Anda di halaman 1dari 11

Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Pertambangan Batu Gunung

(Studi Kasus di Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda)

Samira Nunung Hutagalung

ABSTRAK

Dampak Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Pertambangan Batu Gunung di


Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda. Dibimbing oleh Dosen Pembimbing I Kunti
Widayati, S.H, M. Hum. dan Dosen Pembimbing II Isnawati, S.H, M. Hum. Permasalahan dalam
skripsi ini adalah apa dampak dari kerusakan akibat pertambangan Batu gunung di Jalan MT.
Haryono Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda dan upaya
hukum yang dilakukan oleh pemerintah kota samarinda sesuai dengan Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2009 Tentang PPLH.
Terkait dari hasil penelitian diperoleh bahwa masih banyaknya terdapat pertambangan
batu gunung yang illegal atau tidak memiliki ijin, sehingga banyak sekali memberikan dampak
yang merugikan secara langsung kepada masyarakat yang dirugikan. Masih adanya kendala
dalam segi pengawasan yang dilakukan pemerintah. Sebaiknya dalam hal ini mengenai dampak
dari kerusakan pertambangan batu gunung ini , seharusnya Badan Lingkungan Hidup ( BLH )
Kota Samarinda di ikut sertakan. Dalam pengendalian dampak lingkungan hidup hendaknya
pemerintah Kota Samarinda beserta instansi terkait yang berkompeten dalam hal ini Badan
Lingkungan Hidup Kota Samarinda diharapkan dapat proaktif dan lebih ketat dalam hal
pengawasan agar dapat meminimalisir terjadinya kerusakan lingkungan hidup dari pertambangan
batu gunung yang berakibat buruk. Dari penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan
bahwa kurangnya pengawasan secara langsung dan pemberian sanksi yang tegas kepada para
pelaku perusak lingkungan.
ABSTRACT
Environmental Damage Due to Mining Stone Mountain in Sungai Kunjang Samarinda.
Guided by the Supervisor I Kunti Widayati, SH, M. Hum. and Supervisor II Isnawati, S.H, M.
Hum. The problem in this paper is what is the impact of the damage caused by mining in Stone
Mountain Road MT. Newer haryono Sungai Karang village Kunjang Samarinda and legal efforts
undertaken by the municipality samantha according to Law Number 32 Year 2009 on PPLH.
Related to the results of the study showed that there are still many illegal stone mining
mountain or do not have permission, so that many of the adverse impact directly to the affected
communities. There is still a constraint in terms of the government's oversight. We recommend
in this case about the impact of the mountain rock mining damage, should the Environment
Agency (BLH) Samarinda be included. In the environmental impact control the government
should Samarinda along with relevant agencies competent in this case the Environment Agency
Samarinda expected to be proactive and more stringent in terms of supervision in order to
minimize environmental damage from coal mining mountain is bad. From the research
conducted it can be concluded that the lack of direct supervision and strict sanctions to the
perpetrators of environmental destruction.
PENDAHULUAN kegiatan manusia sehingga kualitasnya
turun sampai ke tingkat tertentu yang
A. Alasan Pemilihan Judul menyebabkan lingkungan hidup tidak
Lingkungan hidup Indonesia dapat berfungsi sesuai dengan
yang meliputi air, lautan, udara, peruntukanya
kekayaan alam yang terkandung dalam Saat ini masih banyak terdapat
bumi, maupun makluk hayati semuanya aktifitas pertambangan batu gunung
adalah ciptaan Tuhan Yang Maha disejumlah titik di wilayah Samarinda.
Kuasa. Kekayaan alam yang Aktifitas pertambangan batu gunung
dikaruniakan oleh Tuhan Yang Maha disamarinda Jalan MT. Haryono
Esa kepada Bangsa dan Rakyat Kelurahan Karang Anyar Kecamatan
Indonesia, merupakan rahmat yang tak Sungai Kunjang Kota Samarinda, yang
terhingga. Sebagai Manusia yang selama ini dicurigai sebagai penyebab
memiliki akal dan pikiran kita wajib banjir lumpur di jalan Bangris,
mengembangkan dan melestarikan Kelurahan Sungai Kunjang, ternyata
kemampuanya agar dapat menjadi ilegal alias tak berizin. Awalnya izin
sumber dan penunjang hidup bagi sempat diajukan ke Badan Pelayanan
Bangsa dan Rakyat Indonesia serta Perizinan Terpadu Satu Pintu ( BPPTSP
makhluk lainya, demi kelangsungan dan ) Kota Samarinda. Namun karena belum
peningkatan kualitas hidup manusia. ada aturan resmi saat itu, sehingga
Negara banyak dihadapkan pada sampai sekarang belum juga ada izin
masalah lingkungan berupa kerusakan terkait aktivitas pengupasan lahan itu.
lingkungan (tanah, air, udara, erosi, Aktifitas penambangan illegal disana
lahan kritis, pencemaran lingkungan, sudah berlangsung cukup lama, dan
banjir dan kekeringan). Dalam zaman akibatnya lingkungan di wilayah
yang semakin modern, permasalahan penambangan liar tersebut semakin hari
daya dukung lingkungan yang semakin semakin rusak parah. Untuk gunung
memprihatinkan sebenarnya disebabkan harus menaati Undang - Undang Nomor
oleh kerusakan lingkungan hidup yang 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
mau tidak mau telah membuat membuat dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
kondisi habitat manusia menjadi Salah satu contoh masalah
semakin memprihatinkan pula (Utomo lingkungan hidup yang terjadi di Kota
2020). Pemerintah sebagai pengambil Samarinda . Saat ini Kondisi Kota
suatu keputusan atau kebijakan harus Samarinda mencemaskan karna lebih
selalu memperhatikan dan menjaga dari separuh, yaitu 38.814 hektar dari
lingkungan. Dalam melakukan suatu 71.823 hektar luas kota, menjadi
pembangunan pemerintah harus tambang batu bara . Pertambangan yang
memiliki prinsip untuk menjaga amat luas telah mengubah bentang alam
keseimbangan antara pembangunan dan kota menjadi lubang - lubang besar
lingkungan hidup, sehinggah tidak bekas galian . Saat ini Pertambangan
terjadi pencemaran atau kerusakan saja sudah menghabiskan 71 persen luas
lingkungan. kota sehingga nyaris tidak ada lagi
Pencemaran lingkungan hidup ruang untuk terbuka hijau. Banjir yang
masuknya atau dimasukkanya makluk kini kerap melanda sejumlah daerah di
hidup, zat, energi, dan atau komponen Kaltim di perkirakan dampak langsung
lainnya ke dalam lingkungan hidup oleh dari kerusakan lingkungan baik pada
sektor kehutanan maupun bagi penambahan ilmu pengetahuan bagi
pertambangan. ( Sumber Distamben ) pihak-pihak yang mengadakan
penelitian , Serta dapat menjadi sarana
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah ilmiah bagi mahasiswauntuk
Berdasarkan latar belakang masalah mengembangkan wawasan akademik,
yang telah diuraikan sebelumnya, maka terutama dalam memahami persoalan
penulis akan menentukan perumusan dampak kerusakan lingkungan yang
masalah yang akan diteliti dan dibahas diakibatkan oleh pertambangan batu
lebih lanjut dalam penulisan merumuskan gunung sesuai dengan Undang-undang
beberapa permasalahan sebagai berikut: nomor 32 tahun 2009 tentang
1. Bagaimana Dampak Kerusakan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkung
lingkungan Akibat Pertambangan Hidup. Diharapkan dapat menjadi
Batu Bunung di Kelurahan Karang salah satu bahan informasi dan kajian
Anyar Kecamatan Sungai Kunjang yang dapat memperkaya perbendaharaan
Kota Samarinda Berdasarkan ilmu pengetahuan, sehingga dapat
Undang-Undang Nomor 32 Tahun meningkatkan fungsi dan peranannya
2009 Tentang Perlindungan dan dalam memberikan jalan keluar bagi
Pengelolaan Lingkungan Hidup ? masalah lingkungan hidup yang ada saat
2. Bagaimana Upaya Pemerintah Daerah ini
terhadap Dampak Kerusakan
Pertambangan Batu Gunung D. Metode Penelitian
Kelurahan Karang Anyar Berdasarkan Permasalahan yang
Kecamatan Sungai Kunjang kota penulis sajian, maka penulis
Samarinda ? menggunakan metode dan teknik
penelitian sebagai berikut:
C. Maksud dan Tujuan Penelitian A. Penelitian Kepustakaan
a). Tujuan Penelitian yang hendak Yaitu kegiatan yang di lakukan
dicapai antara lain : dengan cara mengumpulkan
1) Untuk mengetahui dan menganalisa data-data dan mempelajari
tentang dampak lingkungan buku-buku pada perpustakaan
hidup Kelurahan Karang Anyar, yang ada kaitanya dengan
Kecamatan Sungai Kunjang penelitian sebagai berikut.
Kota Samarinda. B. Penelitian Lapangan
2) Untuk mengetahui apa upaya Yaitu Penelitian langsung
hukum yang dilakukan oleh dengan mengumpulkan data-
pemerintah Kota data yang diperoleh melalui
Samarinda terhadap dampak wawancara dengan masyarakat
kerusakan pertambangan batu sekitar.
gunung Kelurahan Karang Anyar, C. Penelitian Dokumen
Kecamatan sungai Kunjang Yaitu meneliti dokumen-
Kota Samarinda dokumen atau arsip-arsip yang
b). Kegunaan penelitian yang penulis berkaitan dengan penelitian
harapkan yaitu : yaitu mengenai dampak
a. Diharap dapat memberikan kerusakan lingkungan hidup
gambaran tentang masalah yang dihadapi, akibat pertambangan batu
dan diharapkan pula dapat bermanfaat gunung dikecamatan sungai
kunjang kelurahan karang pada lingkungan atau Environment -
anyar kota samarinda ditinjau Oriented Law, sedangkan hukum
dari Undang-Undang Nomor lingkungan yang secara klasik lebih
32 Tahun 2009 tentang menekankan pada orientasi penggunaan
Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan atau Use-Oriented Law.
lingkungan hidup. Hukum lingkungan adalah hukum
yang mengatur lingkungan timbal balik
KERANGKA TEORITIS antara manusia dengan makluk hidup
A. Pengertian Hukum Lingkungan lainya yang apabila dilanggar akan
Hukum lingkungan dalam bidang dikenakan sanksi.2
ilmu hukum, merupakan salah satu Munadjat membedakan antara
bidang ilmu hukum yang paling strategis hukum lingkungan modern yang
karena hukum lingkungan mempunyai berorentasi pada lingkungan atau
banyak segi yaitu segi hukum environment - oriented Law dan hukum
administrasi, segi hukum pidana, dan segi lingkungan klasik yang berorintasi
hukum perdata. kepada penggunaan lingkungan atau use
Pasal 1 butir 1 Undang - Undang orinted law.
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Hukum lingkungan klasik
Perlindungan dan pengelolaan menetapkan ketentuan dan norma -norma
Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang guna menjamin pengguna dan eksploitasi
dengan semua benda, daya, keadaan, dan sumber - sumber daya lingkungan dengan
makhluk hidup, termasuk manusia dan berbagai akal dan kepandaian manusia
prilakunya, yang mempengaruhi alam itu guna mencapai hasil semaksimal
sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan mungkin, dan dalam jangka waktu yang
kesejahteraan manusia serta makluk sesingkat - singkatnya. Sebaliknya
hidup. hukum lingkungan modern menetapkan
Dalam pengertian sederhana, hukum ketentuan dan norma - norma guna
lingkungan diartikan sebagai hukum yang mengatur perbuatan manusia dengan
mengatur tatanan lingkungan (lingkungan tujuan untuk melindungi lingkungan dari
hidup), di mana lingkungan mencakup kerusakan dan kemerosotan mutunya
semua benda dan kondisi, termasuk di demi menjamin kelestariannya, agar
dalamnya manusia dan tingkah dapat langsung secara terus menerus
perbuatannya yang terdapat dalam ruang digunakan oleh generasi sekarang
di mana manusia berada dan maupun generasi mendatang.
mempengaruhi kelangsungan hidup serta Perkembangan hukum lingkungan
kesejahteraan manusia serta jasad - jasad mengalami proses, lambat laun
hidup lainnya. perkembangannya bergeser ke arah
Hukum lingkungan adalah hukum bidang hukum administrasi, sesuai
yang mendasari penyelenggaraan dengan peningkatan peranan penguasa
perlindungan dan tata pengelolaan serta dalam bentuk campur tangan terhadap
peningkatan ketahanan lingkungan. berbagai segi kehidupan dalam
(St.Munadjat Danusaputro,1981:32)1 masyarakat yang semakin kompleks. Segi
Dalam pengertian secara modern, hukum lingkungan administrasi terutama
hukum lingkungan lebih berorientasi
2
) Siti sundari rangkuti, 1996, Hukum
1
) St.Munadjat Danusaputro, 1981 Hukum Lingkungan dan Kebijaksanaan Lingkungan
Lingkungan Buku I, Binacipta, Bandung, Hal 32 Nasional, Airlangga Universiti Prss, Surabaya
muncul apabila keputusan penguasa yang secara bertahap dengan
bersifat kebijaksanaan dituangkan dalam memerhatikan faktor lingkungan.
bentuk penetapan (beschikking) Pembangunan berwawasan
penguasa, misalnya dalam prosedur lingkungan dikenal dengan nama
perizinan, penetapan baku mutu Pembangunan Berkelanjutan.
lingkungan, dan proses Amdal.
Hukum Lingkungan merupakan C. Pengertian Kerusakan Lingkungan
instrumentarium yuridis bagi pengelolaan Manusia sebagai penguasa
lingkungan hidup, dengan demikian lingkungan hidup di bumi berperan besar
hukum lingkungan pada hakekatnya dalam menentukan kelestarian
merupakan suatu bidang hukum yang lingkungan hidup. Manusia sebagai
terutama sekali dikuasai oleh kaidah - makluk ciptaan Tuhan yang berakal budi
kaidah hukum tata usaha negara atau mampu merubah wajah dunia dari pola
hukum “Asas - asas Umum Pemerintahan kehidupan sederhana sampai ke bentuk
yang baik” (Algemene Beginselen van kehidupan modern seperti sekarang ini.
Behoorlijk Bestuur/General Principles of Namun sayang, seringkali apa yang
Good Administration). Hal ini dilakukan manusia tidak diimbangi
dimaksudkan agar dalam pelaksanaan dengan pemikiran akan masa depan
kebijaksananannya tidak menyimpang kehidupan generasi berikutnya. Banyak
dari tujuan pengelolaan lingkungan kemajuan yang diraih oleh manusia
hidup. membawah dampak buruk terhadap
kelangsungan lingkungan hidup.
B. Pengertian Dampak Hukum Menurut Pasal 1 angka (17) Undang
Lingkungan - Undang 32 Tahun 2009 Tentang
Dampak Perlindungan dan Pengelolaan
1. Suatu perubahan yang terjadi Lingkungan Hidup, menyatakan bahwa :
sebagai akibat suatu aktifitas baik “Kerusakan lingkungan hidup adalah
bersifat alamia, kimia, fisik perubahan langsung dan/atau tidak
maupun biologi langsung terhadap sifat fisik, kimia,
2. Setiap perubahan yang terjadi dan/atau hayati lingkungan hidup
dalam lingkungan akibat adanya yang melampaui kriteria baku
aktifitas manusia kerusakan lingkungan hidup ’’
3. Pengaruh perubahan pada Kerusakan lingkungan merupakan
lingkungan hidup yang pencemaran yang di akibatkan peristiwa
diakibatkan oleh suatu usaha dan/ alam maupun karena tangan manusia,
atau kegiatan. masyarakat dan pemerintah harus dengan
Lingkungan cepat melakukan penanggulangan dan
1. Segala sesuatu yang ada di sekitar pemulihan terhadap kerusakan
manusia memengaruhi lingkungan hidup.
perkembangan kehidupan manusia
baik langsung maupun tidak D. Dampak Kerusakan Lingkungan
langsung. Lingkungan bisa Hidup Menurut Undang-Undang
dibedakan menjadi lingkungan biotik Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
dan abiotik. PPLH.
2. lingkungan adalah usaha Lingkungan hidup
meningkatkan kualitas manusia indonesia adalah merupakan sebagai
karunia dan rahmat Tuhan Yang Maha A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di
Esa kepada rakyat dan bangsa Indonesia Kota Samarinda
merupakan ruang bagi kehidupan dalam
segala aspek sesuai dengan Wawasan 1, Letak Geografis Kota Samarinda
Nusantara, dan dalam rangka Kota Samarinda merupakan Ibu
mendayagunakan sumber daya alam Kota Provinsi Kalimantan Timur yang
untuk memajukan kesejahteraan umum berbatasan langsung dengan
seperti diamanatkan dalam Undang - Kabupaten Kutai Kartanegara. Kota
Undang 1945, serta untuk mencapai Samarinda secara astronomis terletak
kebahagiaan hidup berdasarkan pada posisi antara 117 03 00” - 117 18
Pancasila perlu dilaksanakan 14 Bujur Timur dan 00 19 02-00 42
pembangunan berkelanjutan yang 34” Lintang Selatan, dengan
berwawasan lingkungan hidup ketinggian 10.200 cm diatas
berdasarkan kebijaksanaan nasional permukaan laut dan suhu udara kota
yang terpadu dan menyeluruh dengan antara 23.7-32.8 C dengan curah hujan
memperhitungkan kebutuhan generasi mencapai 2.345 mm pertahun dengan
masa kini dan generasi masa depan. kelembaban udara rata-rata 82,8 %.
Pasal 1 Ayat (16) Undang- Berdasarkan Peraturan Pemerintah
undang 32 Tahun 2009 tentang Nomor 21 Tahun 1987, Kota
perlindungan dan Pengelolaan Samarinda terbagi menjadi 4 ( empat )
Lingkungan Hidup menyatakan : Kecamatan dan pada tahun 1997
”Dampak lingkungan hidup adalah dimekarkan menjadi 6 (enam)
pengaruh perubahan pada Kecamatan dengan 42 (empat puluh
lingkungan hidup yang dua) Kelurahan. Selanjutnya dalam
diakibatkan oleh suatu usaha dan/ Peraturan Daerah Kota Samarinda
atau kegiatan.” Nomor 01 Tahun 2006 tentang
Pembangunan yang dilakukan Pembentukan Kelurahan dalam
oleh Bangsa Indonesia bertujuan untuk wilayah Kota Samarinda dan mengacu
meningkatkan kesehjahteraan dan mutu pada Peraturan Walikota (Perwali)
hidup rakyat, dimana proses Samarinda Nomor 10 Tahun 2006
pelaksanaan pembangunan disatu pihak tentang Penetapan 11 (sebelas)
menghadapi permasalahan jumlah Kelurahan baru hasil dari pemekaran,
penduduk yang besar dengan tingkat maka jumlah Kelurahan dalam
pertambahan yang tinggi, akan tetapi wilayah Kota Samarinda menjadi 53
tersedianya sumber daya alam terbatas, (lima puluh tiga) Kelurahan. Pada
atas dasar tersebut dimana tahun 2010, jumlah Kecamatan dalam
pembangunan untuk meningkatkan wilayah Kota Samarinda dimekarkan
kesejahteraan dan mutu hidup rakyat menjadi 10 (sepuluh) Kecamatan
tersebut, baik generasi sekarang seiring dengan penetapan Kecamatan
maupun generasi mendatang adalah Sambutan, Kecamatan Samarinda
pembangunan berwawasan lingkungan. Kota, Kecamatan Sungai Pinang, dan
Kecamatan Loa Janan Ilir dalam
HASIL PENELITIAN DAN Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun
PEMBAHASAN 2010. Sampai tahun 2012, Kota
Samarinda mencakup 10 (sepuluh)
Kecamatan dengan 53 (lima puluh
tiga) Kelurahan sebagai mana data
terlampir dalam tabel berikut ini:

Tabel 1: LUAS KECAMATAN DAN


KELURAHAN DI KOTA SAMARINDA

Sumber Data BPS Kota Samarinda

B. Dampak Kerusakan Lingkungan C sampai dengan tahun 2006 adalah


Hidup Akibat Pertambangan Batu sebanyak 12 (dua belas ) Pemilik izin
Gunung Di Kecamatan Sungai Usaha yang berlokasi antara lain di jalan
Kunjang Rapak Indah, Kadrie Oening, Griliya,
Panjaitan, MT. Haryono, Damanhuri,
Berdasarkan hasil penelitian di Sentosa dan Jalan Raya Sanga-Sanga Km
Kantor Dinas Petambangan dan Energi 17. Berkaitan dengan Peraturan Daerah
menurut Bapak Junoto S. Kom.M.M Kota Samarinda menurut Pasal 3 ayat (2)
menjelaskan bahwa Batu Gunung butir (4) Peraturan Daerah Nomor 11
termasuk dalam Galian Golongan C Tahun 2006 menjelaskan tentang Pajak
adapun data yang diperoleh dari Dinas Pengambilan Bahan Galian Golongan C.
Pertambangan Kota Samarinda, untuk Dalam kenyataanya peraktek
data pemilik izin bahan galian golongan Pertambangan illegal yang dilakukan
diwilayah Kota Samarinda saat ini
banyak menimbulkan kerugian, tidak Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang
hanya kerugian materi berupa hilangnya berkaitan dengan penanggulangan serta
Pendapatan Asli Daerah (PAD) tetapi tata cara pertambangan sesuai dengan
juga ancaman dan kerugian bagi Undang - Undang Nomor 4 Tahun 2009
lingkungan hidup sekitarnya yaitu Tentang Pertambangan Mineral dan Batu
rusaknya lingkungan dan menurunya Bara. Kesimpulan penulis dari hasil
daya dukung serta daya tampung penelitian di Dinas Pertambangan kota
lingkungan. Beberapa perusahaan Samarinda bahwa kondisi Riil di wilayah
pertambangan besar dalam melakukan Kota Samarinda berikut di kegiatan
aktifitasnya banyak menimbulkan Pertambangan Batu Gunung sangat
masalah lingkungan. menghawatirkan bahwa sarana prasarana
yang ada menurut kondisi masyarakat
1. Dampak dari Pertambangan Batu terhadap dampak kerusakan lingkungan
Gunung di Jalan MT. Haryono hidup sehingga perlu pengawasan dari
Sejalan dengan adanya semua pihak terhadap perusahaan yang
aktifitas pertambangan berdampak Illegal yang ada di Kota Samarinda.
terhadap aktifitas pertambangan C. Upaya Hukum Yang Dilakukan
berdampak terhadap kerusakan Oleh Pemerintah Kota Samarinda
lingkungan hasil penelitian penulis di Setiap Orang atau Badan yang
Dinas Pertambangan dan Energi bahwa melakukan kerusakan lingkungan
kegiatan pertambangan batu gunung di Hidup akan mendapatkan sanksi
Jalan Bangries Kecamatan Sungai
sebagai berikut:
Kunjang Kota Samarinda baik di musim
hujan maupun kemarau berdampak 1.Sanksi Administratif terdiri atas :
sebagai berikut : Teguran tertulis, paksaan
1. Musim Hujan pemerintah, pembekuan izin
a. Banjir Lumpur lingkungan, pencabutan izin
b. Banjir air lingkungan. Pembekuan atau
c. Rusaknya jalan - jalan disekitar pencabutan izin lingkungan dapat
permukiman warga dilakukan apa bila perusahaan
d. Sumber penyakit yang di sebabkan tidak melaksanakan paksaan
adanya endapan lumpur pemerintah untuk bertanggung
e. Membahayakan masyarakat para jawab terhadap pemulihan
pengguna jalan lingkungan.
2. Musim Kemarau
2. Sanksi Perdata, orang yang
a. Debu yang sangat banyak
b. Kebisingan dari alat - alat berat yang dirugikan dapat melakukan
melintas gugatan ganti
rugi dan pelaku kejahatan
Upaya hukum dalam penanggulangan melakukan pembayaran denda
dampak dari kerusakan lingkungan yang 3. Sanksi Pidana, dengan terbukti
terjadi di jalan Bangries Kecamatan melakukan tindak pelanggaran
Sungai Kunjang Kota Samarind, sesuai atau kejahatan para pelaku dapat
dengan ketentuan pelaksanaan dari Pasal dikenakan denda dan sanksi
- Pasal Undang - Undang Nomor 32 penjara.
Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Upaya hukum yang dapat b.Penanggulangaan; dan
dilakukan Pemerintah Kota sesuai c.Pemulihan.
dengan Undang - Undang Nomor 32 Ayat (3) Undang - Undang 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Tahun 2009 Tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Perlindungan dan Pengelolaan
sesuai dengan masalah kerusakan Lingkungan Hidup, menyatakan
lingkungan hidup, pertambangan batu Pengendalian pencemaran
gunung di jalan MT. Haryono, dan/atau kerusakan lingkungan
Pemerintah Kota Samarinda melalui hidup sebagaimana dimaksud
Dinas Pertambangan dan Energi pada ayat (1) dilaksanakan oleh
melakukan penutupan lahan Pemerintah, pemerintah daerah,
pertambangan sementara waktu dan penanggung jawab usaha dan/
hingga perusahaan PT Wijaya Karya atau kegiatan sesuai dengan
dapat memiliki izin dan masalah kewenangan , peran, dan tanggung
dengan warga dapat terselesaikan. jawab masing - masing.
Tetapi dalam kenyataan nya
perusahan PT Wijaya Karya dapat Upaya hukum dalam
melakukan pertambangan lagi sebulan penanggulangan dampak dari
kemudian. kerusakan lingkungan yang terjadi di
Ketentuan pelaksanaan dari upaya jalan Bangries Kecamatan Sungai
hukum yang dapat di lakukan Kunjang Kota Samarind, sesuai
pemerintah sesuai dengan Undang - dengan ketentuan pelaksanaan dari
Undang 32 Tahun 2009 tentang Pasal - Pasal Undang - Undang
Perlindungan dan Pengelolaan Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Lingkungan Hidup , Pasal 13 ayat (1) Perlindungan dan Pengelolaan
Undang - Undang Nomor 32 Tahun Lingkungan Hidup, yang berkaitan
2009 tentang Perlindungan dan dengan penanggulangan serta tata cara
Pengelolaan Lingkungan Hidup, pertambangan sesuai dengan Undang -
menyatakan Pengendalian Undang Nomor 4 Tahun 2009
pencemaran dan/atau kerusakan Tentang Pertambangan Mineral dan
lingkungan hidup dilaksanakan dalam Batu Bara. Kesimpulan penulis dari
rangka pelestarian fungsi lingkungan hasil penelitian di Dinas
hidup. Dalam Pertambangan kota Samarinda bahwa
Ayat (2) Undang - Undang 32 kondisi Riil di wilayah Kota
Tahun 2009 Tentang Samarinda berikut di kegiatan
Perlindungan dan Pengelolaan Pertambangan Batu Gunung sangat
Lingkungan Hidup, menyatakan menghawatirkan bahwa sarana
Pengendalian pencemaran prasarana yang ada menurut kondisi
dan/atau kerusakan lingkungan masyarakat terhadap dampak
hidup sebagaimana dimaksud kerusakan lingkungan hidup sehingga
pada ayat (1) meliputi antara lain perlu pengawasan dari semua pihak
sebagai berikut : terhadap perusahaan yang Illegal yang
a.Pencegahan ada di Kota Samarinda.
PENUTUP perhatian Pemerintah daerah dalam
A. Kesimpulan menyikapi permasalahan tersebut
Setelah melalui pembahasan dari yang terjadi di Samarinda.
beberapa uraian dalam bab - bab
sebelumnya, maka sebagai akhir dari DAFTAR PUSTAKA
penulisa skripsi ini penulis akan A. Buku-Buku
memberikan suatu kesimpulan dari Buku Panduan Penulisan Hukum
masalah yang telah dibahas untuk Universitas 17 Agustus 1945
diberikan gambaran yang ringkas. Samarinda.
Adapun kesimpulan yang dapat penulis Daud Silalahi, 1992. Hukum Lingkungan
sajikan adalah sebagai berikut : dalam Sistem Penegakan Hukum
1. Dampak dari kerusakan lingkunggan Lingkungan Indonesia, Alumni
hidup akibat Pertambangan Batu Bandung.
Gunung di Jalan MT. Haryono, berupa Harun M. Husein, 1993. Lingkungan
kerusakan lingkungan yang terjadi di Hidup ( masalah pengelolaan dan
jalan Bangries Kecamatan Sungai Penegakan hukum) Cetakan Pertama,
Kunjang Kota Samarinda, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
memberikan dampak pada saat musim Machmud Syahrul,2007. Penegakan
hujan: Banjir Lumpur, dan, Rusaknya Hukum Lingkungan Indonesia,CV.
jalan disekitar Permukiman warga, Mandar Maju, Bandung
timbulnya penyakit dan bau tak sedap, Muhammad Taufik Makarao, 2006.
serta membahayakan para pengguna Hukum Lingkungan (dalam sistem
jalan. dan suara yang terjadi karna kebijaksanaan Pembangunan
kebisingan alat-alat berat yang lingkungan hidup), PT. Refika
melintas Hal ini dikarnakan kurang Aditama, Bandung.
matangnya perhitungan dari Simorangkir J.C.T, Rudy T. Erwin dan
Perusahaan dalam melakukan kegiatan J.T Prasetyo, 2002 Kamus
pertambangan batu gunung dekat Hukum, Cetakan Ketujuh, Penerbit
dengan permukiman warga. Sinar Grafika,Jakarta.
2. Realisasi Pemberian Sanksi Pidana dan Siswanto Sunarso, 2005. Hukum Pidana
Perdata harus dilaksanakkan . Secara Lingkungan Hidup dan strategi
tegas bagi para pelanggar mengingat Penyelesaian sengketa, PT.Rineka
karna Undang-Undang Nomor 32 Cipta, Jakarta.
Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Siti Sundari Rangkuti, 1996. Hukum
Pengelolaan Lingkungan hidup, Pasal Lingkungan dan Kebijaksanaan
66, 91, 99, 109, 119 sedangkan. Lingkungan Nasional, Ailangga
Dampak kerusakan lingkungan yang University Prss, Surabaya.
terjadi di Jalan Bangries Kecamatan St. Munandjat Danusaputro,1981. Hukum
Sungai Kunjang Kota Samarinda Lingkungan, Buku I, Binacipta,
berkaitan dengan kegiatan Bandung.
pertambangan batu gunung Kelurahan Subagyo Joko P, 1999. Hukun
Karang Anyar Kecamatan Sungai LingkunganMasalahPenanggulangan
Kunjang Kota Samarinda belum nya PT. Rineka Cipta, Jakarta.
sepenuhnya sesuai dengan tujuan Supriadi, 2008. Hukum Lingkungan di
Undang - Undang 32 Tahun 2009, hal Indonesia, Sinar Garafika,
ini dapat di buktikan karna kurangnya Jakarta.
Upa Labuhari, Polri Siap Menangani John Salindeho, Undang-Undang
Pencemaran Lingkungan, Suara Gangguan dan Masalah Lingkungan,
Pembaruan ( Jakarta ), 11 Juni 1991. Jakarta: Sinar Grafika, 1989.

Utomo, Bimo Setyo. 2020. “Tafsir B. Peraturan


Kejadian 2: 15 Sebagai Konstruksi Kitab Undang - Undang Hukum Perdata,
Memahami Pelayanan Dan Visimedia Jakarta Tahun 2008.
Tanggung Jawab Orang Percaya Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2009
Terhadap Lingkungan.” BIA’: Jurnal Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Teologi Dan Pendidikan Kristen Lingkungan Hidup (LNRI Tahun 2009
Kontekstual 3(2):230–45. Nomor 140 ).
Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor
Ismail Saleh . Dua Sumber Kesulitan 11Tahun 2006 Tentang Pajak
Penegakan Hukum Lingkungan. Pengambilan Bahan Galian Golongan C.
Suara Pembaruan, (Jakarta ), 29
Mei 1991.

Anda mungkin juga menyukai