Anda di halaman 1dari 32

PENGARUH MODEL BLENDED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN TEMATIK KELAS III SD/MI

PROPOSAL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

NURSYIFA APRILIA DEWI


NIM. 1182090082

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2022
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL

PENGARUH MODEL BLENDED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR


SISWA PADA MATA PELAJARAN TEMATIK KELAS III SD/MI

Nursyifa Aprilia Dewi


NIM. 1182090082

Telah disetujui pada tanggal

Dosen Pembimbing Akademik

Alvin Yanuar Rahman, M.Or


NIP. 198911242018011001

Mengesahkan,
Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

H. Yayan Carlian. M.Pd


NIP. 196910141994121001

i
LEMBAR PENGUJI PROPOSAL
PENGARUH MODEL BLENDED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN TEMATIK KELAS III SD/MI

Nursyifa Aprilia Dewi


NIM. 1182090082

Telah lulus pada Tanggal 17 Januari 2022


Menyetujui

Penguji I penguji II

Dr. dadan F.Ramdhan, M.Ag, M.M.Pd Alvin Yanuar Rahman, M.Or


NIP. 197410042007011020 NIP. 198911242018011001

Mengetahui
Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

H. Yayan Carlian, M.Pd


NIP. 196910141994121001

ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim…

Atas nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, atas karunia dan rahmat
yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan proposal sebagai bentuk tugas
akhir dan salah satu syarat untuk menempuh gelar sarjana Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Dalam hal ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu proses penyusunan proposal ini, diantaranya kepada:

Bapak H. Yayan Carlian, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang telah memberikan saran dan arahan kepada
penulis sehingga dapat melaksanakan program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Bapak Alvin Yanuar Rahman, M.Or. selaku Dosen Pembimbing Akademik, penulis
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga dengan penuh kesabaran dan keuletan
memberikan petunjuk, bimbingan serta pengarahan dalam rangka penyusunan proposal ini.

Kepada kedua orang tua penulis yang telah memberikan semangat yang luar biasa,
motivasi, doa, harapan serta membiayai untuk dapat menyelesaikan proposal ini.

Dan akhirnya kepada Allah Swt penulis berlindung dan memohon semoga amal
kebaikan mereka semua dibalas dengan pahala disisinya. Dan mudah-mudahan proposal ini
bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Aamiin ya robal’alamin.

Bandung, 4 Januari 2022

Peneliti
Nursyifa Aprilia Dewi

iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ vi

I. Pendahuluan........................................................................................................................ 1

A. Latar Belakang Penelitian ............................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................................ 4

D. Manfaat Hasil Penelitian ................................................................................................. 5

E. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian .......................................................................... 5

F. Kerangka Pemikiran........................................................................................................ 6

G. Hipotesis ....................................................................................................................... 10

II. Metodologi Penelitian....................................................................................................... 10

A. Pendekatan dan Metode Penelitian ............................................................................... 10

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................................ 12

C. Jenis dan Sumber Data .................................................................................................. 13

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................................ 13

E. Teknik Analisis Data..................................................................................................... 18

F. Alur Penelitian .............................................................................................................. 21

III. Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 24

iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Desain Penelitian One Group Time Series Design ..................................................... 11
Tabel 2 Kriteria Koefisien Reabilitas Intrumen ....................................................................... 15
Tabel 3 Kriteria Indeks Daya Pembeda Instrumen .................................................................. 16
Tabel 4 Kriteria Indeks Kesukaran Instrumen ......................................................................... 17

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pemikiran .................................................................................................. 9


Gambar 2 Alur Penelitian ........................................................................................................ 21

vi
PENGARUH MODEL BLENDED LEARNING TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEMATIK KELAS III
SD/MI

I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan unsur penting dalam pembentukan sumber daya
manusia yang berprestasi. Pendidikan juga diyakini sebagai salah satu bidang
yang memiliki peran penting dalam pembangunan suatu negara. Dalam
kehidupan suatu negara Pendidikan sangat dibutuhkan untuk mengembangkan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik, karena jika SDM yang dimiliki
suatu Negara semakin baik maka semakin maju pula Negara tersebu.
Pendidikan memerlukan SDM berkualitas untuk menjalankan perannya dalam
memenuhi kebutuhan Pendidikan masyarakat, begitu pula Sumber Daya
Manusia yang baik tidak bisa lepas dari suatu proses Pendidikan, baik itu
Pendidikan format maupun nonformal. Pada dasarnya Pendidikan merupakan
interaksi antara guru dan peserta didik yang bertujuan mengembangkan sumber
daya manusia seperti halnya tercantum dalam Undang-Undang Republik
Indonesia No. 20 tahun 2003 pasal 3 tentang Pendidikan Nasional, yaitu
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi pesera didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dijelaskan bahwa membuat


Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kualitas bagus diperlukan
pendidikan yang lebih baik dan berkualitas di Indonesia. Kualitas Pendidikan
akan berpengaruh terhadap bagus atau tidaknya hasil yang diperoleh dari suatu
Pendidikan. Kualitas Pendidikan merupakan masalah yang dijadikan bahan
utama untuk diatasi dalam kebijakan pembangunan Pendidikan, karena dengan

1
Pendidikan yang berkualitas akan diperoleh juga generasi berkualitas yang
mampu membangun diri, keluarga, masyarakat, serta bangsa dan negara.

Pada tahun 2019 muncul kasus-kasus yang diakibatkan oleh virus


corona atau yang biasa disebut dengan COVID-19 (Corona Virus Desese-
2019), yang sampai saat ini kasusnya masih belum hilang, terjadi penurunan
maupun peningkatan dalam kasus Covid-19 ini. Sudah hampir 2 tahun
Lembaga-lembaga Pendidikan melakukan pembelajaran secara daring,
pembelajaran yang dilakukan di rumah atau biasa disebut pembelajaran jarak
jauh(PJJ) berdampak luar biasa terhadap peserta didik, dampak dari
diberhentikannya pembelajaran yaitu hilangnya pengetahuan anak (learning
loss) (Arfah, 2021).

Meskipun diakhir tahun 2021 ini kasus Covid-19 mereda dan keadaan
masyarakat mulai kondusif serta kegiatan pembelajaran di hampir semua
sekolah/madrasah mulai melakukan pembelajaran tatap muka, tetapi muncul
kabar baru mengenai penyebaran Covid-19 mulai membengkak Kembali,
terdapat Seratus Enam Puluh Dua kasus Covid-19 varian baru yaitu varian
Omicron yang terdeteksi di salah satu wilayah di Indonesia, dan terus
meningkat setiap harinya (Suhendi, 2022). Hal ini berimbas pada kegiatan
pembelajaran di setiap Lembaga Pendidikan, yang awalnya mulai
melaksanakan pembelajaran tatap muka, harus Kembali seperti sebelumnya
yaitu melaksanakan kegiatan pembelajaran daring ataupun Sebagian daring
Sebagian lagi tatap muka.

Pembahasan diatas merupakan beberapa kendala yang dialami oleh


Lembaga Pendidikan di Indonesia serta menyebabkan pemerintah merumuskan
kebijakan-kebijakan baru dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal ini
menyebabkan Lembaga-lembaga Pendidikan di Indonesia khususnya wilayah
zona hijau dan kuning berinovasi yaitu dengan menerapkan pembelajaran
berbasis Blended Learning.

Blended Learning Merupakan suatu model pembelajaran yang


menyatukan proses pembelajaran luring (tatap muka) dan daring.

2
Melalui sistem Blended Learning ini, diharapkan/dituntut untuk peserta
didik aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung. Peserta didik
terlibat dan berpartisipasi dalam proses pembelajaran, blended Learning
dapat mengembangkan sikap tanggung jawab peserta didik. Kemudian,
adanya interaksi dalam model blended learning ini dapat menjadikan
peserta didik semangat berkompetisi dalam belajar. (Usman, 2018)
Kaye Throne (2003) menggambarkan bahwa blended learning
merupakan model yang memberikan kesempatan dalam mengintegrasikan
kemajuan teknologi dan inovasi melalui pembelajaran secara online dengan
pembelajaran yang dilaksanakan secara tradisional.

Di salah satu kota Provinsi Jawa Barat, yaitu kota Bandung terdapat
beberapa Lembaga Pendidikan yang melaksanakan pembelajaran secara luring
(tatap muka) dan daring. Diantara sekolah atau madrasah yang melaksanakan
pembelajaran dengan model blended learning ini salah satunya yaitu MI
Muhammadiyah 1 Bandung, Madrasah Ibtidaiyah (MI) ini merupakan Lembaga
Pendidikan Islam yang bisa dijadikan alat ukur dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran di masa Pandemi Covid-19 di Kota Bandung.

Dari hasil observasi di atas, berbagai model pembelajaran perlu


diterapkan agar proses pembelajaran efektif terhadap peserta didik agar
konpetensi mereka meningkat. Terlebih adanya akibat dari dampak pandemi
Covid-19 yang menyebabkan proses pembelajaran tidak berjalan secara
maksimal karena diharuskannya menjaga jarak satu sama lain terutama pada
anak-anak yang masih rentan terhadap berbagai virus. Model Blended Learning
menjadi salah satu solusi dalam pembelajaran di masa pandemi ini, juga sebagai
solusi terhadap masalah yang dihadapi saat ini agar peserta didik aktif belajar
dan hasil belajar sesuai dengan standar akademik.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik melakukan pengkajian lebih


jauh dan penelitian mengenai model pembelajaran di masa pandemi. Setelah
melakukan observasi sebelumnya, maka inilah yang dijadikan acuan oleh
penulis dalam melakukan sebuah penelitian yang dituangkan dalam sebuah

3
judul “Pengaruh Model Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Tematik Kelas III SD/MI”.

B. Rumusan Masalah
Agar tidak terjadi penafsiran yang keliru dan pembahasan menjadi tidak
terarah, keluar dari pokok pembahasan. Maka penulis merumuskan
permasalahan umum yaitu “Bagaimana Pengaruh Dari Penggunaan Model
Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III (tiga) Pada Mata
Pelajaran Tematik”

Sesuai pada fokus permasalahan di atas, maka dirumuskan dalam


beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Apakah penggunaan model blended learning berpengaruh terhadap hasil


belajar siswa pada ranah kognitif aspek mengingat dan memahami di kelas
tiga mata pelajaran tematik SD/MI?
2. Apakah penggunaan model blended learning berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa pada ranah afektif aspek sikap menerima di kelas tiga SD/MI?
3. Bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan model blended
learning pada mata pelajaran tematik di kelas tiga SD/MI?

C. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui
“pengaruh model blended learning terhadap hasil belajar siswa kelas III (tiga)
pada mata pelajaran tematik”. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini sebagai
berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model blended learning terhadap


hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek mengingat dan memhami di
kelas tiga mata pelajaran tematik.SD/MI
2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model blended learning terhadap
hasil belajar siswa pada ranah afektif aspek sikap menerima di kelas tiga
SD/MI.

4
3. Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan
model blended learning pada mata pelajaran tematik di kelas tiga SD/MI.

D. Manfaat Hasil Penelitian


Dengan disusunnya rumusan masalah diatas, maka manfaat dari hasil
penelitian diharapkan mempunyai 2 kegunaan yang berbeda, yaitu diantaranya:

1. Kegunaan Akademis (Teoretis)

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi


pengembangan ilmu pengetahui di bidang Pendidikan, khususnya pada
model pembelajaran, bagaimana model blended learning terhadap hasil
belajar siswa, serta memberikan masukan pada kegiatan pembelajaran
berbasis model blended learning terhadap hasil belajar siswa sesuai dengan
hasil yang diharapkan.

2. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan inspirasi bagi para


peneliti, dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan kembali mutu
pendidikan madrasah, untuk menghasilkan lulusan yang sukses dan berguna
di masyarakat, sesuai dengan tujuan dan keinginan yang diharapkan, serta
dapat memberikan kontribusi positif bagi mahasiswa/i Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

E. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian


Supaya penelitian ini terarah dan tidak keluar dari ruang lingkup
pembahasan maka perlu dilakukan Batasan terhadap masalah. Maka Batasan
penelitian ini sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang digunakan dalam peneliian ini adalah model


Blended Learning.
2. Penelitian hanya dilakukan terhadap peserta didik kelas III (Tiga)
3. Penelitian ini dilakukan menggunakan satu kelas saja, kelas tersebut
diberikan pretest terlebih dahulu untuk mengetahui keadaan awal kelas

5
sebelum diberikan perlakuan, kemudian diberikan posttest untuk
mengetahui hasil belajar sesudah diberikan perlakuan.
4. Penelitian ini hanya mencakup materi pelajaran tematik yang sedang
dibelajarkan di semester Genap pada kelas III SD/MI
5. Penelitian ini hanya membahas mengenai proses serta pengaruh model
blended learning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran tematik
kelas III (Tiga) SD/MI.

F. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan, didapat bahwa terjadinya
permasalahan dalam pembelajaran yang dialami oleh peserta didik, seperti
kurangnya semangat peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pada
mata pelajaran tematik, kurangnya partisipasi dan kerja sama peserta didik,
kurang memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Serta
peserta didik kurang aktif. Hal ini terbukti bahwa hasil belajar peserta didik
belum memenuhi standar nilai.

Pembelajaran yang dilakukan tidak membuahkan hasil yang matang.


agar kegiatan pembelajaran membuahkan hasil yang optimal dan efektif, guru
seharusnya dapat memberikan pembelajaran kepada siswa dengan memilih
serta mengimplementasikan model pembelajaran yang bervariasi dalam
kegiatan belajar mata pelajaran tematik di sekolah. Dengan pemilihan model
pembelajaran yang tepat serta kontribusi aktif dari peserta didik dalam proses
pembelajaran akan membantu peserta didik mudah memahami materi pada
salah satu kompetensi mata pelajaran yang disampaikan. Oleh sebab itu, guru
dituntut untuk lebih selektif dalam memilih dan menggunakan model
pembelajaran sehingga proses pembelajaran yang dilaksanakan lebih efektif
dan efisien.

Peneliti merasa bahwa model Blended Learning sesuai apabila


diterapkan dalam penyampaian materi pada mata pelajaran tematik. Dan
blended learning merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat
diterapkan melalui penggunaan media berbasis teknologi. Menurut Sjukur

6
(2013) Blended Learning adalah salah satu pembelajaran yang menyatukan
pembelajaran klasikal (face to face) dengan pembelajaran online. Blended
Learning ini menyatukan aspek pengajaran berbasis internet dengan pengajaran
tradisional (tatap muka). Sedangkan menurut Driscool & Carliner (2014)
blended learning yaitu model yang menggabungkan sistem belajar dalam
bentuk yang berbeda untuk mencapai tujuan umum.

Horn dan Staker (2020) mengemukakan ada empat model blended


learning yang bisa dilakukan, yaitu:

1. Rotation Model: peserta didik melakukan perputaran pada pembelajaran


daring dan luring disesuaikan dengan jadwal yang diintruksikan oleh guru
2. Flex Model: peserta didik bisa memilih atau menentukan jadwal
pembelajaran daring dan luring
3. A La Carte Model: peserta didik melakukan pembelajaran luring dan daring
di sekolah
4. Remote Model: peserta didik melakukan pembelajaran luring di sekolah
serta daring di rumah.

Hasil belajar siswa dapat diketahui apabila siswa mengalami proses


pembelajaran seperti hal nya yang dikemukakan oleh Slameto yakni hasil
belajar yaitu hasil yang didapat dari suatu proses usaha setelah melakukan
kegiatan pembelajaran sehinnga dapat diukur dengan menggunakan suatu tes
untuk melihat perkembangan pada peserta didik. Hasil belajar tersebut
berkenaan dengan kemampuan peserta didik dalam memahami materi
pembelajaran (Slameto, 2015).

Pada dasarnya, untuk mengetahui hasil belajar idealnya mencakup


segenap pada ranah psikologi yang berubah, sebagai akibat dari pengalaman
yang dialami serta proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik. Sehingga
untuk mendapatkan ukuran dan data hasil belajar peserta didik yaitu dengan
mengetahui gari besar dari indicator yang dikaitkan dengan jenis prestasi siswa
yang hendak dicapai, dinilai, ataupun diukur. Adapun, indikator hasil belajar

7
menurut Benjamin S.Bloom yaitu Taxonomy of Education Objectives membagi
hasil belajar kedalam tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris.
Ranah kognitif berkaitan dengan aspek pengetahuan atau daya ingat,
pemahaman, mengaplikasikan, menganalisis, sintesis, serta aspek evaluasi.
Ranah afektif berkaitan dengan sikap yaitu penerimaan, reaksi, penilaian,
organisasi, serta internalisasi. Ranah psikomotoris berkaitan dengan aspek
keterampilan atau kemampuan dalam bertindak, meliputi aspek Gerakan
refleks, keterampilan Gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan
atau ketepatan, Gerakan keterampilan kompleks, serta Gerakan ekspersif dan
interpretative (Sudjana, 2005).

Oleh karena itu, penelitian ini mengambil dua ranah, hasil belajar yakni
ranah kognitif dan afektif, yakni:

1. Pada ranah kognitif, yakni aspek pengetahuan dan pemahaman.


Indikatornya meliputi: 1) pengetahuan peserta didik selama proses
pembelajaran dan setelah proses pembelajaran meningkat, 2) peserta didik
memahami materi pelajaran selama proses pembelajaran berlangsung dan
setelah proses pembelajaran selesai.
2. Pada ranah afektif, yakni berkenaan dengan reaksi peserta didik.
Indikatornya yaitu reaksi peserta didik terhadap model blended learning.

8
“Pengaruh Model Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Tematik Kelas III SD/MI”

Model blended learning terhadap hasil belajar siswa

Pretes

Materi (menggunakan model


Blended Learning

Posttest

Hasil belajar

Terdapat pengaruh model blended learning terhadap


hasil belajar siswa

Gambar 1 Kerangka Pemikiran

9
G. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap
permasalahan yang diteliti serta harus diuji kebenarannya dengan penelitian,
menurut Arikunto hipotesis yaitu sebuah simpulan yang belum pada tahap
penyelesaian karena harus diuji Kembali kebenarannya (Arikunto, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, 1998).

Penulis telah menetapkan variabel yang akan diteliti yaitu dua variabel
meliputi pengaruh model blended learning (variabel x) dan hasil belajar siswa
(variabel y). Untuk menguji hipotesis berdasarkan kerangka pemikiran yaitu:
“Terdapat pengaruh dari model blended learning pada hasil belajar siswa kelas
III yang memperoleh pembelajaran khusus lebih baik secara signifikan dari
hasil belajar siswa sebelum menggunakan model blended learning”. Adapun
hipotesisnya sebagai berikut:

H0 : tidak terdapat perbedaan antara siswa yang belajar Ketika menggunakan


model blended learning dan ketika siswa belajar full daring dalam hal hasil
belajar siswa kelas III pada mata pelajaran tematik.

H1 : terdapat perbedaan antara siswa yang belajar Ketika menggunakan model


blended learning dan Ketika siswa belajar full daring dalam hal hasil belajar
siswa kelas III pada mata pelajaran tematik.

II. Metodologi Penelitian


A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penilitian ini adalah menggunakan
pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang analisisnya berupa angka yang
diubah melalui metode statistika. Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk
menguji hipotesis, dengan pendekatan kuantitatif akan diperoleh perbedaan dari
suatu variabel atau hubungan antar variabel yang diteliti (Azwar, 2007).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen.


Mohammad Ali (1993) mengemukakan bahwa quasi eksperimen hampir sama
dengan true eksperimen (eksperimen sebenarnya), hanya terdapat perbedaan
yang terletak pada subyek yaitu pada quasi eksperimen tidak dilakukan

10
pemilihan kelompok secara random, melainkan menggunakan kelompok yang
sudah ada.

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa peneliti menggunakan


metode quasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa quasi eksperimen yaitu metode penelitian yang
pelaksanaannya tidak menggunakan penugasan random atau kelompok yang
dipilih secara acak tetapi menggunakan kelompok yang sudah ada di tempat
penelitian tersebut, alasan peneliti menggunakan metode quasi eksperimen ini
didasarkan pada pertimbangan supaya dalam kegiatan penelitian pembelajaran
berlangsung secara alami, sehingga peserta didik tidak merasa bahwa mereka
sedang dieksperimen, dengan situasi tersebut diharapkan dapat memberikan
pengaruh pada tingkat kevalidan penelitian.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu desain deret waktu
satu grup ‘one group time series design’. Dimana pada desain ini kelas yang
digunakan hanya satu kelas saja yaitu kelas eksperimen, sehingga tidak ada
kelas control. dengan menggunakan desain ini pada penelitian, sebelum
diberikan perlakuan kelas eksperimen diberi pretes berupa pemberian soal
yaitu 10 Pilihan Ganda (PG) dan 5 uraian terlebih dahulu, setelah diberikan
pretes kelas eksperimen diberikan treatment (perlakuan) yaitu dengan
menggunakan model blended learning , kemudian setelah diberi perlakuan yang
terakhir yaitu diberikan posttest yaitu soal pilihan ganda dan uraian.

Sehingga dalam penelitian ini desain yang digunakan yaitu one group
time series design sebagai berikut:

Tabel 1 Desain Penelitian One Group Time Series Design

PreTest Treatment PostTest


O1 X1 O5
O2 X2 O6
O3 X3 O7
O4 X4 O8

11
Keterangan :

O1O2O3O4 = Nilai pretest sebelum treatment (perlakuan).

X1X2X3X4 = Treatment (perlakuan) menggunakan model blended


learning.

O5O6O7O8 = Nilai posttest setelah diberi treatment (perlakuan).

Dalam penelitian ini yang pertama dilakukan yaitu menentukan kelas


yang akan dijadikan kelas eksperimen. Pada desain ini kelas yang digunakan
hanya satu kelas saja, sehingga tidak memerlukan kelas kontrol. Sebelum
diberikan treatment (perlakuan), kelas eksperimen diberi pretest terlebih
dahulu, selanjutnya diberikan treatment pada kelas eksperimen dengan
menggunakan model blended learning pada mata pelajaran tematik. Treatment
diberikan kepada kelas eksperimen sebanyak empa kali (rangkain pertama,
kedua, ketiga, dan keempat). Kemudian setelah diberi treatment kelas
eksperimen diberikan posttest, sehingga didapat selisih atau perbedaan antara
nilai pretest dan posttest.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MI Muhammadiyah 1 Bandung yang


berlokasi di Jalan Otto Iskandardinata Gg. Pst. Muhammadiyah No. 77B/95
RT 003 RW 003 Tegallega Barat Kelurahan Pelindung Hewan Kecamatan
Astana Anyar Kota Bandung Propinsi Jawa Barat Kode Pos 40243. MI
Muhammadiyah 1 Bandung ini cukup strategis dilihat dari fungsi MI
mampu, secara geografis berada di tengah-tengah tempat pedagang emperan
dari mulai ruko, sampai rumah mebeul serta pemukiman penduduk kelas
menengah. MI ini memiliki 16 guru yang diantaranya, 1 kepala sekolah, 4
guru mata pelajaran, 6 guru kelas, 1 Tata Usaha (TU), 1 guru ekstra, 2 guru
bidang, dan 1 operator. Jumlah seluruh siswa di MI ini yaitu 137 orang dan

12
rombongan belajar terdiri dari 6 kelas ruang belajar, 2 ruang guru, 1 ruang
perpustakaan.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian akan dilakukan pada semester genap tahun


pelajaran 2022/2023 sampai selesai.

C. Jenis dan Sumber Data


1. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif, yaitu data


kuantitatif diperoleh dari hasil pretest dan posttest.

2. Sumber Data

Data penelitian ini bersumber dari hasil tes pengetahuan dan pemahaman
siswa dengan pemberian pretest dan posttest pada kelas eksperimen.
Sumber data dalam penelitian ini yaitu siswa MI Muhammadiyah 1
Bandung kelas III dijadikan sebagai kelas eksperimen yang mendapatkan
treatment (perlakuan) dengan pembelajaran yang menggunakan model
blended learning.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini Teknik yang digunakan yaitu tes dan dokumentasi.
Karena tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model
blended learning terhadap hasil belajar siswa, maka dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan pengumpulan data sebagai berikut

1. Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan kelas


eksperimen pretes dan posttest yaitu berupa soal Pilihan Ganda (PG) sebanyak
10 soal dan Essai 5 soal mengenai materi yang ada pada mata pelajaran tematik
kelas III yang dibelajarkan pada semester genap. Kemudian hasil dari soal yang
sudah diuji coba tersebut diuji validasi, reabilitas, daya beda serta tingkat

13
kesukaran yang bertujuan mengetahui apakah soal yang diberikan layak atau
tidak untuk diberikan atau digunakan. Sehingga Teknik pengembangan
instrument dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Uji Validitas

Uji Validitas yaitu suatu ukuran yang mengukur tingkat


kesesuaian atau kesahihan suatu instrument, suatu instrument dikatakan
sahih apabila dapat mengukur apa yang diharapkan dan dapat
mengetahui data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Uji validitas dilakukan untuk mengungkap apakah tes yang


dipakai dalam penelitian dapat atau tidak dapat mengukur tingkat
kesesuaian tes yang mengukur apa yang sedang diukur, maka
dilakukanlah uji validasi soal. Untuk menganalisis instrument yang
digunakan dalam penelitian digunakan rumus sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦 𝑛 ∑(𝑥.𝑦)−(∑ 𝑥).(∑ 𝑦)


=
√𝑛(∑ 𝑥 2 )−(∑ 𝑥)²) √(𝑛 (∑ 𝑦 2 ) − (∑ 𝑦)²

Lestari (2017)

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara skor butir soal dan total skor

n = Banyak subjek

x = Skor butir soal

y = Total skor

peneliti terlebih dahulu melakukan uji coba pertanyaan pada


soal yang akan digunakan sebagai pretes dan posttest. Uji coba
dilaksanakan di MI Muhammadiyah 1 Bandung pada kelas III dengan

14
jumlah siswa 26 orang. Pada penelitian ini, uji validitas pada soal yaitu
10 pilihan ganda dan 5 uraian menggunakan Ms. Excel dengan
berbantuan software ANATEST (Lestari, K. E., & Yudhanegara, M. R.,
2017).

b. Uji Reliabilitas

Uji reabilitas diperuntukkan untuk melihat keajegan soal dalam


mengukur respon siswa yang sebenarnya. Suatu intrumen dapat
dikatakan reliabel jika memiliki tingkat keajegan pada hasil
pengukuran, reliabilitas soal dilakukan untuk memperoleh gambaran
kekonsistenan suatu intrumen penelitian yang akan dipakai sebagai alat
ukur dalam pengumpulan data, uji reliabilitas dilakukan menggunakan
rumus:

𝑘 𝑆𝑡² − ∑ 𝑝𝑖 𝑞𝑖
𝑟𝑖 = { }
(𝑘 − 1) 𝑆𝑡²

Lestari (2017)

Keterangan :

K = Jumlah item dalam instrument

Pi = Proporsional subjek yang menjawab item dengan benar

qi = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ()

𝑆𝑡2 = Varian total

Adapun kategori nilai dari reabilitas dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 2 Kriteria Koefisien Reabilitas Intrumen

Koefisien Korelasi Korelasi

15
0,90 ≤ 𝑟 < 1,00 Sangat Tinggi

0,70 ≤ 𝑟 < 0,90 Tinggi

0,40 ≤ 𝑟 < 0,70 Sedang

0,20 ≤ 𝑟 < 0,40 Rendah

𝑟 < 0,20 Sangat Rendah

c. Daya pembeda

Daya beda soal yaitu kemampuan soal untuk membedakan


antara siswa yang menguasai kompetensi dengan siswa yang kurang
menguasai kompetensi sehingga untuk menghitung daya pembeda
pada setiap butir soal dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑛𝐴 − 𝑛𝐵 𝑛𝐴 − 𝑛𝐵
𝐷𝑃 = atau 𝐷𝑃 =
𝑁𝐴 𝑁𝐵

Lestari (2017)
Keterangan ;
DP = Indeks daya pembeda
nA = Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab soal benar
nB = Banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab soal benar
NA = Banyaknya siswa kelompok atas
NB = Banyaknya siswa kelompok bawah.
Tabel 3 Kriteria Indeks Daya Pembeda Instrumen

Nilai Interpretasi Daya Pembeda


0,70 < 𝐷𝑃 ≤ 1,00 Sangat Baik
0,40 < 𝐷𝑃 ≤ 0,70 Baik
0,20 < 𝐷𝑃 ≤ 0,40 Cukup
0,00 < 𝐷𝑃 ≤ 0,20 Buruk

16
𝐷𝑃 < 0,00 Sangat Buruk

d. Indeks Kesukaran

Tingkat kesukaran soal yaitu cara untuk mengetahui bahwa soal


dalam sebuah instrymen tergolong mudah atau sulit. Arikunto (1984)
mengemukakan bahwa suatu soal dikatakan baik apabila soal tersebut
tidak terlalu sukar (sulit) atau terlalu mudah. Soal yang terlalu sukar
akan menyebabkan peserta didik menjadi kesulitan dan tidak semangat
untuk mencoba menjawab soal lagi karena hal tersebut di luar
kemampuannya. Sebaliknya jika soal terlalu mudah tidak akan
merangsang peserta didik untuk mengembangkan usaha
memecahkannya.

Dalam menentukan indeks kesukaran digunakan rumus sebagai


berikut:

𝑛𝐴 + 𝑛𝐵
𝐼𝐾 =
𝑁𝐴 + 𝑁𝐵

Lestari (2017)

Keterangan:

IK = Indeks Kesukaran

nA = Banyak siswa kelompok atas yang menjawab benar

nB = Banyak siswa kelompok bawah yang menjawab benar

NA = Banyak siswa kelompok atas

NB = Banyak siswa kelompok bawah

Dibawah ini merupakan kriteria yang digunakan untuk


menginterpretasikan indeks kesukaran sebagai berikut:

Tabel 4 Kriteria Indeks Kesukaran Instrumen

17
Indeks Kesukaran Interpretasi Indeks Kesukaran
𝐼𝐾 = 0,00 Terlalu sukar
0,00 < 𝐼𝐾 ≤ 0,30 Sukar
0,30 < 𝐼𝐾 ≤ 0,70 Sedang
0,70 < 𝐼𝐾 ≤ 1,00 Mudah
𝐼𝐾 = 1,00 Terlalu Mudah

2. Dokumentasi

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dokumen-


dokumen kegiatan peserta didik seperti gambar-gambar saat proses
pembelajaran sedang berlangsung, nilai dari hasil belajar peserta didik, dan
dokumen-dokumen yang diperlukan untuk melengkapi data serta diadakan
pula dokumentasi untuk memperkuat hasil dari penelitian.

E. Teknik Analisis Data


1. Analisis Data Hasil Belajar Siswa
a. Data Ranah Kognitif

Data didapat melalui tes yang bertujuan melihat pengetahuan dan


pemahaman pada mata pelajaran tematik kelas III (tiga).

Adapun analisis yang digunakan sebagai berikut:

1) Penskoran
Rumus peskoran pada pilihan ganda sebagai berikut :
𝐵
𝑆= × 100
𝑁

Lestari (2017)
Keterangan:
B = Jumlah jawaban betul
N = Banyaknya soal
2) Nilai rata-rata
Rumus nilai rata-rata sebagai berikut:

18
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 ∶
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
b. Data Ranah Afektif

Data penelitian didapat dari hasil observasi, yang bertujuan untuk


mengetahui hasil belajar siswa. Adapun analisis yang dipakai pada data hasil
observasi yaitu menggunakan pedoman penskoran sebagai berikut;

4 = Baik

3 = Cukup

2 = Kurang

1 = Sangat Kurang

2. Analisis data Statistik


a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang


didapat dari masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak.
Menghitung uji normalitas pada penelitian ini menggunakan bantuan SPSS
24.

b. Uji Homogenitas
Dalam penelitian ini menggunakan uji homogenitas untuk
mengetahui varian atau kesamaan dari hasil belajar siswa dengan bantuan
SPSS. Dengan kriteria apabila nilai Sig. > 0,05 maka data homogen, tetapi
apabila nilai Sig. < 0,05 maka tidak homogen.
c. Uji Hipotesis
Pada penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan
kebenaran dari hipotesis yang telah dibuat sebelumnya. Menguji hipotesis
pada setiap aspek kognitif dan afektif yaitu menggunakan uji t satu
kelompok (paired sample t test) dengan syarat bahwa data yang digunakan
sudah berdistribusi normal. Uji t menggunakan rumus sebagai berikut :

19
𝑥̅ − 𝜇
𝑡=
𝑠/√𝑛

(Sugiyono, 2011)

Keterangan:

t = Nilai t yang dihitung, yang selanjutnya disebut t hitung

x = Rata-rata X

µ = Nilai yang dihipotesiskan

s = Simpangan Baku

n = Jumlah anggota sampel

pada pelaksanaanya peneliti menggunakan program software untuk


perhitungan statistic uji t, dengan menggunakan SPSS.

Uji t dilakukan pada satu kelompok karena peneliti menggunakan


desain time series design pada penelitian, yaitu penelitian satu kelompok
sampel dalam waktu yang berulang. Peneliti melakukan empat tahap dalam
penelitian, bertujuan dapat melihat perkembangan hasil belajar siswa,
sehingga dapat mengukur terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa.

20
F. Alur Penelitian

Observasi awal
1. Menetapkan pokok bahasan Populasi
2. Menyusun RPP

Uji coba instrumen Sampel


Pembuatan kisi-kisi dan
penyusunan instrumen Analisis instrumen

Instrument penelitian

Kelas eksperimen pertemuan ke-1 (RPP 1)

Pretest treatment posttest

Kelas eksperimen pertemuan ke-2 (RPP 2)

Pretest treatment posttest

Kelas eksperimen pertemuan ke-3 (RPP 3)


Pretest treatment posttest

Kelas eksperimen pertemuan ke-4 (RPP 4)


Pretest treatment posttest

Analisis dan hasil penelitian

Kesimpulan

Gambar 2 Alur Penelitian

21
III. Hasil Penelitian Terdahulu
1) Dalam jurnal ilmiah yang ditulis oleh Abroto, dkk. Tahun (2021) yang
berjudul “Pengaruh Metode Blended Learning Dalam Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar” hasil dari penelitian
ini yaitu terdapat perbedaan motivasi belajar antara siswa yang
melakukan pembelajaran melalui metode blended learning dengan
siswa yang melakukan pembelajaran konvensional. Terdapat
peningkatan motivasi belajar siswa.
2) Dalam Tesis Iqbal Ramdhoni (2020) yang berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Blended Learning Terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar
Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam” hasil
dari penelitian inimenunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran
Pendidikan agama islam menggunakan model pembelajaran blended
learning berpengaruh terhadap keaktifan dan hasil belajar kognitif
siswa, serta cocok diterapkan dalam proses pembelajaran Pendidikan
agama islam, karena mampu mengembangkan keaktifan dan hasil
belajar siswa yang terlihat signifikan untuk kegiatan belajar mengajar.
3) Dalam skripsi Muhammad Dwi Putra Rusmawijaya (2021) yang
berjudul “Penerapan Blended Learning Berbasis Moodle Untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi
Gerak Lurus” hasil dari penelitian ini didapat hasil bahwa terdapat
peningkatan keterampilan berpikir kritis peserta didik dengan
menerapkan blended learning berbasis Moodle pada materi gerak lurus.
4) Dalam jurnal ilmiah yang ditulis oleh Octaviany Widyaningsih, dkk
(2019) yang berjudul “Pengembangan Model Blended Learning Untuk
Sekolah Dasar” data yang didapat dari penelitian ini yaitu model
blended learning yang digunakan yaitu tipe station rotation untuk
pembelajaran tematik di Sekolah Dasar, hasil dari penelitian ini yaitu
menyatakan bahwa model pembelajaran yang dikembangkan
dinyatakan efektif apabila dilihay dari validasi kompoen model
pembelajaran yang mencakup: sistem sosial, prinsip rekasi, sistem

22
pendukung, dan dampak instruksional serta dampak pengiring, dengan
demikian dalam penelitian ini dinyatakan bahwa model blended
learning layak diuji cobakan di lapangan.
5) Dalam jurnal ilmiah yang ditulis oleh Sellawati Nurul Masitoh,
dkk.(2018) yang berjudul “Model Pembelajaran Berbasis Blended
Learning Melalui Media Whatsapp Dalam Menumbuhkan Critical
Thinking Pada Siswa SD” hasil dari penelitian ini yaitu bahwa
penggunaan model blended learning melalui media whatsapp cocok
diterapkan di SD untuk menanamkan jiwa critical thinking pada diri
siswa, serta efektif diterapkan di SD.

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan


oleh peneliti terdapat pada variabel bebas X yaitu sama-sama menggunakan
model blended learning. Namun terdapat perbedaan pada variabel terikat Y
yaitu peneliti lebih menekankan terhadap hasil belajar siswa Madrasah
Ibtidaiyah. Perbedaan lainnya yaitu pada objek penelitian yaitu siswa kelas
III Madrasah Ibtidaiyah.

23
DAFTAR PUSTAKA
Abroto, Maemonah, Nelsa Putri Ayu. (2021). Pengaruh Metode Blended Learning
Dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar.
EDUKATIF: JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 1993-2000.

Ahmad Fadillah, dkk. (2020). Blended Learning Model During the Covid-19
Pandemic: Analysis of Stundent's' Mathematical Disposition. JTAM, 4(2),
173-181.

Ali, M. (1993). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa.

Arfah, A. (2021, Oktober 26). Nadiem: PJJ Ciptakan Learning Loss Terbesar
Dalam Sejarah RI. Retrieved from detikNews: https://bit.ly/34FxVJp

Arikunto, S. (1984). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: PT. BINA


AKSARA.

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:


Rineka Cipta.

Azwar, S. (2007). Metode Penelitian. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.

Hasbullah. (2014). Blended Learning, Trend Strategi Pembelajaran Matematika


Masa Depan. Jurnal Formatif, 4(1), 65-70.

Lestari, K. E., & Yudhanegara, M. R. (2017). Penelitian Pendidikan Matematika.


Bandung: PT Refika Aditama.

Nuryadi. (2017). Dasar-dasar Statistika Penelitian. Yogyakarta: Gramasurya.

Octaviany Widyaningsih,dkk. (2019). Pengembangan Model Blended Learning


Untuk Sekolah Dasar. JPD: Jurnal Pendidikan Dasar, 143-156.

Sellawati Nurul Masitoh, dkk. (2018). Model Pembelajaran Berbasis Blended


Learning Melalui Media Whatsapp Dalam Menumbuhkan Critical Thinking
Pada Siswa SD. Prosiding FKIP Universitas Jember, 115-120.

24
Sjukur, S. B. (2013). Pengaruh Blended Learning Terhadap Motivasi Belajar dan
Hasil Belajar Siswa Di Tingkat SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, 2(3), 368-
78.

Slameto. (2015). Belajar dan Faktor-faktor yang Memengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta.

Sudjana, N. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru


Algensindo.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Suhendi, A. (2022, Januari 3). Wagub Ahmad Riza Patria Sebut 162 Kasus Covid-
19 Varian Omicron Terdeteksi di Jakarta. Retrieved from Tribunnews.com:
https://bit.ly/3nzNR6L

Thorne, K. (2003). Blended Learning: How to Integrate Online and Tradisional


Learning. London: Kogan Page Limited.

Usman. (2018). Komunikasi Pendidikan Berbasis Blended Learning Dalam


Membentuk Kemandirian Belajar. Jurnalisa(04.1), 136-150.

Yulia Ayuningsih Salo. (2016). Pengaruh Metode Discovery Learning Terhadap


Keaktifan Belajar Siswa. 1-8.

25

Anda mungkin juga menyukai