ABSTRAK
Permasalahan dan isu strategis daerah pada bidang energi dan sumber daya mineral yang mempengaruhi kerusakan lingkungan
hidup berdasarkan pada Rancangan Primer RPJMD 2018-2028 Kabupaten Kuningan yaitu kegiatan penambangan pasir ilegal
dan perubahan lahan. Salah satu lokasi pertambangan di Kabupaten Kuningan berada di Desa Luragung Landeuh. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui proses kegiatan pertambangan pasir; serta mengetahui dampak negatif pertambangan pasir
terhadap kualitas lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Kesimpulan penelitian ini adalah
proses kegiatan pertambangan pasir PT. Anggun Jaya Mandiri di Desa Lurangung Landeuh Kecamatan Luragung Kabupaten
Kuningan terdiri dari tahap pra-kontruksi, kontruksi, operasi, produksi, dan rencana pasca tambang. Dampak negatif kegiatan
pertambangan pasir terhadap lingkungan adalah kebisingan, debu yang bertebaran, kerusakan infrastruktur jalan; Dampak
positif kegiatan pertambangan pasir PT.AJM memberikan peningkatan peluang kerja, memperbaiki fasilitas desa, serta
meningkatkan kas Desa Luragung Landeuh. Pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020 telah mempengaruhi dalam penyelesaian
konflik antara masyarakat dan pihak perusahaan pertambangan.
Kata kunci: Kabupaten Kuningan, kualitas lingkungan, pertambangan pasir, dampak lingkungan
ABSTRACT
Regional strategic problems and issues in the field of energy and mineral resources that affect environmental damage based on
the Primary Draft RPJMD 2018-2028 Kuningan Regency, namely illegal sand mining activities and land changes. One of the
mining locations in Kuningan Regency is in Luragung Landeuh Village. This research was conducted to determine the process of
sand mining activities; as well as knowing the negative impact of sand mining on environmental quality. This study uses a
qualitative descriptive analysis method. The conclusions of this study are: (1) The process of sand mining activities of PT. Anggun
Jaya Mandiri in Lurangung Landeuh Village, Luragung District, Kuningan Regency consists of pre-construction, construction,
operation, production, and post-mining planning stages. The negative impacts of sand mining activities on the environment are
noise, scattered dust, damage to road infrastructure; (2) The positive impact of PT.AJM's sand mining activities provides
increased job opportunities, improves village facilities, and increases the cash flow of Luragung Landeuh Village. The Covid-19
pandemic at the beginning of 2020 has affected the resolution of conflicts between the community and the mining company.
Keywords: Kuningan Regency, environmental quality, sand mining, environmental impact
Citation: Waniatri, W., Muslihudin., Lestari, S. (2022). Dampak Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Pertambangan Pasir di Desa Luragung Landeuh
Kuningan, Jawa Barat Jurnal Ilmu Lingkungan, 20(2), 279-290, doi:10.14710/jil.20.2.279-290
Penulis Korespondensi: wina.waniatri@mhs.unsoed.ac.id
279
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Jurnal Ilmu Lingkungan (2022), 20 (2): 279-290, ISSN 1829-8907
280
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Waniatri, W., Muslihudin., Lestari, S. (2022). Dampak Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Pertambangan Pasir di Desa Luragung Land euh Kuningan, Jawa Barat Jurnal Ilmu
Lingkungan, 20(2), 279-290, doi:10.14710/jil.20.2.279-290
281
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Jurnal Ilmu Lingkungan (2022), 20 (2): 279-290, ISSN 1829-8907
282
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Waniatri, W., Muslihudin., Lestari, S. (2022). Dampak Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Pertambangan Pasir di Desa Luragung Land euh Kuningan, Jawa Barat Jurnal Ilmu
Lingkungan, 20(2), 279-290, doi:10.14710/jil.20.2.279-290
283
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Jurnal Ilmu Lingkungan (2022), 20 (2): 279-290, ISSN 1829-8907
dan lingkungan alam dapat tetap lestari. (Zulkifli, Hasil wawancara dengan Ibu Sri Mulyani, S.Si
2014). sebagai Pengawas Lingkungan Kabupaten Kuningan
yang telah melakukan pemantauan secara langsung,
3.3.1 Komponen Abiotik menyatakan bahwa kerusakan kualitas air pada aliran
sungai di Desa Luragung Landeuh bukan disebabkan
a) Kualitas Air
oleh adanya perusahaan pertambangan, tetapi
Permasalahan yang sering muncul dalam
disebabkan limbah domestik dari masyarakat sekitar.
eksplorasi dan eksploitasi sumber daya mineral terjadi
Sampah domestik terlihat jelas terdapat pada bagian
pada kualitas lingkungan diantaranya degradasi tanah,
sungai. Kesadaran masyarakat mengenai pelestarian
pencemaran udara, serta kerusakan hidrologi air.
lingkungan belum sepenuhnya dimiliki oleh
(Noor, 2006). Menurut Naiola, et al (1996) kegiatan
masyarakat Desa Luragung Landeuh.Hasil analisis
pertambangan bisa mendorong terjadinya water table
kualitas fisik air di 4 stasiun (St) lokasi pengukuran
lebih dekat dengan permukaan tanah. Tanah dengan
terdapat pada Tabel 2.
tingkat keasaman yang tinggi menyebabkan logam
Stasiun 1 adalah stasiun yang terletak di
berat larut, dan pada ketika terjadi erosi dapat terbawa
perbatasan Desa Luragung Landeuh sehingga pada
arus sehingga mencemari ekosistem perairan sekitar
stasiun 1 kami anggap sebagai hulu sungai yang
(Greene, 1998).
melewati lokasi pertambangan pasir. Pada hasil
Tata guna lahan dengan ketersediaan air
pengukuran parameter kualitas fisik suhu, didapatkan
merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan.
bahwa suhu, TDS, dan DHL masih memenuhi baku
Penata gunaan lahan yang tepat pada lokasi tangkapan
mutu air yang ditetapkan dalam PP No. 20 tahun 1990,
air dapat mempengaruhi kualitas air, pasokan air, serta
baik itu baku mutu suhu, TDS dan DHL yang ditetapkan
pengaturan aliran kepada hilir. Air larian yang tinggi
untuk air golongan A, B, C, maupun D.
pada tanah permukaan mengakibatkan rendahnya air
Berdasarkan pengukuran suhu, DHL, dan TDS,
yang menyerap masuk ke tanah sehingga
secara fisik air sungai pada hulu Desa Luragung
mengakibatkan air dalam tanah berkurang.
Landeuh kondisinya masih bagus, karena secara fisik
Kegiatan pertambangan pasir dalam
bisa digolongkan pada golongan A. Sesuai dengan
operasionalnya berbeda dengan pertambangan batu
standar baku mutu air minum SK Menkes RI
bara yang menggunakan zat kimia untuk peledakan
No.907/MENKES/VII/2002 adalah 27°C, sehingga
batu. Ibu Sri Mulyani sebagai Pengawas Lingkungan
berdasarkan standar baku mutu air minum, air di
Hidup dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
sungai sudah melebihi nilai ambang batas dan tidak
Kuningan menyatakan bahwa untuk perairan secara
bisa di minum langsung tanpa pengolahan.
umum tidak ada masalah yang dapat merusak
TDS (Total Dissolved Solid) yang tinggi di dalam
lingkungan, aliran tidak dinyatakan merusak
perairan menunjukkan tingkat kekeruhan yang tinggi.
lingkungan karena tidak ada zat kimia yang ikut
Semakin keruh perairan maka akan semakin tinggi
mengalir sedangkan untuk masalah sedimentasi pihak
nilai TDSnya. Kekeruhan sangat ditentukan oleh
PT. AJM telah membuat kolam penampungan air untuk
partikel-partikel terlarut dan lumpur. Semakin banyak
dilakukan penyaringan terlebih dahulu.
partikel atau bahan orgaik terlarut maka kekeruhan
PT.AJM telah membuat kolam penampungan air
akan semakin meningkat (Effendi, 2003). Pada lokasi
yang berfungsi sebagai upaya untuk mencegah
stasiun 2 yaitu pada lokasi penambangan didapatkan
kerusakan pada sungai seperti sedimentasi,
nilai TDS yang paling tinggi di antara stasiun lainnya.
mendangkalan sungai, dan menyempitan badan
Lumpur dan pasir halus yang masuk ke bandan sungai
sungai. Pada bulan Januari 2021 telah dilakukan
dan akan meningkatkan kekeruhan yang terindikasi
pemantauan kembali oleh Ibu Sri Mulyani sebagai
dari nilai TDS yang paling tinggi dibanding stasiun
Pengawas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan.
lainnya. Nilai TDS dari stasiun 1 ke stasiun 4
Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan dan
mengalami kecenderungan kenaikan dan nilai TDS
wawancara dengan Dinas Lingkungan Hidup, PT. AJM
yang paling tinggi terdapat pada lokasi penambangan.
dalam kegiatan pertambangannya tidak menimbulkan
Walaupun mengalami kenaikan nilai TDS, akan tetapi
kerusakan pada kualitas air. Dinas Lingkungan Hidup
nilai TDS masih berada di bawah baku mutu air baik air
Kabupaten Kuningan telah melakukan penilaian baku
golongan A, B,C maupun D.
mutu kualitas lingkungan di lokasi pertambangan milik
Besarnya nilai daya hantar listrik (DHL)
PT. Anggun Jaya Mandiri.
digunakan sebagai indikator tingkat kesuburan
perairan. Tingginya daya hantar listrik menandakan
Tabel 2. Hasil Analisis Kualitas Fisik Air
Hasil Pengukuran banyaknya jenis bahan organik dan mineral yang
masuk sebagai limbah ke perairan. Pada kondisi
Parameter Satuan
St 1 St 2 St 3 St 4 normal, perairan memiliki nilai DHL berkisar antara
20–1500 μS/cm (Boyd, 1979). Pengukuran daya
Suhu °C 30,3 29,5 29,4 29,2
TDS (mg/L) 105 130,7 111 122,4 hantar listrik (DHL) di stasiun 1 sampai stasiun 4
DHL μS/cm 101,6 123,3 196,4 107,4 berkisar antara 100 –200 μS/cm, dan nilai tertinggi di
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan, 2021
stasiun 3 yaitu 196.4μS/cm dan terendah di lokasi
stasiun 1.
284
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Waniatri, W., Muslihudin., Lestari, S. (2022). Dampak Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Pertambangan Pasir di Desa Luragung Land euh Kuningan, Jawa Barat Jurnal Ilmu
Lingkungan, 20(2), 279-290, doi:10.14710/jil.20.2.279-290
285
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Jurnal Ilmu Lingkungan (2022), 20 (2): 279-290, ISSN 1829-8907
areal yang tidak dilakukan penambangan seperti pada 3.3.3 Komponen Ekonomi
(Gambar 4), dimana sebagian buruh melakukan
Kegiatan industri pertambangan memiliki
penanaman singkong untuk kebutuhan pribadi
dampak positif dan negatif. Dampak positif kegiatan
mereka. Pemanfaatan lahan ini dapat memberikan
pertambangan adalah meningkatkan pendapatan asli
dampak positif secara sosial dari pihak perusahaan dan
daerah, membuka keterisolasian daerah, menyumbang
para buruh sehingga terjalin dengan baik.
devisa, menciptakan lapangan pekerjaan, pengadaan
barang dan jasa, kegiatan produksi terkait, serta
b) Produktivitas lahan.
penyediaan sarana dan prasarana untuk peningkatan
Desa Luragung Landeuh memiliki organisasi
ekonomi lainnya (Mangkusubroto, 1995).
kelompok tani yang berjumlah 4 kelompok. Kelompok
Dampak negatif berdasarkan data kondisi jalan
tani ini diantaranya Kelompok Tani Babakan,
yang ada di Desa Luragung Landeuh, terlihat bahwa
Kelompok Tani Gudang Tonjong, Kelompok Tani
masih banyak terdapat jalan yang rusak hingga rusak
Bakom, dan Kelompok Tani Cimega. Tujuan
berat. Kondisi di Dusun Pahing terlihat sangat nyata,
terbentuknya kelompok tani adalah untuk
hal ini terjadi akibat dilalui oleh alat transportasi yang
menciptakan tata cara pemanfaatan sumber daya
berat perusahaan pertambangan. Waktu yang
pertanian, sebagai alat pengembangan atau media,
diperlukan oleh pejalan kaki dan pengguna
serta menciptakan kesadaran dari anggota petani agar
transportasi menjadi lebih lama disebabkan sementara
dapat melaksankan amanat dari kelompok.
waktu harus terhenti sejenak ketika truk angkutan
Hasil wawancara dari para petani pada 4 kelompok
pasir melintas yang membuat debu berterbangan.
tani menyatakan bahwa PT. AJM yang telah beroperasi
Waktu tempuh yang lama menyebabkan bahan bakar
selama dua tahun tidak mempengaruhi produktivitas
yang digunakan menjadi lebih banyak. Kondisi
hasil sawah di Desa Luragung Landeuh. Menurut
rusaknya jalan di Desa Luragung Landeuh dapat dilihat
kelompok tani, adanya perusahaan pertambangan
pada Gambar 5.
pasir tidak memberikan kerugian terhadap hasil
pertanian dikarenakan aliran sungai utama yang
a) Aktivitas Perekonomian
bernama sungai Cisanggarung sebagai sumber utama
Sarana perekonomian dapat dilihat dari
kebutuhan air untuk kegiatan pertanian tidak melewati
banyaknya pertokoan maupun pasar yang terdapat di
Perusahaan Tambang. Perusahaan tambang hanya
desa Luragung Landeuh. Pasar merupakan salah satu
dilewati oleh anak sungai, dimana anak sungai tersebut
sarana perekonomian sebagai tempat transaksi
tidak berdekatan dengan kawasan pesawahan. Jarak
perdagangan. Keberadaan pasar di Desa Luragung
lahan pertanian dengan penambangan pasir dengan
Landeh yang hanya terdapat 1 pasar membuat hampir
pesawahan adalah 629 m.
dari setiap dusun berkunjung pasar ini untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga. Keberadaan
warung/kedai serta toko juga menjadi sarana dalam
rantai pemasaran untuk mendistribusikan produksi
kepada konsumen.
Pusat Perbelanjaan di Desa Luragung Landeuh
selain pasar, diantaranya Toserba Fajar, Toserba
Surya, Swalayan Sukanta Luragung, Indomaret, dan
toko-toko sembako milik warga sekitarnya.
Keberadaan warung makan pun sangat banyak,
khususnya warung makan nasi kasreng yang
Gambar 4. Penanaman Singkong oleh Buruh Tambang
merupakan ciri khas makanan dari wilayah Luragung.
286
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Waniatri, W., Muslihudin., Lestari, S. (2022). Dampak Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Pertambangan Pasir di Desa Luragung Land euh Kuningan, Jawa Barat Jurnal Ilmu
Lingkungan, 20(2), 279-290, doi:10.14710/jil.20.2.279-290
287
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Jurnal Ilmu Lingkungan (2022), 20 (2): 279-290, ISSN 1829-8907
berada di Desa Luragung Landeuh tidak ditemukan Kepala Desa Luragung Landeuh, masyarakat yang
adanya keluhan yang berasal dari kegiatan perusahaan kontra dan memanas terhadap kegiatan operasi
tambang. Gangguan yang dirasakan oleh masyarakat pertambangan untuk memperjuangkan hak
sekitar hanya berupa kebisingan akibat transportasi masyarakat yang tidak diikut sertakan dalam tahap
yang sering lalu lalang. awal perencanaan pembukaan lahan untuk
Kesehatan lebih berdampak kepada para pekerja pertambangan. Menurut bapak Deris sebagai KTT PT.
yang tidak memakai pelindung hidung dan mata ketika AJM, masyarakat yang kontra bukan meruapakan
bekerja sehingga ketika debu yang berterbangan bagian masyarakat yang peduli akan lingkungan.
maupun jatuhnya tanah dari bagian atas menyebabkan Bapak Deris menyatakan bahwa semua yang dilakukan
mata menjadi sakit dan kotor serta debu yang terhirup telah sesuai dengan prosedur yang seharusnya untuk
menimbulkan gangguan pernafasan walau tidak terlalu menghindari kerusakan kelestarian lingkungan.
parah. Awalnya pemerintah mengetahui adanya konflik
sosial yang terjadi disebabkan oleh adanya pengaduan
b) Persepsi dan konflik masyarakat dari pihak yang kontra dengan berdirinya perusahaan
Persepsi memiliki makna sebagai suatu proses tambang. Masyarakat yang kontra terhadap berdirinya
kognitif yang dialami dan dimiliki oleh setiap orang kegiatan pertambangan didominasi oleh masyarakat
dalam kaitannya dengan memahami informasi tentang yang belum mengerti mengenai teknis prosedur
lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, perusahaan tambang dan dianggap sangat merugikan
penghayatan, perasaan, dan penciuman (Thoha, 2004). keberadaanya. Saat pihak kontra mengadu pada
Berdasarkan definisi tersebut, persepsi memiliki sudut pemerintah, pemerintah belum mengetahui apakah
pandang subjektif yang tentunya akan dapat berbeda pihak tersebut memiliki tempat tinggal yang
pada setiap manusia, karena proses kognitif, berdekatan dengan lokasi pertambangan atau tidak.
penafsiran serta pemaknaan terhadap subjek atau Pihak pengadu bisa saja berasal dari luar wilayah desa
objek tertentunya akan memiliki bentuk atau Luragung Landeuh maupun berasal dari pihak yang
intensitas yang berbeda. Banyak faktor yang pada merasa tersaingi usahanya akibat berdirinya usaha
dasarnya mempengaruhi persepsi dari individu itu pertambangan di wilayah tersebut. Fakta di lapangan
sendiri, baik yang berasal dari faktor internal maupun ditemukan pula bahwa di sekitar Kecamatan Luragung
eksternal, diantaranya seperti kondisi lingkungan, terdapat juga banyak usaha pertambangan.
jenis pekerjaan, status sosial, karakteristik sosial dan Selama ini konflik yang muncul di wilayah
ekonomi (Erwiantono, 2004). pertambangan merupakan adanya ketidakadilan
Dinamika kehidupan masyarakat memliki potensi ekonomi dan akses terhadap sumber daya yang
terjadinya konflik. Keberadaan sumber daya strategis, rasakan oleh masyarakat. Wilayah eksplorasi dianggap
contohnya bahan tambang, mempunyai potensi untuk masyarakan sebagai kampung halaman atau wilayah
diperebutkan pihak perusahaan dan masyarakat adat mereka, sedangkan perusahaan memandang
sekitar. Persaingan untuk mengakses sumber daya, alat kewenangan yang diperolehnya melalui hak izin
produksi dan peluang ekonomi adalah faktor mendasar pertambangan dan berhak untuk menggali bahan
dalam mendorong terjainya konflik. tambang sebanyak-banyaknya untuk kepentingannya
Menurut level permasalahannya, konflik yang sendiri. Kepentingan asimetris ini berpotensi
terjadi di Desa Luragung Landeuh dengan perusahaan terjadinya konflik mempunyai dampak merugikan bagi
tambang pasir merupakan konflik horizontal. Awal seluruh pihak. Konflik menunjukkan konfrontasi
operasi kegiatan pertambangan pasir PT. AJM persepsi dan strategi stakeholder. Konflik berkaitan
menimbulkan konflik sosial pada awal tahun 2019. dengan situasi dimana ada dua stakeholder atau lebih
Masyarakat terbagi menjadi dua golongan yaitu pro yang ingin melakukan perubahan terhadap suatu
dan kontra terhadap operasi kegiatan pertambangan faktor dengan arah yang bertentangan (Bots, 2008).
pasir. Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui Kepala Desa Luragung Landeuh saat ini
bahwa konflik sosial terjadi disebebkan kurang merupakan kepala desa yang baru mendapat jabatan
baiknya hubungan antara perusahaan, perangkat desa, pada akhir tahun 2020. Jabatan baru ini disebabkan
dan masyarakat sekitar. Penyebab konflik yang terjadi kepala desa sebelumnya yang memiliki banyak kasus
jika mengacu pada pemetaan konflik termasuk sehingga dilakukan pencopotan jabatan. Menurut
kedalam kriteria konflik hubungan antar manusia. Kepala Desa yang baru, konflik antara kepala desa
Konflik hubungan antar manusia dapat disebabkan sebelumnya dengan masyarakat adalah akibat
oleh kuatnya emosi negatif, persepsi dan komunikasi kurangnya tranparansi antara masyarakat dan
yang salah, atau berulangnya perilaku negatif (Fuad perangkat desa. Perangkat desa sebelumnya kurang
dan Maskanah, 2000). melakukan sosilalisasi kepada masyarakat tentang
Hasil wawancara dengan KTT PT. AJM yaitu bapak perencanaan pembukaan kawasan pertambangan.
Deris Hariadi, S.T, menyatakan bahwa konflik sosial Pickering (2000) mengemukaan dampak negatif
terjadi akibat masyarakat yang awam dan tidak konflik yaitu menyebabkan timbulnya keraguan atau
memahami prosedur yang dilakukan perusahaan PT. ketidak inginan antar kelompok terhadap pihak
AJM sudah dapat menjamin terhadap kesejahteraan perusahaan. Tipe konflik di permukaan adalah konflik
masyarakat dan kualitas lingkungan sekitar. Menurut yang mempunyai kedangkalan akar atau tidak berakar
288
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Waniatri, W., Muslihudin., Lestari, S. (2022). Dampak Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Pertambangan Pasir di Desa Luragung Land euh Kuningan, Jawa Barat Jurnal Ilmu
Lingkungan, 20(2), 279-290, doi:10.14710/jil.20.2.279-290
dan muncul disebabkan kesalahpahaman tentang d. Penanaman dilakukan disekitar jalur transportasi
sasaran yang dituju. supaya bisa mengurangi polusi suara dan udara.
Saat ini, konflik tersebut telah mereda disebabkan
oleh banyaknya masyarakat yang kehilangan
pekerjaan akibat pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19
DAFTAR PUSTAKA
yang terjadi pada awal tahun 2020 membuat
banyaknya masyarakat Desa Luragung Landeuh Bots, P.W.G. 2008. Analyzing actor networks while assuming
kehilangan pekerjaan sebelumnya. Masyarakat yang “frame rationality.” Cambridge.
kehilangan pekerjaannya akhirnya memutuskan untuk Boyd. C.E. 1979. Water Quality in Warmwater Fish. Aurburn
bekerja di tambang pasir PT. AJM. Banyaknya University Agricultural Experimental Station. Albama.
Darwo. 2007. Strategi Peningkatan Program Gerhan (Studi
masyarakat yang menjadi tenaga kerja di PT. AJM
Kasus Gerhan di Sekitar Daerah Tangkapan Air Danau
sekaligus menurunkan ketegangan konflik karena Toba). Prosiding Ekspose Hasil-hasil Penelitian:
pihak masyarakat dan pengusaha merasa saling Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Hutan. Pusat
menguntukan satu sama lain. Litbang Hutan dan Konservasi Alam.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan
Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Penerbit
4. Kesimpulan Kanisius. Yogyakarta
Erwiantono. 2004. Hubungan Antara Karakteristik
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Proses Komunikasi dan Sikap Komunitas terhadap Perusahaan
kegiatan pertambangan pasir PT. Anggun Jaya (Kasus Pertambangan Timah di Kabupaten Bangka
Mandiri di Desa Lurangung Landeuh Kecamatan Barat) Tesis. Institut Pertanian Bogor.
Luragung Kabupaten Kuningan terdiri dari tahap pra- Fisher, R.J. 2001. Mengelola Konflik: Keterampilan dan
kontruksi, kontruksi, operasi, produksi, dan rencana Strategi untuk Bertindak. The British Council. Jakarta.
pasca tambang. Tahap pra-kontruksi meliputi Fuad, F.H., & Maskanah, S. 2000. Inovasi Penyelesaian
Sengketa Pengelolaan Sumber Daya Hutan. Pustaka
pembebasan lahan dan penerimaan tenaga kerja;
LATIN. Bogor.
Tahap operasi meliputi perintisan (pioneering), Greene, B.C. 1998. Environmental Water In Element of
penebasan vegetasi (clearing), pengupasan tanah Practical Soil Mining 2. The American Institute of
penutup (stripping), pembangunan sarana dan Mining Inc. New York.
prasarana persiapan pertambangan, serta Ismail, 2007. Analisis Implementasi Kebijakan Pertambangan
pengendalian dampak lingkungan; Tahap kontruksi Bahan Galian Golongan C di Kawasan Gunung Merapi
meliputi penggalian pasir dan kegiatan jual beli pasir; Kabupaten Magelang. Tesis. Program Magister Ilmu
Rencana pasca tambang adalah reklamasi. Lingkungan Universitas Diponegoro.
Dampak negatif kegiatan pertambangan pasir Keraf, A.S. 2010. Etika Lingkungan Hidup. Kompas. Jakarta.
Mangkusubroto, K. 1995. Mining Investment Policy In
terhadap lingkungan adalah kebisingan, debu yang
Indonesia Current Issues and Future Outlook. Indonesia
bertebaran, kerusakan infrastruktur jalan. Dampak Mining Journal. 4 (1) : 60 - 62.
positif kegiatan pertambangan pasir PT.AJM Mukarwoto, E.D. 1995. Developing Peat Mining In Indonesia
memberikan peningkatan peluang kerja, and Ecological Sustainable Principles. Indonesia Mining
memperbaiki fasilitas desa, serta meningkatkan kas Journal. 1 : 87 - 89.
Desa Luragung Landeuh. Muslihudin., Bambang, A.N., Hendarto, E., dan Putranto, T.T.
Dalam penelitian ini juga diperoleh fakta bahwa 2018. The impact of traditional gold mining in Gumelar
terjadinya pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020 Banyumas, Indonesia. Eco. Env. & Cons. 24 (2) : 2018.
mempengaruhi dalam penyelesaian konflik antara Naiola, B.P.T., Murtiningsih, & Chairil. 1996. Pengaruh Stress
Air terhadap Kualitas dan Kuantitas Komponen Aktif
masyarakat dan pihak perusahaan pertambangan.
pada Sambiloto. Warta Tumbuhan Obat Indonesia. 3 :
15 – 17.
Noor, D. 2006. Geologi Lingkungan. Graha Ilmu. Yogyakarta.
5. Saran Kementerian Lingkungan Hidup. 1996. Kepmen LH No. 43
Tahun 1996 tentang Kriteria Kerusakan Lingkungan
Kelestarian lingkungan dan infrastruktur perlu
bagi Usaha atau Kegiatan Penambangan Bahan Galian
ditingkatkan untuk kenyamanan masyarakat, Golongan C Jenis Lepas di Dataran.
kelestarian flora dan fauna, dan ekosistem lingkungan. Kementerian Lingkungan Hidup. 1990. Peraturan
Kegiatan dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, Pemerintah No.20 Tahun 1990 tentang Pengendalian
dapat dilakukan dengan: Pencemaran Air.
a. Penggunaan energi ramah lingkungan misalnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2019.
penggunaan energi matahari pada lampu, biodiesel Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No P 38 Tahun
untuk angkutan dan sebagainya. 2019 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
b. Penanaman pohon tidak hanya dilakukan pada saat yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup.
pasca tambang namun juga dilakukan pada tahap
Kurbaniana E. 2012. Efektifitas arang tempurung kelapa dan
operasi produk bokashi pupuk kandang terhadap pertumbuhan bibit
c. Mengelola dengan baik limbah B3 (seperti kaleng leda (Eucalyptus Deglupta Blume) di media tailing.
bekas oli). Skripsi. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.
289
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Jurnal Ilmu Lingkungan (2022), 20 (2): 279-290, ISSN 1829-8907
Pickering, P. 2000. How To Manage Conflict. National Press Soemarwoto. O. 1985. Ekologi, Lingkungan Hidup dan
Publication. USA. Pembangunan. Penerbit Jambatan. Jakarta.
Pemerintah Kabupaten Kuningan. 2017. Rencana Suhartanto. 2007. Pedoman Teknis Reklamasi Lahan. Bahan
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Seminar Nasional Reklamasi Lahan. Jakarta.
Kabupaten Kuningan 2018 - 2023. Thoha M. 2004. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan
Ramadhan, M.F., Muslihudin., dan Effendi, M. 2021. Analisis Aplikasinya. PT Raja Grafiindo. Jakarta.
Dampak Sosial Ekonomi Budaya Kegiatan Eksplorasi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Panasbumi di WKP Baturraden (Studi Kasus di Desa Pertambangan Mineral dan Batubara.
Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Wiryono, P. 2006. Pembangunan Pertanian Indonesia ke
Banyumas). Jurnal Ilmu Lingkungan. 19(1), 117-126. Depan : Ke Mana Mau Diarahkan. Kompas. Jakarta.
Salim, H.S. 2005. Hukum Pertambangan di Indonesia. PT. Raja Young. 2004. Teknologi Pertambangan Indonesia. Pusat
Grafindo Persada. Jakarta. Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral,
Sinungan, M. 2003. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Bumi Direktorat Jenderal Pertambangan Umum Departemen
Aksara. Jakarta. Pertambangan dan Energi. Jakarta.
Sitorus, S. 1985. Evaluasi Sumber Daya Lahan. Tarsito. Zulkifli, A. 2014. Pengelolaan Tambang Berkelanjutan. Graha
Bandung. Ilmu. Yogyakarta.
290
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP