Anda di halaman 1dari 20

DRAFT

PENGARUH WORK FAMILY CONFLICT TERHADAP STRES KERJA, KINERJA


PERAWAT DAN TURNOVERT INTENTION: SEBAGAI EFEK MODERASI DARI
DUKUNGAN SOSIAL PERAWAT LAKI-LAKI
DAN PEREMPUAN RUMAH SAKIT
SWASTA DI PEKANBARU
RIAU

ERMINA RUSILAWATI
20108230366

PROGRAM PASCASARJANA
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
SURABAYA
2022
Latar Belakang Penelitian

1. Tuntutan pekerjaan perawat yang banyak


2. Terjadinya keterlambatan saat jam kerja
3. Perubahan perilaku yang terjadi seperti tergesa-gesa dalam bekerja
4. Berkurangnya kinerja sebagai akibat dari tergesa-gesa
5. Banyak perawat yang mengundurkan diri sebagai efek dan konsekuensi dari
perubahan status seperti menikah/mengikuti pasangan, kemudian hamil
6. Perawat yang memilih mengundurkan diri karena oleh keluarga/ orang tua
sakit sehingga harus pulang kekampung halaman
7. Terjadinya stress kerja
8. Permasalahan karyawan mengundurkan diri lebih banyak terjadi pada bagian
keperawatan
DATA TURNOVER PERAWAT DAN BIDAN TAHUN 2021
TAHUN 2021
NO NAMA KARYAWAN UNIT KET
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DES
1 LISA. D ICU 1                 PHK KARENA SAKIT 1 TAHUN
2 IRMA Y. R RAFLESIA IBU 1                       RESIGN
3 FANNY. M RAFLESIA IBU   1                     PHK TIDAK HORMAT
4 WITRI. Y POLIKLINIK   1                     PHK TIDAK HORMAT
5 SOFYAN. M OK   1                     PHK TIDAK HORMAT
6 KHAIRAT RAFLESIA IBU   1                     PHK TIDAK HORMAT
7 PUTRI. W VK   1                     PHK TIDAK HORMAT
8 WAHYUNI ICU     1                   RESIGN
9 RINA. M OK       1                 RESIGN
10 SRI. A POLIKLINIK         1               RESIGN
11 DELVI. J IGD               1         RESIGN
12 RITA. R VK                 1       RESIGN
RAFLESIA
13 YULIA . H ANAK                   1    RESIGN
14 RILA. K RAFLESIA IBU                   1    RESIGN
15 IRMA. L VK                       1 RESIGN
PERPUTARAN KARYAWAN (TURNOVER) YANG IDEAL ADALAH 10% DALAM SETAHUN (MENURUT GALLUP).

ANALISA TURNOVER KARYAWAN RS ERIA DI TAHUN 2021 TERGOLONG TINGGI DENGAN JUMLAH 21,30%
SEHINGGA MELEBIHI 10%.

Khusus Perawat dan Bidan Turnover sebanyak 15 orang selama setahun, bisa dilihat
sebagian besar turnover terjadi pada perawat dan dan bidan
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh Work Family Conflict terhadap stress kerja perawat Perawat Laki-Laki
dan Perempuan Rumah Sakit Swasta Di Pekanbaru Riau?
2. Bagaimana pengaruh Work Family Conflict terhadap Kinerja Perawat Laki-Laki dan
Perempuan Rumah Sakit Swasta Di Pekanbaru Riau?
3. Bagaimana pengaruh Work Family Conflict terhadap Turnover Intention Pada Perawat Laki-
Laki dan Perempuan Rumah Sakit Swasta Di Pekanbaru Riau?
4. Bagaimana pengaruh Work Family Conflict terhadap stress kerja, kinerja, dukungan social
dan Turnover Intention secara bersamaan pada Perawat Laki-Laki dan Perempuan Rumah
Sakit Swasta Di Pekanbaru Riau?
5. Apakah Work Family Conflict berpengaruh terhadap stress kerja, kinerja dan turnover
perawat: sebagai efek moderasi dari dukungan sosial Perawat Laki-Laki dan Perempuan
Rumah Sakit Swasta Di Pekanbaru Riau?
6. Apakah Dukungan sosial mampu menentukan tinggi rendahnya work Family Conflict,
turnover, stress kerja serta kinerja Perawat Laki-Laki dan Perempuan Rumah Sakit Swasta Di
Pekanbaru Riau?
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk:

 Untuk mengetahui pengaruh Work Family Conflict terhadap stress kerja perawat Perawat Laki-Laki dan
Perempuan Rumah Sakit Swasta Di Pekanbaru Riau
 Untuk mengetahui pengaruh Work Family Conflict terhadap Kinerja Perawat Laki-Laki dan Perempuan
Rumah Sakit Swasta Di Pekanbaru Riau
 Untuk mengetahui pengaruh Work Family Conflict terhadap Turnover Intention Pada Perawat Laki-Laki
dan Perempuan Rumah Sakit Swasta Di Pekanbaru Riau
 Untuk mengetahui pengaruh Work Family Conflict terhadap stress kerja, kinerja, dukungan social dan
Turnover Intention secara bersamaan pada Perawat Laki-Laki dan Perempuan Rumah Sakit Swasta Di
Pekanbaru Riau
 Untuk mengetahui pengaruh Work Family Conflict terhadap stress kerja, kinerja dan turnover perawat:
sebagai efek moderasi dari dukungan sosial Perawat Laki-Laki dan Perempuan Rumah Sakit Swasta Di
Pekanbaru Riau
 Untuk mengetahui apakah Dukungan sosial mampu menentukan tinggi rendahnya work Family Conflict,
turnover, stress kerja serta kinerja Perawat Laki-Laki dan Perempuan Rumah Sakit Swasta Di Pekanbaru
Riau.
MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini dapat memberikan nilai positif baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
pengembangan ilmu (teoritis) maupun tata guna laksana (praktis):
1) Kontribusi Teoritis Dari sisi aspek teoritis. Hasil penelitian ini diharapkan nantinya dapat berguna untuk
hal-hal berikut:
 Menegaskan kembali atau mengkonfirmasi kembali terkait dengan teori work family conflict terhadap
stres kerja, kinerja perawat dan turnovert intention: sebagai efek moderasi dari dukungan sosial.
 Memperbanyak teori yang terkait dengan teori work family conflict terhadap stres kerja, kinerja perawat
dan turnovert intention: sebagai efek moderasi dari dukungan sosial dimana belum banyak teori tentang
work family conflict terhadap stres kerja, kinerja perawat dan turnovert intention serta belum ada teori
yang menghubungkan dengan faktor moderasi dukungan sosial.
2) Kontribusi Praktis.
dilihat dari sisi aspek praktisnya, diharapkan hasil penelitian ini nantinya dapat berimplikasi bagi
para karyawan dalam mengatur batas dan batasan antara keluarga dengan pekerjaan atau pekerjaan
dengan keluarga, serta memberikan implikasi bagi karyawan bagaimana mengatasi stress kerja,
meningkatkan kinerja agar tidak mengalami turnovert karyawan dimulai dengan adanya dukungan sosial
baik antara sesama karyawan, karyawan dengan atasan, maupun karyawan dengan keluarga. Serta
memberikan implikasi pada karyawan bagaimana mengatasi work family conflik antara pekerjaan dan
keluarga.
KAJIAN PUSTAKA
Konflik pekerjaan-keluarga

Menurut Greenhaus dan Beutell (1985:77) konflik pekerjaan-keluarga


adalah konflik yang terjadi pada individu akibat menanggung peran ganda baik
dalam pekerjaan (work) maupun keluarga (family), di mana karena waktu
dan perhatian terlalu tercurah pada satu peran saja di antaranya (biasanya
pada peran dalam dunia kerja), sehingga tuntutan peran lain (dalam keluarga)
tidak bisa dipenuhi secara optimal.
Border And Boundaring Theory

Teori perbatasan (border) merupakan teori dikhususkan hanya untuk


pekerjaan dan keluarga. Hal menarik dari teori ini: keseimbangan pekerjaan -
keluarga akan mengacu pada fungsi yang baik antara tempat-rumah dengan mini-
mal konflik (Clark, 2000: 751).

Teori batas (boundaring) : teori kognitif umum dari klasifikasi sosial yang
berfokus pada hasil seperti makna yang diberikan orang ke rumah dan makna
yang diberikan individu kepada tempat kerja (Ashforth et. al., 2000)
Stres Kerja

Stres pada pekerjaan (Job stress) adalah pengalaman stress


yang berhubungan dengan pekerjaan (King, 2010: 277).

Kinerja Karyawan

performance management menurut Amstrong (2004) adalah pen-


dekatan strategis dan terpadu untuk meraih kesuksesan pada organisasi.
Dukungan Sosial

Dalton et al (2001) dukungan sosial merupakan suatu kumpulan proses


sosial, emosional, kognitif, dan perilaku yang terjadi dalam hubungan pribadi,
dimana individu merasa mendapat bantuan dalam melakukan penyesuaian atas
masalah yang dihadapi.

Turnover Intentions

Turnover Intentions merupakan Niat berpindah keinginan keluar karyawan dari


pekerjaannya sekarang (misalnya Maret & Simon; Moley 1977). Ketidakpuasan
pekerjaan atau kurangnya komitmen mendorong terjanina pergantian karyawan.
Komitmen memediasi pengaruh kepuasan misalnya (Price & Mueller, 1986)
menunjukkan kausalitas timbal balik antara dua sikap dengan masing-masing
memiliki hubungan langsung berpengaruh pada keinginan berpindah (Mathieu,
1991).
Penelitian Terdahulu:

•Dari penelitian Juliana D. Lilly, Jo Ann Duffy, Meghna Virick  journal of Management menjelaskan


bahwa pendahulu dari konflik pekerjaan-keluarga menunjukkan bahwa individu memiliki dampak yang
berbeda pada konflik pekerjaan-keluarga untuk perempuan dan laki-laki, dalam penelitian ini tidak
dijelaskan faktor penyebabnya apa. Ini bisa untuk dikaji lebih lanjut dan jika pada penelitian saya ini
jika ingin dihubungkan antara work family conflik antara laki-laki dan perempuan juga bisa dan
meneruskan.

•Penelitian Ilhami Yucel, Muhammed Sabri dan Murat menjelaskan bahwa Penelitian ini menemukan


hubungan negatif yang signifikan dari konflik pekerjaan-keluarga dengan keterlibatan kerja dan
keterlibatan kerja dengan niat berpindah (keterlibatan kerja itu seperti antusias, gairah dalam
penyelesaian pekerjaan, peran dalam pekerjaan). Kemudian ditemukan Sebuah hubungan positif yang
signifikan antara konflik pekerjaan-keluarga dan keinginan berpindah pada individu. Kemudian pada
penelitian Timothy David Ryan, Michael Sagas journal Performance Management menjelaskan bahwa
WFC mempengaruhi turnover. Namun, kepuasan dengan gaji tidak signifikan dengan Turnover,
menunjukkan hubungan yang dimediasi. Tetapi pada penelitian ini tidak dijelaskan dimediasi oleh
faktor apa. Hal ini bisa dilanjutkan penelitiannya pada faktor mediasinya.
KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN
HIPOTESIS

Stres kerja
(Y1)

Work Family
Dukungan Turnovert
Conflict Sosial (Y3) Intention
(X) (Y4)

Kinerja
Perawat (Y2)
Hipotesis

H1 = Work Family Conflict berpengaruh terhadap stress kerja perawat Perawat Laki- Laki dan
Perempuan Rumah Sakit Swasta Di Pekanbaru Riau.
H2 = Work Family Conflict berpengaruh terhadap Kinerja Perawat Laki-Laki dan Perempuan
Rumah Sakit Swasta Di Pekanbaru Riau
H3 = Work Family Conflict berpengaruh terhadap Turnover Intention Pada Perawat Laki-Laki
dan Perempuan Rumah Sakit Swasta Di Pekanbaru Riau.
H4 =Work Family Conflict mempengaruhi stress kerja, kinerja, dan Turnover Intention secara
bersamaan pada Perawat Laki-Laki dan Perempuan Rumah Sakit Swasta Di Pekan-
baru
Riau
H5 = Work Family Conflict berpengaruh terhadap stress kerja, kinerja dan turnover perawat
sebagai efek moderasi dari dukungan sosial Perawat Laki-Laki dan Perempuan
Rumah
Sakit Swasta Di Pekanbaru Riau
H6 = Dukungan sosial mampu menentukan tinggi rendahnya work Family Conflict, turnover,
stress kerja serta kinerja Perawat Laki-Laki dan Perempuan Rumah Sakit Swasta Di
METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian 1. Menentukan Topik Penelitian
2. Studi Pendahuluan
3. Merumuskan Masalah
Penyusunan Rancangan 4. Tujuan Penelitian
Penelitian 5. Manfaat Penelitian
P
E 1. Metode Observasi
N Pengumpulan Data 2. Metode Pengumpulan data
3. Study Kepustakaan
E
L
I 1. Pengelompokan data
T Pengolahan Data 2. Analisis data
3. Interpretasi data
I 4. Menyimpulkan hasil penelitian
A
N
Penyusunan Hasil
1. Sistematika Penelitian
Penelitian 2. Teknik Penulisan Penelitian
2. Populasi dan Sampel

Populasi dalam karya ilmiah ini yakni perawat perempuan di rumah sakit swasta
se-Pekanbaru.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakuka di seluruh Rumah Sakit swasta di Pekanbaur Riau, Khususnya di bagian
Keperawatan, pada perawat laki-laki dan perempuan.

4. Pengumpulan data

Wawancara dan kuosioner (kuesioner menggunakan Google Form)

6. Teknik Analisis Data


Analisis data statistik menggunakan Analisis Statistik Inferensial (SEM
AMOS).
KONTRIBUSI DARI PENELITIAN INI:

Hasil penelitian ini diharapkan nantinya dapat berkontribusi untuk hal-hal berikut:

 Menegaskan kembali terkait dengan teori work family conflict terhadap stres kerja, kinerja
perawat dan turnovert intention: sebagai efek moderasi dari dukungan sosial. Kemudian
memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi

 Memperbanyak teori yang terkait dengan teori work family conflict terhadap stres kerja,
kinerja perawat dan turnovert intention: sebagai efek moderasi dari dukungan sosial.
Dimana belum banyak teori tentang work family conflict terhadap stres kerja, kinerja
perawat dan turnovert intention serta belum ada teori yang menghubungkan dengan faktor
moderasi dukungan sosial.
.
Dilihat dari sisi aspek praktisnya, diharapkan hasil penelitian inii nantinya dapat
berimplikasi bagi para karyawan dalam mengatur batas dan batasan antara keluarga
dengan pekerjaan atau pekerjaan dengan keluarga, serta memberikan implikasi bagi
karyawan bagaimana mengatasi stress kerja, meningkatkan kinerja agar tidak
mengalami turnovert karyawan dimulai dengan adanya dukungan sosial baik antara
sesama karyawan, karyawan dengan atasan, maupun karyawan dengan keluarga.
Serta memberikan implikasi pada karyawan bagaimana mengatasi work family conflik
antara pekerjaan dan keluarga
NOVELTI

Salah satu novelti pada penelitian ini yakni:


 Faktor moderasi yang digunakan dalam penelitian ini. Adanya faktor moderasi dalam
penelitian ini memberikan pengetahuan baru tentang cara untuk mengurangi stres
kerja, meningkatkan kinerja yang dipengaruhi oleh konflik keluarga-pekerjaan atau
bahkan faktor moderasi dukungan sosial yang kurang baik dapat meningkatkan stres
kerja, kinerja yang menurun dan turnover yang meningkat akibat Work Family
Conflict.
 Menambah pengetahuan tentang penyebab perawat laki-laki yang memilih untuk
mengundurkan diri dari pekerjaan yang selama ii jarang diteliti karena lebih
difokuskan pada perawat perempuan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai