Oleh
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN MAGELANG
TAHUN
1
PEDOMAN PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan kapan, dimana, jam berapa …dsb
DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga (inisial) : Tn.H
2..Umur : 31th
3. Pendidikan :
4. Pekerjaan
5. Agama
6. Alamat lengkap
7. Komposisi keluarga
Genogram
Membuat susunan hubungan antar anggota keluarga minimal 3 generasi. Simbol-simbol yang biasa
digunakan.
8. Tipe Keluarga
9. Budaya; Suku, bahasa yang digunakan, pantangan, kebiasaan yang ada hub. dg masalah kes.
10. Agama; kegiatan di rumah, di masyarakat
11. Status Sosial Ekonomi keluarga; pekerjaan anggota klg, penghasilan, pemenuhan kebut.sehari-hari,
tabungan/asuransi.
12. Kebutuhan rekreasi keluarga; yang dilakukan dalam keluarga, yang dilakukan di luar rumah
2
II. RIWAYAT DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN KELUARGA
13. Tahap perkembangan Keluarga saat ini, tugas perkembangan saat ini
14. Tugas tahapan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
15. Riwayat keluarga inti
16. Riwayat keluarga sebelumnya; riwayat hubungan keluarga, konflik antar keluarga.
III. LINGKUNGAN
17. Karakteristik rumah; status rumah, denah rumah, keadaan rumah, kebiasaan perawatan rumah, sistem
pembuangan sampah, sistem pembuangan air kotor, kepemilikan/penggunaan jamban, kondisi air yang
digunakan, pendapat keluarga ttg masalah kesehatan dan lingkungan.
18. Karakteristik tetangga dan komunitas; adat dan kebiasaan komunitas sekitar, pola pergaulan, persepsi
keluarga terhadap komunitas.
19. Mobilitas geografis keluarga; sarana transportasi yg digunakan keluarga
20. Interaksi dengan masyarakat; peran keluarga di masyarakat
V. FUNGSI KELUARGA
25. Fungsi afektif
26. Fungsi sosialisasi
27. Ffungsi perawatan kesehatan
28. Fungsi reproduksi
29. Fungsi ekonomi
ANALISA DATA
NO D A T A DX. KEPEAWATAN
SCORING
NO KRITERIA SCORE PEMBENARAN
1 Sifat masalah
Skala :
Tidak/kurang sehat 3
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala :
Mudah 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3 Potensial masalah untuk dicegah
Skala :
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
Skala :
Masalah berat, harus segera ditangani 2
Ada masalah, tetapi tidak perlu segera 1
ditangani 0
Masalah tidak dirasakan.
INTERVENSI
TUJUAN EVALUASI INTERVENSI
DX. KEPERAWATAN
TUM TUK KRITERIA STANDAR
IMPLEMENTASI
NO DX. KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI
4
PENJELASAN PENGISIAN FORMAT PENGKAJIAN
I. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi:
1. Nama kepala keluarga (KK)
2. Alamat dan telepon
3. Pekerjaan kepala keluarga
4. Pendidikan kepala Keluarga
5. Komposisi keluarga
Genogram
Membuat susunan hubungan antar anggota keluarga minimal 3 generasi. Simbol-simbol yang biasa
digunakan.
6. Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah-masalah yang
terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
5
7. Suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa
tersebut terkait dengan kesehatan.
8. Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi
kesehatan.
9. Status sosial ekonomi keluarga
Status ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun
anggota keluarga lainnya. Selain itu stataus sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh
kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki
oleh keluarga.
10. Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama untuk
mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan mendengarkan
radio juga merupakan aktivitas rekreasi.
6
16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat,yang meliputi
kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan.-
17. Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.
18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan
keluarga yang ada dan sejauhmana keluarga interaksinya dengan masyarakat.
19. Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang
sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas
mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan
fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.
V. Struktur keluarga
20. Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antara anggota keluarga.
21. Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk
merubah perilaku.
22. Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal maupun
informal.
23. Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga, yang berhubungan
dengan kesehatan.
V. Fungsi keluarga.
24. Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiiki dan dimiliki dalam
keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan
tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai.
25. Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh mana
anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
7
26. Fungsi perawatan kesehatan.
Menjelaskan sajauhmana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta
merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauhmana pengetahuan keluarga mengenai sehat-
sakit. Kesanggupan keluarga di dalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari
kemampuan keluarga malaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu
mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan
perawatan terhadap anggota yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan
kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di
lingkungan setempat.
Hal-hal yang dikaji sejauhmana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga
adalah:
a. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengel masalah kesehatn, yang perlu dikaji
adalah sejauhmana keluarga mengetahui mengenai fakta-fakta dari masalah-masalah k
esehatan yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang
mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalah.
b. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah:
1) Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah
2) Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga
3) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami
4) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit
5) Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan
6) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
7) Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
8) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam
mengatasi masalah
c. Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit, yang perlu dikaji adalah:
1) Sejauhmana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya (sifat, penyebaran,
komplikasi, prognosa dan cara perawatannya)
2) Sejauhmana keluarga mengetahui tentang sifat dan perkembangan perawatan yang
dibutuhkan
3) Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk
perawatan
8
4) Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber yang ada dalam keluarga
(anggota keluarga yang bertanggung jawab, sumber keuangan/ finansial, fasilitas
fisik, psikososial)
5) Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit.
d. Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang
sehat, hal yang perlu dikaji adalah:
1) Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan.
2) Sejauhmana keluarga memahami keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh
dari fasilitas kesehatan
3) Sejauhmana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas kesehatan
4) Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap petugas
kesehatan
5) Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga.
9
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalahan
Etiologi dari diagnosis keperawatan keluarga berdasarkan hasil pengkajian dari tugas perawatan
kesehatan keluarga. Khusus untuk diagnosis keperawatan potensial (sejahtera/”wellness”)
menggunakan/boleh tidak menggunakan etiologi.
Dalam satu keluarga dapat saja perawat menemukan lebih dari 1 (satu) diagnosis keperawatan
keluarga. Untuk menentukan prioritas terhadap diagnosis keperawatan keluarga yang ditemukan
dihitung dengan menggunakan cara sebagai berikut:
SCORING.
11
4 Menonjolnya masalah
Skala :
Masalah berat, harus segera ditangani 2
Ada masalah, tetapi tidak perlu segera 1
ditangani 0
Masalah tidak dirasakan.
Skoring :
1. Tentukan skore untuk setiap kriteria.
2. Skore dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot.
Skore X bobot
Angka tertinggi
3. Jumlahkanlah skore untuk semua kriteria.
Untuk kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah perawat perlu
memperhatikan terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut:
a. Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah..
b. Sumber daya keluarga : dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
c. Sumber daya perawat : dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan dan waktu
d. Sumber daya masyarakat : dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat :
dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat dan sokongan masyarakat.
Untuk kriteria ketiga, yaitu potensial masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu
diperhatikan adalah:
a. Kepelikan dari masalah, yang berhubungan dengan penyakit atau masalah.
b. Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada.
c. Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan yang tepat dalam memperbaiki
masalah.
d. Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah potensi
untuk mencegah masalah.
Untuk kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat perlu menilai persepsi atau
bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skore yang tertinggi yang terlebih
dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga.
12
B. Perencanaan keperawatan keluarga
Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang mencakup tujuan umum
dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria dan standar merupakan
pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan
tujuan khusus yang ditetapkan.
D. Tahap Evaluasi
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat
keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua
tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam watu kali kunjungan ke keluarga.
Untuk itu dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga.
13
O adalah hal-hal yang ditemui oleh perawat secara obyektif setelah dilakkukan intervensi
keperawatan, misalnya : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.
A adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan yang terkait dengan
diagnosis.
P adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahapan
evaluasi.
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi
yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi
akhir.
CATATAN
Diagnosa Keperawatan
Terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan etiologi yang berasal dari pengkajian.
Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial (sejahtera) menggunakan atau boleh tidak menggunakan
etiologi. Contoh penulisan Diagnosa Keperawatan Keluarga :
CONTOH:
1. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan pada balita ( anak ….), keluarga
Bapak ….. b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan
gangguan mobilisasi.
2. Perubahan peran dalam keluarga bapak …. b/d ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah peran sebagai suami.
3. Keterbatasan gerak pada lanjut usia Ibu …. Keluarga bapak …. b/d
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan keterbatasan
gerak (rematik)
14
3. potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga
bapak ….
Rencana Keperawatan
Penetapan tujuan mencakup tujuan umum dan tujuan khusus. Dimana tujuan umum mengacu kepada
penyelesaian masalah, sementara tujuan khsus mengacu kepada penyelesaian etiologi. Tujuan dilengkapi
dengan kriteria yang merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan
keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.
Evaluasi
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk menilai keberhasilannya. Bila
tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan perawatan mungkin tidak
dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai
dengan waktu dan kesediaan keluarga. Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.
S : hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan intervensi keperawatan,
misal : keluarga mengatakan nyerinya berkurang.
O : hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi keperawatan. Misal :
BB naik 1 kg dalam 1 bulan.
A : Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait dengan diagnosa
keperawatan.
P : Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap evaluasi.
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan selama proses
asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.
D. KM memelihara lingkungan rumah yang bisa mempengaruhi kesehatan dan pengembangan pribadi
anggota keluarga karena:
1. Daya emban keluarga tidak seimbangàkeuangan, tanggung jawab, fisik.
2. kurang dapat melihat keuntungan/manfaat pemeliharan lingkungan dimasa yang akan datang.
3. Ketidak tahuan tentang higiene sanitasi.
4. Adanya konflik personal/psikologisàkrisis identitas, rasa iri & merasa bersalah.
5. Ketidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit.
6. Sikap/pandangan hidup.
7. Ketidak kompakan keluargaà sifat mementingkan diri sendiri, tidak ada kesepakatan, acuh tak acuh
terhadap anggota keluarga.