Anda di halaman 1dari 80

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
P U T U S A N

a
Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN.Gsk.

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Gresik memeriksa dan

memutus perkara perselisihan hubungan industrial pada tingkat pertama, telah

do
gu
menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara :

In
A
ASISH RAMESH KAPOOR ; Kewarganegaraan India, passport Nomor : Z2159968,
ah

lik
bertempat tinggal di D-117 Pawandham Society, Near Samta, Flats,

Subhanpura, Barado - 390021, Gujara, India, dalam hal ini


am

ub
memberikan kuasa kepada : H. Syaiful Ma’arif, S.H, C.N., M.H,
ep
Eddy Junindra Huzaini, S.H., Gianina Elizabeth, S.H., MH,
k
ah

Stefani Kaonang, S.H., Agus Saleh, S.H., Faizah Bafagih, S.H.,


R

si
beralamat di Jalan Juwingan Nomor : 105 – 107, Surabaya 60282,

ne
ng

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 19 Januari 2015

selanjutnya disebut sebagai Penggugat ;

do
gu

In
Lawan
A
ah

lik

PT. ISPAT PANCA PUTERA ; beralamat di Jalan Tridharma Nomor : 3 Kav. D

Kawasan Industri Gresik, Gresik 61121, diwakili Direkturnya


m

ub

dalam hal ini memberikan kuasa kepada Edi Santoso, SE.,


ka

ep

Achmad Basjori, SH., Djoko Pitono, SH, Semuanya adalah


ah

Hlm 1 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

b
2

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Karyawan PT. ISPAT PANCA PUTERA beralamat di Jalan

a
Tridharma No. 3 Kav. D1-9/14-22 Kawasan Industri Gresik,

si
Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik 61121,

ne
ng
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 23 Februari 2015

selanjutnya disebut sebagai Tergugat ;

do
gu
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Gresik tersebut ;

In
A
Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan ;
ah

lik
Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara ;
am

ub
TENTANG DUDUKNYA PERKARA
ep
k

Menimbang, bahwa Penggugat dengan Surat Gugatan tanggal 28 Januari 2015


ah

si
yang dilampiri anjuran atau risalah penyelesaian, yang diterima dan didaftarkan di

ne
Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Gresik pada
ng

tanggal 03 Februari 2015 dalam Register Perkara Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/ 2015/

do
gu

PN.Gsk telah mengajukan gugatan dan diadakan perubahan dan penambahan posita

pada gugatan point 11, point 13 dan petitum point 4 pada tanggal 20 Februari 2015
In
A

sebagai berikut :
ah

lik

1. Bahwa Penggugat adalah Warga Negara India yang bekerja sebagai General

Manager (Commercial) di Perusahaan Tergugat sejak 19 Maret 2014 sampai


m

ub

dengan 19 Maret 2018 sebagaimana tertuang dalam point ke-13 Perjanjian Kerja
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tertanggal 19 Maret 2014, dengan Gaji/Upah terakhir sebesar US$ 3,800 (US

a
Dolar tiga ribu, delapan ratus saja), (Bukti P-1) ;

si
ne
ng
2. Bahwa sebelum bekerja di Perusahaan Tergugat, awalnya Penggugat bekerja di

PT. Ispat Wire Products sejak tanggal 21 Juli 2008 sampai tanggal 31 Desember

do
gu
2010 dengan Jabatan sebagai Marketing Manager, (Bukti P-2) ;

In
3. Bahwa selanjutnya, karena kinerja Penggugat yang baik dalam menjalankan
A
tugas sebelumnya di PT. Ispat Wire Products, kemudian Penggugat dipindah oleh
ah

lik
manajemen perusahaan induk dari PT. Ispat Wire Products di Indonesia yakni

PT. Ispatindo ( perusahaan induk dari PT. Ispatindo adalah ARCELOR MITTAL,
am

ub
yang berkedudukan di 7th Floor, Berkley Square House, London, United Kingdom)
ep
ke PT. Ispat Panca Putera terhitung sejak tanggal 3 Januari 2011 dengan jabatan
k
ah

sebagai Marketing Manager ;


R

si
4. Bahwa pada tanggal 17 September 2013, Penggugat menduduki jabatan sebagai

ne
ng

General Manager di PT. Ispat Panca Putera yang sebelumnya menjabat sebagai

Marketing Manager. Naiknya posisi jabatan Penggugat karena performa kerja di

do
gu

PT. Ispat Panca Putera menunjukkan hasil yang bagus dengan nilai penjualan
In
produksi yang tinggi, hal mana sebelumnya PT. Ispat Panca Putera selalu merugi
A

bahkan tidak berproduksi sama sekali ;


ah

lik

5. Bahwa terkait dengan jabatan Penggugat sebagai General Manager

(Commercial) di PT. Ispat Panca Putera, Penggugat baru menandatangani


m

ub

Kontrak Perjanjian Kerja tertanggal 19 Maret 2014 pada tanggal 7 April 2014
ka

ep

dengan masa kerja selama 4 (empat) tahun karena disesuaikan dengan KITAS
ah

Hlm 3 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

b
4

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
(Kartu Izin Tinggal Terbatas) terbaru, halmana sesuai dengan aturan

a
Keimigrasian Indonesia bahwa harus dilakukan pembaruan KITAS apabila terjadi

si
perubahan jabatan dari Tenaga Kerja Asing yang bersangkutan, sehingga

ne
ng
Penggugat dan keluarganya harus memperpanjang izin tinggal mereka tersebut di

luar negara Indonesia dan yang menjadi negara tujuan perpanjangan KITAS

do
gu
adalah negara Singapura. Dengan demikian Penggugat dan keluarganya pergi ke

In
A
Singapura pada tanggal 24 April 2014 dan kembali ke Surabaya pada tanggal 27

April 2014 ;
ah

lik
6. Bahwa, namun demikian sebelum berakhirnya masa kerja Penggugat sebagai
am

ub
General Manager, pada tanggal 17 Mei 2014 Penggugat mendapat e-mail dari

Mr. Ashok Dutta selaku Direktur PT. Ispat Panca Putera yang pada intinya berisi
ep
k

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh Tergugat kepada Penggugat (Bukti P-3);
ah

si
7. Bahwa tindakan Tergugat mem-PHK Penggugat melalui email tidak berdasar

ne
ng

hukum karena telah bertentangan dengan Ketentuan Point ke-13 (jo) Point ke-22

Perjanjian Kerja tertanggal 19 Maret 2014 serta Pasal 161 ayat (1) Undang-

do
gu

Undang Nomon : 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Hal mana PHK a quo

dilakukan secara sepihak oleh Tergugat dan tanpa didahului dengan surat
In
A

peringatan sebelumnya sebagaimana diatur dalam Point ke-13 (jo) Point ke-22
ah

lik

Perjanjian Kerja tertanggal 19 Maret 2014 dan Pasal 161 ayat (1) Undang-

Undang Nomor : 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang berbunyi


m

ub

sebagai berikut :
ka

⇒ point ke-13 Perjanjian Kerja tertanggal 19 Maret 2014 :


ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Masa Kerja adalah 4 (empat) tahun terhitung sejak tanggal mulai bekerja

a
karyawan di Indonesia. Perjanjian Kerja ini dapat diakhiri oleh kedua belah

si
pihak dengan memberitahukan pihak lain tiga bulan sebelumnya ;

ne
ng
⇒ Point ke-22 Perjanjian Kerja tertanggal 19 Maret 2014 :

do
gu
Perjanjian ini dapat juga diakhiri oleh kedua belah pihak dengan memberikan

pemberitahuan tiga bulan sebelumnya secara tertulis kepada pihak lainnya ;

In
A
⇒ Pasal 161 ayat (1) Undang-Undang Nomor : 13 Tahun 2003 tentang
ah

lik
Ketenagakerjaan :

“Dalam hal pekerja/buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur


am

ub
dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama,

pengusaha dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja, setelah kepada


ep
k

pekerja/buruh yang bersangkutan diberikan surat peringatan pertama, kedua,


ah

si
dan ketiga secara berturut-turut”;

ne
ng

8. Bahwa hubungan hukum antara Penggugat sebagai pekerja/karyawan dari

Tergugat diatur oleh hukum Ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia yakni

do
gu

Undang-Undang Nomor : 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan, hal mana


In
A

apabila Tergugat hendak melakukan pemutusan hubungan kerja harus memenuhi

syarat atau klasifikasi perbuatan tertentu yang telah diatur dalam Undang-Undang
ah

lik

Ketenagakerjaan, yakni dalam Pasal 158 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang

No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang berbunyi sebagai berikut :


m

ub
ka

ep
ah

Hlm 5 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

b
6

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
⇒ Pasal 158 ayat (1) yang berbunyi : “Pengusaha dapat memutuskan

a
R
hubungan kerja terhadap pekerja/buruh dengan alasan pekerja/buruh

si
telah melakukan kesalahan berat sebagai berikut :

ne
ng
a. melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan/atau uang

do
gumilik perusahaan ;

b. memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan

In
A
perusahaan ;

c. mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan, memakai dan/atau


ah

lik
mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan
am

ub
kerja ;

d. melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan kerja ;


ep
k

e. menyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidasi teman


ah

sekerja atau pengusaha di lingkungan kerja ;


R

si
f. membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan

ne
ng

yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan ;

g. dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan

do
gu

bahaya barang milik perusahaan yang menimbulkan kerugian bagi


In
perusahaan ;
A

h. dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau pengusaha


ah

lik

dalam keadaan bahaya di tempat kerja ;

i. membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang seharusnya


m

ub

dirahasiakan kecuali untuk kepentingan negara ; atau


ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
j. melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang diancam

a
pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih ;

si
⇒ Pasal 158 ayat (2) yang berbunyi : Kesalahan berat sebagaimana

ne
ng
dimaksud dalam ayat (1) harus didukung dengan bukti sebagai berikut :

do
gu a. pekerja/buruh tertangkap tangan ;

b. ada pengakuan dari pekerja/buruh yang bersangkutan ; atau

In
A
c. bukti lain berupa laporan kejadian yang dibuat oleh pihak yang
ah

berwenang di perusahaan yang bersangkutan dan didukung oleh

lik
sekurang-kurangnya 2 (dua) orang saksi ;
am

ub
Dari uraian tersebut diatas telah jelas bahwa Terggugat tidak pernah dapat

menunjukkan apabila Penggugat pernah melakukan perbuatan sebagaimana


ep
k

dimaksud dalam pasal 158 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor : 13
ah

si
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, sehingga tindakan Tergugat dalam

melakukan Pemutusan Hubungan Kerja secara sepihak tidak didasari oleh

ne
ng

prosedur yang benar secara hokum ;

do
gu

9. Bahwa lebih lanjut, tindakan Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan oleh
In
A

Tergugat kepada Penggugat merupakan tindakan secara sepihak dan sewenang-

wenang, karena tidak sesuai prosedur yang benar secara hukum dan tidak
ah

lik

dilakukan perundingan terlebih dahulu (vide pasal 151 ayat 2 Undang-Undang

Nomor : 13 Tahun 2003) dan juga tanpa mendapat penetapan dari Lembaga
m

ub

Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (vide pasal 151 ayat 3 Undang-


ka

ep
ah

Hlm 7 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

b
8

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Undang Nomor : 13 Tahun 2003). Sehingga perbuatan Tergugat tersebut dapat

a
dikatagorikan sebagai tindakan melanggar hukum ;

si
10. Bahwa untuk menyelesaikan perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja tersebut,

ne
ng
Penggugat telah menempuh upaya mediasi pada Kantor Dinas Tenaga Kerja

do
Pemerintah Kabupaten Gresik yang tercatat dengan Nomor : 34/PHI-PHK/
gu
IV /2014, halmana terhadap mediasi tersebut Kantor Dinas Tenaga Kerja

In
A
Pemerintah Kabupaten Gresik telah menganjurkan sebagaimana tertuan dalam

Surat No. 567/1730/437.58/2014 tertanggal 29 Agustus 2014, yang salah satu


ah

lik
bunyinya sebagai berikut :
am

ub
• Agar kedua belah pihak sepakat dalam pengakhiran hubungan kerja (PHK),

pengusaha memberikan tiga bulan upah kepada pekerja ;


ep
k

11. Bahwa Penggugat sangat keberatan dengan anjuran tersebut karena dalam
ah

si
anjuran tersebut sama sekali tidak memberikan rasa keadilan kepada

Penggugat sebagai pekerja/buruh dari Tergugat, hal mana dalam anjuran

ne
ng

tersebut tidak mempertimbangkan ganti rugi yang wajib dibayar apabila salah

do
gu

satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya jangka waktu

perjanjian kerja sebagaimana diatur dalam ketentuan pasal 62 Undang-Undang


In
A

Nomor : 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang berbunyi :


ah

⇒ Pasal 62 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan :


lik

“Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya


m

ub

jangka waktu yang ditetapkan dalam perjanjian kerja waktu tertentu, atau
ka

berakhirnya hubungan kerja bukan karena ketentuan sebagaimana dimaksud


ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dalam pasal 61 ayat (1), pihak yang mengakhiri hubungan kerja diwajibkan

a
membayar ganti rugi kepada pihak lainnya sebesar upah pekerja/buruh

si
sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja”

ne
ng
Bahwa dalam pasal 62 Undang-Undang Nomor : 13 Tahun 2003 tentang

do
Ketenagakerjaan sudah sangat jelas diatur bahwa apabila salah satu pihak
gu
mengakhiri hubungan kerja yang telah ditetapkan dalam perjanjian kerja, maka

In
A
terhadap pihak yang mengakhiri hubungan kerja tersebut wajib membayar ganti

rugi kepada pihak lainnya.


ah

lik
Bahwa dalam anjuran tersebut juga tidak memberikan hak-hak Normatif Penggugat
am

ub
sebagaimana dalam ketentuan pasal 156 ayat 1 dan pasal 155 ayat 3 Undang-

Undang Nomor : 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang berbunyi sebagai


ep
k

berikut :
ah

R
⇒ Pasal 156 ayat 1 Undang-Undang Nomor : 13 Tahun 2003 tentang

si
Ketenagakerjaan :

ne
ng

“Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, Pengusaha diwajibkan

do
gu

membayar uang pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja dan uang

penggantian hak yang seharusnya diterima”


In
A

⇒ Pasal 155 ayat 3 Undang-Undang Nomor : 13 Tahun 2003 tentang


ah

lik

Ketenagakerjaan :

“Pengusaha dapat melakukan penyimpangan terhadap ketentuan


m

ub

sebagaimana dimaksud pada ayat 2 berupa tindakan skorsing kepada


ka

ep

pekerja /buruh yang sedang dalam proses pemutusan hubungan kerja dengan
ah

Hlm 9 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

b
10

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tetap wajib membayar upah beserta hak-hak lainnya yang biasa diterima

a
pekerja/ buruh”;

si
12. Bahwa dalam pasal 156 ayat 1 Undang-Undang Nomor : 13 Tahun 2003

ne
ng
tentang Ketenagakerjaan sebagaimana tersebut diatas sudah sangat jelas

do
bahwa dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja Pengusaha diwajibkan untuk
gu
membayar uang pesangon, upah penghargaan masa kerja, uang pengganti hak

In
A
yang seharusnya diterima dan selama putusan lembaga penyelesaian

perselisihan hubungan industrial terhadap pemutusan hubungan kerja tersebut


ah

lik
belum ditetapkan maka selama proses pemutusan hubungan kerja tersebut
am

ub
pengusaha tetap wajib membayar upah beserta hak-hak lainnya yang biasa

diterima pekerja/buruh, sebagaimana diatur dalam pasal 155 ayat 3 Undang-


ep
k

Undang Nomor : 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.


ah

si
13. Bahwa dari uraian point 11 dan point 12 tersebut diatas, anjuran mediator Kantor

ne
Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Kabupaten Gresik sama sekali tidak
ng

mempertimbangkan kewajiban Tergugat untuk membayar hak-hak Normatif

do
gu

Penggugat yang seharusnya wajib dibayar oleh Tergugat sebagaimana diatur

dalam ketentuan pasal 156 ayat 1 dan pasal 155 ayat 3 UU No. 13 Tahun 2003
In
A

tentang Ketenagakerjaan.
ah

lik

Hal ganti rugi dan hak-hak normatif Penggugat apabila dirinci adalah sebagai

berikut :
m

ub

• Ganti Rugi, Upah/gaji Penggugat x sisa masa kerja (perjanjian kerja) Penggugat
ka

ep

=
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
US$ 3,800 (US Dolar tiga ribu, delapan ratus saja) X 3 tahun 10 bulan (sama

a
dengan 46 bulan) = US$ 174,800 (US Dolar seratus tujuh puluh empat ribu,

si
delapan ratus saja) jika dikurs kan dalam rupiah = Rp. 2.185.000.000,- (dua

ne
ng
milyar seratus delapan puluh lima juta rupiah) ;

do
Adapun hak-hak normatif Penggugat adalah sebagai berikut :
gu
1. Upah/gaji bulan Mei 2014 yang belum dibayar oleh Tergugat UU$ 3,800 (US

In
A
Dolar tiga ribu, delapan ratus saja).
ah

lik
Uang biaya operasional kendaraan US$ 350 (US Dolar Tiga Ratus Lima

Puluh saja) = US$ 4,150 (US Dolar Empat ribu, seratus lima puluh saja).
am

ub
Totalnya jika dikurs kan dalam Rupiah = Rp. 51.875.000,- ( lima puluh satu
ep
juta delapan ratus tujuh puluh lima ribu rupiah).
k
ah

2. Uang pesangon enam bulan upah x US$ 3,800 (US Dolar tiga ribu, delapan
R

si
ratus saja) = US$ 22,800 (US Dolar dua puluh dua ribu delapan ratus saja).

ne
ng

Jika dikurs kan dalam Rupiah = Rp. 285.000.000,- (dua ratus delapan puluh

lima juta rupiah).

do
gu

3. Uang penghargaan masa kerja dua bulan upah x US$ 3,800 (US Dolar tiga
In
ribu, delapan ratus saja) = US$ 7,600 (US Dolar tujuh ribu enam ratus saja).
A

Jika dikurs kan dalam Rupiah = Rp. 95.000.000,- (sembilan puluh lima juta
ah

lik

rupiah)
m

ub

4. Biaya Perjalanan ke negara asal TKA (Leave Travel Allowance /LTA) :


ka

ep
ah

Hlm 11 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

b
12

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Tanggal 21 Juli 2013 s/d 30 September 2013 (LTA-Manager) sebesar US$ 765

a
R
(US Dolar tujuh ratus enam puluh lima saja) jika dikurskan dalam Rupiah = Rp.

si
9.562.500,- (sembilan juta lima ratus enam puluh dua ribu lima ratus rupiah).

ne
ng
• Tanggal 01 Oktober 2013 s/d 22 Mei 2014 (LTA-GM Commercial) sebesar US$

do
gu
3,533 (US Dolar tiga ribu, lima ratus tiga puluh tiga saja) jika dikurskan dalam

Rupiah = Rp. 44.162.500,- (empat puluh empat juta seratus enam puluh dua ribu

In
A
lima ratus rupiah).
ah

lik
5. Biaya Penggantian cuti (Leave Enchasement 30 days paid leave) :

• Tanggal 1 Juli 2013 s/d 30 September 2013 sebesar US$ 900 (US Dolar
am

ub
sembilan ratus saja) jika dikurskan dalam Rupiah = Rp. 11.250.000,- (sebelas
ep
juta dua ratus lima puluh ribu rupiah).
k
ah

• Tanggal 1 Oktober 2013 s/d 22 Mei 2014 sebesar US$ 2,440 (US Dolar dua
R

si
ribu, empat ratus empat puluh saja) jika dikurskan dalam Rupiah = Rp.

ne
ng

30.500.000,- (tiga puluh juta lima ratus ribu rupiah).

6. Asuransi Premium (Insurance Premium/Integral Luxemburg) selama masa

do
gu

kerja 5 tahun sebesar € 4,782.17 jika dikurskan dalam Rupiah = Rp.


In
67.543.369,- (enam puluh tujuh juta lima ratus empat puluh tiga ribu tiga ratus
A

enam puluh sembilan rupiah).


ah

lik

7. Asuransi Premium Insurance Premium /Integral Luxemburg dari tanggal 1 Mei


m

ub

2013 s/d 22 Mei 2014 sebesar € 1,821.95 jika dikurskan dalam Rupiah = Rp.
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
25.733.221,- (dua puluh lima juta tujuh ratus tiga puluh tiga ribu dua ratus dua

a
puluh satu rupiah).

si
8. Tiket perjalanan ke India untuk 4 (empat) orang (one way ticket, Singapore

ne
ng
Airlines) sebesar US$ 3,100 (US Dolar tiga ribu, seratus saja) jika dikurskan

do
gu
dalam Rupiah = Rp. 38.750.000,- (tiga puluh delapan juta juta tujuh ratus lima

puluh ribu rupiah).

In
A
9. Bonus atas kinerja tahun 2013 sebesar US$ 15,000 (US Dolar lima belas ribu
ah

lik
saja) jika dikurskan dalam Rupiah = Rp. 187.500.000,- (seratus delapan puluh

tujuh juta lima ratus ribu rupiah).


am

ub
10. Upah proses menuju PHK : delapan bulan x US$ 3,800 (US Dolar tiga ribu,

delapan ratus saja) = US$ 30,400 (US Dolar tiga puluh ribu empat ratus saja).
ep
k

Jika dikurs kan dalam Rupiah = Rp. 380.000.000,- (tiga ratus delapan puluh
ah

si
juta rupiah).

ne
ng

• Hak-hak normatif Penggugat point 1 s/dt point 10 adalah sebesar

= Rp. 1.226.876.590,- (satu milyar dua ratus dua puluh enam juta delapan ratus

do
gu

tujuh puluh enam ribu lima ratus sembilan puluh rupiah)

Total ganti rugi + hak-hak normatif Penggugat yang harus dibayar oleh
In
A

Tergugat adalah sebesar = Rp. 3.411.876.590,- ( tiga milyar empat ratus


ah

lik

sebelas juta delapan ratus tujuh puluh enam ribu lima ratus sembilan puluh

rupiah).
m

ub
ka

ep
ah

Hlm 13 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

b
14

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Nilai kurs mata uang Dolar Amerika atas mata uang Rupiah

a
R
sebesar Rp 12.500,- (dua belas ribu lima ratus rupiah) per

si
US$ 1.

ne
ng
• Nilai kurs mata uang Euro atas mata uang Rupiah sebesar Rp.

do
gu 14.124,- (empat belas ribu seratus dua puluh empat rupiah) per

€ 1.

In
A
14. Bahwa terhadap total jumlah hak-hak normatif yang harus dibayarkan oleh
ah

lik
Tergugat kepada Penggugat dibayar secara tunai, seketika dan sekaligus ;
am

ub
15. Bahwa untuk menjamin agar gugatan ini tidak sia-sia maka kami mohon kepada
ep
majelis hakim untuk meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap aset
k

milik Tergugat berupa tanah dan bangunan pabrik PT. Ispat Panca Putera yang
ah

si
terletak di jalan Tridharma No. 3 Kawasan Industri Gresik Kav. D1-9/14-22.

ne
ng

16. Bahwa apabila Tergugat lalai melaksanakan isi Putusan ini maka Tegugat

diwajibkan untuk membayar uang paksa (dwangsom) atas keterlambatan

do
gu

pemenuhan pembayaran ganti kerugian sebesar Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta

rupiah) / hari terhitung sejak Putusan diucapkan ;


In
A

17. Bahwa Putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada upaya hukum
ah

lik

perlawanan, banding, kasasi atau upaya hukum lainnya (uitvoerbaar bij vorraad);
m

ub

Berdasarkan uraian-uraian di atas maka Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan

Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Gresik cq. Majelis Hakim yang memeriksa
ka

ep

dan mengadili perkara ini untuk memeriksa dan memutus sebagai berikut :
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

a
R

si
2. Menyatakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan oleh Tergugat

terhadap Penggugat bertentangan dengan ketentuan hukum ;

ne
ng
3. Menyatakan Hubungan Kerja antara Penggugat dan Terguygat putus demi hukum;

do
gu
4. Ganti Rugi, Upah/gaji Penggugat X sisa masa kerja (perjanjian kerja) Penggugat =

In
A
US $ 3,800 ( US Dolartiga ribu, delapan ratus saja ) x 3 tahun 10 bulan

(sama dengan 46 bulan) US $ 174,800 ( US Dolar seratus tujuh puluh


ah

lik
empat ribu, delapan ratus saja ) jika di kurs dalam rupiah =

Rp. 2.185.000.000,- ( dua milyar seratus delapan puluh lima juta rupiah) ;
am

ub
Hak-hak normatif Penggugat :
ep
k

4.1. Upah/gaji bulan Mei 2014 yang belum dibayar oleh Tergugat UU$
ah

3,800 (US Dolar tiga ribu, delapan ratus saja).


R

si
Uang biaya operasional kendaraan US$ 350 (US Dolar Tiga Ratus

ne
ng

Lima Puluh saja) = US$ 4,150 (US Dolar Empat ribu, seratus lima

do
puluh saja).
gu

Totalnya jika dikurs kan dalam Rupiah = Rp. 51.875.000,- ( lima


In
A

puluh satu juta delapan ratus tujuh puluh lima ribu rupiah) ;
ah

lik

4.2. Uang pesangon enam bulan upah x US$ 3,800 (US Dolar tiga ribu,

delapan ratus saja) = US$ 22,800 (US Dolar dua puluh dua ribu
m

ub

delapan ratus saja). Jika dikurs kan dalam Rupiah =


ka

Rp. 285.000.000,- (dua ratus delapan puluh lima juta rupiah) ;


ep
ah

Hlm 15 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

b
16

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4.3. Uang penghargaan masa kerja dua bulan upah x US$ 3,800 (US

a
R
Dolar tiga ribu, delapan ratus saja) = US$ 7,600 (US Dolar tujuh

si
ribu enam ratus saja). Jika dikurs kan dalam Rupiah = Rp.

ne
ng
95.000.000,- (sembilan puluh lima juta rupiah) ;

do
gu 4.4. Biaya Perjalanan ke negara asal TKA (Leave Travel Allowance /

LTA) :

In
A
• Tanggal 21 Juli 2013 s/d 30 September 2013 (LTA-Manager) sebesar US$ 765
ah

lik
(US Dolar tujuh ratus enam puluh lima saja) jika dikurskan dalam Rupiah = Rp.

9.562.500,- (sembilan juta lima ratus enam puluh dua ribu lima ratus rupiah) ;
am

ub
• Tanggal 01 Oktober 2013 s/d 22 Mei 2014 (LTA-GM Commercial) sebesar US$
ep
3,533 (US Dolar tiga ribu, lima ratus tiga puluh tiga saja) jika dikurskan dalam
k

Rupiah = Rp. 44.162.500,- (empat puluh empat juta seratus enam puluh dua ribu
ah

si
lima ratus rupiah) ;

ne
ng

4.1. Biaya Penggantian cuti (Leave Enchasement 30 days paid leave) :

• Tanggal 1 Juli 2013 s/d 30 September 2013 sebesar US$ 900 (US Dolar

do
gu

sembilan ratus saja) jika dikurskan dalam Rupiah = Rp. 11.250.000,-


In
(sebelas juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) ;
A

• Tanggal 1 Oktober 2013 s/d 22 Mei 2014 sebesar US$ 2,440 (US Dolar dua
ah

lik

ribu, empat ratus empat puluh saja) jika dikurskan dalam Rupiah = Rp.
m

ub

30.500.000,- (tiga puluh juta lima ratus ribu rupiah) ;


ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4.1. Asuransi Premium ( Insurance Premium / Integral Luxemburg )

a
R
selama masa kerja 5 tahun sebesar € 4,782.17 jika dikurskan

si
dalam Rupiah = Rp. 67.543.369,- (enam puluh tujuh juta lima ratus

ne
ng
empat puluh tiga ribu tiga ratus enam puluh sembilan rupiah) ;

do
gu 4.2. Asuransi Premium ( Insurance Premium/Integral Luxemburg ) dari

tanggal 1 Mei 2013 s/d 22 Mei 2014 sebesar € 1,821.95 jika

In
A
dikurskan dalam Rupiah = Rp. 25.733.221,- (dua puluh lima juta

tujuh ratus tiga puluh tiga ribu dua ratus dua puluh satu rupiah);
ah

lik
4.3. Tiket perjalanan ke India untuk 4 (empat) orang (one way ticket,
am

ub
Singapore Airlines) sebesar US$ 3,100 (US Dolar tiga ribu, seratus

saja) jika dikurskan dalam Rupiah = Rp. 38.750.000,- (tiga puluh


ep
k

delapan juta juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) ;


ah

si
4.4. Bonus atas kinerja tahun 2013 sebesar US$ 15,000 (US Dolar lima

belas ribu saja) jika dikurskan dalam Rupiah = Rp. 187.500.000,-

ne
ng

(seratus delapan puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) ;

do
gu

4.5. Upah proses menuju PHK : delapan bulan x US$ 3,800 (US Dolar

tiga ribu, delapan ratus saja) = US$ 26,600 (US Dolar dua puluh
In
A

enam ribu enam ratus saja). Jika dikurs kan dalam Rupiah = Rp.
ah

lik

380.000.000,- (tiga ratus delapan puluh juta rupiah) ;

Total hak-hak normatif Penggugat yang harus dibayar oleh Tergugat


m

ub

adalah sebesar = Rp. 1.226.876.590,- (satu milyar dua ratus dua puluh
ka

ep
ah

Hlm 17 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

b
18

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
enam juta delapan ratus tujuh puluh enam ribu lima ratus sembilan puluh

a
rupiah).

si
• Nilai kurs mata uang Dolar Amerika atas mata uang Rupiah

ne
ng
sebesar Rp 12.500,- (dua belas ribu lima ratus rupiah) per

do
gu US$ 1;

• Nilai kurs mata uang Euro atas mata uang Rupiah sebesar Rp.

In
A
14.124,- (empat belas ribu seratus dua puluh empat rupiah) per
ah

lik
€ 1;

5. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) atas aset milik
am

ub
Tergugat berupa tanah dan bangunan pabrik PT. Ispat Panca Putera yang terletak di

jalan Tridharma No. 3 Kawasan Industri Gresik Kav. D1-9 /14-22 ;


ep
k
ah

6. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) atas keterlambatan


R

si
pemenuhan pembayaran ganti kerugian sebesar Rp. 10.000.000,00

ne
ng

(sepuluh juta rupiah) / hari terhitung sejak Putusan diucapkan;

7. Menyatakan Putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu walaupun ada perlawanan,

do
gu

banding, kasasi maupun upaya hukum lainnya (uitvoerbaar bij vorraad) ;


In
A

8. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul atas perkara ini ;

Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain kami mohon putusan yang seadil-adilnya
ah

lik

(ex aequo et bono) ;


m

ub

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, untuk


ka

Penggugat dan Tergugat masing-masing telah menghadap Kuasanya tersebut ;


ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian diantara

a
para pihak ;

si
Menimbang, bahwa oleh karena upaya perdamaian tidak berhasil, pemeriksaan

ne
ng
perkara dilanjutkan dengan pembacaan Surat Gugatan yang isinya tetap dipertahankan

oleh Penggugat ;

do
gu
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut pihak Tergugat

In
A
memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut :
ah

lik
I. DALAM KONVENSI

DALAM EKSEPSI
am

ub
Bahwa, Tergugat menolak seluruh dalil Penggugat dalam surat gugatannya a quo,

satupun tidak ada yang dibenarkan, kecuali secara tegas diakui kebenarannya dan
ep
k

tidak bertentangan dengan dalil-dalil Tergugat yang akan diuraikan di bawah ini :
ah

si
1. Bahwa gugatan Penggugat dalam petitumnya angka 2 dan 3, sangat kontradiktif

ne
ng

satu dengan lainnya, untuk itu Tergugat akan mengetengahkan dalilnya sebagai

berikut :

do
gu

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terdapat 4 (empat) macam/jenis, yaitu:

1. PHK oleh majikan/pengusaha;


In
A

2. PHK oleh buruh/pekerja;


ah

lik

3. PHK oleh Lembaga Peradilan.

4. PHK putus demi hukum;


m

ub

maksudnya adalah hubungan kerja yang diadakan untuk waktu tertentu, putus
demi hukum bila waktu yang ditentukan itu lampau. Dengan habisnya waktu
ka

berlakunya itu hubungan kerja putus dengan sendirinya artinya tidak disyaratkan
ep

adanya pernyataan pengakhiran atau adanya tenggang waktu pengakhiran.


ah

Hlm 19 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

b
20

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Hubungan kerja putus demi hukum bila buruh meninggal dunia, bila watak/sifat

a
hanya hubungan kerja atau perjanjian kerja atau perjanjian kerja itu sendiri
menghendaki diakhiri.

si
Pekerja yang habis masa kontraknya adalah pekerja yang hubungan kerjanya
telah berakhir seperti yang tertera dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu

ne
ng
(PKWT), maka PHK yang terjadi termasuk kategori putus demi hukum. PHK
semacam ini tidak mewajibkan perusahaan untuk memberikan uang pesangon,
uang penghargaan maupun uang penggantian hak.

do
(Sumber : berbagai doktrin dan literatur)
gu
2. Petitum Penggugat adalah obscuur libel (tidak jelas) apa yang diminta karena

In
A
pada petitum angka 2, disebutkan bahwa PHK yang dilakukan Tergugat
ah

lik
terhadap Penggugat bertentangan dengan ketentuan hukum, sedangkan di

petitum angka 3 menyatakan bahwa hubungan kerja antara Penggugat dan


am

ub
Tergugat putus demi hukum. ep
k

3. Jika PHK yang dilakukan oleh Tergugat putus demi hukum, maka mutatis
ah

mutandis tidak membawa akibat hukum apapun terhadap Tergugat atau tidak
R

si
membawa konsekuensi hukum apapun. Dengan demikian petitum Penggugat

ne
ng

sebagaimana tertuang pada petitum angka 4.1., 4.2., 4.3., 4.4., 4.5., 4.6., 4.7.,

4.8., 4.9. dan 4.10., adalah tidak memiliki dasar hukum sama sekali. Sehingga

do
gu

dengan demikian apa yang dituangkan dalam Anjuran oleh Disnaker Kabupaten

Gresik dengan memberikan kompensasi 3 (tiga) bulan gaji adalah sudah sangat
In
A

tepat;
ah

lik

4. Bahwa, berdasarkan hal-hal yang terurai diatas, Tergugat mohon kepada Majelis
m

ub

Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk memutuskan : gugatan

Penggugat tidak dapat diterima atau ditolak.


ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
DALAM POKOK PERKARA

a
R

si
1. Bahwa, apa yang telah dikemukakan dalam eksepsi, mohon dianggap terulang

ne
ng
kembali dalam pokok perkara;

do
2. Bahwa Tergugat menyangkal semua dalil-dalil Penggugat, kecuali yang
gu
diakuinya secara tegas;

In
A
3. Bahwa pada saat pertama kali bergabung dengan Ispat Group, Penggugat
ah

lik
direkrut melalui Agen Profesional Sumber Daya Manusia yang ada di India, yaitu

Omam Consultants Private Limited, yang beralamat di 137, II Floor Saidulajab,


am

ub
Mehrauli Badarpur Road, New Delhi – 110030; ep
k

4. Bahwa, Penggugat pertama kali bekerja di anak perusahaan PT. Ispat Indo,
ah

yaitu PT Ispat Wire Products (selanjutnya cukup disebut IWP), perjanjian yang
R

si
telah ditandatangani oleh Penggugat dan Tergugat adalah Perjanjian Kerja

ne
ng

Pertama tertanggal 7 Juni 2008 sebagai Manager Marketing (Bukti T-1) ;

do
5. Bahwa, Kontrak kerja di IWP berlaku selama 4 (empat) tahun, mulai tanggal 21
gu

Juli 2008 sampai dengan tanggal 20 Juli 2012;


In
A

6. Bahwa, selanjutnya Penggugat di mutasi ke PT. Ispat Panca Putera (selanjutnya


ah

lik

cukup disebut IPP), yang merupakan anak perusahaan dari PT Ispat Indo

dengan ditandatangani oleh Penggugat dan Tergugat pada tanggal 31 Maret


m

ub

2011, Perjanjian Kerja Kedua dengan posisi sebagai Manager Pemasaran


ka

(Manager Marketing), hal ini dilakukan karena Penggugat mempunyai kinerja


ep
ah

Hlm 21 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

b
22

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang cukup baik. Dengan kontrak baru yang dibuat tanggal 31 Maret 2011 dan

a
mulai berlaku tanggal 01 Mei 2011 sampai dengan tanggal 30 April 2015. (Bukti

si
T-2);

ne
ng
7. Bahwa, selanjutnya pada tanggal 26 April 2011 Penggugat pergi ke Negara

do
gu
Singapura untuk pengambilan Visa Kerja baru untuk jabatan Manager Marketing

di IPP.

In
A
8. Bahwa, pada tanggal 17 September 2013, Penggugat dipromosikan menjadi
ah

lik
General Manager Commercial secara internal di PT. Ispat Panca Putera yang

mempunyai tugas dan tanggung jawab techno-commercial, dimana Penggugat


am

ub
diberikan kepercayaan lebih oleh Tergugat untuk mengatur operasional baik
ep
teknikal, mekanikal dan commercial, yang artinya tidak hanya marketing saja. Ini
k
ah

merupakan Perjanjian Kerja Ketiga Penggugat dan Tergugat yang


R

si
ditandatangani pada tanggal 19 Maret 2014. (Bukti T-3);

ne
ng

9. Bahwa, untuk keperluan promosi tersebut diatas, maka diperlukan perubahan

do
jabatan dalam Izin Kerjanya dan pembuatan Kartu Ijin Tinggal Terbatas
gu

(selanjutnya cukup disebut KITAS). Untuk itu diperlukan perubahan kontrak


In
A

kerja sebagai persyaratan pengajuan permohonan Izin Mempekerjakan Tenaga

Kerja Asing (selanjutnya cukup disebut IMTA) baru dan KITAS baru. Perubahan
ah

lik

kontrak ini sebagai persyaratan perubahan jabatan, maka Penggugat keluar dari
m

ub

Negara Indonesia untuk mengambil Visa Kerja baru di Negara Singapura pada

tanggal 24 April 2014 dan kembali ke Negara Indonesia pada tanggal 27 April
ka

ep

2014.
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10. Bahwa sejak Penggugat dipromosikan menjadi General Manager Comercial

si
ternyata sikap dan perilaku Penggugat mengalami perubahan yang sangat

ne
ng
drastis 180° (seratus delapan puluh derajat), dan hal ini berdampak kurang baik

terhadap jalannya operasional perusahaan.

do
gu
11. Di bawah ini adalah daftar kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh Penggugat

In
A
yang sangat tidak bisa menjadi contoh sebagai seorang General Manager

Comercial dalam mempresentasikan diri sebagai wakil dari manajemen dimana


ah

lik
Penggugat telah melanggar pasal 23 Perjanjian Kerja Ketiga :

a. Bahwa, diantara sikap dan perilaku Penggugat yang kurang baik adalah :
am

ub
pada beberapa kali pertemuan dengan Kepala Personalia IPP Sdr. Edi
ep
Santoso, Penggugat menyampaikan ketidak sukaannya kepada Pengurus
k
ah

Unit Kerja (selanjutnya cukup disebut PUK) Serikat Pekerja Nusantara


R

si
IPP, karena menurut Penggugat Serikat Pekerja dianggap menghambat

ne
ng

kelancaran operasional perusahaan, dan puncaknya pada rapat bipartit

antara Manajemen IPP dengan PUK Serikat Pekerja Nusantara IPP

do
gu

tertanggal 31 Oktober 2013 perihal Permohonan Penambahan uang

transport dan uang makan, akibat kenaikan BBM, Penggugat telah


In
A

menyampaikan kepada PUK Serikat Pekerja Nusantara IPP secara


ah

lik

langsung dimana pada saat itu Penggugat mengatakan dengan nada

tinggi dan suara keras kepada PUK : No Union, No SPN. Hal ini dapat
m

ub

diartikan oleh PUK bahwa Penggugat tidak menghendaki keberadaan


ka

Serikat Pekerja atau dengan kata lain Serikat Pekerja ditiadakan/


ep
ah

Hlm 23 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

b
24

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dibubarkan. Selanjutnya PUK Serikat Pekerja Nusantara IPP marah dan

a
setelah rapat bipartit, PUK Serikat Pekerja Nusantara IPP menemui

si
Kepala Personalia dengan Sdr. Edi Santoso dan menyampaikan protes

ne
ng
keras serta akan melaporkan ke Dinas Tenaga Kerja Gresik, bahkan pihak

PUK Serikat Pekerja Nusantara IPP akan melaporkan Penggugat kepada

do
gu Kepolisian Resort Gresik, karena perbuatan dan perkataan Penggugat

In
A
sangat bertentangan dengan Undang Undang no. 21 tahun 2000 tentang

Serikat Pekerja/Serikat Buruh, terutama pasal 5 ayat (1) dan pasal 28


ah

lik
huruf c. Tindakan Penggugat ini juga sangat bertentangan dengan

semangat Manajemen untuk selalu tunduk dan patuh terhadap segala


am

ub
aturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
ep
k

b. Bahwa, apabila PUK Serikat Pekerja Nusantara IPP sampai melaporkan


ah

R
kepada Kepolisian Resort Gresik, maka terhadap Penggugat terancam

si
sanksi pidana sebagaimana disebutkan dalam pasal 43 ayat (1) dan ayat

ne
ng

(2) Undang-undang No : 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja adalah :

do
1) Barang siapa yang menghalang-halangi atau memaksa pekerja/buruh
gu

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, dikenakan sanksi pidana penjara


In
A

paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan atau

denda paling sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling


ah

lik

banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) ;


m

ub

2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan tindak

pidana kejahatan ;
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a. Bahwa, dilain waktu saat sebelum proses produksi di bulan November

a
2013 berjalan. Pada rapat pimpinan Departemen atau Head of

si
Department (selanjutnya cukup disebut HoD), telah diingatkan oleh para

ne
ng
HoD kepada Penggugat bahwa dari hasil perhitungan hari kerja yang

pendek saat itu, maka diperkirakan target produksi tidak akan tercapai.

do
gu Namun Penggugat tetap memerintahkan untuk melaksanakan proses

In
A
produksi dan untuk meyakinkan para HoD, Penggugat memberikan janji

kepada HoD bahwa Penggugat akan memberikan insentif premi,


ah

lik
sekalipun harus dibayar dari uang saku Penggugat sendiri. Ternyata
am

ub
setelah produksi berakhir pada bulan November 2013 tersebut, produksi

hanya tercapai 4,9 ribu metric Ton (target untuk mendapatkan insentif
ep
minimal 5 ribu metric Ton). Dalam kenyataannya, janji PENGGUGAT tidak
k
ah

ditepati dan dipenuhi, insentif hanya diberikan separuhnya atau 50 %


R

si
(lima puluh persen) dan diberikan dengan uang perusahaan atas

ne
ng

kebijakan yang diberikan oleh Tergugat (dengan mempertimbangkan

dampak terhadap produktivitas perusahaan), jadi bukan dari uang Pribadi

do
gu

sebagaimana janji Penggugat. Perbuatan Penggugat ini telah

mengecewakan seluruh karyawan IPP, karena karyawan merasa di tipu


In
A

dan dibohongi oleh janji-janji yang tidak ditepati Penggugat sendiri.


ah

lik

b. Bahwa, sejak adanya promosi jabatan Penggugat sebagai General


m

ub

Manager Commercial pada tanggal 17 September 2013, perilaku

Penggugat banyak berubah dan hal ini menimbulkan banyak keresahan di


ka

ep

lingkungan perusahaan. Banyak pekerja dan supervisor mulai mengeluh


ah

Hlm 25 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

b
26

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
akan sikap Penggugat. Dan pada tanggal 24 Desember 2013, PUK

a
Serikat Pekerja Nusantara IPP menyampaikan surat keluhan kepada

si
manajemen. Pengurus Unit Kerja bahkan berencana akan melakukan

ne
ng
demontrasi apabila tidak ada tindakan tegas dari managemen terhadap

Penggugat. (Bukti T-4);

do
gu
Pada puncaknya adalah dengan dikirimkannya surat kedua oleh PUK

In
A
Serikat Pekerja Nusantara IP tertanggal 30 Januari 2014 kepada

manajemen yang menanyakan atas tindak lanjut surat yang pertama,


ah

lik
sekaligus mengangkat peristiwa sebelumnya yang terjadi pada tanggal 31

Oktober 2013, bahwa Penggugat telah menyampaikan kepada PUK Serikat


am

ub
Pekerja Nusantara IPP secara langsung dimana pada saat itu Penggugat
ep
mengatakan dengan nada tinggi dan suara keras kepada PUK: No Union,
k
ah

No SPN. Atas kejadian tersebut PUK Serikat Pekerja Nusantara IPP


R

si
meminta dengan sangat kepada manajemen agar mengambil tindakan agar

ne
ng

tidak mempekerjakan lagi Penggugat untuk menghindari demonstrasi yang

dilakukan oleh seluruh karyawan ; (Bukti T-5)

do
gu

c. Bahwa, pada tanggal 7 Januari 2014, Penggugat telah mengeluarkan


In
A

instruksi via surat elektronik atau email yang ditujukan kepada semua

departemen bahwa semua kerja lembur (over time) harus mendapat


ah

lik

persetujuan langsung dari Penggugat. Sebelumnya kerja lembur (over


m

ub

time) menjadi kewenangan masing-masing dari HoD, hal ini membuat

ritme kerja yang sudah berjalan normal dan baik menjadi berubah,
ka

ep

menyulitkan para HoD dalam menentukan alokasi karyawan, dan


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menimbulkan keresahan. Yang dalam pelaksanaannya menimbulkan

a
masalah, antara lain :

si
1) Target produksi bulan November 2013, pendapatan premi hanya mendapat

ne
ng
separuhnya saja;

2) Proses produksi yang amburadul/ tidak sesuai schedule (tidak terjadwal);

do
3)
gu
Karyawan merasa kesejahteraannya turun.

In
A
Hampir semua Kepala Departemen mengeluh atas kebijakan dan sikap

Penggugat, baik HoD, Staff maupun karyawan Tergugat ; (Bukti T-6) .


ah

lik
a. Bahwa, atas asset perusahaan milik Tergugat yaitu komputer jinjing
am

ub
(selanjutnya disebut dengan Laptop) yang berisi data-data penting

perusahaan, sampai dengan gugatan ini diajukan oleh Penggugat masih


ep
k

berada dalam penguasaan Penggugat, dimana tidak adanya itikad baik


ah

R
yang dilakukan oleh Pengugat, didalam Laptop tersebut terdapat program

si
dan data dasar baik yang bersifat teknis maupun komersial yang

ne
ng

merupakan kekayaan intelektual perusahaan dan sekaligus sebagai

do
rahasia dagang perusahaan, antara lain meliputi program-program yang
gu

bersifat eksklusif milik Tergugat. Atas hal tersebut, seharusnya laptop a


In
A

quo dikembalikan oleh Penggugat pada saat Penggugat sudah tidak

bekerja lagi pada Tergugat, oleh karena Laptop tersebut tidak langsung
ah

lik

dikembalikan oleh Penggugat, maka pada saat mediasi di kantor Dinas


m

ub

Tenaga Kerja Gresik, Tergugat meminta Surat Pernyataan dari Penggugat

bahwa Penggugat tidak meng-copy dan/atau menyalin dan/atau


ka

ep

menggandakan baik sebagian maupun keseluruhan atas data yang


ah

Hlm 27 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

b
28

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tersimpan dalam Laptop tersebut. Bahkan pada saat mediasi tersebut

a
Penggugat melalui kuasa hukumnya menyanggupi untuk memberikan asli

si
surat pernyataan tersebut, akan tetapi sampai dengan gugatan ini

ne
ng
diajukan Surat Pernyataan a quo tidak pernah disampaikan kepada

Tergugat. (Bukti T-7) ;

do
gu
b. Bahwa, pelanggaran lainnya juga dilakukan oleh Penggugat, yaitu dengan

In
A
menggunakan fasilitas mobil perusahaan untuk kepentingan pribadi tanpa
ah

lik
ijin dan tanpa sepengetahuan Tergugat, padahal Penggugat sudah

memiliki kendaraan (mobil) pribadi. Dimana Penggugat tidak dapat


am

ub
memberikan contoh (attitude/sikap) yang baik kepada jajaran yang ada di

bawahnya. Pelanggaran ini telah dilakukan Penggugat lebih dari dua kali
ep
k

dan Tergugat juga telah mengingatkan kepada Penggugat sebanyak lebih


ah

R
dari dua kali pula, padahal pada saat pelanggaran yang kedua dilakukan,

si
mobil Penggugat justru diparkir dan berada di dalam lingkungan

ne
ng

perusahaan/pabrik milik Tergugat. (Bukti T-8), Penggugat selain telah

do
mendapat fasilitas pinjaman car loan tanpa bunga juga terbukti dari Log-
gu

Book kendaraan;
In
A

12. Bahwa, tidak benar atas apa yang disampaikan Penggugat dalam posita angka
ah

lik

7 yaitu ; “Bahwa tindakan Tergugat yang mem-PHK Penggugat melalui email

tidak berdasar hukum……”, adalah alasan yang hendak dicari-cari oleh


m

ub

Penggugat, karena pada dasarnya sejak awalpun Tergugat sudah mengingatkan


ka

kepada Penggugat antara lain sebagai berikut :


ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a. Bahwa, peringatan yang dimaksud telah disampaikan secara langsung

a
oleh Deputy Plant Operation Tergugat, yaitu Sdr. Ir. Anang Subiantoro

si
kepada Penggugat untuk merubah sikap dan perilakunya atas sikap dan

ne
ng
perilaku (performance) Penggugat seperti yang diuraikan Tergugat dalam

point angka 8.1., 8.2., 8.3., 8.4. dan 8.5. di atas.

do
gu
b. Bahwa, peringatan juga sudah diberikan oleh Mr. Ashok Dutta selaku

In
A
Direktur kepada Penggugat atas pelanggaran yang dilakukan oleh
ah

lik
Penggugat, yaitu menggunakan fasilitas mobil perusahaan untuk

kepentingan pribadi tanpa ijin dan sepengetahuan Tergugat, padahal


am

ub
Penggugat sudah memiliki kendaraan (mobil) pribadi. Dimana Penggugat

tidak dapat memberikan contoh (attitude/sikap) yang baik kepada jajaran


ep
k

yang ada di bawahnya. (Bukti T-9) ;


ah

si
c. Bahwa, beberapa kali telah terjadi komunikasi secara langsung maupun

ne
ng

lewat surat elektronik atau email membahas masalah keluhan dari para

pekerja dan supervisor akan sikap Penggugat, dan hal tersebut telah

do
gu

dilakukan antara Penggugat dengan atasannya langsung yaitu Mr. Ashok

Dutta untuk membahas permasalahan yang terjadi dengan para pekerja


In
A

lapangan maupun para staff marketing dan administrasi. Namun tidak


ah

lik

menghasilkan perubahan sikap dari Penggugat, bahkan perilaku

Penggugat semakin menjadi-jadi ;


m

ub

13. Bahwa memang disebutkan dalam angka 13 dan angka 22 Perjanjian Kerja
ka

ep

Ketiga tertanggal 19 Maret 2014 yakni :


ah

Hlm 29 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

b
30

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Angka 13, Perjanjian Kerja Ketiga tertanggal 19 Maret 2014 :

a
⇒ ……Perjanjian kerja ini dapat diakhiri oleh kedua belah pihak dengan

si
memberitahukan pihak lain tiga bulan sebelumnya;

ne
ng
Angka 22, Perjanjian Kerja Ketiga tertanggal 19 Maret 2014:

do
⇒ Perjanjian ini dapat juga diakhiri oleh kedua belah pihak dengan memberikan
gu
pemberitahuan tiga bulan sebelumnya secara tertulis kepada pihak lainnya.

In
A
Menurut Tergugat, dalam hal ini dalil Penggugat tidak benar dan kurang cermat

mengemukakan dalilnya sebagaimana tertuang dalam posita angka 7, karena


ah

lik
pada angka 13 dan angka 22 Perjanjian Kerja Ketiga adalah berlaku pada
am

ub
kondisi normal atau wajar serta iklim kerja yang kondusif.

Kenyataan yang terjadi adalah situasi kerja sudah tidak normal, perilaku
ep
k

Penggugat sudah sangat berubah 180° (seratus delapan puluh derajat),


ah

sebagaimana diuraikan oleh Tergugat pada butir 8 dan 9 di atas, untuk itulah jika
R

si
terjadi keadaan yang sangat luar biasa terdapat jalan keluar (escape clause)

ne
ng

dalam Perjanjian Kerja Ketiga sebagaimana tertuang dalam angka 23, yakni:

⇒ Perjanjian ini dapat diakhiri setiap saat tanpa pemberitahuan dan/atau

do
gu

kompensasi, dalam hal ditemukan hal-hal yang tidak benar dalam presentasi
In
atau keterangan yang diberikan oleh karyawan ;
A

14. Bahwa Penggugat mengemukakan dalil dalam posita gugatannya :


ah

lik

• Pada butir 7, mengambil kutipan isi pasal 161 ayat (1) UU No. 13 tahun
m

ub

2003,
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Pada butir 8, mengambil kutipan isi pasal 158 ayat (1) dan ayat (2) UU No.

a
R
13 tahun 2003,

si
• Pada butir 9, mengambil kutipan isi pasal 151 ayat (2) dan ayat (3) UU No.

ne
ng
13 tahun 2003,

do
• Pada butir 11, mengambil kutipan isi pasal 62, pasal 155 ayat (3) dan Pasal
gu
156 ayat (1) UU No. 13 tahun 2003,

In
A
• Pada butir 12, mengambil kutipan isi pasal 156 ayat (1) UU No. 13 tahun

2003,
ah

lik
• Pada butir 13, mengambil kutipan isi pasal 155 ayat (3) dan pasal 156 ayat
am

ub
(1) UU No. 13 tahun 2003,

Untuk hal-hal tersebut di atas, dalil Penggugat adalah tidak benar dan dapat
ep
k

dijelaskan oleh Tergugat secara gamblang dan terang benderang sebagai berikut
ah

si
:

a. Bahwa, pada Bab VIII yang mengatur tentang Penggunaan Tenaga Kerja

ne
ng

Asing pada pasal 42 ayat (4) UU No. 13 Tahun 2003 Tentang

do
gu

Ketenagakerjaan menyebutkan : Tenaga kerja asing dapat dipekerjakan di

Indonesia hanya dalam hubungan kerja untuk jabatan tertentu dan waktu
In
A

tertentu.

Menurut Pasal 42 ayat (4) tersebut di atas sangat jelas bahwa Tenaga Kerja
ah

lik

Asing hanya dapat dipekerjakan untuk jabatan dan waktu tertentu, Tenaga
m

ub

Kerja Asing tidak dapat dipekerjakan untuk waktu tidak tertentu/permanen .


ka

ep
ah

Hlm 31 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

b
32

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Ketentuan mengenai Bab Penggunaan Tenaga Kerja Asing diakhiri dengan

a
Pasal 49 yang berbunyi : Ketentuan mengenai penggunaan Tenaga Kerja

si
Asing serta pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja pendamping

ne
ng
diatur dengan keputusan Presiden ;

b. Selanjutnya pada Bab IX yang mengatur tentang Hubungan Kerja–

do
gu Perjanjian Kerja Waktu Tertentu pada pasal 59 ayat (4) UU No. 13 Tahun

In
A
2003 Tentang Ketenagakerjaan menyebutkan : Perjanjian Kerja Waktu

Tertentu yang didasarkan atas jangka waktu tertentu dapat diadakan


ah

lik
untuk paling lama 2 (dua) tahun dan hanya boleh diperpanjang 1 (satu)

kali untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun;


am

ub
Selanjutnya pada Bab IX yang mengatur tentang Hubungan Kerja –
ep
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu pada pasal 59 ayat (7) UU No. 13 Tahun
k
ah

2003 Tentang Ketenagakerjaan menyebutkan : Perjanjian Kerja untuk Waktu


R

si
Tertentu yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat

ne
ng

(1), ayat (2), ayat (4), ayat (5), dan ayat 6), maka demi hukum menjadi

perjanjian kerja waktu tidak tertentu ;

do
gu

c. Sangat jelas bahwa isi pasal tersebut jika diterapkan pada Tenaga Kerja

Asing maka status Tenaga Kerja Asing demi hukum akan menjadi pekerja
In
A

dengan Perjanjian Kerja waktu tidak tertentu/permanen, hal ini jelas-jelas


ah

lik

sangat bertentangan dengan pasal 42 ayat (4) Undang Undang No. 13

tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, karena tidak dimungkinkan seorang


m

ub

Tenaga Kerja Asing menjadi karyawan tetap ;


ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
d. Bahwa, Perjanjian Kerja Ketiga tertanggal 19 Maret 2014 mempunyai

a
jangka waktu 4 (empat) tahun, adalah itikad baik Tergugat untuk

si
memberikan kepastian masa kerja yang cukup bagi Penggugat agar dapat

ne
ng
melaksanakan pekerjaannya secara tenang dan baik. Bahwa jika

Perjanjian Kerja Waktu Tertentu yang sangat dibatasi sebagaimana Pasal

do
gu 59 ayat (4) tidak akan memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi

In
A
calon Tenaga Kerja Asing ;

e. Bahwa dalam kaitannya Tergugat yang mengakhiri Perjanjian akerja


ah

lik
Ketiga dengan Penggugat adalah semata-mata, didasarkan bahwa

tindakan Tergugat yang sama sekali tidak bertentangan dengan larangan-


am

ub
larangan khususnya tentang Pemutusan Hubungan Kerja sebagaimana
ep
tercantum di dalam Pasal 153 ayat (1) UU No. 13 tahun 2003, yaitu :
k
ah

Pengusaha dilarang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja dengan


R

si
alasan :

ne
ng

1) pekerja/buruh berhalangan masuk kerja karena sakit menurut keterangan dokter

selama waktu tidak melampaui 12 (dua belas) bulan secara terus-menerus;

do
gu

2) pekerja/buruh berhalangan menjalankan pekerjaannya karena memenuhi

kewajiban terhadap negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-


In
A

undangan yang berlaku;


ah

lik

3) pekerja/buruh menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya;

4) pekerja/buruh menikah;
m

ub

5) pekerja/buruh perempuan hamil, melahirkan, gugur kandungan, atau menyusui


ka

bayinya;
ep
ah

Hlm 33 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

b
34

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
6) pekerja/buruh mempunyai pertalian darah dan/atau ikatan perkawinan dengan

a
pekerja/buruh lainnya di dalam satu perusahaan, kecuali telah diatur dalam

si
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama;

ne
ng
7) pekerja/buruh mendirikan, menjadi anggota dan/atau pengurus serikat pekerja/

serikat buruh, pekerja/buruh melakukan kegiatan serikat pekerja/serikat buruh di luar

do
gu
jam kerja, atau di dalam jam kerja atas kesepakatan pengusaha, atau berdasarkan

In
A
ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian

kerja bersama;
ah

lik
8) pekerja/buruh yang mengadukan pengusaha kepada yang berwajib mengenai

perbuatan pengusaha yang melakukan tindak pidana kejahatan;


am

ub
9) karena perbedaan paham, agama, aliran politik, suku, warna kulit, golongan, jenis
ep
kelamin, kondisi fisik, atau status perkawinan ;
k
ah

10)pekerja/buruh dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan kerja, atau sakit
R

si
karena hubungan kerja yang menurut surat keterangan dokter yang jangka waktu

ne
ng

penyembuhannya belum dapat dipastikan.

15. Bahwa dengan memperhatikan ketentuan dalam Perjanjian Kerja Ketiga

do
gu

sebagaimana tertuang dalam angka 23, yakni:

• Perjanjian ini dapat diakhiri setiap saat tanpa pemberitahuan dan/atau


In
A

kompensasi, dalam hal ditemukan hal-hal yang tidak benar dalam


ah

lik

presentasi atau keterangan yang diberikan oleh karyawan.

Ketentuan tersebut di atas sebenarnya sudah tepat, jika dengan melihat


m

ub

perilaku Penggugat yang sudah lupa diri dan berubah 180° (seratus delapan
ka

puluh derajat), namun pertimbangan Tergugat justru semata-mata adalah


ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
demi alasan kemanusiaan, menjunjung harkat dan martabat tenaga kerja

a
dan sangat menghormati hasil dari Anjuran yang dikeluarkan oleh Kantor

si
Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Kabupaten Gresik, sebagaimana tertuang

ne
ng
dalam surat nomor: 567/1730/437.58/2014 tertanggal 29 Agustus 2014,

yang salah satu isi Anjurannya adalah sebagai berikut :

do
gu • Agar kedua belah pihak sepakat dalam pengakhiran hubungan kerja

In
A
(PHK), pengusaha memberikan tiga bulan upah kepada pekerja ;
ah

lik
Berdasarkan pertimbangan di atas (butir 11.6.) itulah, Tergugat segera

menyambut dengan itikad baik untuk menyetujui Anjuran tersebut melalui


am

ub
suratnya tertanggal 11 September 2014. (Bukti T-9);

Upaya untuk menyelesaikan permasalahan ini secara baik Tergugat sudah


ep
k

lakukan secara maksimal, karena jika PUK Serikat Pekerja Nusantara IPP
ah

R
sampai melaporkan kepada Kepolisian Resort Gresik, maka terhadap

si
Penggugat terancam sanksi pidana sebagaimana disebutkan dalam pasal 43

ne
ng

ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang Nomor 21 tahun 2000 Tentang Serikat

do
Pekerja.
gu

Untuk memberi gambaran yang lebih jelas kepada Penggugat dan Majelis
In
A

Hakim yang memeriksa perkara ini maka, Tergugat menyajikan di bawah ini
ah

lik

matriks Prinsip Dasar Pengaturan Tenaga Kerja Asing (TKA) sesuai UU No. 13

tahun 2003:
m

ub

No Pasal Isi pasal Uraian (keterangan)


ka

1 42 ayat (4) Tenaga kerja asing Prinsip dasar


ep

dapat dipekerjakan Tenaga Kerja Asing


ah

Hlm 35 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

b
36

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
di Indonesia hanya (TKA) hubungan

a
dalam hubungan kerja dengan
kerja untuk jabatan Pemberi Kerja

si
tertentu dan waktu adalah PKWT .
tertentu.

ne
ng
2 59 ayat (4) Perjanjian kerja Penggugat sesuai
waktu tertentu yang PERJANJIAN
didasarkan atas KERJA KETIGA

do
gu jangka waktu tertanggal 19 Maret
tertentu dapat 2014 hubungan
diadakan untuk kerja di ISPAT
paling lama 2 (dua) Group selama 4

In
A
tahun dan hanya (empat) tahun.
boleh diperpanjang 1
(satu) kali untuk
ah

lik
jangka waktu paling
lama 1 (satu) tahun
3 59 ayat (7) Perjanjian kerja Dalam Undang-
am

ub
untuk waktu tertentu undang tidak dikenal
yang tidak berlakunya pasal
memenuhi ketentuan yang saling
sebagaimana kontradiktif. Dengan
ep
k

dimaksud dalam demikian TKA demi


ayat (1), ayat (2), hukum akan menjadi
ah

ayat (4), ayat (5), pekerja untuk waktu


R

si
dan ayat 6), maka tertentu. Sesuai
demi hukum menjadi penjelasan dalam
perjanjian kerja Undang-undang no

ne
ng

waktu tidak tertentu 13 tahun 2003 pasal


42 ayat (4) memang
bertujuan untuk

do
gu

melindungi
kepentingan tenaga
kerja lokal (asli).
In
A
ah

Dengan demikian, karena lex specialis (UU No. 13 tahun 2003) belum cukup
lik

lengkap mengatur tentang Tenaga Kerja Asing, maka dalam Perjanjian Kerja Ketiga
m

ub

tertanggal 19 Maret 2014, berlakulah ketentuan lex generali berdasarkan pasal


ka

1320 juncto pasal 1338 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.


ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Memperhatikan hal tersebut di atas, maka kiranya sudah sangat tepat Anjuran

a
dari Disnaker kabupaten Gresik untuk memberikan kompensasi sebanyak 3

si
(tiga) bulan gaji sesuai dengan isi Perjanjian Kerja Ketiga antara Penggugat dengan

ne
ng
Tergugat tertanggal 19 Maret 2014.

Untuk memberi gambaran yang lebih jelas kepada Penggugat dan Majelis

do
gu
Hakim yang memeriksa perkara ini maka, dapat disajikan di bawah ini matriks

In
A
Dalil Penggugat sesuai UU No. 13 tahun 2003, sekaligus bantahan dari

Tergugat :
ah

lik
No Pasal
Isi Pasal yang dikutip oleh Penggugat Bantahan Te
am

1 pasal
ub
Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya jangka waktu Dapat dipata
ep
k

yang ditetapkan dalam perjanjian kerja waktu tertentu, atau berakhirnya hubungan kerja apabila:
62
bukan karena ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1), pihak yang d. adanya ke
ah

mengakhiri hubungan kerja diwajibkan membayar ganti rugi kepada pihak lainnya
R

si
sebesar upah pekerja/buruh sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu perjanjian peraturan
kerja.
berakhirny

ne
ng

Oleh karenan

do
gu

kompensasi 3

2 151
Dalam hal segala upaya telah dilakukan, tetapi pemutusan hubungan kerja tidak dapat Dapat dipatah
In
dihindari, maka maksud pemutusan hubungan kerja wajib dirundingkan oleh pengusaha
A

ayat
dan serikat pekerja/ serikat buruh atau dengan pekerja/ buruh apabila pekerja/buruh uraian Tergu
yang bersangkutan tidak menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh.
( sesuai den
ah

lik

2
)
m

ub

3 151
Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) benar-benar tidak Dapat dipata
menghasilkan persetujuan, pengusaha hanya dapat memutuskan hubungan kerja 1. Pengguga
ka

ayat
dengan pekerja/ buruh setelah memperoleh penetapan dari lembaga penyelesaian
ep

perselisihan hubungan industrial.


ah

Hlm 37 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

b
38

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. Pengguga

a
(
3 dalam po

si
)
3. Tidak ada

ne
ng
13 thn. 20

do
4 155
Pengusaha dapat melakukan penyimpangan terhadap ketentuan sebagaimana
gu Dapat dipata
dimaksud dalam ayat (2) berupa tindakan skorsing kepada pekerja/buruh yang sedang 1. Pengguga
ayat
dalam proses
pemutusan hubungan kerja dengan tetap wajib membayar upah beserta hak-hak lainnya 2. Pengguga

In
A
(
3 yang biasa diterima pekerja/ buruh 3. Pengguga
)
ah

lik
dalam po

5 156
Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha diwajibkan membayar uang Dapat dipata
am

ub
pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang Ketentuan te
ayat
seharusnya diterima.
Pasal 42
(
ep
k

1 tertentu da
)
ah

si
6 158
Pengusaha dapat memutuskan hubungan kerja terhadap pekerja/ buruh dengan alasan Dapat dipata
pekerja/buruh telah melakukan kesalahan berat sebagai berikut:
ayat
a. melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan/atau uang milik Pasal 158 a

ne
ng

( perusahaan; berwenang
1

do
gu

)b. memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan kurangnya

perusahaan; 1. PUK Se
In
A

c. mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan, memakai dan/ atau menyamp

mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan kerja; 2. PUK Seri
ah

lik

d. melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan kerja; surat ked


m

ub

e. menyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidasi teman sekerja atau 3. Pengguga


ka

pengusaha di lingkungan kerja; Serikat” m


ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
f. membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang Undang-u

a
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan; •

R
Bara

si
g. dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya sebag

ne
ng
barang milik perusahaan yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan; singka

h. dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam sediki

do
gu keadaan bahaya di tempat kerja; Rp500

In
A
i. membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang seharusnya dirahasiakan

kecuali untuk kepentingan negara; atau


ah

lik
j. melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang diancam pidana penjara

5 (lima) tahun atau lebih.


am

ub
7 158
Kesalahan berat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus didukung dengan bukti Dapat dipata
sebagai berikut: Pasal 158 a
ep
ayat
a. pekerja/buruh tertangkap tangan;
k

berwenang
ah

(b. ada pengakuan dari pekerja/buruh yang bersangkutan; atau


R
2 kurangnya

si
)c. bukti lain berupa laporan kejadian yang dibuat oleh pihak yang berwenang di
1. PUK Se

ne
ng

perusahaan yang bersangkutan dan didukung oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang


menyamp
saksi.

do
2. PUK Seri
gu

surat ked
In
A

8 161
Dalam hal pekerja/buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur dalam perjanjian Dapat dipata
kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama, pengusaha dapat melakukan uraian Tergu
ayat
pemutusan hubungan kerja, setelah kepada pekerja/buruh yang bersangkutan diberikan
ah

lik

surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga secara berturut-turut sesuai Per
(
1
m

ub

)
ka

ep
ah

Hlm 39 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

b
40

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa, dari apa yang telah diuraikan di atas, maka keseluruhan dalil Penggugat dalam

a
posita haruslah ditolak.

si
ne
ng
II. DALAM REKONVENSI

1. Bahwa, dimohonkan agar dalil Penggugat Rekanvensi/Tergugat Konvensi

do
gu sebagaimana tertuang Dalam Konvensi di atas dianggap diulangi kembali

In
A
dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan

Rekonvensi di bawah ini :


ah

lik
2. Bahwa, perlu dijelaskan dan ditegaskan kembali oleh Penggugat
am

ub
Rekonvensi/Tetrgagat Konvensi, sejak Tergugat Rekonvensi/Penggugat

Konvensi dipromosikan menjadi General Manager Comercial sikap dan


ep
k

perilaku Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi mengalami


ah

R
perubahan yang berdampak kurang baik terhadap jalannya operasional

si
perusahaan, diantara sikap dan perilaku Tergugat Rekonvensi/Penggugat

ne
ng

Konvensi yang kurang baik adalah : pada beberapa kali pertemuan

do
dengan Kepala Personalia IPP Sdr. Edi Santoso, Tergugat Rekonvensi/
gu

Penggugat Konvensi menyampaikan ketidak sukaannya atas


In
A

keberadaan PUK Serikat Pekerja Nusantara IPP, karena menurut

Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi Serikat Pekerja dianggap


ah

lik

menghambat kelancaran operasional perusahaan, dan puncaknya pada


m

ub

rapat bipartit antara Manajemen IPP dengan PUK Serikat Pekerja

Nusantara IPP tertanggal 31 Oktober 2013 perihal Permohonan


ka

ep

Penambahan uang transport dan uang makan, akibat kenaikan BBM,


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi telah menyampaikan kepada

a
PUK Serikat Pekerja Nusantara IPP secara langsung agar dibubarkan,

si
hal ini telah membuat PUK Serikat Pekerja Nusantara IPP marah dan

ne
ng
setelah rapat bipartit selesai, PUK Serikat Pekerja Nusantara IPP

menemui Kepala Personalia dengan Sdr. Edi Santoso dan

do
gu menyampaikan protes keras serta akan melaporkan ke Dinas Tenaga

In
A
Kerja Gresik, bahkan pihak PUK Serikat Pekerja Nusantara IPP akan

melaporkan Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi kepada


ah

lik
Kepolisian Resort Gresik, karena perbuatan dan perkataan Tergugat

Rekonvensi/Penggugat Konvensi sangat bertentangan dengan Undang


am

ub
Undang no 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh,
ep
terutama pasal 5 ayat (1) dan pasal 28 huruf c. Dan juga tindakan
k
ah

Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi sangat bertentangan dengan


R

si
semangat Manajemen untuk selalu tunduk dan patuh terhadap segala

ne
ng

aturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia ;

do
3. Bahwa, sanksi pidana sebagaimana disebutkan dalam pasal 43 ayat (1)
gu

dan ayat (2) Undang-undang Nomor 1 tahun 200 Tentang Serikat Pekerja
In
A

adalah :

1) Barang siapa yang menghalang-halangi atau memaksa pekerja/buruh


ah

lik

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, dikenakan sanksi pidana paling


m

ub

singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda

paling sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak


ka

ep

Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah);


ah

Hlm 41 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

b
42

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan tindak

a
pidana kejahatan ;

si
ne
ng
4. Bahwa, dilain waktu saat sebelum proses produksi bulan November 2013

berjalan. Pada rapat pimpinan Departemen atau Head of Department

do
gu (selanjutnya cukup disebut HoD), telah diingatkan oleh para HoD kepada

Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi bahwa dari hasil perhitungan

In
A
hari kerja yang pendek saat itu, maka diperkirakan target produksi tidak
ah

lik
akan tercapai. Namun Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi tetap

memerintahkan untuk melaksanakan proses produksi dan saat itu untuk


am

ub
meyakinkan para HoD, Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi

memberikan janji kepada HoD bahwa Tergugat Rekonvensi/Penggugat


ep
k

Konvensi akan memberikan insentif premi, sekalipun harus dibayar dari


ah

R
uang saku Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi sendiri. Ternyata

si
setelah produksi berakhir pada bulan November 2013 tersebut, produksi

ne
ng

hanya tercapai 4,9 ribu metric Ton (target untuk mendapatkan insentif

do
minimal 5 ribu metric Ton). Dalam kenyataannya, janji Tergugat
gu

Rekonvensi/Penggugat Konvensi tidak ditepati dan dipenuhi, insentif


In
A

hanya diberikan separuhnya atau 50 % (lima puluh persen) dan diberikan

dengan uang perusahaan atas kebijakan yang diberikan oleh Penggugat


ah

lik

Konvensi/Tergugat Rekonvensi (dengan mempertimbangkan dampak


m

ub

terhadap produktivitas perusahaan), jadi bukan dari uang Pribadi

sebagaimana janji Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi. Perbuatan


ka

ep

Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi ini telah mengecewakan


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
seluruh karyawan IPP, karena karyawan merasa di tipu dan dibohongi

a
oleh janji-janji yang tidak ditepati Tergugat Rekonvensi/Penggugat

si
Konvensi sendiri ;

ne
ng
5. Bahwa, sejak adanya promosi jabatan Tergugat Rekonvensi/Penggugat

do
gu Konvensi sebagai General Manager Commercial pada tanggal 17

September 2013, perilaku Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi

In
A
telah menunjukkan perilaku yang tidak baik sebagai reprentasi
ah

lik
manajemen dan hal ini menimbulkan banyak keresahan di lingkungan

perusahaan. Banyak pekerja dan supervisor mulai mengeluh akan sikap


am

ub
Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi. Surat pertama dikirimkan

pada tanggal 24 Desember 2013, PUK Serikat Pekerja Nusantara IPP


ep
k

menyampaikan surat keluhan kepada managemen. Pengurus Unit Kerja


ah

R
bahkan berencana akan melakukan demontrasi apabila tidak ada

si
tindakan tegas dari manajemen terhadap Tergugat Rekonvensi/

ne
ng

Penggugat Konvensi.

do
Surat kedua, dikirimkan lagi oleh PUK Serikat Pekerja Nusantarai IPP pada
gu

tanggal 30 Januari 2014, yang menginginkan agar Tergugat Rekonvensi/


In
A

Penggugat Konvensi tidak dipekerjakan lagi untuk menghindari dampak yang

lebih besar terhadap operasional perusahaan juga karena akan diadakan


ah

lik

demonstrasi oleh seluruh karyawan;


m

ub

6. Bahwa, pada tanggal 7 Januari 2014, Tergugat Rekonvensi/Penggugat


ka

Konvensi telah mengeluarkan instruksi via surat elektronik atau email


ep
ah

Hlm 43 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

b
44

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
yang ditujukan kepada semua departemen bahwa semua kerja lembur

a
(over time) harus mendapat persetujuan langsung dari Tergugat

si
Rekonvensi/Penggugat Konvensi. Sebelumnya kerja lembur (over time)

ne
ng
menjadi kewenangan dari HoD, hal ini membuat ritme kerja yang sudah

berjalan normal dan baik menjadi berubah, menyulitkan para HoD dalam

do
gu menentukan alokasi karyawan, dan menimbulkan keresahan. Yang dalam

In
A
pelaksanaannya menimbulkan masalah, antara lain :

i. Target produksi bulan November 2013, pendapatan premi hanya mendapat


ah

lik
separuhnya saja;

ii. Proses produksi yang amburadul/ tidak sesuai schedule (tidak terjadwal;
am

ub
iii. Karyawan merasa kesejahteraannya turun.
ep
Hampir semua departemen mengeluh atas kebijakan dan sikap Tergugat
k
ah

Rekonvensi/Penggugat Konvensi, baik HoD, Staff maupun karyawan


R

si
Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi .

ne
ng

7. Bahwa, perbuatan hukum Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi

do
telah bertentangan dengan semangat Managemen Penggugat Konvensi/
gu

Tergugat Rekonvensi untuk selalu tunduk dan patuh terhadap segala


In
A

aturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.


ah

lik

8. Bahwa, atas perjanjian kerja ketiga tertanggal 19 Maret 2014 pada angka/

point ke 5 akan dijelaskan sebagai berikut : bahwa fasilitas kendaraan


m

ub

selain untuk kepentingan dinas, juga untuk kepentingan pribadi selama


ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
karyawan tersebut belum menggunakan fasilitas pinjaman lunak

a
kepemilikan mobil bekas senilai USD 8,000;

si
ne
ng
9. Bahwa, Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi telah menerima

fasilitas pinjaman lunak untuk kepemilikan kendaraan roda empat (mobil)

do
gu tersebut, berdasarkan persetujuan dari Manajemen, konsekuensi atas

penerimaan dan penggunaan fasilitas pinjaman lunak tersebut untuk

In
A
kendaraan (mobil) perusahaan hanya bisa digunakan untuk kepentingan
ah

lik
dinas saja bukan kepentingan pribadi, dan pada saat penggunaan mobil

perusahaan tersebut di hari libur kerja, dan jelas-jelas mobil Tergugat


am

ub
Rekonvensi/Penggugat Konvensi diparkir di kantor PT. Ispat Indo ;
ep
10. Bahwa, Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi tidak dapat
k
ah

memberikan contoh (attitude/sikap) yang baik kepada jajaran yang ada di


R

si
bawahnya, dan telah dua kali dilakukan oleh Tergugat Rekonvensi/

ne
ng

Penggugat Konvensi ;

do
11. Bahwa, yang diminta Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi adalah
gu

pernyataan tertulis dari Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi untuk


In
A

tidak meng-copy dan/atau menyalin dan/atau menggandakan baik

sebagian maupun keseluruhan atas data yang tersimpan dalam Laptop


ah

lik

tersebut (bukti korespondensi surat akan Tergugat Rekonvensi/


m

ub

Penggugat Konvensi buktikan pada sidang pembuktian), dan Penggugat

Rekonvensi/Tergugat Konvensi melalui kuasa hukumnya pada saat


ka

ep

mediasi di kantor Dinas Tenaga Kerja Gresik, menyanggupi untuk


ah

Hlm 45 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

b
46

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
memberikan asli surat pernyataan tersebut, akan tetapi sampai dengan

a
gugatan a quo diajukan, Surat Pernyataan a quo tidak pernah

si
disampaikan kepada Tergugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi dan

ne
ng
Penggugat Rekonvensi/Tergugut Konensi menyatakan tidak pernah men-

copy data atau program yang ada dalam laptop tersebut. Hal ini

do
gu menimbulkan pertanyaan Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi,

In
A
kepada Penggugat apakah Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi

baru sadar atas permintaan Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi


ah

lik
yang cukup sederhana melalui surat tertulis ? apakah ada indikasi lain
am

yang patut diduga telah memanfaatkan data dan atau program yang ada

ub
dalam Laptop tersebut ?
ep
12. Bahwa, perlu dijelaskan dan ditegaskan kembali oleh Penggugat
k
ah

Rekonvensi /Tergugat Konvensi dengan memperhatikan uraian


R

si
sebagaimana disebutkan di atas (angka 11), maka perbuatan hukum

ne
ng

Tergugat Rekonvensi /Penggugat Konvensi dapat dikualifikasikan

melakukan pelanggaran dan bertentangan dengan point ke-23 Perjanjian

do
gu

Kerja Ketiga tertanggal 19 Maret 2014 sehingga dapat dikategorian

sebagai perbuatan wanrestasi / ingkar janji sebagaimana disebutkan


In
A

dalam Pasal 1243 KUH Perdata.


ah

lik

a. Bahwa, perbuatan wanprestasi/ingkar janji sebagaimana dimaksud

dalam pasal 1243 KUH Perdata menurut Prof. Subekti, SH dalam


m

ub

bukunya tentang Hukum Perjanjian (Penerbit Intermasa, cetakan


ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
XVII, tahun 1998) halaman 45, wanprestasi dapat berupa 4

a
(empat) macam :

si
1) Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya;

ne
ng
2) Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak

sebagaimana dijanjikan;

do
gu 3) Melakukan apa yang dijanjikannya tetapi terlambat;

In
A
4) Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh

dilakukannya.
ah

lik
Bahwa beberapa perbuatan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi yang

seharusnya tidak boleh dilakukan oleh Penggugat Rekonvensi/ Tergugat


am

ub
Konvensi antara lain :
ep
• Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi seharusnya tunduk dan patuh
k
ah

terhadap segala peraturan perundangan yang ada dan berlaku di


R

si
Indonesia, tetapi Penggugat dengan nyata menyampaikan kepada

ne
ng

Pengurus Serikat Pekerja Nusantara PT IPP dalam suatu meeting pada

tanggal 31 Oktober 2013 akan membubarkannya ;

do
gu

• Sebagai representasi management, Penggugat Rekonvensi/Tergugat

Konvensi sudah semestinya memberikan contoh yang baik dan benar


In
A

terhadap kebijakan management, tetapi Penggugat Rekonvensi/ Tergugat


ah

lik

Konvensi justru memberikan contoh yang tidak baik yaitu dengan jalan

menggunakan fasilitas kendaraan perusahaan untuk kepentingan pribadi,


m

ub

sedangkan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi sebelumnya telah


ka

ep
ah

Hlm 47 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

b
48

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
diberikan fasilitas kendaraan untuk kepentingan Penggugat Rekonvensi/

a
Tergugat Konvensi ;

si
• Bahwa Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi telah memberikan

ne
ng
contoh yang buruk pula mengenai janji yang tidak ditepati kepada

karyawan untuk memberikan insentive premi meskipun dari uang saku

do
gu Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi sendiri, yang pada akhirnya

In
A
diberikan 50 % dari insentive premi dan itupun atas kebijakan

management .
ah

lik
a. Bahwa, kemudian sebagai hukuman atau akibat yang terjadi atas
am

ub
wanprestasi/ingkar janji tersebut menurut Prof. Subekti dalam

bukunya tentang Hukum Perjanjian, (Penerbit Intermasa, cetakan


ep
XVII, tahun 1998) halaman 45 menyebutkan 4 (empat) macam :
k
ah

1) Membayar kerugian yang diderita oleh kreditur atau


R

si
dengan singkat dinamakan ganti rugi;

ne
ng

2) Pembatalan perjanjian atau juga dinamakan pemecahan

perjanjian;

do
gu

3) Peralihan resiko;

4) Membayar biaya perkara, kalau sampai diperkarakan di


In
A

depan hakim.
ah

lik

b. Bahwa, sesuai dengan uraian dalam point 12.a.4 di atas sudah

sangat jelas perbuatan hukum Tergugat Rekonvensi/Penggugat


m

ub

Konvensi dapat dikulaifikasikan melakukan pelanggaran dan


ka

bertentangan dengan point ke-23 Perjanjian Kerja Ketiga


ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tertanggal 19 Maret 2014 sehingga dapat dikategorian sebagai

a
perbuatan wanrestasi/ingkar janji sebagaimana disebutkan dalam

si
Pasal 1243 KUH Perdata.

ne
ng
c. Bahwa, sesuai dengan point ke-23 Perjanjian Kerja tertanggal 19

Maret 2014 cukup alasan bagi Penggugat Rekonvensi/Tergugat

do
gu Konvensi melakukan pengakhiran perjanjian tanpa adanya

In
A
kompensasi apapun.
ah

lik
13. Bahwa, dengan digugatnya Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi

oleh Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi, maka Penggugat


am

ub
Rekonvensi/ Tergugat Konvensi mengalami kerugian materiil dan

immaterial. Nama baik Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi


ep
k

menjadi terganggu, serta mengalami kerugian waktu, tenaga, biaya, dan


ah

R
pikiran.

si
ne
ng

14. Bahwa, apabila diperinci kerugian Penggugat Rekonvensi/Tergugat

Konvensi tersebut dalam point 6 di atas adalah :

do
gu

a. Kerugian materiil : berupa potensi tidak diperolehnya keuntungan usaha

Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi karena tersitanya waktu, tenaga,


In
A

biaya, dan pikiran untuk mengurus perkara ini, dimana keuntungan yang
ah

lik

diharapkan adalah Rp. 10.000.000.000,- (Sepuluh Milyar Rupiah).

b. Kerugian immaterial : berupa tidak adanya kepastian tidak disalin dan atau
m

ub

digandakan baik sebagian maupun keseluruhan atas data-data milik Penggugat


ka

Rekonvensi/Tergugat Konvensi dan juga tercemarnya nama baik perusahaan,


ep
ah

Hlm 49 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

b
50

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kredibilitas Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi, apabila dinilai dengan

a
uang jumlahnya adalah sebesar Rp.20.000.000.000,- (Dua Puluh Milyar Rupiah)

si
atau bahkan lebih.

ne
ng
15. Bahwa, untuk menjamin agar setelah perkara ini diputus namun Tergugat

do
gu Rekonvensi/Penggugat Konvensi tidak bersedia atau lalai melaksanakan

isi putusan oleh karenanya patut dan layak menurut hukum apabila

In
A
Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi dihukum untuk membayar
ah

lik
uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat Rekonvensi / Tergugat

Konvensi sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua Puluh Juta Rupiah)


am

ub
untuk setiap hari secara tunai dan sekaligus terhitung sejak putusan

pengadilan berkekuatan hukum tetap sampai Tergugat Rekonvensi/


ep
k

Penggugat Konvensi melaksanakan Putusan Pengadilan ini dengan baik,


ah

R
seketika dan sempurna.

si
ne
ng

16. Bahwa, untuk menjamin agar gugatan Penggugat Rekonvensi / Tergugat

Konvensi tidak sia-sia belaka (illusoir), maka Penggugat Rekonvensi /

do
gu

Tergugat Konvensi mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan

mengadili perkara ini agar berkenan memerintahkan kepada Juru Sita


In
A

Pengadilan Negeri Gresik untuk :


ah

lik

a. Membekukan semua asset yang dimiliki baik berupa kebendaan bergerak

maupun tidak bergerak, termasuk namun tidak terbatas pada asset berupa uang
m

ub

yang tersimpan di Bank baik Bank Pemerintah, Bank Swasta maupun Bank
ka

Asing yang dibuktikan dengan kepemilikan berdasarkan nomor rekening Bank


ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi yang ada di Indonesia sampai ada

a
penyelesaian dari Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi kepada Penggugat

si
Rekonvensi / Tergugat Konvensi .

ne
ng
b. Melarang Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi untuk meninggalkan

Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai dengan selesai diputusnya perkara

do
gu
ini dan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

In
A
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka Penggugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi
ah

lik
mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri

Gresik agar berkenan memeriksa dan memberikan putusan :


am

ub
DALAM KONVENSI
ep
DALAM EKSEPSI
k
ah

1. Mengabulkan eksepsi Tergugat untuk seluruhnya.


R

si
2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima atau ditolak.

ne
ng

DALAM POKOK PERKARA

do
gu

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya.


In
2. Menyatakan sah dan mengikat Perjanjian Kerja Ketiga tertanggal 19 Maret 2014.
A

3. Menyatakan sah pengakhiran Perjanjian Kerja Ketiga tertanggal 17 Mei 2014


ah

lik

yang dilakukan Tergugat kepada Penggugat.

4. Membebankan biaya perkara yang timbul dalam perkara ini kepada Penggugat.
m

ub
ka

ep

DALAM REKONVENSI
ah

Hlm 51 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

b
52

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat RekonvensiI / Penggugat

a
R
Konvensi untuk seluruhnya.

si
2. Menyatakan perbuatan hukum Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi

ne
ng
adalah wanprestasi/cidera janji.

3. Menghukum Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi untuk membayar

do
gu
kerugian materiil dan immateriil sebesar Rp. 30.000.000.000,- (Tiga Puluh Milyar

In
A
Rupiah) dengan seketika dan sekaligus.

4. Menghukum Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi untuk membayar uang


ah

lik
paksa (dwangsom) sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua Puluh Juta Rupiah) untuk
am

setiap hari secara tunai apabila Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi tidak

ub
bersedia atau lalai menjalankan Putusan Pengadilan ini dengan baik, seketika
ep
dan sempurna.
k
ah

5. Membekukan semua asset yang dimiliki Tergugat Rekonvensi/Penggugat


R

si
Konvensi baik berupa kebendaan bergerak maupun tidak bergerak.

ne
ng

6. Memerintahkan kepada Bank yang ada di Indonesia, baik yang ada di Bank

Pemerintah, Bank Swasta maupun Bank Asing yang memiliki rekening atas

do
gu

nama Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi untuk dibekukan sampai ada

penyelesaian antara Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi dengan


In
A

Penggugat RekonvensiI / Tergugat Konvensi .


ah

lik

7. Memerintahkan kepada Direktorat Jenderal Imigrasi kepada Tergugat

Rekonvensi/Penggugat Konvensi agar memberikan keputusan CEKAL (Cegah


m

ub

Tangkal) yang tidak memberikan ijin untuk meninggalkan Negara Kesatuan


ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Republik Indonesia sampai dengan selesai diputusnya perkara ini dan telah

a
mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

si
8. Menghukum Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi menanggung biaya yang

ne
ng
timbul dalam perkara ini.

9. Menyatakan putusan serta merta dapat dilaksanan terlebih dahulu (uit voerbar bij

do
gu
voeraad) walaupun dilakukan permohonan verset, banding, kasasi, atau upaya

In
A
hukum lainnya.

Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon memberikan putusan yang
ah

lik
seadil-adilnya berdasarkan hukum dan keadilan (ex aequo et bono).
am

ub
Menimbang bahwa selanjutnya segala sesuatu yang termuat dalam berita

acara persidangan perkara ini, untuk menyingkat putusan ini dianggap telah termuat
ep
k

dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini ;


ah

R
Menimbang, bahwa akhirnya para pihak menyatakan tidak ada hal-hal yang

si
diajukan lagi dan mohon putusan ;

ne
ng

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

do
gu

DALAM KONPESI

DALAM EKSEPSI
In
A

Menimbang, bahwa dan tujuan Penggugat adalah sebagaimana diuraikan

diatas ;
ah

lik

Menimbang pada pokoknya Penggugat pada pokoknya mendalilkan :


m

ub

• Terkait mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan oleh


ka

Tergugat kepada Penggugat dengan jabatan Penggugat sebagai General


ep
ah

Hlm 53 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

b
54

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Manager (Commercial) di PT. Ispat Panca Putera, Penggugat baru

a
menandatangani Kontrak Perjanjian Kerja tertanggal 19 Maret 2014 pada

si
tanggal 7 April 2014 dengan masa kerja selama 4 (empat) tahun karena

ne
ng
disesuaikan dengan KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas) terbaru, halmana

sesuai dengan aturan Keimigrasian Indonesia bahwa harus dilakukan

do
gu
pembaruan KITAS apabila terjadi perubahan jabatan dari Tenaga Kerja Asing

In
A
yang bersangkutan, sehingga Penggugat dan keluarganya harus

memperpanjang izin tinggal mereka tersebut di luar negara Indonesia dan yang
ah

lik
menjadi negara tujuan perpanjangan KITAS adalah negara Singapura. Dengan

demikian Penggugat dan keluarganya pergi ke Singapura pada tanggal 24 April


am

ub
2014 dan kembali ke Surabaya pada tanggal 27 April 2014, namun demikian
ep
sebelum berakhirnya masa kerja Penggugat sebagai General Manager, pada
k
ah

tanggal 17 Mei 2014 Penggugat mendapat e-mail dari Mr. Ashok Dutta selaku
R

si
Direktur PT. Ispat Panca Putera yang pada intinya berisi Pemutusan Hubungan

ne
ng

Kerja (PHK) secara sepihak tanpa pemberitahuan tiga bulan sebelumnya oleh

Tergugat dan Tergugat belum membayar membayar hak-hak normatif

do
gu

Penggugat, tindakan Tergugat mem-PHK Penggugat melalui email tidak

berdasar hukum karena telah bertentangan dengan Ketentuan Point ke-13 (jo)
In
A

Point ke -22 Perjanjian Kerja tertanggal 19 Maret 2014 serta Pasal 161 ayat (1)
ah

lik

Undang-Undang Nomor : 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Hal mana

PHK a quo dilakukan secara sepihak oleh Tergugat dan tanpa didahului dengan
m

ub

surat peringatan sebelumnya sebagaimana diatur dalam Point ke-13 (jo) Point
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ke -22 Perjanjian Kerja tertanggal 19 Maret 2014 dan Pasal 161 ayat (1)

a
Undang-Undang Nomor : 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ;

si
ne
ng
Menimbang, bahwa terhadap dalil-dalil Penggugat tersebut, Tergugat telah

mengajukan eksepsi yang pada pokoknya :

do
gu
1. Gugatan Penggugat dalam petitumnya angka 2 dan 3, sangat kontradiktif

satu dengan lainnya ;

In
A
2. Petitum Penggugat adalah obscuur libel (tidak jelas) apa yang diminta
ah

lik
karena pada petitum angka 2, disebutkan bahwa PHK yang dilakukan
am

ub
Tergugat terhadap Penggugat bertentangan dengan ketentuan hukum,

sedangkan di petitum angka 3 menyatakan bahwa hubungan kerja antara


ep
k

Penggugat dan Tergugat putus demi hukum ;


ah

si
3. Jika PHK yang dilakukan oleh Tergugat putus demi hukum, maka mutatis

mutandis tidak membawa akibat hukum apapun terhadap Tergugat atau tidak

ne
ng

membawa konsekuensi hukum apapun. Dengan demikian petitum Penggugat

do
gu

sebagaimana tertuang pada petitum angka 4.1., 4.2., 4.3., 4.4., 4.5., 4.6.,

4.7., 4.8., 4.9. dan 4.10., adalah tidak memiliki dasar hukum sama sekali.
In
A

Sehingga dengan demikian apa yang dituangkan dalam Anjuran oleh

Disnaker Kabupaten Gresik dengan memberikan kompensasi 3 (tiga) bulan


ah

lik

gaji adalah sudah sangat tepat ;


m

ub

Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat tersebut telah dibantah oleh Penggugat


ka

ep

dalam repliknya ;
ah

Hlm 55 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

b
56

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat tersebut telah dibantah Penggugat

a
dan bantahan Penggugat terhadap Eksepsi tersebut, Majelis Hakim berpendapat :

si
1. Gugatan Penggugat dalam petitumnya angka 2 dan 3, sangat kontradiktif satu

ne
ng
dengan lainnya, petitum Penggugat adalah obscuur libel (tidak jelas) apa yang

diminta karena pada petitum angka 2, disebutkan bahwa PHK yang dilakukan

do
gu
Tergugat terhadap Penggugat bertentangan dengan ketentuan hukum, sedangkan di

In
A
petitum angka 3 menyatakan bahwa hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat

putus demi hukum ;


ah

lik
Terhadap eksepsi Gugatan Penggugat kabur ( obcuur libel )
am

ub
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat tersebut dan bantahan

Penggugat terhadap eksepsi tersebut, bahwa eksepsi Tergugat pada pokoknya


ep
k

berkaitan dengan petitum kontradiktif/bertentangan satu dengan lainnya, dalam praktik


ah

R
beracara peradilan biasa ditetapkan sebagai eksepsi Gugatan kabur ( obcuur libel ) atau

si
eksepsi Gugatan tidak jelas ;

ne
ng

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi mengenai Gugatan tidak jelas ( obcuur

do
libel ) Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut ;
gu

Menimbang, bahwa dengan berdasarkan pada ketentuan Pasal 118 ayat (1),
In
A

Pasal 120, dan Pasal 121 HIR, tidak terdapat penegasan merumuskan gugatan secara

jelas dan terang. Namun di dalam praktik peradilan, tetap berpedoman pada ketentuan
ah

lik

Pasal 8 Rv dengan dasar rujukan adalah asas process doelmatigheid (demi


m

ub

kepentingan beracara) ;

Menimbang, bahwa merujuk pada ketentuan Pasal 8 Rv tersebut di atas, pokok-


ka

ep

pokok gugatan disertai kesimpulan yang jelas dan tertentu (een duidelijk en bepaalde
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
conclusie). Berdasarkan ketentuan tersebut, praktik peradilan mengembangkan

a
penerapan eksepsi gugatan kabur (obscuur libel) atau eksepsi gugatan tidak jelas ;

si
Menimbang, bahwa terhadap adanya eksepsi tentang gugatan tidak cermat dan

ne
ng
jelas, Majelis Hakim berpendapat, bahwa gugatan dipandang tidak cermat dan jelas

hanya karena adanya ketidak sesuaian antara dalil posita dengan petitum yang terdapat

do
gu
dalam gugatan. Dalam gugatan yang diajukan oleh Pengugat di Pengadilan Hubungan

In
A
Industrial pada Pengadilan Negeri Gresik tertanggal 28 Januari 2015, Majelis Hakim

tidak menemukan adanya ketidak sesuaian antara dalil posita dengan petitum yang
ah

lik
dituangkan dalam Gugatan Penggugat ;
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan pada uraian tersebut di atas, maka eksepsi

tersebut adalah tidak cukup alasan secara hukum, gugatan Penggugat telah sesuai
ep
k

dengan ketentuan yang termuat dalam Pasal 8 RV, dengan demikian terhadap eksepsi
ah

R
ini harus dinyatakan ditolak ;

si
ne
ng

2. Jika PHK yang dilakukan oleh Tergugat putus demi hukum, maka mutatis mutandis

tidak membawa akibat hukum apapun terhadap Tergugat atau tidak membawa

do
gu

konsekuensi hukum apapun. Dengan demikian petitum Penggugat sebagaimana

tertuang pada petitum angka 4.1., 4.2., 4.3., 4.4., 4.5., 4.6., 4.7., 4.8., 4.9. dan 4.10.,
In
A

adalah tidak memiliki dasar hukum sama sekali. Sehingga dengan demikian apa
ah

lik

yang dituangkan dalam Anjuran oleh Disnaker Kabupaten Gresik dengan

memberikan kompensasi 3 (tiga) bulan gaji adalah sudah sangat tepat ;


m

ub

Menimbang, terhadap PHK yang dilakukan oleh Tergugat putus demi hukum,
ka

ep

maka mutatis mutandis tidak membawa akibat hukum tidak memiliki dasar hukum
ah

Hlm 57 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

b
58

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
oleh karena memerlukan pembuktian terlebih dahulu maka terhadap eksepsi gugatan

a
Penggugat tersebut haruslah di pertimbangkan bersama-sama dengan pokok perkara ;

si
ne
ng
DALAM POKOK PERKARA :

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Gugatan Penggugat adalah segaimana

do
diuraikan diatas ;
gu
Menimbang, bahwa pada pokoknya Penggugat mendalilkan bahwa :

In
A
• Terkait gugatan Penggugat mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) secara
ah

lik
sepihak yang dilakukan Tergugat terhadap Penggugat dengan jabatan

Penggugat sebagai General Manager (Commercial ) di PT. Ispat Panca Putera,


am

ub
Penggugat baru menandatangani Kontrak Perjanjian Kerja tertanggal 19 Maret

2014 pada tanggal 7 April 2014 dengan masa kerja selama 4 (empat) tahun
ep
k

karena disesuaikan dengan KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas) terbaru,


ah

R
halmana sesuai dengan aturan Keimigrasian Indonesia bahwa harus dilakukan

si
pembaruan KITAS apabila terjadi perubahan jabatan dari Tenaga Kerja Asing

ne
ng

yang bersangkutan, sehingga Penggugat dan keluarganya harus

do
memperpanjang izin tinggal mereka tersebut di luar negara Indonesia dan yang
gu

menjadi negara tujuan perpanjangan KITAS adalah negara Singapura. Dengan


In
A

demikian Penggugat dan keluarganya pergi ke Singapura pada tanggal 24 April

2014 dan kembali ke Surabaya pada tanggal 27 April 2014, namun demikian
ah

lik

sebelum berakhirnya masa kerja Penggugat sebagai General Manager, pada


m

ub

tanggal 17 Mei 2014 Penggugat mendapat e-mail dari Mr. Ashok Dutta selaku

Direktur PT. Ispat Panca Putera yang pada intinya berisi Pemutusan Hubungan
ka

ep

Kerja (PHK) secara sepihak tanpa pemberitahuan tiga bulan sebelumnya oleh
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tergugat dan Tergugat belum membayar hak-hak normatif Penggugat, tindakan

a
Tergugat mem-PHK Penggugat melalui email tidak berdasar hukum karena

si
telah bertentangan dengan Ketentuan Point ke-13 (jo) Point ke -22 Perjanjian

ne
ng
Kerja tertanggal 19 Maret 2014 serta Pasal 161 ayat (1) Undang-Undang Nomor

: 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Hal mana PHK a quo dilakukan

do
gu
secara sepihak oleh Tergugat dan tanpa didahului dengan surat peringatan

In
A
sebelumnya sebagaimana diatur dalam Point ke-13 (jo) Point ke -22 Perjanjian

Kerja tertanggal 19 Maret 2014 dan Pasal 161 ayat (1) Undang-Undang Nomor :
ah

lik
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ;
am

Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka Majelis Hakim

ub
mempertimbangkan terlebih dahulu pokok permasalahan yang harus dibuktikan adalah
ep
:
k
ah

1. Apakah alasan Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan Terggugat terhadap


R

si
Penggugat dapat dibenarkan ?

ne
ng

2. Apakah hak-hak Penggugat akibat pemutusan hubungan kerja berupa

pengakhiran Perjanjian Kerja Waktu Tertentu telah dilakukan oleh Tergugat ?

do
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 163 HIR/283 R.Bg Penggugat


In
A

berkewajiban untuk membuktikan hal tersebut diatas ;


ah

lik

Menimbang, bahwa Penggugat untuk menguatkan dalilnya telah mengajukan

alat bukti berupa bukti P -1 sampai dengan P -15 dan saksi-saksi yaitu : Sdri. Rita Puji
m

ub

Rahayu, SH., serta keterangan ahli Dr. Lanny Ramli, SH, M.Hum ;
ka

ep
ah

Hlm 59 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

b
60

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa dari alat-alat bukti yang diajukan oleh Penggugat yaitu alat

a
bukti surat P -1 tentang Surat Perjanjian Kerja tertanggal 19 Maret 2014, P-2 tentang

si
Surat Perjanjian Kerja tertanggal 7 Juni 2008, P -3 tentang Email dari Mr. Ashok Dutta

ne
ng
tertanggal 17 Mei 2014 masalah pemutusan hubungan kerja (PHK) tanggal 17 Mei 2014

oleh Ashok Dutta, P -4 tentang Email dari Penggugat kepada Mr. Ashok Dutta

do
gu
tertanggal 18 Mei 2014 untuk konfirmasi terkait pemutusan hubungan kerja (PHK),

In
A
P -5 tentang Email dari Mr. Ashok Dutta tertanggal 19 Maret untuk segera menindak

lanjuti email sebelumnya terkait pemutusan hubungan kerja (PHK), P-6 tentang Surat
ah

lik
tertanggal 21 Mei 2014 Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara resmi dari Tergugat,

P-7 tentang Surat email dari Mr. Ashok Dutta tentang penganggkatan sebagai General
am

ub
Manager ( Commercial ) tertanggal 17 September 2013 , P -8 tentang Email Penggugat
ep
terkait dengan permintaan bahan baku tertanggal 29 Oktober 2013, P -9a tentang Email
k
ah

dari Mr. Ashok Dutta tertanggal 30 Desember 2013 terkait pengurangan tenaga kerja,
R

si
P -9b Email dari Mr. Pankaj Bhattad tertanggal 16 Februari 2014 terkait laporan

ne
ng

produksi menunjukan peningkatan produksi berkurangnya pengurangan perusahaan

setelah Penggugat menjabat sebagai GM, P -10 tentang Email dari Penggugat

do
gu

tertanggal 22 Februari 2014 masalah overtime, P -11 tentang Surat Nomor : 61/SP-

SM&P/Ex/VI/2014 tertanggal 23 Juni 2014 perihal pengembalian laptop, P-12 tentang


In
A

Surat Nomor : 62/ SP-SM&P/Ex/VI/2014 tertanggal 3 Juli 2014 tanggapan surat nomor.
ah

lik

266/ADM/VI/2014, bukti P-13 tentang Laporan Marketing Snopshot PT. Ispat Panca

Putra, P -14 Surat Permohonan Visa Tinggal Terbatas ( VITAS) kepada Konsulat
m

ub

Jendral Republik Indonesia di Singapura, P -15 Passport atas nama Penggugat ;


ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa alat-alat bukti yang diajukan oleh Penggugat bermeterai

a
cukup, sesuai dengan asli kecuali P -3 tentang Email dari Mr. Ashok Dutta tertanggal 17

si
Mei 2014 copy dari copy, P -4 tentang Email dari Mr. Ashok Dutta tertanggal 18 Mei

ne
ng
2014 copy dari copy, P -5 tentang Email dari Mr. Ashok Dutta tertanggal 14 Maret copy

dari copy, P-7 tentang Surat Email dari Mr. Ashok Dutta tentang penganggkatan

do
gu
sebagai General Manager ( Commercial ) tertanggal 17 September 2013 copy dari

In
A
copy, P -8 tentang Email Penggugat terkait dengan permintaan bahan baku tertanggal

29 Oktober 2013 copy dari copy, P -9a tentang email dari Ashok Dutta tertanggal
ah

lik
30 Desember 2013, P -9b tentang Email dari Mr. Pangkaj Bhattad tertanggal
am

16 Februari 2014 copy dari copy, P -10 tentang email dari Penggugat terkait overtime

ub
copy dari email, P -11 Surat nomor : 61/SP-SM&P/Ex/VI/2014 tertanggal 23 Juni 2014
ep
terkait pengembalian laptop copy dari copy, P -12 Surat Nomor : 62/SP-SM&P/Ex/
k
ah

VII/2014 tertanggal 23 Juli 2013 copy dari copy, P -13 tentang Laporan Marketing
R

si
Snopshot PT. Ispat Panca Putra copy dari print, P -14 Surat Permohonan Visa Tinggal

ne
ng

Terbatas ( VITAS) copy dari copy, P -15 Passport Penggugat adalah copy dari copy

serta Saksi Rita Puji Rahayu, SH yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

do
gu

a. Saksi dibawah sumpah, Saksi sebagai staf administrasi Marketing,

Saksi kenal dengan Asish Ramesh Kapoor, tidak ada hubungan


In
A

keluarga, Saksi kenal dengan Penggugat sejak bekerja di PT. Ispat


ah

lik

Wire Product yaitu sekitar tahun 2010 ;

b. Saksi saat itu sebagai staf administrasi marketing bawahan Asish


m

ub

Ramesh Kapoor, Asish Ramesh Kapoor menjabat sebagai


ka

Marketing Manager, karakternya tegas tetapi tidak pernah ada


ep
ah

Hlm 61 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

b
62

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sengketa dengan bawahan apalagi konflik, karena karena kalau

a
ada masalah selalu membuat jalan keluar dengan win-win

si
solution ;

ne
ng
c. Sekitar bulan Maret tahun 2013 Asish Ramesh Kapoor dipindah ke

Ispat Panca Putra dipromosikan sebagai General Manager, Saksi

do
gu sebagai bawahan Asish Ramesh Kapoor Saksi sering mengikuti

In
A
meting maupun koordinasi dengan atasan;

d. Hubungan Asish Ramesh Kapoor dengan atasan baik-baik saja


ah

lik
dan tidak pernah ada masalah dan selalu koordinasi dengan baik ;

e. Pernah meting dengan Direktur PT. Ispatindo dan Markrting


am

ub
tentang penegasan daerah pemasaran di Indonesia, Asish
ep
Ramesh Kapoor dipersempit daerah pemasaranya di daerah Jawa
k
ah

Timur saja, Asish Ramesh Kapoor bisa menerima dengan baik ;


R

si
f. Saksi tidak mengerti kalau di PT. Ispat Panca Putra ada Serikat

ne
ng

Pekerja dan Saksi tidak sebagai anggota Serikat Pekerja dan

sekarang Saksi sudah mengundurkan diri yaitu sekitar akhir 2013 ;

do
gu

Pendapat ahli Dr. Lanny Ramli, SH, M.Hum, Jabatan Lektor Kepala Fakultas Hukum

Universitas Erlangga, dengan Surat Tugas No : 1589/UN.3.1.3/PPd/2015, dibawah


In
A

sumpah yang pada pokoknya berpendapat :


ah

lik

a. Tenaga Kerja Asing menurut Undang-Undang 13 Tahun 2003 tentang


m

ub

Ketenagakerjaan, adalah warga negara asing pemegang visa dengan

maksud bekerja di negara Indonesia yang harus memenuhi persyaratan,


ka

ep

yang mempekerjakan bukan orang peseorangan dan pemberi kerja wajib


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
memberi kompensasi atas setiap tenaga kerja asing yang diperkerjakannya,

a
masalah tenaga kerja asing yang diatur di dalam Pasal 42 s/d 49 Undang-

si
Undang 13 Tahun 2003 ;

ne
ng
b. Perjanjian kerja waktu tertentu dan perjanjian kerja waktu tidak tertentu

do
gu
adalah perjanjian anatara pekerja/buruh dengan pengusaha/pemberi kerja

yang memuat syarat-syarat kerja dan kewajiban para pihak. Khusus

In
A
perjanjian waktu tertentu ada batasan-batasan :
ah

lik
• Pekerjaan yang sekali selesai atau sifatnya sementara ;

• Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya tidak terlalu lama, dan paling


am

ub
lama 3 (tiga) tahun ;

• Pekerjaan yang sifatnya musiman;


ep
k

• Pekerjaan yang berhubungan denga produk baru, kegiatan baru, atau produk
ah

si
tambahan yang sifatnya masih percobaan atau penjajakan Perjanjian kerja

waktu tertentu ini diadakan paling lama 2 (dua) tahun diatur Pasal 59 ayat (2),

ne
ng

hanya boleh diperpanjang satu kali untuk jangka paling lama satu tahun;

do
gu

a. Perjanjian kerja berakhir apabila :

• Pekerja meninggal dunia;


In
A

• Berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja;


ah

• Adanya putusan pengadilan/penetapan lembaga penyelesaian hubungan


lik

industrial yang mempunyai kekuatan hukum tetap atau


m

ub

• Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam perjanjian


ka

kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama yang menyebabkan


ep
ah

Hlm 63 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

b
64

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
berakhirnya hubungan kerja, pihak yang mengakhiri hubungan keja wajib

a
memberi ganti rugi kepada pihak lainya sebesar upah pekerja sampai batas

si
waktu berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja ;

ne
ng
a. Dalam hal pembuatan perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) yang salah

satu pihaknya tenaga kerja asing dan satu pihak lainya adalah badan hukum

do
gu
Indonesia, tunduk pada ketentuan hukum Indonesia, yaitu Undang-Undang

In
A
Nomor 13 Tahum 2003 tentang Ketenagakerjaan;
ah

b. Tenaga kerja asing dapat dipekerjakan di Indonesia hanya dalam hubungan

lik
kerja untuk jabatan tertentu dan waktu tertentu ;
am

ub
c. Tenaga keja asing apabila tidak mempunyai izin kerja di Indonesia adalah
ep
termasuk tenaga kerja ilegal sebagai konskwensinya apabila terjadi sesuatu
k
ah

terhadap tenaga kerja asing tersebut maka tenaga asing tersebut tidak
R

si
mempunyai hak normatif apapun, karena terhadap hak-haknya tidak

ne
ng

termasuk tenaga kerja asing yang dilindungi Undang-Undang 13 Tahun

2003 ;

do
gu

Menimbang, bahwa Tergugat untuk menguatkan dalil sangkalannya telah


In
A

mengajukan bukti berupa bukti T-1 sampai dengan T-13 dan Saksi-saksi yaitu :

Ir. Anang Subiantoro, Muhammad Adhie Firmansyah, Abdul Choliq ;


ah

lik

Menimbang, bahwa dari alat-alat bukti yang diajukan oleh Tergugat yaitu alat
m

ub

bukti surat T -1 tentang Perjanjian Kerja Pertama tertanggal 7 Juni 2008 antara
ka

Penggugat dan Tergugat, T -2 tentang Perjanjian Kerja Kedua tertanggal 31 Maret 2011
ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
antara Penggugat dan Tergugat, T -3 tentang Perjanjian Kerja Ketiga tertanggal 19

a
Maret 2014 antara Penggugat dan Tergugat, T -4 tentang Surat I tertanggal 24

si
Desember 2013 dari PSP SPN (Pimpinan Serikat Pekerja–Serikat Pekerja Nasional)

ne
ng
PT. Ispat Panca Putra, T -5 tentang Surat II tertanggal 24 Desember 2013 dari PSP

SPN ( Pimpinan Serikat Pekerja –Serikat Pekerja Nasional) PT. Ispat Panca Putra,

do
gu
T -6 Email dari Penggugat tanggal 7 Januari 2014 yang melarang SPL ( Surat Perintah

In
A
Lembur ) over time harus mendapat persetujuan dari Penggugat, T -7 Surat Tergugat

No. 243/ADM/VI/2014 berisi permintaan Surat Pernyataan dari Penggugat surat


ah

lik
pernyataan untuk tidak mengkopi sebagian atau seluruhnya isi data di laptop, T -8
am

tentang Surat Penggugat tanggal 28 Oktober 2008, tentang permohonan pinjaman

ub
untuk pembelian kendaraan bermotor sebesar USD 6,000. Voucher pembayaran bukti
ep
Bank bahwa telah di kridit ke rekening Penggugat sebesar USD 6,000, T -9 Email
k
ah

teguran kepada Penggugat tanggal 7 Februari 2014, tentang penggunaan mobil kantor
R

si
untuk kepentingan pribadi, dan email teguran kepada Penggugat tanggal 25 Februari

ne
ng

2014 pemakaian mobil perusahaan, tentang sikap/attitude yang ugal-ugalan

menjalankan mobilnya di komplek, T -10 tentang Surat Anjuran Disnaker sesuai surat

do
gu

Nomer : 567/1730/437.58/2014 tanggal 29 Agustus 2014, T -11 tentang Surat Nomor :

372/IX/ADM/2014 tentang jawaban Tergugat atas Anjuran dari Disnaker, T -12 tentang
In
A

email Tergugat kepada Penggugat tanggal 21 Mei 2014, tentang pengakhiran


ah

lik

Perjanjian Kerja Ketiga dan pemberitahuan kompensasi 3 bulan upah kepada

Penggugat, T -13 Email kepada Penggugat tanggal 22 Mei 2014 tentang dikirimnya
m

ub

surat via email sesuai permintaan Penggugat serta Saksi :


ka

ep
ah

Hlm 65 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

b
66

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa alat-alat bukti yang diajukan oleh Tergugat bermeterai cukup

a
dan sesuai dengan aslinya kecuali T -1, T -2 adalah copy dari copy, serta Saksi-saksi

si
yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

ne
ng
1. Ir. Anang Subiantoro karyawan PT. Ispat Panca Putra, Jabatan Wakil Kepala

do
gu
Produksi, kenal dengan Penggugat karena sama-sama bekerja di PT. Ispat

Panca Putra, Saksi menyampaikan keterangan dibawah sumpah, pada pokoknya

In
A
menyampaikan keterangan sebagai berikut :
ah

lik
a. Penggugat bernama Asish Ramesh Kapoor bekerja dengan jabatan

General Manager (GM) mulai tahun 2013, sebelumnya sebagai Manager


am

ub
Marketing;

b. Sebagai GM sekitar bulan September 2013 sampai tahun 2014, GM


ep
k

mempunyai tugas mengontrol semua proses produksi maupun komersial,


ah

R
saat itu GM hanya menargetkan 5000 sampai 6000 ton saja per bulan,

si
padahal kekmampuan mesin mencapai 20.000 sampai 25.000 ton,

ne
ng

sehingga menurut hemat kami masih target tersebut terlalu dibawah,

do
sedang produksi 5000 ton tersebut itu hanya batas aman, jadi bukan
gu

merupakan target sesungguhnya dan pada suatu saat pernah


In
A

berproduksi mencapai 11.000 ton lebih, bahkan mendekati 12.000 ton per

bulan ;
ah

lik

c. Sebagai GM, Penggugat juga sering berkoordinasi dan mengecek


m

ub

produksi terjadi sekitar tahun 2012, Penggugat mempunyai pendamping

yaitu Sdr. Imam Hadi ;


ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
d. Penggugat mengalami perubahan perilaku setelah menjabat sebagai

a
GM, berkakter keras, gampang emosional, pernah berselisih/beda

si
pendapat dengan atasanya yaitu Mr. Ashok Dutta, pada waktu itu

ne
ng
Penggugat sangat emosi dan menurut Saksi itu sangat tidak layak

dilakukan oleh seorang bawahan pada atasannya, didalam meting ada

do
gunotelen tapi ngak tahu ada dimana dan yang menyimpan siapa ;

In
A
e. Saksi juga mengetahui Penggugat juga pernah mendapat peringatan dari

atasannya yaitu tentang perilaku;


ah

lik
f. Saksi mengetahui hubungan dengan atasan sudah kuran harmonis ;
am

ub
g. Saksi mengetahui bahwa dokumen-dokumen keimigrasian maupun

dokumen tenaga kerja sebagai tenaga kerja asing Penggugat adalah


ep
k

lengkap, Saksi pernah membacanya ;


ah

R
h. Sekitar bulan Oktober 2013 ada meting dengan Serikat Pekerja (SP)

si
Penggugat berda pendapat dengan SP, Penggugat sempat mengatakan

ne
ng

tidak menyukai SP mengatakan no Union no SPN, ada notulenya tapi

do
Saksi tidak membaca ;
gu

i. Mengetahui Penggugat mendapat email dari perusahaan isinya tentang


In
A

pengakhiran hubungan kerja ;


ah

lik

2. Muhammad Adhie Firmansyah karyawan PT. Ispat Panca Putra, kenal dengan

Penggugat, sama-sama bekerja di PT. Ispat Panca, Saksi siap memberikan


m

ub

Keterangan dibawah sumpah, dan menerangkan pada pokoknya adalah sebagai


ka

berikut :
ep
ah

Hlm 67 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

b
68

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a. Saksi menjabat Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) di PT. Ispat Panca

a
Putra, Saksi mengetahui perkara ini karena sebagai ketua SPN ;

si
b. Saksi sebagai Ketua PSP SPN PT. Ispat Panca Putra pernah

ne
ng
mengajukan surat keberatan pada perusahaan pada tanggal 24

Desember 2013, mewakili anggota Serikat yang isinya kekhawatiran atas

do
gu permasalahan yang terjdi pada perusahaan PT. Ispat Panca Putra

In
A
dibawah kepemimpinan Mr. Asish Kapoor ( target produksi, jenjang

karier, pembelian material yang jelek, produksi menurun, penggantian


ah

lik
mesin baru yang tidak jelas, kesejahteraan karyawan yang tidak

diperhatikan);
am

ub
c. Saksi kembali mengajukan surat keberatan kembali kepada perusahaan,
ep
surat keberatan pada perusahaan pada tanggal 30 Januari 2014, pada
k
ah

saat Penggugat berbicara keras dalam pertemuan bipartite tanggal 31 Okt


R

si
2013 tentang penambahan kompensasi bbm, dari hal itu Penggugat

ne
ng

melanggar Undang-Undang Nomor 21 Tahhun 2000 tentang Serikat

Pekerja dan ini membuat suasana semakin tidak kondusif ;

do
gu

3. Abdul Choliq, menjabat sebagai Supervisor di Workshop Operation Workker,


In
A

dibawahsumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berukut :

a. Saksi mengerti tentang Ketua PSP SPN PT. Ispat Panca Putra mengajukan
ah

lik

surat keberatan pada perusahaan kepemimpinan Mr. Asish Ramesh Kapoor


m

ub

yang jelek dan arogan terhadap SPN, pernah mengatakan No SP No SPN

dan karyawan pada umumnya resah dan tidak kondusif ;


ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
b. Saksi ikut menanda tangani surat PSP SPN PT. Ispat Panca Putra kepada

a
perusahaan tentang kekhawatiran atas permasalahan yang terjdi pada

si
perusahaan PT. Ispat Panca Putra dibawah kepemimpinan Mr. Asish

ne
ng
Ramesh Kapoor ;

c. Saksi tidak mengetahui stuktur organisasi di PT. Ispat Panca Putra, tahunya

do
gu
Penggugat adalah Direkturnya karena kalau pertemuan dengan perusahaan

In
A
Penggugat selalu mewakili kepentingan perusahaan ;

d. Mengerti pertemuan tanggal 31 Oktober 2013 tentang meminta kenaikan


ah

lik
kompensasi bbm Rp. 50.000,- dan disetujui perusahaan Rp.24.000,-
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan alat-alat bukti yang diajukan oleh kedua belah

pihak sebagaimana tersebut di atas dalam kaitannya satu sama lain yang ternyata
ep
k

bersesuaian, Majelis Hakim berpendapat bahwa telah terjadi hubungan kerja antara
ah

R
Tergugat/PT. Ispat Panca Putra dengan Peggugat sejak tanggal 31 Maret 2011, hal

si
tersebut sesuai dengan perintah kerja oleh Tergugat kepada Penggugat, bukti P -1

ne
ng

bersesuaian dengan bukti T -2, perjanjian kerja tanggal 31 Maret 2011 berlaku untuk

do
empat periode (empat tahun) sejak tanggal pembuatan perjanjian sehingga akan
gu

berakhir 1 April 2015 dan dilanjutkan T -3 Perjanjin Kerja tanggal 19 Maret 2014
In
A

berlaku untuk empat periode (empat tahun) berlaku sampai dengan Maret 2018 ;
ah

lik

Menimbang, bahwa bukti-bukti tersebut diatas, khususnya bukti T -2 perjanjian

kerja tanggal 31 Maret 2011 dan bukti T -3 perjanjian kerja tanggal 19 Maret 2014
m

ub

Majelis Hakim berpendapat bahwa lamanya waktu yang diperjanjikan adalah


ka

ep
ah

Hlm 69 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

b
70

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bertentangan dengan ketentuan perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) yaitu dua tahun

a
dan dapat diperpanjang sekali paling lama satu tahun ;

si
ne
Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat Penggugat adalah tenaga kerja

ng
asing legal, menurut ketentuan perundangan diatur dalam Pasal 42 sampai Pasal 49

do
gu
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, Penggugat sebagai tenaga kerja asing

dilengkapi dokumen ketenaga kerjaan, hal tersebut didalam persidangan tidak dibantah

In
A
oleh Tergugat dan bersesuaian dengan keterangan Pengusaha poin 5 pada anjuran
ah

Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik dan bersesuaian dengan pendapat ahli bahwa

lik
tenaga kerja asing disamping harus mempunyai dokumen keimigrasian harus juga
am

ub
harus dilengkapi dengan dokumen ketenagakerjaan yang sesuai peraturan

perundangan yang berlaku dan peraturan ketenagakerjaan lainnya ;


ep
k

Menimbang, bahwa pasal 42 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 :


ah

1) Setiap pemberi kerja yang mempekerjakan tenaga kerja asing


R

si
wajib memiliki ijin tertulis dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk ;

ne
ng

(4) Tenaga Kerja Asing dapat dipekerjakan di Indonesia hanya dalam hubungan kerja

untuk jabatan tertentu dan waktu tertentu ;

do
gu

Menimbang, bahwa penggunaan tenaga kerja asing seperti yang diatur dalam
In
A

pasa-pasal tersebut adalah mensyaratkan sebagai tenaga kerja waktu tertentu ;


ah

lik

Menimbang, bahwa pasal 57 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 :

1) Perjanjian kerja waktu tertentu dibuat secara tertulis serta harus menggunakan
m

ub

bahasa Indonesia ;
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3) Dalam hal perjanjian kerja dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa

a
asing, apabila kemudian terdapat perbedaan penafsiran antara keduanya

si
maka yang berlaku perjanjian kerja yang dibuat dengan bahasa

ne
ng
Indonesia ;

do
gu
Menimbang, bahwa pasal 59 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 :

(3) Perjanjian kerja waktu tertentu dapat diperpanjang atau diperbaruhi ;

In
A
4) Perjanjian kerja waktu tertentu yang didasarkan atas jangka waktu tertentu
ah

lik
dapat diadakan untuk waktu paling lama 2 (dua) tahun dan hanya boleh

diperpanjang 1 (satu) kali untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun ;
am

ub
Menimbang, bahwa pasal 62 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 : ep
Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya jangka
k
ah

waktu yang menetapkan dalam perjanjian kerja waktu tertentu atau berakhirnya
R

si
hubungan kerja bukan karena ketentuan sebagai mana dimaksud dalam Pasal 61 ayat

ne
ng

(1), pihak yang mengakhiri hubungan kerja diwajibkan membayar ganti rugi kepada

pihak lainya sebesar upah pekerja/buruh sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu

do
gu

perjanjian kerja ;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P -3, bukti P -4, bukti P -5, bukti P -6
In
A

identik dengan bukti T -12, T -13, Tergugat mengadakan pengakhiran perjanjian


ah

lik

hubungan kerja waktu tertentu secara sepihak ;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P -1 yang identik dengan bukti T -3 tentang


m

ub

Perjanjian yang berlaku tanggal 19 Maret 2014 yang ditanda tangani kedua belah pihak
ka

ep

dan belum dilaksanakan sepenuhnya, Penggugat baru mengurus perpanjangan Kartu


ah

Hlm 71 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

b
72

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Izin Tinggal Terbatas/KITAS untuk memperbaruhi IMTA, Penggugat telah memdapat

a
pemberitahuan email dari Tergugat yang isinya adalah pemutusan hubungan kerja

si
(PHK) antara Penggugat dengan Tergugat, hubungan kerja antara Penggugat dan

ne
ng
Tergugat sudah tidak kondusif bukti T -4, bukti T -5 dan bukti T -9, suasana hubungan

kerja tersebut menunjukkan sudah tidak mungkin dilanjutkan kembali hubungan kerja

do
gu
antara Penggugat dan Tergugat, oleh karena Majelis Hakim berpendapat bahwa,

In
A
terhadap permasalahan kesatu, tentang pemutusan hubungan kerja ataupun

pengakhiran hubungan kerja waktu tertentu (PKWT) secara sepihak yang dilakukan
ah

lik
oleh Tergugat terhadap Penggugat sesai dengan bukti P -3, bukti P -4, bukti P -5,

bukti P -6 yang ternyata identik dengan bukti T -12, T -13 adalah tidak disertai dengan
am

ub
alasan-alasan yang syah maka petitum angka 2, dan angka 3 dan harus dikabulkan ;
ep
k

Menimbang, bahwa terhadap pokok permasalahan kedua hak-hak Penggugat


ah

R
akibat pemutusan/pengakhiran hubungan kerja waktu tertentu ( PKWT ) yang telah

si
dilakukan oleh Tergugat, maka sebagai mana pertimbangan Majelis Hakim sebelumnya

ne
ng

bahwa perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) yang termuat dalam bukti P -1,

do
dilanjutkan dengan bukti P -2 sebagai penggantinya, adalah identik dengan T -3 adalah
gu

syah, kecuali terhadap poin 13 mengenai masa berlaku 4 tahun untuk itu ganti rugi
In
A

haruslah disesuai dengan Pasal 59 ayat (4) jo Pasal 62 Undang-Undang Nomor 13

Tahun 2003 :
ah

lik

“Perjanjian kerja waktu tertentu yang didasarkan atas jangka waktu tertentu dapat
diadakan untuk waktu paling lama 2 (dua) tahun dan hanya boleh diperpanjang 1
m

ub

(satu) kali untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun” dan “ Apabila salah satu
ka

pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya jangka waktu yang


ep

menetapkan dalam perjanjian kerja waktu tertentu atau berakhhirnya hubungan kerja
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bukan karena ketentuan sebagai mana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1), pihak

a
yang mengakhiri hubungan kerja diwajibkan membayar ganti rugi kepada pihak

si
lainnya sebesar upah pekerja/buruh sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu
perjanjian kerja”.

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian diatas Majelis Hakim berpendapat

do
gu
bahwa hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat adalah perpanjangan hubungan

kerja/kontrak kerja yang kedua di PT. Ispat Panca Putra, sesuai dengan Pasal 59 ayat

In
A
(4) hanya untuk waktu untuk satu tahun ;
ah

lik
Menimbang, bahwa hubungan kerja yang kedua antara Penggugat dan Tergugat
am

ub
telah berjalan selama dua bulan, dan Tergugat melakukan pemutusan hubungan kerja

(PHK) secara sepihak pada tanggal 17 Mei 2014, maka petitum Penggugat angka 4
ep
yang memohon kepada Majelis Hakim untuk menyatakan menghukum Tergugat untuk
k
ah

memberikan hak normatif Penggugat dikabulkan untuk sebagian yaitu berupa ganti rugi
R

si
terhadap Penggugat sebanyak 10 ( sepuluh) bulan upah pokok, sesuai pasal 62

ne
ng

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ;

do
Menimbang, bahwa komponen yang menjadi dasar perhitungan ganti rugi adalah
gu

sebesar upah pokok sebulan yaitu gaji bulanan ( US $ 3.800 ) dikurangi insentif sebesar
In
A

(US $ 500) yaitu sebesar ( US $ 3,300 ) bersih sebulan = 10 x US $ 3,300

dikalikan kurs sebesar Rp 12.500,- sebesar Rp. 412.500.000,- ( Empat ratus dua belas
ah

lik

juta lima ratus ribu ruiah ).


m

ub

Menimbang, bahwa terhadap selebihnya seperti uang biaya operasional, uang

pesangon, uang penghargaan masa kerja, biaya perjalanan kenegara asal, biaya
ka

ep

penggantian cuti, Asuransi Premium, bonus kerja, upah proses tidak diatur dalam Pasal
ah

Hlm 73 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

b
74

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
62 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 dan didasarkan pula pada aktivitas yang

a
seharusnya dilakukan oleh Penggugat apabila masih aktif, maka terhadap permohonan

si
yang demikian haruslah ditolak ;

ne
ng
Menimbang, bahwa telah ternyata antara Penggugat dengan Tergugat telah

do
gu
terjadi pemutusan hubungan kerja, maka berdasarkan pasal 48 Undang-Undang

Nomor 13 Tahun 2003, yang menyatakan pemberi kerja yang mempekerjakan tenaga

In
A
kerja asing wajib memulangkan tenaga kerja asing ke negara asalnya setelah hubungan
ah

kerja berakhir, maka Penggugat berhak mendapat tiket perjalanan kembali ke

lik
negaranya yaitu India, oleh karenanya petitum 4 point 8 patut dikabulkan ;
am

ub
Menimbang, bahwa terhadap petitum Penggugat angka 5 yang memohon
ep
kepada Majelis Hakim untuk menyatakan sah dan berharga sita jaminan ( conservatoir
k

beslag ) atas milik Tergugat berupa tanah dan bangunan pabrik PT. Ispat Panca Putra
ah

si
yang terletak di Jalan Tridarma No. 3 Kawasan Industri Gresik Kav. D1-9/14 – 22 oleh

ne
karena tidak didapat alasan yang dapat dibuktikan oleh Penggugat bahwa Tergugat
ng

tidak dapat menjalankan putusan atau menggelapkan dan melarikan asetnya maka

do
gu

petitum angka 5 haruslah ditolak ; In


Menimbang, bahwa terhadap petitum Penggugat angka 6 yang memohon
A

kepada Majelis Hakim untuk menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa
ah

lik

( dwangsom ) atas keterlambatan pemenuhan pembayaran sebesar Rp. 10.000.000,00

( sepuluh juta rupuah ) terhitung sejak putusan dibacakan oleh karena putusan ini
m

ub

berupa pembayaran sejumlah uang yang pelaksanaan putusanya dapat dilakukan


ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dengan upaya paksa berupa sita eksekusi atas harta-harta/aset Tergugat guna

a
pemenuhan isi putusan ini oleh karenanya petitum angka 6 haruslah ditolak ;

si
ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas gugatan

Penggugat dikabulkan sebagian ;

do
gu
DALAM REKONVENSI

In
A
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat Rekonvensi yang
ah

lik
pada pokoknya adalah mengenai sikap Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi
am

ub
terhadap Serikat Pekerja yang dikaitkan dengan pelanggaran dan sangsi pidana yang

diatur di dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja ;


ep
k

Menimbang, bahwa selain itu Penggugat Rekonvensi meminta ganti rugi


ah

R
apabila Penggugat Konvensi/ Tergugat Rekonvensi tidak menyerahkan Laptop beserta

si
meng- copy program yang ada dalamnya ;

ne
ng

Menimbang, bahwa berkaitan dengan masalah perbankan dan permasalahan

do
gu

pencegahan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk tetap berada di Negara

Kesatuan Republik Indonesia dan tidak meninggalkan Negara Kesatuan Republik


In
A

Indonesia sebelum permasalahan ini selesai ;


ah

lik

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim menilai menjadi pokok


m

ub

permasalahan antara kedua belah pihak adalah mengenai hal-hal tidak menjadi

kewenangan Pengadilan Hubungan Industrial ;


ka

ep
ah

Hlm 75 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

b
76

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa Pengadilan Hubungan Industrial hanya berwenang

a
memeriksa dan memutuskan seperti dalam Pasal 56 Undang-Undang Nomor 2 Tahun

si
2004 yaitu memeriksa :

ne
ng
a. Di tingkat pertanma mengenai perselisihan hak ;

b. Di tingkat pertama dan terkhir mengenai perselisihan kepentingan ;

do
gu
c. Di tingkat pertama mengenai perselisihan pemutusan hubungan kerja ;

In
A
d. Di tingkat pertama dan terakhir mengenai perselisihan antar serikat pekerja/

setikat buruh dalam satu perusahaan ;


ah

lik
Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut di atas maka Majelis Hakim
am

ub
berpendapat bahwa perselisihan tersebut adalah bukan kewenangan Pengadilan

Hubungan Industrial maka gugatan Penggugat Rekonvensi dinyatakan tidak diterima ;


ep
k
ah

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat Rekonvensi telah


R

si
dinyatakan tidak diterima maka petitum-petitum sebagaimana diuraiklan dalam petitum

ne
ng

angka 1 sampai 9 harus dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke

Verklaard) ;

do
gu

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI :


In
A

Menimbang, bahwa oleh karena dalam gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat


ah

lik

Rekonvensi telah dinyatakan dikabulkan sebagian, sedangkan gugatan Tergugat


m

ub

Konvensi /Penggugat Rekonvensi telah dinyatakan tidak dapat diterima seluruhnya

maka terhadap Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi haruslah dibebankan


ka

ep

membayar biaya yang timbul dalam perkara ini ;


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 58 Undang - Undang Nomor :

a
2 Tahun 2004 menentukan bahwa pihak - pihak yang berperkara tidak dikenakan biaya

si
apabila nilai gugatannya di bawah Rp. 150.000.000,- (Seratus lima puluh juta rupiah) ;

ne
ng
Menimbang, bahwa oleh karena nilai gugatan dalam perkara ini adalah di atas

Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) maka biaya yang timbul dalam

do
gu
perkara ini dibebankan kepada Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi sebesar

In
A
Rp. 286.000,00,- (dua ratus delapan puluh enam ribu rupiah) ;

Memperhatikan ketentuan-ketentuan HIR, Undang-Undang Nomor 13 Tahun


ah

lik
2003 tentang Ketenagakerjaan dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang

Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial serta ketentuan lain yang


am

ub
bersangkutan ;
ep
ME NGADI L I:
k
ah

R
DALAM KONPENSI :

si
DALAM EKSEPSI :

ne
ng

• Menolak eksepsi Tergugat ;

do
gu

DALAM POKOK PERKARA


1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;
In
A

2. Menyatakan Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan oleh Tergugat

kepada Penggugat adalah tidak sah dan bertentangan dengan ketentuan


ah

lik

hukum yang berlaku ;


m

ub

3. Menyatakan putus hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat

karena Pemutusan Hubungan Kerja sejak tanggal 17 Mei 2014 ;


ka

ep
ah

Hlm 77 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

b
78

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4. Menghukum Tergugat untuk membayar secara tunai dan sekaligus kepada

a
Penggugat atas hak-hak atau ganti rugi sisa waktu Perjajian Kerja Waktu

si
Tertentu (PKWT) yang belum dijalani sejak bulan Maret tahun 2015 sampai

ne
ng
dengan bulan Desember tahun 2015 dengan perincian sebagai berikut :

• Besar Gaji pokok perbulan adalah US D 3,300 dengan sisa waktu Perjajian

do
gu
Kerja Waktu Tertentu (PKWT) selama 10 bulan, jumlah ganti rugi yang harus

In
A
diterima sesuai batas waktu perjanjian sebesar : 10 X US D 3.300 X Rp.

12.500,- ( Kurs per satu US D Rp. 12.500,-) = Rp 412.500.000,- ( Empat ratus


ah

lik
dua belas juta lima ratus ribu rupiah ) ;
am

ub
• Tiket perjalanan ke India untuk 4 (empat) orang (one way ticket, Singapore

Airlines) sebesar US $ 3,100 ( US Dolar tiga ribu, seratus ) atau jika di kurs
ep
k

dalam rupiah adalah Rp. 38.750.000,- ( tiga puluh delapan juta tujuh ratus lima
ah

puluh ribu rupiah ) ;


R

si
5. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya ;

ne
ng

DALAM REKONVENSI

do
gu

1. Menyatakan gugatan Penggugat Rekonpesi tidak dapat diterima ;

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI :


In
A

Menghukum Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvesi untuk membayar biaya perkara


ah

lik

yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 286.000,00,- (dua ratus delapan puluh enam

ribu rupiah) ;
m

ub

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan


ka

ep

Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Gresik, pada hari Rabu, tanggal 22 April
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2015, oleh kami, I Putu Gede Astawa, S.H., M.H, sebgai Hakim Ketua, Rihatin

a
Boedijono, S.H., dan Ismail, S.H., masing - masing Hakim Ad-hoc sebagai Hakim

si
Anggota, yang ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Hubungan

ne
ng
Industrial pada Pengadilan Negeri Gresik Nomor 4/Pdt.Sus-PHI/2014/ PN.Gsk,

putusan tersebut pada hari Kamis, tanggal 23 April 2015, diucapkan dalam persidangan

do
gu
terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota

In
A
tersebut, serta dibantu oleh I Nyoman, S.H., M.H., Panitera Pengganti dan dihadiri

kuasa Penggugat serta kuasa Tergugat.


ah

lik
am

ub
ep
Hakim-hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,
k
ah

si
RIHATIN BOEDIJONO, S.H. I PUTU GEDE ASTAWA, S.H., M.H.

ne
ng

do
I S M A I L, S.H.
gu

Panitera Pengganti,
In
A

I NYOMAN MERTAKIRANA, S.H., M.H


ah

lik
m

ub

Perincian biaya :

1. PNBP Pendaftaran Gugatan…….Rp. 30.000,00,-


ka

2. ATK………………………………….Rp. 50.000,00,-
ep

3. Biaya Panggilan…………………...Rp. 185.000,00,-


ah

Hlm 79 dari 76 hlm Put Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2015/PN. Gsk.


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

b
80

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4. PNBP Panggilan…………………..Rp. 10.000,00,-

a
5. Redaksi……………………………..Rp. 5.000,00,-

si
6.
Materai......................................... Rp. 6.000,00,-

ne
ng
Jumlah……………………………... Rp. 286.000,00,-
(dua ratus delapan puluh enam ribu rupiah)

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80

Anda mungkin juga menyukai