Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PERJALANAN DINAS

Dasar Penugasan : Surat Tugas No.


Nama Petugas : drg.Lisa Herman
Tujuan Perjalanan : Pelatihan Dokter Pencegahan Infeksi (IPCD)
Tanggal Perjalanan : 12 s/d 15 November 2018
Maksud Perjalanan : Untuk Menambah Pengetahuan Dokter Tentang PPI

PELATIHAN DOKTER PENCEGAH PENGENDALIAN INFEKSI (IPCD)

I. Pendahuluan
Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan lainnya memiliki peran untuk meningkatkan derajat
Kesehatan masyarakat yang meliputi preventif,kuratif,rehabilitatif dan promotif. Pelayanan ke-
sehatan yang diberikan harus bermutu,bertanggung jawab dan transparan untuk keaamanan
pasien (patient safety)
Salah satu goals dari patient safety adalah menurunkan insiden rate infeksi pelayanan
kesehatan yang saat ini dikenal sebagai HAIs (Healt Care Associatd Infections)
HAIs masih masalah besar di seluruh pelayanan kesehatan baik dinegara maju maupun
dinegara berkembang termasuk indonesia.
Untuk menurunkan atau meminimalkan insiden rate HAIs ini maka dilakukanlah suatu
kebijakan dari kemenkes bahwa setiap rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya harus
melaksanakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).
II. Tujuan
Meningkatkan Pengetahuan dan Pemahaman para dokter Pencegah dan Pengendalian
Infeksi tentang pencegahan dan pengendalian infeksi
III. Jumlah Peserta
Pelatihan diikuti dengan jumlah peserta 43 orang terdiri dari 4 orang Dokter Spesialis, 36
Orang Dokter Umum, 3 Orang Dokter Gigi.

IV. METODE
Pelatihan dilakukan dengan metode Kuliah, Diskusi Demonstrasi,Buzz group,studi kasus,
Role Play,Brainstorming,simulasi.
V. EVALUASI
Evaluasi Pengetahuan
a. Evaluaasi Tahap Awal (Pre Test )
b. Evaluasi Tahap Akhir (Post Test)

VI. Kegiatan Pelatihan


Pelatihan IPCD dilaksanakan :
Pada Hari : Senin s/d Kamis
Tanggal : 11 s/d 14 November 2018: Hotel Pomelotel Jakarta
Jl. Dukuh Raya No.28,Kuningan Jakarta Selatan

Peserta Pelatihan diikuti oleh 1 orang pegawai dari Rs.J. Prof. HB. Saanin yaitu :
1. drg.Lisa Herman

Sumber Pendanaan : Anggaran Diklat Rumah Sakit

IV.Jadwal Pelatihan

Senin ,12 November 2018

NO JAM MATERI/KEGIATAN
1 07.30-08.30 Registrasi Panitia
2 08.30-09.00 Pembukaan
3 09.00-09.30 Pre test
4 09.45-10.45 Building Learning Comitment (BLC)
5 10.45-11.45 Patient Safety di Pelayanan kesehatan
6 11.45-12.45 Kebijakan Kemenkes dalam PPI
7 13.00-13-45 Proses Penyakit Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
8 13.45-14.45 Pencegahan Transmisi Infeksi

9 14.45-15.45 Epidemiologi Penyakit Infeksi


10 16.00-17.00 Praktikum HH,APD
11 17.00-18.00 Praktikum Pemrosesan Alat dan Spilkit
12 19.00-20.00 Membuat Jurnal

Selasa, 13 November 2018

NO JAM MATERI/KEGIATAN
1 07.30-08.00 Journal Refleksi
2 08.00-09.00 Pencegahan Infeksi Saluran Kemih Terkait Kateter (ISKTK)
3 09.00-10.00 Pencegahan Infeksi Terkait Tindakan Operasi IDO)
4 10.15-11.15 Pencegahan Infeksi Terkait Pemasangan Ventlasi Mekanik (VAP)
5 11.15-12.15 Pencegahan Infeksi Terkait Pemasangan
Kateter Urine Menetap
6 13.15-14.15 Survailans HAIs
7 14.15-15.15 Analisa dan Interpretasi data dalam bentuk statistik
8 15.15-16.15 ICRA Program PPI
9 16-30-17.30 Pratek ICRA HAIs dan Program
10 17.30- 18.30 Praktek ICRA Bangunan
11 19.30-20.30 Membuat Jurnal

Rabu 14 November 2018

NO JAM MATERI/KEGIATAN
1 07.30-08.00 Journal Refleksi
2 08.00-09.00 Kerja Tim dalam Organisasi
3 09.00-10.00 Audit Program PPI
4 10.15-11.15 Dasar-dasar Penelitian
5 11.15-12.15 Pembuatan Program dan Laporan PPI
6 13.15-14.15 Rekomendasi dan Rencana Tindak Lanjut
7 14.15-15.15 Komunikasi Efektif dalam Organisasi
8 15.15-16.15 Motivasi Kerja dalam Organisasi
9 16-30-17.30 Biaya Efektif dan Efisien dalam PPI
10 17.30- 18.30 Pengendalian Mutu Pelayanan Kesehatan
11 19.30-20.30 Praktek Komunikasi dan Kerja
12 20.30-21.00 Membuat Jurnal

Kamis, 15 November 2018

NO JAM MATERI/KEGIATAN
1 07.30-08.00 Journal Refleksi
2 08.00-09.00 Manajemen Kejadian Luar Biasa
3 09.00-10.00 Program Pengendalian Resistensi Antimikroba
4 10.15-11.15 Pembelajaran dalam Organisai
5 11.15-12.15 Pemecahan masalah dalam Organisasi
6 13.15-14.15 Persiapan IPCD dalam Akreditasi
7 14.15-15.15 Peran dan Fungsi IPCN
8 15.15-16.15 Presentasi Efektif
9 17.30- 18.30 Praktikum Presentasi
10 19.30-20.30 Post Test

V. MATERI
1. UUD No.44 TH.2009 Tentang Rumah Sakit
Pada bagian kelima pasal 43 tentang keselamatan pasien ayat 1 dan 2
Pada ayat 1: Menerapkan standar keselamatan Pasien melalui Pelaporan Insident,
menganalisa dan menetapkan Pemecahan Masalah dalam rangka menurunkan angka
kejadian yang tidak diharapkan.
Pada ayat 2 : Yang dimaksud dengan insiden keselamatan pasien adalah kesalahan
medis,Kejadian yang tidak diharapkan dan nyaris terjadi.
2. Kebijakan Kemenkes dalam PPI
a. SK Menkes 270/Menkes/SK/III/200 Setiap Rs. & Fasyankes harus
melaksanakan PPI
b. Pelaksanaan PPI yang dimaksud sesuai dengan:
- Pedoman Manejerial PPI di Rs dan Fas Yankes Lainnya
- Pedoman PPI di Rs dan Fasyankes lainnya
c. Direktur Rs dan Fas. Yan.Kes lainnya membentuk
- Komite PPI
-Tim PPI
- Komite dibawah Koordinasi Direktur
3. Proses Infeksi Terkait Pelayanan kesehatan
- Pasien yang sedang menjalani pelayanan kesehatan mempunyai resiko terkena infeksi
-Program PPI bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi serta mengurangi resiko
terjadinya transmisi infeksi dengan melakukan survelans dan kewaspadaan isolasi
4. Pencegahan Transmisi Infeksi
Tangan Merupakan media Transmisi Infeksi tersering di rumah sakit untuk itu kebersihan
tangan sangat perlu di utamakan dengan menjalankan five moment dalam setiap tindakan
dan menerapkan 6 langkah Hand Hygiene.

5. Epidemiologi penyakit Infeksi


Tujuan dan Kegunaan Epidemiologi
a. Bagi Pengelola Program PPIRS
 Mensukseskan Program PPI,Melakukan Audit,Melakukan Surveilans
Penetapan angka HAIs Mengembangkan Program PPI
* Penanganan Masalah: Manajemen KLB dll Penetapan definisi,Identi-
Kasus,Membuat Epi curve,Menetapkan besarnya masalah.
b. Bagi Klinisi (Dokter,Perawat,IPCN, dll)
* menerangkan natural History Of Desease) Riwayat Perjalanan Penyakit dan preventive
Measures ( Tindakan Pencegahan).
*Menetapkan Tipe : Penyakit Akut Menular atau tidak menular.
6. Praktikum HH dan APD
7. Praktikum Pemrosesan Alkes dan Spilkit
8. Pencegahan Infeksi Saluran Kemih Terkait Kateter
Metode Pencegahan
*Indikasi Pemasangan
Harus atas Indikasi dan Kebutuhan yang Tepat dan Akurat bukan untuk kenyamanan
petugas
*Taati Standar Precaution
Lakukan Hand Hygiene sebelum dan sesudah memanipulasi kateter
*Pertahankan Aliran Urine Lancar
* Kebersihan Umum
*Penggatian Kateter : Diganti Bila Hanya Terjadi Infeksi
Tidak ada jadwal Rutin Penggatian Kateter
*Pemisahan Tempat perawatan Pasien
*Pemeriksaan Mikrobiologis dilakukan hanya atas indikasi
Infeksi Aliran Darah Terkait Kateter (IADTK)
Mikroorganisme yang paling sering menyebabkan IADTK adalah : Staphylococcus
Skin Antiseptik : ChlorHexidine Antiseptik Kulit lebih efektif dari pada Antiseptik yang
Lain seperti Providone Iodine
Biarkan antiseptik mengering sebelum di insersi
9. IDO Pencegahan Infeksi Terkait Tindakan Operasi
Pada tindakan Bedah:
a.Pre Operatif
b.Intra Operatif
c.Pasca Operatif
10.Pencegahan Infeksi terkait Terkait Pemasangan Ventilsi Mekanik (VAP)
VAP merupakan HAIs yang paling sering diruangan ICU dan Penyebab utama Kematian
HAIs.
Sumber Mikro Organisme VAP didapat dari Pasien,Peralatan dan Petugas Kesehatan .
Pencegahan VAP dapat dilaksanakan dengan Kepatuhan Melaksanakan Bundle
Ventilator.
Peran perawat ICU merupakan hal yang paling utama untuk mencegah terjadinya VAP.
11. Survailans HAIs
* Merupakan bagian dari program PPI
* Implementasi Survailans HAIs sangat menentukan keberhasilan PPI
* Dengan Metode Observasi langsung dari IPCN dapat diketahui Faktor- Faktor Penyebab
HAIs
*Mengetahui Faktor- Faktor penyebab dapat diambil langkah pelaksanaan selanjutnya.
Survailans:
Pengumpulan data kesehatan yang penting, secara terus menerus sistematis,analisis dan
Interpretasi dan didiseminasikan kepad pihak-pihak yang berkepentingan secara berkala
Untuk digunakan dalam perencanaan,pelaksanaan dan evaluluasi, suatu tindakan pelayan
Kesehatan.
Metode Survailance
- Hospital wide
- Periodik Survailance
- Prevalece Survailance
- Target Survailance
- Out Break Treshold

12. Analisa dan Interpretasi data dalam bentuk statistik


13.ICRA Program PPI
14. Kerja Tim dalam organisasi
15. Audit Program PPI
16. Dasar- dasar Penelitian
17. Pembuatan Program dan Laporan PPI
- Laporan dibuat secara periodik tergantung Institusi bisa setiap triwulan,semester ,tahuanan
Atau sewaktu-waktu jika diperlukan.
- Laporan dilengkapi dengan rekomendasi.
- Laporan di diseminasikan kepada pihak terkait.
- Tujuan agar pihak terkait dapat memamfaatkan informasi.
18. Komunikasi Efektif dalam Organisasi
19.Pengendalian Mutu Pelayanan kesehatan
20.Praktek Komunikasi dan kerja
21. Manajemen Kejadian Luar Biasa
22. Program Pengendalian Resistensi Anti Mikroba
23. Pembelajaran dalam Organisasi
Menjadikan semua Individu yang terlihat dalam oerganisasi menjadi manusia
Organisasi harus merubah cara pandang.
Oruirganisasi harus memperbaharui hidup
-Survive bertahan hidup
-Outstanding (produktif)
-Memperluas pangsa pasar
-Sebagai pemimpin pasar
-Perubahan besar tidak akan terjadi tanpa adanya pemimpin.
24. Pemecahan masalah dalam organisasi
25. Pesiapan IPCD dalam akreditasi snars
26.Peran dan fungsi IPCN
27. Peran dan fungsi IPCD
28.Presentasi Efektif
29. Praktikum Presentasi
30.Implementasi Prinsip-prinsip PPI pada Sterilisasi, desinfeksi
STERILISASI
Pengelolaan Peralatan/bahan yang bertujuan menghancurkan Mikro organisme
Proses
Dalam memaparkan energi thermal dalam panas /kering/basah,zat kimia dalam wujud cair
Atau gas maupun bentuk radiasi terhadap suatu benda dalam waktu tertentu.

31.Patient Safety
- UUD No .44. th.2009 : Tentang Rumah Sakit
Pasal 43 (Keselamatan Pasien)
1. Rs. Wajib menerapkan Standar keselamatan Pasien
2. Standar keselamatan pasien mell.Pelaporan Insident,menganalisa,memetapkan
pemecahan masalah dalam rangka menurunkan angka kejadian yang tidak diharapkan
3. Rs.melaporkan kegiatan.
Permenkes no.1619 Tentang Keselamatan Pasien
Permenkes No.11 tentang Keselamatan.

VI. Kesimpulan dan Saran


Penerapan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit akan dilakukan oleh
Komite PPI, IPCN dan IPCLN sehingga tercapai Keselamatan Pasien dengan menurunkan
Angka Infeksi Rumah Sakit.
Saran :
1. Pimpinan Rumah Sakit agar dapat mendukung dan terlibat langsung dalam Program
Komite PPI dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan dan Keselamatan Pasien melalui
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit.
2. Komite PPI dalam Rencana Renovasi di Rumah Sakit Terlibat dalam Pembuatan ICRA
BANGUNAN.
3. Komite PPI agar dapat menyusun Program dan menjalankannya untuk Meningkatkan
Mutu Pelayanan dan Keselamatan Pasien melalui Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Rumah Sakit sesuai Permenkes No 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Manajerial
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS dan Fas Yankes Lainnya.
4. IPCN lebih baik lagi dalam melakukan Supervisi, Monitoring dan Audit seperti
Surveilans, Hand Hygiene, APD, ICRA progran dan Konstruksi serta Program Komite
PPI lainnya sesuai Permenkes No 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Manajerial
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS dan Fas Yankes Lainnya.
5. IPCLN harus terlibat langsung dan aktif bersama IPCN dalam menjalankan Program
Komite PPI sesuai Permenkes No 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Manajerial
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS dan Fas Yankes Lainnya.
6. Diharapkan semua Personil yang ada di Rumah Sakit tanpa kecuali ikut mendukung dan
menjalankan Program Komite PPI sesuai Permenkes No 27 Tahun 2017 tentang Pedoman
Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS dan Fas Yankes Lainnya.

Padang, 21 November 2018


Yang Mengikuti Perjalanan Dinas

drg.Lisa Herman
Nip.19780404 200903 2001

Anda mungkin juga menyukai