4-2004
Daftar isi
i
SNI 04-7021.5.4-2004
ii
SNI 04-7021.5.4-2004
Prakata
Standar Nasional Indonesia Peralatan dan sistem telekontrol - Bagian 5: Protokol transmisi -
Seksi 4: Definisi dan pengkodean aplikasi elemen informasi ini merupakan adopsi dari
standar IEC seri 60870-5-4:1993 Telecontrol equipment and systems - Part 5: Transmission
protocols - Section 4: Definition and coding of application information elements dengan
melakukan beberapa perubahan yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di
Indonesia.
Standar ini dirumuskan oleh Panitia Teknik 57E Sistem Kendali Jauh, yang para anggotanya
mewakili pengguna, pabrikan, instansi pemerintah dan pakar-pakar yang berkepentingan.
Standar ini telah dibahas dalam rapat-rapat teknis, prakonsensus dan dikonsensuskan pada
tanggal 5 Nopember 2002 di Jakarta.
Standar ini dapat menjadi acuan dalam pengembangan dan aplikasi telekontrol di Indonesia.
iii
SNI 04-7021.5.4-2004
Seri standar dari Peralatan dan sistem telekontrol – Bagian 5: Protokol transmisi ini
diaplikasikan pada peralatan dan sistem telekontrol dengan transmisi data bit secara
serial yang dikodekan untuk pemantauan dan pengendalian proses-proses yang tersebar
secara geografis.
Pasal 5 menerapkan metode deklarasi untuk tipe data dasar yang didefinisikan dalam
pasal 4 dan memperkenalkan subtipe data tertentu.
Pasal 6 menampilkan sebuah himpunan elemen informasi yang sering digunakan dalam
aplikasi telekontrol. Elemen beserta aplikasi yang disarankan dan disebutkan untuk
elemen ini merupakan rekomendasi. Deklarasi yang ditetapkan dari elemen informasi
harus tetap dalam profil aplikasi.
Elemen informasi tunggal, runtunan atau kombinasi dari elemen informasi dapat
membentuk sebuah obyek informasi yang diidentifikasi oleh sebuah alamat obyek
dan oleh sebuah spesifikasi struktur obyek seperti yang dispesifikasikan dalam SNI
04-7021.5.3-2004.
2 Acuan normatif
Dokumen normatif berikut ini berisi ketetapan yang, melalui acuan dalam teks ini,
menetapkan bagian seri standar ini. Pada saat publikasi, edisi yang tertera di bawah ini
masih berlaku. Seluruh dokumen normatif dapat direvisi dan pihak-pihak yang bersepakat
dengan berdasarkan pada seri standar ini didorong untuk menyelidiki kemungkinan
pengaplikasian edisi terkini dari dokumen normatif yang tertera di bawah ini.
IEC 870-1-3: 1990, Telecontrol equipment and systems – Part 1: General considerations
– Section 3: Glossary
1 dari 19
SNI 04-7021.5.4-2004
3 Definisi
Untuk keperluan subbab seri standar ini, berlaku definisi sebagai berikut:
3.1
tipe data
metode penampilan data yang didefinisikan
CONTOH Tipe data INTEGER untuk semua bilangan atau tipe data OCTETSTRING untuk
kumpulan oktet.
3.2
ukuran data
panjang field dari tipe data spesifik dalam satuan bit
3.3
elemen informasi
kuantitas variabel yang didefinisikan dengan baik dan tak dapat diuraikan lagi
3.4
profil
sebuah himpunan yang terdiri dari satu atau beberapa standar dasar, dan, apabila
memungkinkan, identifikasi klas, subhimpunan, opsi dan parameter yang dipilih dari
standar dasar tersebut, diperlukan untuk menyempurnakan sebuah fungsi tertentu (lihat
3.1.2 dari ISO/IEC 10000-1).
Elemen informasi didefinisikan dengan metode deklarasi sintaktik dan semantik berikut
ini:
Tipe data Ukuran data Posisi bit Nilai dan kode Fungsi
Nama elemen informasi := TYPE i [p1..p1 + i - 1] <v1..vn kode> := Fungsi
Simbol “:=” digunakan untuk menghubungkan informasi deklarasi field ke nama elemen
informasi dan untuk menghubungkan fungsi ke deklarasi field.
2 dari 19
SNI 04-7021.5.4-2004
Nomor
Tipe data Simbol Keterangan
tipe
1 UNSIGNED INTEGER UI Seluruh bilangan positif
2 INTEGER I Seluruh bilangan positif atau negatif
3 UNSIGNED FIXED POINT UF Bilangan fixed point positif
4 FIXED POINT F Bilangan fixed point positif atau negatif
5 REAL R Bilangan floating point positif atau negatif
6 BITSTRING BS Kumpulan bit independen 1)
7 OCTETSTRING OS Kumpulan oktet
Ukuran data i, yang ditulis setelah simbol notasi tipe data, adalah bilangan kardinal yang
menspesifikasikan panjang dari sebuah field data dalam satuan bit.
Posisi bit dari sebuah field dengan ukuran data i dinyatakan dalam tanda kurung kotak
[p1..pn], dimana p1 dan pn menyatakan bit pertama dan bit terakhir field tersebut. Urutan bit
diperlihatkan dalam aturan berikut ini:
Oktet Bit
1 8 7 6 5 4 3 2 1
2 16 15 14 13 12 11 10 9
. . . . . . . . .
. . . . . . . . .
j 8j 8j-1 8j-2 8j-3 8j-4 8j-5 8j-6 8j-7
CONTOH Apabila sebuah BITSTRING berukuran 6 menempati field yang diarsir pada tabel 2,
maka BITSTRING tersebut dinyatakan sebagai BS6[7..12]. Bit terakhir dari sebuah field berukuran
i yang dimulai dari posisi p1 dinyatakan dengan pn=p1+i-1. Apabila ukuran field adalah 1, maka
posisi tersebut dinyatakan dengan notasi tunggal [p1] dalam tanda kurung.
Apabila memungkinkan, julat dan kode yang dipilih dari nilai field data yang
dideklarasikan, dinyatakan di dalam tanda kurung siku seperti berikut ini: <v1..vn kode>.
Secara umum, hal ini dideklarasikan dengan julat nilai yang diperbolehkan dan dengan
sebuah lambang yang mengidentifikasikan kode yang digunakan. Lambang tersebut
adalah: binary code (BIN), binary coded decimal (BCD), gray-code, k-of-n code, ASCII-
code, dll. Deklarasi kode asal adalah binary code, sehingga, apabila tidak ada lambang
yang digunakan untuk menyatakan kode tersebut, maka nilai yang diberikan oleh field
data diinterpretasikan sebagai nilai biner.
3 dari 19
SNI 04-7021.5.4-2004
Apabila tipe data adalah sebuah bilangan (INTEGER, FIXED POINT atau REAL), maka
kode didefinisikan secara pasti dengan notasi julat angka dan dengan kode yang
digunakan:
Contoh: Sebuah alat penghitung yang melakukan enumerasi hari dalam satu minggu,
menggunakan deklarasi UNSIGNED INTEGER berukuran 3 (UI3) yang diikuti oleh
deklarasi kode dan julat nilai: <1 .. 7 BIN>, atau disingkat: <1 .. 7>.
Nilai tersendiri dideklarasikan sebagai <kode nilai> (contoh, <3 BIN> atau <3> untuk hari
Rabu).
Untuk tipe data OCTETSTRING, kode karakter 8 bit yang didefinisikan seperti misalnya 8
himpunan karakter ASCII 8 bit dipilih dengan deklarasi kode: <himpunan karakter 8 bit
ASCII>. Pada kasus ini, himpunan nilai yang didefinisikan oleh International alphabet no.
5 of CCITT recommendation V.3, sehingga deklarasi kode ini terpenuhi.
Tujuan fungsional dari spesifikasi field data adalah dideklarasikan dengan menggunakan
simbol “:=”
Singkatan harus dinyatakan dengan penulisan teks lengkap dan dengan menggunakan
tanda sama dengan “=”.
fungsi = FCT
Contoh: Error = ER := BS1[8] berarti sebuah bit error dengan singkatan ER diletakkan
dalam sebuah BITSTRING berukuran 1 di posisi bit ke-8 dari sebuah field data.
Apabila sebuah elemen informasi terdiri dari field data yang berbeda, maka elemen
informasi tersebut dideklarasikan sebagai sebuah field data COMPOUND atau
SEQUENCE.
CATATAN Runtunan digunakan dalam field data dengan elemen informasi yang berulang.
Field data COMPOUND dideklarasikan dengan membuat daftar field data tersendiri yang
dipisahkan dengan tanda koma atau dibuat daftarnya dalam bentuk kolom, di dalam tanda
kurung kurawal. Daftar berikut ini mendeklarasikan tipe data, ukuran, alokasi bit dan
tujuan fungsional dari field data individual. Field data yang dideklarasikan pertama kali,
dimulai dengan posisi bit ke-1, dan field lainnya menggunakan alokasi bit pelanjut:
4 dari 19
SNI 04-7021.5.4-2004
Field data SEQUENCE dideklarasikan sebagai field data campuran, namun setiap data
dimulai dengan alokasi bit ke-1:
Elemen informasi yang didefinisikan secara umum untuk ukuran i yang berubah-ubah (i =
integer > 0) dideklarasikan dengan memberi tanda posisi bit dan spesifikasi kode sebagai
sebuah fungsi i.
tipe data i [1..i] < nilai (=f(i)) kode >, lihat definisi elemen informasi standar dalam pasal 5.
Apabila sebuah field data terdiri dari subfield berukuran i yang diulang dalam n loop, maka
hal ini dapat dideklarasikan dengan dua buah metode alternatif, yaitu:
Dua metode deklarasi dalam kasus integer BCD diberikan pada 5.1.2.
Apabila sebuah bilangan (atau sebuah placeholder dari sebuah bilangan n) mendahului
deklarasi tipe data, maka deklarasi posisi bit dimulai dengan bit ke-1 dan nilai dan kode
yang dideklarasikan mengacu pada subfield yang berulang, lihat contoh definisi elemen
field “Deteksi Status+Transien 8 bit” dalam 6.6.
Dalam beberapa aplikasi, fungsi dihasilkan dari kombinasi logika antar field. Contoh
umumnya adalah tipe data REAL (lihat pasal 6.5), dimana nilai hasil didefinisikan sebagai
logika “and” yang merupakan kombinasi antar nilai field data “Fraction” dan “Exponent”,
atau field kendali tertentu, dimana fungsi dari sebuah field bergantung pada nilai field
lainnya. Dalam aplikasi ini, istilah “and” dan “or” dalam kombinasinya dengan nilai yang
dispesifikasikan atau julat nilai dari field data yang terkait, digunakan untuk menyatakan
fungsi hasil:
tipe data 1 <julat nilai 1 > and (atau: or) tipe data 2 <julat nilai 2> := fungsi
5 dari 19
SNI 04-7021.5.4-2004
Ukuran elemen informasi yang bukan kelipatan 8 bit membolehkan pemaketan yang
dipadatkan dari runtunan elemen informasi untuk mendapatkan struktur oktet dari field
informasi.
Untuk elemen informasi yang lebih panjang dari satu oktet, oktet yang ditulis pada posisi
teratas dikirimkan paling awal untuk transportasi dalam mode 1 atau dikirimkan paling
akhir dalam mode 2. Pilihan mode ini dispesifikasikan dalam profil aplikasi yang
digunakan.
6 dari 19
SNI 04-7021.5.4-2004
5.3 Tipe 3: UNSIGNED FIXED POINT NUMBER (UF) (bilangan bulat positif)
5.3.2 Tipe 3.2: Unsigned fixed point number normalized to +2j x 100% = UFi.j
5.4 Tipe 4: FIXED POINT NUMBER (F) (bilangan bulat positif negatif)
7 dari 19
SNI 04-7021.5.4-2004
Bilangan pecahan := Ri.j (Fraction, Exponent, Sign) i = ukuran total dari bilangan pecahan
Fraction = F := UIj[1..j]<0..1-2-j> j = ukuran fraction
Exponent = E := UIi-j-1[j+1..i-1]<0..1-2i-j-1> i-j-1 = ukuran exponent
Sign = S := BS1[i] S<0> := positif
S<1> := negatif
Sn<0> := FALSE
Sn<1> := TRUE
8 dari 19
SNI 04-7021.5.4-2004
– Elemen informasi “1-of-8 Code” = UI8_1of8Code (satu dari 8 bit adalah 1, lainnya 0)
9 dari 19
SNI 04-7021.5.4-2004
I8 := I8[1..8] <-27..+27-1> 8 7 6 5 4 3 2 1
S 26 25 24 23 22 21 20
MSB Julat: 0..255 LSB
Aplikasi yang direkomendasikan: nilai pengukuran bipolar I perintah set point bipolar.
6.3 Tipe 3: UNSIGNED FIXED POINT NUMBER (UF) (bilangan bulat positif)
– Elemen informasi “Unsigned 8 bit Fixed Point Number Normalized to 200%” = UF8.1
10 dari 19
SNI 04-7021.5.4-2004
6.4 Tipe 4: FIXED POINT NUMBER (F) (bilangan bulat positif atau negatif)
– Elemen informasi “16 bit Normalized Signed Fixed Point Number” = F16
– Elemen informasi “12 bit Normalized Signed Fixed Point Number Rightjustified” = F12Right
– Elemen informasi “12 bit Normalized Signed Fixed Point Number Leftjustified” = F12Left
Aplikasi yang direkomendasikan: nilai pengukuran 1 perintah set point 1 (IEV 371-03-11).
– Elemen informasi “8 bit Signed Fixed Point Number Normalized to ± 200%” = F8.1
– Elemen informasi “Short Floating Point Number IEEE STD 754” = R32IEEESTD754
1
Nilai pengukuran nominal yang direkomendasikan N = E/P, dengan pengertian E = batas julat
dan P = 1.2 (default); spesifikasi P lainnya berdasarkan kesepakatan.
11 dari 19
SNI 04-7021.5.4-2004
Bit 8 7 6 5 4 3 2 1
Oktet F = Fraction
1 2-16 2-17 2-18 2-19 2-20 2-21 2-22 2-23
F = Fraction
2 2-8 2-9 2-10 2-11 2-12 2-13 2-14 2-15
E F = Fraction
3 2-0 2-1 2-2 2-3 2-4 2-5 2-6 2-7
Sign E = Exponent
4 S 27 26 25 24 23 22 21
Subpasal ini selaras dengan standar IEEE 754 dan menspesifikasikan julat untuk
bilangan pecahan aritmatika berikut ini:
BS1command = SC := BS1[1] 8 7 6 5 4 3 2 1
SC<0> := OFF - - - - - - - SC
SC<1> := ON
BS8Status := BS8[1..8] 8 7 6 5 4 3 2 1
BS8[n] := Sn Sn<0> := OFF S8 S7 S6 S5 S4 S3 S2 S1
1≤ n≤ 8 Sn<1> := ON
BS8Status+Trans := 4BS2[1..2] 8 7 6 5 4 3 2 1
BS2[1] := ST = status TR ST TR ST TR ST TR ST
ST<0> := OFF 4 4 3 3 2 2 1 1
ST<1> := ON
BS2[2] := TR = deteksi transient
TR<0> := tidak ada transient yang terdeteksi sejak transmisi terakhir
TR<1> := dua atau lebih transisi terdeteksi sejak transmisi terakhir
Aplikasi yang direkomendasikan: informasi single-point dengan deteksi transien.
12 dari 19
SNI 04-7021.5.4-2004
BS16Status+Change := BS16[1..16] 8 7 6 5 4 3 2 1
BS16[n] := STn = bit status pada posisi bit n ST ST ST ST ST ST ST ST
1≤ n≤ 8 STn<0> := OFF 8 7 6 5 4 3 2 1
STn<1> := ON CD CD CD CD CD CD CD CD
8 7 6 5 4 3 2 1
BS16[n+8] := CDn = bit deteksi perubahan status pada posisi bit n+8
CDn<0> := tidak ada perubahan status yang terdeteksi sejak transmisi terakhir
CDn<1> := sedikitnya satu perubahan status terdeteksi sejak transmisi terakhir
OS8iASCII := OS8I[1..8I]
– Elemen informasi “Value with Range 120 and Error Indication” = CP8ValRange120+Er
Aplikasi yang direkomendasikan: nilai pengukuran I perintah set point (IEV 371-03-11).
13 dari 19
SNI 04-7021.5.4-2004
Aplikasi yang direkomendasikan: informasi posisi tahapan I informasi posisi tap dari
transformator.
– Elemen informasi “14 bit Normalized Fixed Point Value with Error and Overflow Indication” =
CP16NormVal+Er+Ov
Nilai positif atau negatif dalam notasi fixed point ukuran 14 yang dinormalisasikan,
dikombinasikan dengan indikasi error dan overflow.
S 2-1 2-2 2-3 2-4 2-5 2-6 2-7 2-8 2-9 2-10 2-11 2-12 2-13 ER OV := nilai
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 := >1-2-13
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 := 1-2-13
. . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . .
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 := 2 × 2-13
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 := 1 × 2-13
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 := 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 := -1 × 2-13
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 := -2 × 2-13
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 := -3 × 2-13
. . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . .
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 := -1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 := <-1
Aplikasi yang direkomendasikan: nilai pengukuran bipolar I perintah set point bipolar.
Nilai pengukuran nominal yang direkomendasikan N = E/P, dengan pengertian E = batas julat
dan P = 1.2 (default); spesifikasi P lainnya berdasarkan kesepakatan.
14 dari 19
SNI 04-7021.5.4-2004
Sampai 8 oktet dari UNSIGNED INTEGER, dilengkapi dengan satu tanda oktet.
Bit 8 7 6 5 4 3 2 1
Oktet Nilai 1
1 27 26 25 24 23 22 21 20
2 Nilai 2
3 Nilai 3
. -
. -
8 Nilai 8
9 S8 S7 S6 S5 S4 S3 S2 S1
Aplikasi yang direkomendasikan: disusun sampai delapan nilai pengukuran, dilengkapi dengan
satu tanda oktet.
Overflow: nilai dari objek informasi berada di daerah (julat) yang sudah ditentukan (terutama
diaplikasikan pada nilai analog).
Blocked: nilai dari obyek informasi diblok untuk pengiriman; nilai yang tertinggal di dalam state
yang didapat sebelumnya telah di-blok. Blocking dan Deblocking dapat diaktifkan dengan
sebuah kunci lokal atau oleh sebuah penyebab otomatis lokal.
Substituted: nilai dari obyek informasi dilengkapi dengan masukan dari operator (dispatcher)
atau oleh sebuah sumber otomatis.
Tidak topical: nilai adalah topical apabila update yang paling akhir sukses. Adalah tidak topical
apabila update tidak sukses dalam interval waktu tertentu atau tidak ada kejadian.
15 dari 19
SNI 04-7021.5.4-2004
Invalid: sebuah nilai dikatakan valid apabila diterima dengan benar/tepat. Setelah fungsi akuisisi
mengenali kondisi abnormal dari sumber informasi (updating devais yang hilang atau tidak
beroperasi), nilai tersebut kemudian diberi tanda invalid. Dalam kondisi ini, nilai dari obyek
informasi tidak ditetapkan. Tanda invalid digunakan untuk mengindikasikan ke tempat tujuan
bahwa nilai tersebut mungkin tidak benar atau tidak dapat digunakan.
Obyek informasi
IV NT SB BL RES OV Quality descriptor
Pembacaan counter (UNSIGNED INTEGER sampai 4 oktet) dengan 3 indikasi status dan deret
bilangan 5 bit.
Counter reading
Sequence number
IV CA CY 24 23 22 21 20 Sequence notation
Lihat elemen informasi “Binary Counter Reading 1”, tetapi Counter reading adalah sebuah
SIGNED INTEGER:
Lihat elemen informasi “Binary Counter Reading 1”, tetapi Counter reading menggunakan
notasi kode biner desimal (BCD):
16 dari 19
SNI 04-7021.5.4-2004
Aplikasi yang direkomendasikan: telecounting, transmission of integrated totals (IEV 371 – 01 –05).
Bits 8 7 6 5 4 3 2 1
Oktet Milliseconds
1 27 26 25 24 23 22 21 20
Seconds Milliseconds
2 8 4 2 1 - - 29 28
Minutes 10 Seconds
3 8 4 2 1 - 40 20 10
Hours 10 Minutes
4 8 4 2 1 - 40 20 10
Days 10 Hours
5 8 4 2 1 - - 20 10
100 Days 10 Days
6 800 400 200 100 80 40 20 10
Aplikasi yang direkomendasikan: informasi waktu menaik secara bertahap / informasi waktu
absolut. Acuan tanggal ditetapkan melalui perjanjian.
Informasi waktu dalam notasi biner dengan indikasi musim panas (summer time **) dan dengan
cadangan 1 bit.
*
Di beberapa negara, “summer time” dinamakan pula “daylight saving time“.
17 dari 19
SNI 04-7021.5.4-2004
Bits 8 7 6 5 4 3 2 1
Oktet
1 27 20
2 215 28
3 223 216
4 231 224
5 SU RES 237 232
MSB LSB
Aplikasi yang direkomendasikan: informasi waktu absolut. Acuan tanggal ditetapkan melalui
perjanjian.
CP56Time2a := CP56 {Milliseconds, Minutes, Reserve1, Invalid, Hours, Reserve2, Summer time,
Day of month, Day of week, Months, Reserve3, Years, Reserve4}
Milliseconds := UI16[1..16] <0..59 999>
Minutes := UI6[17..22] <0..59>
Reserve1 = RES1 := BS1[23]
BS1[24] <0..1> IV<0> := valid
IV<1> := invalid
Hours := UI5[25..29] <0..23>
Reserve2 = RES2 := BS2[30..31]
Summer time = SU := BS1[32] <0..1> SU<0> := Standard time
SU<1> := Summer time
Day of month := UI5[33..37] <0..31>
Day of week := UI3[38..40] <1..7>
Months := UI4[41..44] <1..12>
Reserve3 = RES3 := BS4[45..48]
Years := UI17[49..55] <0..99>
Reserve4 = RES4 := BS1[56]
Bits 8 7 6 5 4 3 2 1
Oktet Milliseconds
1 27 20
Milliseconds
2 215 28 0..59 999 ms
Minutes
3 IV RES1 25 24 23 22 21 20 0..59 min
Hours
4 SU RES2 24 2 3 2 2 2 1 20 0..23 h
Day of week Day of month 1..31 days of month
5 22 21 20 24 23 22 21 20 1..7 days of week
Months
6 RES3 23 22 21 20 1..12 months
Years
7 RES4 26 25 24 23 22 21 20 0..99 years
18 dari 19
SNI 04-7021.5.4-2004
– Elemen informasi “Binary Time 2b” = CP56Time2b, lihat elemen informasi “Binary Time 2a”,
tetapi perhitungan bulan dari tahun digantikan dengan perhitungan minggu dari tahun.
CP56Time2b := CP56 {Milliseconds, Minutes, Invalid, Hours, Summer time, Day of month,
Day of week, Weeks, Years}
Weeks UI6[41..46] <1..53>
Reserve3 = RES3 := BS2[47..48]
Years := UI7[49..55] <0..99>
– Elemen informasi “Binary Time 2c” = CP56Time2c, lihat elemen informasi “Binary Time 2a”,
perhitungan tak terstruktur dari milidetik dan detik digantikan dengan perhitungan terstruktur.
19 dari 19