Anda di halaman 1dari 3

Pendidikan anti korupsi adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

prosesbelajar mengajar yang kritis terhadap nilai-nilai anti korupsi. Dalam proses tersebut,

makaPendidikan Antikorupsi bukan sekedar media bagi transfer pengalihan pengetahuan(kognitif)

namun juga menekankan pada upaya pembentukan karakter (afektif) dankesadaran moral dalam

melakukan perlawanan (psikomotorik) terhadap penyimp[anganperilaku korupsi

METODE

Rancangan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif karena peneliti

mendeskripsikan atau menggambarkan dengan kata-kata secara sistematis dan akurat mengenai

fakta-fakta, sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti dan jenis penelitiannya studi kasus

yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang

mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian dilakukan secara intensif,

terinci dan mendalam. Pada penelitian studi kasus ini subjek yang terlibat adalah guru PKn kelas

VII dan siswa kelas VII SMPN 8 Malang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan

metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan

reduksi data, display data, dan verifikasi/menyimpulkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam pengintegrasian Pendidikan Anti Korupsi ke dalam silabus PKn di SMPN 8

Malang prosedur yang dilakukan adalah: (a) mengidentifikasi SK dan KD yang akan menjadi

materi pengintegrasian Pendidikan Anti Korupsi, (b) menambah indikator tentang korupsi pada

kolom indikator pada KD yang akan menjadi materi pengintegrasian Pendidikan Anti Korupsi,

(c) menambah materi pokok tentang korupsi pada kolom materi pokok yang akan menjadi materi

pengintegrasian Pendidikan Anti Korupsi sesuai dengan indikatornya, (d) menyisipkan instrumen

atau soal yang berkaitan dengan korupsi untuk mengevaluasi Pendidikan Anti Korupsi, dan (e)
menambah sumber belajar tentang korupsi pada kolom sumber belajar. Prosedur penyusunan

RPP PKn yang memuat Pendidikan Anti Korupsi adalah: (a) menyisipkan indikator materi

Pendidikan Anti Korupsi sama seperti indikator yang ada dalam silabus, (b) menyisipkan materi

Pendidikan Anti Korupsi pada tujuan pembelajaran yang mengacu pada indikator, (c)

menguraikan indikator materi Pendidikan Anti Korupsi pada materi pembelajaran, (d)

merencanakan pemberian materi Pendidikan Anti Korupsi dalam langkah-langkah pembelajaran,

(e) menambahkan sumber belajar yang berkaitan dengan materi Pendidikan Anti Korupsi, dan (f)

menyisipkan instrumen tentang materi Pendidikan Anti Korupsi dalam penilaian pelajaran PKn.

Pelaksanaan Pendidikan Anti Korupsi berpedoman pada RPP yang disusun guru PKn sebelum

melaksanakan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Anti Korupsi melalui PKn

menggunakan metode, media, dan evaluasi yang tidak hanya mengaktifkan siswa dalam segi

pemahaman tapi juga siswa mampu menerapakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga

kedepannya tidak melakukan tindakan korupsi. Selain itu juga pelaksanaan Pendidikan Anti

Korupsi menggunakan media gambar, artikel, dan media massa serta menggunakan metode

ceramah, role playing, tanya jawab, penugasan, dan diskusi kelompok. Untuk mengevaluasi

Pendidikan Anti Korupsi mengikuti dengan evaluasi PKn. Untuk memotivasi siswa agar tidak

melakukan tindakan korupsi, guru meminta siswa menyerukan yel-yel tentang korupsi dan juga

memberikan nasihat pada akhir pelajaran.

Kendala-kendala dalam pembelajaran PKn yang memuat Pendidikan Anti Korupsi terdiri

dari dua kendala yaitu kendala internal dan eksternal. Kendala internalnya meliputi: (a) guru

mengalami kesulitan dalam pengintegrasian Pendidikan Anti Korupsi melalui PKn karena

kekurangtelitian dalam mengidentifikasi SK dan KD yang bisa menjadi materi pengintegrasian


Pendidikan Anti Korupsi, (b) guru mengalami kesulitan dalam penyusunan silabus dan RPP PKn

yang memuat materi Pendidikan Anti Korupsi karena sebelum membuat silabus dan RPP guru

harus memikirkan materi Pendidikan Anti Korupsi apa yang dimasukkan dalam silabus dan RPP

serta banyaknya komponen yang harus memuat materi Pendidikan Anti Korupsi mulai dari

indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber

belajar dan evaluasinya, dan (c) guru mengalami kesulitan dalam pembagian waktu pembelajaran

Pendidikan Anti Korupsi karena materi PKn sudah penuh dan alokasi waktu pembelajaran PKn

yang sedikit. Sedangkan kendala eksternalnya adalah faktor lingkungan yang melihat korupsi

sebagai hal yang biasa

https://www.scribd.com/doc/53793493/Pendidikan-Anti-Korupsi-Dan-Pengertian-Korupsi

Anda mungkin juga menyukai