Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Zat Yang Maha Pintar, Allah SWT
atasberkat rahmat dan Hidayah-Nya lah Makalah ini dapat penulis
selesaikan.Makalah mengenai sediaan saturasi ini penulis susun dalam rangka
memenuhi tugas salah satu mata kuliah Farmasetika I yang diampu oleh Ibu Heni
Lutfiyati, S.Si.,Apt.Dalam makalah ini, penulis memberi penjelasan mengenai
sediaan saturasi berupa definisi, teori pembentukan, teori preparasi, langkah agar
sediaan yang dibuat berhasil, cara penyimpanan, serta cara pemakaian.Penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu
dalampenyusunan makalah ini, terutama kepada dosen pengampu yang telah
banyak membimbing penulis. Tanpa adanya arahan, bimbingan, serta dukungan
dari berbagai pihak, makalah ini belum tentu dapat terselesaikan.Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan.
Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
untuk terciptanya tugas yang lebih baik lagi.Atas perhatiannya penulis ucapkan
terimakasih .

Magelang , 27 Agustus 2013

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
 

Definisi Saturasi

Saturasi adalah obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam dengan basa tetapi gas yang terjadi
dalam larutan, adalah jenuh dengan gas ( Anonim, 2008).Saturasi merupakan obat cair yang pada
prinsipnya larutan yang jenuh dengan CO2.
CO2 berfungsi sebagai corrigens. Saturatorio tidak dapat disimpan dalam waktu lamakarena
akan memperlambat CO2
hilang, sehingga tidak memenuhi syarat saturasi lagi(Nanizar, 2000).

Tujuan pemberian obat saturasi:


1. Untuk menutupi rasa garam yang tidak enak
2. CO2 mempercepat absorbs
3. Merangsang keluarnya getah pencernaan yang banyak
4.  Sebagai carminativum atau laxans
5. Untuk antioxidant
6. Memberi efek psikologi bahwa obat tersebut kuat

 
BAB II
PEMBAHASAN

Teori Pembentukan
Dari pengertian saturasi yakni obat minum yang direaksikan darisuatu asam dan suatu karbonat,
di mana harus dijaga supaya cairan dijenuhkan dengan gas karbondioksida.Koefisien absorbsi
dari gas karbondioksida besarnya kira-kira 1.2, maka tiap obat minuman ini mengandung kira-
kira 1 ml CO2.

Pada pembuatan penjenuhan-penjenuhan, dikehendaki supaya baik asam maupun


hidrogenkarbonat atau karbonatnya dicampurkan dalam keadaan terlarut kedua-duanya.Misalnya
jika suatu penjenuhan harus dibuat dengan asamamigdalat dan natrium hidrogenkarbonat, maka
natrium hidrogen karboat harus dilarutkan. Pada umumnya air yangtersedia tidak cukup untuk
melarutkan asamamigdalat, sehingga hanya dituangi dengan sisa air. Pada penambahan natrium
hidrogen karbonat , asamamigdalat akan mudah larut.Sebagai contoh berikutnya yakni Potio
effervescent yang merupakan saturatio yang CO2-nya lewat jenuh (Anonim, 2008).Di sini
natrium hydrogen karbonat tepat sesuai dengan asam sitrat. Dari air yang tersedia, 70% dipakai
untuk melarutkan natrium hidrogen karbonat (bagian basa),sedangkan sisanya yaitu 30%
digunakan untuk melarutkan asam sitrat (bagian asam)

Penambahan asam kepada basa untuk membuat larutan seberat-beratnya (B.J besar).Bagian asam
akan lebih mudah turun melalui bagian basanya karena reaksi dari asam.Penambahan asam
secara teratur dan botol harus digoyang-goyangkan terus menerus. Jika hal ini tidak dilakukan,
maka di dalam botol akan terbentuk dua lapisan yang akan bercampur. Hal ini akan
menyebabkan banyaknya gas karbondioksida dan botol akan meledak.
Prinsip terbentuknya saturasi sebagai berikut :
 Asam organik + garam bicarbonat --> CO2
  Asam sitrat + NaHCO3 --> Na Citrat + CO2
 
Pada pembuatan larutan secara saturasi, harus dibuat dalam keadaan dingin dan tidak boleh
dikocok.

Teori Preparasi
 Pada saturasi larutan tersebut dijenuhkan dengan gas CO2
. Pada pembuatan larutan secara saturasi harus dibuat dalam keadaan dingin dan tidak boleh
dikocok (Anief, 2000).Pada obat seperti tablet effervescent, apabila dimasukkan ke dalam air
akan membentuk CO2
, karena reaksi kimia dari dua unsure dalam tablet carbonat atau bicarbonate bereaksi dengan asam
organik. Bahan obat yang biasanya dicampurkan pada kedua unsure tersebut adalah yang larut dalam air
(Nanizar, 2000).
Berikut adalah salah satu cara membuat larutan saturasi :
1. Komponen basa dilarutkan dalam dua per tiga bagian air yang tersedia.
MisalnyaNaHCO3 digerus-tuang kemudian masuk botol.
2. Komponen asam dilarutkan dalam sepertiga bagian air yang tersedia.
3. Dua per tiga bagian asam masuk kedalam botol yang sudah berisi bagian basanya,gas yang
terjadi dibuang seluruhnya.
4. Sisa bagian asam dituangkan hati-hati lewat tepi botol, segera tutup dengan sampagne
knop (berdrat) sehingga gas yang terjadi tertahan didalam botol tersebut

Penambahan bahan-bahan :Zat yang dilarutkan dalam bagian asam adalah :


1. Zat netral dalam jumlah kecil. Jika jumlahnya banyak , sebagian dilarutkan ke dalam
asam dan sebagian lagi dilarutkan ke dalam bagian basa sesuai dengan perbandingan jumlah airnya.
2. Zat-zat yang mudah menguap
3. Ekstrak dalam jumlah kecil dan alcohol.
4. Sirop

Zat-zat yang dilarutkan dalam bagian basa :


1. Garam dari asam yang sukar larut, misalnya Na-benzoat, Na-salisilat.
2. Jika saturasi mengandung asam tartrat, garam-garam kalium dan ammonium harus
ditambahkan kedalam bagian basanya, jika tidak, akan terbentuk endapan kalium atau
ammonium dari asam tartrat

Hal-hal yang perlu diperhatikan agar bentuk sediaan berhasil dibuat


1. Diberikan dalam botol yang kuat, berisi kira-kira 9/10 bagian dan tertutup kedap dengan
tutup gabus atau karet yang rapat. Kemudian diikat dengan sampagne knop.
2. Tidak boleh mengandung bahan obat yag tidak larut, karena tidak boleh dikocok,
pengocokan membuat botol pecah karena botol berisi gas dalam jumlah besar.
Dalam hal ini, sediaan saturasi dibuat sedemikian rupa sehingga tidak perlu
digojok,karena penggojokan akan banyak menyebabkan gas CO2 yang hilang, seperti:
1. Zat zat netral dilarutkan dalam larutan asam nitrat
2. Tintura, zat yang mudah menguap, dan dalam jumlah sedikit serta garam
alkaloiddilarutkan dalam bagian yang asam
3. Senyawa yang bereaksi alkalis meskipun dapat larut, dilarutkan dalam bagian basa.
Zat yang tidak dapat larut dalam larutan saturasi tersebut, tidak boleh dilarutkan
melainkan dipisah dan dibuat serbuk. Zat yang larut bagian basa, tetapi pada
penambahan bagian asam daapat terjadi endapan, maka zat tersebut tidak boleh
dicaampur dalam sediaan saturasi tersebut. Pada pembuatan larutan secara saturasi
harus dibuat dalam keadaan dingin dan tidak boleh dicampur dalam sediaan saturasi
tersebut. Pada pembuatan larutan secara saturasi harus dibuat dalam keadaan dingin
dan tidak boleh digojok.

Contoh :
1. Sirop. Jika sirop mengandung lendir maka penambahan harus dilakukan dengansangat
hati-hati untuk mencegah pembentukan busa yang terlalu banyak.
2. Persenyawaan yang mudah menguap, seperti aether cum spiritus, tincturae, spirituscitri
dsb.
3. Garam- garam netral. Jika terdapat dalam jumlah yang besar maka ini kita bagikan kepada
bagian asam dan bagian basanya menurut perbandingan yang sama seperti air.
4. Garam alkaloida. Dengan bagian basa, garam-garam ini akan menghasilkan suatu
endapan.
 
Cara Penyimpanan
Sediaan saturasi sebaiknya disimpan dalam botol yang kuat, berisi kira-kira 9/10 bagian dan
tertutup kedap dengan tutup gabus atau karet yang rapat. Kemudian diikat dengan sampagne
knope. Tidak boleh mengandung bahan obat yag tidak larut,karena tidak boleh dikocok,
pengocokan membuat botol pecah karena botol berisi gas dalam jumlah besar.
 
Cara Pemakaian
 Sediaan saturasi digunakan dengan pemakaian secara oral.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Saturasi adalah obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam dengan basa tetapi gas yang terjadi
dalam larutan, adalah jenuh dengan gas ( Anonim, 2008).Saturasi merupakan obat cair yang pada
prinsipnya larutan yang jenuh dengan CO2.

Tujuan pemberian obat saturasi:


1. Untuk menutupi rasa garam yang tidak enak
2. CO2 mempercepat absorbs
3. Merangsang keluarnya getah pencernaan yang banyak
4.  Sebagai carminativum atau laxans
5. Untuk antioxidant
6. Memberi efek psikologi bahwa obat tersebut kuat

Pada pembuatan larutan secara saturasi, harus dibuat dalam keadaan dingin dan tidak boleh
dikocok.

Sediaan saturasi sebaiknya disimpan dalam botol yang kuat, berisi kira-kira 9/10 bagian dan
tertutup kedap dengan tutup gabus atau karet yang rapat. Kemudian diikat dengan sampagne
knope. Tidak boleh mengandung bahan obat yag tidak larut,karena tidak boleh dikocok,
pengocokan membuat botol pecah karena botol berisi gas dalam jumlah besar.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008.  Ilmu Resep untuk sekolah menengah farmasi kelas X 


. Yogyakarta :Depkes RI.

Duin, van C.F. 1954. Buku Penuntun Ilmu Resep dalam Praktek Dan Teori
. Jakarta :SMF Ditkesad.

Nanizar. 2000. http://rizkaan.com/saturasi-dan-netralisasi/.

Anda mungkin juga menyukai