Anda di halaman 1dari 13

Spektroskopi IR Dalam Penentuan Struktur Molekul Organik

08.30 Posted by ferry

Spektrofotometri inframerah lebih banyak digunakan untuk identifikasi suatu senyawa


melalui gugus fungsinya. Untuk keperluan elusidasi struktur, daerah dengan bilangan
gelombang 1400 4000 cm-1 yang berada dibagian kiri spektrum IR, merupakan daerah yang
khusus berguna untuk identifikasi gugus-gugus fungsional, yang merupakan absorbsi dari
vibrasi ulur. Selanjutnya daerah yang berada disebelah kanan bilangan gelombang 1400 cm1

sering kali sangat rumit karena pada daerah ini terjadi absorbsi dari vibrasi ulur dan vibrasi

tekuk, namun setiap senyawa organik memiliki absorbsi yang kharakteristik pada daerah ini.
Oleh karena itu bagian spektrum ini disebut daerah sidikjari (fingerprint region). Saat ini ada
dua macam instrumen yaitu spektroskopi IR dan FTIR (Furier Transformation Infra Red).
FTIR lebih sensitif dan akurat misalkan dapat membedakan bentuk cis dan trans, ikatan
rangkap terkonyugasi dan terisolasi dan lain-lain yang dalam spektrofotometer IR tidak dapat
dibedakan.

Daerah Gugus Fungsi dan Sidik Jari

Selanjutnya juga dapat diketahui daerah-daerah vibrasi dari masing-masing ikatan yang dimiliki oleh senyawa
organik dapat dilihat pada Gambar. dibawah ini.

1.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
3.
1.

2.
3.
4.

Dalam menginterpretasi suatu spektrum IR senyawa hasil isolasi/sintesis, fokus perhatian


dipusatkan kepada gugus fungsional utama seperti karbonil (C=O), hidroksil (O-H), nitril (CN) dan lain-lain. Serapan C-C tunggal dan C-H sp3 tidak perlu terlalu dipusingkan karena
hampir semua senyawa organik mempunyai serapan pada daerah tersebut.
Berikut panduan dalam menganalisis spektrum IR suatu senyawa organik:
Perhatikan, apakah ada gugus karbonil (C=O) pada daerah 1820-1600 cm -1 yang
puncaknya tajam dan sangat karakteristik.
Bila ada gugus karbonil, maka perhatikan kemungkinan gugus fungsional berikut, jika
tidak ada maka dilanjutkan pada langkah 3.
Asam karboksilat akan memunculkan serapan OH apda daerah 3500-3300 cm-1
Amida akan memberikan serapan N-H yang tajam pada daerah sekitar 3500 cm-1
Ester akan memunculkan serapan C-O tajam dan kuat pada 1300-1000 cm-1
Anhirida akan memunculkan serapan C=O kembar pada 1810 dan 1760 cm-1.
Aldehida akan memunculkan C-H aldehida intensitas lemah tajam pada 2850-2750 cm-1
baik yang simetri maupun anti-simetri
Keton, bila semua yang di atas tidak muncul.
Bila serapan karbonil tidak ada maka:
Ujilah alkohol (-OH), dengan memperhatikan adanya serapan yang melebar (khas sekali)
pada 3500-3300 cm-1 (dikonformasi dengan asam karboksilat) dan diperkuat dengan serapan
C-O pada sekitar 1300-1000 cm-1
Ujilah amina (N-H), dengan memperhatikan adanya serapan medium pada sekitar 3500 cm-1
(dikonformasi dengan amida)
Ujilah eter (C-O), dengan memperhatikan serapan pada 1300-1000 cm-1 (dikonformasi
dengan alkohol dan ester)
Ikatan C=C alkena dan aromatis. Untuk alkena serapan akan muncul pada 1650 cm-1,
sedangkan untuk aromatis sekitar 1650-1450 cm-1. Serapan C-H alifatik alkena akan muncul
di bawah 3000 cm-1, sedangkan C-H vinilik benzena akan muncul di atas 3000 cm-1

5. Ikatan CC alkuna akan muncul lemah tajam pada 2150 cm-1, sedangkan CN nitril medium
dan tajam akan muncul pada 2250 cm-1
6. Gugus nitro NO2, memberikan serapan kuat sekitar 1600-1500 cm-1 dari anti-simetris dan
juga pada 1390-1300 cm-1 untuk simetris
7. Bila informasi 1 sampai 6 di atas tidak ada maka dugaan kuat spektrum IR adalah dari
senyawa hidrokarbon

Ikatan rangkap dan/atau cincin aromatik


# C=C berupa absorpsi lemah dekat 1650 cm-1
# absorpsi medium sampai kuat pada daerah 1600-1450 cm-1; nilai ini biasanya
menunjukkan cincin aromatik
# konfirmasi ikatan rangkap atau cincin aromatik dengan melihat daerah C-H;
aromatik atau vinil C-H terjadi di kiri 3000 cm-1 (alifatik C-H terjadi di kanan nilai
ini)

Senyawa aromatik terdiri dari kelas hidrokarbon yang mencakup enam anggota
dan memiliki cincin karbon tak jenuh di mana elektron valensi ikatan pi
terdelokalisasi atau terkonjugasi.
Senyawa ini bersifat stabil dan melimpah baik dalam bentuk alami maupun
sintetisnya. Nama aromatik diambil berdasarkan pada aroma kuat yang
dihasilkannya.
Senyawa aromatik paling sederhana adalah benzena (C6H6), senyawa bersifat
karsinogen yang mudah terbakar, namun merupakan bahan kimia industri
penting.
Berlian dan grafit, sementara tidak dianggap senyawa aromatik, menunjukkan
pembagian elektron terdelokalisasi pada jarak atom yang sangat panjang.
Ikatan kovalen karbon, dasar dari kimia organik, berbagi dua elektron antara dua
atom karbon yang berdekatan sebagai ikatan tunggal atau empat elektron antara
dua karbon dalam ikatan ganda.
Sebuah sistem terkonjugasi memiliki serangkaian ikatan tunggal dan ganda yang
dapat diwakili oleh dua atau lebih struktur Lewis.
Konjugasi atau resonansi terjadi ketika terdapat orbital-p atau orbital-d pada
senyawa dengan berat molekul lebih besar.

Konjugasi dapat terjadi pada konfigurasi linear, bercabang, atau siklik antara
ikatan atom karbon, oksigen, atau nitrogen.
Aromatisitas terjadi ketika elektron dalam rantai karbon bahkan lebih
terdelokalisasi dengan membentuk cincin enam karbon yang setara dengan tiga
dari masing-masing ikatan tunggal dan ganda.
Energi yang dilepaskan ketika sikloheksena yang dihidrogenasi menjadi
cyclohexadiene dengan menambahkan hidrogen pada ikatan rangkap adalah
28,6 kkal per mol.
Hidrogenasi cyclohexadiene dengan dua ikatan rangkap melepaskan 55,4
kkal/mol atau 27,7 kkal per mol H2.
Benzene melepaskan 49,8 kkal per mol atau 16,6 kkal per mol H2 pada
hidrogenasi lengkap.
Nilai energi yang sangat rendah adalah ukuran stabilitas struktur aromatik.
Senyawa aromatik sering melepaskan tekanan uap dan banyak molekul gas
yang terdeteksi oleh hidung manusia.
Kayu manis, daun wintergreen, dan vanili semua memiliki senyawa aromatik
yang bisa dicium.
Senyawa aromatik yang disintesis juga digunakan sebagai bahan penyedap
makanan.
Beberapa senyawa aromatik terdiri dari struktur polisiklik berbagi satu atau lebih
sisi cincin enam anggota karbon dengan cincin karbon yang berdekatan.
Naftalena (C10H8) memiliki dua cincin benzena gabungan. Tiga cincin yang
bergabung linear disebut antrasena (C14H10), sementara enam cincin benzena
berbentuk lingkaran, dengan tingkat tinggi delokalisasi elektron yang disebut
hexhelicene (C26H16).
Dengan peningkatan jumlah cincin maka rasio hidrogen-karbon semakin
berkurang, material menjadi lebih stabil, lebih keras, dan titik leleh meningkat.
Saat rasio mendekati nol, senyawa ini pada dasarnya merupakan bentuk lain dari
karbon.[]

Senyawa Aromatik

Adanya cincin aromatik dalam molekul suatu senyawa organik memberikan


puncak-puncak serapan infra merah di dareah-daerah frekuensi di bawah ini :
1. 3000 3100 cm-1

regang C H, intensitas lemah dan sedang ; (l, s)

2. 1650 2000 cm-1


serapan overtone (1)

puncak-puncak serapan kombinasi dan puncak

3. 1550 1600 cm-1

regang cincin aromatik (1,s)

4. 1450 1500 cm-1

regang cincin aromatik (s)

5. 1000 1300 cm-1

lentur C H di dalam bidang (1)

6. 600 900 cm-1

lentur C H keluar bidang (k)

Catatan : 1,s dan k kependekkan dari lemah, sedang dan kuat.


Senyawa aromatik mempunyai empat puncak serapan di daerah
frekuensi 1450 1600 cm-1, yakni kira-kira pada : 1450, 1500, 1570 dan 1600
cm-1; sekalipun belum tentu keempat-empatnya muncul dalam overtone di
daerah 1650 2000 cm-1 hanya untuk senyawa aromatik sederhana. Di dalam
senyawa aromatik yang lebih kompleks puncak-puncak kombinasi dan overtone
di daerah ini menjadi kabur dan sukar dibedakan dari puncak-puncak latarbelakang (back ground) atau puncak-puncak noise pada garis dasar (base-line).
Dalam praktek, petunjuk yang paling dapat dipercaya bagi adanya cincin
aromatik adalah adanya puncak serapan berintensitas sedang sampai kuat di
dekat 1500 cm-1 di samping puncak-puncak serapan di daerah-daerah: 30003100; 1550-1600 dan 600-900 cm-1. Akan tetapi kalau puncak bersangkutan
mendekati batas frekuensi terendah dalam berbagai frekuensi yang disebutkan
itu, maka puncak tersebut dapat membaur dengan puncak-puncak serapan yang
ditimbulkan oleh vibrasi-vibrasi lentur gugusan metilen dan gugus metil.

Ikatan rangkap dua dan/atau cincin aromatik.


C=C memiliki serapan lemah didekat 1650 cm-1 (6,1 m).Serapan medium tinggi
kuat pada daerah 1650-1450 cm-1 (6,7 m), sering menunjukkan adanya cincin
aromatik. Buktikanlah kemungkinan diatas dengan memperhatikan serapan
didaerah CH. Aromatik dan vinil CH terdapat disebelah kiri 3000 cm-1 (3,3 m).
Sedangkan CH alifatik terjadi disebelah kanan daerah tersebut.

Ikatan rangkap tiga


Ikatan rangkap tiga memiliki serapan medium dan tajam didekat 2250 cm-1 (4,5
m), serapan lemah tapi tajam didekat 2150 cm-1 (4,65 m). Ujilah CH asetilenik
didekat 3300 cm-1 (3,30 m).

Gugus Nitro
Gugus nito memiliki dua serapan kuat pada 1600 1500 cm-1 (6,25 6,67) dan
1390 1300 cm-1 (7,2 m - 7,7 m).

Hidrokarbon
Serapan utama untuk CH didekat 3000 cm-1 (3,3 m). Spektrumnya sangat
sederhana, hanya terdapat serapan lain-lain didekat 1450 cm-1 (6,90 m) dan
1375 cm-1 (7,27 m).

Kebanyakan senyawa dapat dicatat pada serapan di atas 1400 cm-1 dan
dibawah 900 cm-1. (Daerah finger print, 900-1400 cm-1, mengandung banyak
serapan yang tidak dapat ditelaah).
Gugus/kelompok fungsional jauh lebih berguna dari pada pita-pita tunggal.
Dengan perkataan lain, gugus fungsional yang memberikan banyak serapan
karakteristik biasanya dapat diidentifikasi lebih tepat dari pada gugus fungsional
yang memberikan hanya satu serapan karakteristik. Jadi keton (C=O str) lebih
sukar/diidentifikasi dari pada ester (C=O str dan CO str) ester lebih sukar
diidentifikasi dari pada amida (C=O str, N H str, N H def, dan sebagainya).

Kerangka karbon harus diperhatikan paling awal : lihat apakah alkana,


alkena, alkuna atau aromatik. (Gunakan CH str, CH def dan berbagai frekuensi
rentangan ikatan karbon-karbon). Kenyataan bahwa spektrum NMR sangat
membantu. Lihat apakah ada C=O str, jika ada ia mungkin berhubungan dengan

CH str dalam aldehida, NH str dalam amida, C-O str dalam ester dan
sebagainya. Carilah O-H str atau N-H str demikian juga C=N str. Dalam senyawa
belerang amati adanya S-H str, S=O str, dan SO2 str; dalam senyawa fosfor
lihat adanya PO str.

Anda mungkin juga menyukai