Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH LIMBAH PABRIK KARET PADA

EKOSISTEM LAUT

Proposal ini ditujukan untuk tugas bahasa Indonesia

Kelompok 2
Nama anggota kelompok :
1. Nimas Sekar Indraswari
2. Devi Andriani
3. Juliansah

SMAN 1 BINTAN PESISIR


TAHUN AJARAN 2022/2023
DAFTAR ISI

Cover ………………………………………………………….i

Daftar Isi ………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………..….1


B. Pembeberan Masalah……………………………………….…1
C. Pembatasan Masalah……………………………………………………...1
D. Rumusan Masalah………………………………………………………………..
E. Tujuan Penelitian………………………………………………………………..
F. Manfaat Penelitian………………………………………………………………..
G. Definisi Istilah………………………………………………………………..

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pencemaran lingkungan ………………………………………………………………..


B. Pengertian Pencemaran Air ………………………………………………………….

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………
B. Saran ……………………………………………………………………………………………………….
HALAMAN PERSETUJUAN

JUDUL PROPOSAL

Proposal Skripsi S-1

Jurusan Teknik Informatika

Diajukan Oleh :

Nama (Tidak Boleh Disingkat)

NIM

Telah Disetujui Oleh :

Pembimbing,
HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH LIMBAH PABRIK KARET PADA EKOSISTEM LAUT

Penelitian Untuk Tugas Bahasa Indonesia

Jurusan Teknik Informatika

Diajukan oleh :

1. Nimas Sekar Indraswari

2. Devi Andriani

3. Juliansah

Disetujui oleh :

Ketua Penguji ketua Penguji

Nama Lengkap Nama Lengkap


Disahkan oleh :

Guru bahasa Indonesia

SMA Negeri 1 BINTAN PESISIR

Taufiq Almindatifa, S.Pd


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Industri Karet termasuk salah satu industri bidang perkebunan yang sangat
berpengaruh positif terhadap perekonomian penduduk Indonesia. Berdasarkan
Direktorat Jendral Perkebunan, kebun karet terluas hampir mencapai empat ratus
hektar. Pengolahan industri karet banyak sekali menyisahkan limbah yang sangat
mengganggu manusia dan lingkungan sekitar. Limbah cair industri yang dihasilkan
dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan karena belum sesuai
dengan baku mutu air yang diperolehkan untuk dilepaskan ke lingkungan.
(Nurmaliakasih dkk, 2017).

Daerah yang menghasilkan karet terbesar adalah Sumatera Selatan dimana


seperlima atau sembilan belas persen penghasilan karet imdonesia berasal dari
provinsi ini (Azizah dkk, 2016). Pemerintah Sumatera Selatan telah mengatur
dalam Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 8 Tahun 2012 Tentang baku
mutu limbah cair bagi kegiatan industri, pasal 2 (1) Poin 6 menyatakan kadar
pencemaran maksimum per liter air limbah karet untuk parameter BOD dan COD
adalah 60 dan 200 mg/L, residu tersuspensi sebesar 100 mg/L, serta Amonia total
dan Nitrogen Total (sebagai N) masing-masing 5 dan 10 mg/L.Limbah industri karet yang di-
dumping tanpa dilakukan pengelolaan terlebih dahulu dapat menunjukan gejala serius
apabila didalamnya mengandung zat-zat berbahaya bagi manusia yang melewati batas baku
mutu. Limbah cair industri karet biasanya mengandung senyawa seperti amonia dan bahan
kimia yang ditambahkan pada saat pengolahan. Apabila limbah cair karet hasil pengolahan
tidak diolah dengan benar akan berdampak mencemari lingkungan perairan. Maka
dari itu, perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut untuk mengurangi kadar cemaran
limbah cair karet sebelum dialirkan ke pembuangan akhir (Opat dkk, 2016).
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi cemaran dari limbah
cair industri karet diantaranya teknologi fotokimia juga dapat digunakan untuk pengelolahan
limbah cair organik karena kemampuannya untuk mendegradasi senyawa organik menjadi
CO2 dan air yang relatif tidak berbahaya (Sturini et a.l, 2012). Proses tersebut dapat
dilakukan dengan adanya katalis TiO2 dan H2O2, dimana TiO2 merupakan fotokatalis
heterogen yang efisien dan paling banyak diteliti mengenai pemanfaatannya untuk
mengatasi masalah pencemaran lingkungan karena sifatnya yang stabil secara kimia dan
fisika (Anpo, 2000).

B. Pembeberan masalah
Pada proposal ini akan membahas tentang apa pengaruh pencemaran limbah karet
terhadap ekosistem laut dan bagaimana cara penanggulangannya agar tidak mencemari
ekosistem laut.

C. Pembatasan masalah

Penelitian ini dilakukan hanya pada lingkungan sekitar dan pada pabrik karet di
daerah Numbing

D. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan diatas, maka perumusan
masalah yang dibahas dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa dampak dari pencemaran limbah karet terhadap ekosistem laut sekitar?
2. Bagaimana cara mennggulangi pencemaran limbah karet tersebut?

E. Tujuan penelitian
Berdasarkan permasalahn tersebut, maka tujuan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut
1. Untuk mengetahui pencemaran limbah karet terhadap ekosistem laut
2. Untuk mengetahui cara penanggulangan pencemaran limbah karet pada
ekosistem laut

F. Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai betapa bahayanya
pencemaran limbah karet bagi ekosistem laut dan sekitarnya.

G. Definisi istilah
 Limbah : zat yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun
domestik. Limbah dapat berupa sampah, air kakus, dan air buangan dari berbagai
aktivitas domestik lainnya. Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang sering
kali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis.
 Pencemaran : masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat energi, dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan.
 Ekosistem : suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
 Laut : seluruh badan air asin yang saling berhubungan dan menutupi 70% (tepatnya
70,78%) dari permukaan laut.
 Karet : polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa jenis tumbuhan.
 Industri : suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau bahan
setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan
keuntungan.

BAB 2

LANDASAN TEORI

A. Pengertian pencemaran lingkungan

 Menurut Palar (1994)

Pengertian pencemaran lingkungan adalah proses perubahan ekosistem baik secara fisik,
kimia, atau perilaku biologis yang bisa mengganggu kehidupan manusia karena dinilai dapat
merusak sumberdaya yang ada di alam yang ada di bumi, bahkan keadaan ini dapat
menyebabkan bencana alam.

 Menurut Kimia Lingkungan

Pengertian pencemaran lingkungan adalah suatu bentuk penyebaran bahan-bahan kimia


dengan ukuran tertentu sehingga dapat merubah suatu keadaan atau keseimbangan
ekosistem yang ada di alam, baik secara langsung ataupun tidak langsung.

 Menurut Surat Keputusan Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup (1988)

Pengertian pencemaran lingkungan adalah dimasukkannya makhluk hidup, zat energi atau
komponen lain ke dalam air atau udara dan hal tersebut dianggap menyebabkan prosesisasi
berubahnya segala kegiatan manusia dan juga proses kondisi alam.

 Menurut Darmono, 1995

Pencemaran adalah perubahan yang tak dikehendaki dari lingkungan yang sebagian besar
akibat dari kegiatan manusia.

B. Pengertian pencemaran air

 Menurut Kristanto (2002)


pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal. Air dapat tercemar
oleh komponen-komponen anorganik, diantaranya berbagai logam berat yang berbahaya.
Komponen-komponen logam berat ini berasal dari kegiatan industri.

 Menurut PP 82 tahun 2001

pencemaran air adalah masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau
komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air menurun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan tidak lagi berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

 Menurut Effendi, 2003

Pencemaran air merupakan kondisi yang diakibatkan adanya masukan beban


pencemar/limbah buangan yang berupai gas, bahan yang terlarut, dan partikulat.
Pencemar yang masuk ke dalam badan perairan dapat dilakukan melalui atmosfer,
tanah, limpasan/run off dari lahan pertanian, limbah domestik, perkotaan, industri,
dan lain-lain.

C. Pengertian Limbah

 (Mahida, 1984)
Limbah adalah sisa dari suatu usaha maupun kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya atau beracun yang karena sifat, konsentrasi, dan jumlahnya, baik yang secara
langsung maupun tidak langsung dapat membahayakan lingkungan, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
 Peraturan Pemerintah No 101 tahun 2014
Menurut peraturan pemerintah, arti limbah adalah bagian daripada adanya sisa-sisa
suatu bentuk usaha dan atau kegiatan.
 Anonim (2006)
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses programsi industry maupun
domestik (rumah tangga), dimana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis
limbah berada atau dihasilkan, jenisnya dapat berupa air buangan dari berbagai aktifitas
domestik lainnya
 Susilowarno (2007)
Menurutnya, limbah juga dapat diartikan sebagai sisa atau hasil sampingan dari kegiatan
programsi manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Pembungan limbah
yang tidak diolah terlebih dulu sebelum dibuang ke dalam lingkungan akan
menyebabkan polusi
 Karmana (2007)
Menurutnya, limbah merupakan sisa atau sampah suatu proses programsi yang dapat
menjadi bahan pencemaran atau polutan disuatu lingkungan. Banyak kegiatan manusia
yang menghasilkan limbah antara lain kegiatan industri, transportasi, rumah tangga dan
kegiatan lainnya.Anonim (2006)
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia perlu pertumbuhan ekonomi yang pesat
dengan cara memajukan pembangunan. Salah satu unsur penting dalam pembangunan
tersebut adalah pembangunan di bidang industri. Namun dalam kegiatan industri akan
diikuti dengan dampak negatif limbah industri terhadap lingkungan hidup manusia. Limbah
industri yang 'toxic' akan memperburuk kondisi lingkungan dan akan meningkatkan penyakit
pada manusia dan kerusakan pada komponen lingkungan lainnya.
Dengan cara mereview hasil-hasil penelitian dan tulisan-tulisan yang ada, akan diulas
dampak negatif limbah industri yang dapat mempengaruhi kualitas lingkungan kita.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa limbah industri dapat menghasilkan bahan toksik
terhadap lingkungannya. yang berdampak negatif terhadap manusia dan komponen
lingkungan lainnya. Limbah cair industri paling sering menimbulkan masalah lingkungan
seperti kematian ikan, keracunan pada manusia dan ternak, kematian plankton, akumulasi
dalam daging ikan dan moluska, terutama bila limbah cair tersebut mengandung zat racun
seperti: As, CN, Cr. Cd, Cu, F, Hg, Pb atau Zn. Hal tersebut dapat merugikan ekosistem laut
dan juga dapat merugikan masyarakat yang tinggal di sekitar laut tersebut.

B. Saran
Saran yang dapat disampaikan : limbah industri harus ditangani dengan baik dan serius oleh
Pemerintah Daerah dimana wilayahnya terdapat industri. Pemerintah harus mengawasi
pembuangan limbah industri dengan sungguh-sungguh. Pelaku industri harus melakukan
cara-cara pencegahan pencemaran lingkungan dengan melaksanakan teknologi bersih,
memasang alat pencegahan pencemaran, melakukan proses daur ulang dan yang terpenting
harus melakukan pengolahan limbah industri guna menghilangkan bahan pencemaran atau
paling tidak meminimalkan bahan pencemaran hingga batas yang diperbolehkan. Di samping
itu perlu dilakukan penelitian atau kajian-kajian lebih banyak lagi mengenai dampak limbah
industri yang spesifik (sesuai jenis industrinya) terhadap lingkungan serta mencari metoda
atau teknologi tepat guna untuk pencegahan masalahnya supaya tidak merugikan
lingkungan sekitarnya

Anda mungkin juga menyukai