PROPOSAL PENELITIAN
Oleh
ANNISA NASUTION
227032019
Latar Belakang
pada TPA open dumping dan juga dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat
TPA, maka dihasilkan pencemaran berupa lindi, yaitu cairan yang mengandung
zat terlarut sangat halus dan zat tersuspensi akibat penguraian limbah oleh
ton/tahun dan sampah yang tidak diolah sebanyak 4.437.454,55 ton/tahun atau
Pemrosesan Akhir). Total jumlah TPA adalah 149 unit yang tersebar di
2023).
1
Kota Medan memiliki total timbulan sampah di tahun 2022 adalah
1
2
berdasarkan data SIPSN tahun 2022. TPA Terjun yang telah berusia 31 tahun telah
harus lebih dari 1 km, karena memperhitungkan bau, penyebaran patogen dan
pemilik kolam pancing, ikan yang ada di kolam pancing juga dikonsumsi oleh
seluruh pemancing yang diwawancarai mengatakan bahwa ikan yang telah didapat
Cd dan Pb, pada sampel air lindi, air bersih dan biota. Keterpaparan akan logam
berat yang terkandung dalam lindi akan menimbulkan risiko kesehatan bagi
masyarakat. Pencemaran logam berat pada biota dan sumber air minum akan
masuk dalam rantai makanan dan dalam jangka waktu yang panjang dapat
Berdasarkan hasil penelitian Ashar, Evi, dan Surya (2014), tambak udang
air dan juga tambak ikan nila. Menurut Sari (2017), konsentrasi kadmium pada air
tambak di sekitar TPA Terjun adalah 0,01396 mg/L, 0,01350 mg/L dan 0,01302
3
mg/L, lebih tinggi dari baku mutu yang ditetapkan demikian juga hasil temuan
cadmium pada ikan nila berada di atas baku mutu lingkungan 0.026 mg/L.
Logam berat merupakan zat aditif dari pembuatan plastic seperti Pb dan
Cd merupakan zat aditif plastic jenis PVC (Okoye, dkk. 2022). Beberapa hasil
penelitian menyebutkan bahwa logam berat yang dominan ada di wilayah TPA ,
dari sampel air lindi , tanah dan air tanah adalah Cd dan Pb (Siprana dan Riski,
2020). Hasil penelitian Siprana dan Riski (2020), terdapatnya kandungan logam
berat cadmium dan timbal pada air lindi yang melebihi baku mutu yang telah
akan merasa terganggu dengan udara yang tercemar, debu, kebisingan, dan bau
kesehatan dan penyakit bagi masyarakat yang tinggal di sekitar TPA, seperti
penyakit kulit, diare, sesak napas, nyeri dada, sakit mata, tenggorokan kering,
tenggorokan panas, sakit kepala, batuk. , cacingan dan sesak nafas. Beberapa
Perumusan Masalah
TPA Terjun Medan Marelan ini merupakan TPA yang masih menggunakan
sistem open dumping yang sudah beroperasi selama 30 tahun dan telah
4
ekologis bagi masyarakat yang tinggal di sekitar TPA. Penanganan masalah ini
harus dilakukan secara spesifik khususnya pada air kolam ikan yang harus
ditanggung masyarakat akibat tercemar logam berat timbal (Pb) dan cadmium
(Cd), sehingga menentukan batas aman dari risiko kesehatan tersebut agar
Tujuan Penelitian
Tujuan umum. Mengetahui resiko kesehatan logam berat timbal (Pb) dan
1. Untuk menganalisa keberadaan logam berat timbal (Pb) dan cadmium (Cd)
pada lingkungan .
2. Untuk menganalisa parameter kimia yang terkandung pada air kolam pancing
3. Untuk menganalisis paparan logam berat timbal (Pb) dan cadmium (Cd)
terhadap pemancing
Manfaat Penelitian
timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) pada air kolam pancing dan ikan nila di TPA
dilakukan ini dapat menjadi suatu bahan masukan dan analisa bagi
lingkungan sekitarnya. Sampah yang olah di TPA adalah sampah non B3 (Bahan
Berbahaya dan Beracun) yang berasal dari rumah, kantor, sekolah, rumah sakit,
membuat peta yang berisi area, atau tempat di dalam suatu area, dibagi
6
berwenang menerbitkan izin. Dalam hal ini, kawasan tersebut tidak
dapat
6
7
lingkungan hidup, limbah cair mencemari air sumur rumah penduduk, merusak
jalan, berlubang ± 160 truk melintas setiap hari mengangkut 350 hingga 400 ton
sampah. Selain mengganggu lingkungan, TPA berkontribusi hingga 10% dari total
pengelolaan TPA yaitu sampah yang masuk kemudian diratakan dan ditimbun di
dalam tanah dan dengan pengendapan tawas, yaitu menggunakan air tawar untuk
penyimpanan dan pengelolaan air yang sah (air bersih). Dorongan terakhir yang
akan dilakukan adalah memesan alat bernama handle dan jika sudah siap, pada
cairan limbah yang ada lalu ke sumber air bersih dan segar untuk diminum warga.
Dampak TPA bagi Kesehatan. Dampa TPA bagi kesehatan adalah akan
malaria dan juga ISPA. Hal ini dikarenakan metode yang digunakan TPA adalah
kesehatan masyarakat.
Lindi
Lindi adalah limbah cair yang dihasilkan oleh masuknya air eksternal ke
juga bahan organik hasil proses dekomposisi biologis. Dapat dilihat bahwa
kuantitas dan kualitas lindi berfluktuasi dan sangat bervariasi. Kuantitas lindi
yang dihasilkan akan banyak tergantung pada masuknya air dari luar dan
Air lindi sangat berpotensi menyebabkan pencemaran air, air tanah, dan air
permukaan sehingga memerlukan penanganan yang baik. Jika pengolahan air lindi
tidak diolah secara maksimal, maka akan berpotensi untuk mencemari air tanah
Komposisi air lindi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis sampah
yang dibuang, jumlah curah hujan di kawasan TPA dan kondisi spesifik tempat
berat seperti Kadmium (Cd), timbal (Pb), tembaga (Cu), krom (Cr) dan mangan
(Mn). Sumber dari Cd, Pb dan Mn di dalam lindi berasal dari kegiatan manusia
anorganik. Lindi yang sama dengan cairan dapat mengalir ke tempat yang lebih
rendah. Lindi dapat meresap masuk ke dalam tanah dan bercampur dengan air
tanah sampai pada jarak 200 meter, setelah itu naik ke permukaan dan mengalir ke
9
sungai. Air tanah dan sungai akan tercemar secara tidak langsung. Air lindi juga
dapat mencemari sumber air minum yang berjarak 100 meter dari sumber
pencemaran.
Logam Berat
kehidupan sehari-hari, manusia tidak bisa lepas dari benda-benda yang berasal
perlengkapan rumah tangga seperti sendok, garpu, pisau dan barang-barang rumah
tangga yang lainnya. Logam berat yang masuk ke dalam tubuh kemudian
mengalami absorbsi, logam berat dapat diserap dimana saja pada saluran
penyerapannya. Logam merupakan bahan yang pertama dikenal oleh manusia dan
peradaban manusia.
senyawa toksik lainnya karena logam tidak dapat disintesis atau dimusnahkan
serta dihancurkan di dalam tubuh manusia. Logam berat merupakan salah satu
suatu unsur yang dibutuhkan oleh makhluk hidup, namun tidak dengan kadar yang
berlebihan. Logam berat esensial seperti tembaga (Cu), selenium (Se), besi (Fe)
dan seng (Zn). Sedangkan logam berat yang non esensial (elemen mikro) tidak
memiliki fungsi pada tubuh manusia namun sangat berbahaya dan dapat
10
menimbulkan keracunan (toksik) pada manusia seperti timbal (Pb), merkuri (Hg),
(Cd), Kromium (Cr), Timbal (Pb), Merkuri (Hg) dan Nikel (Ni).
Barium (Ba), Indium (In), Mangan (Mn), Perak (Silver -Ag), Telurium
Timbal (Pb). Timbal merupakan logam berat yang memiliki sifat yang
lunak dan berwarna kebiruan atau silver abu, dalam fungsi kimiawi, timbal
memiliki titik uap yang rendah dan menstabilkan senyawa yang lainnya.
Hal ini berguna untuk berbagai produk industri. Timbal logam pertama
yang dilebur dan digunakan untuk keperluan industri. Timbal dalam fungsi
klinis adalah bahan yang bersifat murni sehingga tidak atau partikel.
pada jaringan tubuh, dan sisanya akan terbuang bersama bahan sisa
metabolisme.
proses industri sebagai agen anti korosif, pigmen warna, dan fabrikasi
tulang, darah, dan sistem saraf jika masuk dan terakumulasi dalam tubuh.
mencemari tanah dan menjadi perhatian karena terakumulasi dalam tanah dapat
Logam berat seperti Cd dan Pb bersifat beracun dan sampai saat ini belum
bagian mana dari logam berat tersebut yang terikat dalam tubuh serta besarnya
dosis paparan. Efek toksik dari logam berat dapat menghalangi sistem kerja enzim
manusia melalui udara yang kita hirup, air minum dan makanan atau juga melalui
Dampak Logam Berat terhadap Biota Air. Logam berat salah satu
polutan lingkungan yang sebagian paparan manusia melalui air dan makanan yang
timbal, cadmium, mangan, merkuri, perak, tembaga dan juga seng. Terdapat
banyak unsur dalam makanan laut yang baik pada kehidupan manusia dalam
ikan berbahaya terhadap manusia. Konsentrasi dan keberadan logam berat pada
lingkungan, terutama pada lingkungan perairan dan pada hewan air, yang
manusia. Konsentrasi alami unsur-unsur ini di lautan dan sumber daya air tawar
dunia disebabkan oleh aktivitas abnormal bumi, gempa bumi dan gunung berapi
serta proses termal bumi dan polusi yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang
diciptakan dalam revolusi industri itu. telah menjadi sumber pencemar. Akibatnya,
hujan asam yang disebabkan oleh polusi industri menghanyutkan logam berat dari
Landasan Teori
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia. Secara umum model hubungan berbagai
untuk menganalisis kejadian sehat atau sakit pada satu area. Paradigma ini
titik yang dapat melepaskan patogen atau komponen lingkungan yang dapat
menimbulkan penyakit melalui kontak langsung atau media. Patogen dapat dibagi
kelompok kimia beracun. Sumber penyakit yang dikutip dalam penelitian ini
adalah bahan kimia beracun, yaitu pencemaran timbal dan kadmium dari TPA Air
Terjun.
14
penyakit adalah alat media penularan penyakit yang menyebar luas. Media
transmisi penyakit yaitu udara, air, tanah/makanan, hewan atau serangga dan juga
manusia secara langsung. Media transmisi penyakit yang tidak akan menimbulkan
penyakit apabila tidak ada agen penyakit di dalamnya. Media transmisi penyakit
dalam penelitian ini adalah air kolam pancing dan ikan nila di sekitaran wilayan
proses yang disebut "timbal balik". Perilaku pemajanan dalam penelitian ini terdiri
efek yang ditimbulkan oleh sumber penyakit dan interaksinya. Hal ini memiliki
efek yaitu tidak sehat dan sehat. Penyakit timbul akibat interaksi antara penduduk
berupa kelainan, disfungsi, kelainan genetik, terlepas dari hasil interaksi dengan
lingkungan, baik fisik maupun sosial. Simpul 4 penelitian ini menemukan logam
politik dalam bentuk kebijakan mikro dan makro yang dapat mempengaruhi
semua simpul,
ini adalah TPA Terjun memiliki sistem open dumping, TPA Terjun tidak
mengenai larangan bermukim, bertani dan beternak dalam radius < 1 km dari TPA
Terjun.
Kerangka Konsep
Pemeriksaaan Laboratorium
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
sectional yang bertujuan untuk menganalisis pencemaran logam berat timbal (Pb)
dan cadmium (Cd) terhadap air kolam pancing dan ikan nila yang dikonsumsi
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah permukiman TPA Terjun Paya Pasir, Kec.
Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan
juli 2023 sampai dengan bulan februari 2024. Adapun alasan dalam pemilihan lokasi
1. Wilayah kolam pancing TPA Terjun merupakan wilayah yang sangat berisiko
Populasi dalam penelitin ini yaitu sampel objek adalah keseluruhan populasi atau 8
kolam pancing. Dimana setiap kolam pancing diambil 1 ikan yang menjadi sampel objek
ikan.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemancing dan pemilik kolam ikan.
16
Variabel. Variabel dalam penelitian ini adalah kandungan logam berat timbal dan
16
17
1. Logam berat timbal dan cadmium adalah yang dihasilkan dari air lindi cairan yang
mengandung zat terlarut sangat halus dan zat tersuspensi akibat penguraian
2. Air kolam pancing adalah air turunan dari air lindi TPA Terjun.
3. Ikan adalah ikan air tawar yang dikonsumsi masyarakat dan dibudidayakan di kolam
buatan di sekitar wilayah TPA Terjun dengan radius maksimal 2 KM dari TPA
Terjun.
kandungan logam berat pada sampel air kolam pancing dan ikan nila.
wilayah permukiman TPA Terjun yang diperoleh dari Kantor Camat Medan
Marelan, jumlah dan jenis sampah yang masuk ke TPA Terjun dari Dinas
Lingkungan Hidup Kota Medan, data iklim dan cuaca, serta literatur
Metode Pengukuran
Data sampel lingkungan. Sampel lingkungan yaitu pengambilan sampel air dan
TÜV NORD Indonesia, Bekasi, Jawa Barat melalui packaging dan ekspedisi.
Pengambilan sampel ikan dilakukan pada 8 kolam pancing dimana setiap kolam
diambil 1 ikan. Alat dan bahan pengambilan sampel lingkungan meliputi botol
sampel, pot jar sampel, ember, gayung, cool box dan lain – lain.
air kolam pancing dan ikan nila yang telah di tetapkan standar baku mutu perairan
Ashar, Y.K., Evi., & Surya. 2014. Analisis Kandungan Kadmium (Cd) dalam
2023.
Okoye, et al. 2022. Toxic Chemicals and Persistent Organic Pollutants Associated
Sari, D.P. 2017. Analisis kandungan kadmium (Cd) dalam ikan nila (Oreochromis
(TPA) sampah Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kota Medan tahun 2016.
Siprana, A.P., & Riski. 2020. Uji Kandungan Logam Berat Air Lindi Di Tpa
doi.org/10.47826/econews.3.1.p.24-31
Yogyakarta.
19
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008.
20
21