Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA

By: Drs. SUPRIADI, S.Kp, M.Kep, Sp.Kom


KEPMENKES 908 / 2010

KEP. KELUARGA PELAYANAN KEP. KLG


Area kekhususan Pelayanan holistik yang
yang menempatkan keluarga dan
mengaplikasikan komponennya sebagai fokus
berbagai konsep dan pelayanan dan melibatkan
teori keluarga dalam anggota keluarga : Pengkajian
keperawatan yang sd evaluasi, Memobilisasi
bersinggungan sumber yankes yg tersedia di
dengan berbagai klg dan sumber dari peofesi
spesialisasi lain serta sektor lain di
keperawatan yang komunitas
lain
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Pengertian Suatu rangkaian kegiatan yang diberikan


melalui praktik keperawatan kepada keluarga,
untuk membantu
menyelesaikan masalah kesehatan keluarga
tersebut dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan (Rekawati, 2000).

Rangkaian kegiatan dalam praktik keperawatan yg


diberikan pd klien sbg anggta keluarga pd tatanan
komunitas dg menggunakan proses keperawatan,
berpedoman pd standar keperawatan berlandaskan
pada etika.
(Mc. Closkey & Grace 2001)
Tujuan :

Mengoptimalkan fungsi keluarga dan meningkatkan


kemampuan keluarga dalam menangani masalah
Tujuan
Umum kesehatan dan mempertahankan status kesehatan
anggotanya. (PMK 908/2010)

1. Keluarga mampu melaksanakan tugas


pemeliharaan kesehatan keluarga dan menangani
masalah kesehatannya yang meliputi  5 TK
2. Keluarga memperoleh pelayanan keperawatan
Tujuan
Khusus sesuai kebutuhan.
3. Keluarga mampu berfungsi optimal dalam
memelihara hidup sehat anggota keluarganya
1. Memandirikan klien sbg bagian dari anggota
keluarga
2. Mensejahterakan klien sebagai gambaran
kesejahteraan keluarga
Tujuan : 3. Meningkatkan keamampuan hidup sehat bagi
setiap anggota keluarga
4. Meningkatkan produktivitas klien dan keluarga
5. Meningkatkan kualitas keluarga
(Closkey& Grace 2001)

Kriteria Kemandirian Keluarga


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Keluarga Keluarga menerima Keluarga tahu dan dapat Keluarga Keluarga melakukan Keluarga Keluarga melakukan
Tingkat menerima perawat pelayanan kesehatan sesuai mengungkapkan masalah memanfaatkan fasilitas tindakan keperawatan melakukan tindakan promotif
rencana keperawatan kesehatannya secara benar pelayanan kesehatan sederhana sesuai anjuran tindakan secara aktif
keluarga sesuai anjuran pencegahan secara
aktif

KM 1

KM 2

KM 3

KM 4
TUGAS KELUARGA DALAM KESEHATAN
Mengenal masalah kesehatan yang dihadapi anggota keluarganya
1
Mengambil keputusan secara tepat dan cepat dalam mengatasi
masalah kesehatan anggota keluarganya
2
Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang mempunyai
masalah kesehatan
3
Memodifikasi lingkungan rumah yang kondusif shg mampu
mempertahankan kesehatan dan memelihara pertumbuhan dan
4 perkembangan setiap anggota keluarganya

Menciptakan hubungan timbal balik antara keluarga dengan berbagai


sumber daya kesehatan yang tersedia untuk pemeliharaan & perawatan
5 kesehatan anggota keluarganya
1. Merupakan proses kompleks
2. Pendekatan sistematis
KM ? 3. Kerjasama

ASKEP KELUARGA K
I
SD

I
K
SL
KELUARGA

KM 4
SI
K
I

• Freidman System Model


• Calgari Model
• Kemenkes Model
PENGKAJIAN KEP. KELUARGA

1
PENGKAJIAN KELUARGA 2

PENGKAJIAN
1. Data Umum ANGGOTA KELUARGA
2. Riwayat & Tahap
Perkembangan Keluarga
3. Lingkungan 1. Biologi
4. Struktur Keluarga 2. Psikologis
5. Fungsi Keluarga 3. SoSial
6. Stres & Koping Keluarga 4. Spriritual
7. Pemeriksaan Fisik
8. Harapan Keluarga
ANALISIS DATA KELUARGA
Interpretasi/
Data Masalah
Etiologi

Data keluarga Lima tugas Lihat Daftar


1.Data Umum
2.Riwayat & Tahap Perkembangan
keluarga dalam Diagnosa SDKI +
Keluarga kesehatan inisial anggota
KELUARGA 3.Lingkungan
4.Struktur Keluarga klg
5.Fungsi Keluarga
6.Stres & Koping Keluarga
7.Pemeriksaan Fisik
8.Harapan Keluarga

 Bandingkan data dengan nilai/kondisi normal


Analisis Data
 Kelompokan data

Identifikasi Masalah  Masalah Aktual, Risiko atau Promkes/ wellnes

 Three part (actual)


Perumusan Diagnosis
 Two part (risiko dan promkes)
DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA
(SDKI PPNI, 2017)

DIAGNOSIS AKTUAL
Diagnosis Terjadi karena Gejala/tanda yang ditimbulkan
1. Ketidakmampuan koping 1) Hubungan keluarga ambivalen 1) Merasa diabaikan
keluarga (D.0093) (kurang menyenangkan) 2) Merasa tertekan
Perilaku orang terdekat (anggota keluarga 2) Pola koping yang berbeda 3) Tidak memenuhi kebutuhan anggota
atau orang berarti) yang membatasi diantara klien dan orang terdekat. keluarga
kemampuan dirinya dan klien untuk 3) Resistensi keluarga terhadap 4) Tidak toleran
beradaptasi dengan masalah kesehatan perawatan/ pengobatan yang 5) Mengabaikan anggota keluarga
yang dihadapi klien. kompleks 6) Agresi
4) Ketidakmampuan orang terdekat 7) Agitasi
mengungkapkan perasaan 8) Perilaku menolak
9) Perilaku bermusuhan
10) Ketergantungan anggota keluarga
meningkat

2. Penurunan Koping Keluarga 1) Disorganisasi keluarga 1) Mengeluh tentang respons orang terdekat
Ketidakadekuatan atau ketidakefektifan 2) Perubahan peran keluarga pada masalah kesehatan
dukungan, rasa nyaman, bantuan dan 3) Kurangnya saling mendukung 2) Orang terdekat menarik diri dari klien
motivasi orang terdekat (anggota keluarga 4) Orang terdekat kurang terpapar 3) Terbatasnya komunikasi orang terdekat
atau orang berarti) yang dibutuhkan klien informasi dengan klien.
untuk mengelola atau mengatasi masalah 5) Orang terdekat terlalu fokus pada 4) Bantuan dari orang terdekat menunjukkan
kesehatannya kondisi di luar keluarga hasil yang tidak memuaskan
3. Manajemen kesehatan 1) Kompleksitas sistem pelayanan 1) Tidak memahami masalah kesehatan yang
keluarga tidak efektif kesehatan diderita
Pola penanganan masalah kesehatan 2) Kompleksitas program 2) Kesulitan menjalankan perawatan yang
dalam keluarga tidak memuaskan untuk perawatan/pengobatan ditetapkan
memulihkan kondisi kesehatan anggota 3) Konflik pengambilan keputusan 3) Penyakit anggota keluarga semakin memberat
keluarga. 4) Kesulitas ekonomi 4) Keluarga gagal mengurangi faktor risiko
5) Konflik keluarga/banyak tuntutan

4. Gangguan proses 1) Perubahan status kesehatan anggota 1) Keluarga tidak mampu mengungkapkan
keluarga keluarga perasaan secara leluasa
Perubahan dalam hubungan atau fungsi 2) Perubahan finansial keluarga 2) Keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan
keluarga yang dapat disebabkan adanya 3) Krisis perkembangan fisik/ emosional/spiritual anggota keluarga
4) Perubahan peran keluarga 3) Keluarga tidak mampu mencari atau menerima
5) Peralihan pengambilan keputusan bantuan secara tepat
dalam keluarga

5. Ketegangan Peran 1) Beratnya/kronisnya penyakit 1) Khawatir klien akan kembali dirawat di rumah
Pemberi Asuhan penerima asuhan sakit
Kesulitan dalam melakukan peran 2) Pemberi asuhan kurang 2) Khawatir tentang kelanjutan perawatan klien
pemberi asuhan dalam keluarg mendapatkan waktu istirahat dan 3) Khawatir tentang ketidakmampuan pemberi
reaksi asuhan dalam merawat klien.
3) Ketidakadekuatan lingkungan fisik
dalam pemberian asuhan
4) Keluarga atau pemberi asuhan jauh
dari kerabat lain
5) Kompleksitas dan jumlah aktivitas
pemberi asuhan
DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA
(SDKI PPNI, 2017)

DIAGNOSIS RISIKO

6. Risiko Gangguan Perlengketan 1) Khawatir menjalankan peran sebagai orang tua


Berisiko mengalami gangguan interaksi antara 2) Perpisahan antara ibu dan bayi/anak akibat hospitalisasi
orang tua atau orang terdekat dengan bayi/anak 3) Penghalang fisik (mis. inkubator, baby warmer)
yang dapat mempengaruhi proses asah, asih dan 4) Ketidakmampuan orang tua memenuhi kebutuhan bayi/anak
asuh. Keadaan ini dapat terjadi dengan faktor 5) Perawatan dalam ruang isolasi
risiko: 6) Prematuritas
7) Konflik hubungan antara orang tua dan anak
8) Perilaku bayi tidak terkoordinasi

7. Risiko Proses Pengasuhan Tidak 1) Kekerasan dalam rumah tangga


2) Kehamilan tidak diinginkan/direncanakan
Efektif
3) Kurang terpapar informasi tentang proses persalinan/pengasuhan
Berisiko mengalami proses kehamilan, persalinan,
4) Ketidak berdayaan maternal
dan setelah melahirkan termasuk perawatan bayi
5) Distres psikologis
baru lahir yang tidak sesuai dengan konteks norma
6) Ketidaknyamanan selama persalinan
dan harapan. Diagnosis ini dapat diangkat jika
7) Akses pelayanan kesehatan sulit dijangkau
ditemukan faktor risiko:
8) Ketidaksesuaian kondisi bayi dengan harapan
9) Ketidakamanan lingkungan untuk bayi
DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA
(SDKI PPNI, 2017)
DIAGNOSIS POTENSIAL/WELLNESS
8. Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga 1) Anggota keluarga menetapkan tujuan untuk meningkatkan gaya
Pola adaptasi anggota keluarga dalam mengatasi situasi yang dialami hidup sehat
klien secara efektif dan menunjukkan keinginan serta kesiapan yang 2) Anggota keluarga menetapkan sasaran untuk meningkatkan
dialami klien secara efektif dan menunjukkan keinginan serta kesiapan kesehatan
untuk meningkatkan kesehatan keluarga klien.

9. Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang Tua 1) Mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan peran menjadi
Pola pemberian lingkungan bagi anak atau anggota keluarga yang orang tua
cukup untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan serta dapat 2) Tampak adanya dukungan emosi dan pengertian pada anak atau
ditingkatkan. anggota keluarga
10. Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga 1) Mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan dinamika
Pola fungsi keluarga yang cukup untuk mendukung kesejahteraan keluarga
anggota keluarga dan dapat ditingkatkan. Diagnosis ini dapat ditegakan 2) Menunjukkan fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhan fisik,
jika ditemukan gejala dan tanda; sosial dan psikologis anggota keluarga
3) Menunjukkan aktivitas untuk mendukung keselamatan dan
pertumbuhan anggota keluarga
4) Peran keluarga fleksibel dan tepat dengan tahap perkembangan
5) Terlihat adanya respek dengan anggota keluarga

11. Pencapaian Peran Menjadi Orang Tua 1) Bounding attachment optimal


Terjadinya proses interaktif antar anggota keluarga (suami-istri, 2) Perilaku positif menjadi orang tua
anggota keluarga dan bayi) yang ditunjukkan dengan perkembangan 3) Saling berinteraksi dalam merawat bayi
bayi yang optimal. Diagnosis ini dapat ditegakan jika ditemukan tanda 4) Melakukan stimulasi visual, taktil atau pendengaran terhadap
bayi.
PRIORITAS MASALAH KEP. KELUARGA
No Kriteria Skor Bobot Justifikasi
1 Sifat masalah
a.Aktual (tidak/kurang sehat) 3 1
b.Ancaman kesehatan 2
c.Keadaan sejahtera 2
2 Kemungkinan masalah dapat diubah
a. Mudah 2 2
b. Sebagian 1
c. Tidak dapat 0
3 Potensi masalah untuk dicegah
a. Tinggi 3 1
b. Cukup 2
c. Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
a. Masalah berat dan harus segera ditangani 2 1
b. Ada masalah, tidak perlu segera ditangani 1
c. Masalah tidak dirasakan 0

Cara melakukan skoring:


a.Tentukan skor untuk setiap kriteria
b.Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
c.Jumlahkan skor untuk semua kriteria
d.Tentukan skor, nilai tertinggi menentukan urutan nomor diagnosa keperawatan keluarga
PERENCANAAN KEP. KELUARGA
 Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan  SMART

 Penetapan rencana tindakan


Intervensi  Intervensi permulaan & lanjut

 Penetapan rencana penilaian


Evaluasi  Memuat kriteria dan standar

KARTU ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Puskesmas : .................... Kode : ............................
Nama Kepala Keluarga : ................... NIK : ............................
Alamat : ................... Tlp/HP : ............................
Masalah Kesehatan : ............................

Evaluasi
Data Diagnosis Rencana
Tgl Implementasi Petugas
Pengkajian Keperawatan Intervensi S O A P

SDKI SLKI

SIKI
IMPLEMENTASI KEP. KELUARGA

 Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) merupakan


tolok ukur yang digunakan sebagai panduan dalam penyusunan
intervensi keperawatan dalam rangka memberikan asuhan
keperawatan yang aman, efektif dan etis.

 Intervensi Keperawatan adalah segala treatment yang dikerjakan


oleh perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian
klinis untuk mencapai luaran (outcome) yang diharapkan.

 Tindakan Keperawatan adalah perilaku spesifik yang dikerjakan


oleh perawat untuk mengimplementasikan intervensi
keperawatan.
PENENTUAN INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosis Keperawatan Luaran Keperawatan

Intervensi Keperawatan

 Kemampulaksanaan Intervensi Hasil Kemampuan


 Penerimaan Klien Penelitian Perawat
SDKI SLKI SIKI
1. Ketidakmampuan Luaran Utama: Intervensi Utama:
koping keluarga Status koping keluarga (L.09088) 1.Dukugan koping keluarga (I.09260)
(D.0093) 2.Promosi koping (I.09312)
Luaran Tambahan:
Adaptasi disabilitas (L.05037) Intervensi Tambahan:
Dukungan keluarga (L.13112) Bimbingan sistem kesehatan (I.12360)
Dukungan sosial (L.13113) Dukungan pengambilan keputusan (I.09265)
Fungsi keluarga (L.13114) Dukungan perlindungan penganiayaan (I.09270)
Ketahanan keluarga (L.09074) Dukungan spiritual (I.09276)
Manajemen kesehatan keluarga (L.12105) Intervensi krisis (I.09278)
Tingkat ansietas (L.09093) Manajemen kenyamanan lingkungan (I.08237)
Tingkat agitasi (L.09092) Manajemen pengendalian marah (I.09290)
Mobilisasi keluarga (I.13483)
Dll
EVALUASI KEP. KELUARGA

 Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.


 Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan
pedoman atau rencana proses tersebut.
 Keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat
kemandirian klien dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan
kesehatan.
 Kegiatan yang dilakukan dalam penilaian, meliputi :
 Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan (luaran) yang
telah ditetapkan.
 Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai
dengan pelaksanaan.
 Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan selanjutnya
apabila masalah belum teratasi.
 Perlu dipahami bersama oleh perawat bahwa evaluasi dilakukan dengan melihat
respon keluarga terhadap rencana dan tindakan yang telah dilakukan.
EVALUASI KEP. KELUARGA
Penilaian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
SOAP (Subyektif, Obyektif, Analisa dan Planning)
S: Hal-hal yang dikemukakan keluarga, misalnya anak D nafsu makannya
lebih baik
O: Hal-hal yang ditemukan perawat yang dapat diukur, misalnya anak D naik
BB nya 0,5 kg
A: Analisa hasil yang telah dicapai, mengacu pada tujuan dan diagnosa
P: Perencanaan yang akan datang setelah melihat respons keluarga.

Kriteria Kemandirian Keluarga


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Keluarga Keluarga menerima Keluarga tahu dan dapat Keluarga Keluarga melakukan Keluarga Keluarga melakukan
Tingkat menerima perawat pelayanan kesehatan sesuai mengungkapkan masalah memanfaatkan fasilitas tindakan keperawatan melakukan tindakan promotif
rencana keperawatan kesehatannya secara benar pelayanan kesehatan sederhana sesuai anjuran tindakan secara aktif
keluarga sesuai anjuran pencegahan secara
aktif

KM 1

KM 2

KM 3

KM 4
Tugas Individu

1. Setiap mahasiswa menguraikan 10 diagnosis keperawatan


keluarga dengan menggunakan matriks di bawah, seperti
contoh di atas.
2. Tugas dikumpulkan hari Kamis, 20 Juli 2023 melalui
supriadifalah@gmail.com

SDKI SLKI SIKI

Anda mungkin juga menyukai