sering kali sangat rumit karena pada daerah ini terjadi absorbsi dari vibrasi ulur dan vibrasi
tekuk, namun setiap senyawa organik memiliki absorbsi yang kharakteristik pada daerah ini.
Oleh karena itu bagian spektrum ini disebut daerah sidikjari (fingerprint region). Saat ini ada
dua macam instrumen yaitu spektroskopi IR dan FTIR (Furier Transformation Infra Red).
FTIR lebih sensitif dan akurat misalkan dapat membedakan bentuk cis dan trans, ikatan
rangkap terkonyugasi dan terisolasi dan lain-lain yang dalam spektrofotometer IR tidak dapat
dibedakan.
Selanjutnya juga dapat diketahui daerah-daerah vibrasi dari masing-masing ikatan yang dimiliki oleh senyawa
organik dapat dilihat pada Gambar. dibawah ini.
1.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
3.
1.
2.
3.
4.
5. Ikatan CC alkuna akan muncul lemah tajam pada 2150 cm-1, sedangkan CN nitril medium
dan tajam akan muncul pada 2250 cm-1
6. Gugus nitro NO2, memberikan serapan kuat sekitar 1600-1500 cm-1 dari anti-simetris dan
juga pada 1390-1300 cm-1 untuk simetris
7. Bila informasi 1 sampai 6 di atas tidak ada maka dugaan kuat spektrum IR adalah dari
senyawa hidrokarbon
Senyawa aromatik terdiri dari kelas hidrokarbon yang mencakup enam anggota
dan memiliki cincin karbon tak jenuh di mana elektron valensi ikatan pi
terdelokalisasi atau terkonjugasi.
Senyawa ini bersifat stabil dan melimpah baik dalam bentuk alami maupun
sintetisnya. Nama aromatik diambil berdasarkan pada aroma kuat yang
dihasilkannya.
Senyawa aromatik paling sederhana adalah benzena (C6H6), senyawa bersifat
karsinogen yang mudah terbakar, namun merupakan bahan kimia industri
penting.
Berlian dan grafit, sementara tidak dianggap senyawa aromatik, menunjukkan
pembagian elektron terdelokalisasi pada jarak atom yang sangat panjang.
Ikatan kovalen karbon, dasar dari kimia organik, berbagi dua elektron antara dua
atom karbon yang berdekatan sebagai ikatan tunggal atau empat elektron antara
dua karbon dalam ikatan ganda.
Sebuah sistem terkonjugasi memiliki serangkaian ikatan tunggal dan ganda yang
dapat diwakili oleh dua atau lebih struktur Lewis.
Konjugasi atau resonansi terjadi ketika terdapat orbital-p atau orbital-d pada
senyawa dengan berat molekul lebih besar.
Konjugasi dapat terjadi pada konfigurasi linear, bercabang, atau siklik antara
ikatan atom karbon, oksigen, atau nitrogen.
Aromatisitas terjadi ketika elektron dalam rantai karbon bahkan lebih
terdelokalisasi dengan membentuk cincin enam karbon yang setara dengan tiga
dari masing-masing ikatan tunggal dan ganda.
Energi yang dilepaskan ketika sikloheksena yang dihidrogenasi menjadi
cyclohexadiene dengan menambahkan hidrogen pada ikatan rangkap adalah
28,6 kkal per mol.
Hidrogenasi cyclohexadiene dengan dua ikatan rangkap melepaskan 55,4
kkal/mol atau 27,7 kkal per mol H2.
Benzene melepaskan 49,8 kkal per mol atau 16,6 kkal per mol H2 pada
hidrogenasi lengkap.
Nilai energi yang sangat rendah adalah ukuran stabilitas struktur aromatik.
Senyawa aromatik sering melepaskan tekanan uap dan banyak molekul gas
yang terdeteksi oleh hidung manusia.
Kayu manis, daun wintergreen, dan vanili semua memiliki senyawa aromatik
yang bisa dicium.
Senyawa aromatik yang disintesis juga digunakan sebagai bahan penyedap
makanan.
Beberapa senyawa aromatik terdiri dari struktur polisiklik berbagi satu atau lebih
sisi cincin enam anggota karbon dengan cincin karbon yang berdekatan.
Naftalena (C10H8) memiliki dua cincin benzena gabungan. Tiga cincin yang
bergabung linear disebut antrasena (C14H10), sementara enam cincin benzena
berbentuk lingkaran, dengan tingkat tinggi delokalisasi elektron yang disebut
hexhelicene (C26H16).
Dengan peningkatan jumlah cincin maka rasio hidrogen-karbon semakin
berkurang, material menjadi lebih stabil, lebih keras, dan titik leleh meningkat.
Saat rasio mendekati nol, senyawa ini pada dasarnya merupakan bentuk lain dari
karbon.[]
Senyawa Aromatik
Gugus Nitro
Gugus nito memiliki dua serapan kuat pada 1600 1500 cm-1 (6,25 6,67) dan
1390 1300 cm-1 (7,2 m - 7,7 m).
Hidrokarbon
Serapan utama untuk CH didekat 3000 cm-1 (3,3 m). Spektrumnya sangat
sederhana, hanya terdapat serapan lain-lain didekat 1450 cm-1 (6,90 m) dan
1375 cm-1 (7,27 m).
Kebanyakan senyawa dapat dicatat pada serapan di atas 1400 cm-1 dan
dibawah 900 cm-1. (Daerah finger print, 900-1400 cm-1, mengandung banyak
serapan yang tidak dapat ditelaah).
Gugus/kelompok fungsional jauh lebih berguna dari pada pita-pita tunggal.
Dengan perkataan lain, gugus fungsional yang memberikan banyak serapan
karakteristik biasanya dapat diidentifikasi lebih tepat dari pada gugus fungsional
yang memberikan hanya satu serapan karakteristik. Jadi keton (C=O str) lebih
sukar/diidentifikasi dari pada ester (C=O str dan CO str) ester lebih sukar
diidentifikasi dari pada amida (C=O str, N H str, N H def, dan sebagainya).
CH str dalam aldehida, NH str dalam amida, C-O str dalam ester dan
sebagainya. Carilah O-H str atau N-H str demikian juga C=N str. Dalam senyawa
belerang amati adanya S-H str, S=O str, dan SO2 str; dalam senyawa fosfor
lihat adanya PO str.