Anda di halaman 1dari 51

SPEKTROSKOPI I; Inframerah

(IR) dan Resonansi Magnetik Inti


(
(NMR)
)

FMIPA UGM

Sugeng Triono

S kt k i
Spektroskopi
Ilmu yang mempelajari tentang interaksi
energi dengan materi
Struktur senyawa akan mempengaruhi
panjang gelombang tertentu yang akan
diserap
Teknik spektroskopi dapat digunakan
untuk menentukan struktur senyawa tak
diketahui untuk mempelajari karakteristik
ikatan senyawa yang diketahui

FMIPA UGM

Sugeng Triono

Radiasi
elektromagnetik

FMIPA UGM

Sugeng Triono

Radiasi elektromagnetik adalah energi yang


dipancarkan
p
menembus ruang
g dalam bentuk
gelombang
Tiap radiasi elektromagnetik dicirikan oleh
panjang gelombangnya () atau frekuensinya ()

FMIPA UGM

Sugeng Triono

Radiasi dengan
g frekuensi lebih tinggi
gg mengandung
g
g lebih
banyak gelombang per detik, maka panjang
gelombangnya harus lebih pendek
Hubungan frekuensi dengan panjang gelombang secara
matematis

c
=

Dimana:
= frekuensi dalam hertz (Hz)
= panjang gelombang dalam cm
c = kecepatan cahaya ( 3 x 1010 cm/detik)

FMIPA UGM

Sugeng Triono

Dalam spektroskopi inframerah


inframerah, frekuensi dinyatakan
dalam bilangan gelombang (wavenumbers); banyaknya
daur per centimeter
Satuan bilangan gelombang adalah sepercentimeter (1/cm
atau cm-1)

1
bil
bilangan
gelombang
l b
d l cm =
dalam
dalam cm -1
-1

Radiasi elektromagnetik yang dipancarkan dalam bentuk


paket paket energi yang menyerupai partikel yang disebut
paket-paket
foton atau kuantum
E ; UV > ttampakk > inframerah
i f
h > gell radio
di

FMIPA UGM

Sugeng Triono

Absorbsi
Ab
b i cahaya
h
ultraviolet
lt i l t mengakibatkan
kib tk
pindahnya elektron ke orbital dengan energi
yang lebih tinggi
Absorbsi radiasi inframerah hanya
mengakibatkan
g
membesarnya
y amplitudo
p
getaran atom-atom yang terikat satu sama lain
Energi yang mengenai suatu sampel akan
di
diserap
oleh
l h sampel,
l sehingga
hi
energii yang
keluar dari sampel lebih kecil daripada energi
mula mula
mula-mula
Absorbsi ini yang akan diamati sebagai
menurunnya
y intensitas radiasi
Perubahan intensitas inilah yang diukur dalam
spektroskopi serapan

FMIPA UGM

Sugeng Triono

Wajah-wajah suatu spektrum


Intensitas
%T =
Intensitas mula - mula
Intensitas mula - mula
A = log
i t it
intensitas

Kebanyakan spektrum inframerah merekam panjang


gelombang atau frekuensi versus %T
Tidak ada serapan oleh suatu senyawa dengan 100%T

FMIPA UGM

Sugeng Triono

Bila sampel menyerap radiasi pada suatu


panjang gelombang tertentu, intensitas radiasi
yang diteruskan oleh sampel akan berkurang
Mengakibatkan
g
berkurangnya
g y %T dan nampak
p
di dalam spektrum sebagai suatu sumur (dip)
yyang
g sisebut p
puncak absorbsi atau p
pita absorbsi
(peak atau band)
Bagian spektrum dengan %T = 100 disebut
base line (garis dasar)
Jika %T = 100 berarti tidak ada energi yang
diserap sampel, sehingga A = 0

FMIPA UGM

Sugeng Triono

Hubungan grafik %T dengan A

FMIPA UGM

Sugeng Triono

10

Ab b i radiasi
Absorbsi
di i iinframerah
f
h

Inti-inti atom yang terikat oleh ikatan kovalen mengalami


getaran (vibrasi) atau osilasi (oscillation), dengan cara
serupa dengan dua bola yang terikat oleh suatu pegas
Energi yang diserap oleh molekul menyebabkan
kenaikan amplitudo getaran atom-atom yang terikat
Molekul dalam keadaan vibrasi tereksitasi (excited
vibration state)
P j
Panjang
gelombang
l b
absorbsi
b b i oleh
l h suatu
t ik
ikatan
t ttertentu
t t
tergantung pada macam getaran dari ikatan tersebut
Oleh karena itu tipe ikatan yang berbeda (gugus
berbeda) menyerap radiasi inframerah pada panjang
gelombang karakteristik yang berlainan

FMIPA UGM

Sugeng Triono

11

Misalnya: ikatan O-H


Menyerap energi pada kira-kira
kira kira 3330 cm-1;
yang energinya menyebabkan kenaikan
energi ulur (stretching vibration)
Menyerap juga pada 1250 cm-1, yang
energinya menyebabkan kenaikan vibrasi
tekuk (bending vibration)
Tipe vibrasi yang berbeda-beda disebut
cara fundamental vibrasi (fundamental
mode of vibration)

FMIPA UGM

Sugeng Triono

12

Spektrum inframerah

FMIPA UGM

Sugeng Triono

13

P
Penafsiran
f i
Spektra
S kt Inframerah
I f
h
Daerahh 1400 4000 cm-11 merupakan
D
k ddaerahh
khusus untuk identifikasi gugus-gugus fungsional
(d
(daerah
h untuk
t k vibrasi
ib i ulur)
l )
Daerah <1400 cm-1 ((daerah sidik jari
j atau
fingerprint region) merupakan daerah rumit, karena
p modus tekukan
modus uluran maupun
mengakibatkan absorbsi di situ
Dua senyawa yang sama harus mempunyai dua
spektra yang sama di kedua daerah, baik daerah
1400 4000 cm-1 maupun daerah <1400 cm-1

FMIPA UGM

Sugeng Triono

14

D
Daerah
h serapan ik
ikatan
t

C=C sp2 : 1600 1700 cm-1


C-C ((aril)) sp
p2 : 1450 1600 cm-1
CC sp : 2100 2250 cm-1
C H sp3 (alkana atau gugus alkil) : 2800
C-H
2800 3000
cm-1
C H sp2(=CH-)
C-H
(=CH ) : 3000 - 3300 cm-1
C-H sp (CH) : ~ 3300 cm-1
Geminal dimetil menunjukkan peak tekukan
pada 1360 1385 cm-1

FMIPA UGM

Sugeng Triono

15

D
Daerah
h serapan ik
ikatan
t

C-X (haloalkana) : 500 1430 cm-1


OH atau NH : 3000 3700 cm-1
C-O atau C-N : 900 1300 cm-1
C O C ((eter)
C-O-C
t ) : 1050 1260 cm-11
-CO-H (aldehid) : 1720 1740 cm-1
-CO-R (keton) : 1705 1750 cm-1
-CO-OH(asam
CO OH(asam karboksilat) : 1700 1725 cm-1
-CO-OR(ester) : 1735 1750 cm-1

FMIPA UGM

Sugeng Triono

16

Spektra inframerah n-oktana


n oktana

FMIPA UGM

Sugeng Triono

17

Spektra inframerah haloalkana

FMIPA UGM

Sugeng Triono

18

Spektra inframerah siklopentanol

FMIPA UGM

Sugeng Triono

19

Spektra inframerah Amina

A i primer
Amina
i

FMIPA UGM

Sugeng Triono

20

Amina sekunder

FMIPA UGM

Sugeng Triono

21

A i ttersier
Amina
i

FMIPA UGM

Sugeng Triono

22

Spektra Inframerah O-H


OH

FMIPA UGM

Sugeng Triono

23

Spektra Inframerah Eter

FMIPA UGM

Sugeng Triono

24

Spektra Inframerah Senyawa Karbonil

Keton

FMIPA UGM

Sugeng Triono

25

Aldehid

FMIPA UGM

Sugeng Triono

26

Asam Karboksilat

FMIPA UGM

Sugeng Triono

27

Ester

FMIPA UGM

Sugeng Triono

28

Spektroskopi
p
p
Resonansi Magnetik
I ti
Inti

FMIPA UGM

Sugeng Triono

29

Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti


(Nuclear Magnetic Resonance /NMR)

Spektra inframerah kadang-kadang belum dapat


membedakan isomer suatu senyawa organik, seperti 1propanoll d
dan 2
2-propanoll
Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti dapat menjawab
permasalahan tersebut
Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti memberikan
gambaran mengenai atom-atom hidrogen dalam sebuah
molekul
Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti didasarkan pada
penyerapan gelombang radio oleh inti
inti-inti
inti tertentu dalam
molekul organik apabila molekul tersebut berada dalam
medan magnet yang kuat

FMIPA UGM

Sugeng Triono

30

Asal usul Gejala NMR

Inti-inti atom dikelompokkan menjadi :

mempunyaii spin
i (b
(bernomor massa ganjil),
jil) seperti
ti
tidak mempunyai spin (bernomor massa genap)

bernomor massa ganjil

1
1

bernomor massa genap

2
1

FMIPA UGM

H, 136 C, dll
H, 126 C, dll

Sugeng Triono

31

Suatu inti yang mempunyai spin akan


menimbulkan medan magnet kecil, yang
disebut suatu momen magnetik nuklir
yang merupakan suatu vektor

FMIPA UGM

Sugeng Triono

32

Keadaan paralel : arah momen magnetik


proton sama dengan arah medan luar
Keadaan
K d
antiparalel
ti
l l : arah
h momen
magnetik proton berlawanan arah medan
luar

FMIPA UGM

Sugeng Triono

33

Medan magnet luar dan gelombang radio menyebabkan


suatu proton berpindah dari keadaan paralel menjadi
keadaan antiparalel.
antiparalel Keadaan ini disebut dengan resonansi
Istilah resonansi magnetik inti (NMR) berarti inti-inti
mengalami
l i resonansii ddalam
l medan
d magnett
Dalam spektrometer NMR, frekuensi radio dibuat tetap
(misalnya 60 MHz), sedangkan Ho divariasi dalam suatu
range kecil, dan frekuensi absorbsi energi direkam untuk
pelbagai harga Ho
Spektra
p
NMR adalah ggrafik dari banyaknya
y y energi
g yyangg
diserap (intensitas I) versusu kuat medan magnet

FMIPA UGM

Sugeng Triono

34

Spektra H
H-NMR
NMR metanol dalam
pelarut CCl4
p

FMIPA UGM

Sugeng Triono

35

Pembahasan tentang H-NMR


Hal yang harus dipahami:
Jumlah puncak yang dihasilkan
Pola pemisahan (jenis puncak)
Luas puncak relatif (Integrasi)
Pergeseran kimia (chemical shift)

FMIPA UGM

Sugeng Triono

36

1. Jumlah puncak yang dihasilkan


Ditentukan dari jumlah atom H yang sama
dalam suatu molekul
Misalnya:

FMIPA UGM

CH3OH : 2 puncak
CH3CH2OH : 3 puncak
k
CH3CHClCH3 : 2 puncak
CH3CH2COCH2CH3 : 2 puncak
Sugeng Triono

37

2 Pola
2.
P l pemisahan
i h

Berlaku aturan N + 1, dimana N adalah jumlah H


ekivalen yang terikat pada C tetangganya

FMIPA UGM

Sugeng Triono

38

P i h gugus iisopropilil
Pemisahan

FMIPA UGM

Sugeng Triono

39

Misalnya pemisahan gugus etil

FMIPA UGM

Sugeng Triono

40

Ramalkan pola pemisahan pada


1.
2.
3
3.
4.

CH3OH
CH3CH2OH
CH3CHClCH3
CH3CH2COCH2CH3

FMIPA UGM

Sugeng Triono

41

3 L
3.
Luas puncak
k relatif
l tif

Ditentukan dari memberikan luas relatif 100%


untuk jumlah H ekivalen terbanyak
Puncak yang lain menyesuaikan dengan luas
tertingginya
Latihan : Tentukan persen relatiff masingmasing puncak dalam

FMIPA UGM

CH3OH
CH3CH2OH
CH3CHClCH3
CH3CH2COCH2CH3
Sugeng Triono

42

P
Pergeseran
ki
kimia
i ()

Atom H yang dekat dari gugus yang


elektronegativitasnya besar :

tidak
tid
k tterlindungi
li d
i (d
(deshielding
hi ldi electron)
l t )
pada medan rendah (down field) sudah resonansi
berada di sebelah kiri

Atom H yang jauh dari gugus yang


elektronegativitasnya besar :

FMIPA UGM

lebih terlindungi (shielding electron)


pada medan tinggi (up field) sudah resonansi
berada di sebelah kanan

Sugeng Triono

43

Latihan:
L
tih
T
Tentukan
t k pergeseran ki
kimia
i d
darii
molekul-molekul berikut ini:

FMIPA UGM

CH3OH
CH3CH2OH
CH3CHClCH3
CH3CH2COCH2CH3

Sugeng Triono

44

H hidroksil

Sampel etanol kemurnian


tinggi menunjukkan
pemisahan
FMIPA UGM

Sugeng Triono

Etanol dengan jumlah


pengotor asam atau basa
tidak menunjukkan
j
pemisahan
45

Tetrametilsilane (TMS)
CH3
H3C

Si CH3
CH3

TMS ditambahkan ke dalam sampel yang akan dianalisis


dalam pelarut tidak mengandung atom H (CCl4 dll)
Silikon mempunyai elektronegativitas lebih rendah
daripada karbon, sehingga proton pada TMS sangat
terlingungi (highly shielded)
Puncaknya didefinisikan senagai nol
Proton organik menyerap daerah downfield (sebelah kiri)
d i sinyal
dari
i
l TMS

FMIPA UGM

Sugeng Triono

46

Perkirakan spektra yang akan muncul


lengkap dengan pola pemisahan, integrasi,
maupun pergeseran kimianya jika senyawa
berikut dianalisis dengan H-HMR
1.
2.
3.
4.
5.
6.

CH3OH
CH3CH2OH
CH3CH2CH2OH
CH3CHOHCH3
CH3CHClCH3
CH3CH2COCH2CH3

FMIPA UGM

Sugeng Triono

47

Latihan Soal:
Tentukan struktur molekulnya,
y ,
jika diketahui molekul tersebut
mempunyaii spektra
kt 1H-NMR
H NMR
sebagai berikut:

FMIPA UGM

Sugeng Triono

48

Soal 1 : C5H10O

Soal 2 : C4H8O

Soal 3 : C5H10O2

Anda mungkin juga menyukai