dimiliki populasi atau
yang mewakili populasi. Metode pengambilan sampel yang dipakai di penelitian ini
yakni purposive sampling. Purposive sampling ialah teknik pengambilan sampel dengan
mempertimbangkan kriteria khusus. [29] Pertimbangan yang diwujudkan peneliti guna
menghimpunkan data yaitu memberikan kuesioner dan wawancara guru di SMKN 1 Al
Mubarkeya Ingin Jaya. Sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah sebanyak 43
guru. 5 guru untuk wawancara dan 38 guru untuk kuesioner.
24
D. Instrumen Pengumpulan Data
25
Tabel 3.1 kisi-kisi instrumen penelitian
Selain menggunakan data wawancara, peneliti juga membuat data angket untuk
menguji hipotesis yang telah dibuat. Skala angket yang dipakai oleh peneliti
menggunakan skala likert. Model skala likert menggunakan 5 skala deskriptif (selalu,
sering, kadang-kadang, jarang sekali, tidak pernah).
26
Table 3. 1 Skala Likert.
Pertanyaan/pernyataan S S KK JS TS
Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
1. Interview
27
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif bersifat induktif, maksudnya adalah data-data tersebut
diklasifikasikan untuk mendapatkan relasi tertentu, sehingga menghasilkan sebuah
hipotesis [35]. Analisis data dalam pengkajian ini menggunakan bentuk analysis
Spradley. Pada bentuk analisis data yang dikembangkan oleh Spradley ini
menggunakan tiga hirarki/tahapan yaitu domain, taksonomi dan komponensial [36].
Tujuan penulis menggunakan model analisis data ini karena untuk menganalisis
kompetensi TI pada guru sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di era
4.0.
a. Analisis domain
Analisis Domain dikerjakan agar mendapatkan keterangan basis mengenai
keadaan obyek penelitian. Hasilnya adalah tentang objek yang diteliti. Dalam
analisis ini data belum didapat secara menyeluruh, masih dasar, namun sudah
menemukan situasi sosial yang diteliti. Pada permulaan pengkajian ini,
pengkaji menghimpunkan data yang berasosiasi dengan kompetensi TI guru
serta peran dalam meningkatkan prestasi siswa. Kemudian peneliti membuat
pengamatan terhadap data yang sudah didapatkan sehingga dapat
menghasilkan kesimpulan awal.
b. Analisis Taksonomi
Analisis taksonomi merupakan kelanjutan dari analisis domain.
menghimpun data dikerjakan secara berkesinambung melewati peninjauan,
konsultasi mendalam dan pengarsipan supaya jumlah data yang didapat
beragam. Ketika sudah didapatkan kesimpulan awal, maka data tersebut akan
dipelajari lagi sehingga mendapatkan kesimpulan yang lebih rinci.
c. Analisis Komponensial
Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk menemukan perbedaan atau
penambahan terkait kesimpulan yang sudah didapat dari tahap analisis
taksonomi. Tahap ini penulis mengeksplorasi tentang analisis kompetensi
28
guru TI dan peran guru dalam meningkatkan prestasi siswa. Jenis data yang
dianalisis menggunakan analisis komponensial yaitu data hasil wawancara
dan menghasilkan analisis kompetensi guru TI dan peran guru dalam
meningkatkan prestasi siswa.
2. Analisis Data Kuantitatif
a. Uji Coba Korelasi Pearson Product Moment
Uji korelasi bertujuan buat mengenali tingkatan keeratan ikatan antara
variabel yang dinyatakan dengan koefisien korelasi. Hasil pengolahan
informasi korelasi antar variabel dicoba dengan memakai rumus korelasi
Pearson Product Moment dengan memakai SPSS tipe 22. [37]
Untuk mengukur korelasi dapat memakai rumus Korelasi pearson product
moment, Rumusnya :
Keterangan :
r : koefisien korelasi tiap butir
n : jumlah responden
Ʃx : jumlah nilai variabel X
Ʃy : jumlah nilai variabel Y
Ʃy2 : jumlah kuadrat skor total
Ʃxy : jumlah perkalian skor butir dan skor total
29
menyimpang dari cerminan tentang variabel. Validitas menunjukkan sepanjang
mana perlengkapan pengukur buat mengukur apa yang diukur. Hasil riset yang
valid apabila ada kesamaan antara informasi yang terkumpul
Rumusnya :
Keterangan :
rx = reliabilitas yang dicari
n = jumlah item pertanyaan
= varians total
Data kuantitatif didapat pada hasil akhir kuesioner analisis informasi
yang dipakai. analisis deskriptif adalah analisis yang berbentuk statistik
fungsinya untuk mendeskripsikan serta memberikan suatu gambaran umum
tentang objek yang diteliti dan bisa mendapatkan kesimpulan yang umum.
Agar mempermudah dalam pengolahan data penulis menggunakan bantuan
program SPSS. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan pengujian
hipotesis supaya menanggapi rumusan permasalahan yang telah diajukan.
Data- data yang telah didapatkan, hendak di analisa memakai metode
30
kuantitatif deskriptif. Dengan memakai bantuan program Microsoft excel
serta program SPSS tipe 22.
d. Uji Normalitas
Pengujian normalitas adalah untuk mengetahui apakah data yang
dianalisis berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas data dilakukan terhadap kedua variabel penelitian yaitu :
kompetensi TI pada guru (X) dan peran guru dalam meningkatkan prestasi
siswa (Y). Uji normalitas menggunakan metode one-sample Kolmogorov-
Smirnov test dengan taraf probabilitas Sig. α = 0,05.
31
( paired samples t-test) dan uji t independen (independent samples measures)
[39]. Uji t menampilkan seberapa jauh pengaruh variabel independen dalam
menerangkan variabel dependen. Pengujian ini memakai tingkatan
signifikansi 5% serta melaksanakan perbandingan t hitung dengan t table.
Berikut kriteria pengujinya :
Ho diterima Ha ditolak , jika : thitung atau sig > a (tidak terdapat
pengaruh signifikan)
Ho diterima, Ha ditolak, jika : thitung > atau sig < a (terdapat
pengaruh signifikan).
g. Analisis Angket Respon Guru
32
Table 2.3 Persentase rata-rata
Persentase % Kategori
76 % - 85 % Baik
60 % - 75 % Cukup
50 % - 59 % Kurang
33
BAB IV
a. Identitas Sekolah
NSS :71106109009
NPSN : 69831961
Kurikulum yang digunakan : 2013
Tahun berdiri : 2014
Status Sekolah : Negeri
Akreditasi :A
Jumlah Siswa : 681 orang
Provinsi : Aceh
Kabupaten/Kota : Aceh Besar
Kecamatan : Ingin Jaya
Kode Pos :23371
Telepon : (0651) 8071002
Email : smk.mubarkeya@gmail.com
Data penelitian tentang kompetensi TI pada guru era revolusi 4.0 diperlukan
adanya komponen media TI yang membantu pembelajaran di era 4.0. sehubungan
dengan kompetensi TI pada guru era revolusi 4.0 tersebut berikut hasil wawancara
dengan guru di SMKN 1 Al Mubarkeya, Keahlian guru di SMKN 1 Al Mubarkeya sudah
dibilang bagus karena mereka sudah sering menggunakan media TIK dalam
pembelajaran. Banyak sekali ditemukan alasan mereka dalam menggunakan media TIK
dalam pembelajaran diantara nya sebagai presentasi menggunakan LCD proyektor,
34
sebagai demontrasi untuk menampilkan suatu kegiatan didepan kelas seperti ekperiment,
sebagai ekperiment visual untuk kegiatan laboratorium yang dipindahkan didepan
computer, siswa belajar mandiri berbasis website misalnya memakai moodle, media TIK
menarik serta lebih memusatkan atensi siswa buat berkonsentrai kepada isi pelajaran
yang berkaitan dengan visual yang ditampilkan, dengan memakai media TIK siswa
hendak terangsang buat belajar maju.
Pembelajaran TIK menuntut siswa kretivitas dan mandiri sehingga
membolehkan meningkatkan seluruh kemampuan yang dimilikinya. Pengaksesan materi
pelajatan menggunakan jaringan internet seperti browsing sudah ssudah sangat sering
dilakukan oleh guru untuk mendaptkan materi tambahan, ini membuktikan bahwa guru
di SMKN 1 Al Mubarkeya tidak gagap teknologi.
35
keahlian guru yang bagus dan mengikuti era 4.0 maka motivasi dan semangat belajar
siswa naik karena mereka jadi update dengan memanfaatkan media TIK dalam
pembelajaran dengan naiknya semangat belajar mereka maka naik juga prestasi siswa.
Serta peran guru dalam meningkatkan prestasi siswa sangat berpengaruh terhadap
keahlian/kompetensi yang dimiliki oleh guru.
B. Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah guru SMKN 1 Almubarkeya ingin jaya
tahun ajaran 2020/2021. Metode untuk mendapatkan data ada dua dengan melakukan
wawancara cara dan membagikan kuesioner. Wawancara dilakukan kepada guru
sebanyak 5 orang guru sedangkan kuesioner dibagikan untuk guru juga sebanyak 38
responden.
Table 3.1 Data Subjek Penelitian Kuesioner
Uji validitas pada penelitian ini memakai bantuan Aplikasi SPSS tipe 22.
Validitas ialah sesuatu dimensi yang menampilkan tingkatan kesahihan instrument.
Instrument yang valid memiliki validitas yang besar kebalikannya instrument yang
kurang valid berarti mempunyai validitas yang rendah. Kuesioner yang valid bila
pertanyaannya pada sesuatu kuesioner sanggup buat mengatakan sesuatu yang hendak
diukur oleh kuesioner itu sendiri. Pengujian untuk memastikan valid ataupun tidaknya
dengan menyamakan nilai r hitung lebih besar dari r table hingga dikatakan item
pernyatan valid serta apabila r hitung lebih kecil dari table hingga statment tersebut tidak
36
valid. Standar rtabel yang digunakan adalah 0,32 yang ditetapkan untuk melihat banyak
responden yang digunakan yaitu 38 responden. Dalam penelitian ini hendak memakai
pengujian validitas dengan corrected item- total correlation, ialah dengan metode
mengkorelasikan skor masing- masing item dengan skor totalnya. Item soal bisa
dikatakan valid bila apabila nilai rhitung( corrected item- total correlation) rtabel > 0, 32
dengan memakai taraf signifikan sebesar 5%, kebalikannya tidak valid apabila nilai
rhitung( corrected item- total correlation) < rtabel.
37
Table 4.2 Hasil pengujian Uji Validitas Kompetensi TI pada guru
38
Table 4.3 Hasil pengujian Uji Validitas Peran Guru dalam Meningkatkan
Prestasi Siswa
39
Table 4.4 Hasil Uji Reliabilitas
C. Uji Normalitas
40
Table 4.5 Uji Normalitas
Nilai Residual
Mean .000000
Sig. .228
N 38
Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui nilai signifikansi 0,228 > 0,05.
Maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal.
D. Uji T
Uji T menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel secara individual dalam
menerangkan variasi variabel. Uji t pada penelitian ini dilakukan dengan
membandingkan harga thitung dengan ttabel dengan taraf signifikansi ( ) = 0,05 serta
derajat kebebasan (dk) = n-1.
Membandingkan thitung dengan ttabel dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Jika thitung < ttabel maka Ho ditolak
b. Jika thitung > ttabel maka Ha diterima
Jika dilihat dari segi signifikansi, maka dengan ketentuan sebagai berikut :
c. Jika signifikasi > 0,05 maka Ho ditolak
d. Jika signifikasi < 0,05 maka Ha diterima
Table 4.6 Hasil pengujian uji T
41
Untuk mengetahui besarnya pengaruh tiap- tiap variable independen (kompetensi
TI pada Guru) terhadap variable dependen (Peran Guru dalam Meningkatkan Prestasi
Siswa) bisa dilihat dari nilai signifikasi tiap variable. Dari hasil perhitungan informasi
pada tabel diatas variabel kompetensi TI pada guru mempengaruhi signifikan terhadap
Peran Guru dalam Meningkatkan Prestasi Siswa sebab nilai thitung > ttabel ataupun 3,
956 > 2, 026 serta nilai signifikan yang dihasilkan 0, 000 lebih kecil dari 0, 05. Hingga
perihal ini berarti Ha diterima Ho ditolak dengan kata lain kalau variabel kompetensi TI
pada guru mempengaruhi signifikan terhadap peran guru dalam meningkatkan prestasi
siswa.
Model F Sig.
42
F. Uji Korelasi
Uji korelasi bertujuan buat mengenali tingkatan keeratan ikatan antara variabel
yang dinyatakan dengan koefisien korelasi dengan bantuan program SPPS tipe 22.
Hasilnya bisa dilihat pada tabel dibawah ini.
Correlations
Pearson
Correlation
.288 1
Dari table 9 dapat kita lihat bahwa terdapat nilai korelasi antara 2 variabel.
Korelasi antar variabel kompetensi TI pada guru dengan peran guru dalam meningkatkan
prestasi siswa terdapat koefisien korelasi (r) sebesar 0.288 dengan signifikasi 0,000. Hal
43
ini berarti ada korelasi antara korelasi kompetensi TI pada guru dengan peran guru dalam
meningkatkan prestasi siswa karena memiliki taraf signifikasi < 0,05.
Cara membandingkan pearson product Moment r table
a. Pearson Correlation > r table = berhubungan
b. Pearson Correlation < r table = tidak berhubungan
Koefisien pearson correlation adalah 0,288 > 0,32 = berhubungan .
Secara Keseluruhan dari hasil respon guru tentang kompetensi TI di era 4.0
memperoleh nilai sebesar 81,76 % dan peran guru dalam meningkatkan prestasi siswa
memperoleh nilai sebesar 90 %. Hasil ini dapat dikategorikan bahwa Kompetesi TI pada
Guru dan peran guru dalam meningkatkan prestasi siswa sangat baik.
Kompetensi TI pada
Guru 85 81,76 % Baik
38
Peran Guru Dalam 15 90 % Sangat Baik
Meningkatkan
Prestasi Siswa
H. Pembahasan
Penelitian ini dicoba di SMKN 1 AL Mubarkeya Ingin jaya Aceh Besar. Dalam
penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan merupakan mix method, ialah gabungan
dari penelitian kualitatif serta metode penelitian kuantitatif. Tipe penelitian ini
digunakan sebab pada tahap pengumpulan informasi dicoba memakai instrument angket
serta wawancara.
44
1. Kompetensi TI pada guru di SMKN 1 Al Mubarkeya
45
normalitas diketahui nilai signifikansi 0,228 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai
residual berdistribusi normal.
Pada tabel 9 Uji T untuk mengetahui pengaruh variabel independen (X) terhadap
variabel dependen (Y), berdasarkan tabel nilai thitung > ttabel ataupun 3, 956 > 2, 026
serta nilai signifikan yang dihasilkan 0, 000 lebih kecil dari 0, 05. Hingga perihal ini
berarti Ha diterima Ho ditolak dengan kata lain kalau variable kompetensi TI pada Guru
mempengaruhi signifikan terhadap peran guru dalam meningkatkan prestasi siswa.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang menghasilkan kompetensi guru
memberikan pengaruh positif terhadap kinerja guru biologi di SMAN se-kota Palu
dengan nilai signifikan 0,001. [41]
46
artinya guru memiliki peran yang cukup penting dalam meningkatkan prestasi siswa di
SMAN 12 Pekanbaru. [9]
Pada tabel 8 Uji normalitas Peran guru dalam meningkatkan prestasi siswa (Y)
menggunakan metode one-sample Kolmogorov-Smirnov test dengan taraf probabilitas
Sig. α = 0,05. hasil uji normalitas diketahui nilai signifikansi 0,228 > 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal.
Tabel 10 analisis regresi linear sederhana diketahui nilai F hitung = 1.317 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, terdapat pengaruh variabel Kompetensi TI
pada guru (X) terhadap peran guru dalam meningkatkan prestasi siswa (Y). penelitian
ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang menghasilkan nilai signifikansi sebesar
0,009 < 0.0 artinya kompetensi guru memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMAN 5 Bone [10]
antara variabel kompetensi TI pada guru dengan peran guru dalam meningkatkan
prestasi siswa terdapat koefisien (r) sebesar 0,288 yang bermakna bahwa presentase
Hal ini sejalan dengan penelitian yang menghasilkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikansi antara kompetensi guru dan peran orang tua terhadap hasil belajar
siswa MIN 1 Palembang, kemudian hasil perhitungan didapat F hitung = 3.933 dan F
tabel = 3.443, maka F hitung > F tabel yaitu 3.933 > 3.443 dengan demikian
kesimpulannya, terdapat hubungan yang signifikansi antara kompetensi guru dan peran
47
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis wawancara serta angket yang dicoba tentang Kompetensi
TI pada guru masa revolusi 4. 0 dan peraannya dalam tingkatkan prestasi siswa pada
SMKN 1 Al Mubarkeya Ingin jaya Aceh Besar bisa disimpulkan kalau:
1. Analisis kompetensi TI pada guru di SMKN 1 Al Mubarkeya memperoleh nilai
rata-rata 81,76 %. Hasil ini dapat dikatakan bahwa kompetensi TI pada guru di
era 4.0 di SMKN 1 Al Mubarkeya dikategori baik.
2. Analisis peran guru dalam meningkatkan prestasi siswa di SMKN 1 Al
Mubarkeya memperoleh nilai rata-rata sebesar 90 %. Hasil ini dapat dikatakan
bahwa peran guru dalam menigkatkan prestasi siswa di SMKN 1 Al Mubarkeya
dikategorikan sangat baik.
3. Korelasi dari 2 variabel kompetensi TI pada guru dengan peran guru dalam
meningkatkan prestasi siswa menunjukkan hubungan yang signifikansi.
Korelasi antara variabel kompetensi TI pada guru dengan peran guru dalam
meningkatkan prestasi ada koefisien( r) sebesar 0,288 yang bermakna kalau
presentase variabel kompetensi TI pada guru mempengaruhi variabel peran
guru dalam meningkatkan prestasi siswa sebanyak 28% serta sisanya sebanyak
72% pengaruh aspek lain.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat beberapa saran yang dapat
penulis sampaikan, diantaranya :
1. Diharapkan buat pemerintah supaya mencermati pengadaan instfrastruktur TI
buat upgrade fitur yang telah lama supaya performa dari fitur bisa digunakan
cocok kebutuhan yang dibutuhkan pada waktu saat ini. Dibutuhkan pula suatu
48
pelatihan komputer yang tiap minggu siap buat mengadakan pelatihan kepada
guru- guru supaya kompetensi TI nya terus menjadi bagus.
2. Diharapkan untuk periset yang lain yang mau melanjutkan riset ini buat
meningkatkan ruang lingkup penelitian, sebaiknya bisa melaksanakan penelitian
memakai metode yang lebih maksimal yang diperkirakan supaya bisa
menciptakan informasi yang dibutuhkan.
49
DAFTAR PUSTAKA
Revolusi Industri 4.0,” J. Eksakta Pendidik., Vol. 3, No. 2, P. 133, 2019, Doi:
10.24036/Jep/Vol3-Iss2/367.
[3] S. Utomo And N. Setiastuti, “Industri 4.0: Pengukuran Tingkat Kesiapan Industri
10.33480/Techno.V16i1.114.
[4] F. Novauli. M, “Kompetensi Guru Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Pada Smp
Negeri Dalam Kota Banda Aceh,” J. Adm. Pendidik. Progr. Pascasarj. Unsyiah,
[5] Zulkifli, “Analisis Kompetensi Guru Menghadapi Era Revolusi Industri 4 . 0,” J.
Motivasi Belajar Peserta Didik,” J. Manag. Rev., Vol. 2, No. 3, P. 261, 2018, Doi:
10.25157/Jmr.V2i3.1804.
[7] A. Nursyam, “Hubungan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Smp
50
Vol. 17, No. 2, Pp. 626–638, 2019, Doi: 10.30863/Ekspose.V17i2.119.
Pendidik. Ekon. J. Ilm. Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekon. Dan Ilmu Sos., Vol. 12, No.
[10] P. Mata, P. Ekonomi, D. I. Sma, And N. Bone, “Halaman 240 Dari 464,” Vol. 04,
[12] M. Belajar, “Kompetensi Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Mtsn
[14] U. Sultan And A. Tirtayasa, “Studi Literatur : Peran Teknolog Pendidikan,” Vol.
2, No. 1, 2019.
[15] N. Komariah, “Pemanfaatan Blog Sebagai Media Pembelajaran Berbasis Ict,” Al-
[16] R. Yasuda And G. J. Augustine, “Optogenetic Probes,” Brain Cell Biol., Vol. 36,
51
[17] M. Y. F. Erwin Harahap, Farid H. Badruzzaman, “Faktor Penghambat Transmisi
Data Pada Jaringan Tcp/Ip,” Mat. Unisba, Vol. 7, No. 1, Pp. 35–47, 2007.
Era 21 Dengan Blended Learning,” J. Kaji. Teknol. Pendidik., Vol. 1, No. 1, Pp.
13–18,2018,[Online].Available:
Https://Core.Ac.Uk/Download/Pdf/287323676.Pdf.
[20] A. Dan And F. Yang, “Study About Student Learning Achievement Aspect And,”
“Peran Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik Kelas Iv Pada
[22] E. R. M. Yanti S. M. Susanti, “Peran Guru Fisika Di Era Revolusi Industri 4.0,”
Http://Webcache.Googleusercontent.Com/Search?Q=Cache:Wm_Yz_Dndtcj:Ju
rnal.Unsil.Ac.Id/Index.Php/Diffraction/Article/Download/810/527+&Cd=21&H
l=Id&Ct=Clnk&Gl=Id.
52
[24] B. Bumbungan, “Peran Guru Dalam Mengintegrasikan Nilai-Nilai Karakter Di
Smp Negeri 1 Bua Ponrang Kabupaten Luwu,” Pros. Semin. Nas., Vol. 02, No. 1,
[26] A. Kirom, “Peran Guru Dan Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Berbasis
4.0,” Prosding Semin. Nas. Pendidik. Progr. Pascasarj. Univ. Pgri Palembang,
Palembang.Ac.Id.
Suatu Pendekatan Alternatif,” J. Intelegensia, Vol. 04, No. 1, Pp. 1–9, 2016,
[29] S. Supardi, “Populasi Dan Sampel Penelitian,” Unisia, Vol. 13, No. 17, Pp. 100–
53
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Pembelajaran Pkn
Di Kelas Viii E Smp Stella Matutina Salatiga,” Satya Widya, Vol. 31, No. 2, P.
Media Penelit. Dan Pengemb. Kesehat., Vol. 3, No. 1, Pp. 17–21, 1993, Doi:
10.22435/Mpk.V3i1.930.
Menggabungkannya,” J. Stud. Komun. Dan Media, Vol. 15, No. 1, P. 128, 2013,
Doi: 10.31445/Jskm.2011.150106.
Kedungwuni Materi Logaritma,” J. Math. Math. Educ., Vol. 8, No. 2, Pp. 115–
54
Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di Ma Ddi Ponre Kabupaten
Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru Biologi Di Sma Negeri Se-Kota
Palu,” Proceeding Biol. Educ. Conf., Vol. 15, No. 1, Pp. 547–553, 2018.
[42] A. Aquami, “Hubungan Kompetensi Guru Dan Peran Orang Tua Terhadap
Terhadap Hasil Belajar Siswa Di Min Se-Kota Palembang,” Jip J. Ilm. Pgmi, Vol.
55
56
57
58
59
60
Lampiran : Daftar pertanyaan Wawancara
pembelajaran di kelas?
konvensional? Alasanya?
Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
1. Kriteria Pengisian
a. Berilah tanda centang ( √ ) Pada item atau option yang menjadi pilihan atau
jawaban saudara/i dengan alternatif jawaban :
(5) SL (Selalu)
(4) S (Sering)
(3) KK (kadang kadang )
(2) JS (Jarang sekali)
61
(1) TP (Tidak Pernah)
b. Kepada saudara/I pilihan jawaban hendaknya berdasarkan pada pemikiran dan
keadaan anda saat ini, untuk itu kami harapkan anda menjawab dengan
sejujurnya. Kebenaran semua keterangan tersebut merupakan kunci
keberhasilan studi yang sedang dilakukan
c. Atas bantuan dan kerja sama yang baik, penulis ucapkan terima kasih
A. Komputer
62
6 Saya selalu mempersiapkan akses internet untuk peserta
didik guna mengumpulkan informasi terbaru dalam
persiapkan belajar
7 Apakah anda menggunakan jaringan internet pribadi
ketika akses
8 Memahami dan mengerti layanan kirim surat E-mail dan
menggunakan jejaringan social
9 Memahami dan mengerti sekali program browsing dan
blog
B. Blended Elearning
D. TV Edukasi
63
16 Pengetahuan tentang TV edukasi sudah sangat dipahami
A. Kognitif
B. Afektif
C. Psikomotorik
64
Lampiran : Data Mentah Penelitian Wawancara
a) Wawancara dengan Guru 1
65
dan memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiaran
proses pembelajaran. b). Afektif : guru mempunyai kesiapan terhadap
hal-hal yang berhubungan dengan tugas profess.
Peneliti : Menurut Bapak/Ibu adakah hubungan antara kompetensi TI pada Guru
dengan peran guru dalam meningkatkan prestasi siswa ?
Guru : Jelas ada, karena ketika dalam belajar memakai media TI siswa keliatan
lebih semangat kemudian juga terlihat dari prestasi siswa yang semakin
meningkat
66
Guru : Tugas saya sebagai seorang guru yaitu untuk mendorong, membimbing,
dengan menggunakan media ang baik, karena media itu adalah salah
satu cara yang dapat merangsang siswa untuk belajar, karena dengan
media siswa pasti lebih mengerti dan lebih focus dengan materi yang
disampaikan guru.
Peneliti : Menurut Bapak/Ibu adakah hubungan antara kompetensi TI pada Guru
dengan peran guru dalam meningkatkan prestasi siswa ?
Guru : ada, lebih menaikkan semangat belajar karena mereka bosan dngan
gaya belajar yang manual, jadi dengan media TI ini prestasi yang diraih
siswa jauh lebih besar dibanding manual.
c. wawancara dengan guru 3
Peneliti : Apakah bapak/ibu ada menggunakan media TI (Komputer, Laptop,
LDC, Multimedia) dalam pembelajaran di kelas?
Guru : Ada, Karena media TI itu dapat membantu pross belajar, dapat
membantu belajar menjadi optimal, kemudia tidak membosankan.
Peneliti : Menurut bapak/ibu, Apa saja manfaat menggunakan media TI dalam
pembelajaran di kelas?
Guru : menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada
isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau
menyertai teks materi pelajaran
Peneliti : Apa saja kendala yang ibu/bapak alami dalam pembelajaran ?
Guru : Kurangnnya jaringan internet dan kurangnya proyektor
Peneliti : Bapak/ibu lebih suka menggunakan media pembelajaran TI atau media
konvensional? Alasanya?
Guru : lebih suka media TI, alasannya karena dengan menggunakan media TI
dapat membuat peserta didik bisa berfikir kritis, kemudian pendidik bisa
berperan sebagai salah satunya penyampai informasi dan dapat tersaji
informasi yang cepat dan mudah
Peneliti : Bagaimana peran Bapak/Ibu dalam meningkatkan prestasi siswa ?
67
Guru : yang pertama tugas saya sebagai seorang guru yaitu untuk mendorong,
membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang sesuai. Serta juga memperhatikan media
pembelajaran yang digunakan.
Peneliti : Menurut Bapak/Ibu adakah hubungan antara kompetensi TI pada Guru
dengan peran guru dalam meningkatkan prestasi siswa ?
Guru : tentu saja ada, setelah menggunakan media TI dalam pembelajaran
siswa semakin aktif, terutama dalam mencari sumber belajar dan
semangat belajar juga meningkat
d. Wawancara Dengan guru 4
Peneliti : Apakah bapak/ibu ada menggunakan media TI (Komputer, Laptop,
LDC, Multimedia) dalam pembelajaran di kelas? alasannya
Guru : Ada, Karena media elekronik itu pembelajarannya lebih interaktif, lebih
jelas, lebih menarik dan dapat meningkatkan kualitas belajar siswa
Peneliti : Menurut bapak/ibu, Apa saja manfaat menggunakan media TI dalam
pembelajaran di kelas?
Guru : efesiensi wkatu lebih hemat, kemudian tenaga juga hemat, lalu proses
belajar juga menarik dan penyampaian dmateri pelajarannya apat
diseragamkan
Peneliti : Apa saja kendala yang ibu/bapak alami dalam pembelajaran ?
Guru : saya harus menggunakan jaringan internet sendiri kalau mengakses
materi
Peneliti : Bapak/ibu lebih suka menggunakan media pembelajaran TI atau media
konvensional? Alasanya?
Guru : Media TI, alasannya karena media TI itu bisa menggantikan
pembatasan ruang, waktu dan daya indra, contohnya seperti objek yang
kecil dibantu dengan proyektor kemudian dapat memperjelas penyajian
pesan agar tidak bersifat verbalistis, kejadian atau peristiwa masa lalu
68
dapat ditampilkan kembali lewat rekaman film, video, maupun secara
verbal.
Peneliti : Bagaimana peran Bapak/Ibu dalam meningkatkan prestasi siswa ?
Guru : sebagai seorang guru tugas saya sebagai fasilisator yaitu menjadikan
diri saya sebagai orang yang bisa memberi kemudahan bagi peserta
didik, baik berupa fasilitas belajar yang memadai kemudia juga
motivasi yang bisa mendorong minat belajar peserta didik.
Peneliti : Menurut Bapak/Ibu adakah hubungan antara kompetensi TI pada Guru
dengan peran guru dalam meningkatkan prestasi siswa ?
Guru : ada, jika keahlian seorang guru meningkat maka jelaslah prestasi
peserta didik bisa meningkat, karna keberhasilan seorang anak itu
dilihat dari siapa yang membimbingnya
69
Peneliti : Bapak/ibu lebih suka menggunakan media pembelajaran TI atau media
konvensional? Alasanya?
Guru : Media TI, alasannya karena media TI
Peneliti : Bagaimana peran Bapak/Ibu dalam meningkatkan prestasi siswa ?
Guru : Sebagai seorang guru tugas dan peran guru itu sangat banyak dalam
memotivasi siswa, menaikkan minat belajar serta meningkatkan prestasi
siswa adpun guru guru yaitu sebagai pelatih, konselor, manajer
pembelajaran, pertisipan, pemimpin, fasilisator, mediator serta masih
banyak lagi.
Peneliti : Menurut Bapak/Ibu adakah hubungan antara kompetensi TI pada Guru
dengan peran guru dalam meningkatkan prestasi siswa ?
Guru : ada, karena terlepas dari peran guru dalam meningkatkan diatas maka
jelas keduanya emmiliki hubungan yang sangat slaing mendukung
keduanya untuk saling menguntungkan dan saling mendukung.
70
Lampiran : Hasil Uji Instrumen Kuesioner (Uji Validital Variabel X)
X01 X02 X03 X04 X05 X06 X07 X08 X09 X10 X11 X12
X01 Pearson
1 .456** .320 .192 .115 .220 .021 .102 .072 -.204 -.135 -.068
Correlation
Sig. (2-tailed) .004 .050 .248 .491 .184 .898 .543 .665 .219 .418 .687
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
X02 Pearson
.456** 1 .172 .261 .198 .379* .234 .359* .263 .058 .063 .182
Correlation
Sig. (2-tailed) .004 .302 .114 .234 .019 .157 .027 .111 .728 .707 .273
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
X03 Pearson
.320 .172 1 .493** .255 .500** .477** .073 .168 .139 .244 .318
Correlation
Sig. (2-tailed) .050 .302 .002 .122 .001 .002 .662 .313 .404 .139 .051
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
X04 Pearson
.192 .261 .493** 1 .452** .592** .626** .073 .214 .043 .398* .628**
Correlation
Sig. (2-tailed) .248 .114 .002 .004 .000 .000 .663 .198 .796 .013 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
X05 Pearson
.115 .198 .255 .452** 1 .494** .652** .445** .582** .113 .087 .087
Correlation
Sig. (2-tailed) .491 .234 .122 .004 .002 .000 .005 .000 .498 .603 .602
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
71
X06 Pearson
.220 .379* .500** .592** .494** 1 .533** .231 .466** .016 .104 .490**
Correlation
Sig. (2-tailed) .184 .019 .001 .000 .002 .001 .163 .003 .923 .534 .002
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
X07 Pearson
.021 .234 .477** .626** .652** .533** 1 .256 .242 .076 .397* .383*
Correlation
Sig. (2-tailed) .898 .157 .002 .000 .000 .001 .121 .144 .651 .014 .018
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
X08 Pearson
.102 .359* .073 .073 .445** .231 .256 1 .742** .433** .175 -.147
Correlation
Sig. (2-tailed) .543 .027 .662 .663 .005 .163 .121 .000 .007 .294 .379
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
X09 Pearson
.072 .263 .168 .214 .582** .466** .242 .742** 1 .441** .271 .027
Correlation
Sig. (2-tailed) .665 .111 .313 .198 .000 .003 .144 .000 .006 .100 .870
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
X10 Pearson
-.204 .058 .139 .043 .113 .016 .076 .433** .441** 1 .508** .054
Correlation
Sig. (2-tailed) .219 .728 .404 .796 .498 .923 .651 .007 .006 .001 .748
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
X11 Pearson
-.135 .063 .244 .398* .087 .104 .397* .175 .271 .508** 1 .598**
Correlation
Sig. (2-tailed) .418 .707 .139 .013 .603 .534 .014 .294 .100 .001 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
X12 Pearson
-.068 .182 .318 .628** .087 .490** .383* -.147 .027 .054 .598** 1
Correlation
72
Sig. (2-tailed) .687 .273 .051 .000 .602 .002 .018 .379 .870 .748 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
X13 Pearson
.003 .180 .209 .652** .253 .257 .366* .087 .168 .181 .617** .756**
Correlation
Sig. (2-tailed) .986 .280 .209 .000 .125 .119 .024 .605 .312 .278 .000 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
X14 Pearson -
-.056 -.007 .248 .472** .121 .283 .256 -.073 -.186 .241 .581**
**
Correlation .437
Sig. (2-tailed) .739 .965 .134 .003 .468 .085 .120 .006 .662 .262 .145 .000
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
X15 Pearson
-.069 .334* .040 .013 .260 .159 .131 .624** .413** .665** .405* .081
Correlation
Sig. (2-tailed) .680 .041 .810 .937 .115 .341 .433 .000 .010 .000 .012 .627
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
X16 Pearson
-.021 .311 -.057 .130 .282 .096 .132 .547** .447** .662** .507** .109
Correlation
Sig. (2-tailed) .899 .058 .734 .437 .086 .566 .430 .000 .005 .000 .001 .514
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
X17 Pearson
-.048 .385* .059 -.044 .199 .179 .112 .615** .390* .679** .375* .090
Correlation
Sig. (2-tailed) .776 .017 .725 .792 .232 .282 .502 .000 .015 .000 .020 .590
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
Tota Pearson
.156 .506** .422** .580** .579** .595** .567** .633** .665** .574** .620** .488**
l Correlation
Sig. (2-tailed) .349 .001 .008 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002
73
N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38
N 38 38 38 38 38 38
N 38 38 38 38 38 38
N 38 38 38 38 38 38
N 38 38 38 38 38 38
N 38 38 38 38 38 38
N 38 38 38 38 38 38
74
Sig. (2-tailed) .024 .120 .433 .430 .502 .000
N 38 38 38 38 38 38
N 38 38 38 38 38 38
N 38 38 38 38 38 38
N 38 38 38 38 38 38
N 38 38 38 38 38 38
N 38 38 38 38 38 38
N 38 38 38 38 38 38
N 38 38 38 38 38 38
75
X15 Pearson Correlation .157 -.303 1 .838** .968** .710**
N 38 38 38 38 38 38
N 38 38 38 38 38 38
N 38 38 38 38 38 38
N 38 38 38 38 38 38
76
Lampiran : Hasil Uji Instrumen Kuesioner (Uji Validital Variabel Y)
N 38 38 38 38
N 38 38 38 38
N 38 38 38 38
N 38 38 38 38
77
Lampiran : Hasil Uji Instrumen Kuesioner ( Reliability pervariabel)
Unstandardized
Residual
N 38
Positive .203
Negative -.285
78
Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
Total 90.974 37
Hasil Uji T
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant)
13,848 2,269 6,104 ,000
kompetensi_TI
_pada_Guru ,303 ,076 ,550 3,956 ,000
79
Lampiran : Foto Kegiatan
80
81
82