Anda di halaman 1dari 6

Berdasarkan Analisa FTIR senyawa eugenol pada pita serapan dengan

bilangan gelombang < 1000 cm-1 menunjukkan daerah finger print atau zat
pengotor dan senyawa anorganik. Pada pita serupa dengan Panjang bilangan
gelombang > 3000 cm-1 menunjukkan adanya gugus aromatis. Pada pita serapan
dengan bilangan gelombang 970-1250 cm-1 menunjukkan adanya gugus C-O pada
pita serapan denganbilangan gelombang 3200-3250 cm-1 menunjukkan adanya
gugus O-H. Pada pita serapan dengan bilangan gelombang 1630-1680 cm-1
menunjukkan adanya gugus alkena (C=C). Pada pita serapan dengan bilangan
gelombang 2850-3000 cm-1 menunjukkan adanya gugus alkana (C-C). Sehingga
dapat disimpulkan terbentuk senyawa eugenol yang memiliki rumus molekul
C10H12O2.
Berdasarkan hasil analisa FTIR senyawa kitin. Pada pita serapan dengan
bilangan gelombang 3436,35/cm terdapat gugus amida. Pada pita serapan dengan
bilangan gelombang 3268,63/cm menunjukkan adanya tumpang tindih OH. Pada
pita serapan dengan bilangan gelombang 2961,32/cm dan 2886,81/cm
menunjukkan adanya gugus CH alifatik. Pada pita serapan dengan bilangan
gelombang 1661,50/cm menunjukkan adanya gugus amina sekunder. Pada pita
serapan dengan bilangan gelombang 1418,74/cm menunjukkan adanya gugus
amina. Pada pita serapan dengan bilangan gelombang 1026,33/cm menunjukkan
adanya gugus amina primer. Sehingga diperoleh senyawa kitin dengan rumus
molekul (C8H13O5)n. Berdasarkan hasil analisa FTIR senyawa kitosan. Pada pita
serapan dengan bilangan gelombang 3377,95/cm menunjukkan adanya OH
tumpang tindih. Pada pita serapan dengan bilangan gelombang 2922,85/cm
menunjukkan adanya gugus OH alifatik. Pada pita serapan dengan bilangan
gelombang 2361,41/cm menunjukkan adanya gugus CH aromatik. Pada pita
serapan dengan bilangan gelombang 1660,55/cm menunjukkan adanya gugus
amida sekunder. Pada pita serapan dengan bilangan gelombang 1422,73/cm
menunjukkan adanya gugus C-H. Pada pita serapan dengan bilangan gelombang
1259,54/cm menunjukkan adanya gugus C-O. Sehingga diperoleh senyawa
kitosan dengan rumus molekul (C6H11NO4)n.
Berdasarkan hasil analisa FT-IR senyawa asam sinamat pada bilangan
gelombang 2597 nm terdapat pita serapan yang menandakan adanya CC
(alkana), pada bilangan gelombang 2927 nm terdapat pita serapan yang
menandakan adanya CH (alkana), pada bilangan gelombang 1678 nm terdapat
pita serapan yang menandakan adanya gugus C=C (alkena), pada bilangan
gelombang 1678 nm terdapat pita serapan yang menandakan adanya C=O, pada
bilangan gelombang 1285 nm terdapat pita serapan yang menandakan adanya
CO, pada bilangan gelombang 2966 nm terdapat pita serapan yang menandakan
adanya gugus OH, pada bilangan gelombang lebih dari 3000 terdapat pita
serapan yang menandakan adanya gugus aromatis.
FTIR pada pembuatan asam pikrat adalah:

Berdasarkan hasil FTIR, dimana FTIR adalah sebuah alat instrumentasi yang
berfungsi untuk mendeteksi adanya gugus fungsi. Pada angka serapan 28503000
terdapat gugus C tunggal. Pada angka serapan 15001600 terdapat gugus C=C.
pada angka serapan 17051720 terdapat gugus C=O. pada angka serapan
10001300 terdapat gugus CO dan pada angka serapan 25003000 terdapat
gugus HO dan pada angka serapan kurang dari 1000 terdapat gas-gas pengotor.

FTIR Pembuatan Fenol adalah:

Berdasarkan hasil FTIR pembuatan fenol, dimana pada angka serapan 3590-3650
terdapat tipe senyawa monomer alkohol dengan O-H. Pada angka serapan 3200-
3600 terdapat senyawa alkohol ikatan hidrogen dengan fenol. Pada angka serapan
3010-3100 terdapat ikatan C-H. Pada angka serapan 1500-1600 dengan intensitas
berubah-ubah. Terdapat tipe frekuensi 1340-1470 dengan intensitas lewat.
Terdapat tipe senyawa alkuna dengan ikatan C-H.

Anda mungkin juga menyukai