Anda di halaman 1dari 12

© 2022 Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP

JURNAL ILMU LINGKUNGAN


Volume 20 Issue 2 (2022) : 279-290 ISSN 1829-8907

Dampak Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Pertambangan Pasir di


Desa Luragung Landeuh Kuningan, Jawa Barat
Wina Waniatri12, Muslihudin3, Sri Lestari4
1Fakultas Kehutanan, Universitas Kuningan, Kuningan.
2Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Pascasarjana, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto;
3Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.
4Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto

ABSTRAK
Permasalahan dan isu strategis daerah pada bidang energi dan sumber daya mineral yang mempengaruhi kerusakan lingkungan
hidup berdasarkan pada Rancangan Primer RPJMD 2018-2028 Kabupaten Kuningan yaitu kegiatan penambangan pasir ilegal
dan perubahan lahan. Salah satu lokasi pertambangan di Kabupaten Kuningan berada di Desa Luragung Landeuh. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui proses kegiatan pertambangan pasir; serta mengetahui dampak negatif pertambangan pasir
terhadap kualitas lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Kesimpulan penelitian ini adalah
proses kegiatan pertambangan pasir PT. Anggun Jaya Mandiri di Desa Lurangung Landeuh Kecamatan Luragung Kabupaten
Kuningan terdiri dari tahap pra-kontruksi, kontruksi, operasi, produksi, dan rencana pasca tambang. Dampak negatif kegiatan
pertambangan pasir terhadap lingkungan adalah kebisingan, debu yang bertebaran, kerusakan infrastruktur jalan; Dampak
positif kegiatan pertambangan pasir PT.AJM memberikan peningkatan peluang kerja, memperbaiki fasilitas desa, serta
meningkatkan kas Desa Luragung Landeuh. Pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020 telah mempengaruhi dalam penyelesaian
konflik antara masyarakat dan pihak perusahaan pertambangan.
Kata kunci: Kabupaten Kuningan, kualitas lingkungan, pertambangan pasir, dampak lingkungan

ABSTRACT
Regional strategic problems and issues in the field of energy and mineral resources that affect environmental damage based on
the Primary Draft RPJMD 2018-2028 Kuningan Regency, namely illegal sand mining activities and land changes. One of the
mining locations in Kuningan Regency is in Luragung Landeuh Village. This research was conducted to determine the process of
sand mining activities; as well as knowing the negative impact of sand mining on environmental quality. This study uses a
qualitative descriptive analysis method. The conclusions of this study are: (1) The process of sand mining activities of PT. Anggun
Jaya Mandiri in Lurangung Landeuh Village, Luragung District, Kuningan Regency consists of pre-construction, construction,
operation, production, and post-mining planning stages. The negative impacts of sand mining activities on the environment are
noise, scattered dust, damage to road infrastructure; (2) The positive impact of PT.AJM's sand mining activities provides
increased job opportunities, improves village facilities, and increases the cash flow of Luragung Landeuh Village. The Covid-19
pandemic at the beginning of 2020 has affected the resolution of conflicts between the community and the mining company.
Keywords: Kuningan Regency, environmental quality, sand mining, environmental impact

Citation: Waniatri, W., Muslihudin., Lestari, S. (2022). Dampak Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Pertambangan Pasir di Desa Luragung Landeuh
Kuningan, Jawa Barat Jurnal Ilmu Lingkungan, 20(2), 279-290, doi:10.14710/jil.20.2.279-290

1. Latar Belakang penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan,


konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,
Kegiatan penambangan sebagian besar tidak
pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan
memiliki izin usaha, Kondisi tersebut sebagian kecil
pascatambang (UU Minerba No. 4 Tahun 2009).
telah ditangani secara hukum di pengadilan, tetapi
Peran pemerintah di Indonesia baik pusat
banyak juga yang belum mengambil tindakan hukum
muapun daerah sebagai stakeholder dalam
secara tegas. Belum adanya penindakan secara hukum
menangani permasalahan lingkungan dalam
karena implementasi kebijakan pemerintah belum
pelaksanaanya masih lemah. Pemerintah lebih
dilakukan secara optimal (Ismail, 2007).
terfokus pada upaya penaikan pendapatan asli daerah,
Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan
serta tidak terlalu memperdulikan permasalahan
kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan
lingkungan lainnya. Hal tersebut yang menyebabkan
pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi
terjadinya konflik hampir di semua kawasan


Penulis Korespondensi: wina.waniatri@mhs.unsoed.ac.id
279
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Jurnal Ilmu Lingkungan (2022), 20 (2): 279-290, ISSN 1829-8907

pertambangan. Pemerintah seharusnya dapat dipelajari sehingga mendapatkan informasi yang


memandang fenomena konflik sosial yang akan muncul diperlukan, kemudian dilakukan penarikan
dan langsung melakukan aksi pencegahan (Zulkifli, kesimpulan.
2014). Variabel yang diamati dalam penelitian ini menyangkut
Pertambangan galian pasir (Galian C) di wilayah 3 hal, diantaranya:
desa Luragung Landeuh direncanakan sejak tahun • Variabel biotik : jenis vegetasi dan produktivitas
2017. Pemerintahan Desa Luragung Landeuh tidak hasil pertanian.
pernah libatkan masyarakat dalam musyawarah • Variabel abiotik : kualitas air meliputi suhu, daya
perencanaan kegiatan pertambangan. PT Anggun Jaya hantar listrik, residu terlarut; dan kualitas tanah
Mandiri mulai aktif beroperasi pada akhir tahun 2019. meliputi sifat fisika kimia tanah.
PT Anggun Jaya Mandiri tidak mempunyai dokumen • Variabel sosial dan ekonomi : aktivitas
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) perekonomian, tingkat pendapatan, mata
sehingga dianggap sebagai penambang illegal. Usaha pencaharian, persepsi masyarakat terhadap
kegiatan pertambangan telah ditegaskan dalam pertambangan, kesehatan masyarakat, dan konflik
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. P38 Tahun sosial.
2019 pasal 3 ayat (1) yang berbunyi “Setiap rencana
usaha dan atau/kegiatan yang berdampak penting 2.3 Populasi dan Sampel
terhadap lingkungan hidup wajib memiliki amdal”.
Penambangan pasir di Luragung Landeuh cacat hukum Penentuan responden untuk data kualitatif pada
karena memiliki luas kurang lebih 35 Ha namun tidak penelitian ini menggunakan teknik Snowball Sampling.
memiliki AMDAL. Teknik snowball sampling adalah cara yang dapat
Berdasarkan observasi lapangan, lokasi diandalkan untuk menemukan atau mengidentifikasi
pertambangan galian pasir di Desa Luragung Landeuh responden sebagai target penelitian, melalui
oleh PT Anggun Jaya Mandiri dekat dengan pemukiman keterkaitan dalam suatu jaringan. Sasaran penelitian
warga. Jarak antara penambangan pasir ke perumahan ini adalah masyarakat pada 5 dusun (Dusun Pahing,
Luragung adalah 429 m, ke SMKN 1 Luragung adalah Dusun Manis, Dusun Wage, Dusun Puhun, dan Dusun
133 m, ke Dusun Pahing adalah 175 m, ke area Babakan), pemerintah Desa dan Kabupaten, pihak
pesawahan adalah 629 m, ke Desa Dukuh Maja adalah penambang pasir, dan organisasi masyarakat
653 m, dan ke Dusun Wage adalah 204 m. Dari data Luragung.
tersebut dipastikan bahwa penambangan galian pasir
sangat mengganggu kesehatan dan kualitas lingkungan 2.4 Analisis Data
setempat. Kerusakan lingkungan yang sangat 2.4.1 Analisis Variabel Biotik
mengkhawatirkan bukan merupakan masalah satu-
satunya yang terjadi akibat penambangan. Dampak a) Analisis Vegetasi
aktivitas penambang menyebabkan adanya gesekan Metode yang digunakan pada penelitian ini
masyarakat dan berpotensi terjadinya konflik metode PCQ (Point Centered Quarter) yang merupakan
horizontal di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah salah satu metode jarak (Distance Method). Metode ini
untuk mengetahui proses kegiatan pertambangan tidak menggunakan petak contoh atau kuadran
pasir dan mengetahui dampak pertambangan pasir (plotless).
terhadap kualitas lingkungan di Desa Lurangung
Landeuh Kecamatan luragung Kabupaten Kuningan. b) Analisis Produktivitas Hasil Sawah
Produktivitas lahan adalah potensi lahan dalam
usahatani untuk menghasilkan pada tingkat produksi
2. Metode Penelitian dan satuan luas tertentu seperti tingkat produksi yang
2.1. Metode Penelitian dapat dicapai per hektar dalam satu musim tanam.
Menurut Sinungan (2003), produktivitas adalah hasil
Penelitian ini menggunakan metode analisis per satuan dari suatu input (masukan). Pengukuran
deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data produktivitas input sebagai jumlah output per unit
dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi, dan input. Berdasarkan teori tersebut maka produktivitas
wawancara yang dilakukan di Desa Luragung Landeuh. lahan dianalisa menggunakan rumus:
2.2. Lokasi Penelitian 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑛𝑒𝑛 (𝑡𝑜𝑛)
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑤𝑎ℎ =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 (𝐻𝑎)
Penelitian dilakukan di Desa Luragung Landeuh,
Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat, yang
merupakan salah satu lokasi penambangan pasir yang
2.4.2 Analisis Variabel Abiotik
terdapat di Provinsi Jawa Barat.
a) Kualitas Air
2.3 Variabel Penelitian
Data kualitas air merupakan data sekunder yang
Variabel penelitian adalah segala sesuatu dalam diperoleh dari hasil pemantauan Dinas Lingkungan
bentuk apapun yang ditentukan oleh peneliti untuk Hidup Kabupaten Kuningan pada bulan Januari 2021.

280
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Waniatri, W., Muslihudin., Lestari, S. (2022). Dampak Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Pertambangan Pasir di Desa Luragung Land euh Kuningan, Jawa Barat Jurnal Ilmu
Lingkungan, 20(2), 279-290, doi:10.14710/jil.20.2.279-290

b) Kualitas Tanah Tabel 1. Gambaran umum Desa Luragung Landeuh


Data kualitas tanah merupakan data sekunder Kondisi Data Desa Luragung Landeuh
yang diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya yang Luas Wilayah 3223,633 Ha
Batas Wilayah Sebelah Utara : Desa Dukuh maja
telah dilakukan uji laboratorium pada tahun 2020 oleh Sebelah Timur : Desa Cikadu wetan
mahasiswa Universitas Kuningan. Uji tanah adalah cara Sebelah Selatan : Desa Luragung tonggoh
penentuan status unsur hara di dalam tanah dan sifat Sebelah Barat : Desa Sindang suka dan Desa
fisik tanah secara cepat dan akurat serta dapat diulang Sindang sari
Ketinggian 700 – 900 mdpl
dengan analisis sifat fisik dan kimia tanah. Jumlah Dusun 5 Dusun
Jumlah Rt 33
c) Analisis Variabel Sosial dan Ekonomi Jumlah Rw 8
Analisis variabel sosial dan ekonomi dilakukan Sumber : Data Desa Luragung Landeuh, Kabupaten Kuningan (2021)
dengan menggunakan analisis data deskrtiptif yang
diperoleh melalui hasil wawancara dan dokumentasi.
Analisis data deskriptif adalah suatu teknik analisa 3.2 Kegiatan Pertambangan Pasir di Desa Lurangung
yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau Landeuh
memberikan gambaran terhadap obyek yang diteliti Isu-isu yang beredar di media masa bahwa
(berupa data dari sampel atau populasi) apa adanya. PT.AJM berdiri dengan prosedur yang cacat setelah
dikonfirmasi dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup
3. Hasil dan Pembahasan dinyatakan bahwa isu tersebut tidak benar. UKL-UPL
3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian sudah dimiliki oleh pihak perusahaan PT.AJM sejak
tahun 2016 dan operasionalnya baru dilakukan
3.1.1 Gambaran Umum Desa Luragung Landeuh November 2019.
Desa Luragung Landeuh merupakan salah satu Kegiatan penambangan pasir telah memiliki SIPD
dari 16 Desa yang terdapat di Kecamatan Luragung dari Bupati Kuningan dan atau izin pengoperasian alat
Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat. Jarak dari berat dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi
Ibukota Kabupaten Kuningan ke Desa Luragung Jawa Barat. Sebelum beroperasi, pertambangan pasir
Landeuh sekitar 18,8 km. Gambaran umum Desa ini telah memiliki Izin Ekplorasi pada bulan Juni tahun
Lurangung Landeuh disajikan pada Tabel 1. 2016 dengan SK IUP Eksprorasi yaitu Nomor:
540/KEP.57/10.1.02.0/BPMPT/2016. IUP Eksplorasi
3.1.2 Gambaran Umum Lokasi Pertambangan diberikan setelah melakukan proses untuk tahapan
kegiatan Penyelidikan Umum, Eksplorasi, dan Studi
Kegiatan penambangan pasir dalam penelitian ini Kelayakan di wilayah pertambangan. Kegiatan
berlokasi di Desa Luragung Landeuh, Kecamatan pertambangan pasir PT. Anggun Jaya Mandiri
Luragung, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Pemilik selanjutnya memiliki Izin Usaha Pertambangan
tambang berizin ini adalah H. Yayat Sudayat dengan Operasi Produksi (IUP OP) yang telah dikeluarkan pada
nama perusahaan yaitu PT. Anggun Jaya Mandiri (PT. tahun 2017 dengan Nomor IUP OP :
AJM). Kepala Teknik Tambang (KTT) di PT. AJM ini 540/21/10.1.06.0/DPMPTSP/2017 dengan luas
bernama Deris Hariadi yang berasal dari lulusan wilayah yaitu 35 Ha.
pendidikan Teknik Pertambangan. Bentuk kawasan
penggalian pasir dibuat sejajar dengan level sungai 3.2.1Tahapan Kegiatan Pertambangan Pasir PT.AJM
yang ada. Metode tambang terbuka (open pit mining)
dengan teknik penambangan sistem quarry Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala
merupakan metode yang digunakan dalam kegiatan Teknik Tambang (KTT), Kegiatan pertambangan pasir
pertambangan tersebut. Gambar 1 merupakan lokasi di PT. Anggun Jaya Mandiri terdiri dari tahap pra-
galian pertambangan pasir PT. Anggun Jaya Mandiri. kontruksi, operasi, produksi, serta pasca tambang:
1) Tahap Pra-kontruksi
a. Pembebasan lahan
Pembebasan lahan adalah kegiatan membeli
tanah kepada penduduk. PT. AJM melakukan
pembebasan lahan dengan membeli tanah yang
dimiliki oleh sekitar 700 kepala keluarga di Desa
Luragung Landeuh. Total luas kawasan yang telah
dibebaskan yaitu 35 Ha untuk kegiatan pertambangan,
dan sisa luas 3 Ha digunakan untuk pembuatan akses
jalan angkut pasir.
Menurut hasil pengamatan oleh Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan pada bulan
November 2020 Status kepemilikan lahan PT.AJM
Gambar 1. Lokasi Galian Pertambangan Pasir PT. Anggun Jaya awalnya merupakan lahan sewa dari masyarakat lalu
Mandiri pada akhirnya masyarakat menjual lahannya kepada

281
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Jurnal Ilmu Lingkungan (2022), 20 (2): 279-290, ISSN 1829-8907

pihak perusahaan. Dalam proses penetapan lahan e. Pengendalian dampak lingkungan


penambangan tersebut dijelaskan oleh Bapak Deris PT. AJM telah melakukan pembangunan untuk
Hariadi, ST sebagai KTT perusahaan tambang bahwa pencegahan dari kerusakan lingkungan. Misalnya
pemiliki tambang telah membeli lahan terlebih dahulu ketika musim hujan, PT.AJM telah membuat kolam
kepada masyarakat desa Luragung Landeuh. penampungan air untuk disaring terlebih dahulu agar
pasir tidak ikut terbawa ke sungai. Selain itu, PT.AJM
b. Penerimaan tenaga kerja membuat jenjang pengaman yang telah disesuaikan
Proses penerimaan tenaga kerja dilakukan dengan kondisi lapangan agar terhindar dari erosi dan
melalui proses seleksi pada para pelamar kerja sesuai longsor. Selanjutnya untuk bagian atas sebagian sudah
kemampuan bekerja di lapangan. Jumlah penambang mulai ditanami vegetasi akan tetapi belum bersifat
pasir di PT. AJM yaitu sekitar 200 orang yang terdiri permanen dengan luasan sekitar 600 m2.
dari 180 orang masyarakat lokal dan 20 orang Selanjutnya terdapat juga mobil yang berfungsi
masyarakat dari luar desa. Tingkat pendidikan para untuk melakukan penyiraman air di jalan untuk
penambang pasir rata-rata hanya sampai jenjang SMP mengurangi debu yang berterbangan seperti pada
dan SMA sedangkan untuk tenaga kerja bagian kantor Gambar 2. Penyiraman jalan dilakukan pada siang hari
memiliki tingkat pendidikan hingga sarjana. ketika kondisi jalan tanah yang kering dan gersang.
Penanaman pohon di sekeliling lokasi penambangan
2) Tahap Kontruksi juga penting dilakukan karena berfungsi untuk
Dalam tahap kontruksi ini kegiatan yang telah meredam kibisingan dan penahan debu seperti pada
dilakukan PT. AJM adalah: Gambar 3.
a. Perintisan (Pioneering)
Perintisan adalah kegiatan persiapan yang 3) Tahap Operasi/Produksi
meliputi pembangunan jalan angkut dan penanganan Kegiatan Operasi Pertambangan di PT. AJM
sarana drainase air (saluran). Dalam pembangunan dilakukan sekitar 9 hingga 10 jam setiap harinya yang
jalan, lebar dan kemiringan jalan sesuai dengan dimulai dari pukul 06.00 - 15.00 WIB. Jam istirahat
prosedur yang telah direncanakan sebelumnya pada siang hari pada pukul 12.00 – 13.00 WIB yang
sehingga hambatan dalam pengangkutan pasir dapat digunakan para pekerja untuk beribadah dan makan
diatasi dan tingkat keselamatan pengguna jalan siang. Kegiatan pertambangan pasir beroperasi setiap
terjamin. Pembangunan jalan dilakukan dengan hari, akan tetapi jika cuaca kurang mendukung seperti
menggunakan bulldozer. ketika musim hujan yang deras akan membuat para
pekerja tambang menghentikan aktifitasnya untuk
b. Penebasan vegetasi (Clearing) menjaga keamanan pekerja dari hal-hal yang tidak
Kegiatan atau pekerjaan membersihkan areal diinginkan.
yang akan ditambang dari semak-semak, pohon-pohon
kecil dan tanah serta bongkahan-bongkahan yang
menghambat pekerjaan selanjutnya. Peralatan yang
dipakai untuk membersihkan tanah tambang adalah
tenaga kerja seperti gergaji, bulldozer, pick truck, dan
penggaruk (ripper).

c. Pengupasan tanah penutup (Stripping)


Pengupasan dilakukan pada lapisan tanah
tertutup bersamaan dengan pembukaan lahan dan
menggunakan bulldozer. Pekerjaan diawali dari tempat
yang lebih tinggi dan tanah yang tertutup didorong ke
bawah menuju tempat yang lebih rendah sehingga alat
dapat bekerja dengan bantuan gravitasi. Gambar 2. Mobil Tangki Air yang berfungsi untuk Penyiraman Jalan

d. Pembangunan sarana dan prasarana persiapan


pertambangan
Pembangunan sarana dan prasarana untuk
mempersiapkan beroperasinya kegiatan
pertambangan diantaranya :
• Membuat jalan masuk menuju lokasi
penambangan
• Perataan dan pengerasan jalan menggunakan
eksavator
• Pembangunan kantor, mushola, dan gudang solar
• Fasilitas pos steam dan pos jaga
• Adanya zona penyangga (buffer zone). Gambar 3. Penanaman Pohon di sekeliling Lokasi Pertambangan

282
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Waniatri, W., Muslihudin., Lestari, S. (2022). Dampak Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Pertambangan Pasir di Desa Luragung Land euh Kuningan, Jawa Barat Jurnal Ilmu
Lingkungan, 20(2), 279-290, doi:10.14710/jil.20.2.279-290

Pekerja pertambangan bekerja secara seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk


berkelompok dan setiap kelompok dikoordinasikan memperbaiki lingkungan alam dan sosial sesuai
oleh seorang pengawas lapangan. Tugas pengawas dengan kondisi setempat di sekitar pertambangan.
antara lain mengontrol pekerja, mengatur kriteria dan Salah satu kegiatan pasca tambang adalah reklamasi.
jumlah pekerja, serta menjaga keselamatan kerja. Pada Reklamasi merupakan kegiatan yang dilakukan pada
lokasi penambangan pasir di Desa Luragung Landeuh semua tahapan usaha pertambangan untuk menata,
terdapat 15 orang pengawas dan sekitar 200 orang memperbaiki, dan meningkatkan kualitas lingkungan
pekerja. dan ekosistem supaya berfungsi kembali sesuai
fungsinya.
a. Penggalian Pasir Menurut Suhartanto (2007), reklamasi lahan
Kegiatan penggalian pasir menggunakan alat-alat adalah suatu upaya pemanfaatan, perbaikan, dan
diantaranya ekcavator, bulldozer, dan cangkul. Pasir peningkatan kesuburan lahan yang rusak secara alami
yang telah dipisahkan dari bebatuan dan kerikil maupun pengaruh manusia melalui penerapan
langsung dialihkan ke tempat pengumpulan pasir. teknologi maupun pemberdayaan manusia. Sedangkan
Pemuatan pasir dilakukan untuk memindahkan hasil menurut Young (2004), reklamasi berasal dari kata to
galian dari daerah tambang sampai ke tempat reclaim yakni bermakna to bring back to proper state,
penyerahan dan pemasaran. Jenis kendaraan yang artinya adalah membuat kondisi menjadi lebih baik,
digunakan untuk pengangkutan pasir yaitu truk. serta tidak mengandung implikasi pemulihan ke
Kendaraan pengangkut pasir ini dapat memuat sekitar kondisi asal tetapi lebih mengutamakan fungsi dan
4,5 hingga 5 kubik/truk. Jumlah pasir yang ditambang azas pemanfaatan lahan. Tujuan akhir dari reklamasi
oleh PT. AJM berkisar 100 kubik/hari. lahan adalah memperbaiki bekas lahan tambang agar
kondisinya aman, stabil, dan tidak mudah tererosi
b. Kegiatan jual beli pasir sehingga dapat dimanfaatkan kembali (Darwo, 2007).
Setiap truk yang datang akan mencari seorang
pengawas yang telah diberi wewenang dan kuasa oleh 3.3 Dampak Pertambangan Pasir di Desa Luragung
pemilik tambang untuk bernegosiasi dengan pembeli Landeuh
pasir. Di pintu masuk terdapat pos penjaga yang
Dampak negatif kegiatan pertambangan bisa
mengawasi keluar masuknya truk pasir, tenaga kerja
dilihat dari adanya gangguan pada lingkungan fisik,
yang bertugas di pos jaga berjumlah sekitar 5 orang.
biologis, sosial, budaya, ekonomi dan warisan nasional,
Jumlah truk yang keluar masuk lokasi pertambangan
serta gangguan terhadap ekologi dan pembangunan
tidak dibatasi. Truk-truk yang mencari pasir akan
yang berkelanjutan (Makurwoto, 1995). Pengelolaan
ramai berdatangan ketika musim kemarau disebabkan
sumber daya pertambangan yang tidak berpedoman
banyaknya kegiatan pembangunan yang
pada prinsip ekologi dapat menyebabkan kerusakan
membutuhkan pasir sebagai bahan baku, sedangkan
lingkungan yang tinggi. Jika melebihi daya dukung,
ketika musim hujan walaupun kegiatan jual beli pasir
daya tampung, dan ambang batas yang dapat
masih dilaksanakan kan tetapi mengalami penurunan
dipulihkan, maka akan mengakibatkan kerusakan
dalam pembeliannya.
lingkungan yang permanen. Ancaman terhadap
PT.AJM memasarkan atau menjual hasil galiannya
kerusakan lingkungan seperti perubahan bentang alam
hanya di wilayah Kabupaten Kuningan dan Cirebon.
yang besar, perubahan morfologi dan kegunaan lahan,
Harga pasir yang dijual PT.AJM mengikuti harga
penimbunan tanah galian dan limbah pengolahan serta
standar di Kabupaten Kuningan yaitu Rp 365.000/truk.
jaringan infrastrukturnya. (Zulkifli, 2014).
Meskipun kegiatan pertambangan dapat
4) Tahap Pasca Tambang
membantu peningkatan pada sektor ekonomi, akan
Lama waktu beroperasinya perusahaan
tetapi dalam pelaksanaanya tidak boleh merusak
tambang dipengaruhi oleh kebutuhan pasar.
ekosistem lingkungan. Sumber daya lain seperti hutan,
Kebutuhan pasar dalam kesediaan pasir untuk dijual
tanah dan sumber air harus tetap terjaga pada saat
setiap tahunnya berbeda. Pihak perusahaan
operasi hingga pascatambang. Keseimbangan
menghitung perkiraan jumlah volume pasir yang dapat
ekosistem lingkungan harus tetap terjaga, baik
disediakan untuk kebutuhan pasar yang tidak
lingkungan alam, lingkungan buatan, maupun
menentu. Jika kebutuhan pasar semakin tinggi maka
lingkungan sosial. Jika keseimbangan ekosistem
kesediaan bahan pasir semakin berkurang.
lingkungan tidak dilindungi, karena lebih
PT. AJM yang dimiliki oleh H. Yayat Sudayat
mengutamakan lingkungan buatan di atas lingkungan
telah membuat perencanaan mengenai reklamasi yang
sosial dan alam, maka lingkungan akan terganggu dan
dikeluarkan pada bulan Februari tahun 2017. Lahan
rusak, menimbulkan konflik sosial, dan mengakibatkan
baru dapat direklamasi setelah 4 -5 tahun perusahaan
terganggunya proses penambangan. Keseimbangan
telah beroperasi yang sebelumnya melakuakan
ekosistem lingkungan yang terjaga dapat membuat
pengajuan terlebih dahulu kepada pihak pemerintah
lingkungan sosial masyarakat tetap serasi, lingkungan
provinsi. Tahap pasca tambang merupakan kegiatan
buatan yaitu tambang tetap bisa melakukan usahanya,
yang telah direncanakan dengan sistematis dan
berkelanjutan setelah berakhirnya sebagian atau

283
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Jurnal Ilmu Lingkungan (2022), 20 (2): 279-290, ISSN 1829-8907

dan lingkungan alam dapat tetap lestari. (Zulkifli, Hasil wawancara dengan Ibu Sri Mulyani, S.Si
2014). sebagai Pengawas Lingkungan Kabupaten Kuningan
yang telah melakukan pemantauan secara langsung,
3.3.1 Komponen Abiotik menyatakan bahwa kerusakan kualitas air pada aliran
sungai di Desa Luragung Landeuh bukan disebabkan
a) Kualitas Air
oleh adanya perusahaan pertambangan, tetapi
Permasalahan yang sering muncul dalam
disebabkan limbah domestik dari masyarakat sekitar.
eksplorasi dan eksploitasi sumber daya mineral terjadi
Sampah domestik terlihat jelas terdapat pada bagian
pada kualitas lingkungan diantaranya degradasi tanah,
sungai. Kesadaran masyarakat mengenai pelestarian
pencemaran udara, serta kerusakan hidrologi air.
lingkungan belum sepenuhnya dimiliki oleh
(Noor, 2006). Menurut Naiola, et al (1996) kegiatan
masyarakat Desa Luragung Landeuh.Hasil analisis
pertambangan bisa mendorong terjadinya water table
kualitas fisik air di 4 stasiun (St) lokasi pengukuran
lebih dekat dengan permukaan tanah. Tanah dengan
terdapat pada Tabel 2.
tingkat keasaman yang tinggi menyebabkan logam
Stasiun 1 adalah stasiun yang terletak di
berat larut, dan pada ketika terjadi erosi dapat terbawa
perbatasan Desa Luragung Landeuh sehingga pada
arus sehingga mencemari ekosistem perairan sekitar
stasiun 1 kami anggap sebagai hulu sungai yang
(Greene, 1998).
melewati lokasi pertambangan pasir. Pada hasil
Tata guna lahan dengan ketersediaan air
pengukuran parameter kualitas fisik suhu, didapatkan
merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan.
bahwa suhu, TDS, dan DHL masih memenuhi baku
Penata gunaan lahan yang tepat pada lokasi tangkapan
mutu air yang ditetapkan dalam PP No. 20 tahun 1990,
air dapat mempengaruhi kualitas air, pasokan air, serta
baik itu baku mutu suhu, TDS dan DHL yang ditetapkan
pengaturan aliran kepada hilir. Air larian yang tinggi
untuk air golongan A, B, C, maupun D.
pada tanah permukaan mengakibatkan rendahnya air
Berdasarkan pengukuran suhu, DHL, dan TDS,
yang menyerap masuk ke tanah sehingga
secara fisik air sungai pada hulu Desa Luragung
mengakibatkan air dalam tanah berkurang.
Landeuh kondisinya masih bagus, karena secara fisik
Kegiatan pertambangan pasir dalam
bisa digolongkan pada golongan A. Sesuai dengan
operasionalnya berbeda dengan pertambangan batu
standar baku mutu air minum SK Menkes RI
bara yang menggunakan zat kimia untuk peledakan
No.907/MENKES/VII/2002 adalah 27°C, sehingga
batu. Ibu Sri Mulyani sebagai Pengawas Lingkungan
berdasarkan standar baku mutu air minum, air di
Hidup dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
sungai sudah melebihi nilai ambang batas dan tidak
Kuningan menyatakan bahwa untuk perairan secara
bisa di minum langsung tanpa pengolahan.
umum tidak ada masalah yang dapat merusak
TDS (Total Dissolved Solid) yang tinggi di dalam
lingkungan, aliran tidak dinyatakan merusak
perairan menunjukkan tingkat kekeruhan yang tinggi.
lingkungan karena tidak ada zat kimia yang ikut
Semakin keruh perairan maka akan semakin tinggi
mengalir sedangkan untuk masalah sedimentasi pihak
nilai TDSnya. Kekeruhan sangat ditentukan oleh
PT. AJM telah membuat kolam penampungan air untuk
partikel-partikel terlarut dan lumpur. Semakin banyak
dilakukan penyaringan terlebih dahulu.
partikel atau bahan orgaik terlarut maka kekeruhan
PT.AJM telah membuat kolam penampungan air
akan semakin meningkat (Effendi, 2003). Pada lokasi
yang berfungsi sebagai upaya untuk mencegah
stasiun 2 yaitu pada lokasi penambangan didapatkan
kerusakan pada sungai seperti sedimentasi,
nilai TDS yang paling tinggi di antara stasiun lainnya.
mendangkalan sungai, dan menyempitan badan
Lumpur dan pasir halus yang masuk ke bandan sungai
sungai. Pada bulan Januari 2021 telah dilakukan
dan akan meningkatkan kekeruhan yang terindikasi
pemantauan kembali oleh Ibu Sri Mulyani sebagai
dari nilai TDS yang paling tinggi dibanding stasiun
Pengawas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan.
lainnya. Nilai TDS dari stasiun 1 ke stasiun 4
Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan dan
mengalami kecenderungan kenaikan dan nilai TDS
wawancara dengan Dinas Lingkungan Hidup, PT. AJM
yang paling tinggi terdapat pada lokasi penambangan.
dalam kegiatan pertambangannya tidak menimbulkan
Walaupun mengalami kenaikan nilai TDS, akan tetapi
kerusakan pada kualitas air. Dinas Lingkungan Hidup
nilai TDS masih berada di bawah baku mutu air baik air
Kabupaten Kuningan telah melakukan penilaian baku
golongan A, B,C maupun D.
mutu kualitas lingkungan di lokasi pertambangan milik
Besarnya nilai daya hantar listrik (DHL)
PT. Anggun Jaya Mandiri.
digunakan sebagai indikator tingkat kesuburan
perairan. Tingginya daya hantar listrik menandakan
Tabel 2. Hasil Analisis Kualitas Fisik Air
Hasil Pengukuran banyaknya jenis bahan organik dan mineral yang
masuk sebagai limbah ke perairan. Pada kondisi
Parameter Satuan
St 1 St 2 St 3 St 4 normal, perairan memiliki nilai DHL berkisar antara
20–1500 μS/cm (Boyd, 1979). Pengukuran daya
Suhu °C 30,3 29,5 29,4 29,2
TDS (mg/L) 105 130,7 111 122,4 hantar listrik (DHL) di stasiun 1 sampai stasiun 4
DHL μS/cm 101,6 123,3 196,4 107,4 berkisar antara 100 –200 μS/cm, dan nilai tertinggi di
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan, 2021
stasiun 3 yaitu 196.4μS/cm dan terendah di lokasi
stasiun 1.
284
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Waniatri, W., Muslihudin., Lestari, S. (2022). Dampak Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Pertambangan Pasir di Desa Luragung Land euh Kuningan, Jawa Barat Jurnal Ilmu
Lingkungan, 20(2), 279-290, doi:10.14710/jil.20.2.279-290

b) Kualitas Tanah Tanah tambang menjadi tanah yang marjinal


Pengambilan sampel tanah pada penelitian ini karena dipengaruhi oleh kegiatan penambangan yang
diambil dari penelitian sebelumnya yang dilakukan menyebabkan hilangnya top soil yang membuat tanah
pada bulan November 2020 dari lahan penambangan menjadi miskin bahan organik (Wiryono, 2006).
pasir yang berada di Desa Luragung Landeuh
Kabupaten Kuningan. Penambangan pasir ini
meyebabkan bagian top soil atau bagian paling atas 3.3.2 Komponen Biotik
tanah telah hilang karena kegiatan penambangan pasir. a) Jenis Vegetasi
Bagian top soil ini adalah bagian pada tanah yang Dampak terhadap kondisi biotik yang
memiliki tingkat kesuburan lebih baik karena banyak ditimbulkan akibat aktivitas penambangan yaitu pada
terdapat bahan-bahan organik dari serasah pohon flora (tumbuhan / vegetasi) dan fauna (hewan) yang
yang jatuh yang dapat membuat mikro dan makro ada disana. Terganggunya tersebut karena tumbuhan
organisme pun ada di bagian ini. Kegiatan yang ada di atas lokasi/lahan penambangan harus
penambangan banyak dilakukan dengan cara ditebang terlebih dahulu agar pasir maupun batu dapat
pembukaan hutan, pengikisan lapisan-lapisan tanah, digali oleh pekerja tambang. Tentunya dengan
pengerukan ataupun penimbunan. Hal ini penebangan tumbuhan akan juga berdampak pada
menyebabkan hilangnya lapisan tanah atas, fauna (hewan) yang hidup didalam vegetasi tersebut.
pemadatan tanah, penurunan unsur hara, toksisitas Dampaknya tersebut sangat jelas sekali karena habitat
unsur-unsur tertentu dan hilangnya biodiversitas dari hewan tersebut ditebang, sehingga terjadi
mikroba adalah dampak negatif terdapat pada lahan ketidakseimbangan ekosistem. Jika hal tersebut terus
bekas tambang (Kurbaniana, 2012). Tanah yang terjadi, maka hewan maupun tumbuhan yang
kehilangan top soil membuat tanah menjadi kurang semestinya hidup di wilayah tersebut akan punah.
memiliki nilai produktivitas untuk dilakukan Selain hilangnya flora dan fauna yang ada di atas
penanaman karena dapat membuat tanaman tumbuh lokasi/lahan penambangan. Pengaruh terhadap
menjadi kurang optimal. Pada Tabel 3 disajikan vegetasi juga mempengaruhi iklim dalam skala lokal.
analisis fisika kimia tanah pada lahan pertambangan Secara hidrologis, lahan tambang tidak mampu lagi
pasir di Desa Luragung Landeuh. mempertahankan fungsinya sebagai pengatur tata air.
Berdasarkan analisis tanah tambang pasir di Hal ini karena terganggunya kemampuan lahan untuk
desa Luragung Landeuh, diketahui bahwa proporsi menahan, menyerap, dan menyimpan air, karena tidak
pasir pada lahan ini sangat tinggi serta untuk ada vegetasi atau tanaman penutup lahan (Sitorus,
kandungan unsur hara yang bermanfaat bagi 2003).
pertumbuhan tanaman sangat rendah. Hasil analisis Soemarwoto (1997) juga menjelaskan jika
fisika kimia tanah menunjukan bahwa tekstur pada ekologi merupakan salah satu komponen dalam sistem
lahan ini adalah berpasir serta unsur hara yang pengelolaan lingkungan hidup yang harus ditinjau
terkandung untuk tingkat kesuburan tanah terdapat bersama dengan komponen lain untuk mendapatkan
pada kriteria yang sangat rendah seperti bahan keputusan dan hasil yang seimbang antara elemen
organik, P, K, dan KTK. Perubahan sifat kimia makhluk hidup dan lingkungan itu sendiri. Sehingga
mengakibatkan penurunkan pH, organik tanah, unsur aspek ekologi merupakan salah satu aspek yang harus
hara, dan KTK tanah, sedangkan perubahan biologi secara krusial diperhatikan, terlebih dalam kaitannya
tanah mengakibatkan penurunan populasi organisme dengan konteks pemanfaatan sumber daya alam. Keraf
tanah. (2010) juga secara tidak langsung menyatakan dalam
berbagai permasalahan ekologi hingga ancaman krisis
Tabel 3. Analisis Fisika Kimia Tanah pada Lahan Tambang
yang terjadi pada dewasa ini, tidaklah hanya
Pasir Desa Luragung Landeuh
Sifat Fisika dan Kimia Nilai Kriteria
disebabkan oleh faktor alam, namun juga faktor
internal dari manusia sebagai pihak yang terus
Tekstur (%) : menerus berinteraksi dengan lingkungannya.
-Pasir 85 Pasir Hasil pengamatan vegetasi pada jalur
-Debu 11 pengangkutan dan di sekeliling lokasi pertambangan
-Liat 4
masih ditemukan beberapa jenis pohon dan tumbuhan.
pH H2O 6,0 Agak masam
pH KCl 4,8 Netral Jenis vegetasi di sekitar lokasi pertambangan disajikan
C-organik (%) 0,45 Sangat rendah pada Tabel 4. Saat ini PT. AJM hanya baru melakukan
N-total (%) 0,52 Tinggi kegiatan penanaman seluas 600 m2 dibagian atas
C/N 0,86 Sangat rendah
walaupun belum optimal. Pohon yang ditanam berasal
P tersedia 6,98 Sangat rendah
K tersedia 8,93 Sangat rendah dari jenis fast growing seperti akasia (Acasia mangium)
KTK 4,00 Sangat rendah dan sengon (Albizia chinensis). Penanaman pohon juga
Kation dapat ditukar : berfungsi untuk mengurangi kebisingan dan penahan
-K 0,99 Tinggi
debu dari kegiatan pertambangan. Kepala Teknik
-Na 2,04 Sangat tinggi
-Ca 2,01 Rendah Tambang PT. AJM pun memberikan kesempatan
-Mg 0,34 Sangat rendah kepada para buruh untuk melakukan penanaman di
Sumber : Data Sekunder, 2020

285
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Jurnal Ilmu Lingkungan (2022), 20 (2): 279-290, ISSN 1829-8907

areal yang tidak dilakukan penambangan seperti pada 3.3.3 Komponen Ekonomi
(Gambar 4), dimana sebagian buruh melakukan
Kegiatan industri pertambangan memiliki
penanaman singkong untuk kebutuhan pribadi
dampak positif dan negatif. Dampak positif kegiatan
mereka. Pemanfaatan lahan ini dapat memberikan
pertambangan adalah meningkatkan pendapatan asli
dampak positif secara sosial dari pihak perusahaan dan
daerah, membuka keterisolasian daerah, menyumbang
para buruh sehingga terjalin dengan baik.
devisa, menciptakan lapangan pekerjaan, pengadaan
barang dan jasa, kegiatan produksi terkait, serta
b) Produktivitas lahan.
penyediaan sarana dan prasarana untuk peningkatan
Desa Luragung Landeuh memiliki organisasi
ekonomi lainnya (Mangkusubroto, 1995).
kelompok tani yang berjumlah 4 kelompok. Kelompok
Dampak negatif berdasarkan data kondisi jalan
tani ini diantaranya Kelompok Tani Babakan,
yang ada di Desa Luragung Landeuh, terlihat bahwa
Kelompok Tani Gudang Tonjong, Kelompok Tani
masih banyak terdapat jalan yang rusak hingga rusak
Bakom, dan Kelompok Tani Cimega. Tujuan
berat. Kondisi di Dusun Pahing terlihat sangat nyata,
terbentuknya kelompok tani adalah untuk
hal ini terjadi akibat dilalui oleh alat transportasi yang
menciptakan tata cara pemanfaatan sumber daya
berat perusahaan pertambangan. Waktu yang
pertanian, sebagai alat pengembangan atau media,
diperlukan oleh pejalan kaki dan pengguna
serta menciptakan kesadaran dari anggota petani agar
transportasi menjadi lebih lama disebabkan sementara
dapat melaksankan amanat dari kelompok.
waktu harus terhenti sejenak ketika truk angkutan
Hasil wawancara dari para petani pada 4 kelompok
pasir melintas yang membuat debu berterbangan.
tani menyatakan bahwa PT. AJM yang telah beroperasi
Waktu tempuh yang lama menyebabkan bahan bakar
selama dua tahun tidak mempengaruhi produktivitas
yang digunakan menjadi lebih banyak. Kondisi
hasil sawah di Desa Luragung Landeuh. Menurut
rusaknya jalan di Desa Luragung Landeuh dapat dilihat
kelompok tani, adanya perusahaan pertambangan
pada Gambar 5.
pasir tidak memberikan kerugian terhadap hasil
pertanian dikarenakan aliran sungai utama yang
a) Aktivitas Perekonomian
bernama sungai Cisanggarung sebagai sumber utama
Sarana perekonomian dapat dilihat dari
kebutuhan air untuk kegiatan pertanian tidak melewati
banyaknya pertokoan maupun pasar yang terdapat di
Perusahaan Tambang. Perusahaan tambang hanya
desa Luragung Landeuh. Pasar merupakan salah satu
dilewati oleh anak sungai, dimana anak sungai tersebut
sarana perekonomian sebagai tempat transaksi
tidak berdekatan dengan kawasan pesawahan. Jarak
perdagangan. Keberadaan pasar di Desa Luragung
lahan pertanian dengan penambangan pasir dengan
Landeh yang hanya terdapat 1 pasar membuat hampir
pesawahan adalah 629 m.
dari setiap dusun berkunjung pasar ini untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga. Keberadaan
warung/kedai serta toko juga menjadi sarana dalam
rantai pemasaran untuk mendistribusikan produksi
kepada konsumen.
Pusat Perbelanjaan di Desa Luragung Landeuh
selain pasar, diantaranya Toserba Fajar, Toserba
Surya, Swalayan Sukanta Luragung, Indomaret, dan
toko-toko sembako milik warga sekitarnya.
Keberadaan warung makan pun sangat banyak,
khususnya warung makan nasi kasreng yang
Gambar 4. Penanaman Singkong oleh Buruh Tambang
merupakan ciri khas makanan dari wilayah Luragung.

Tabel 4. Jenis Vegetasi yang berada di sekitar lokasi


Pertambangan
No Nama Nama llmiah
1. Kapuk Ceiba pentandra
2. Mahoni Swietenia mahagoni
3. Petai Parkia speciosa
4. Jati Tectona grandis
5. Jati Putih Gmelia arborea
6. Mangga Mangifera indica
7. Akasia Acasia mangium
8. Sengon Albizia chinensis
9. Bambu Bambusa Sp
10. Kelapa Cocos nucifera
11. Pisang Musa paradisiaca
12. Singkong Manihot esculenta
13. Pepaya Carica papaya
14. Alang-alang Imperata cylindrical
Sumber : Data Primer, 2021 Gambar 5. Kondisi Jalan di Desa Luragung Landeuh

286
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Waniatri, W., Muslihudin., Lestari, S. (2022). Dampak Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Pertambangan Pasir di Desa Luragung Land euh Kuningan, Jawa Barat Jurnal Ilmu
Lingkungan, 20(2), 279-290, doi:10.14710/jil.20.2.279-290

Jumlah unit Koperasi yang berada di Desa c) Tingkat pendapatan,


Luragung Landeuh hanya ada 1 koperasi. Koperasi Dampak ekonomi dari kegiatan pembangunan di
simpan pinjam tersebut bernama KSP Bina Raharja sektor pertambangan adalah meningkatkan
Sindang Angung yang terletak di Dusun Pahing. perekonomian masyarakat setempat, mengembangkan
usaha mikro, mengembangkan kualitas sumber daya
b) Mata Pencaharian manusia, dan meningkatkan derajat kesehatan
Mata pencaharian penduduk di Desa Luragung masyarakat setempat. (Salim, 2005). Pendapatan
Landeuh umumnya berada di sektor pertanian, masyarakat sebelum aktivitas tambang dilakukan
tranportasi P.O BUS, perdagangan, pertambangan, dan relatif lebih rendah dibandingkan pada saat
lain-lain. Mata pencaharian masyarakat sebelum pertambangan pasir mulai beroperasi. Hal tersebut
terdapat kegiatan tambang pasir sebagian besar menunjukkan bahwa aktivitas pertambangan
sebagai supir dan jasa cuci bus. Kegiatan memberikan kontribusi terhadap pendapatan
pertambangan pasir PT. AJM memberikan dampak masyarakat di sekitar kawasan pertambangan.
positif bagi masyarakat di Desa Luragung Landeuh. PT. Pendapatan dari kegiatan pertambangan pasir di desa
AJM memberikan peluang pekerjaan pada masyarakat Luragung Landeuh memiliki jumlah yang besar.
sekitar untuk menjadi penambang pasir. Jumlah Pendapatan terdiri dari 2 jenis yaitu pendapatan untuk
penambang pasir yang berasal dari Desa Luragung kas desa dan pendapatan untuk penambang.
landeuh mencapai 180 orang. Masyarakat yang Pendapatan untuk penambang diantaranya
awalnya mau bekerja di PT. AJM didominasi oleh adalah pemilik pasir, pengawas, dan pekerja/buruh
orang-orang yang sebelumnya hanya berpenghasilan tambang. Harga dari penjualan pasir yaitu Rp
dari buruh pasar. Pihak perusahaan pun melakukan 365.000/truk. Untuk setiap truk biasanya dapat
suatu seleksi, tidak semena-mena dalam merekrut mengangkut sekitar 4 kubik/ truk. Harga jual tanah
pekerja. Tahap seleksi dilihat dari hasil berkas lamaran setiap 1 truk setengahnya untuk pemilik pasir,
untuk menyesuaikan posisi yang dibutuhkan dan selanjutnya di bagi untuk pengawas dan buruh
selanjutnya melalui tahap wawancara. tambang sekitar 4 orang yang mengumpulkan dan
Hasil wawancara dengan beberapa buruh mengangkut pasir. Rata-rata pendapatan
tambang, menyatakan bahwa dengan menjadi buruh pekerja/buruh tambang yaitu Rp. 100.000 – Rp.
atau tenaga kerja dipenambangan pasir lebih 200.000 / harinya. Sebelum menjadi pekerja tambang
memberikan keuntungan dari pada buruh pasar dan sebagian besar masyrakat adalah sebagai buruh pasar
buruh cuci bus serta menjadi penghasilan baru bagi dan pencuci bus dengan pendapatan Rp. 40.000 /hari
para supir bus sebelumnya. Faktor yang menyebabkan sehingga adanya kegiatan pertambangan pasir dapat
masyarakat banyak yang memilih untuk bekerja di meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
perusahaan tambang pasir salah satunya adalah masyrakat Desa Luragung Landeuh.
karena faktor terjadinya pandemi Covid-19. Hasil wawancara yang dilakukan kepada Bapak
Masyarakat Desa Luragung Landeuh yang dulu Ruspandi, ST sebagai Kepala Desa Luragung Landeuh,
mengandalkan pendapatan dari sekor P.O Bus dan menyatakan bahwa dari operasional penambangan
buruh pasar terjadi pengurangan pendapatan secara pasir tersebut ada dana yang masuk untuk proses
signifikan sehingga selain dari sektor pertanian pembangunan desa. Dana yang diperoleh dari
sebagian dari masyarakat berusaha untuk bekerja perusahaan tambang untuk pembangunan desa
menjadi tenaga kerja di penambangan pasir. diantaranya telah dibangun fasilitas Posyandu untuk
Desa Luragung Ladeuh dikenal dengan banyaknya meningkatkan kesehatan masyarakat sekitar dan
pengusaha kendaraan P.O bus. Terjadinya pandemi lapangan bola voli sebagai sarana olahraga dan
Covid-19 pada awal tahun 2020 menyebabkan hampir hiburan bagi masyarakat Desa Luragung Landeuh.
bangkrutnya pengusaha P.O Bus Luragung. Hal Pendapatan untuk Desa Luragung Landeuh
tersebut menyebabkan para sopir dan para tukang cuci berdasarkan peraturan desa yang berlaku, untuk
bus kehilangan pekerjaan sehingga penghasilan setiap truk yang keluar mengangkut pasir harus
menurun. Para sopir bus yang kehilangan membayar dengan jumlah Rp 5.000/truk sebagai
pekerjaannya pun akhirnya memilih untuk menjadi retribusi jalan. Sopir truk membayar melalui pemuda
penambang pasir di PT. AJM. Posisi pekerjaan di karang taruna ketika melewati jalan masuk yang dapat
perusahaan tambang pasir yang didapatkan memang dijadikan sebagai kas desa. Kas desa ini menurut
bukan menjadi pegawai kantor yang memiliki jabatan, kepala Desa Luragung Landeuh salah satunya telah
namun lebih pada pekerja teknis seperti buruh, supir dipergunakan untuk pembuatan lapangan volly yang
dan bagian keamanan. Hal ini menunjukkan bahwa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk berolah
aktivitas pertambangan memberikan kontribusi raga.
terhadap pendapatan masyarakat di sekitar kawasan
pertambangan, sehingga dengan terjadinya pandemi 3.3.4 Komponen Sosial
covid-19 masyarakat tidak kehilangan mata
a) Kesehatan masyarakat,
pencahariannya.
Kondisi kesehatan masyarakat berdasarkan pada
hasil wawancara di Puskesmas dan 5 dusun yang

287
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Jurnal Ilmu Lingkungan (2022), 20 (2): 279-290, ISSN 1829-8907

berada di Desa Luragung Landeuh tidak ditemukan Kepala Desa Luragung Landeuh, masyarakat yang
adanya keluhan yang berasal dari kegiatan perusahaan kontra dan memanas terhadap kegiatan operasi
tambang. Gangguan yang dirasakan oleh masyarakat pertambangan untuk memperjuangkan hak
sekitar hanya berupa kebisingan akibat transportasi masyarakat yang tidak diikut sertakan dalam tahap
yang sering lalu lalang. awal perencanaan pembukaan lahan untuk
Kesehatan lebih berdampak kepada para pekerja pertambangan. Menurut bapak Deris sebagai KTT PT.
yang tidak memakai pelindung hidung dan mata ketika AJM, masyarakat yang kontra bukan meruapakan
bekerja sehingga ketika debu yang berterbangan bagian masyarakat yang peduli akan lingkungan.
maupun jatuhnya tanah dari bagian atas menyebabkan Bapak Deris menyatakan bahwa semua yang dilakukan
mata menjadi sakit dan kotor serta debu yang terhirup telah sesuai dengan prosedur yang seharusnya untuk
menimbulkan gangguan pernafasan walau tidak terlalu menghindari kerusakan kelestarian lingkungan.
parah. Awalnya pemerintah mengetahui adanya konflik
sosial yang terjadi disebabkan oleh adanya pengaduan
b) Persepsi dan konflik masyarakat dari pihak yang kontra dengan berdirinya perusahaan
Persepsi memiliki makna sebagai suatu proses tambang. Masyarakat yang kontra terhadap berdirinya
kognitif yang dialami dan dimiliki oleh setiap orang kegiatan pertambangan didominasi oleh masyarakat
dalam kaitannya dengan memahami informasi tentang yang belum mengerti mengenai teknis prosedur
lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, perusahaan tambang dan dianggap sangat merugikan
penghayatan, perasaan, dan penciuman (Thoha, 2004). keberadaanya. Saat pihak kontra mengadu pada
Berdasarkan definisi tersebut, persepsi memiliki sudut pemerintah, pemerintah belum mengetahui apakah
pandang subjektif yang tentunya akan dapat berbeda pihak tersebut memiliki tempat tinggal yang
pada setiap manusia, karena proses kognitif, berdekatan dengan lokasi pertambangan atau tidak.
penafsiran serta pemaknaan terhadap subjek atau Pihak pengadu bisa saja berasal dari luar wilayah desa
objek tertentunya akan memiliki bentuk atau Luragung Landeuh maupun berasal dari pihak yang
intensitas yang berbeda. Banyak faktor yang pada merasa tersaingi usahanya akibat berdirinya usaha
dasarnya mempengaruhi persepsi dari individu itu pertambangan di wilayah tersebut. Fakta di lapangan
sendiri, baik yang berasal dari faktor internal maupun ditemukan pula bahwa di sekitar Kecamatan Luragung
eksternal, diantaranya seperti kondisi lingkungan, terdapat juga banyak usaha pertambangan.
jenis pekerjaan, status sosial, karakteristik sosial dan Selama ini konflik yang muncul di wilayah
ekonomi (Erwiantono, 2004). pertambangan merupakan adanya ketidakadilan
Dinamika kehidupan masyarakat memliki potensi ekonomi dan akses terhadap sumber daya yang
terjadinya konflik. Keberadaan sumber daya strategis, rasakan oleh masyarakat. Wilayah eksplorasi dianggap
contohnya bahan tambang, mempunyai potensi untuk masyarakan sebagai kampung halaman atau wilayah
diperebutkan pihak perusahaan dan masyarakat adat mereka, sedangkan perusahaan memandang
sekitar. Persaingan untuk mengakses sumber daya, alat kewenangan yang diperolehnya melalui hak izin
produksi dan peluang ekonomi adalah faktor mendasar pertambangan dan berhak untuk menggali bahan
dalam mendorong terjainya konflik. tambang sebanyak-banyaknya untuk kepentingannya
Menurut level permasalahannya, konflik yang sendiri. Kepentingan asimetris ini berpotensi
terjadi di Desa Luragung Landeuh dengan perusahaan terjadinya konflik mempunyai dampak merugikan bagi
tambang pasir merupakan konflik horizontal. Awal seluruh pihak. Konflik menunjukkan konfrontasi
operasi kegiatan pertambangan pasir PT. AJM persepsi dan strategi stakeholder. Konflik berkaitan
menimbulkan konflik sosial pada awal tahun 2019. dengan situasi dimana ada dua stakeholder atau lebih
Masyarakat terbagi menjadi dua golongan yaitu pro yang ingin melakukan perubahan terhadap suatu
dan kontra terhadap operasi kegiatan pertambangan faktor dengan arah yang bertentangan (Bots, 2008).
pasir. Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui Kepala Desa Luragung Landeuh saat ini
bahwa konflik sosial terjadi disebebkan kurang merupakan kepala desa yang baru mendapat jabatan
baiknya hubungan antara perusahaan, perangkat desa, pada akhir tahun 2020. Jabatan baru ini disebabkan
dan masyarakat sekitar. Penyebab konflik yang terjadi kepala desa sebelumnya yang memiliki banyak kasus
jika mengacu pada pemetaan konflik termasuk sehingga dilakukan pencopotan jabatan. Menurut
kedalam kriteria konflik hubungan antar manusia. Kepala Desa yang baru, konflik antara kepala desa
Konflik hubungan antar manusia dapat disebabkan sebelumnya dengan masyarakat adalah akibat
oleh kuatnya emosi negatif, persepsi dan komunikasi kurangnya tranparansi antara masyarakat dan
yang salah, atau berulangnya perilaku negatif (Fuad perangkat desa. Perangkat desa sebelumnya kurang
dan Maskanah, 2000). melakukan sosilalisasi kepada masyarakat tentang
Hasil wawancara dengan KTT PT. AJM yaitu bapak perencanaan pembukaan kawasan pertambangan.
Deris Hariadi, S.T, menyatakan bahwa konflik sosial Pickering (2000) mengemukaan dampak negatif
terjadi akibat masyarakat yang awam dan tidak konflik yaitu menyebabkan timbulnya keraguan atau
memahami prosedur yang dilakukan perusahaan PT. ketidak inginan antar kelompok terhadap pihak
AJM sudah dapat menjamin terhadap kesejahteraan perusahaan. Tipe konflik di permukaan adalah konflik
masyarakat dan kualitas lingkungan sekitar. Menurut yang mempunyai kedangkalan akar atau tidak berakar
288
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Waniatri, W., Muslihudin., Lestari, S. (2022). Dampak Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Pertambangan Pasir di Desa Luragung Land euh Kuningan, Jawa Barat Jurnal Ilmu
Lingkungan, 20(2), 279-290, doi:10.14710/jil.20.2.279-290

dan muncul disebabkan kesalahpahaman tentang d. Penanaman dilakukan disekitar jalur transportasi
sasaran yang dituju. supaya bisa mengurangi polusi suara dan udara.
Saat ini, konflik tersebut telah mereda disebabkan
oleh banyaknya masyarakat yang kehilangan
pekerjaan akibat pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19
DAFTAR PUSTAKA
yang terjadi pada awal tahun 2020 membuat
banyaknya masyarakat Desa Luragung Landeuh Bots, P.W.G. 2008. Analyzing actor networks while assuming
kehilangan pekerjaan sebelumnya. Masyarakat yang “frame rationality.” Cambridge.
kehilangan pekerjaannya akhirnya memutuskan untuk Boyd. C.E. 1979. Water Quality in Warmwater Fish. Aurburn
bekerja di tambang pasir PT. AJM. Banyaknya University Agricultural Experimental Station. Albama.
Darwo. 2007. Strategi Peningkatan Program Gerhan (Studi
masyarakat yang menjadi tenaga kerja di PT. AJM
Kasus Gerhan di Sekitar Daerah Tangkapan Air Danau
sekaligus menurunkan ketegangan konflik karena Toba). Prosiding Ekspose Hasil-hasil Penelitian:
pihak masyarakat dan pengusaha merasa saling Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Hutan. Pusat
menguntukan satu sama lain. Litbang Hutan dan Konservasi Alam.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan
Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Penerbit
4. Kesimpulan Kanisius. Yogyakarta
Erwiantono. 2004. Hubungan Antara Karakteristik
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Proses Komunikasi dan Sikap Komunitas terhadap Perusahaan
kegiatan pertambangan pasir PT. Anggun Jaya (Kasus Pertambangan Timah di Kabupaten Bangka
Mandiri di Desa Lurangung Landeuh Kecamatan Barat) Tesis. Institut Pertanian Bogor.
Luragung Kabupaten Kuningan terdiri dari tahap pra- Fisher, R.J. 2001. Mengelola Konflik: Keterampilan dan
kontruksi, kontruksi, operasi, produksi, dan rencana Strategi untuk Bertindak. The British Council. Jakarta.
pasca tambang. Tahap pra-kontruksi meliputi Fuad, F.H., & Maskanah, S. 2000. Inovasi Penyelesaian
Sengketa Pengelolaan Sumber Daya Hutan. Pustaka
pembebasan lahan dan penerimaan tenaga kerja;
LATIN. Bogor.
Tahap operasi meliputi perintisan (pioneering), Greene, B.C. 1998. Environmental Water In Element of
penebasan vegetasi (clearing), pengupasan tanah Practical Soil Mining 2. The American Institute of
penutup (stripping), pembangunan sarana dan Mining Inc. New York.
prasarana persiapan pertambangan, serta Ismail, 2007. Analisis Implementasi Kebijakan Pertambangan
pengendalian dampak lingkungan; Tahap kontruksi Bahan Galian Golongan C di Kawasan Gunung Merapi
meliputi penggalian pasir dan kegiatan jual beli pasir; Kabupaten Magelang. Tesis. Program Magister Ilmu
Rencana pasca tambang adalah reklamasi. Lingkungan Universitas Diponegoro.
Dampak negatif kegiatan pertambangan pasir Keraf, A.S. 2010. Etika Lingkungan Hidup. Kompas. Jakarta.
Mangkusubroto, K. 1995. Mining Investment Policy In
terhadap lingkungan adalah kebisingan, debu yang
Indonesia Current Issues and Future Outlook. Indonesia
bertebaran, kerusakan infrastruktur jalan. Dampak Mining Journal. 4 (1) : 60 - 62.
positif kegiatan pertambangan pasir PT.AJM Mukarwoto, E.D. 1995. Developing Peat Mining In Indonesia
memberikan peningkatan peluang kerja, and Ecological Sustainable Principles. Indonesia Mining
memperbaiki fasilitas desa, serta meningkatkan kas Journal. 1 : 87 - 89.
Desa Luragung Landeuh. Muslihudin., Bambang, A.N., Hendarto, E., dan Putranto, T.T.
Dalam penelitian ini juga diperoleh fakta bahwa 2018. The impact of traditional gold mining in Gumelar
terjadinya pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020 Banyumas, Indonesia. Eco. Env. & Cons. 24 (2) : 2018.
mempengaruhi dalam penyelesaian konflik antara Naiola, B.P.T., Murtiningsih, & Chairil. 1996. Pengaruh Stress
Air terhadap Kualitas dan Kuantitas Komponen Aktif
masyarakat dan pihak perusahaan pertambangan.
pada Sambiloto. Warta Tumbuhan Obat Indonesia. 3 :
15 – 17.
Noor, D. 2006. Geologi Lingkungan. Graha Ilmu. Yogyakarta.
5. Saran Kementerian Lingkungan Hidup. 1996. Kepmen LH No. 43
Tahun 1996 tentang Kriteria Kerusakan Lingkungan
Kelestarian lingkungan dan infrastruktur perlu
bagi Usaha atau Kegiatan Penambangan Bahan Galian
ditingkatkan untuk kenyamanan masyarakat, Golongan C Jenis Lepas di Dataran.
kelestarian flora dan fauna, dan ekosistem lingkungan. Kementerian Lingkungan Hidup. 1990. Peraturan
Kegiatan dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, Pemerintah No.20 Tahun 1990 tentang Pengendalian
dapat dilakukan dengan: Pencemaran Air.
a. Penggunaan energi ramah lingkungan misalnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2019.
penggunaan energi matahari pada lampu, biodiesel Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No P 38 Tahun
untuk angkutan dan sebagainya. 2019 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
b. Penanaman pohon tidak hanya dilakukan pada saat yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup.
pasca tambang namun juga dilakukan pada tahap
Kurbaniana E. 2012. Efektifitas arang tempurung kelapa dan
operasi produk bokashi pupuk kandang terhadap pertumbuhan bibit
c. Mengelola dengan baik limbah B3 (seperti kaleng leda (Eucalyptus Deglupta Blume) di media tailing.
bekas oli). Skripsi. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

289
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Jurnal Ilmu Lingkungan (2022), 20 (2): 279-290, ISSN 1829-8907

Pickering, P. 2000. How To Manage Conflict. National Press Soemarwoto. O. 1985. Ekologi, Lingkungan Hidup dan
Publication. USA. Pembangunan. Penerbit Jambatan. Jakarta.
Pemerintah Kabupaten Kuningan. 2017. Rencana Suhartanto. 2007. Pedoman Teknis Reklamasi Lahan. Bahan
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Seminar Nasional Reklamasi Lahan. Jakarta.
Kabupaten Kuningan 2018 - 2023. Thoha M. 2004. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan
Ramadhan, M.F., Muslihudin., dan Effendi, M. 2021. Analisis Aplikasinya. PT Raja Grafiindo. Jakarta.
Dampak Sosial Ekonomi Budaya Kegiatan Eksplorasi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Panasbumi di WKP Baturraden (Studi Kasus di Desa Pertambangan Mineral dan Batubara.
Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Wiryono, P. 2006. Pembangunan Pertanian Indonesia ke
Banyumas). Jurnal Ilmu Lingkungan. 19(1), 117-126. Depan : Ke Mana Mau Diarahkan. Kompas. Jakarta.
Salim, H.S. 2005. Hukum Pertambangan di Indonesia. PT. Raja Young. 2004. Teknologi Pertambangan Indonesia. Pusat
Grafindo Persada. Jakarta. Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral,
Sinungan, M. 2003. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Bumi Direktorat Jenderal Pertambangan Umum Departemen
Aksara. Jakarta. Pertambangan dan Energi. Jakarta.
Sitorus, S. 1985. Evaluasi Sumber Daya Lahan. Tarsito. Zulkifli, A. 2014. Pengelolaan Tambang Berkelanjutan. Graha
Bandung. Ilmu. Yogyakarta.

290
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP

Anda mungkin juga menyukai