Anda di halaman 1dari 29

DAFTAR ISI

Judul Halaman
PEMANFAATAN BIOKOAGULAN GAMBAS KERING SEBAGAI PENGOLAHAN LIMBAH
1
CAIR BATIK
INVESTIGASI EKSPERIMENTAL DAN TEORITIS EKSTRAK PRODUK ALAMI SEBAGAI
2
INHIBITOR KOROSI HIJAU PADA BAJA DAN ALLOY
STUDI PENINGKATAN MUTU BIOBRIKET DENGAN PENAMBAHAN PAPER WASTE
3
DAN MINYAK JELANTAH
PERENCANAAN SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DENGAN METODE DINAMIS DI
4
UPTD TUMPANG
PENGARUH RASIO C/N DAN PENAMBAHAN MIKRONUTRIEN (MOLYBDENUM,
5
MANGAN, DAN NIKEL) TERHADAP KADAR GAS METAN
ANALISIS KONDISI ATMOSER DAN DATA SATELIT HIMAWARI-8 SAAT KEJADIAN
6
BANJIR DI KABUPATEN BUTON 18-19 JUNI 2022
ANALISIS PENGENDALIAN RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE HIRARC
7
PADA PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS DI RSUD KABUPATEN SIDOARJO
STUDI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DALAM MENURUNKAN KADAR BOD DAN COD
8
PADA EFFLUENT DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDRA KENDARI
POTENSI PEMANFAATAN REFUSE DERIVED FUEL (RDF) SAMPAH DOMESTIK DI TPST
9
DESA TAMAN, SIDOARJO SEBAGAI BRIKET
EFEKTIVITAS ECO – ENZYME DALAM MENURUNKAN TSS, TDS, SURFAKTAN PADA
LIMBAH DOMESTIK DENGAN VARIASI PROSES ANAEROB DAN KOAGULASI - 10
FLOKULASI
ANALISIS KUALITAS AIR LINDI DAN INDEKS PENCEMARAN AIR PERMUKAAN DAN
11
AIR TANAH DI DESA SEKITAR TPA REGIONAL KEBON KONGOK
PENERAPAN WAKTU SIKLUS SINGKAT PADA GRANULAR ACTIVATED CARBON
SEQUENCING BATCH REACTOR UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RUMAH 12
MAKAN
PENGARUH PEMOTONGAN AKAR TANAMAN AIR TERHADAP PENURUNAN KADAR
13
BOD DAN COD LIMBAH DOMESTIK DENGAN METODE FITOREMEDIASI
ANALISIS TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH RUMAH TANGGA DI KECAMATAN
14
KESAMBEN KABUPATEN JOMBANG SEBAGAI DASAR PERENCANAAN TPS 3R
PENGARUH KADAR FENTON UNTUK MENURUNKAN PARAMETER COD, TSS, TDS
15
LIMBAH LINDI DI TPA BELAHAN TENGAH
WAKTU EFEKTIF DALAM DEKOMPOSISI SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA
16
DENGAN LARVA LALAT TENTARA HITAM
EVALUASI KINERJA JALUR PEDESTRIAN DI KAWASAN RUANG TERBUKA HIJAU
17
PUBLIK PERKOTAAN
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS TIO2 DAN ZNO PADA RESIN IMMOBILIZED
PHOTOCATALYST TECHNOLOGY (RIPT) DALAM MENYISIHKAN BOD PADA LIMBAH 18
TAHU
IDENTIFIKASI KELAYAKAN AIR SUNGAI MUSI UNTUK SUMBER AIR BERSIH 19
KOMBINASI ELEKTROKOAGULASI DAN ADSORBSI DALAM MENGOLAH AIR LIMBAH
20
INDUTSRI BATIK
PENGARUH VOLUME LALU LINTAS DAN FAKTOR METEOROLOGI TERHADAP
21
KONSENTRASI KARBON MONOKSIDA DI UDARA JALAN BYPASS MOJOKERTO
EFEKTIFITAS POROSITAS BIOFILTER AEROB UNTUK MENDEGRADASI PARAMETER
LIMBAH CAIR RUMAH MAKAN DENGAN MENGGUNAKAN MICRO BUBBLE 22
GENERATOR
PENGEMBANGAN TPS KELURAHAN BRINGIN BERBASIS 3R KECAMATAN
23
SAMBIKEREP KOTA SURABAYA
PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KECAMATAN DUKUH PAKIS, KOTA
24
SURABAYA DENGAN METODE LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA)
REDUKSI SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN MENERAPKAN PENGOMPOSAN
25
BIOPORI DAN DRUM KOMPOSTER DI WILAYAH JAMBANGAN
PEMANFAATAN KITOSAN LIMBAH CANGKANG RAJUNGAN SEBAGAI SPRAY
26
ANTITOKSIK PELAPIS MASKER PEREDUKSI ASAP ROKOK
Seminar Nasional ESEC 2022 1

PEMANFAATAN BIOKOAGULAN GAMBAS KERING SEBAGAI PENGOLAHAN


LIMBAH CAIR BATIK
Farhan Athallah Ajiputra, Novirina Hendrasarie & Raden Kokoh Haryo Putro
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur
Email Korespondensi (Penulis): athallahfarhan04@gmail.com

ABSTRAK
Air limbah batik berasal dari proses pencelupan kain batik. Zat warna reaktif merupakan zat
warna sintetis yang sering digunakan. Zat warna reaktif yang sering digunakan adalah Methyl
Orange (MO) dan Methyl Blue. Hanya 5% dari zat warna yang digunakan dalam pencelupan
batik, 95% sisanya akan dibuang. Kandungan zat warna yang digunakan menyebabkan
limbah cair batik memiliki sifat basa, karsiogenik, sulit untuk diuraikan dan mengandung zat
organik yang tinggi, sehingga diperlukan adanya pengolahan air limbah batik sebelum
dibuang ke badan air. Koagulasi merupakan salah satu metode pengolahan limbah yang dapat
digunakan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui penurunan parameter pencemar
berupa TSS dan warna oleh biokoagulan gambas kering. Penelitian ini dilakukan dengan
memvariasikan dosis koagulan dan pH koagulan dengan kecepatan pengadukan sebesar 200
rpm selama 2 menit dan kecepatan pengadukan pada proses flokulasi sebesar 60 rpm dengan
waktu 40 menit. Penyisihan kandungan warna dan Total Suspendid Solid (TSS) tertinggi
terjadi pada penggunaan biokoagulan dengan dosis 3500 mg/l pH 6 yaitu berturut-turut
sebesar 76% dan 75%.

Kata Kunci: dosis, gambas kering, koagulan, zat warna


Seminar Nasional ESEC 2022 2

INVESTIGASI EKSPERIMENTAL DAN TEORITIS EKSTRAK PRODUK ALAMI


SEBAGAI INHIBITOR KOROSI HIJAU PADA BAJA DAN ALLOY
Muhamad Akrom & Wahyu Aji Eko Prabowo
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Email Korespondensi (Penulis): m.akrom@dsn.dinus.ac.id

ABSTRAK
Ekstrak produk alam menunjukkan kinerja yang sangat baik sebagai green inhibitor korosi
pada baja dan paduannya dengan efisiensi penghambatan yang tinggi. Metode eksperimental
dan teoritis mampu bersinergi dalam menyelidiki kinerja penghambatan korosi. Karya ini
memberikan tinjauan literatur komparatif penting untuk pengembangan ekstrak produk alam
sebagai green inhibitor. Pengembangan penyelidikan ke depan diharapkan dapat
menunjukkan interaksi molekul ekstrak tanaman dengan permukaan logam pada tingkat
atomik, sehingga diperoleh pemahaman yang sistematis dan detail tentang mekanisme
penghambatan korosi pada logam.

Kata Kunci: baja, ekstrak tanaman, inhibitor korosi, metode eksperimen, metode teoritis
Seminar Nasional ESEC 2022 3

STUDI PENINGKATAN MUTU BIOBRIKET DENGAN PENAMBAHAN PAPER


WASTE DAN MINYAK JELANTAH
Nova Ariyanti & Mohamad Mirwan
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur
Email Korespondensi (Penulis): 18034010004@student.upnjatim.ac.id

ABSTRAK
Pengolahan sampah yang kurang optimum menyebabkan timbulan sampah dalam jumlah
besar sehingga diperlukan tindakan untuk mengolahnya menjadi produk baru yang
bermanfaat, misalnya menjadi briket. Implementasi penambahan bahan baku dalam
pembuatan briket dengan sampah yang memiliki nilai ekonomi rendah diharapkan dapat
meningkatkan mutu briket. Limbah kertas bekas dan minyak jelantah mempunyai potensi
untuk diolah sebagai bahan baku penambah pada pembuatan briket dalam menghasilkan
bahan bakar alternatif. Berdasarkan hasil pengujian karakteristik, kualitas mutu briket
meningkat setelah penambahan paper waste dan minyak jelantah. Kadar air briket dari 5,12%
mengalami penurunan menjadi 1 – 2%. Kadar abu briket dari 10,01% mengalami penurunan
menjadi 5 – 7%. Nilai kalor briket dari 4902 kal/g meningkat menjadi 5200 – 5700 kal/g.
Kuat tekan briket dari 4,38 kg/cm2 meningkat menjadi 5,51 – 9,48 kg/cm2. Perlakuan
pencelupan minyak jelantah memiliki batas waktu optimum karena dapat memengaruhi
soliditas arang saat pengujian kuat tekan. Penambahan paper waste dan minyak jelantah
terhadap laju pembakaran menambah daya pembakaran briket dan nyala api lebih lama
sehingga rentang laju pembakaran yang didapatkan kecil. Emisi karbon monoksida (CO)
yang dihasilkan oleh briket dalam penelitian ini tergolong rendah karena masih jauh dibawah
standar baku mutu yang dipersyaratkan.

Kata Kunci: briket, biobriket, kulit kacang tanah, limbah kertas, minyak jelantah, tongkol
jagung
Seminar Nasional ESEC 2022 4

PERENCANAAN SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DENGAN METODE


DINAMIS DI UPTD TUMPANG
Aura Maulidah & Mohamad Mirwan
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur
Email Korespondensi (Penulis): auramaulidah04@gmail.com

ABSTRAK
Timbulan sampah akan meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem
pengolahan sampah yang baik untuk dapat meminimalkan dampak negatif dari sampah itu
sendiri. Salah satu pengolahan sampah adalah pengangkutan sampah dari TPS menuju TPA.
Timbulan sampah sendiri dipengaruhi oleh jumlah penduduk. Jumlah penduduk yang
dilayani UPTD Tumpang sebesar 542.120 jiwa pada tahun 2021. Kecamatan yang dilayani
UPTD Tumpang adalah Kecamatan Pakis, Kecamatan Jabung, Kecamatan Tumpang,
Kecamatan Poncokusumo, Kecamatan Wajak dan Kecamatan Tajinan. Sampah yang
dikumpulkan di TPS sebanyak 258,6 m³/hari akan diangkut menuju TPA Paras
Poncokusumo. Timbulan sampah yang naik setiap tahunnya membutuhkan manajemen rute
dan penyediaan armada yang efisien. Penelitian ini bertujuan membahas proyeksi timbulan
sampah yang memengaruhi kebutuhan armada dan ritasi dalam 10 tahun mendatang.
Menggunakan model dinamis dengan memanfaatkan Software Stella dapat mengetahui
kebutuhan armada maupun ritasi pada pengangkutan sampah pada tahun mendatang
berdasarkan timbulan sampah. Hasil dari penelitian ini pada tahun 2022 berupa kebutuhan
armada sebanyak 11 buah dan 36 ritasi perhari. Dalam kondisi eksisting terdapat 10 armada
dan 38 ritasi, sehingga dari perbedaan tersebut dapat diketahui pengurangan jarak, biaya
bahan bakar dan emisi kendaraan.

Kata Kunci: model dinamis, pengangkutan sampah, software stella


Seminar Nasional ESEC 2022 5

PENGARUH RASIO C/N DAN PENAMBAHAN MIKRONUTRIEN


(MOLYBDENUM, MANGAN, DAN NIKEL) TERHADAP KADAR GAS METAN
Santika Octaviana Putri Br Purba & Novirina Hendrasarie
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur
Email Korespondensi (Penulis): santika.purba8@gmail.com

ABSTRAK
Biogas merupakan teknologi pengolahan limbah yang menggunakan mikroorganisme alami
untuk menghasilkan energi yang ditempatkan di ruang kedap udara. Dalam produksi biogas
diperlukan penambahan nutrisi untuk mengoreksi komposisi fraksi organik pada sampah agar
mendekati komposisi idealnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penambahan mikronutrien molybdenum 1 mg/L, mangan 1 mg/L, nikel 1 mg/L, dan
campuran ketiga mikronutrien 1 mg/L dalam proses pembentukan biogas. Penelitian
dilakukan terhadap pencampuran kotoran sapi, sampah sayur, hydrilla verticillate, dan air
dalam reaktor batch dengan kapasitas 5L. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kadar gas metan dan rasio C/N. Kadar gas metan dan rasio C/N terbaik pada penelitian
ini dihasilkan pada variasi penambahan campuran ketiga mikronutrien selama 30 hari dengan
nilai berturut-turut adalah 68,33% dan 29,774%.

Kata Kunci: biogas, gas metan, mangan, molybdenum, nikel, rasio C/N
Seminar Nasional ESEC 2022 6

ANALISIS KONDISI ATMOSER DAN DATA SATELIT HIMAWARI-8 SAAT


KEJADIAN BANJIR DI KABUPATEN BUTON 18-19 JUNI 2022
Hendri Satria WD & Dewi Tamara Qothrunada
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Email Korespondensi (Penulis): tamaraqothrunada@gmail.com

ABSTRAK
Hujan dengan intesitas lebat terjadi di wilayah Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton,
Sulawesi Tenggara pada tanggal 18 Juni 2022. Berdasarkan informasi dari Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buton, kejadian ini mengakibatkan
bencana banjir yang merendam 129 rumah warga di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis kondisi awan konvektif dan curah hujan pada saat kejadian hujan lebat
yang mengakibatkankan banjir di Kabupaten Buton tanggal 18 Juni 2022 berdasarkan data
satelit Himawari-8. Pengolahan data satelit Himawari-8 dalam penelitian ini menggunakan
aplikasi SATAID untuk mengetahui kondisi stabilitas atmosfer serta proses pertumbuhan
awan konvektif. Analisis secara statistik juga dilakukan dengan mengolah data pos hujan di
sekitar wilayah Kab. Buton. Hasil analisis time series dan kontur suhu puncak awan
menunjukkan adanya awan konvektif Cumulonimbus dengan suhu puncak yang sangat
rendah yaitu -81.4°C. Analisis indeks stabilitas atmosfer rata-rata menunjukkan adanya
kondisi ketidakstabilian atmosfer. Hasil analisis data curah hujan harian juga menunjukkan
telah terjadi curah hujan dengan intensitas sangat lebat di Kab. Buton. Dari analisis
streamline angin lapisan 850mb dan anomali SST diketahui adanya perlambatan angin dan
kondisi suhu muka laut hangat di sekitar wilayah Kab. Buton.

Kata Kunci: banjir, himawari-8, hujan lebat, satelit, stabilitas atmosfer


Seminar Nasional ESEC 2022 7

ANALISIS PENGENDALIAN RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE


HIRARC PADA PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS DI RSUD KABUPATEN
SIDOARJO
Awaluddin Ilmi Nur Prasetya & Naniek Ratni Juliardi A.R.
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur
Email Korespondensi (Penulis): awaluddinilmi@gmail.com

ABSTRAK
Rumah sakit sebagai sarana pelayanan di bidang kesehatan, wajib untuk menerapkan
pembinaan K3, upaya ini dilakukan agar terhindar dari adanya risiko kecelakaan dan penyakit
akibat kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pengendalian risiko
kecelakaan kerja pada proses pengelolaan limbah medis rumah sakit kelas B di Kabupaten
Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan analisis observasi dengan pendekatan analisis induktif
dan data diolah menggunakan metode HIRARC. Hasil menunjukkan bahwa pada proses
pengelolaan limbah medis, terdapat 4 potensi risiko dengan nilai risiko rendah dengan
sumber bahaya diantaranya terpleset, paparan limbah medis cair, dan tersengat listrik. Serta
11 potensi risiko dengan nilai risiko sedang dengan sumber bahaya diantaranya kejadian
tertusuk jarum (Needle Stick Injury), terpajan darah/cairan tubuh, iritasi pada kulit/mata,
gangguan pernafasan, terkilir, dan suhu area kerja yang panas. Untuk upaya pengendalian
risiko terdapat 3 saran pengendalian risiko berdasarkan hierarki pengendalian risiko, yaitu
Alat Pelindung Diri (APD), Pengendalian Administratif, dan Pengendalian Teknik.

Kata Kunci: HIRARC, kecelakaan kerja, pengelolaan limbah medis, pengendalian resiko,
rumah sakit kelas B, kabupaten Sidoarjo
Seminar Nasional ESEC 2022 8

STUDI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DALAM MENURUNKAN KADAR BOD DAN


COD PADA EFFLUENT DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDRA KENDARI
Ranno Marlany Rachman1, Romy Talanipa1 & Abdul Rahim Sya’ban2
1
Program Studi Rekayasa Infrastruktur Lingkungan , Universitas Halu Oleo, Kendari
2
Program Studi D3 Sanitasi, Universitas Mandala Waluya, Kendari
Email Korespondensi (Penulis): rannorachman@uho.ac.id

ABSTRAK
Air limbah adalah air bekas yang tercemar yang dihasilkan dari aktivitas dan kegiatan
manusia. Air buangan yang masuk Sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) diolah
sebelum dialirkan ke drainase umum. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem
pengolahan air limbah dengan metode aerasi, sedimentasi, dan oksidasi dalam menurunkan
kadar BOD dan COD IPAL di PPS Kendari. Penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif
yaitu untuk mengetahui kinerja masing-masing Instalasi Pengolahan Air limbah dengan
membandingkan hasil uji air sampel sebelum dan sesudah pengolahan dari bak aerasi, bak
sedimentasi sampai bak oksidasi. Hasil pengujian air sampel limbah awal sebelum masuk ke
pengolahan nilai BOD sebesar 112,6 mg/L dan nilai COD sebesar 260 mg/L. Hasil penelitian
kinerja pengolahan bak aerasi dapat menurunkan kadar BOD sebesar 22,58% dan kadar COD
sebesar 28%, pada pengolahan air limbah dengan metode sedimentasi dapat menurunkan
kadar BOD sebesar 21,31% dan kadar COD sebesar 36,19%, pada pengolahan air limbah
dengan metode oksidasi dapat menurunkan kadar BOD sebesar 23,83% dan kadar COD
sebesar 35,79%, instalasi pengolahan air limbah dengan metode aerasi, sedimentasi dan
oksidasi dapat menurunan kadar BOD sebesar 53,59% (52,25 mg/L) dan COD sebesar 70,5%
(76,7 mg/L). Hasil tersebut telah menuhi baku mutu air limbah Permen No 6 Tahun 2007.

Kata Kunci: aerasi, BOD, COD, sedimentasi, oksidasi


Seminar Nasional ESEC 2022 9

POTENSI PEMANFAATAN REFUSE DERIVED FUEL (RDF) SAMPAH


DOMESTIK DI TPST DESA TAMAN, SIDOARJO SEBAGAI BRIKET
Annisa Pita Safira & Firra Rosariawari
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur
Email Korespondensi (Penulis): annisapitasaf@gmail.com

ABSTRAK

Timbulan sampah yang dihasilkan kota Sidoarjo rata rata perharinya sebesar 1224 .
Komposisi sampah plastik sebesar 11% dan sisa makanan sebesat 70,3%. Produksi bahan
bakar yang berasal dari sampah (Refuse Derived Fuel /RDF) bertujuan untuk mengubah
sebagian dari limbah yang mudah terbakar di limbah padat kota menjadi bahan bakar.
Penelitian ini berupa penelitian eksperiman untuk mengetahui komposisi dan jenis perekat
terbaik berbahaan campuran sampah organik dan anorganik dengan perekat tetes tebu
(molases), parafin, dan tepung kanji serta dibandingkan dengan standar mutu briket yang ada.
Penelitian ini menganalisis nilai kadar air, kadar volatil, kadar abu, nilai kalori, serta laju
pembakaran briket menggunakan metode deskriptif. Dari hasil penelitian diketahui bahwa
parafin memiliki nilai kalor lebih tinggi apabila dibandingkan dengan kanji dan molase. Nilai
kalor terbaik pada V3 yaitu campuran 40 gram sampah anorganik dan 80 gram sampah
organik dengan perekat parafin. Pada komposisi ini menghasilkan nilai kalor sebesar 5218
kkal/kg, kadar air 1.04%; kadar abu 17.34%; kadar volatil 7.4% ; dan laju pembakaran 0,138
gr/det. Nilai kadar air, kadar volatil, dan nilai kalori memenuhi SNI 01-6235-2000. Namun,
nilai kadar abu belum memenuhi.

Kata Kunci: kadar air, kadar abu, kadar volatil, laju pembakaran, nilai kalori, nilai kalor,
refused derived fuel (RDF)
Seminar Nasional ESEC 2022 10

EFEKTIVITAS ECO – ENZYME DALAM MENURUNKAN TSS, TDS, SURFAKTAN


PADA LIMBAH DOMESTIK DENGAN VARIASI PROSES ANAEROB DAN
KOAGULASI - FLOKULASI
Ana Mauidatul Khasanah & Firra Rosariawari
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur
Email Korespondensi (Penulis): anamauidatul05@gmail.com

ABSTRAK
Sungai merupakan sumber daya air yang memiliki karakteristik serta sifat yang berbeda
dengan sumber daya lainnya, dimana manusia masih memerlukan air untuk bertahan hidup.
Semakin pesat pertumbuhan penduduk, terutama di wilayah perkotaan memberikan dampak
yang serius terhadap penurunan daya dukung lingkungan. Eco – enzyme yang dihasilkan dari
fermentasi sederhana limbah sayur atau buah segar, gula merah, dan air dengan perbandingan
1 : 3 : 10 bermanfaat mengurangi tingkat pencemaran. Dengan demikian, tujuan penelitian ini
adalah mengetahui efektivitas Eco – enzyme terhadap penyisihan kadar TSS, TDS, dan
Surfaktan pada limbah domestik. Pada penelitian kali ini menggunakan variasi proses
Anaerob dan koagulasi – flokulasi dengan konsentrasi Eco – enzym 7,5% ; 5,0% ; 2,5% .
Proses Anaerob membutuhkan waktu tinggal 5, 10 dan 15 hari. Sedangkan proses Koagulasi
– Flokulasi dengan 150 rpm pada pengadukan cepat selama 1 menit, 60 rpm pengadukan
lambat selama 15 menit. Pada penelitian ini Eco – enzym buah lebih efektif, Proses anaerob
konsentrasi 5,0% mampu menurunkan parameter pencemar yang paling optimum yakni
sebesar 8,70% untuk TSS, 62,42% untuk TDS, dan konsentrasi 7,5% sebesar 98,87% pada
waktu tinggal 15 hari. Sedangkan proses koagulasi – flokulasi dengan konsentrasi 2,5%
mampu menyisihkan TSS sebesar 7,33%, TDS sebesar 42,07%, dan konsentrasi 7,5% mampu
menyisihkan Surfaktan sebesar 96,29 %.

Kata Kunci: anaerob, eco-enzyme, koagulasi-flokulasi, water purification


Seminar Nasional ESEC 2022 11

ANALISIS KUALITAS AIR LINDI DAN INDEKS PENCEMARAN AIR


PERMUKAAN DAN AIR TANAH DI DESA SEKITAR TPA REGIONAL KEBON
KONGOK
Astrini Widiyanti, Gendewa Tunas Rancak & Lalu Auliya Akroboerlittaqwa
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat
Email Korespondensi (Penulis): astrini.widiyanti@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis kualitas air lindi di TPA Regional Kebon Kongok
dan menganalisis indeks pencemaran air permukaan dan air tanah di desa sekitar TPAR
Kebon Kongok. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel air secara langsung di
inlet dan outlet air pengolahan air lindi TPA Regional Kebon Kongok dan sumber air pada 14
desa sekitar TPAR Kebon Kongok. Parameter kualitas air lindi yang diambil yaitu PH, TSS,
BOD, COD, Cd, dan Hg. Parameter kualitas sumber air di desa sekitar TPAR Kebon Kongok
yang diambil yaitu PH, TSS, TDS, Fosfat, Nitrit, DO, COD, Amonia, BOD, Cd, dan Hg.
Analisis data kualitas air lindi dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan kualitas
hasil uji laboratorium dengan baku mutu air lindi sesuai peraturan yang berlaku. Analisis
kualitas sumber air di desa sekitar TPA Regional Kebon Kongok dianalisis dengan Indeks
Pencemaran (Pollution Index) yang digunakan untuk menentukan tingkat pencemaran
relative terhadap parameter kualitas air. Parameter COD, Cd, dan Hg pada air lindi masih
melebihi baku mutu pada inlet dan outlet. Parameter BOD dan TSS melebihi baku mutu pada
inlet, sedangkan dibawah baku mutu pada outlet. Sumber air di desa sekitar TPA Kebon
Kongok terdiri dari 33% tercemar sedang, 38% tercemar ringan, dan 29% kondisi baik.

Kata Kunci: air lindi, air tanah, air permukaan, indeks pencemaran, TPA Regional Kebon
Kongok
Seminar Nasional ESEC 2022 12

PENERAPAN WAKTU SIKLUS SINGKAT PADA GRANULAR ACTIVATED


CARBON SEQUENCING BATCH REACTOR UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH
CAIR RUMAH MAKAN
Nur Anisah & Novirina Hendrasarie
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur
Email Korespondensi (Penulis): anisnransh@gmail.com

ABSTRAK
Pesatnya perkembangan pelayanan jasa rumah makan mengakibatkan timbulan limbah cair
rumah makan juga meningkat. limbah cair tersebut mengandung polutan BOD, COD, TSS,
Total-N, PO4, dan minyak & lemak dengan kadar yang cukup tinggi sehingga dapat
mencemari lingkungan jika dilimpahkan ke badan sungai tanpa dilakukan proses pengolahan
terlebih dahulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui HRT, laju aerasi, dan massa GAC
yang optimal untuk menurunkan parameter air limbah rumah makan dengan menerapkan
HRT singkat. Pada penelitian ini dilakukan percobaan dengan menerapkan pengolahan
granular activated carbon-sequencing batch reactor untuk mengolah limbah cair rumah
makan. Reaktor dioperasikan dengan HRT singkat 6, 9, dan 12 jam dan dibandingkan dengan
HRT pembanding 36 jam. Pada fase reaksi dilakukan pembubuhan dengan massa GAC 0,4
dan 2,5 gram. Laju aerasi diterapkan dengan laju 20 L/menit dan 40 L/menit. Didapatkan
penyisihan tertinggi BOD sebesar 91,23%, COD 93,35%, TSS 98,94%, PO4 76,60%, Total-N
89,78%, dan minyak dan lemak 99,99%. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
HRT optimal dalam menurunkan parameter BOD dan COD adalah 12 jam, parameter TSS
dan minyak lemak adalah 6 jam, parameter PO4 dan Total-N adalah 36 jam. Didapatkan
massa GAC optimal adalah 0,4 gram dan laju aerasi optimal pada laju 20 L/menit.

Kata Kunci: granular activated carbon, hydraulic retention time, laju aerasi, limbah cair
rumah makan, sequencing batch reactor
Seminar Nasional ESEC 2022 13

PENGARUH PEMOTONGAN AKAR TANAMAN AIR TERHADAP PENURUNAN


KADAR BOD DAN COD LIMBAH DOMESTIK DENGAN METODE
FITOREMEDIASI
Nur Amalia Anggraini & Yayok Suryo Purnomo
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur
Email Korespondensi (Penulis): amaliahani1199@gmail.com

ABSTRAK
Bisnis cafe mengalami peningkatan 16-18% pada tahun 2019 sehingga limbah yang
dihasilkan juga meningkat. Limbah cafe memiliki karakteristik yang sama dengan limbah cair
domestik dengan beberapa karakteristiknya adalah BOD, COD dan minyak-lemak. Eksudat
yang dihasilkan oleh akar tanaman bermanfaat bagi mikroba dalam membantu menguraikan
bahan organik. Dengan demikian, tujuan pada penelitian ini adalah mengetahui pengaruh
pemotongan akar tanaman air terhadap penyisihaan kadar BOD dan COD pada limbah
domestik serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan jumlah mikroorganisme. Pada penelitian
kali ini digunakan dua tahapan. Tahapan pertama yaitu tahap pre-treatment dimulai dari
propagasi tanaman, aklimaisasi, range finding test(RFT), pemotongan akar (dengan variasi
0%, 25% dan 50%) dan penggunaan Grease trap untuk menghilangkan kandungan minyak
dan lemak. Kemudian tahap penelitian inti yaitu penyisihan BOD dan COD menggunakan
metode fitoremediasi dengan eceng gondok. Dari penelitian kali ini didapatkan bahwa variasi
batang tanaman dan pemotongan akar 50% pada hari ke 25 memiliki kemampuan penyisihan
BOD dan COD paling efektif yakni sebesar 95,60% untuk penyisihan BOD dan 93,37%
untuk penyisihan COD. Selain itu, hasil penelitian kali ini juga membuktikan bahwa adanya
pengaruh antara perlakuan pemotongan akar tanaman dengan pertumbuhan jumlah mikroba.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah mikroba pada perlakuan pemotongan akar 50%
yaitu 101,24 mg/L.

Kata Kunci: BOD, COD, eksudat, fitoremediasi, limbah cair café, limbah cair domestic,
minyak-lemak, pemotongan akar
Seminar Nasional ESEC 2022 14

ANALISIS TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH RUMAH TANGGA DI


KECAMATAN KESAMBEN KABUPATEN JOMBANG SEBAGAI DASAR
PERENCANAAN TPS 3R
Nanda Henik Pratiwi & Yayok Suryo Purnomo
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur
Email Korespondensi (Penulis): yayoksp.tl@upnjatim.ac.id

ABSTRAK
Minimnya fasilitas pengelolaan sampah ditambah dengan jumlah timbulan sampah yang terus
meningkat seiring pertambahan jumlah penduduk menyebabkan adanya penumpukan sampah
di beberapa titik di Kecamatan Kesamben. Sebagian besar masyarakat membuang sampah di
tepi jalan, di sungai, maupun dengan melakukan pembakaran. Untuk itu, perlu dilakukan
analisis timbulan dan komposisi sampah di Kecamatan Kesamben agar dapat dilakukan
sistem pengelolaan sampah yang sesuai dengan aturan. Penelitian dilakukan dengan cara
melakukan pengukuran timbulan sampah langsung dari 26 titik sampling di seluruh wilayah
Kecamatan Kesamben. Prosedur sampling timbulan sampah dilakukan berdasarkan SNI 19-
3964-1994. Dari kegiatan sampling yang telah dilakukan, diperoleh hasil berat timbulan
sampah sebesar 0,1393 kg/jiwa/hari. Sedangkan hasil analisis komposisi sampah
menunjukkan jenis sampah organik, plastik, kertas, kain/tekstil, kaca, styrofoam, dan popok
dengan presentase komposisi sampah berturut-turut yaitu, 64,55%; 19,7%; 8,49%; 1,71%;
0,41%; 0,75%; dan 4,38%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa komposisi sampah
rumah tangga didominasi oleh sampah organik dan sampah plastik untuk persentase terbesar
kedua. Sehingga masyarakat seharusnya dapat memanfaatkan teknologi pengomposan untuk
mengelola sampah organik di rumah masing-masing dan melakukan pemilahan sampah
plastik untuk mengurangi jumlah timbulan sampah.

Kata Kunci: berat sampah, Kecamatan Kesamben, pengelolaan sampah, sampah organik
Seminar Nasional ESEC 2022 15

PENGARUH KADAR FENTON UNTUK MENURUNKAN PARAMETER COD, TSS,


TDS LIMBAH LINDI DI TPA BELAHAN TENGAH
Marco Dwi Laksono & Tuhu Agung Rachmanto
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur
Email Korespondensi (Penulis): marcodwi947@gmail.com

ABSTRAK
Limbah lindi merupakan rembesan air dari sampah yang tertimbun. Air lindi mengandung
senyawa organik berupa hidrokarbon, asam sulfat, asam tanat, asam humat, asam galat dan
mengandung senyawa anorganik berupa natrium, kalium, magnesium, klor, dan senyawa
logam berat lain yang memiliki konsentrasi tinggi, sehingga mempunyai karakteristik COD
(608,6 mg/liter), TSS (5280 mg/liter), dan TDS (1925 ppm) tinggi serta berbahaya untuk
ekosistem air jika dibuang langsung ke badan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
efisiensi pengolahan lindi menggunakan reaktor koagulasi flokulasi dan reaktor fotofenton.
Penelitian ini menggunakan metode jartest dengan variasi konsentrasi reagen fenton yang
berbeda. Pada pretreatment koagulasi flokulasi menggunakan koagulan AlSO4 sebanyak 16
gram/liter yang mampu menyisihkan COD sebesar 52%, TSS sebesar 70%, TDS sebesar
50%. Selanjutnya, air hasil koagulasi flokulasi diolah dengan metode fotofenton. Pada system
batch efisiensi penurunan COD, TSS, TDS yang diperoleh pada perbandingan FeSO4 : H2O2
(1:10) dalam waktu 30 menit sebesar 30%, 93%, 2%. Kemudian diperoleh hasil terbaik dari
system batch, dilanjutkan system kontinu yang memperoleh hasil akhir penyisihan
penurunan COD, TSS, TDS yang diperoleh masing masing sebesar 80%, 45%, 48%. Hasil
akhir pengolahan pada parameter COD,TSS,TDS dengan menggunakan metode fotofenton
ini masing-masing adalah 29,09 mg/liter, 440 mg/liter, dan 336 ppm.

Kata Kunci: FeSO4 : H2O2, fotofenton, koagulasi flokulasi, lindi, pH, TPA Belahan Tengah
Seminar Nasional ESEC 2022 16

WAKTU EFEKTIF DALAM DEKOMPOSISI SAMPAH ORGANIK RUMAH


TANGGA DENGAN LARVA LALAT TENTARA HITAM
Anastasia Wira Harianti & Firra Rosariawari
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur
Email Korespondensi (Penulis): anastasiawira@gmail.com

ABSTRAK
Pengelolaan serta pemanfaatan sampah organik belum memberikan hasil yang signifikan.
Kurangnya partisipasi masyarakat serta mahalnya teknologi pengolahan sampah yang
menjadi alasan dimana belum adanya hasil yang signifikan. Salah satu cara untuk
mendegradasi sampah organik dengan menggunakan mikroorganisme yang dapat berperan
sebagai agen biokonversi limbah organik dengan menggunakan larva tentara hitam (Hermetia
illucens). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu dalam proses yang efektif untuk
dapat mendekomposisi sampah organik yang dapat dilakukan oleh larva tentara hitam.
Berdasarkan data analisis, waktu yang efektif dalam mendekomposisi sampah pada 9 hari,
dimana larva sudah berumur 16 hari. Larva sudah mencapai tingkat tertinggi untuk
mendekomposisi sampah.

Kata Kunci: dekomposisi, larva lalat tantara hitam, sampah organik, waktu efektif
Seminar Nasional ESEC 2022 17

EVALUASI KINERJA JALUR PEDESTRIAN DI KAWASAN RUANG TERBUKA


HIJAU PUBLIK PERKOTAAN
Nahdatunnisa1, Andi Al Mustagfir Syah1, Ahsan Hidayat Setiadi1 & M. Arzal Tahir2
1
Program Studi Arsitektur, Universitas Muhamamadiyah Kendari, Sulawesi Tenggara
2
Program Studi Arsitektur, Universitas Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara
Email Korespondensi (Penulis): nahdatunnisa@umkendari.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja dan untuk mengetahui indeks kepuasan
jalur pedestrian di kawasan ruang terbuka hijau publik Kota Kendari dengan menggunakan
28 variabel yang merupakan gabungan penelitian kuantitatif dan kualitatif, dengan jumlah
sampel sebanyak 399 sampel responden. Penelitian ini menggunakan metode analisis
Importance Performance Analysis (IPA) dalam menilai kinerja jalur pedestrian eksisting, dan
Customer Satisfaction Index (CSI) untuk mengetahui indeks kepuasan pengguna atas
pelayanan yang diterima. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini terkait kinerja jalur
pejalan kaki eksisting yang terdiri dari kategori baik: fasilitas bagi pejalan kaki berkebutuhan
khusus (guiding block), ketersediaan marka jalan, tersedia jalur penyeberangan, sistem
keamanan (cctv, pos keamanan), kecepatan fasilitas kontrol, tingkat kebersihan. Kategori
cukup/biasa: dimensi jalur pejalan kaki, penerangan jalur pejalan kaki, perbedaan tingkat
ketinggian jalur pejalan kaki dengan badan jalan, ketersediaan marka dan rambu/sinyal jalur
pejalan kaki, tekstur permukaan bahan, tempat duduk, iklim (teduh), shelter,
vegetasi/tanaman peneduh, jumlah dan kualitas tempat sampah. Kategori tidak baik/buruk:
tersedianya ramp, jalur pejalan kaki yang terhubung dengan elemen transportasi perkotaan,
kontinuitas jalur pejalan kaki, adanya penghalang pada jalur pejalan kaki, penyeberangan,
dan fasilitas peredam kebisingan, sedangkan indeks kepuasan pengguna jalur pejalan kaki
terhadap pelayanan adalah hanya berada pada kategori cukup puas dengan nilai 65,57%.

Kata Kunci: evaluasi, jalur pedestrian, RTH publik


Seminar Nasional ESEC 2022 18

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS TIO2 DAN ZNO PADA RESIN IMMOBILIZED


PHOTOCATALYST TECHNOLOGY (RIPT) DALAM MENYISIHKAN BOD PADA
LIMBAH TAHU
Dinda Ayu Lavyatra & Euis Nurul Hidayah
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur
Email Korespondensi (Penulis): 18034010062@student.upnjatim.ac.id

ABSTRAK
Limbah cair yang dihasilkan dari pengolahan tahu mempunyai kadar BOD yang tinggi. Oleh
sebab itu, perlu adanya inovasi pengolahan limbah cair industri tahu agar tidak menyebabkan
menurunnya daya dukung lingkungan pada perairan. Penelitian ini menggunakan Resin
Immobillized Photocatalyst Technology (RIPT) diharapkan dapat membuat inovasi baru bagi
masyarakat serta dapat diaplikasikan pada IPAL industri tahu atau industri lainya.
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil semakin tinggi dosis Resin Immobillized
Photocatalyst (RIP) yang ditambahkan maka semakin banyak senyawa organik yang terurai.
Hasil terbaik penyisihan parameter BOD pada RIP-TiO2 dalam dosis 15 gram persentase
penyisihan BOD mencapai 79.95%, sedangkan RIP-ZnO dalam dosis yang sama 15 gram
persentase penyisihannya mencapai 90.20%. Pemilihan waktu sampling 0, 30, 60, 120, dan
180 yang menghasilkan persentase penyisihan BOD paling maksimum yaitu waktu sampling
180 menit. Hal tersebut bisa terjadi karena semakin lama air limbah terpapar RIP maka
pertukaran ion yang terjadi semakin banyak.

Kata Kunci: biological oxygen demand (BOD), chemical oxygen demand (COD),
fotokatalis, limbah cair tahu, resin, resin immobilized photocatalyst
Seminar Nasional ESEC 2022 19

IDENTIFIKASI KELAYAKAN AIR SUNGAI MUSI UNTUK SUMBER AIR BERSIH


Ferly Oktriyedi1, Sabda Wahab2 & Lela Handayani2
1
Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Kader Bangsa Palembang
2
Program DII Farmasi, Universitas Kader Bangsa Palembang
Email Korespondensi (Penulis): ferlyoktriyedi7@gmail.com

ABSTRAK
Air merupakan sumber daya penting untuk kelangsungan hidup manusia. Di Palembang, air
baku bersumber dari Sungai Musi, sedangkan lebih dari 80% limbah yang dihasilkan oleh
aktivitas manusia dibuang ke sungai. Membangun rumah di pinggiran sungai telah menjadi
budaya di Kota Palembang. Budaya ini menimbulkan permasalahan sanitasi di bantaran
sungai. Kajian ini bertujuan untuk identifikasi kelayakan air Sungai Musi untuk sumber air
bersih. Pengukuran dilakukan pada 8 titik yaitu area Karang Jaya, Keramasan, Karang Anyar,
14 Ulu, Tangga Buntung, pasar Sekanak, Pasar Kuto, dan Bagus Kuning. Hasil pengukuran
didapatkan pH = 6,575±0,05 (6,5-6,6); BOD = 1,291±0,449 (0,6-2,12); COD = 17,5±20.177
(5,0-65,0); NH4 = 0,174±0,310 (0,02-0,94); TSS = 57,125±14,61 (42,00-84,00); Fe =
0,936±0,271 (0,46-1,30). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan pH masih di ambang
batas di semua titik; BOD masih di ambang batas di semua titik; COD di atas ambang batas
hanya pada area Tangga Buntung; NH4 di atas ambang batas hanya pada Karang Jaya; TSS di
atas ambang batas pada area Karang Jaya, Keramasan, Karang Anyar, Pasar Sekanak, dan
Bagus Kuning; Fe > 1 pada area Tangga Buntung, Pasar Sekanak, dan Kasar kuto. Secara
umum berdasarkan hasil identifikasi, air Sungai Musi masih layak digunakan, tetapi harus
dilakukan treatment terlebih dahulu.

Kata Kunci: air, kualitas air, sumber air bersih, sungai musi
Seminar Nasional ESEC 2022 20

KOMBINASI ELEKTROKOAGULASI DAN ADSORBSI DALAM MENGOLAH AIR


LIMBAH INDUTSRI BATIK
Hermawan Finistyanto & Firra Rosariawari
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur
Email Korespondensi (Penulis): hermawanfinistyanto@gmail.com

ABSTRAK
Limbah cair batik memiliki kandungan zat warna dan kandungan TSS yang tinggi. Hal ini
dapat mempengaruhi proses fotosintesis tumbuhan air dan dapat mempengaruhi kualitas
badan air. Sehingga penelitian ini bertujuan agar warna terlarut dalam limbah dapat
teradsorbsi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi metode
elektrokoagulasi dan adsorbsi yang dirancang untuk mengolah dan atau mengurangi kadar
beban pencemar khususnya TSS dan warna yang terkandung dalam limbah batik agar dapat
di buang ke badan air. Hasil uji pendahuluan limbah cair batik pada parameter TSS sebesar
460 mg/l, kekeruhan 151,2 NTU, dan warna 1245 PTCo. Variabel tetap yang digunakan
adalah waktu kontak selama 90 menit, tegangan 12 volt, dan ukuran karbon aktif 30 mesh.
Hasil terbaik adalah pada variasi waktu sampling terlama yaitu 120 menit dengan hasil TSS
180 mg/l, kekeruhan 58 NTU, dan warna 550 PTCo. Persentase efektivitas metode
elektrokoagulasi dan adsorbsi sebesar 60%.

Kata Kunci: adsorbsi, elektrokoagulasi, kekeruhan, limbah cair batik, TSS, warna
Seminar Nasional ESEC 2022 21

PENGARUH VOLUME LALU LINTAS DAN FAKTOR METEOROLOGI


TERHADAP KONSENTRASI KARBON MONOKSIDA DI UDARA JALAN BYPASS
MOJOKERTO
Slamet Wahyu Hidayat & Tuhu Agung Rachmanto
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur
Email Korespondensi (Penulis): slametwahyu82938@gmail.com

ABSTRAK
Jalan Bypass Mojokerto merupakan jalan arteri yang menghubungkan kota disekitarnya.
Jalan tersebut juga dilalui oleh sebagai akses keluar pintu Tol Mojokerto – Surabaya yang
ramai terhadap penumpukan kendaraan bermotor. Hal dapat mengakibatkan pencemaran
udara salah satunya yaitu emisi gas karbon monoksida (CO). Pencemaran tersebut
mengakibatkan efek negartif bagi masyarakat disekitar Jalan Bypass Mojokerto berupa sesak
pernapasan maupun pusing kepala. Penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kandungan dan pengaruh volume lalu lintas dan factor meteorology terhadap pencemaran
udara Karbon Monoksida (CO) di Jalan Bypass Mojokerto Terdapat 4 titik pengukuran dan
dilaksanakan selama 4 hari. Analisis data yang untuk mengetahui pengaruh volume lalu lintas
dan factor meteorologi terhadap konsentrasi karbon monoksida menggunakan Regresi Linier
Sederhana dengan bantuan software Minitab 19 Hasil dari penelitian menunjukan kadar
karbon monoksida paling besar terjadi di hari kamis dengan nilai sebesar 9619.63 μg/m³.
Hasil lain juga menunjukan bahwa pengaruh yang terjadi antara volume lalu lintas dan
konsentrasi karbon monoksida paling besar dibandingkan dengan faktor meteorologi yaitu
dengan nilai 11.4 % dan bersifat berbanding lurus. Hal tersebut bisa ditekan dengan
mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan pengujian berkala kendaraan bermotor
supaya aman agar sudah sesuai yang ditentukan oleh aturan juga menanam pohon supaya
karbon monoksida mudah terdegradasi.

Kata Kunci: faktor meteorologi, karbon monoksida, regresi linier sederhana, volume lalu
lintas
Seminar Nasional ESEC 2022 22

EFEKTIFITAS POROSITAS BIOFILTER AEROB UNTUK MENDEGRADASI


PARAMETER LIMBAH CAIR RUMAH MAKAN DENGAN MENGGUNAKAN
MICRO BUBBLE GENERATOR
RR. Vira Eryka Kusumaningrum & Tuhu Agung Rachmanto
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur
Email Korespondensi (Penulis): vira.eryka25@gmail.com

ABSTRAK
Usaha rumah makan belakangan ini sangat berkembang pesat di kota besar seiring
bertambahnya permintaan masyarakat yang menginginkan jasa pelayanan makanan yang
cepat dan praktis. Limbah yang dihasilkan dari rumah makan yang tidak diolah dapat
menyebabkan peningkatan kadar COD, BOD, minyak dan lemak, dan TSS dalam badan air.
Maka dari itu, diperlukan pengolahan lanjutan. Salah satu pengolahan yang dapat diterapkan
untuk meningkatkan kualitas air buangan dari hasil limbah rumah makan olahan grease trap
yaitu menggunakan proses pengolahan biologis biofilter aerob. Pada penelitian ini
menggunakan biofilter aerob dengan media bioball sebagai tempat tumbuhnya
mikroorganisme berkembang biak dan membantu mendegradasi kontaminan yang terdapat
pada limbah rumah makan. Penelitian ini menggunakan biofilter aerob dengan variasi
porositas volume media dan waktu tinggal terbaik untuk dilanjutkan ke sistem kontinu. Dari
penelitian ini didapatkan hasil terbaik untuk sistembatch adalah COD 88,8%, TDS 79,5%,
dan TSS 85,3% dengan waktu tinggal 15 hari pada porositas volume media bioball 75%.
Persentase penyisihan pada sistem kontinu bekerja stabil yaitu didapatkan efisiensi removal
COD 88,6%, TDS 77,6%, dan TSS 83,6%.

Kata Kunci: bahan organik, biofilter aerob, limbah rumah makan


Seminar Nasional ESEC 2022 23

PENGEMBANGAN TPS KELURAHAN BRINGIN BERBASIS 3R KECAMATAN


SAMBIKEREP KOTA SURABAYA
Dian Retno Hapsari & Mohamad Mirwan
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur
Email Korespondensi (Penulis): dianretno1@gmail.com

ABSTRAK
Pengelolaan sampah di TPS Kelurahan Bringin yang melayani 5.483 jiwa tidak beroperasi
sepenuhnya. Salah satu upaya dalam menangani permasalahan timbulan sampah di TPS
Kelurahan Bringin yaitu dilakukan perencanaan pengembangan menjadi TPS berbasis 3R.
Metode perhitungan mengacu pada SNI 19-3964-1994. Berdasarkan sampling sampah yang
telah dilakukan, volume timbulan sampah yang dihasilkan masyarakat Kelurahan Bringin
sebesar 2,70 liter/orang/hari. Pengembangan TPS 3R diproyeksikan 10 tahun kedepan,
sehingga volume timbulan sampah pada tahun 2032 sebesar 16,22 m3/hari dan komposisi
sampah Kelurahan Bringin terdiri 63,08% sampah organik dan 36,94% sampah anorganik.
Pengelolaan sampah yang direncanakan pada TPS 3R Kelurahan Bringin yaitu sampah
organik dilakukan pengomposan secara aerob dengan metode bak terbuka, sedangkan sampah
plastik dilakukan pencacahan, dan sampah anorganik dilakukan recovery. Jumlah timbulan
sampah yang terolah di TPS-3R Kelurahan Bringin sebesar 2094,31 kg/hari, sedangkan untuk
residu yang diangkut ke TPA Benowo sebesar 1036,64 kg/hari. Terdapat 6 area yaitu area
penerimaan, area pemilahan, area pengomposan, area pengelolaan sampah plastik, area
pengelolaan sampah anorganik, dan area residu. Kebutuhan lahan dalam pengembangan TPS
3R Kelurahan Bringin 769,41 m2 dan rencana anggaran biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp
1.446.962.000,00.

Kata Kunci: pengelolaan sampah, timbulan sampah, TPS-3R


Seminar Nasional ESEC 2022 24

PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KECAMATAN DUKUH PAKIS,


KOTA SURABAYA DENGAN METODE LIFE CYCLE ASSESSMENT (LCA)
Adienda Putri Olvianti & Mohamad Mirwan
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur
Email Korespondensi (Penulis): adiendaputri28@gmail.com

ABSTRAK
Jumlah sampah yang dihasilkan di Kecamatan Dukuh Pakis adalah 28,678 ton/hari. Sistem
pengelolaan sampah di Kecamatan Dukuh Pakis cenderung dibuang langsung ke dalam
wadah sementara dalam keadaan tercampur sebelum diangkut ke tempat pembuangan
sementara dan tempat pembuangan akhir. Identifikasi dan penentuan skenario pengelolaan
sampah rumah tangga diperlukan untuk menilai dampak lingkungan yang ditimbulkan dari
proses pengolahan sampah rumah tangga. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui
dampak lingkungan dari skenario pengelolaan sampah di Kecamatan Dukuh Pakis. Metode
pengumpulan data adalah observasi dan sampling sampah. Sedangkan analisis data dilakukan
dengan Life Cycle Assessment (LCA) menggunakan metode Center of Environmental Science
of Leiden University Impact Assessment (CML-IA) dengan software SimaPro 9.3.
Berdasarkan hasil analisis, didapatkan nilai bobot pada Skenario 0 (eksisting) sebesar 3,7 x
10-5, Skenario 1 sebesar 1,42 x 10-6, dan Skenario 2 sebesar 6,73 x 10-6. Berdasarkan hasil
pembobotan, Skenario 1 memiliki nilai pembobotan terendah. Oleh karena itu, Skenario 1
merupakan sistem pengelolaan sampah terbaik karena dampak lingkungan yang dihasilkan
rendah. Pengelolaan sampah pada Skenario 1 meliputi pengolahan sampah rumah tangga
dengan menyimpan dan memilah sampah di sumbernya; membuat kompos; mendistribusikan
sampah untuk didaur ulang; Serta mengumpulkan dan mengangkut sisa sampah ke TPA
Benowo.

Kata Kunci: CML-IA, kecamatan dukuh pakis, life cycle assessment, pengelolaan sampah,
sampah rumah tangga
Seminar Nasional ESEC 2022 25

REDUKSI SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN MENERAPKAN


PENGOMPOSAN BIOPORI DAN DRUM KOMPOSTER DI WILAYAH
JAMBANGAN
Ryzki Marcella Amalia Triadi, Mohamad Mirwan & Aulia Ulfah Farahdiba
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur
Email Korespondensi (Penulis): cella.marcella0403@gmail.com

ABSTRAK
Permasalahan sampah khususnya pada sampah rumah tangga (organik) yang belum diolah
dengan baik tentu menjadi masalah besar. Penyebabnya karena sistem pengolahan sampah
dan penanganan yang tidak terorganisir dengan baik. Salah satu solusi dalam penanganan
sampah rumah tangga (organik) dapat dilakukan melalui pengomposan dengan menggunakan
media lubang resapan biopori dan dengan media komposter. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui besarnya persentase reduksi sampah, juga untuk mengetahui perbandingan hasil
kompos dari kedua media pengomposan tersebut. Penelitian menggunakan masing – masing
2 reaktor pada kedua media pengomposan, dengan berat awal sampah yang berbeda. Pada
komposter menggunakan variasi berat awal sampah 3 kg dan 4 kg, sedangkan pada biopori
menggunakan variasi berat awal sampah 2 kg dan 1 kg. Hasil persentase reduksi sampah
yang diperoleh dari masing – masing reaktor pada biopori adalah 50% , 25% sedangkan pada
komposter adalah 63%, 50%. Pada hasil persentase reduksi sampah yang paling baik terdapat
pada media pengomposan dengan komposter. Parameter kualitas kompos yang diuji meliputi
pH, kadar air, C-organik, N-total, rasio C/N. Hasil menunjukkan kualitas kompos pada kedua
media pengomposan tersebut yang paling mendekati dengan SNI 19-7030-2004 adalah media
pengomposan dengan menggunakan komposter.

Kata Kunci: biopori, komposter, kompos, sampah organic, persentase reduksi


Seminar Nasional ESEC 2022 26

PEMANFAATAN KITOSAN LIMBAH CANGKANG RAJUNGAN SEBAGAI SPRAY


ANTITOKSIK PELAPIS MASKER PEREDUKSI ASAP ROKOK
Yayok Suryo Purnomo1, Nur Laili Alfiatin Mukharomah1, Hafidya Norista Pramesti1,
Santika Octaviana Putri Br Purba1, Nizar Muflih Nuruddin1 & Achmad Gufron2
1
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur
2
Program Studi Teknik Industri, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Email Korespondensi (Penulis): yayoksp.tl@upnjatim.ac.id

ABSTRAK
Paparan asap rokok pada perokok pasif berdampak buruk karena zat yang dihirup 4-6 kali
lebih besar dari kadar yang dihirup oleh perokok aktif. Nikotin adalah zat berbahaya dalam
rokok yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan. Limbah cangkang rajungan di
Indonesia sangat melimpah dan memiliki kandungan kitin 50%-60%. Dengan demikian,
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas cangkang rajungan (Portunus
pelagicus) sebagai masker antitoksik yang dilapisi dengan Chitosan Polymer Medium (CPM)
untuk reduksi nikotin menggunakan metode spray coating. Variasi variabel CPM adalah
konsentrasi 10.000 ppm, 20.000 ppm, 30.000 ppm, 40.000 ppm, dan 50.000 ppm dengan
volume penyemprotan 0,03 mL, 0,05 mL, dan 0,07 mL. Hasil yang diperoleh adalah derajat
deasetilasi 69,45%, persen penyisihan nikotin 80,73%, dan kapasitas adsorpsi 4.9993 mg/g.

Kata Kunci: cangkang rajungan, chitosan polymer medium (cpm), masker, nikotin, spray
coating

Anda mungkin juga menyukai