Anda di halaman 1dari 20

WRAP UP SKENARIO 2

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA

“KUNJUNGAN RUMAH PASIEN”

Disusun oleh:
Kelompok B5

Ketua : Muhammad Andre Nijlon (1102019224)


Sekretaris : Fahreza Maulana (1102019243)
Anggota     : Muhammad Ariq Yudia (1102019131)
                          Putri Nazwa H. Mas’ud (1102019164)
                          Ryan Rizki                                                     (1102019246)
                          Sahira Nabila Azahra                                     (1102019185)
                          Salsa Nabila R. P.                                           (1102019192)
                          Tasya Anita Salam                                          (1102019211)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS YARSI

2020/2022

1
DAFTAR ISI
 
Daftar Isi                                                                                                                               2
Skenario                                                                                                                                3
Pertanyaan                                                                                                                            4
Jawaban                                                                                                                                4
Hipotesis                                                                                                                                7
Sasaran Belajar                                                                                                                     8
1. MM konsep keluarga 8

1.1 definisi konsep keluarga 8

1.2 karakteristik konsep keluarga 8

1.3 peran dan fungsi keluarga 9

1.4 bentuk keluarga 10

1.5 dinamika keluarga 12

1.6 siklus kehidupan 13

2. MM 5 aspek diagnosis holistik serta penerapan pada skenario 15

3. MM konsep keluarga dalam islam 17


4. MM pandangan islam merawat anggota keluarga yg sakit 18
DAFTAR PUSTAKA 20

2
SKENARIO 2

KUNJUNGAN RUMAH PASIEN

Pasien wanita, usia 55 tahun, datang ke klinik dengan keluhan batuk berdahak sejak 2
minggu yang lalu, dahak tidak disertai dengan darah dan tidak berwarna, sebelumnya pasien
juga sering mengeluhkan hal yang sama, biasanya pasien minum obat sirup pengencer dahak
yang dibelinya di apotik dan sembuh tetapi ini tidak kunjung sembuh sehingga pasien
memutuskan untuk berobat. Pasien tidak merokok tetapi suami dan anak laki-laki pasien
sering merokok didalam rumah, suaminya bisa menghabiskan 1 bungkus rokok sehari dan
anaknya bisa 4-5 batang perhari, dan pasien menjadi terbiasa menghirup asap rokok.
Pekerjaan pasien sebagai ibu rumah tangga memiliki 3 orang anak, yang pertama berusia 17
tahun, kedua 10 tahun dan yang ketiga berusia 8 tahun, anak ketiga memiliki riwayat asma
sejak berusia 2 tahun dan saat ini sering kambuh, apalagi saat suami dan anak pasien
merokok. Orangtua pasien juga memiiki riwayat asma.

Dokter klinik memutuskan untuk melakukan kunjungan ke rumah pasien untuk


melihat kondisi pasien, rumah serta keluarga pasien. Kondisi rumah pasien didapat memiliki
pencahayaan yang kurang, ventilasi yang tidak pernah dibuka dan pemukiman yang padat
penduduk.

Sebagai dokter keluarga bagaimana pandangan saudara terhadap keluarga ini,


dan bagaimana kaitannya dengan penyakit yang diderita anggota keluarga tersebut?

Sebagai dokter muslim, bagaimana pandangan saudara terhadap keluarga ini


dan bagaimana hak dan kewajiban pasien baik sebagai individu maupun sebagai
anggota keluarga?

3
Pertanyaan

1. Apa saja faktor yang mempengaruhi kesehatan keluarga ?


2. Apa pengaruh keadaan rumah terhadap kesehatan keluarga ?
3. Mengapa dilakukan kunjungan kerumah pasien ?
4. Bagaimana peran keluarga dalam bidang kesehatan ?
5. Berapa jumlah ideal anggota keluarga dalam satu rumah ?
6. Bagaimana pandangan islam terhadap lingkungan keluarga yang sehat ?
7. Apa saja kriteria rumah yang sehat dan layak huni ?
8. Apa saja aspek yang terdapat dalam diagnostik holistic dan bagimana penerapannya
pada skenario diatas ?
9. Apa kewajiban terhadap keluarga yang sakit ?
10. Bagaimana konsep keluarga menurut pandangan islam ?
11. Apa fungsi dari keluarga ?
12. Bagaimana pengaruh pendidikan pada kesehatan keluarga ?

Jawaban

1. Faktor internal: pola makan yang tidak sehat, stress, dan kurang istirahat.

Faktor eksternal: polusi udara, radiasi dari handphone dll.

2. - pencahayaan berpengaruh pada kesehatan karena masuknya sinar matahari


dapat membunuh mikro organisme.

- ventilasi untuk pergantian udara agar kuman-kuman di dalam rumah dapat


keluar dari ruangan sehingga tidak menjadi penyakit.

- jika pencahayaan dan ventilasi tidak baik maka anggota keluarga lebih
bersikap terkena penyakit seperti infeksi pernapasan.

3. karena diperlukan tersedianya data yang lengkap (diagnistik holistik).

4. mengenal ganguan perkembangan tiap anggota keluarga, memberikan


keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit dan memanfaatkan fasilitas
kesehatan bagi keluarga.

5. Berdasarkan upaya pemerintah untuk mengendalikan laju pertumbuhan

4
penduduk serta membentuk keluarga yang berkualitas dianjurkan memiliki 2
anak.

6. Rasullalah SAW menganjurkan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan baik


ketika sedang shalat maupun kegiatan lainyan karena kebersihan sebagian dari
iman.

7. – Bahan bangunan yang digunakan tidak terbuat dari bahan2 yang mengandung
zat bahaya

- Komponen dan penataan ruang rumah untuk lantai menggunakan yang sifatnya
kedap air dan mudah dibersihkan. Bagian dinding dan ruang didalam rumah harus
dilengkapi dengan ventilasi untuk mengatur sirkulasi udara.

- Pencahayaan untuk seluruh ruangan minimal intensitas cahayanya 60 lux dan tidak
menyilaukan.

- Kualitas udara suhu udara dalam rumah yang nyaman berkisar 18-30C

- Ventilasi, alamiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai.

- Air, kesediaan air bersih harus mencakup kapasitas minimal 60 L/hari/orang.

- Limbah, limbah cair yang berasal dari rumah harus tidak mencemari sumber air
yang ada, tidak menimbulkan bau, serta tidak mencemari permukaan tanah.

8. -Aspek personal

Aspek yang memperhatikan keluhan, ketakutan, harapan, dan persepsi pasien


terhadap kesehatannya.

- Aspek klinis

Penegakkan diagnosis klinis berdasarkan keluhan yang disampaikan pasien. Dokter


harus berusaha menegakkan diagnosis secara cepat dan tepat, berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisik yang baik.

- Aspek internal

Aspek yang memperhatikan pengaruh genetik, persepsi terhadap kesehatan dan

5
perilaku kesehatan dari individu serta keluarga yang memberikan pengaruh terhadap
kesehatan yang terjadi.

- Aspek eksternal

Aspek yang memperhatikan determinan faktor yang berasal dari keluarga, kehidupan
sosial, faktor ekonomi, aktivitas pekerjaan dan lingkungan (fisik, biologi, kimia,
sosial, dan budaya) sekitar pasien.

Aspek fungsi sosial

Aspek yang memperhatikan fungsi-fungsi sosial dari pasien. Fungsi sosial yang harus
diperhatikan ialah seberapa besar pasien bergantung pada orang disekitarnya dalam
menjalankan kehidupan sehari-harinya. (1) Penilaian dengan skor 1 – 5, berdasarkan
disabiltas dari pasien.

- Personal : batuk berdahak 2 minggi yang lalu,penyakit tak kunjung sembuh,


harapanny sembuh.

- Klinis : TBC, Pneumonia, Covid, Ispa, Bronkitis.

- Internal : Riwayat asma, Usia 55 Tahun.

- Eksternal : Perokok Pasif, pencahayaan kurang, pemungkinan padat


penduduk, ventilasi tidak pernah di buka.

- Fungsional : mandiri (derajat 1).

9. - Bebas dari tanggungan jawab sosial.

- kewajiban : merawat dan menjaga, membawa berobat dan mendoakan.

10. Keluarga adalah ikatan hubungan antara laki-laki dan perempuan melalui akad
nikah dibantu dengan penghulu.

11. melindungi keluarga dari fisik maupun psikis, memberikan kasih


sayang,memberikan sosialisasi serta pendidikan dan agama, menjamin ekonomi.

12. Semakin tinggi pengetahuan pendidikan maka semakin tinggi juga tingkat

6
kesadaran akan kesehatan.

Hipotesis

Keluarga berfungsi melindungi dari fisik maupun psikis, memberikan kasih sayang,
memberikan sosialisasi serta pendidikan dan agama, menjamin ekonomi dan dalam bidang
kesehatan berperan untuk mengenal ganguan perkembangan tiap anggota keluarga,
memberikan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit dan memanfaatkan fasilitas
kesehatan bagi keluarga. Dokter keluarga melakukan kunjungan ke rumah dengan 5 aspek
diagnostik holistik. Dalam islam keluarga adalah ikatan hubungan antara laki-laki dan
perempuan melalui akad nikah dibantu dengan penghulu dan ketika terdapat anggota
keluarga yang sakit berkewajiban untuk merawat dan menjaga, membawa berobat serta
mendoakan.

7
Sasaran belajar

LO 1 Memahami dan Menjelaskan Konsep Keluarga.

1.1 Definisi.

Menurut Depkes RI
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di bawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.
Menurut Salvicion G. Balion dan Aracelis Maglaya
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing
menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.
Menurut Friedman
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan emosi dan individu mempunyai peran masing-masing yang
merupakan bagian dari keluarga.
Menurut Sayekti
Keluarga adalah satu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara
orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau
seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya
sendiri, atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.
Menurut Narwoto dan Suyanto
Keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial
yang lainnya berkembang. Di masyarakat mana pun di dunia, keluarga merupakan
suatu kebutuhan manusia yang universal dan menjadi hal yang terpenting dari
kegiatan dalam kehidupan setiap individu.

1.2 Karakteristik.

Keluarga adalah suatu hubungan ikatan dengan karakteristik


1.     Terdiri atas dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah perkawinan
atau adopsi 
2.     Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain 
3.     Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai
peran sosial seperti peran suami, istri, anak, kakak dan adik Mempunyai tujuan
menciptakan dan mempertahankan budaya serta meningkatkan perkembangan fisik
psikologis dan sosial anggota keluarga yang lain. 

8
Uraian di atas menunjukkan bahwa keluarga juga merupakan suatu sistem. Sebagai
suatu sistem, keluarga mempunyai anggota yaitu ayah, ibu dan anak atau semua
individu yang tinggal di dalam rumah tangga tersebut. Anggota keluarga tersebut
saling berinteraksi, interelasi dan interdependensi untuk mencapai tujuan bersama.
Keluarga merupakan sistem yang terbuka sehingga dapat dipengaruhi oleh supra-
sistemnya seperti lingkungan (masyarakat). Sebaliknya, sebagai subsistem dari
lingkungan masyarakat, keluarga dapat mempengaruhi masyarakat (supra-sistem). 

Menurut Robert M.Z. Lawang, menyebutkan bahwa keluarga memiliki empat


karakteristik, yaitu:

 Terdiri atas orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan.


 Anggota keluarga hidup bersama dalam satu rumah dan membentuk rumah tangga.
 Merupakan satu kesatuan orang yang berinteraksi dan berkomunikasi.
 Melaksanakan dan mempertahankan kebudayaan yang sama.

Keluarga juga merupakan unit sosial terkecil yang dari padanya suatu
bangunan masyarakat bahkan negara-bangsa terbentuk. Dalam keluarga peranan
sosial dan masing-masing anggota keluarga ditentukan oleh masyarakkat, sehingga
setiap anggota keluarga, dapat mengaktualisasi diri melalui jaringan hubungan
interpersonal.

Keluarga mempersiapkan individu untuk dapat melakukan hubungan yang


luas dalam masyarakat. Posisi peran dan norma dalam suatu sistem relasi, termasuk
keluarga, merupakan tujuan dari struktural sosial.

1.3 Peran dan Fungsi

Peran keluarga biasanya menyangkut posisi status atau tempat sementara dalam suatu sistem
sosial tertentu. Terbagi menjadi peran formal dan informal, dimana pada peran formal
keluarga adalah ayah, ibu dan anak. Setiap anggota keluarga memiliki peran masing-masing
yaitu:

● Ayah sebagai pemimpin keluarga memiliki peran sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung, pemberi rasa aman bagi seluruh anggota keluarga, dan sebagai anggota
masyarakat atau kelompok sosial tertentu.

● Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak, pelindung keluarga,
sebagai pencari nafkah tambahan keluarga, serta sebagai anggota masyarakat atau
kelompok sosial tertentu.
● Anak berperan sebagai pelaku psikosial sesuai dengan perkembangan fisik, mental,
sosial dan spiritual.

Peran Informal keluarga atau peran tertutup biasanya bersifat implisit, tidak tampak ke
permukaan, dan dimainkan untuk memenuhi kebutuhan emosional atau untuk menjaga

9
keseimbangan keluarga. Pada fungsi keluarga menurut Friedman (2003) dalam Nadirawati
(2018) sebagai berikut:

● Fungsi afektif dan koping

Keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu anggota dalam


membentuk identitas, dan mempertahankan saat terjadi stres.

● Fungsi sosialisasi

Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan mekanisme


koping, memberikan feedback dan saran dalam penyelesaian masalah.

● Fungsi reproduksi

Keluarga melanjutkan garis keturunannya dengan melahirkan anak.

● Fungsi ekonomi

Keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarga dan kepentingan di


masyarakat.

● Fungsi pemeliharaan kesehatan

Keluarga memberikan keamanan dan kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan untuk


pertumbuhan, perkembangan dan istirahat juga penyembuhan dari sakit.

1.4 Bentuk.

1. Pembagian Tipe Keluarga menurut Sussman (1974) dan Maclin (1988)

a. Keluarga tradisional

 Keluarga inti : keluarga yang terdiri atas ayah ibu dan anak
 Pasangan inti : keluarga yang terdiri atas suami dan istri saja
 Keluarga dengan orang tua tunggal satu orang sebagai kepala keluarga, biasanya
bagian dari konsekuensi perceraian
 Lajang yang tinggal sendirian
 Keluarga besar yang mencakup tiga generasi
 Pasangan usia pertengahan atau pasangan lanjut usia
 Jaringan keluarga besar

b. Keluarga non-tradisional

 Pasangan yang memiliki Anak tanpa menikah


 Pasangan yang hidup bersama tanpa menikah (kumpul kebo)
 Keluarga homoseksual (gay dan atau lesbian)

10
 Keluarga komuni: keluarga dengan lebih dari satu pasang monogami dengan anak-
anak secara bersama-sama menggunakan fasilitas serta sumber-sumber yang ada

2. Pembagian Tipe Keluarga Menurut Anderson Carter

1. Keluarga inti(nuclear family), keluarga yang terdiri atas ayah ibu dan anak anak

2. Keluarga besar(extended family), keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, nenek,
kakek, keponakan, paman, bibi dan sebagainya

3. Keluarga berantai (serial family), keluarga yang terdiri atas wanita dan pria yang menikah
lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti

4. keluarga duda atau Janda(single family), keluarga ini terjadi karena adanya perceraian
atau kematian

5. Keluarga kabitas ,dua orang yang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu
keluarga

. Pembagian Tipe Keluarga menurut Konteks Keilmuan dan Pengelompokan

1. Traditional nuclear. Keluarga inti (ayah, ibu, anak) tinggal dalam satu rumah ditetapkan
oleh saksi saksi legal dalam suatu perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja diluar rumah

2. Reconstitute nuclear. pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali
suami atau istri, tinggal dalam pembentukan suatu rumah dengan anak-anaknya, baik itu anak
dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru. Satu atau keduanya dapat bekerja
diluar rumah

3. Middle age atau aging couple. Suami sebagai pencari uang, istri dirumah atau keduanya
bekerja diluar rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah, perkawinan atau
meniti karir

 Dyadic nuclear, pasangan suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak.
Keduanya atau salah satu bekerja di luar rumah
 Single parent. Keluarga dengan satu orang tua sebagai akibat perceraian atau
kematian pasangannya. anak-anak dapat tinggal di dalam atau luar rumah
 Dual carrier. Suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak
 Commuter married. Pasangan suami istri atau keduanya sama- sama bekerja dan
tinggal terpisah pada jarak tertentu. Keduanya saling mencari pada waktu waktu
tertentu.
 Single adult, Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
keinginan untuk menikah
 Three generation. Tiga generasi atau lebih yang tinggal dalam satu rumah.
 Institutional. Anak-anak atau orang dewasa yang tinggal dalam satu panti
 Communal. Satu rumah terdiri atas dua atau lebih pasangan yang monogami dengan
anak-anaknya dan bersama-sama berbagi fasilitas
 Group marriage. Satu rumah terdiri atas orang tua dan keturunannya di dalam satu
kesatuan keluarga.

11
 Unmarried parent and child. Ibu dan anak yang pernikahannya tidak dikehendaki dan
kemudian anaknya diadopsi
 Cohabitating couple. Dua orang atau satu pasangan yang bersama tanpa menikah
 Extended family. Nuclear family dan anggota keluarga yang lain tinggal dalam satu
rumah dan berorientasi pada satu kepala keluarga

1.5 Dinamika dan Genogram.

Dinamika keluarga adalah interaksi atau hubungan pasien dengan anggota keluarganya
dan juga bisa mengetahui bagaimana kondisi keluarga di lingkungan sekitarnya. Keluarga
diharapkan mampu memberikan dukungan dalam upaya kesembuhan pasien. Ada empat
aspek yang selalu muncul dalam dinamika keluarga

1.  Setiap anggota keluarga memiliki perasaan dan idea tentang diri sendiri yang
biasa dikenal dengan harga diri atau self-esteem (menghargai).
2.  Setiap keluarga memiliki cara tertentu untuk menyampaikan pendapatdan
pikiran mereka yang dikenal dengan komunikasi.
3.  Setiap keluarga memiliki aturan permainan yang mengatur bagaimana mereka
seharusnya merasa dan bertindak, berkembang sebagai sistem nilai keluarga.
4.  Setiap keluarga memiliki cara dalam berhubungan dengan orang luar dan
institusi di luar keluarga yang dikenal sebagai jalur ke masyarakat.

Genogram adalah suatu alat bantu berupa peta skema visual map dari silsilah keluarga pasien
yang berguna bagi pemberi layanan kesehatan untuk mendapatkan informasi tentang nama
anggota keluarga pasien dan kualitas hubungan antar anggota keluarga. Genogram adalah
psikososial pohon keluarga yang mencatat tentang siklus kehidupan keluarga, riwayat sakit di
dalam keluarga serta hubungan antar anggota keluarga. Di dalam genogram berisi nama,
umur, status menikah, riwayat perkawinan, anak anak, keluarga satu rumah, penyakit
penyakit spesifik, tahun meninggal, dan pekerjaan serta terdapat informasi Tentang hubungan
emosional, jarak atau konflik antar keluarga, hubungan penting dengan profesional yang lain
serta informasi informasi lain yang relevan.

Dengan genogram dapat digunakan juga untuk menyaring kemungkinan adanya kekerasan
abuse di dalam keluarga. Genogram idealnya diisi sejak kunjungan pertama anggota
keluarga, dan selalu dilengkapi update setiap ada informasi baru tentang anggota keluarga
pada kunjungan kunjungan selanjutnya. Dalam teori sistem keluarga dinyatakan bahwa
keluarga sebagai sistem yang paling berinteraksi dalam suatu unit emosional. Setiap kejadian
emosional keluarga dapat mempengaruhi atau melibatkan setidaknya tiga generasi keluarga.
Sehingga idealnya genogram dibuat minimal untuk tiga generasi. Fungsi genogram dalam
membantu dokter yaitu:

- mendapat informasi dengan cepat tentang data yang terintegrasi antara kesehatan fisik dan
mental di dalam keluarga

-   pola multi generasi dari penyakit dan disfungsi organ.

12
1.6 Siklus Kehidupan.

Menurut Duval (dalam Nocholas dan Schwartz, 2001:130) membagi perjalanan


kehidupan keluarga dalam 8 tahap perkembangan, yaitu: (Syarqawi, 2017)

No Tahapan Tugas Perkembangan

1 Pasangan baru menikah membangun sebuah perkawinanyang saling


yang belum mempunyai memuaskan.
anak menyesuaikan diri dengan kehamilan dan janji
orangtua.

2 Keluarga dengan anak memiliki, menyesuaikan dan mendorong


pertama < 30 bulan (Child pengembangan bayi
Bearing). membangun rumah yang nyaman untuk orang tua
dan bayi

3 Keluarga dengan Anak Pra Beradaptasi terhadap kebutuhan kritis anak


Sekolah (2,5-6 tahun) dan memberikan stimulasi yang positif.

13
4 Keluarga dengan Anak Usia Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan
Sekolah (6 – 13 tahun) luar rumah, sekolah dan lingkungan lebih luas.
Mendorong anak untuk mencapai pendidikan
tertinggi

5 Keluarga dengan Memberikan kebebasan yang seimbang


Anak dan bertanggung jawab.
Remaja (13-20 tahun)

6 Keluarga dengan Anak a. Memperluas keluarga inti menjadi


Dewasa (mencakup anak keluarga besar.
pertama-anak terakhir b. Mempertahankan keintiman.
meninggalkan rumah) c. Menbantu anak untuk mandiri sebagai
keluarga baru dimasyarakat.
d. Mempersiapkan anak untuk hidup
mandiri dan menerima kepergian
anaknya.
e. Menata kembali fasilitas dan sumber
yang ada pada keluarga.
f. Berperan suami-istri kakek dannenek.
g. Menciptakan lingkungan rumah yang
dapat menjadi contoh bagi anak- anaknya.

7 Keluarga Usia Pertengahan a. Mempunyai lebih banyak waktu dan


(Midle Age Family) kebebasan dalam mengolah minat sosial
dan waktu santai.
b. Memulihkan hubungan antara
generasi muda tua.
c. Keakraban dengan pasangan.
d. Memelihara hubungan/kontakdengan
anak dan keluarga.
e. Persiapan masa tua/ pension.

8 Keluarga dalam a. Penyesuaian tahap masapension


masa pensiun dan Lanjut dengan cara merubah cara hidup.
Usia (hingga pasangan b. Menerima kematian pasangan, kawan
meninggal dunia) dan mempersiapkankematian.
c. Mempertahankan keakraban pasangan
dan saling merawat.
d. Melakukan life review masa lalu.

14
LO 2 Memahami dan Menjelaskan 5 Aspek Diagnoasi Holistik Serta Penerapan Pada
Skenario.

Holistik yakni memandang manusia sebagai mahkluk biopsikososial pada


ekosistemnya. Manusia terdiri dari komponen organ, nutrisi, kejiwaan dan perilaku. Diagnosa
holistik adalah tata cara diagnosa yang memperhatikan berbagai aspek yang dimungkinkan
menyebabkan penyakit pada pasien yang bersangkutan. Dalam pendekatan holistik,
dipercayai bahwa kesehatan seseorang tidak hanya bergantung pada apa yang sedang terjadi
secara fisik pada tubuh seseorang, tetapi juga terkait dengan kondisi psikologi, emosi, sosial,
spiritual, dan lingkungan.

Pendekatan holistik tidak hanya mengobati gejala tetapi juga mencari penyebab dari
gejala. Masalah kesehatan individu merupakan suatu komponen dari sistem pemeliharaan
kesehatan dari individu yang bersangkutan, individu sebagai bagian dari keluarga, dan
sebagai bagian dari masyarakat yang meliputi aspek biomedis, psikologis, aspek
pengetahuan, sikap dan perilaku, aspek sosial dan lingkungan. 5 aspek dalam diagnostik
holistik :

(1) Aspek Personal: alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran dan persepsi pasien

(2) Aspek Klinis: Masalah medis, diagnosis kerja berdasarkan gejala dan tanda

(3) Aspek risiko internal : seperti pengaruh genetik, gaya hidup, kepribadian, usia, gender

(4) Aspek risiko eksternal dan psikososial: berasal dari lingkungan (keluarga, tempat kerja,
tetangga, budaya)

(5) Derajat Fungsional: Kualitas Hidup Pasien . Penilaian dengan skor 1 – 5, berdasarkan
disabiltas dari pasien, yaitu :

Aktivitas menjalankan fungsi Skor Keterangan


sosial dalam kehidupan

Mampu melakukan pekerjaan seperti 1 Mandiri dalam perawatan diri, bekerja


di dalam dan luar rumah
sebelum sakit

15
Mampu melakukan pekerjaan ringan 2 Mulai mengurangi aktivitas kerja
sehari-hari
sehari-hari di dalam dan luar rumah

Mampu melakukan perawatan diri, 3 Mandiri dalam perawatan diri, tidak


mampu bekerja ringan
tapi tidak mampu melakukan
pekerjaan ringan

Dalam keadaan tertentu masih 4 Tidak melakukan aktivitas kerja,


tergantung pada keluarga, perawatan
mampu merawat diri, tapi sebagian
mandiri terbatas
besar aktivitas hanya duduk dan
berbaring

Perawatan diri oleh orang lain, hanya 5 Perawatan diri oleh orang lain
berbaring pasif

Penerapan Diagnosis Holistik Sesuai Jenis Aspek

1. Aspek Personal
● Alasan kedatangan pasien : Batuk berdahak sejak 2 minggu yang lalu yang tidak
kunjung sembuh
● Harapan pasien : Sembuh
● Kekhawatiran pasien : yang biasanya minum obat batuk sembuh tetapi saat ini tidak
kunjung sembuh
● Persepsi pasien terhadap penyakit: Pasien sudah terbiasa memiliki keluhan tersebut
dan obatnya selalu sama
2. Aspek Klinik
● Diagnosis kerja/diagnosis klinis : Asma Bronkial (kemungkinan) karena ada riwayat
orang tua pasien penderita asma dan anak juga menderita asma, selain itu pasien
sering terpapar asap rokok dimana perokok pasif jg merupakan salah satu faktor

16
penyebab terjadinya asma bronkial.
3. Aspek Risiko Internal
● Faktor penyebab masalah kesehatan pasien yang berasal dari dalam tubuh pasien :
Terbiasa menghirup asap rokok dari suami dan anaknya di dalam rumah.
4. Aspek Eksternal
● Faktor penyebab masalah kesehatan pasien yang berasal dari luar tubuh pasien:
Kurangnya pencahayaan dan ventilasi yang tidak pernah dibuka, serta pemukiman
yang padat penduduk.
5. Aspek Fungsional
● Derajat fungsional pasien yaitu dampak aktivitas harian pasien saat mengalami
keluhan/gejala yang dikeluhkan (International Classification of Primary Care): Pada
kasus ini merupakan derajat 2 yaitu A little bit of difficulty seperti mulai mengurangi
aktivitas berat tetapi aktivitas ringan masih mampu.

LO 3 Memahami dan Menjelaskan Konsep Keluarga Dalam Islam.

- Konsep Keluarga dalam Islam Konsep keluarga dalam islam adalah suatu rancangan ide
yang di rumuskan untuk suatu keluarga yang terikat dalam hubungan pernikahan baik dari
segi motodenya, tujuannya, prinsip, dan fungsinya dari keluarga tersebut Definisi keluarga
a) Hamzah Yaqub

• Keluarga adalah persekutuan hidup berdasarkan perkawinan yang sah dari suami dan istri
yang juga selaku orang tua dari anak-anaknya yang dilahirkan. Satuan kekerabatan yang
sangat mendasar dalam kekerabatan.
• Ada pula yang mendefinisikan keluarga dengan “persekutuan hidup bersama berdasarkan
perkawinan yang sah dari suami dan istri yang juga selaku orang tua dari anak-anaknya yang
dilahirkan.

b) Ahlun Qurba ‘asyirah


Keluarga menurut konsep islam adalah satu kesatuan hubungan antara laki-laki dan
perempuan melalui akad nikah menurut ajaran islam. Dalam Al Qur’an kata “keluarga”
disebutkan Allah SWT dengan lafadz ahlun – qurbaa – ‘asyirah.

a. Ahlun Al-Raghib menyebutkan ada dua Ahlun: Ahlu al-Rajul dan Ahlu al-Islam keluarga
yang senasab seketurunan, mereka berkumpul dalam satu tempat tinggal. Sedangkan Ahlu al-
Islam adalah keluarga yang seagama. Keluarga yang dimaksud ialah seorang istrinya yang
iman bernama Aminah dan anak-anaknya yang iman, sementara seorang istrinya lagi yang
kafir dan anaknya yang kafir yaitu Kan‘an tidak termasuk keluarga,

b. Qurba Shawi ( 1, hal : 65 ) menyebutkan bahwa qurbaa adalah keluarga yang ada
hubungan kekerabatan baik yang termasuk ahli waris maupun yang tidak termasuk, yang
tidak mendapat warits, tapi termasuk keluarga kekerabatan seperti pada ayat, an-Nisa: 7 dan

17
keluarga kerabat yang bersipat umum, yang ada hubungan kerabat dengan ibu dan bapak,
seperti pada ayat al-Baqarah: 8 c. Asyirah Al-Raghib (hal: 375) menyebutkan ̳asyirah adalah
keluarga seketurunan yang berjumlah banyak, hal itu berasal dari kata ,‫ حشش‬dan kata itu
menunjukkan bilangan yang banyak.

LO 4 Memahami dan Menjelaskan Pandangan Islam Terhadap Merawat Anggota


Keluarga Yang Sakit.

A) Hak orang yang sakit

1) Bebas dari segala tanggung jawab sosial yang normal Artinya orang yang sakit
mempunyai hak untuk tidak melakukan pekerjaan sehari-hari yang biasa dilakukan. Hal ini
boleh dituntut, namun tidaklah selalu mutlak tergantung dengan tingkat keparahan atau
tingkat persepsi dari penyakit tersebut. Apabila tingkat keparahan sakitnya rendah maka
orang tersebut mungkin saja tidak perlu menuntut haknya dan seandainya menuntut haknya,
harus tidak secara penuh. Orang tersebut tetap dalam posisinya tetapi perannya dikurangi,
dalam arti volume dan frekuensi kerjanya dikurangi. Tetapi bila tingkat keparahannya tinggi,
maka hak tersebut harus dituntutnya. Misalnya menderita penyakit menular, hak tersebut
haruslah dituntut karena apabila tidak akan dapat menimbulkan konsekuensi ganda, yaitu
disamping produktivitas kerja menurun atau bahkan dapat menambah beratnya penyakit.

2) Menuntut bantuan atau perawatan kepada orang lain Di dalam masyarakat yang sedang
sakit berada dalam posisi yang lemah, lebih-lebih bila sakitnya berada dalam derajat
keparahan yang tinggi. Anggota keluarga dan anggota masyarakat berkewajiban untuk
membantu dan merawatnya. Oleh karena itu, tugas penyembuhan dan perawatan memerlukan
keahlian tertentu, maka tugas ini didelegasikan kepada lembaga-lembaga masyarakat atau
individu tertentu seperti dokter, perawat, bidan dan petugas Kesehatan lainnya.
B) Kewajiban keluarga terhadap merawat orang sakit

a. Mengenal gangguan Kesehatan setiap anggotanya. Keluarga mempunyai peranan yang


sangat penting dalam mengembangkan, mengenal dan menemukan masalah Kesehatan dalam
keluarga sebagai antisipasi menjaga Kesehatan dalam keluarganya.
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat. Keluarga merupakan pusat
pengambilan keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat. Keluarga merupakan pusat
pengambilan keputusan terpenting, termasuk membuat keputusan tentang masalah Kesehatan
keluarganya.
c. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit dan tidak dapat membantu
dirinya sendiri karena cacat atau usianya terlalu muda.
d. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan Kesehatan dan perkembangan
kepribadian anggota keluarga.
e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga Kesehatan yang
menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas Kesehatan yang ada

18
Dalam salah satu hadits diriwayatkan bahwa para malaikat mendoakan orang yang
menjenguk orang sakit, apalagi merawat orang sakit, pasti akan dikaruniai pahala dan pahala
yang luar biasa. Tentu saja merawat orang sakit merupakan tantangan yang sulit. Anda harus
menghadapi pasien yang terkadang cemas dan sedih, terkadang marah, mengeluh dan depresi.
Dalam banyak situasi, Anda membutuhkan kesabaran tingkat tinggi dan semangat kuat untuk
mengelolanya.

“Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-
akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah
duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari
maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore
tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya
agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam
Ahmad).

Contoh terdekat adalah ketika ibumu sakit. Sebagai seorang anak, Anda harus bergiliran
merawatnya. Ketika kita masih kecil, ibu rela melakukan apa saja jika kamu sakit.

Dia rela begadang semalaman agar Anda tetap sehat. Saat ibumu sakit, inilah saatnya untuk
membalas semua jasa dan kebaikan yang telah dicurahkan.

Katakanlah ibumu memiliki lima anak dan masing-masing sibuk dengan pekerjaan dan
kehidupannya. Jadi kita harus membuat jadwal agar semua orang bisa mengurus ibu.

Begitu besar nikmat Allah SWT merawat ibu dan ayah yang sedang sakit. Beruntunglah jika
kita yang terpilih. Anda bisa memandikan, mengambil wudhu untuk sholatnya, memberikan
kata-kata penyemangat dan penyemangat kepada ibu agar tidak putus asa dan berpikir baik
tentang ujian Allah.

19
Daftar Pustaka

Syarqawi, A., 2017. KONSELING KELUARGA: SEBUAH DINAMIKA DALAM


MENJALANI KEHIDUPAN BERKELUARGA DAN UPAYA PENYELESAIAN
MASALAH. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 7(2).

20

Anda mungkin juga menyukai