PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
Jl, Raya Soreang Km. 17 Telp. (022) 5897520, 5897521, 5897522, 5897523 Soreang
See Website : http!/ www.kesehatan.bandungkab.go.id
Email : kesehatan_bandungkab@yahoo.com
Soreang, 23 November 2020
Kepada
Yth. Kepala Puskesmas Kabupaten
Bandung
di
Tempat
SURAT EDARAN
NOMOR : 440/2¢042 /DINKES
TENTANG
STRUKTUR ORGANISASI MUTU DI PUSKESMAS
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2020
Dalam rangka upaya mencapai indikator nasional mutu pelayanan
kesehatan di puskesmas, serta upaya pemenuhan kualitas pelayanan yang
bermutu di puskesmas dimana harus mengacu pada 7 dimensi mutu
dalam melaksanakan pelayanan Kesehatan.
Keselamatan pasien di puskesmas merupakan point penting dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan untuk itu perlu penguatan sistem
yang membuat asuhan pasien lebih aman, pelaksanaan evaluasi terhadap
peningkatan mutu, manajemen risiko dan keselamatan pasien perlu
dilakukan secara berkala oleh kepala puskesmas dan tim mutu
puskesmas.
Surat Edaran ini dimaksudkan untuk memberikan panduan dalam
menetapkan struktur organisasi mutu di puskesmas, agar dapat
terbangun budaya keselamatan pasien dalam pengelolaan dan identifikasi
kemungkinan terjadinya kesalahan, serta terbangun sistem pelaporan
yang baik dalam mengumpulkan informasi sebagai dasar analisa dan
penyampaian rekomendasi.Mengingat Ketentuan :
1. Undang — undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063)
2, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun
2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat
praktek, Mandiri Dokter,dan Tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 tentang Keselamatan Pasien
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2017 tentang Pedoman PPI
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar
Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 tentang Puskesmas
Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini disampaikan kepada
seluruh kepala Puskesmas untuk menetapkan Struktur Organisasi Mutu di
Puskesmas dengan mempertimbangkan 2 alternatif disesuaikan dengan
jumlah tenaga /SDM yang ada di puskesmas, yaitu
1. Alternatif 1
Digunakan apabila :
1, Jumlah SDM/tenaga di puskesmas terbatas
2. Penanggung jawab mutu membawahi :
Pj Keselamatan Pasien/PJ KP, Pj Pencegahan dan pengendalian
penyakit/PPI, Pj Audit Internal/Pj Al, Pj Keselamatan dan kesehatan
kerja /Pj K3, Pj Mutu admen, Pj Mutu UKM dan Pj Mutu UKP
Tl. Alternatif 2
Digunakan apabila
1, Jumlah SDM /Jumlah tenaga di puskesmas mencukupi
2. Penanggungjawab Keselamatan Pasien/PJ KP dan
Penanggungjawab Pencegahan dan pengendalian Infeksi/PJ PPI
tersendiri.3.Pj mutu, -~Pj_—sKeselamatan _—_pasien
dan PJ
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi/Pj PPI langsung bertanggung
jawab kepada kepala
puskesmas,
Contoh Struktur Organisasi Mutu disampaikan dalam format berikut :
Alternatif 1:
STRUKTUR ORGANISASI MUTU PUSKESMAS
PENANGGUNG JAWAB MUTU
SEKRETARIS/PENGENDALI DOKUMEN |_|
i T T T T
poxp || PUPPI PJ AL PoKS Ps MUTU Po muTU Pa MUTO
‘ADMEN ‘UEM UKP
Alternatif 2:
STRUKTUR ORGANISASI MUTU PUSKESMAS
KEPALA PUSKESMAS
PJ MUTU Pu KP PU PPI
MUTU ADMEN + ]
PM 11/2017 PMC 27/2017
MUTU UKM
MANAJEMEN RESIKO
KS
MUTU URE t
' ‘TIM MUTU
1
'
i
i
1
1
H
1
1URAIAN TUGAS:
1. Kepala Puskesmas :
a. Menetapkan struktur organisasi mutu di puskesmas
b. Menetapkan kebijakan mutu di puskesmas
Menetapkan pedoman atau manual mutu
d. Menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI
e. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI, agar kebijakan dapat di
fahami dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan
2. Penanggungjawab Mutu:
a. Melakukan perbaikan mutu secara berkala (CQI) dengan metode
siklus PDSA atau PDCA
b. Melakukan pengukuran indikator mutu
c. Membuat rencana kerja/program kerja tahunan untuk perbaikan
dan peningkatan mutu di puskesmas.
3. Penanggungjawab Keselamatan Pasien (PMK 11/2017)
Membentuk sistem pelayanan yang menerapkan :
a. 7 standar keselamatan pasien
b. 6 sasaran keselamatan pasien
c. 7 langkah menuju keselamatan pasien
4. Penanggungjawab Pencegahan dan_——Pengendalian —_—Infeksi/PPI
(PMK 27/2017):
a. Membuat SOP PPI
b. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program
tersebut
c. Melakukan investigasi masalah atau kejadian luar biasa HAis
(Healthcare Associated infections)
d. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara
pencegahan dan pengendalian infeksi
e. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip
PPI dan aman bagi yang menggunakan
Mengidentifikasi temuan dilapangan dan mengusulkan pelatihan
Melakukan pertemuan berkala,termasuk evaluasi kebijakan
zo
Berkoordinasi dengan unit terkait lain dalam hal PPI
Melakukan investigasi dan melaksanakan penanggulangan infeksi
jika ada KLB di puskesmasDemikian Surat Edaran ini disampaikan untuk dapat dilaksanakan
sebagaimana mestinya.
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANDUNG
dig Grac nami, M.Kes
“