Anda di halaman 1dari 23

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A..Konsep Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi

melalui panca indra manusia, yakni : indra penglihatan, pedengaran, penciuman,

rasa, dan raba. Sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya suatu tindakan seseorang / Overt Behavior (Notoatmodjo, 2003).

Dalam filsafat, seseorang dikatakan mengetahui suatu ikhwal / benda dan

sebagainnya manakala orang tersebut memiliki paham berdasarkan pengalaman

dan paham masing – masing sedemikian wujudnya, sehingga memperoleh

pembenaran / pengakuan banyak orang (shadily, 2003).

Peningkatan pengetahuan mempunyai hubungan positif dengan perubahan

variabel - variabel prilaku. Pengetahuan semakin realitas cara berfikirnya serta

semakin luas ruang lingkup jangkauan berfikirnya (Green, 1991).

Notoatmodjo(2003), pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif

mempunyai 6 tingkatan yaitu :

a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima , oleh ia “tahu” adalah

merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut

secara benar . Orang yang telah paham terhadap objek atau meramalkan, dan

sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya). Aplikasi ini dapat

diartikan aplikasi – aplikasi atau penggunaan hukum - hukum, rumus, metode,

prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek kedalam komponen – komponen, tetapi masih didalam suatu struktur

organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (synthesis)
Menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian – bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru.Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru terhadap formulasi - formulasi yang ada.

f. Evaluasi

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap sesuatu materi atau objek. Penilaian – penilaian itu

berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria

– kriteria yang telah ada.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket

yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur subjek penelitian atau

responden. Kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui kita ukur dan dapat

disesuaikan dengan tingkat – tingkat tersebut diatas.

B. Sikap (Attitude)

Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari diri seseorang

terdapat suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2007).

Sikap merupakan organisasi pendapat situasi, keyakinan seseorang mengenai

objek atau situasi yang relaif , yang disertai adanya perasaan tertentu dan

memberikan dasar pada orang tersebut untuk membuat respons atau berprilaku

dalam cara tertentu yang dipilihnya (Bimo walgito,2001).


Menurut azwar saifudin (1995) sikap memiliki 3 komponen yang membentuk

struktur sikap, yakni :

1. Komponen sikap kognitif

Dapat disebut juga komponen perceptual yang berisi kepercayaan individu

yang berhubungan dengan hal – hal bagaimana individu mempersepsi terhadap

objek sikap, dengan apa yang dilihat dan diketahui, pandangan, keyakinan,

pikiran, pengalaman pribadi / kebutuhan emosional dan informasi dari orang

lain.

2. Komponen konatif

Disebut juga komponen prilaku, yaitu komponen yang berkaitan dengan

predisposisi atau kecenderungan bertindak terhadap objek sikap yang

dihadapinya.

3. Komponen afektif (komponen emosional)

Komponen ini menunjuk pada dimensi emosional subjektif individu

terhadap objek sikap, baik yang positif (rasa senang) maupun negative (rasa tidak

senang)

Menurut Notoatmodjo (2007) sikap memiliki berbagai tingkatan yakni :

1.) Menerima (receiving)

Pada tingkat ini individu ingin diperhatikan ransangan (stimulus) yang

diberikan.

2.) Merespon (responding)


Pada tingkat ini sikap individu dapat memberikan jawaban apabila ditanya,

mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan.

3.) Menghargai (volving)

Sikap individu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau menyelesaikan

masalah.

4.) Bertanggung jawab

Pada tingkat ini sikap individu akan bertanggung jawab dan siap menanggung

segala resiko atas segala sesuatu yang telah dipilihnya.

Dari sikap dapat diartikan sebagai kecenderungan subjek merespon suka atau

tidak suka terhadap objek .dalam bahasan ini yang berperan sebagai subyek

yaitu ibu dan obyek yaitu pemberian ASI kepada bayi.

C. Konsep Air Susu Ibu

1. Definisi

Air Susu Ibu ( ASI ) merupakan makanan terbaik dan sempurna bagi

bayi karena mengandung semua zat gizi yang sesuai kebytyhan untuk

pertumbuhan dan perkembangan bayi ( Depkes RI, 2003 )

Air Susu Ibu merupakan makanan alami pertama untuk bayi, dan harus

diberi tanpa makanan tambahan sekurang – kurangnya sampai usia 4 bulan, dan

jika mungkin sampai usia 6 bulan. ASI terus memberikan factor - factor anti

infeksi unik yang tidak dapat diberikan oleh makanan lain (EGC, 2003).

2. Kebaikan ASI
Disamping zat – zat yang terkandung didalam ASI mempunyai beberapa

keuntungan yaitu :

a. Steril aman dari pencernaan kuman

b. Selalu tersedia suhu optimal

c. Produksi disesuikan dengan kebutuhan bayi

d.Mengandung anti bodi yang dapat menghambat pertumbuhan dan

membunuh kuman atau virus.

e. Bahaya alergi tidak ada

(soetjiningisih,1997)

3. Manfaat Pemberian ASI

a. Bagi bayi

1. ASI sebagai nutrisi terbaik

2. Meningkatkan daya tahan tubuh

3. Meningkatkan kecerdasan

4. Menyusui meningkatkan jalinan dan kasih sayang

b. Bagi ibu

1. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan

2. Mengurangi terjadinya anemia

3. Menjarangkan kehamilan
4. Mengembalikan lebih cepat berat badan dan besarnya rahim keukuran

normal(sebelum hamil)

5. Mengurangi kemungkinan menderita kanker payudara dan kanker indung

telur

6. Lebih ekonomis

7. Tidak merepotkan terutama saat menyusui di malam hari

8. Hemat waktu

9. Memberikan kepuasan dan rasa bahagia bagi ibu

(dr. utami,2000)

4. Keunggulan ASI

1. ASI mengandung zat gizi paling sempurna untuk pertumbuhan bayi dan

perkembangan kecerdasan bayi

2. ASI mengandung kalori 65 kal/100 ml yang memberikan cukup energy bagi

pertumbuhan bayi

3. Sebanyak 90% kandungan lemak ASI dapat diserap bayi

4. ASI dapat menyebabkan pertumbuhan sel otak secara optimal, terutama

karena kandungan protein khusus, yaitu taurin, selain mengandung laktosa

dan asam lemak ikatan panjang lebih banyak dari susu sapi / kaleng

5. Protein ASI adalah spesifik spesies sehingga jarang menyebabkan alergi

untuk manusia
6. ASI memberikan perlindungan terhadap infeksi dan alergi. Juga akan

merangsang pertumbuhan sistem kekebalan tubuh bayi

7. Pemberian ASI dapat memberi ikatan batin antara ibu dan bayi .ini akan

menjadi dasar si kecil percaya kepada orang lain, lalu diri sendiri, dan

akhirnya bayi berpotensi untuk mengasihi orang lain

8. ASI selalu sedia, bersih dan segar

9. ASI jarang menyebabkan diare dan sembelit yang berbahaya

10. ASI lebih ekonomis, hemat sekaligus praktis

11. ASI dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi

12. ASI dapat membantu program keluarga bencana.

5. Klasifikasi ASI

Menurut jenisnya ASI digolongkan kedalam ASI kolostrum,ASI transisi atau

peralihan dan ASI matur.

1. Kolostrum, merupakan cairan pertama yang keluar dari kelenjar payudara

dan keluar pada hari ke 1 sampai ke4-7. Kolostrum warnanya lebih kuning dan

lebih kental dari pada ASI yang diproduksi kemudian dan dapat memberikan

zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir.kolostrum lebih banyak

mengandung protein, sedangkan kadar karbohidrat dan lemaknya lebih rendah

dibandingkan ASI matur dalam sehari dapat diproduksi sekitar 150 – 300 ml

2. ASI masa peralihan (transisi) merupakan ASI peralihan dari kolostrum

sampai menjadi ASI yang matur dari hari ke 4 sampai ke 10 dari masa laktasi,
tetapi adapula pendapat yang mengatakan bahwa ASI tipe matur baru terjalin

pada minggu ketiga sampai minggu kelima

3. ASI matur merupakan ASI yang diproduksi sejak haru ke 14 dan seterusnya.

Komposisi relative konstan pada ibu yang sehat dan memilki jumlah ASI yang

cukup, ASI ini merupakan makanan satu – satunya yang paling baik bagi bayi

sampai umur 6 bulan (dr.utami roesli,2000)

6. Komposisi ASI

a. Lemak

Kadar lemak ASI dapat berubah – ubah sesuai dengan kebutuhan kalori untuk

pertumbuhan bayi dari hari ke hari.Bentuk lemak ASI yang utama adalah

lemak ikatan panjang, antara lain asam lenoleat (AA) dan asam linoleat

(DHA). Bentuk asam lemak seperti ini merupakan komponen penting untuk

melinisasi pembentuk selaput isolasi yang mengelilingi serabut saraf.selaput

isolasi ini akan membantu rangsangan menjalar lebih cepat.

b. Kolesterol

Kolesterol ASI dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan otak, membantu

melinisasi serabut saraf dan diperkirakan berfungsi dalam pembentukan enzim

untuk metabolisme kolesterol.

c.Protein

Jenis protein ASI berbeda dengan jenis protein susu sapi .protein ASI lebih

rendah dari susu sapi tetapi mempunyai nilai nutrisi yang kebih tinggi serta

lebih dicerna oleh usus.Pada ASI lactalbumin 60 dan casein 40 %,lysozym dan
lactoperin yang mempunyai peran sebagai anti virus, kadar immunoglobulin

lebih tinggi yang memberi perlindungan terhadap infeksi coli dan virus,beta

lactoglobulin sebagai alergen

d. Karbohidrat

Karbohidrat utama ASI adalah laktosa (gula).ASI mengandung lebih banyak

laktosa dibandingkan susu formula lainnya. Laktosa ASI (20 30 % lebih

banyak dari susu sapi.

e. Mineral

ASI mengandung mineral yang lengkap, total mineral selama masa

laktasi adalah konstan tetapi beberapa mineral yang spesifik kadarnya

tergantung dari diet dan stadium laktasi. Garam organis yang terdapat dalam

ASI adalah kalium, kalsium, dan natrium dari asam klorida dan fosfat.

f Air.

Kira – kira 88% dari ASI terdiri dari air ini berguna untuk melarutkan zat – zat

yang terdapat didalamnya.

g. Vitamin

Vitamin dalam ASI dapat dikatakan lengkap yaitu mengandung vitamin A,D,

dan C.Sedangkan golongan B kecuali riboflavin dan asam panthotenik adalah

kurang (Soetjiningsi,1997)

7. Faktor – Faktor yang terdapat dalam kekebalan ASI adalah :

a. Faktor pertumbuhan lactobacillus bifiddus .Telah lama diketahui bahwa

kuman lactobacillus bifidus tumbuh cepat dan berkembang biak pada saluran
makan bayi yang mendapat ASI. Kuman ini dalam usus akan mengubah

laktosa yang banyak pada ASI menjadi asam lasetat dan asam laktat. Suasana

asam cairan usus ini akan menghambat pertumbuhan E.coli yang merupakan

kuman tersering penyebab diare pada bayi.Pertumbuhan amuba E.Histolytica

pun akan dihambat juga

b. Faktor anti staphylokokok .Zat ini merupakan zat semacam asam linoleat

yang merupakan asam lemak tidak jenuh.

c.Antibodi terhadap batuk rejan, difteri, radang paru, penyakit saluran

percernaan,bermacam – macam penyakit virus seperti radang otak,influenza

dan cacar

d.Komplemen. Zat ini berguna untuk merusak bakteri, sehingga kuman dapat

mudah dimakan oleh sel darah putih

e.Lisosim.zat ini berkhasiat memecah dinding sel bakteri.Zat ini pada ASI 300

kali lebih banyak dibanding dengan susu sapi. Zat ini juga tahan terhadap

keasaman lambung.

f. Laktoperoksidase. Suatu enzim yang bersama dengan zat lain akan berdaya

pembunuh staeptokok

g. Laktoferin. Suatu ikatan besi dan protein yang berdaya anti staphylokokok

dan E.coli

h. Sel darah putih (leuksit). ASI terutama kolostrum telah dibuktikan juga

mengandung leukosit yang terdiri dari 90 % makrofag dan 10 % limfosit. Kedua

jenis sel ini mempunyai khasiat fagositosis, menghasilkan C3,C4, laktoferin dan

SIg A
8. Faktor yang memperlancar ASI

Naluri keibuan akan timbul pada saat melihat bayinya. Ibu pasti ingin segera

menyentuh dan menyayangi anaknya. Hormon akan bekerja dan payudara siap

mengeluarkan ASI.

Ibu yang mendengar tangisan bayinya akan segera berfikir bahwa bayinya

membutuhkan sesuatu dan untuk itu, ibu segera mencari apa yang dibutuhkan

bayinya ketika bayinya lapar atau haus.

9. Faktor yang menghambat

Beberapa factor yang menghambat produksi ASI dan menghambat reflex

oksitoksin antara lain:

a. Ibu dalam keadaan bingung, kacau, marah atau sedih

b. Rasa sakit pada saat menyusui membuat ibu takut untuk menyusui lagi

c. Ibu selalu khawatir ASI nya tidak cukup untuk kebutuhan bayi

d. Ada rasa malu untuk menyusui

e. Ayah tidak mendukung dan tidak perhatian terhadap ibu dan bayi

(Utami roesli,2000)
10. Mengukur kecukupan ASI pada bayi:

Pedoman untuk mengevaluasi kecukupan pemberian ASI , yaitu :

a. Bayi menunjukkan keinginan dan gairah yang kuat untuk bangun secara

teratur untuk menyusui.

b. Irama hisapan yang ritmis dan teratur, bagian depan telinga bayi akan

terlihat sedikit bergerak dan ibu bisa mendengar bayinya menghisap dan

menelan ASI yang diberikan.

c. Berikan ASI stidaknya setiap 1 – 3 jam slama 2 bulan pertama. . Disarankan

juga untuk memberikan ASI selama beberapa minggu awal. Setelah lebih

dari dua bulan bayi akan mampu menghabiskan ASI lebih cepat, maka

pemberian ASI dilakukan lebih jarang hingga setiap 3 -5 jam dan durasi

menyusui menjadi lebih singkat.

d. uji kebasahan.Ibu perlu memperhatikan berapakali bayi kencing dalam satu

hari.dalam satu hari bayi harus kencing 1X atau lebih, dan asir seni tidak

bewarna atau berwarna kuning pucat. Bila bayi hanya menyusu dan ia

kencing 6X sehari, berarti ia cukup mendapatkan ASI. Bila ibu memberikan

bayi air atau minuman lain, uji ini tidak ada manfaatnya,

e. Timbang bayi untuk memeriksa kenaikan berat badan yang tertera pada kartu

Menuju Sehat (KMS, dapat menjadi barometer apakah bayi cukup

mendapatkan ASI atau tidak.Bayi yang sehat pertambahan berat badannya

antara setengah sampai satu kilogram perbulan atau paling sedikit 125g dalam

satu minggu.
f. memiliki tonus otot yang baik, kulit yang sehat dan warna kulityang sehat

pula. (F.Savage King,1993).

11. Bahaya dan kerugian susu botol :

a. Botol susu dan dot lebih sulit dibersihkannya dan mudah tercemar oleh

bakteri ataupun kuman penyakit

b. Susu botol tidak mengandung zat kekebalan, karena itu bayi / anak sering

menderita sakit , misalnya :diare,muntah,sakit perut dan lain – lain

c. Susu botol harganya mahal, karena harus diperoleh dari susu sapi

d. Memerlukan peralatan yang tidak sedikit serta penyediaanya sangat

merepotkan

e. Besar kemungkinan alergi

(Depkes RI,2005)

12. Manajemen Laktasi

Manajemen laktasi adalah upaya – upaya yang dilakukan untuk menunjang

keberhasilan menyusui. Dalam pelaksanaannya terutama dimulai pada masa

kehamilan, segera setelah persalinan dan pada masa menyusui selanjutnya

a. Beberapa hal yang harus diperhatikan agar ibu hamil sehat dan mampu

menyusui bayi :

1. Gizi ibu hamil . Kebutuhan tambahan kalori wanita hamil lebih kurang

285 kalori . Kecukupan gizi seimbang kira – kira 40 kalori /kg BB dengan
komposisi protein 20 -25 , lemak 10 – 25 % dan karbohidrat 50 – 60 % dan

jumlah cairan yang diminum 2 liter/ hari.

2. Tidak merokok dan manjauhi asap rokok, tidak minum alcohol dan

mengurangi kopi serta minuman mengandung soda karena dapat

mengurangi kemampuan usus untuk menyerap kalsium dan zat besi.

3. Pemakaian obat selama hamil hanya atas petunjuk bidan atau dokter ,

terutama menjelang persalinan agar tidak berpengaruh terhadap proses

laktasi.

4. Memperhatikan dan memeriksakan diri bila ada keluhan pada daerah gigi

mulut karena dapat menjalar ke organ tubuh lain dan mengganggu

kehamilan.

a. Tahap proses laktasi

1.Pembentukan air susu ibu pada kehamilan

Tahapan – tahapan yang mencakup :

a. Mammogenesis : terjadi pertumbuhan payudara

b. Laktogenesis

Tahap 1 ( kehamilan akhir ) : sel alveola berubah menjadi sel sekretoris

Tahap 2 ( hari ke 3 hingga ke 8 kelahiran ) : mulai terjadi sekresi susu,

payudara menjadi penuh dan hangat, control endokrin beralih menjadi

autokrin

c. Galaktopoiesis

d. Involution
2.Periode sesudah bayi lahir saat ASI dibentuk dan dikeluarkan,disebut

masa laktasi..

Lama masa laktasi tergantung motivasi dan kemampuan penerapan

manajemen laktasi. Perlu diperhatikan agar setiap bayi dalam 4 – 6 bulan

pertama kehidupan hanya diberi ASI

13.Cara penyimpanan ASI

a. Simpan ASI perah dalam wadah plastic khusus atau jika tidak plastic gula

ukuran ¼ kg, satu bugkus untuk ukuran sekali minum agar ASI tidak terbuang

jika tidak habis.

b. Beri kode tanggal dan jam pemerahan sebelum disimpan difrezer atau

lemari es ASI perah yang disimpan diudara luar tahan 6 – 8 jam,

didalam kulkas tahan 2X24 jam dan 3 bulan jika difrezer

14. Masalah – masalah pada saat ibu menyusui

a. Puting susu datar dan terbenam

Puting susu datar dan terbenam tidak perlu khawatir dalam menyusui

dapat diatasi dengan cara, setiap selesai mandi pada periode kehamilan diatas

7 bulan, puting susu ditarik – tarik sampai menonjol atau dengan pompa susu

setelah lahir, penarikan puting susu jangan dilakukan berlebihan


b. Puting lecet dan nyeri

Untuk mengatasi puting lecet dan nyeri dapat dilakukan hal – hal sebagai

berikut:

1.Pastikan posisi menyusui sudah benar

2.Mulai menyusui pada puting yang tidak sakit dan lecet

3.Segera setelah minum, keluarkan sedikit ASI, oleskan diputing susu dan

biarkan payudara tebuka untuk beberapa waktu sampai puting susu kering

4.Jangan membersihkan puting susu dengan sabun dan alcohol

5.Hindarkan puting susu jadi lembab

6.Obati penyebab puting lecet terutama memperhatikan posisi menyusui

Bila lecet tidak sembuh dalam 1 minggu rujuk puskesmas

c.Payudara bengkak

Untuk mengatasi payudara bengkak dapat dilakukan hal – hal sebagai berikut:

1. Susuilah bayi setiap meminta

2. Bila menghisap, keluarkan ASI dengan bantuan tangan atau pompa ASI

yang positif

3.Untuk mengurangi rasa saki kompres dengan air hangat

4. Setelah menyusui, kompres air dingin untuk mengurangi edema

(Depkes RI, 2005)


15. Cara menyusui yang baik dan benar

a.Posisi badan ibu dan bayi

b Ibu duduk atau berbaring dengan santai

c. Pegang bayi pada belakang bahunya tidak pada dasar kepala

d. Badan bayi menghadap ke ibu

e. Rapatkan dada bayi menghadap ke badan ibu atau bagian bawah payudara

f. Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu

Dengan posisi seperti ini maka telinga bayi akan berada dalam satu garis

dengan leher dan lengan bayi

g. Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara nenekan pantat bayi

dengan lengan ibu

(Depkes RI, 2005)

16.Posisi mulut bayi dan puting susu ibu

a. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas jari yang lain menopang dibawah

(bentuk C) atau dengan menyepa payudara dengan jari telunjuk dan jari

tengah (bentuk gunting), dibelakang areola

b. Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut/rooting reflex

c. Menyentuh pipi dengan puting susu

d. Menyentuh sisi mulut puting susu


e. Tunggu sampai bayi bereaksi membuka dengan mulut – mulutnya lebar dan

lidah kebawah

f. Dengan cepat dekatkan bayi kepayudara ibu dengan cara menekan bahu

belakang bayi bukan bagian belakang kepala

g Posisikan puting susu diatas bibir bayi dan berhadap – hadapan dengan

hidung bayi

h. Kemudian masukan puting susu ibu menyelusuri langit – langit mulut bayi

Usahakan sebagian areola masuk kemulut bayi, sehingga puting susu berada

diantara pertemuan langit – langit yang kers dan langit – langit yang lunak

Lidah bayi akan menekan dinding bawah payudara dengan gerakan memeras

sehingga ASI akan keluar

i. Setelah bayi menyusu atau menghisap payudara dengan baik, payudara tidak

perlu dipegang atau disangga lagi

j. Beberapa ibu sering meletakkan jarinya pada payudara dengan maksud

untuk memudahkan bayi bernafas. Hal ini tidak perlu karena hidung bayi telah

dijauhkan dari payudara dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu

k. Dianjurkan tangan ibu yang bebas dipergunakan untuk mengelus – ngelus

bayi (Depkes RI,2005)

17.Penyakit – penyakit yang umumnya dapat terjadi bila ibu tidak memberikan

ASI

a. Bagi bayi

1.Penyakit infeksi terutama infeksi usus :


- Gastroenteritis atau diare

- Necrozing enterocilities(NEC) atau peradangan akut di usus bayi

2.Penyakit alergi,terutama alergi susu sapi

3.Penyakit atau gangguan gizi yaitu mallnutrisi energy protein

4.Penyakit mulut tertentu , diantaranya:

- Maloklusi

- Caries dentis

b. Bagi ibu

1. Kanker payudara

2. Penyakit jantung

3. Kegemukan

D. Konsep ASI 2 tahun

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif bagi bayi sejak lahir sampai

berumur 6 bulan dan dianjurkan dilanjutkan sampai berusia 2 tahun dengan

pemberian makanan tambahan yang sesuai (SK Menteri kesehatan

No:450/MENKES/SK/IV/2004)

UNICEF merekomendasikan selain pemberian makanan bergizi seimbang dan

imunisasi bayi usia 12 – 24 bulan disusui sesering mugkin. Berikut manfaat

menyusui bayi memasuki tahun ke dua :

a. Manfaat pada bayi

1. ASI di tahun kedua kandungan faktor imunitasnya meningkat. Penelitian

menyebutkan zat antibody tersedia dalam jumlah besar pada ASI selama masa

menyusui
2.Pemberian ASI setelah bayi 6 bulan mencegah resiko alergi dan asma.

Memperpanjang pemberian ASI berarti menunda selama mungkin bayi

bersinggungan dengan zat penyebab alergi.ASI sendiri membantu mempercepat

pematangan lapisan pelindung dalam usus bayi, melapisi usus bayi dan

menghalangi masuknya molekul penyebab alergi kedalam darah bayi serta

memberi perlindungan anti radang sehingga menekan resiko infeksi penyebab

alergi

3. ASI perkecil resiko sakit dan resiko terkena infeksi anak usia 16 – 30 bulan

ASI dibutuhkan anak yang sakit .UNICEF merekomendasikan anak dibawah 3

tahun yang sakit agar diberi ASI, karena ASI merupakan makanan bergizi yang

paling mudah dicerna saat si kecil kehilangan nafsu makan

Menyusui hingga 2 tahun mengurangi resiko otitis media akut, Gastroenteritis non

spesifik, dan infeksi saluran pernapasan

4. Gangguan yang di sebabkan pneumococus dan dikenal sebagai pneumonia

berhasil dengan mudah dihentikan oleh ASI .ASI memberikan perlindungan

melawan kanker. ASI secara tepat menemukan keberadaan sel – sel kanker dan

kemudian membunuhnya. Adalah zat yang disebut alpha – lac (alphalactalbumin),

yang terdapat dalam jumlah besar di dalam ASI, yang mengenali keberadaan sel –

sel kanker dan membunuhnya. Alphalic dihasilkan oleh sebuah protein yang

membantu pembuatan gula laktosa dalam susu

5.ASI di tahun ke2 lebih banyak nutrisi. Penelitian dr.Dr mandel,dkk.menyatakan

ASI dari ibu yang menyusui lebih dari satu tahun kandungan lemak dan energinya

meningkat dibanding ASI dari ibu yang menyusui lebih singkat.


6. ASI di tahun kedua sumber lemak dan vitamin A tak tergantikan oleh makanan

sapihan apapun.Setiap 448 ml ASI memenuhi kebutuhan 29 % dari kebutuhan

energinya,43% dari kebutuhan protein,36 % dari kebutuhan kalsium,75 % dari

kebutuhan vitamin A,76 % kebutuhan dari asam folat,94 % dari kebutuhan vitamin

B12,dan 60 % dari kebutuhan vitamin C

(Dewey, 2001)

b. Manfaat pada ibu

1. Durasi panjang laktasi (setidaknya 24 bulan ) berhubungan dengan penurunan

resiko penyakit jantung. Ketika masa menopause, resiko terkena penyakit jantung

koroner, darah tinggi, dan diabetes berkurang hingga 15 %. Dengan menyusui, tubuh

akan mengeluarkan hormon oksitoksin, yang bisa melindungi jantung dari serangan

penyakit

2. Mengurangi resiko anemia

Saat memberikan ASI, otomatis resiko perdarahan pasca bersalin berkurang. Naiknya

kader hormone oksitosin selama menyusui akan menyebabkan semua otot polos

mengalami kontraksi. Kondisi inilah yang menyebabkan uterus mungecil sekaligus

menghentikan pendarahan. Perdarahan yang berlangsung dalam tenggang waktu lama

merupakan salah satu penyebabkan anemia.

3. Mencegah kanker

Pada saat menyusui, hormone ekstrogen mengalami penurunan. Sementara tanpa

aktifitas menyusui, kadar hormone estrogen terap tinggi dan inilah yang diduga

menjadi salah satu pemicu kankr payudara karena tidak adanya keseimbangan antara

hormone estrogen dan progesterone.

4. Diet alami
Dengan memberikan ASI, berat badan ibu yang bertambah selama hamil akan segera

kembali mendekati berat semula. Naiknya hormone iksitoksin selama menyusui,

menyebabkan kontraksi semua otot polos, termasuk otot rahim. Karena ini

berlangsung terus menerus nilainya kurang lebih sama dengan senam perut. Menyusui

akan membakar > 600 kalori tubuh perhari.

E. Produksi ASI selama 2 tahun

Umur bayi Ml/ hari Kalori / hari

0 – 6 bulan 850 600

7 – 12 bulan 500 385

13 – 18 bulan 500 385

19 – 24 bulan 200 154

0 – 24 bulan 512,5 381

Anda mungkin juga menyukai