Wrap Up - Blok KedKel - Skenario 2 - Kelompok B5
Wrap Up - Blok KedKel - Skenario 2 - Kelompok B5
Disusun oleh:
Kelompok B5
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2020/2022
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi 2
Skenario 3
Pertanyaan 4
Jawaban 4
Hipotesis 7
Sasaran Belajar 8
1. MM konsep keluarga 8
2
SKENARIO 2
Pasien wanita, usia 55 tahun, datang ke klinik dengan keluhan batuk berdahak sejak 2
minggu yang lalu, dahak tidak disertai dengan darah dan tidak berwarna, sebelumnya pasien
juga sering mengeluhkan hal yang sama, biasanya pasien minum obat sirup pengencer dahak
yang dibelinya di apotik dan sembuh tetapi ini tidak kunjung sembuh sehingga pasien
memutuskan untuk berobat. Pasien tidak merokok tetapi suami dan anak laki-laki pasien
sering merokok didalam rumah, suaminya bisa menghabiskan 1 bungkus rokok sehari dan
anaknya bisa 4-5 batang perhari, dan pasien menjadi terbiasa menghirup asap rokok.
Pekerjaan pasien sebagai ibu rumah tangga memiliki 3 orang anak, yang pertama berusia 17
tahun, kedua 10 tahun dan yang ketiga berusia 8 tahun, anak ketiga memiliki riwayat asma
sejak berusia 2 tahun dan saat ini sering kambuh, apalagi saat suami dan anak pasien
merokok. Orangtua pasien juga memiiki riwayat asma.
3
Pertanyaan
Jawaban
1. Faktor internal: pola makan yang tidak sehat, stress, dan kurang istirahat.
- jika pencahayaan dan ventilasi tidak baik maka anggota keluarga lebih
bersikap terkena penyakit seperti infeksi pernapasan.
4
penduduk serta membentuk keluarga yang berkualitas dianjurkan memiliki 2
anak.
7. – Bahan bangunan yang digunakan tidak terbuat dari bahan2 yang mengandung
zat bahaya
- Komponen dan penataan ruang rumah untuk lantai menggunakan yang sifatnya
kedap air dan mudah dibersihkan. Bagian dinding dan ruang didalam rumah harus
dilengkapi dengan ventilasi untuk mengatur sirkulasi udara.
- Pencahayaan untuk seluruh ruangan minimal intensitas cahayanya 60 lux dan tidak
menyilaukan.
- Kualitas udara suhu udara dalam rumah yang nyaman berkisar 18-30C
- Limbah, limbah cair yang berasal dari rumah harus tidak mencemari sumber air
yang ada, tidak menimbulkan bau, serta tidak mencemari permukaan tanah.
8. -Aspek personal
- Aspek klinis
- Aspek internal
5
perilaku kesehatan dari individu serta keluarga yang memberikan pengaruh terhadap
kesehatan yang terjadi.
- Aspek eksternal
Aspek yang memperhatikan determinan faktor yang berasal dari keluarga, kehidupan
sosial, faktor ekonomi, aktivitas pekerjaan dan lingkungan (fisik, biologi, kimia,
sosial, dan budaya) sekitar pasien.
Aspek yang memperhatikan fungsi-fungsi sosial dari pasien. Fungsi sosial yang harus
diperhatikan ialah seberapa besar pasien bergantung pada orang disekitarnya dalam
menjalankan kehidupan sehari-harinya. (1) Penilaian dengan skor 1 – 5, berdasarkan
disabiltas dari pasien.
10. Keluarga adalah ikatan hubungan antara laki-laki dan perempuan melalui akad
nikah dibantu dengan penghulu.
12. Semakin tinggi pengetahuan pendidikan maka semakin tinggi juga tingkat
6
kesadaran akan kesehatan.
Hipotesis
Keluarga berfungsi melindungi dari fisik maupun psikis, memberikan kasih sayang,
memberikan sosialisasi serta pendidikan dan agama, menjamin ekonomi dan dalam bidang
kesehatan berperan untuk mengenal ganguan perkembangan tiap anggota keluarga,
memberikan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit dan memanfaatkan fasilitas
kesehatan bagi keluarga. Dokter keluarga melakukan kunjungan ke rumah dengan 5 aspek
diagnostik holistik. Dalam islam keluarga adalah ikatan hubungan antara laki-laki dan
perempuan melalui akad nikah dibantu dengan penghulu dan ketika terdapat anggota
keluarga yang sakit berkewajiban untuk merawat dan menjaga, membawa berobat serta
mendoakan.
7
Sasaran belajar
1.1 Definisi.
Menurut Depkes RI
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di bawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.
Menurut Salvicion G. Balion dan Aracelis Maglaya
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing
menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.
Menurut Friedman
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan emosi dan individu mempunyai peran masing-masing yang
merupakan bagian dari keluarga.
Menurut Sayekti
Keluarga adalah satu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara
orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau
seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya
sendiri, atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.
Menurut Narwoto dan Suyanto
Keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial
yang lainnya berkembang. Di masyarakat mana pun di dunia, keluarga merupakan
suatu kebutuhan manusia yang universal dan menjadi hal yang terpenting dari
kegiatan dalam kehidupan setiap individu.
1.2 Karakteristik.
8
Uraian di atas menunjukkan bahwa keluarga juga merupakan suatu sistem. Sebagai
suatu sistem, keluarga mempunyai anggota yaitu ayah, ibu dan anak atau semua
individu yang tinggal di dalam rumah tangga tersebut. Anggota keluarga tersebut
saling berinteraksi, interelasi dan interdependensi untuk mencapai tujuan bersama.
Keluarga merupakan sistem yang terbuka sehingga dapat dipengaruhi oleh supra-
sistemnya seperti lingkungan (masyarakat). Sebaliknya, sebagai subsistem dari
lingkungan masyarakat, keluarga dapat mempengaruhi masyarakat (supra-sistem).
Keluarga juga merupakan unit sosial terkecil yang dari padanya suatu
bangunan masyarakat bahkan negara-bangsa terbentuk. Dalam keluarga peranan
sosial dan masing-masing anggota keluarga ditentukan oleh masyarakkat, sehingga
setiap anggota keluarga, dapat mengaktualisasi diri melalui jaringan hubungan
interpersonal.
Peran keluarga biasanya menyangkut posisi status atau tempat sementara dalam suatu sistem
sosial tertentu. Terbagi menjadi peran formal dan informal, dimana pada peran formal
keluarga adalah ayah, ibu dan anak. Setiap anggota keluarga memiliki peran masing-masing
yaitu:
● Ayah sebagai pemimpin keluarga memiliki peran sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung, pemberi rasa aman bagi seluruh anggota keluarga, dan sebagai anggota
masyarakat atau kelompok sosial tertentu.
● Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak, pelindung keluarga,
sebagai pencari nafkah tambahan keluarga, serta sebagai anggota masyarakat atau
kelompok sosial tertentu.
● Anak berperan sebagai pelaku psikosial sesuai dengan perkembangan fisik, mental,
sosial dan spiritual.
Peran Informal keluarga atau peran tertutup biasanya bersifat implisit, tidak tampak ke
permukaan, dan dimainkan untuk memenuhi kebutuhan emosional atau untuk menjaga
9
keseimbangan keluarga. Pada fungsi keluarga menurut Friedman (2003) dalam Nadirawati
(2018) sebagai berikut:
● Fungsi sosialisasi
● Fungsi reproduksi
● Fungsi ekonomi
1.4 Bentuk.
a. Keluarga tradisional
Keluarga inti : keluarga yang terdiri atas ayah ibu dan anak
Pasangan inti : keluarga yang terdiri atas suami dan istri saja
Keluarga dengan orang tua tunggal satu orang sebagai kepala keluarga, biasanya
bagian dari konsekuensi perceraian
Lajang yang tinggal sendirian
Keluarga besar yang mencakup tiga generasi
Pasangan usia pertengahan atau pasangan lanjut usia
Jaringan keluarga besar
b. Keluarga non-tradisional
10
Keluarga komuni: keluarga dengan lebih dari satu pasang monogami dengan anak-
anak secara bersama-sama menggunakan fasilitas serta sumber-sumber yang ada
1. Keluarga inti(nuclear family), keluarga yang terdiri atas ayah ibu dan anak anak
2. Keluarga besar(extended family), keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, nenek,
kakek, keponakan, paman, bibi dan sebagainya
3. Keluarga berantai (serial family), keluarga yang terdiri atas wanita dan pria yang menikah
lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti
4. keluarga duda atau Janda(single family), keluarga ini terjadi karena adanya perceraian
atau kematian
5. Keluarga kabitas ,dua orang yang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu
keluarga
1. Traditional nuclear. Keluarga inti (ayah, ibu, anak) tinggal dalam satu rumah ditetapkan
oleh saksi saksi legal dalam suatu perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja diluar rumah
2. Reconstitute nuclear. pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali
suami atau istri, tinggal dalam pembentukan suatu rumah dengan anak-anaknya, baik itu anak
dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru. Satu atau keduanya dapat bekerja
diluar rumah
3. Middle age atau aging couple. Suami sebagai pencari uang, istri dirumah atau keduanya
bekerja diluar rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah, perkawinan atau
meniti karir
Dyadic nuclear, pasangan suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak.
Keduanya atau salah satu bekerja di luar rumah
Single parent. Keluarga dengan satu orang tua sebagai akibat perceraian atau
kematian pasangannya. anak-anak dapat tinggal di dalam atau luar rumah
Dual carrier. Suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak
Commuter married. Pasangan suami istri atau keduanya sama- sama bekerja dan
tinggal terpisah pada jarak tertentu. Keduanya saling mencari pada waktu waktu
tertentu.
Single adult, Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
keinginan untuk menikah
Three generation. Tiga generasi atau lebih yang tinggal dalam satu rumah.
Institutional. Anak-anak atau orang dewasa yang tinggal dalam satu panti
Communal. Satu rumah terdiri atas dua atau lebih pasangan yang monogami dengan
anak-anaknya dan bersama-sama berbagi fasilitas
Group marriage. Satu rumah terdiri atas orang tua dan keturunannya di dalam satu
kesatuan keluarga.
11
Unmarried parent and child. Ibu dan anak yang pernikahannya tidak dikehendaki dan
kemudian anaknya diadopsi
Cohabitating couple. Dua orang atau satu pasangan yang bersama tanpa menikah
Extended family. Nuclear family dan anggota keluarga yang lain tinggal dalam satu
rumah dan berorientasi pada satu kepala keluarga
Dinamika keluarga adalah interaksi atau hubungan pasien dengan anggota keluarganya
dan juga bisa mengetahui bagaimana kondisi keluarga di lingkungan sekitarnya. Keluarga
diharapkan mampu memberikan dukungan dalam upaya kesembuhan pasien. Ada empat
aspek yang selalu muncul dalam dinamika keluarga
1. Setiap anggota keluarga memiliki perasaan dan idea tentang diri sendiri yang
biasa dikenal dengan harga diri atau self-esteem (menghargai).
2. Setiap keluarga memiliki cara tertentu untuk menyampaikan pendapatdan
pikiran mereka yang dikenal dengan komunikasi.
3. Setiap keluarga memiliki aturan permainan yang mengatur bagaimana mereka
seharusnya merasa dan bertindak, berkembang sebagai sistem nilai keluarga.
4. Setiap keluarga memiliki cara dalam berhubungan dengan orang luar dan
institusi di luar keluarga yang dikenal sebagai jalur ke masyarakat.
Genogram adalah suatu alat bantu berupa peta skema visual map dari silsilah keluarga pasien
yang berguna bagi pemberi layanan kesehatan untuk mendapatkan informasi tentang nama
anggota keluarga pasien dan kualitas hubungan antar anggota keluarga. Genogram adalah
psikososial pohon keluarga yang mencatat tentang siklus kehidupan keluarga, riwayat sakit di
dalam keluarga serta hubungan antar anggota keluarga. Di dalam genogram berisi nama,
umur, status menikah, riwayat perkawinan, anak anak, keluarga satu rumah, penyakit
penyakit spesifik, tahun meninggal, dan pekerjaan serta terdapat informasi Tentang hubungan
emosional, jarak atau konflik antar keluarga, hubungan penting dengan profesional yang lain
serta informasi informasi lain yang relevan.
Dengan genogram dapat digunakan juga untuk menyaring kemungkinan adanya kekerasan
abuse di dalam keluarga. Genogram idealnya diisi sejak kunjungan pertama anggota
keluarga, dan selalu dilengkapi update setiap ada informasi baru tentang anggota keluarga
pada kunjungan kunjungan selanjutnya. Dalam teori sistem keluarga dinyatakan bahwa
keluarga sebagai sistem yang paling berinteraksi dalam suatu unit emosional. Setiap kejadian
emosional keluarga dapat mempengaruhi atau melibatkan setidaknya tiga generasi keluarga.
Sehingga idealnya genogram dibuat minimal untuk tiga generasi. Fungsi genogram dalam
membantu dokter yaitu:
- mendapat informasi dengan cepat tentang data yang terintegrasi antara kesehatan fisik dan
mental di dalam keluarga
12
1.6 Siklus Kehidupan.
13
4 Keluarga dengan Anak Usia Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan
Sekolah (6 – 13 tahun) luar rumah, sekolah dan lingkungan lebih luas.
Mendorong anak untuk mencapai pendidikan
tertinggi
14
LO 2 Memahami dan Menjelaskan 5 Aspek Diagnoasi Holistik Serta Penerapan Pada
Skenario.
Pendekatan holistik tidak hanya mengobati gejala tetapi juga mencari penyebab dari
gejala. Masalah kesehatan individu merupakan suatu komponen dari sistem pemeliharaan
kesehatan dari individu yang bersangkutan, individu sebagai bagian dari keluarga, dan
sebagai bagian dari masyarakat yang meliputi aspek biomedis, psikologis, aspek
pengetahuan, sikap dan perilaku, aspek sosial dan lingkungan. 5 aspek dalam diagnostik
holistik :
(1) Aspek Personal: alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran dan persepsi pasien
(2) Aspek Klinis: Masalah medis, diagnosis kerja berdasarkan gejala dan tanda
(3) Aspek risiko internal : seperti pengaruh genetik, gaya hidup, kepribadian, usia, gender
(4) Aspek risiko eksternal dan psikososial: berasal dari lingkungan (keluarga, tempat kerja,
tetangga, budaya)
(5) Derajat Fungsional: Kualitas Hidup Pasien . Penilaian dengan skor 1 – 5, berdasarkan
disabiltas dari pasien, yaitu :
15
Mampu melakukan pekerjaan ringan 2 Mulai mengurangi aktivitas kerja
sehari-hari
sehari-hari di dalam dan luar rumah
Perawatan diri oleh orang lain, hanya 5 Perawatan diri oleh orang lain
berbaring pasif
1. Aspek Personal
● Alasan kedatangan pasien : Batuk berdahak sejak 2 minggu yang lalu yang tidak
kunjung sembuh
● Harapan pasien : Sembuh
● Kekhawatiran pasien : yang biasanya minum obat batuk sembuh tetapi saat ini tidak
kunjung sembuh
● Persepsi pasien terhadap penyakit: Pasien sudah terbiasa memiliki keluhan tersebut
dan obatnya selalu sama
2. Aspek Klinik
● Diagnosis kerja/diagnosis klinis : Asma Bronkial (kemungkinan) karena ada riwayat
orang tua pasien penderita asma dan anak juga menderita asma, selain itu pasien
sering terpapar asap rokok dimana perokok pasif jg merupakan salah satu faktor
16
penyebab terjadinya asma bronkial.
3. Aspek Risiko Internal
● Faktor penyebab masalah kesehatan pasien yang berasal dari dalam tubuh pasien :
Terbiasa menghirup asap rokok dari suami dan anaknya di dalam rumah.
4. Aspek Eksternal
● Faktor penyebab masalah kesehatan pasien yang berasal dari luar tubuh pasien:
Kurangnya pencahayaan dan ventilasi yang tidak pernah dibuka, serta pemukiman
yang padat penduduk.
5. Aspek Fungsional
● Derajat fungsional pasien yaitu dampak aktivitas harian pasien saat mengalami
keluhan/gejala yang dikeluhkan (International Classification of Primary Care): Pada
kasus ini merupakan derajat 2 yaitu A little bit of difficulty seperti mulai mengurangi
aktivitas berat tetapi aktivitas ringan masih mampu.
- Konsep Keluarga dalam Islam Konsep keluarga dalam islam adalah suatu rancangan ide
yang di rumuskan untuk suatu keluarga yang terikat dalam hubungan pernikahan baik dari
segi motodenya, tujuannya, prinsip, dan fungsinya dari keluarga tersebut Definisi keluarga
a) Hamzah Yaqub
• Keluarga adalah persekutuan hidup berdasarkan perkawinan yang sah dari suami dan istri
yang juga selaku orang tua dari anak-anaknya yang dilahirkan. Satuan kekerabatan yang
sangat mendasar dalam kekerabatan.
• Ada pula yang mendefinisikan keluarga dengan “persekutuan hidup bersama berdasarkan
perkawinan yang sah dari suami dan istri yang juga selaku orang tua dari anak-anaknya yang
dilahirkan.
a. Ahlun Al-Raghib menyebutkan ada dua Ahlun: Ahlu al-Rajul dan Ahlu al-Islam keluarga
yang senasab seketurunan, mereka berkumpul dalam satu tempat tinggal. Sedangkan Ahlu al-
Islam adalah keluarga yang seagama. Keluarga yang dimaksud ialah seorang istrinya yang
iman bernama Aminah dan anak-anaknya yang iman, sementara seorang istrinya lagi yang
kafir dan anaknya yang kafir yaitu Kan‘an tidak termasuk keluarga,
b. Qurba Shawi ( 1, hal : 65 ) menyebutkan bahwa qurbaa adalah keluarga yang ada
hubungan kekerabatan baik yang termasuk ahli waris maupun yang tidak termasuk, yang
tidak mendapat warits, tapi termasuk keluarga kekerabatan seperti pada ayat, an-Nisa: 7 dan
17
keluarga kerabat yang bersipat umum, yang ada hubungan kerabat dengan ibu dan bapak,
seperti pada ayat al-Baqarah: 8 c. Asyirah Al-Raghib (hal: 375) menyebutkan ̳asyirah adalah
keluarga seketurunan yang berjumlah banyak, hal itu berasal dari kata , حششdan kata itu
menunjukkan bilangan yang banyak.
1) Bebas dari segala tanggung jawab sosial yang normal Artinya orang yang sakit
mempunyai hak untuk tidak melakukan pekerjaan sehari-hari yang biasa dilakukan. Hal ini
boleh dituntut, namun tidaklah selalu mutlak tergantung dengan tingkat keparahan atau
tingkat persepsi dari penyakit tersebut. Apabila tingkat keparahan sakitnya rendah maka
orang tersebut mungkin saja tidak perlu menuntut haknya dan seandainya menuntut haknya,
harus tidak secara penuh. Orang tersebut tetap dalam posisinya tetapi perannya dikurangi,
dalam arti volume dan frekuensi kerjanya dikurangi. Tetapi bila tingkat keparahannya tinggi,
maka hak tersebut harus dituntutnya. Misalnya menderita penyakit menular, hak tersebut
haruslah dituntut karena apabila tidak akan dapat menimbulkan konsekuensi ganda, yaitu
disamping produktivitas kerja menurun atau bahkan dapat menambah beratnya penyakit.
2) Menuntut bantuan atau perawatan kepada orang lain Di dalam masyarakat yang sedang
sakit berada dalam posisi yang lemah, lebih-lebih bila sakitnya berada dalam derajat
keparahan yang tinggi. Anggota keluarga dan anggota masyarakat berkewajiban untuk
membantu dan merawatnya. Oleh karena itu, tugas penyembuhan dan perawatan memerlukan
keahlian tertentu, maka tugas ini didelegasikan kepada lembaga-lembaga masyarakat atau
individu tertentu seperti dokter, perawat, bidan dan petugas Kesehatan lainnya.
B) Kewajiban keluarga terhadap merawat orang sakit
18
Dalam salah satu hadits diriwayatkan bahwa para malaikat mendoakan orang yang
menjenguk orang sakit, apalagi merawat orang sakit, pasti akan dikaruniai pahala dan pahala
yang luar biasa. Tentu saja merawat orang sakit merupakan tantangan yang sulit. Anda harus
menghadapi pasien yang terkadang cemas dan sedih, terkadang marah, mengeluh dan depresi.
Dalam banyak situasi, Anda membutuhkan kesabaran tingkat tinggi dan semangat kuat untuk
mengelolanya.
“Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-
akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah
duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari
maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore
tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya
agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam
Ahmad).
Contoh terdekat adalah ketika ibumu sakit. Sebagai seorang anak, Anda harus bergiliran
merawatnya. Ketika kita masih kecil, ibu rela melakukan apa saja jika kamu sakit.
Dia rela begadang semalaman agar Anda tetap sehat. Saat ibumu sakit, inilah saatnya untuk
membalas semua jasa dan kebaikan yang telah dicurahkan.
Katakanlah ibumu memiliki lima anak dan masing-masing sibuk dengan pekerjaan dan
kehidupannya. Jadi kita harus membuat jadwal agar semua orang bisa mengurus ibu.
Begitu besar nikmat Allah SWT merawat ibu dan ayah yang sedang sakit. Beruntunglah jika
kita yang terpilih. Anda bisa memandikan, mengambil wudhu untuk sholatnya, memberikan
kata-kata penyemangat dan penyemangat kepada ibu agar tidak putus asa dan berpikir baik
tentang ujian Allah.
19
Daftar Pustaka
20