Anda di halaman 1dari 3

PERMOHONAN SARANA PRASARANA

KEGIATAN SPRITUAL

No Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK. II SPO/751/MIRM/III/2019 01 1
02.05.01dr.AK.GANI

Ditetapkan :
KepalaRumahSakit Tk. II 02.05.01.
TanggalTerbit dr. A.K.Gani
STANDAR 11 Maret 2019
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. PoncoDarmono, Sp.B


KolonelCkm NRP.11930098570570
PENGERTIAN Pemenuhan kebutuhan perlengkapan ibadah yang disiapkan oleh
rumah sakit untuk keperluan pasien sesuai dengan kemampuan
rumah sakit.
TUJUAN Memudahkanpasien /keluarga yang membutuhkan sarana
prasarana untuk menunjang kegiatan spiritual.
KEBIJAKAN Sarana prasarana untuk mendukung kegiatan spiritual yang
dimaksud sesuai perundang-undangan dan peraturan yang berlaku
dan menghargai keyakinan budaya yang dianut di masyarakat.
PROSEDUR 1. Rumah sakit membua trambu-rambu atau Petunjuk tentang
sarana ibadah.
2. Petugas rumah sakit harus dapat menjelaskan tentang sarana
dan prasarana kegiatan spriritual di rumah sakit, contoh :arah
kiblat, letak sujud, gereja terdekat, dll.
3. Rumah sakit membuat kesepakatan dengan rohaniawan untuk
melayani pasien yang membutuhkan.
UNIT TERKAIT 1. KomiteMedik
2. KainstalWatnap
3. KainstalWatlan
4. KomiteKeperawatan
PELAKSANAAN KEGIATAN SPIRITUAL

No Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/750/MIRM/III/2019 1
RUMKIT TK. II 02.05.01
dr.AK.GANI
Ditetapkan :
KepalaRumahSakit Tk. II 02.05.01. dr.
TanggalTerbit A.K.Gani
STANDAR
11 Maret 2019
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. PoncoDarmono, Sp.B


KolonelCkm NRP.11930098570570
PENGERTIAN Prosesi ibadah yang dilaksanakan oleh pasien / keluarga sesuai
kepercayaan secara perawatan di Rumah Sakit TK.II 02.05.01 Dr. AK.
Gani
TUJUAN 1. Agar kebutuhan pasien untuk melaksanakan ibadah dapat dipenuhi
sehingga mempunyai kekuatan dan ketenangan jiwa.
2. Tanggung jawab Rumah Sakit dapat dilaksanakan sesuai
kemampuan.
KEBIJAKAN Setiap kegiatan ibadah yang dilaksanakan oleh pasien sesuai dengan
perundang-undangan dan peraturan yang berlaku dan menghargai
keyakinan dan budaya yang dianut di masyarakat.
PROSEDUR 1. Prosesi ibadah dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan pasien / keluarga.
2. Pelaksanaan ibadah tidak mengganggu waktu, jadwal tindakan
medis.
3. Pelaksanaan ibadah tidak mengganggu ketenangan, ketertiban dan
kenyamanan pasien lain.
4. Bila prosesi ibadah melibatkan rohaniawan harus seizin perawat
ruangan.
5. Prosesi ibadah tidak menggunakan peralatan yang dapat
menimbulkan kebisingan, bau, dan ketidaknyamanan lingkungan.
UNIT TERKAIT 1. Komite Medik
2. Kainstal Watnap
3. Kainstal Watlan
4. KomiteKeperawatan

Anda mungkin juga menyukai