Anda di halaman 1dari 72

Bab

Silabus
VII
Perkaderan

A. Pengertian Silabus Perkaderan


Silabus merupaka jamak dari kata silabi. Silabus sendiri menurut
KBBI adalah kerangka unsur kursus pendidikan, disajikan dalam
aturan yang logis, atau dalam tingkat kesulitan yang makin
mening-kat. Pengertian ini masih sangat abstrak, tetapi ada satu
yang perlu dicermati, yakni materi dalam silabus menunjukkan
jenjang.
Kata silabus sendiri sebenarnya berasal dari Bahasa Inggris, yakni
dari kata syllabus yang artinya a list of the topics, books, etc. that
students should study in a particular subject at school or college
(daftar topik, buku, atau sebagainya, yang harus dipelajari siswa
dalam materi tertentu di sekolah ataupun kampus).
Pengertian ini lebih diperjelas lagi menurut BNSP (Badan
Nasional Standarisasi Pendidikan), bahwa silabus adalah rencana
pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok/pem-belajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus
merupakan penjabaran stan-dar kompetensi dan kompetensi dasar
ke dalam materi pokok/pem-belajaran, kegiatan pembelajaran,
dan indikator pencapaian kompe-tensi untuk penilaian.
Menurut Kurikulum 2013 Pengertian silabus adalah rencana
pembe-lajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu
yang men-cakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi

115
PEDOMAN INSTRUKTUR

pokok/pembela-jaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian,


alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan
penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam
materi pokok/pembela-jaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Silabus
merupakan seperangkat rencana dan peng-aturan tentang kegiatan
pembelajaran, pengelolaan kelas, dan peni-laian hasil belajar.
Dari pengertian-pengertian di atas maka yang dimaksud dengan
sila-bus perkaderan adalah rencana pembelajaran pada suatu
kelompok materi tertentu dalam setiap jenjang dan jenis
perkaderan yang men-cakup standar kompetensi, kompetensi
dasar, materi pokok (pokok bahasan), kegiatan pembelajaran
(meliputi strategi pembelajaran), in-dikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber bahan belajar.

B. Unsur-unsur Silabus Perkaderan


Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa unsur-
unsur yang terkandung dalam silabus meliputi;
1. Standar Kompetensi
2. Kompetensi Dasar
3. Pokok Bahasan
4. Strategi Pembelajaran
5. Penilaian
6. Alokasi waktu
7. Sumber bahan belajar
Dari tujuh unsur di atas yang belum dimasukan adalah indikator.
Dalam silabus biasanya indikator dimasukan sebagai acuan
penilaian. Oleh sebab itu dalam silabus perkaderan indikator akan
dimasukan. Karena perkaderan tidak sekompleks dunia
pendidikan, maka kom-ponen Strategi Pembelajaran (poin 4)
tidak dimasukan dalam unsur silabus, sebab disesuaikan dengan
kemampuan isntruktur dan konteks perkaderan. Begitu juga unsur
Penilaian (poin no 5) dan Alokasi Waktu (poin No 6) tidak
dimasukan dalam unsur silabus, sebab sudah distandarkan dalam

116
BAB VII SILABUS PERKADERAN

Sistem Evaluasi dan waktunya juga disa-makan menjadi 2 x 45


menit.
Berdasarkan dari hal tersebut unsur-unsur yang termuat dalam
silabus peraderan antara lain: (1) Standar Kompetensi Materi
(SKM); (2) Kompetensi Dasar (KD); (3) Indikator; (4) Pokok
Bahasan; dan (5) Sumber Bacaan. Berikut ini akan dijelaskan
masing-masing unsur sila-bus perkaderan tersebut:

1. Standar Kompetensi (SK)


Standar kompetensi adalah deskripsi pengetahuan (kognisi),
sikap (afeksi), dan keterampilan (psikomotorik), yang harus
dikuasai oleh peserta setelah mempelajari dan menerima
materi tertentu pada jenjang dan jenis perkaderan yang diikuti.
Dalam menyusun Standar Kompetensi biasanya menggunakan
kalimat, “Peserta megetahui... atau peserta memahami...”.
Kali-mat ini menunjukkan kompetensi (kemampuan) yang
harus me-reka dapatkan setelah menerima materi.

2. Kompetensi Dasar (KD)


Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk
menunjukkan bah-wa siswa telah menguasai standar
kompetensi yang telah dite-tapkan, oleh karena itulah maka
kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar
kompetensi.
Kemampuan apa saja yang harus dimiliki siswa agar standar
kompetensi materi dapat dicapai? Pertanyaan inilah yang
digu-nakan untuk mengisi unsur KD. Jawaban dari pertanyaan
ini me-rupakan KD dalam setiap materi. Dalam pengisian
tabel silabus biasanya menggunakan redaksi “Kader dapat...
ditambah kata kerja operasional”. Kata kerja operasional yang
digunakan harus sebisa mungkin menunjukan tiga aspek,
yakni kognisi, afeksi, dan psikomotorik.
3. Indikator

117
PEDOMAN INSTRUKTUR

Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai


oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator harus
dirumuskan da-lam kata kerja operasional yang terukur
(measureble) dan dapat diobservasi (diamati). Jadi indikator
merupakan KD secara spe-sifisik yang dapat dijadikan
ketercapaian hasil pembelajaran dan juga dijadikan tolak ukur
penguasaan peserta pelatihan terhadap materi tertentu yang
disampaikan.
Adapun contoh-contoh kata kerja operasional yang digunakan
sebagai berikut:
a. Aspek Kognitif
1) Knowledge (pengetahuan) seperti: Menyebutkan,
menulis-kan, mendeskripsikan, menyatakan,
mengurutkan, meng-identifikasi, mendefinisikan,
mencocokkan, menamai, melebeli, melukiskan, dan
sebagainya.
2) Comprehension (pemahaman) seperti:
Menerjemahkan, mengubah, menggeneralisasikan,
menguraikan, menulis-kan kembali, menceritakan
kembali, menyebutkan kem-bali, merangkum,
membedakan, mempertahankan, me-nyimpulkan,
mengemukakan pendapat, menjelaskan, dan
sebagainya.
3) Application (penerapan) seperti: Mengoperasikan,
meng-hasilkan, mengatasi, mengubah, menggunakan,
menun-jukkan, mempersiapkan, menghitung,
mesimulasikan, memeragakan, dan sebagainya.
4) Analysis (analisis) seperti: Menguraikan, membagi-
bagi, memilih, membedakan, mengidentifikasi,
mengklasifika-sikan, menginventarisir, dan
sebagainya.
5) Syntnesis (sintesis) seperti: Merancang, merumuskan,
mengorganisasikan, menerapkan, memadukan,
merenca-nakan, menyususn, dan sebagainya.

118
BAB VII SILABUS PERKADERAN

6) Evaluation (evaluasi) seperti: Mengkritisi,


menafsirkan, memberikan evaluasi, dan sebagainya.

b. Aspek Afektif
1) Receiving (penerimaan) seperti: Mempercayai,
memilih, mengikuti, bertanya, mengalokasikan, dan
sebagainya.
2) Responding (menanggapi) seperti: Mengonfirmasi,
menja-wab, membaca, membantu, melaksanakan,
melaporkan, menampilkan, dan sebagainya.
3) Valuing (penanaman nilai) seperti: Menginisiasi,
meng-undang, melibatkan, mengusulkan, melakukan,
dan seba-gainya.
4) Organization (pengorganisasian) seperti:
Memverifikasi, menyusun, menyatukan,
menghubungkan, memengaru-hi, dan sebagainya.
5) Characterization (karakterisasi) seperti: Menggunakan
ni-lai-nilai sebagai pandangan hidup, mempertahankan
ni-lai-nilai yang sudah diyakini, meneguhkan nilai, dan
se-bagainya.

c. Aspek Psikomotorik
1) Observing (pengamatan) seperti: Mengamati proses,
memperhatikan pada tahap-tahap sebuah perbuatan,
memberi perhatian pada sebuah artikulasi, dan
sebagai-nya.
2) Initation (peniruan) seperti: Melatih, mengubah, mem-
bongkar sebuah struktur, membangun kembali
struktur, menggunakan sebuah model, dan sebagainya.
3) Practicing (pembiasaan) seperti: Membiasakan
perilaku yang sudah dibentuknya, mengontrol
kebiasaan agar tetap konsisten, dan mensimulasikan
sesuatu.
4) Adapting (penyesuaian) seperti: Menyesuaikan model,
mengembangkan model, dan menerapkan model.

119
PEDOMAN INSTRUKTUR

4. Pokok Bahasan
Materi pokok atau dalam perkaderan disebut pokok bahasan
adalah topik-topik yang harus dipelajari peserta sebagai sarana
pencapaian kompetensi dan yang akan dinilai dengan
menggu-nakan instrumen penilaian yang disusun berdasarkan
indikator pencapaian belajar.

5. Bahan Bacaan
Bahan bacaan adalah sumber-sumber yang dapat digunakan
untuk menggali dan menyusun materi. Bahan bacaan harus
ber-kaitan dengan pokok bahasan.

C. Format Silabus Perkaderan


Berikut ini adalah format silabus perkaderan yang digunakan
beserta keterangannya;

FORMAT SILABUS MATERI


Materi : Satuan pelajaran yang diberikan dalam perkaderan. Materi disesuaikan dengan SPPM. Di
dalam SPPM telah diberi kategorisasi materi di setiap jenis dan jenjang perkaderan.
Contoh: Materi Dasar-Dasar Aqidah Islam.
Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Merupakan ringkasan materi yang berisi mengenai tujuan, ruang lingkup pembahasan, dan
capaian yang diharapkan dari materi. Contoh deskripsi materi Dasar-dasar Aqidah Islam.
Materi Dasar-dasar Aqidah Islam adalah materi yang membahas mengenai pokok-pokok
keyakinan dalam ajaran Islam, sumber, dan perbedaan-perbedaannya dengan ajaran
agama lain. Materi ini berfungsi sebagai pondasi ideologi peserta perkaderan. Materi ini
juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas beragama peserta.
Kelompok : Silahkan pilih salah satu dari 4 kategori kelompok materi: (1) Pengembangan Potensi Diri
Materi (PPD); (2) Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK); (3) Kepemimpinan dan Keorganisasian
(KK); dan (4) Pengembangan Wawasan (PW). Dalam konteks materi Dasar-dasar Aqidah
Islam masuk dalam Kelompok Materi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK).
Jenjang : BAD, BAM, dan BAP. Dalam konteks materi Dasar-dasar Aqidah Islam masuk dalam jenis
Perkaderan Utama jenjang Baitul Arqam Dasar.
Standar : Standar kompetensi adalah deskripsi pengetahuan (kognisi), sikap (afeksi), dan keteram-
Kompetensi pilan (psikomotorik), yang harus dikuasai oleh peserta setelah mempelajari dan menerima
materi tertentu pada jenjang dan jenis perkaderan yang diikuti. Standar Kompetensi (SK)
disesuaikan dengan penalaranan pada jenjang perkaderan, untuk BAD menggunakan Low
Order Thinking Skill (LOTS), BAM menggunakan Midle Order Thinking Skill (MOTS), dan
untuk DAP menggunakan High Order Thinking Skill (HOTS).
1. LOTS bercirikan: (1) Mendefinisikan sesuatu; (2) Mengidentifikasi masalah; (3)
Mendeskripsikan sesuatu; dan (4) Menjelaskan sesuatu. Contoh kalimat: Peserta
menjelaskan pengertian Islam secara terminologi dan etimologi.

120
BAB VII SILABUS PERKADERAN

2. MODS bercirikan: (1) Menjelaskan prosedur, proses, dan tahapan sesuatu kegiatan;
dan (2) Memberikan alasan terhadap tentang sesuatu. Contoh kalimat: Peserta
menjelaskan dengan baik langkah-langkah beragama yang baik dan benar.
3. HOTS bercirikan: (1) Mengevaluasi, menilai, dan menyimpulkan sesuatu; (2)
Menerapkan dan mengimplementasikan sebuah teori; (3) Mengkontekskan sebuah
gagasan; (4) Merefleksikan sesuatu; dan (5) menciptakan hal baru. Contoh kalimat:
Peserta menjelaskan cara mengimprelentasikan Aqidah Islam dalam konteks kehi-
dupan milenial seperti tidak meyakini zodiak, .tidak merayakan hari valentine, dan
sebagainya.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


Contoh LOTS:
1. Kader dapat Kognisi: Menyebutkan dan 1. Pengertian Islam Ilyas, Yunahar, 2009,
memahami pengertian menjelaskan pengertian Islam 2. Sumber Ajaran Kuliah Aqidah Islam,
Islam dari segi dan sumber-sumber ajaran Islam Yogyakarta: LPPI
bahasa dan istilah. Islam. 3. Komitmen UMY.
2. Kader dapat Afeksi (sikap): Mengakui terhadap ____________, 2009,
mengetahui sumber- Islam sebagai agama yang beragama Islam. Kuliah Akhaq,
sumber ajaran Islam benar dan dapat mengantar Yogyakarta: LPPI
sesuai dengan paham pemeluknya menuju UMY.
Muhammadiyah. keselamatan dunia dan Rahmawan, Hatib, 2013,
akhirat. Tuntunan Akhlak
Psikomotorik: Meningkatkan Islam, Yogakarta:
durasi mengkaji dan LPSI UAD.
membaca Al-Qur’an dan Hamka, 1982,
Hadis dalam kehidupan Pendidikan Agama
sehari-hari. Islam, Jakarta: Bulan
Bintang.
Contoh MOTS:
1. Kader dapat Kognisi: Menyebutkan 1. Pengertian Islam Ilyas, Yunahar, 2009,
membandingan cara perbedaan dan persamaan 2. Sumber Ajaran Kuliah Aqidah Islam,
beragama umat Islam dasar-dasar dan sumber Islam Yogyakarta: LPPI
dengan agama ajaran setiap agama yang ada 3. Komitmen UMY.
lainnya. di dunia. terhadap Ajaran ____________, 2009,
2. Kader dapat Afeksi (sikap): Mengakui Islam. Kuliah Akhaq,
mengklasifikasikan keunggulan ajaran Islam Yogyakarta: LPPI
sumber-sumber dibandingkan dengan agama UMY.
ajaran setiap agama. lainnya. Rahmawan, Hatib, 2013,
Psikomotorik: Menyusun Tuntunan Akhlak
daftar kegiatan yang dapat Islam, Yogakarta:
meningkatkan kualitas LPSI UAD.
kerberagamaan. Hamka, 1982,
Pendidikan Agama
Islam, Jakarta: Bulan
Bintang.

Contoh HOTS
1. Kader dapat Kognisi: Menginventarisir 1. Pengertian Islam Ilyas, Yunahar, 2009,
mengoreksi sistem sistem keyakinan agama lain 2. Sumber Ajaran Kuliah Aqidah Islam,
keyakinan agama lain yang tidak rasional dan tidak Islam Yogyakarta: LPPI
yang tidak rasional. sejalan dengan ilmu 3. Komitmen UMY.

121
PEDOMAN INSTRUKTUR

2. Kader dapat meguji pengetahuan. terhadap Ajaran ____________, 2009,


tingkat akurasi dan Afeksi (sikap): Mengakui Islam. Kuliah Akhaq,
otentisitas sumber- keunggulan ajaran Islam Yogyakarta: LPPI
sumber ajaran setiap dibandingkan dengan agama UMY.
agama. lainnya. Rahmawan, Hatib, 2013,
Psikomotorik: Menyusun Tuntunan Akhlak
daftar kegiatan yang dapat Islam, Yogakarta:
meningkatkan kualitas LPSI UAD.
kerberagamaan. Hamka, 1982,
Pendidikan Agama
Islam, Jakarta: Bulan
Bintang.

D. Silabus Perkaderan Utama


1. Kelompok Materi Pengembangan Potensi Diri (PPD)
Materi : Mengenal dan Mencari Potensi Diri (Who am I?)
Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Sebagian besar peserta pada Baitul Arqam Dasar adalah individu pada masa periode
dewasa awal (early adult). Pada fase ini krisis kepribadian yang dialami adalah
identitas diri, atau pengakuan dari lingkungan. Materi ini berfungsi untuk membentuk
kepri-badian, khususnya dalam menemukan identitas. Siapa diriku? Apa yang harus
aku lakukan dengan kemampuanku. Hal inilah yang menjadi fokus dari materi ini.
Kelompok Materi : Pengembangan Potensi Diri (PPD)
Jenjang : BAD
Standar : 1. Peserta memahami pengertian potensi dan bakat.
Kompetensi 2. Peserta mengetahui manfaat dari mengenali diri sendiri dalam kehidupan.
3. Peserta mengidentifikasi bakat dan potensi yang dimilikinya sendiri.
4. Peserta mengetahui cara-cara untuk mengembangkan bakat dan potensi pada diri
sendiri.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Membedakan ciri-ciri bakat  Pengertian  Ahmad Dzikran, 2017.
menjelaskan dan potensi diri. potensi dan Kuasai Dirimu:
perbedaan bakat dan  Menginventarisir manfaat bakat Panduan Membangun
potensi diri. dari mengenali bakat dan  Manfaat Mind-set dan Mental
 Peserta dapat potensi diri serta fungsinya mengenal Sukses, Jakarta:
merasakan manfaat dalam kehidupan. potensi dan Penerbit Gemilang.
mengenali potensi diri  Mensimulasikan proses bakat diri sendiri.  Slamet Wiyono, 2013,
dalam kehidupan. pengenalan diri,  Penggunaan Manajemen Potensi
 Peserta dapat menemukan bakat, dan instrumen untuk Diri, Grasindo Jakarta.
mengidentifikasi bakat potensi yang ada dalam menemukan  Agus Suryo Sulaiman,
dan potensi yang diri sendiri. bakat dan 2010. The Quantum
dimilikinya sendiri.  Membuat lis kegiatan yang potensi diri. Success, Jakarta:
 Peserta dapat mendukung  Strategi Elex Media
menyusun langkah- pengembangan potensi pengembangan Komputindo.
langkah diri. potensi diri.
pengembangan diri
sendiri.

Materi : Evaluasi Diri dan Perencanaan Masa Depan (Life Mapping)


Jumlah JPL : 2 x 45 menit

122
BAB VII SILABUS PERKADERAN

Deskripsi : Banyak pemuda tidak memiliki tujuan hidup jelas, cita-cita yang terlalu sederhana,
padahal dia memiliki segudang bakat dan potensi yang luar biasa. Materi ini mengajak
peserta perkaderan untuk membuat orientasi hidup yang dahsyat dan mengajarkan
langkah-langkah untuk mencapai tujuan hidup tersebut. Perlu diketahui tidak memiliki
rencana hidup sama saja merencanakan kegagalan dalam hidup.
Kelompok Materi : Pengembangan Potensi Diri (PPD)
Jenjang : BAD
Standar : 1. Peserta mengetahui manfaat melakukan evaluasi diri.
Kompetensi 2. Peserta mengetahui proses melakukan evaluasi diri.
3. Peserta menyadari manfaat memiliki cita-cita dan tujuan hidup.
4. Peserta dapat membuat perencanaan hidup jangka pendek dan jangka panjang.
5. Peserta dapat mengidentifikasi langkah-langkah strategis dan pragmatis dalam me-
nyusun perencanaan hidup.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Mensimulasikan  Pengertian dan  Muhamamad Busro,
melakuan evaluasi evaluasi diri terkait manfaat evaluasi 2018, Teori-teori
diri. tujuan hidup. diri dalam Manajemen Sumber
 Peserta dapat  Membuat daftar manfaat kehidupan. Daya Manusia,
menyadari dan dari adanya evaluasi diri.  Menentuan tujuan Jakarta: Prenamedia
memotivasi diri untuk  Menentukan tujuan hidup.  Munif Chatib, tt,
merencanakan hidup yang lebih  Membuat life Sekolahnya manusia:
kesuksesan hidup. bermakna. mapping untuk Sekolah Berbasis
 Peserta dapat  Menyusun serangkaian menentukan tujuan Multiple, Intelligences
mereorientasi dan kegiatan yang dapat hidup. di Indonesia, Jakarta:
membuat mendorong tercapainya Mizan.
perencanaan hidup tujuan hidup.  Azzaini, Jamil, 2013,
yang terukur. On, Bandung:
 Peserta dapat Mizania.
menyusun langkah-  Iriyanto, HD, 2015,
langkah dalam Life Metamorphosis:
pencapaian tujuan Kuat Tekadnya
hidup. Dahsyat
Perubahannya,
Jakarta: Republika.

Materi : Merubah Mindset Kalah Menjadi Pemenang


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Banyak pemuda tidak memiliki mental yang kuat. Hal itu disebabkan karena mindset
yang dibangun selama ini adalah mental orang kalah. Padahal dalam kepribadian
dibentuk dari cara berpikir. Materi ini mengajarkan pada peserta untuk menyusun
meng-install kembali mindset berpikir peserta menjadi seorang pemenang.
Kelompok Materi : Pengembangan Potensi Diri (PPD)
Jenjang : BAD
Standar : 1. Peserta mengetahui pentingnya merubah mindset berpikir dan hubungannya
Kompetensi dengan pembentukan kepribadian.
2. Peserta melakukan proses membentuk kembali mindset berpikir dari yang biasa
menjadi luar biasa, dari yang bermental kalah menjadi bermental pemenang.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Mengidentifikasi karakter-  Pengertian  Adi W. Gunawan,
menjelaskan karakter dan sikap-sikap kepribadian dan 2007, The Secret of

123
PEDOMAN INSTRUKTUR

hubungan mindset yang menunjukan seorang mindset berpikir. Mindset, Jakarta:


berpikir dengan looser (kalah).  Mengidentikasi Gramedia.
pembentukan  Menunjukan karakter dan karakter dan  M. Yunus S.B., 2014,
kepribadian sikap-sikap yang kepribadian yang Mindset Revolution
seseorang. menunjukan seorang juara kalah dan Yogyajarta: Jogja
 Peserta dapat menata (the winner). menang. Bangkit Publisher.
kembali mindset  Menyusun kembali  Menyusun  Joseph Murphy, 2015,
berpikir kalah menjadi kerangka berpikir menjadi kembali kerangka Keajaiban Kekuatan
pemenang. seorang pemenang (the berpikir sebagai Pikiran, Jakarta:
winner). pemenang (the Serambi.
winner).

Materi : Memulai Usaha dari Zero Menjadi Hero


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Kebangkitan sebuah negara sebenarnya terletak dari jumlah pengusahanya. Paling
tidak 20% dari penduduk sebuah negara berprofesi sebagai pengusaha. Pemuda
Muhamamdiyah bercita-cita memproduksi pengusaha muda. Materi ini menjadi pintu
gerbang dalam menanmkan semangat enterprenership kepada peserta perkaderan.
Kelompok Materi : Pengembangan Potensi Diri (PPD)
Jenjang : BAD
Standar : 1. Peserta dapat menjelaskan pengertian enterprenership.
Kompetensi 2. Peserta dapat menentukan peluang usaha yang dapat dilakukan dirinya sendiri.
3. Peserta dapat membuat rencana usaha sederhana.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Mendefiniskan pengertian  Pengertian  Dini Hertita, 2018,
menjelaskan enterprener. enterprenership. Setiap Pebisnis Harus
pengertian  Menjelaskan manfaat  Manfaat menjadi Punya Buku Ini!,
enterprener. menjadi seorang seorang pebisnis Jakarta: Elex Media
 Peserta dapat enterprener. muda. Komputindo
menjelaskan manfaat  Menentukan peluang  Strategi  Johny Rusly, 2014,
menjadi seorang bisnis yang mampu menentukan Jadi, Anda Ingin
enterprener. dilakukan diri sendiri. bisnis dan usaha Menjadi Pengusaha?,
 Peserta dapat  Menyusun perencanaan bagi pemula. Jakarta: Elex Media
menentukan peluang dan proyeksi bisnis secara  Perencanaan Komputindo
usaha yang dapat sederhana. dan proyeksi  Hery, 2018,
dilakukannya. bisnis. Perencanaan Bisnis,
 Peserta dapat Jakarta: Grasindo
membuat rencana
usaha sederhana dan
proyeksi bisnis yang
akan didapat.

Materi : Nikmatnya Menggaji Diri Sendiri


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Dalam berbisnis terkadang seseorang mengalami kendala seperti terlalu lama berada
pada keadaan yang statis. Usaha tidak maju-maju, sudah berjalan bertahun-tahu tidak
ada perubahan. Materi kali ini mengajari peserta perkaderan agar dapat men-scale up
usahannya menjadi lebih baik dan dinamis.
Kelompok Materi : Pengembangan Potensi Diri (PPD)
Jenjang : BAM
Standar : 1. Peserta mengetahui pentingnya kemandirian usaha dalam pembangunan bangsa.

124
BAB VII SILABUS PERKADERAN

Kompetensi 2. Peserta memahami langkah-langkah dan strategi meningkatkan (menaikan level


usaha/scale up) usaha.
3. Peserta menguasai cara menaikan omset dan pendapatan usaha melalui digital
marketing.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Membuat daftar list  Pentingnya  Didip Diandra, 2016,
menjelaskan manfaat memiliki usaha memiliki usaha Strategi Membangun
pentingnya secara mandiri. mandiri. Bisnis Mandiri
kemandirian usaha  Memilih opsi menjadi  Nikmatnya Jakarta: Gramedia.
dalam pembangunan pengusaha ketimbang menggaji diri  Basuki Surodjo, 2019,
bangsa. menjadi karyawan. sendiri, Yang Muda Yang
 Peserta dapat  Menyusun daftar aktivitas ketimbang jadi Kaya: Fondasi Bisnis
menyusun strategi dan kegiatan yang dapat manusia gajian. untuk Menjadi
dalam menaikan level meningkatkan usaha  Cara Enterprener Handal,
usaha dari level usahanya sendiri. meningkatkan Jakarta: Elex Media
terendah meningkat  Mengoperasikan beberapa (scale-up) usaha. Komputindo.
menjadi level media digital untuk  Strategi jitu  Kasmir, S.E., M.M.,
menengah bahkan kegiatan marketing dan digital marketing. 2015, Studi
atas. inovasi bisnis. Kelayakan Bisnis:
 Peserta dapat Edisi Revisi, Jakarta:
menyusun Kencana.
serangkaian aktivitas  Reza Rifanto, 2018, 9
dengan media digital Pemborosan yang
untuk meningkatkan Membunuh Profit,
omset dan Jakarta: Elex Media
pendapatan. Komputindo.

Materi : Sukses Muda, Tunggu Apalagi!


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Pemuda memiliki potensi dan daya dobrak yang luar biasa. Sejarah telah mencatat
perubahan-perubahan besar di dunia ini banyak dilakukan oleh anak muda. Namun
sayang kebanyakan anak muda masih terlena dengan keadaan, tdak punya visi
besar, dan mental yang kerdil. Materi ini mencoba mendobrak kepribadian pemuda
agar memiliki mental tangguh dan pejuang.
Kelompok Materi : Pengembangan Potensi Diri (PPD)
Jenjang : BAM
Standar : 1. Peserta menyadari pentingnya sukses di waktu muda dan memanfaatkan
Kompetensi kesempatan di waktu muda dengan sebaik-baiknya.
2. Peserta memahami krisis-krisis masa muda awal (early adult) beserta solusinya.
3. Peserta menguasai faktor-faktor yang menyebabkan anak muda dapat sukses.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menyebutkan keuntungan  Pengertian  Yasa Singgih, 2015,
menjelaskan sukses di waktu muda sukses dalam Never Too Young to
pentingnya sukses di ketimbang di waktu tua. kehidupan. Become a Billionaire,
usia muda ketimbang  Menemukan faktor-faktor  Sukses di waktu Jakarta: Elex Media
saat tua. penghambat dalam diri muda Komputindo.
 Peserta dapat yang dapat menunda  Faktor  Rhenald Kasali, 2010,
mengidentifikasi kesuksesan. penghambat Wirausaha Muda
faktor-faktor yang  Menyusun faktor-faktor kesuksesan Mandiri, Volume 1,
menghambat diri yang mendorong anak hidup di waktu Jakarta: Gramedia.

125
PEDOMAN INSTRUKTUR

untuk meraih muda sukses dari kisah muda.  Billy Boen, 2009,
kesuksesan di waktu dan pengalaman anak-  Faktor-faktor Young on Top: 30
muda serta anak muda sukses. yang dapat Rahasia Sukses di
memberikan solusi- mendorong dan Usia Muda, Jakarta:
solusi yang kongkrit. mempercepat Gagas Media
 Peserta dapat kesuksesan  Eileen Rachman,
menemukan seseorang di 2016, Sukses Jadi
penyebab kesuksesan waktu muda. Nomor 1, Jakarta:
anak-anak muda yang Gramedia.
sukses di usia muda.

Materi : Etos Kerja Menurut Islam


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Islam memiliki semangat dan etos kerja yang luar biasa. Namun kebanyakan muslim
dalam bekerja tidak berpegang pada spirit Islam. Materi ini akan menyajikan spirit dan
etos kerja seorang Muslim. Prinsip-prinsip bekerja dalam Islam dapat memberikan
pengaruh dan perubahan yang luar biasa dalam kehidupan.
Kelompok Materi : Pengembangan Potensi Diri (PPD)
Jenjang : BAM
Standar : 1. Peserta mengetahui pengertian etos kerja menurut Islam.
Kompetensi 2. Peserta mengetahui hubungan kualitas kerja dan rezeki.
3. Peserta memahami prinsip-prinsip bekerja menurut Islam.
4. Peserta memahami bentuk-bentuk sikap ihsan dalam bekerja.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Peserta mendesripsikan  Etos kerja  Toto Tasmara, 2002,
menjelaskan etos kerja menurut Islam. menurut Islam Membudayakan Etos
pengertian etos kerja  Membuat skema hubungan  Hubungan Kerja Islami, Jakarta:
menurut Islam. antara kualitas bekerja kualitas bekerja Gema Insani Press.
 Peserta dapat dengan rezeki yang dengan besarnya  Imam Robandi, 2016,
menjelaskan didapat seseorang. rezeki Etos Sakura,
hubungan kualitas  Mengidentifikasi prinsip-  Etika bekerja Yogyakarta: Penerbit
kerja dengan rezeki prinsip bekerja dalam dalam Islam. Andi.
yang didapat. Islam.  Pengertian ihsan  Eko Jalu santoso,
 Peserta dapat  Mendefinisikan pengertian  Ihsan dalam 2014, Good Ethos: 7
mengidentifikasi ihsan. bekerja. Etos Kerja Terbaik
prinsip-prinsip bekerja  Mencontohkan bentuk- dan Mulia, Jakarta:
dalam Islam. bentuk ihsan dalam Elex Media
 Peserta dapat bekerja. Komputindo.
memberikan contoh  Yusuf Sutanto, 2007,
bentuk-bentuk Kearifan Timur dalam
perbuatan ihsan Etos Kerja dan Seni
dalam bekerja. Memimpin, Jakarta:
Kompas Media.

Materi : Inovasi Bisnis di Era Disrupsi dan Revolusi Industri 5.0.


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Di era disrupsi dan revolusi industri seperti sekarang, bisnis kreatif dan inovatif adalah
yang paling kuat bertahan. Banyak berbagai usaha yang tidak kreatif dan inovatif tiba-
tiba gulung tikar. Kader Pemuda Muhammadiyah di level wilayah dan nasional harus
mengusai ilmu ini agar mampu menciptakan sebuah usaha yang kuat. Karena alasan
itulah materi ini harus diberikan di perkaderan.

126
BAB VII SILABUS PERKADERAN

Kelompok Materi : Pengembangan Potensi Diri (PPD)


Jenjang : BAP
Standar : 1. Peserta memahami pengertian inovasi bisnis dan bisnis kreatif.
Kompetensi 2. Peserta mengetahui manfaat inovasi dalam bisnis.
3. Peserta mengetahui ciri-ciri era disrupsi dan revolusi industri 5.0.
4. Peserta menemukan peluang bisnis di era disrupsi dan revolusi industri 5.0.
5. Peserta membuat sebuah perencanaa bisnis inovatif dan kreatif di era disrupsi dan
revoluasi industri 5.0.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Mendefinisikan inovasi dan  Bisnis kreatif dan  Oleh Fajrillah, dkk.,
menjelaskasn kreativitas secara benar. inovatif di era 2020, Smart
pengertian inovasi  Memberikan contoh dari revolusi industri Entrepreneurship:
dan kreativitas dalam inovasi dan kreativitas 5.0. Peluang Bisnis Kreatif
dunia usaha. dalam kehidupan bisnis  Contoh-contoh & Inovatif di Era
 Peserta dapat dan usaha. bisnis kreatif dan Digital, Medan:
menjelaskan bentuk-  Mengidentifikasi ciri era inovatif di era Yayasan Kita Menulis.
bentuk inovasi bisnis revolusi industri 5.0. revolusi industri.  Ananda Sabil
dan bisnis kreatif.  Menyusun rangkain  Pilot project Hussein, 2018,
 Peserta dapat rencana bisnis inovatif dan bisnis kreatif dan Metode Design
mengidentifikasi kreatif. inovatif di Thinking untuk
perubahan zaman revolusi industri Inovasi Bisnis,
terutama revolusi 5.0. Malang: UBPress.
industri 5.0.  Anis Uzzaman, 2015,
 Peserta dapat Startup Pedia,
membuat pilot proyek Yogyakarta: Bentang
sederhana bisnis Pustaka.
kreatif dan inovatif
yang cocok dengan
revolusi industri 5.0.

2. Materi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK)


Materi : Dasar-dasar Aqidah Islam
Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Aqidah adalah sistem keyakinan dalam beragama. Dalam dunia modern ternyata
bentuk kesyirikan juga ikut berubah mengikuti perkembangan zaman. Oleh sebab itu
peserta perkaderan harus dibekali dengan pemahaman aqidah yang kuat agar tidak
mudah terjebak pada hal-hal yang merusak aqidah.
Kelompok Materi : Pengembangan Potensi Diri (PPD)
Jenjang : BAD
Standar : 1. Peserta memahami pengertian aqidah Islam secara bahasa dan istilah.
Kompetensi 2. Peserta mengetahui sumber-sumber aqidah Islam.
3. Peserta memahami bentuk-bentuk perbuatan yang dapat merusak aqidah.
4. Peserta memahami perbedaan aqidah Islam dengan agama-agama lain.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menyebutkan pengertian  Pengertian  Yunahar Ilyas, 1992,
menjelaskan aqidah secara bahasa dan aqidah secara Kuliah Aqidah Islam,
pengertian aqidah istilah dengan tepat dan bahasa dan Yogyakarta: LPPI
secara bahasa dan benar. istilah. UMY.
istilah.  Menyebutkan sumber-  Sumber aqidah  Pimpinan Pusat
 Peserta dapat sumber aqidah Islam dari Muhammadiyah,

127
PEDOMAN INSTRUKTUR

menyebutkan sumber- Al-Qur’an dan As-Sunnah Islam. 2015, Pedoman


suber aqidah Islam As-Shahihah Al-Maqbullah.  Persoalan- Hidup Islami Warga
secara benar.  Mengindentifikasi persoalan aqidah Muhammadiyah,
 Peserta dapat perbuatan-perbuatan di era kekikinian. Yogyakarta: Suara
memberikan contoh kekinian yang dapat  Aqidah Islam dan Muhammadiyah.
perbuatan-perbuatan merusak aqidah. agama-agama  Imran Nasri, (Peny).,
yang dapat merusak  Mengklasifikasikan lainnya di dunia. 2017, Manhaj
aqidah di era berbagai perbedaan dan Gerakan
kekinian. persamaan aqidah Islam Muhammadiyah:
 Peserta dapat dengan agama-agama Ideologi, Khittah, dan
membedakan aqidah lainnya. Langkah, Yogyakarta:
Islam dengan agama- Suara
agama lain. Muhammadiyah

Materi : Peran Tauhid dalam Kehidupan


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Keyakinan seseorang kepada Tuhan harus diwujudkan dalam sikap dan perbuatan.
Dalam bertauhid ada tiga jenis pembagian tauhid yang sekaligus menunjukan tiga
ranah implementasi tauhid tersebut. Materi ini menekankan pada cara-cara
menghayati tauhid dalam kehidupan yang terdiri dari tiga aspek tersebut.
Kelompok Materi : Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK)
Jenjang : BAD
Standar : 1. Peserta dapat menjelaskan pengertian tauhid dari segi bahasa dan istilah.
Kompetensi 2. Peserta dapat menjelaskan pembagian tauhid, yakni tauhid rububiyah, uluhiyah,
dan mulkiyah.
3. Peserta dapat memberikan contoh perbuatan dalam kehidupan sehari-hari yang
merepresentasikan pembagian tauhid.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Memberikan definisi  Pengertian tauhid  Yunahar Ilyas, 1992,
menjelaskan pengetian tauhid secara dari segi bahasa Kuliah Aqidah Islam,
pengertian tauhid bahasa dan istilah. dan istilah. Yogyakarta: LPPI
secara bahasa dan  Menyebutkan pembagian  Pembagian UMY.
istilah. tauhid, mulai dari tauhid tauhid,  Pimpinan Pusat
 Peserta dapat rububiyah, uluhiya, dan rububiyah, Muhammadiyah,
menyebutkan mulkiyah secara tepat. uluhiyah, dan 2015, Pedoman
pembagian tauhid dan  Memberikan contoh mulikiyah. Hidup Islami Warga
memberikan contoh perbuatan di setiap  Contoh-contoh Muhammadiyah,
masing-masing pembagian tauhid tersebut. perbuatan yang Yogyakarta: Suara
pembagian tersebut. mencerminkan Muhammadiyah.
tiga jenis tauhid.  Imran Nasri, (Peny).,
2017, Manhaj
Gerakan
Muhammadiyah:
Ideologi, Khittah, dan
Langkah, Yogyakarta:
Suara
Muhammadiyah

Materi : Sejarah dan Ideologi Muhammadiyah


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Perkaderan adalah gerbang awal peserta mengenal Muhammadiyah. Oleh sebab itu

128
BAB VII SILABUS PERKADERAN

setiap peserta harus memahami sejarah ideologi Muhammadiyah secara baik. Pada
materi ini peserta diharapkan dapat membedakan identitas Muhammadiyah dengan
organisasi lainnya.
Kelompok Materi : Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK)
Jenjang : BAD
Standar : 1. Peserta memahami faktor-faktor yang melatarbelakangi lahirnya Muhammadiyah.
Kompetensi 2. Peserta mengetahui pengertian ideologi Muhammadiyah menurut MKCH.
3. Peserta memahami perbedaan Muhammadiyah dengan gerakan Islam lainnya.
4. Peserta memahami masalah-masalah ideologi yang terjadi dalam organisasi.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menyebutkan faktor  Pengertian  Haedar Nashir, 2006,
menjelaskan faktor internal dan eksternal ideologi dan Meneguhkan ideologi
eksternal dan internal kelahiran Muhammadiyah. contoh-contoh Gerakan
kelahiran  Mendefinisikan dan ideologi dunia. Muhammadiyah,
Muhammadiyah. memberikan contoh format  Ideologi Yogyakarta: Suara
 Peserta dapat ideologi-ideologi di dunia, Muhamamdiyah Muhammadiyah.
menjelaskan dan ideologi menurut MKCH.  Haedar Nashir, 2010,
pengertian ideologi Muhammadiyah  Karakteristik Muhammadiyah
baik secara umum berdasarkan MKCH. gerakan Gerakan Pembaruan,
dan menurut  Membedakan karakteristik Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara
pandangan yang gerakan Muhammadiyah  Problematika Muhammadiyah.
terdapat dalam dengan gerakan Islam organisasi dan  Musthafa Kamal
MKCH. lainnya yang ada di ideologi Pasha, 2000,
 Peserta dapat Indonesia. Muhammadiyah. Muhammadiyah
membedakan ciri  Mencontohkan kasus- sebagai Gerakan
gerakan kasus yang menjadi bagian Islam dalam
Muhammadiyah dari masalah ideologi dan Perspektif Historis
dengan gerakan Islam organisasi di tubuh dan Ideologis,
lainnya. Muhammadiyah. Yogyakarta: LPPI
 Peserta dapat UMY.
mengidentifikasi  Imran Nasri, (Peny).,
permasalahan yang 2017, Manhaj
terdapat di tubuh Gerakan
Muhammadiyah. Muhammadiyah:
Ideologi, Khittah, dan
Langkah, Yogyakarta:
Suara
Muhammadiyah.

Materi : Paham Agama dalam Muhammadiyah


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Dalam prakteknya Muhammadiyah berhasil membangun konstruksi keilmuannya
sendiri, khususnya dalam bidang studi agama. Konstruksi keilmuan ini kemudian
dalam perjalannya menjadi sebuah entitas atau paham agama, tetapi bukan agama
baru. Materi Paham Agama Menurut Muhammadiyah merupakan sebuah narasi yang
menjelaskan kosntruksi keilmuan tersebut.
Kelompok Materi : Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK)
Jenjang : BAM
Standar : 1. Peserta mengetahui maksud dari istilah paham agama dalam Muhammadiyah.
Kompetensi 2. Peserta memahami sumber-sumber rujukan hukum Islam menurut

129
PEDOMAN INSTRUKTUR

Muhammadiyah.
3. Peserta memahami pengertian tarjih dan ijtihad jama’i dalam tarjih.
4. Peserta memahami metode dan langkah-langkah Muhammadiyah dalam memu-
tuskan sebuah perkara dan masalah agama.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menjelaskan pengertian  Paham agama  Asjmuni
menjelaskan paham agama dalam dalam Abdurrahman, 2002,
pengertian paham Muhammadiyah. Muhammadiyah. Manhaj tarjih
agama dalam  Mendeskripsikan sumber-  Sumber-sumber Muhammadiyah:
Muhammadiyah sumber hukum Islam yang hukum Islam Metodologi dan
dengan tepat. digunakan Muhammadiyah yang digunakan Aplikasi, Yogyakarta:
 Peserta dapat dalam memutuskan Muhammadiyah Pustaka Pelajar.
menjelaskan sumber- perkara.  Metode tarjih  Syamsul Anwar, 2020,
sumber hukum Islam  Mencontohkan langkah- dalam penentuan Islam, Ilmu, dan
yang digunakan langkah dalam hukum Islam. Kebudayaan,
Muhammadiyah pengambilan hukum Islam  Pengertian, Yogyakarta: UAD
dalam memutuskan menurut Muhammadiyah. model, dan Press.
perkara agama.  Mendeskipsikan prosedur ijtihad  Syamsul Anawar,
 Peserta dapat keunggulan metode tarjih dalam Studi Hukum Islam
menjelaskan yang digunakan dalam Muhammadiyah. Bagian II, 2020,
pengertian tarjih dan Muhammadiyah. Yogyakarta: UAD
prosedur penentukan  Menceritakan kembali Press.
hukum Islam menurut proses lahirnya ijtihad
Muhammadiyah. terhadap sebuah kasus
 Peserta dapat yang terjadi di
menjelaskan Muhammadiyah.
pengertian ijtihad dan
model ijtihad yang
digunakan
Muhammadiyah.

Materi : Muhammadiyah dalam Pasar Ideologi Gerakan Keislaman


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Banyak kader Pemuda Muhammadiyah di levek grass root yang gamang dengan
identitas Muhammadiyah. Mereka tidak dapat membedakan gerakan Muhammadiyah
dengan gerakan keislaman lainnya. Salah satu penyebabnya adalah karena para
kader tidak menguasai peta bumi gerakan keislaman di Indonesia. Materi ini
disampaikan kepada kader untuk menjelaskan itu semua.
Kelompok Materi : Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK)
Jenjang : BAM
Standar : 1. Peserta mengetahui peta gerakan-gerakan Islam yang berada di Indonesia.
Kompetensi 2. Peserta memahami relasi dan hubungan Muhammadiyah dengan gerakan-gerakan
Islam yang berada di Indonesia.
3. Peserta memahami peluang dan tantangan ideologi gerakan Muhammadiyah di
antara gerakan-gerakan Islam.
4. Peserta memahami sikap dan kebijakan Muhammadiyah dalam konteks pasar
ideologi gerakan keislaman di Indonesia.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Membuat mind map  Peta gerakan  Haedar Nashir, 2006,

130
BAB VII SILABUS PERKADERAN

mendeskripsikan peta gerakan Islam di keislaman di Meneguhkan ideologi


gerakan Islam di Indonesia. Indonesia, Gerakan
Indonesia, mulai dari  Membandingkan ideologi, tujuan, Muhammadiyah,
karakter dan karakteristik gerakan dan gerakan. Yogyakarta: Suara
sejarahnya. Muhammadiyah dengan  Posisi Muhammadiyah.
 Peserta dapat gerkan Islam di Indonesia Muhamadiyah di  Haedar Nashir, 2006,
menjelaskan identitas lainnya, yang meliputi, visi, antara gerakan- Manifestasi Gerakan
gerakan misi, model, dan paham gerakan Islam Tarbiyah: Bagaimana
Muhammadiyah, keagamaannya. yang ada di Sikap
persamaan dan  Menginventarisir masalah- Indonesia. Muhammadiyah?
perbedaannya masalah di lapangan yang  Problem dan Yogyakarta: Suara
dengan gerakan Islam berhubungan dengan tantangan Muhammadiyah.
lainnya. Muhammadiyah terahadap Muhammadiyah  Haedar Nashir, 2010,
 Peserta dapat gerakan Islam lainnya. di antara Muhammadiyah
mengidentifikasi  Mencontohkan sikap dan gerakan-gerakan Gerakan Pembaruan,
problem dan kebijakan yang diambil Islam lainnya, Yogyakarta: Suara
tantangan Muhammadiyah dalam mulai dari Muhammadiyah.
Muhammadiyah di merespons gerakan- ideologi,  Ahmad Syafii Ma’arif,
antara gerakan Islam gerakan Islam lainnya di gerakan, dan 1993, Peta Bumi
di Indonesia. Indonesia. kebangsaan. Intelektualisme Islam
 Peserta dapat  Sikap di Indonesia,
mencontohkan sikap- Muhammadiyah Yogyakarta: Mizan.
sikap Muhammadiyah dalam  Muhamamd Iqbal,
terhadap gerakan- merespons 2015, Pemikiran
gerakan Islam di perbedaan Politik Islam, Jakarta:
Indonesia. gerakan Kencana.
keislaman di  M. Zaki Mubarak,
Indonesia. 2008, Genealogi
Islam Radikal di
Indonesia: Gerakan,
Pemikiran, dan
Prospek Demokrasi,
Jakarta: LP3ES.

Materi : Metode Pemahaman Agama Islam


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Metode dalam memahami agama Islam sangat berpengaruh dalam prilaku, sikap, dan
pemikiran keagamaan. Islam menegaskan bahwa dalam memahami agama harus
bersikap terbuka dan moderat. Jika agama dipahami dengan cara fanatik, maka akan
menyebabkan kekakuaan dalam beragama. Materi ini memberikan pemahaman
beragama yang benar, yakni sikap washatiyah dalam beragama.
Kelompok Materi : Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK)
Jenjang : BAM
Standar : 1. Peserta mengetahui penyebab terjadinya perbedaan pemahaman dan praktek
Kompetensi dalam beragama.
2. Peserta memahami peta dan karakter umat Islam dalam konteks memahami
agama, yakni antara modernis-tradisionalis, tekstualis-kontekstualis, strukturalis-
kultural, dan sebagainya.
3. Peserta memahami gagasan Islam washatiyah.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Mengidentifikasi penyebab  Peta pemikiran  M Quraish Shihab,
menjelaskan terjadinya perbedaan umat Islam, 2019, Wasathiyyah

131
PEDOMAN INSTRUKTUR

penyebab terjadinya pemikiran di kalangan modernis- Wawasan Islam


perbedaan umat Islam. tradisionalis, tentang Moderasi
pemahaman dalam  Memetakan dan tekstualis- Beragama. Jakarta
agama. memberikan contoh kontekstualis, Lentera Hati.
 Peserta dapat pemikiran umat Islam dan strukturalis-  Mu’ti, Abdul dan Azaki
menjelaskan peta dalam tiga model, kulturalis. Khoirudin, 2019,
pemikiran umat Islam, modernis-tradisionalis,  Sebab-sebab Beragama yang
modernis- tekstualis-kontekstualis, terjadinya Mencerahkan:
tradisionalis, dan strukturalis-kulturalis. perbedaan Risalah Pemikiran
tekstualis-  Memberikan contoh sikap pemikiran. Tanwir
kontekstualis, dan positif dalam melihat  Sikap-sikap ihsan Muhammadiyah,
strukturalis-kulturalis. perbedaan pemikiran. dalam melihat Yogyakarta: Majelis
 Peserta dapat  Merumuskan cara perbedaan Pustaka dan Informasi
menyikapi perbedaan beragama washatiyah pemikiran. PP Muhammadiyah.
pemikiran umat Islam dalam kehidupan.  Rumusan Islam  Majelis Pendidikan
dengan bijaksana washatiyah. Kader PP
dengan prinsip-prinsip Muhammadiyah,
washatiyah. 2018, Materi Baitul
Arqam
Muhammadiyah,
Yogyakarta: MPK PP
Muhammadiyah.
 Yusuf Qhardawi,
1990, Al-Shahwah al-
Islâmiyyah bayna al-
Ikhtilâf al-Masyrû‘ wa
al-Tafarruq al-
Mazmûm. Kairo: Dâr
al-Syurûq

Materi : Manhaj Tarjih Muhammadiyah


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Dalam Muhammadiyah, Majelis Tarjih dan Tajdid menempati kedudukan yang
penting. Sebab reproduksi pemahaman agama di internal Muhammadiyah lahir dari
lembaga ini. Oleh sebab itu, peserta perkaderan harus dikenalkan konsep tarjih dalam
makna pemikiran, bukan kelembagaan. Agar peserta dapat memahami proses
perumusan hukum Islam dalam Muhammadiyah.
Kelompok Materi : Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK)
Jenjang : BAP
Standar : 1. Peserta memahami pengertian tarjih dan prinsip-prinsip ketarjihan dalam
Kompetensi menentukan hukum Islam.
2. Peserta menguasai langkah-langkah dan prosedur dalam memutuskan hukum
Islam menurut tarjih.
3. Peserta mengetahui contoh analisis produk tarjih Muhammadiyah.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menyebutkan pengertian  Pengertian tarjih  Asjmuni
menjelaskan tarjih dan prinsip-prinsip  Prinsip-prinsip Abdurrahman, 2002,
pengertian tarjih dan ketarjihan dengan benar. ketarjihan. Manhaj tarjih
prinsip-prinsi  Mengidentifikasi persoalan  Metode Muhammadiyah:
ketarjihan dalam dan contoh kasus produk istimbatul ahkam Metodologi dan
menentukan hukum pemikiran tarjih. dalam tarjih Aplikasi, Yogyakarta:
Islam.

132
BAB VII SILABUS PERKADERAN

 Peserta dapat  Mendemonstrasikan Muhammadiyah. Pustaka Pelajar.


menunjukan model langkah-langkah dan  Langkah-langkah  Syamsul Anwar, 2020,
dan contoh produk prosedur dalam dan prosedur Islam, Ilmu, dan
pemikiran tarjih. memutuskan hukum istimbatul ahkan Kebudayaan,
 Peserta dapat menurut tarjih. menurut tarjih Yogyakarta: UAD
mendemonstrasikan Muhammadiyah. Press.
langkah-langkah dan  Syamsul Anawar,
prosedur dalam Studi Hukum Islam
memutuskan hukum Bagian II, 2020,
Islam menurut tarjih. Yogyakarta: UAD
Press.

Materi : Dasar-dasar Ibadah


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Ibadah merupakan hal yang sangat penting dalam diri seorang Muslim. Namun tidak
banyak seorang muslim yang mengetahui seluk belum ibadah, termasuk salah
satunya adalah syarat-syarat diterimanya ibadah. Banyak ibadah yang dikerjakan
hanya sekedar ikut-ikutan tanpa mengetahui dasarnya. Materi ini berfungsi untuk
memahamkan peserta perkaderan terkait seluk beluk ibadah tersebut.
Kelompok Materi : Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK)
Jenjang : BAD
Standar : 1. Peserta mengetahui pengertian ibadah dan pembagiannya.
Kompetensi 2. Peserta memahami syarat-syarat diterimanya ibadah.
3. Peserta memahami hal-hal yang dapat merusak ibadah.
4. Peserta menguasai tiga prinsip dalam menilai ibadah, yakni ikhtilaf, tanawwu’, dan
bid’ah.
5. Peserta memahami bentuk-bentuk sikap terpuji terhadap beragam perbedaan
ibadah.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menyebutkan pengertian  Pengertian  Majelis Tarjih dan
menjelaskan ibadah dari segi bahasa ibadah dari segi Tajdid PP
pengertian ibadah dari dan istilah. bahasa dan Muhammadiyah,
segi bahasa dan  Membuat mind map (peta istilah. 2015, Himpunan
istilah serta membuat konsep) terkait pembagian  Pembagian Putusan Tarjih
peta konsep terkait ibadah. ibadah: Ibadah Muhammadiyah,
ibadah dan  Mengindentifikasi contoh- Mahdlah dan Yogyakarta: Suara
pembagiannya. contoh perbuatan yang Ghairu Mahdlah, Muhammadiyah.
 Peserta dapat dapat merusak ibadah. serta ciri-cirinya.  Majelis Tarjih dan
menyebutkan syarat-  Mengidentifikasi syarat-  Syarat Tajdid PP
syarat diterimanya syarat diterimanya ibadah. diterimanya Muhammadiyah,
ibadah dan hal-hal  Membedakan pengertian sebuah ibadah. 2015, Tanya Jawab
yang dapat merusak ikhtilaf, tanawwu’, dan  Hal-hal yang Agama Jilid I-VIII,
ibadah. bid’ah. dapat merusak Yogyakarta: Suara
 Peserta dapat  Memberikan contoh tiga kualitas ibadah. Muhammadiyah.
memberikan contoh penilaian terhadap ibadah  Pengertian  Hatib Rahmawan,
tiga contoh penilaian di atas. ikhtilaf, tanawwu’, dkk., 2017, Tuntunan
terhadap ibadah,  Merumuskan sikap ihsan dan bid’ah. Ibadah Praktis:
yakni ikhtilaf, dalam menyikapi  Contoh ikhtilaf, Thaharah, Puasa,
tanawwu’, dan bid’ah. perbedaan praktik ibadah. tanawwu’, dan Shalat, dan
 Peserta dapat bid’ah. Perawatan Jenazah,
merumuskan sikap  Sikap terhadap Yogyakarta: LPSI
seorang muslim perbedaan,

133
PEDOMAN INSTRUKTUR

dalam menyikapi keragaman, dab UAD.


perbedaan ibadah. bid’ah dalam  Majelis Pendidikan
ibadah. Kader PP
Muhammadiyah,
2018, Materi Baitul
Arqam
Muhammadiyah,
Yogyakarta: MPK PP
Muhammadiyah.

Materi : Thaharah dan Shalat Beserta Masalah-masalahnya


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Kader Muhammadiyah sudah semestinya memahami hal-hal mendasar dalam fikih,
antara lain perkara thaharah dan shalat. Oleh sebab itu dalam pekaderan tingkat
dasar semua peserta perkaderan perlu diberikan materi ini. Tujuannya agar peserta
tidak gamang dalam praktek thaharah dan shalat.
Kelompok Materi : Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK)
Jenjang : BAD
Standar : 1. Peserta memahami pengertian thaharah dan topik-topik terkait dengan thaharah.
Kompetensi 2. Peserta memahami pengertian shalat dan topik-topik yang terkait dengan shalat.
3. Peserta memahami tata cara thaharah yang benar (menurut Al-Qur’an dan
Sunnah), mulai dari tayamum, wudhu, dan mandi janabat.
4. Peserta menguasai tata cara shalat, baik sendiri dan berjamaah yang sesuai
dengan tuntunan Rasulullah.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menyebutkan pengertian  Pengertian  Majelis Tarjih dan
menjelaskan thaharah dengan benar thaharah, hadas Tajdid PP
pengertian thaharah dan menjelaskan berbagai dan cara bersuci, Muhammadiyah,
dan masalah- topik dan masalah serta najis dan 2015, Himpunan
masalah terkait thaharah secara benar. cara Putusan Tarjih
dengan thaharah.  Menyebutkan pengertian membersihkannya Muhammadiyah,
 Peserta dapat shalat secara benar, dan . Yogyakarta: Suara
menjelaskan menjelaskan berbagai  Pengertian shalat Muhammadiyah.
pengertian shalat dan topik dan masalah terkait dan tata cara cara  Majelis Tarjih dan
masalah-masalah shalat secara benar. shalat sendiri dan Tajdid PP
yang terkait dengan  Memeragakan tata cara berjamaah. Muhammadiyah,
shalat. thaharah, seperti 2015, Tanya Jawab
 Peserta dapat tayamum, wudhu, dan Agama Jilid I-VIII,
mensimulasikan tata mandi janabat secara Yogyakarta: Suara
cara thaharah yang benar. Muhammadiyah.
benar, mulai dari  Memeragakan cara  Hatib Rahmawan,
tayamum, wudhu, bersuci dari hadas dan dkk., 2017, Tuntunan
dan mandi janabat. membersihkan najis Ibadah Praktis:
 Peserta dapat secara benar. Thaharah, Puasa,
mensimulasikan tata  Memeragakan cara shalat Shalat, dan
cara shalat sendiri baik sendiri maupun Perawatan Jenazah,
dan berjamaah yang berjamaah secara benar. Yogyakarta: LPSI
benar. UAD.
 Majelis Pendidikan
Kader PP
Muhammadiyah,
2018, Materi Baitul

134
BAB VII SILABUS PERKADERAN

Arqam
Muhammadiyah,
Yogyakarta: MPK PP
Muhammadiyah.

Materi : Perawatan Jenazah dan Masalah-masalahnya


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Perawatan jenazah adalah materi fikih yang jarang dikuasi oleh kader
Muhammadiyah. Padahal hal ini sangat penting, karena merupakan salah satu bentuk
akhlak seorang anak kepada orang tuanya. Oleh sebab itu dalam perkaderan, peserta
juga perlu dibekali dengan materi ini.
Kelompok Materi : Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK)
Jenjang : BAM
Standar : 1. Peserta memahami dasar-dasar hukum terkait perawatan jenazah, mulai dari
Kompetensi pengertian jenazah, orang yang berhak merawat jenazah, dan aturan-aturan lain
yang terkait.
2. Peserta memahami langkah-langkah persiapan dan proses dalam perawatan
jenazah, mulai dari memandikan, mengkafani, menshalatkan, hingga
memakamkan jenazah.
3. Peserta mengetahui doa-doa yang berhubungan dengan perawatan jenazah, mulai
dari doa melihat kematian, doa shalat jenazah, dan sebagainya.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menyebutkan berbagai  Pengertian  Majelis Tarjih dan
menjelaskan hukum hukum agama seputar jenazah Tajdid PP
terkait perawatan perawatan jenazah, mulai  Persiapan Muhammadiyah,
jenazah mulai dari dari pengertian jenazah, sebelum 2015, Himpunan
pengertian jenazah, orang yang paling berhak melakukan Putusan Tarjih
merawat jenazah merawat jenazah, dan perawatan Muhammadiyah,
(mulai memandikan aturan-aturan lainnya mulai jenazah. Yogyakarta: Suara
hingga dari memandikan jenazah  Tata cara Muhammadiyah.
menguburkan), dan hingga menguburkan memandikan  Majelis Tarjih dan
aturan-aturan lainnya. jenazah. jenazah Tajdid PP
 Peserta dapat  Mempersiapkan kain kafan  Tata cara Muhammadiyah,
mendeskripsikan dan perlengkapan yang mengkafani 2015, Tanya Jawab
langkah-langkah dibutuhkan sebelum jenazah. Agama Jilid I-VIII,
persiapan seperti melakukan perawatan  Tata cara Yogyakarta: Suara
memotong kain kafan, jenazah. menshalatkan Muhammadiyah.
mempersiapkan  Mensimulasikan dan jenazah.  Hatib Rahmawan,
perlengkapan, dan memeragakan cara  Tata cara dkk., 2017, Tuntunan
pada saat proses memandikan, mengkafani, mengantar Ibadah Praktis:
perawatan jenazah menshalatkan, hingga jenazah ke Thaharah, Puasa,
mulai memandikan menguburkan jenazah. pemakaman. Shalat, dan
jenazah, mengkafani,  Menurutkan doa-doa yang  Tata cara Perawatan Jenazah,
menshalatkan digunakan dalam menguburkan Yogyakarta: LPSI
jenazah, hingga perawatan jenazah dengan jenazah. UAD.
memakamkan benar, mulai dari doa  Tata cara  Majelis Pendidikan
jenazah. melihat kematian takziyah Kader PP
 Peserta dapat seseorang, shalat jenazah,  Doa-doa yang Muhammadiyah,
menyebutkan lafal- dan pada saat pemakaman berkaitan dengan 2018, Materi Baitul
lafal doa dalam jenazah. perawatan Arqam
perawatan jenazah, jenazah. Muhammadiyah,
mulai dari melihat Yogyakarta: MPK PP

135
PEDOMAN INSTRUKTUR

kematian, shalat, Muhammadiyah.


hingga pemakaman.

Materi : Dasar-dasar Akhlak Islam


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Materi akhlak adalah materi pembentuk kepribadian kader. Agar kader mengerti
akhlak Islam dalam kehidupan sehari-hari. Materi ini diberikan untuk menjelaskan
mengenai sikap manusia terhadap Tuhan, Nabi, sesama manusia, hingga bernegara
dan berbangsa.
Kelompok Materi : Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK)
Jenjang : BAD
Standar : 1. Peserta memahami pengertian akhlak dari segi bahasa dan istilah.
Kompetensi 2. Peserta memahami pembagian akhlak, mulai dari akhlak kepada Allah, Rasulullah,
sesama manusia, terhadap lingkungan, hingga berbangsa dan bernegara.
3. Peserta memahami berbagai bentuk perbuatan dan prilaku berdasarkan
pembagian akhlak tersebut.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menyebutkan pengertian  Pengertian  Hamka, 1981,
menjelaskan akhlak dari segi bahasa akhlak dari segi Falsafah Hidup,
pengertian dan dan istilah secara benar. bahasa dan Medan: UMMINDA.
perbedaan antara  Membedakan ciri-ciri istilah.  Yunahar Ilyas, 2010,
akhlak, etika, dan akhlak, etika, dan  Akhlak, etika, Kuliah Akhlak,
humanisme. humanisme. dan humanisme: Yogyakarta: LPPI
 Peserta dapat  Membuat peta konsep Persamaan dan UMY.
memahami ruang kajian akhlak, mulai dari perbedaan.  Hatib Rahmawan,
lingkup pembagian akhlak kepada Allah, Nabi  Ruang lingkup 2013, Tuntunan
akhlak, mulai akhlak Muhammad saw, sesama kajian akhlak. Akhlak Islam,
kepada Allah, Nabi manusia, terhadap  Akhlak kepada Yogyakarta: LPSI
Muhammad, sesama lingkungan, hingga Allah UAD.
manusia, terhadap berbangsa dan bernegara.  Akhlak kepada  PP Muhammadiyah,
lingkungan, hingga  Memberikan contoh-contoh Nabi Muhammad 2010, Pedoman
dalam bernegara dan akhlak terpuji dan negatif  Akhlak sesama Hidup Islami Warga
berbangsa. dari masing-masing manusia Muhammadiyah,
 Peserta dapat pembagian akhlak  Akhlak terhadap Yogyakarta: Suara
memberikan contoh tersebut. lingkungan Muhammadiyah.
prilaku dan perbuatan  Akhlak bernegara
di setiap pembagian dan berbangsa.
akhlak tersebut.  Contoh-contoh
aklak baik dan
buruk dalam
semua aspek.

3. Kelompok Materi Kepemimpinan dan Keorganisasian (KK)


Materi : Sejarah dan Organisasi Pemuda Muhammadiyah
Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Kader Pemuda Muhammadiyah harus memahami sejarah organisasi Pemuda
Muhamamdiyah. Mulai dari tujuan dan visi lembaga harus dipahami hingga level
ranting. Materi ini berfungsi untuk memberikan informasi tersebut.
Kelompok Materi : Kepemimpinan dan Keorganisasian (KK)
Jenjang : BAD
Standar : 1. Peserta memahami sejarah berdiri Pemuda Muhammadiyah.

136
BAB VII SILABUS PERKADERAN

Kompetensi
2. Peserta memahami aspek-aspek organisasi, mulai dari visi, misi, dan struktur
Pemuda Muhammadiyah.
3. Peserta memahami kiprah Pemuda Muhammadiyah dalam dakwah, keilmuan,
enterprener, serta kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menceritakan kembali  Sejarah lahirnya  PP Pemuda
menceritakan faktor- sejarah kelahiran Pemuda Pemuda Muhammadiyah,
faktor yang Muhammadiyah. Muhammadiyah. 2018, AD/ART
mendorong lahirnya  Menceritakan kembali  Tujuan, visi, dan Pemuda
Pemuda mengenai visi dan misi misi Pemuda Muhammadiyah,
Muhammadiyah. Pemuda Muhammadiyah Muhammadiyah. Jakarta: PP Pemuda
 Peserta dapat dalam berbagai konteks.  Kiprah Pemuda Muhammadiyah.
menjelaskan tujuan  Menginventarisir kegiatan Muhammadiyah  PP Pemuda
dan visi misi Pemuda Muhammadiyah dalam ranah Muhammadiyah,
organisasi. dalam berbagai ranah, dakwah, 2018, Tanfidz
 Peserta dapat mulai dari dakwah, keilmuan, Muktamar Pemuda
menjelaskan kiprah keilmuan, enterprenership, enterprenership, Muhammadiyah XVII,
Pemuda dan kehidupan berbangsa dan kehidupan Jakarta: PP Pemuda
Muhammadiyah dan bernegara. berbangsa dan Muhammadiyah.
dalam kegiatan bernegara, serta  PP Muhammadiyah,
dakwah, keilmuan, berbagai bentuk 2010, Pedoman
enterprenership, dan lainnya. Hidup Islami Warga
kehidupan berbangsa Muhammadiyah,
dan bernegara. Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah.

Materi : Manajemen Waktu


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Semua orang diberi jumlah waktu yang sama. Namun, dalam prakteknya ada yang
sukses dan ada yang tidak. Mengapa hal tersebut terjadi? Salah satu sebabnya
adalah karena orang tersebut tidak dapat memaknai waktu dengan baik. Orang
tersebut tidak dapat mengelola waktu dengan baik. Materi ini berorientasi memberikan
skill cara mengelola waktu dengan baik. Agar dapat menghasilkan dampak yang luar
biasa dalam kehidupan kader.
Kelompok Materi : Kepemimpinan dan Keorganisasian (KK)
Jenjang : BAD
Standar : 1. Peserta mengetahui penegertian dan hakekat waktu dalam kehidupan.
Kompetensi 2. Peserta memahami jenis-jenis kegiatan yang bermanfaat, mendesak, strategis, dan
sebagainya.
3. Peserta memahami cara mengelola waktu dengan baik.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menyebutkan pengertian  Pengertian waktu  Zivanna Letisha,
menjelaskan waktu dan hakekat waktu dan hakekat 2016, Trik Juara
pengertian waktu da secara benar. waktu. Mengatur Waktu,
hakekat waktu dalam  Mengidentifikasi berbagai  Mengidentifikasi Jakarta: Gagas Media
kehidupan. bentuk perbuatan dan kegiatan dan  Dwi Nugroho
 Peserta dapat kegiatan kemudian agenda. Hidayanto, 2021,
mengidentifikasi mengklasifikasikannya  Mengklasifikasikan Manajemen Waktu:
jenis-jenis kegiatan, menjadi beberapa kegiatan dan Filosofi–Teori–

137
PEDOMAN INSTRUKTUR

mulai dari yang kategori, yakni yang agenda. Implementasi,


bermanfaat, bermanfaat, mendesak,  Membuat skala Jakarta: Raja
mendesak, strategis, strategis, dan yang tidak prioritas dalam Grafindo.
dan yang tidak bermakna. kehidupan.  Timothy Ferriss,
bermakna.  Menyusun langkah-  Menentukan 2011, The 4-Hour
 Peserta dapat langkah pribadi dalam pilihan kegiatan. Workweek, Jakarta:
membuat langkah- mengelola kegiatan  Menyusun agenda Gagas Media.
langkah dalam pribadi, agar sukses pribadi untuk  PP Muhammadiyah,
mengatur waktu, organisasi, studi, dan sukses organisasi, 2010, Pedoman
antara studi, usaha, usaha. studi, dan usaha. Hidup Islami Warga
dan organisasi. Muhammadiyah,
Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah.

Materi : Problem Solving


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Dalam beroganisasi terkadang banyak masalah yang dihadapi. Dalam menyelesaikan
masalah membutuhkan sebuah seni tersendiri agar solusi yang dihasilkan
memberikan dampak yang positif. Jangan sampai sebuah solusi malah menimbulkan
masalah baru. Materi problem solving ini diberikan kepada peserta perkaderan agar
mereka dapat memutuskan sebuah solusi tepat dan bermanfaat.
Kelompok Materi : Kepemimpinan dan Keorganisasian (KK)
Jenjang : BAM
Standar : 1. Peserta mengetahui pengertian problem solving dan kegunaannya dalam orga-
Kompetensi nisasi.
2. Peserta memahami cara mengidentifikasi masalah organisasi secara tepat dan
benar.
3. Peserta mengusai cara-cara melakukan proses problem solving dalam organisasi.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menyebutkan dan  Pengertian  Andy Iskandar, 2017,
menjelaskan menjelaskan pengertian problem solving. Practical Problem
pengertian problem problem solving.  Manfaat problem Solving: Step by Step
solving dan  Menginventarisir manfaat solving dalam for Solving Problems,
menyebutkan dari problem solving dalam organisasi. Jakarta: Elex Media
kegunaannya dalam organisasi.  Masalah, akar Komputindo.
organisasi.  Mengidentifikasi dan masalah, cabang  Berny Gomulya, 2015,
 Peserta dapat mengklasifikasikan masalah, dan Problem Solving and
mengidentifikasi masalah-masalah dalam klasifikasi Decision Making for
masalah dan organisasi. masalah. Improvement, Jakarta:
melakukan klasifikasi  Menemukan akar masalah  Cara-cara Gramedia.
masalah dalam dan cabang masalah dari (strategi)  Vincent Gaspersz,
organisasi. studi kasus yang diberikan menyelesaikan 2007, TOPS: Team-
 Peserta dapat dalam pelatihan. masalah dalam Oriented Problem
mensimulasikan  Menyusun langkah- organisasi. Solving, Jakarta:
proses dan langkah- langkah dalam Gramedia.
langkah dalam menyelesaikan masalah  Arnaud Chevallier,
memecahkan (studi kasus) yang 2016, Strategic
masalah organisasi diberikan dalam pelatihan. Thinking in Complex
yang diberikan. Problem Solving,
London: Oxford
University Press.

138
BAB VII SILABUS PERKADERAN

Materi : Manajemen Konflik


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Dalam organisasi konflik harus ada. Organisasi tanpa konflik menandakan bentuk
kevakuman dan keacuhan semua anggota. Namun, konflik yang tidak dapat diatur
atau dikelola dengan baik justru akan merusak organisasi. Oleh sebab itu materi
manajemen konlfik perlu diberikan kepada kader dalam sebuah pelatihan.
Kelompok Materi : Kepemimpinan dan Keorganisasian (KK)
Jenjang : BAM
Standar : 1. Peserta memahami pengertian konflik dan manajemen secara baik dan tepat.
Kompetensi 2. Peserta memahami jenis-jenis konflik dan penyebabnya.
3. Peserta memahami cara mengelola konflik agar menjadi sebuah kekuatan
organisasi.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menjelaskan pengertian  Pengertian  Weni Puspita, 2018,
menjelaskan konflik dan manajemen manajemen Manajemen Konflik:
pengertian konflik dan denan baik dan benar. konflik. Suatu Pendekatan
manajemen secara  Mengklasifikasikan jenis-  Jenis-jenis konflik Psikologi,
baik dan tepat. jenis konflik dalam dalam organisasi. Komunikasi, dan
 Peserta dapat organisasi (atau dalam  Penyebab dan Pendidikan,
mengidentifikasi jenis- studi kasus yang diberikan sumber konflik Yogyakarta:
jenis konflik dan dalam pelatihan). dalam organisasi. DeepPublish.
penyebabnya dalam  Menelusuri dan  Langkah-langkah  T. Soemarman,
organisasi. mengidentifikasi penyebab dan strategi M.S.Ed, 2013,
 Peserta dapat konflik dalam organisasi dalam mengelola Conflict Management
mensimulasikan cara (atau dalam studi kasus konflik & Capacity Building
mengelola konflik yang diberikan dalam organisasi. for Profesional,
menjadi sebuah pelatihan) Jakarta: Elex Media
kekuatan organisasi.  Mensimulasikan cara Komputindo.
mengelola konflik yang  Onita Sari Sinaga,
terjadi dalam organisasi dkk., 2021,
(atau dalam studi kasus Manajemen Kinerja
yang diberikan dalam dalam Organisasi,
pelatihan). Medan: Yayasan Kita
Menulis.

Materi : Akhlak dalam Pengembangan Profesi


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Profesi dan karir adalah dua hal yang saling terkait. Kader Pemuda Muhammadiyah
membutuhkan seperangkat nilai dalam mengembangkan profesi dan karirnya. Agar
organisasi tidak berdiri sendiri atau tidak peduli dengan karir dan profesi anggotanya
maka dibutuhkan sebuah materi yang dapat menjelaskan itu semua. Jadi, materi ini
diberikan untuk mendorong terciptanya sukses organisasi sekaligus karir dan profesi
anggotanya.
Kelompok Materi : Kepemimpinan dan Keorganisasian (KK)
Jenjang : BAM
Standar : 1. Peserta mamahami pengertian karir dan profesi secara baik.
Kompetensi 2. Peserta memahami peran organisasi dalam mengembangkan karir dan profesi

139
PEDOMAN INSTRUKTUR

anggotanya.
3. Peserta memahami serangkaian nilai yang harus dibangun dalam organisasi yang
mendorong berkembangnya karir dan profesi anggotanya.
4. Peserta memahami nilai-nilai pengembangan profesi dan karir pribadi untuk
menopang kemajuan organisasi.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menjelaskan pengertian  Pengertian karir  Hatib Rahmawan,
menjelaskan profesi dan karir. dan profesi. 2013, Tuntunan
pengertian profesi dan  Mengklasifikasikan prilaku  Tipe dan karakter Akhlak Islam,
karir dengan baik dan anggota organisasi, yakni anggota Yogyakarta: LPSI
benar. tipe idealis, pragmatis, organisasi. UAD.
 Peserta dapat pasif, dan aktifvis.  Peran organisasi  PP Muhammadiyah,
mengidentifikasi  Menyusun kegiatan yang dalam 2010, Pedoman
prilaku anggota dapat mensinergikan pengembangan Hidup Islami Warga
organisasi, seperti kepentingan karir dan karir dan profesi Muhammadiyah,
anggota idealis, profesi anggota dengan anggotanya. Yogyakarta: Suara
pragmatis, pasif, dan organisasi.  Peran karir dan Muhammadiyah.
aktifvis.  Meyusun serangkaian nilai profesi anggota  Edy Soetrisno, 2017,
 Peserta dapat yang harus dipegang dalam Manajemen Sumber
mensinergikan organisasi untuk pengembangan Daya Manusia,
kegiatan organisasi mendukung karir dan organisasi. Jakarta: Kencana.
dan perannya dalam profesi anggotanya.  Sri Larasati, 2018,
mengembangkan  Menyusun serangkaian Manajemen Sumber
profesi dan karir nilai yang dipegang pribadi Daya Manusia,
anggotanya. dalam mengembangkan Yogyakarta:
 Peserta dapat karir dan profesi untuk DeepPublish.
merumuskan kemajuan organisasi.
serangkaian nilai-nilai
dalam organisasi
yang dapat
mendukung karir dan
profesi anggotanya.
 Peserta dapat
merumuskan
serangkaian nilai-niai
pengembangan
profesi dan karir
anggota untuk
kemajuan organisasi.

Materi : Strategi Merubah Kebijakan Publik


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Tidak dapat dinafikan terkadang kebijakan pemerintah tidak berorientasi pada
kepentingan rakyat. Pemuda Muhammadiyah tentu tidak boleh membiarkan hal
tersebut terjadi. Sebab anggaran yang digunakan pemerintah sudah semestinya
digunakan kembali untuk kepentingan rakyat. Melihat kondisi tersebut dibutuhkan
sebuah perangkat teori, konsep, dan strategi untuk merubah kebijakan tersebut.
Materi ini ditujukan untuk memberikan skill (keterampilan) pada kader menyusun
langkah dan strategi merubah kebijakan publik.
Kelompok Materi : Kepemimpinan dan Keorganisasian (KK)
Jenjang : BAM, BAP.
Standar : 1. Peserta mengetahui pengertian kebijakan publik, tujuan, dan manfaatnya untuk

140
BAB VII SILABUS PERKADERAN

Kompetensi kepentingan rakyat.


2. Peserta mengetahui proses lahirnya sebuah kebijakan publik yang diputuskan
pemerintah.
3. Peserta memahami strategi-strategi untuk merubah kebijakan publik.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menyebutkan pengertian  Pengertian  Irwan dan Indraddin,
menjelaskan kebijakan publik. kebijakan publik. 2016, Strategi dan
pengertian kebijakan  Menjelaskan proses dan  Alur dan proses Perubahan Sosial,
publik. alur keluarnya sebuah lahirnya sebuah Yogyakarta:
 Peserta dapat kebijakan publik. kebijakan publik. DeepPublish.
menjelaskan proses  Mengidentifikasi sebuah  Analisis  Kelompok Studi dan
lahirnya sebuah kebijakan publik, kebijakan publik, Pengembangan
kebijakan publik. bentuknya, tujuannya, dan bentuk, tujuan, Prakarsa Masyarakat
 Peserta dapat aktor yang diuntungkan dan aktor yang (KSPPM), 2009,
mengindentifikasi dibalik sebuah kebijakan terlibat di Gerakan Sosial dan
kepentingan, dan publik. dalamnya. Perubahan Kebijakan
stake holder yang  Menyusun langkah-  Langkah dan Publik, Yogyakarta:
diuntungkan dari langkah dan strategi untuk strategi Gadjah Mada
sebuah kebijakan membuat aksi yang dapat mengubah University Press.
publik. merubah kebijakan publik. kebijakan publik.  Hayat, dkk.,
 Peserta dapat Reformasi Kebijakan
mensimulasikan Publik Perspektif
strategi dan langkah- Makro dan Mikro,
langkah untuk 2018, Jakarta:
merubah kebijakan Kencana.
publik.

Materi : Akhlak Kepemimpinan Rasulullah


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Pemimpin tidak lahir dengan sendirinya. Seorang pemimpin dapat lahir melalui proses
pendidikan dan pelatihan sebagaimana layaknya sebuah perkaderan. Agar
perkaderan di Pemuda Muhammadiyah dapat melahirkan pemimpin yang berkualitas
maka dibutuhkan materi yang dapat mendorong hal tersebut.
Kelompok Materi : Kepemimpinan dan Keorganisasian (KK)
Jenjang : BAD, BAM.
Standar : 1. Peserta memahami pengertian pemimpin dan kepemimpinan.
Kompetensi 2. Peserta memahami tipe-tipe pemimpin dalam organisasi publik seperti Pemuda
Muhammadiyah.
3. Peserta memahami karakter pemimpin ideal yang diharapkan sebuah organisasi.
4. Peserta menyadari pentingnya menjadi seorang pemimpin.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menyebutkan pengertian  Pengertian  Bachtiar Firdaus,
menjelaskan pemimpin dan proses pemimpin dan 2016, Seni
pengertian dan terbentuknya pemimpin. teori tentang Kepemimpinan Para
serangkaian teori  Mengidentifikasi dirinya kepemimpinan. Nabi, Jakarta: Quanta
tentang sendiri termasuk tipe  Tipe-tipe  Abdurrahman Azzam,
kepemimpinan. pemimpin seperti apa. pemimpin dan 2019, Muhammad
 Peserta dapat  Menyusun serangkaian karakteristiknya. s.a.w. The Greatest
mengidentifikasi nilai kepemimpinan yang  Nilai-nilai dan Leader, Qisthi Press.
dirinya sendiri sesuai ideal. sikap pemimpin  Derli Fahlevi,

141
PEDOMAN INSTRUKTUR

dengan karakter dan  Menyanggupi jika ditunjuk yang ideal. Quantum Leadership:
tipe kepemimpinan sebagai pemimpin.  Dasar teologi The 5th Level of
yang demokratis, leise pentingnya Execution, 2018,
freire, otoriter, dan menjadi Jakarata: Gramedia.
sebagainya. pemimpin yang
 Peserta dapat baik.
menentukan karakter
pemimpin yang ideal.
 Peserta dapat
memotibasi dirinya
sendiri agar siap
menjadi pemimpin.

Materi : Belajar dari Tokoh-tokoh Muhammadiyah


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Tokoh Muhammadiyah merupakan ikon yang harus dicontoh setiap kader Pemuda
Muhammadiyah. Sikap-sikap yang dimiliki tokoh-tokoh Muhammadiyah dapat menjadi
inspirasi perubahan dalam karakter dan kepribadian kader. Oleh sebab itu materi ini
perlu disampaikan dalam perkaderan.
Kelompok Materi : Kepemimpinan dan Keorganisasian (KK)
Jenjang : BAD
Standar : 1. Peserta mengetui para pendiri dan tokoh Muhammadiyah dari periode awal hingga
Kompetensi yang terakhir.
2. Peserta memahami sifat dan karakter beberapa tokoh Muhammadiyah.
3. Peserta terinspirasi untuk meneladani perjuangan dan kepribadian para tokoh
Muhammadiyah.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menyebutkan nama-nama  Tokoh  Siti Nur Aidah dan Tim
menyebutkan nama- tokoh Muhammadiyah dari Muhammadiyah Penerbit KBM, 2021,
nama tokoh periode ke periode. dari periode ke Mengenal Tokoh-
Muhammadiyah  Menceritakan kiprah para periode. tokoh
periode awal hingga tokoh Muhammadiyah di  Tokoh Muhammadiyah,
yang terakhir. ranah dan bidang tertentu Muhammadiyah Yogyakarta: KBM
 Peserta dapat sesuai dengan latar yang berperan Indonesia.
menjelaskan kiprah belakangnya masing- dalam kehidupan  Yunan Yusuf, 2005,
para tokoh masing. berbangsa dan Encyclopedia of
Muhammadiyah di  Menginventarisir sikap- bernegara, Muhammadiyah, an
bidang-bidang sikap dan kepribadian dakwah, Islamic Organization
tertentu. beberapa tokoh keilmuan, tafsir, in Indonesia, Jakarta:
 Peserta dapat Muhamamdiyah yang dan sebagainya. Raja Grafindo.
mencontoh sikap dan menjadi idola yang dapat  Sikap dan  Hery Sucipto, 2005,
kepribadian para ditiru setiap peserta dalam kepribadian Tajdid
tokoh Muhammadiyah kehidupan sehari-hari. unggul tokoh Muhammadiyah: dari
dalam kehidupan Muhammadiyah. Ahmad Dahlan hingga
sehari-hari. A. Syafii Maarif,
Jakarta: Raja
Grafindo.
 Nur Cholis Huda,
2008, Anekdot Tokoh-
tokoh
Muhammadiyah:
Pesan Islam dalam

142
BAB VII SILABUS PERKADERAN

Kehidupan Sehari-
hari, Jakarta: Hikmah
Press.

4. Kelompok Materi Pengembangan Wawasan (PW)


Materi : Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa-Sahadah
Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Pancasila adalah dasar negara yang harus diakui setiap kader Pemuda
Muhammadiyah. Lahirnya Pancasila tidak dapat dilepaskan dari peran tokoh
Muhammadiyah periode awal. Materi ini bertujuan memahamkan sejarah Pancasila
secara tepat kepada segenap kader.
Kelompok Materi : Pengembangan Wawasan (PW)
Jenjang : BAM, BAP
Standar : 1. Peserta memahami sejarah lahirnya Pancasila.
Kompetensi 2. Peserta memahami keterlibatan Muhammadiyah dalam penyusunan Pancasila
sebagai dasar negara Republik Indonesia.
3. Peserta memahami tujuan bernegara dalam perspektif Muhammadiyah.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menceritakan kembali  Pengertian  Abdul Mu'ti, dkk.,
menceritakan sejarah sejarah kelahiran Pancasila 2016,
lahirnya Pancasila Pancasila secara objektif. sebagai Darul Kosmopolitanisme
secara objektif.  Menceitakan kembali Ahdi wa Islam Berkemajuan:
 Peserta dapat keterlibatan tokoh Syahadah. Catatan Kritis
menjelaskan Muhammadiyah dalam  Maksud dan Muktamar Teladan
keterlibatan para menjadikan Pancasila tujuan Ke-47, Yogyakarta:
tokoh Muhammadiyah sebagai dasar negara Muhammadiyah Muhammadiyah
dalam menjadikan Republik Indonesia. dalam berbangsa University Press.
Pancasila sebagai  Meyakini dan mengakui dan bernegara.  Yudi Latif, 2016,
dasar negara. Pancasila sebagai dasar  Peran Negara Paripurna,
 Peserta dapat negara Republik Muhammadiyah Jakarta: Gramedia.
menjelaskan maksud Indonesia. dalam  Ahmad Syafii Maarif,
dan tujuan  Menolak sikap-sikap yang menentukan 2006, Islam dan
Muhammadiyah menunjukan anti dasar negara. Pancasila sebagai
dalam berbangsa dan Pancasila.  Sikap berbangsa Dasar Negara: Studi
bernegara. dan bernegara tentang Perdebatan
warga dalam Konstituante,
Muhammadiyah Jakarta: LP3ES.
 Mustafa Kamal
Pasha, 2002,
Pendidikan
Kewarganegaraan,
Yogyakarta: Citra
Karsa Mandiri.

Materi : Peran Pemuda Muhammadiyah dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Pemuda Muhammadiyah merupakan bagian dari eksponen bangsa yang sangat
diharapkan perannya. Terutama dalam membangun bangsa dan mengisi
kemerdekaan. Banyak peran-peran berbangsa dan bernegara yang telah dilakukan
Pemuda Muhammadiyah. Materi ini diorientasikan untuk menjelaskan kiprah Pemuda

143
PEDOMAN INSTRUKTUR

Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


Kelompok Materi : Pengembangan Wawasan (PW)
Jenjang : BAM dan BAP.
Standar : 1. Peserta memahami peran dan posisi strategis Pemuda Muhammadiyah sebagai
Kompetensi eksponen bangsa Indonesia.
2. Peserta memahami peran strategis Pemuda Muhammadiyah dalam membangun
bangsa dan mengisi kemerdekaan.
3. Peserta memahami ranah-ranah perjuangan dan pergerakan Pemuda Muham-
madiyah dalam konteks berbangsa dan bernegara.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menyebutkan peran-peran  Peran Pemuda  Abdul Mu'ti, dkk.,
menjelaskan peran dan posisi-posisi strategis Muhammadiyah 2016,
dan posisi strategis Pemuda Muhammadiyah dalam kehidupan Kosmopolitanisme
Pemuda dalam berbangsa dan berbangsa dan Islam Berkemajuan:
Muhammadiyah bernegara. bernegara. Catatan Kritis
sebagai eksponen  Menyebutkan peluang dan  Peluang dan Muktamar Teladan
bangsa Indonesia. tantangan dalam mengisi tantangan Ke-47, Yogyakarta:
 Peserta dapat kemerdekaan dan Pemuda Muhammadiyah
menjelaskan peran membangun bangsa. Muhamamdiyah University Press.
strategis Pemuda  Menginventarisir kontribusi dalam mengisi  Yudi Latif, 2016,
Muhammadiyah Pemuda Muhammadiyah kemerdekaan Negara Paripurna,
dalam membangun dalam kehidupan dan membangun Jakarta: Gramedia.
bangsa dan mengisi berbangsa dan bernegara. bangsa.  PP Muhammadiyah,
kemerdekaan.  Kontribusi 2010, Pedoman
 Peserta dapat Pemuda Hidup Islami Warga
menyebutkan Muhammadiyah Muhammadiyah,
kontribusi Pemuda dalam kehidupan Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah berbangsa dan Muhammadiyah.
dalam berbangsa dan bernegara.
bernegara.

Materi : Jihad Konstitusi Muhammadiyah: Konsep dan Implementasi dalam Bernegara


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Salah satu bentuk tajdid Muhammadiyah memasuki milenium ketiga adalah jihad
konstitusi. Agenda tersebut dapat dikategorikan sebagai pegabdian Muhammadiyah
dalam berbangsa dan bernegara. Aksi ini juga merupakan bentuk gerakan amar
ma’ruf nahin munkar dalam bernegara agar kapal negara Indonesia tetap dalam
koridor kerakyatan. Materi ini menjelaskan makna jihad konstitusi agar menginspirasi
kader Pemuda Muhammadiyah dalam amar ma’ruf nahi mungkar dalam konteks
bernegara dan berbangsa.
Kelompok Materi : Pengembangan Wawasan (PW)
Jenjang : BAP.
Standar : 1. Peserta mengetahui pengertian dan maksud dari aksi jihad konstitusi yang
Kompetensi dilakukan Muhammadiyah.
2. Peserta memahami ranah ijtihad dan tajdid Muhammadiyah di era kekinian.
3. Peserta memahami cara mengaktualisasikan dan mengkontekstualisikan jihad kon-
stistusi dalam kehidupan organisasi Pemuda Muhammadiyah.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menyebutkan pengertian,  Jihad konstitusi;  Kuntowijoyo, A. E.
menjelaskan pengertian, maksud, dan tujuan jihad pengertian, Priyono, 2008,

144
BAB VII SILABUS PERKADERAN

maksud, dan tujuan konstitusi. konsep, maksud, Paradigma Islam:


diadakannya jihad  Memberikan bentuk- dan tujuannya. Interpretasi untuk
konstitusi. bentuk tajdid dan ijtihad  Bentuk-bentuk Aksi, Jakarta: Mizan.
 Peserta dapat Muhammadiyah di era jihad dan tajdid  Abdul Mu'ti, dkk.,
menjelaskan ranah kekinian. Muhammadiyah 2016,
ijtihad dan tajdid kekinian  Menyusun agenda jihad di era kekinian. Kosmopolitanisme
Muhammadiyah. dan tajdid kekinian yang  Reformulasi jihad Islam Berkemajuan:
 Peserta dapat sesuai dengan konteks konstitusi dalam Catatan Kritis
mengkontekstualisasikan gerakan Pemuda konteks Pemuda Muktamar Teladan
jihad konstitusi pada Muhamamdiyah. Muhammadiyah. Ke-47, Yogyakarta:
ranah gerakan Pemuda Muhammadiyah
Muhammadiyah. University Press.
 PP Muhammadiyah,
2010, Pedoman
Hidup Islami Warga
Muhammadiyah,
Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah.
 Ridho Al-Hamdi,
2020, Paradigma
Politik
Muhammadiyah,
Yogyakarta: Diva
Press.
 MTT PP
Muhammadiyah,
2006, Fikih
Antikorupsi,
Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah.

Materi : Muhammadiyah dan Tajdid Pembaruan Islam


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Sejak berdiri, Muhammadiyah telah mendeklarasikan diri sebagai gerakan pembaruan
Islam. Karakter khusus dari gerakan pembaruan Islam adalah tajdid. Pemahaman
tajdid ini harus diperluas dalam konteks yang sangat luas sehingga dapat diterapkan
di era kekinian dalam tubuh Pemuda Muhammadiyah. Materi ini bertujuan
memahamkan kepada kader Pemuda Muhammadiyah mengenai tajdid dan cara
mengkontekstuali-sasikannya dalam kehidupan organisasi.
Kelompok Materi : Pengembangan Wawasan (PW)
Jenjang : BAP
Standar : 1. Peserta memahami pengertian tajdid, baik sebagai purifikasi dan dinamisasi
Kompetensi paham keagamaan.
2. Peserta memahami prinsip-prinsip pembaruan Islam dalam konteks
mendinamiskan kehidupan muamalah duniawiyah.
3. Peserta memahami periodeisasi tajdid Muhammadiyah.
4. Peserta mengetahui cara dan langkah mengkontekskan gerakan tajdid Muham-
madiyah dalam tubuh organisasi Pemuda Muhammadiyah.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menyebutkan pengertian  Pengertian tajdid  Ahmad Jainuri, 2002,
menjelaskan tajdid dalam dua ranah, secara bahasa Ideologi Kaum

145
PEDOMAN INSTRUKTUR

pengertian tajdid, yakni purifikasi ajaran dan istilah. Reformis: Melacak


yakni sebagai agama dan dinamisasi  Ranah tajdid Pandangan
pemurnian dan dalam urusan muamalah Muhammadiyah, Keagamaan
dinamisasi mu’amalah duniawiyah. yakni purifikasi Muhammadiyah
duniawiyah.  Mengidentifikasi bentuk- dan dinamisasi. Periode Awal,
 Peserta dapat bentuk tajdid  Periodeisasi Surabaya: Lembaga
periodeisasi tajdid Muhammadiyah dari tajdid Pengkajian Agama
Muhammadiyah dari periode awal hingga terkini. Muhammadiyah dan Masyarakat.
masa awal hingga  Memformulasikan prinsip- dari awal hingga  Haedar Nashir, 2010,
terkini. prinsip tajdid terkini. Muhammadiyah
 Peserta dapat Muhammadiyah.  Model, pola, dan Gerakan Pembaruan,
merumuskan prinsip-  Mengklasifikasikan bentuk- bentuk tajdid Yogyakarta: Suara
prinsip tajdid dalam bentuk tajdid Muhammadiyah. Muhammadiyah.
kehidupan mu’amalah Muhammadiyah, baik dari  Formula tajdid  Musthafa Kamal
duniawiyah. segi pemikiran, gerakan, Pemuda Pasha, 2000,
 Peserta dapat dan amal sosial. Muhammadiyah Muhammadiyah
mengidentifikasi  Memformulasikan model di era kekinian. sebagai Gerakan
bentuk-bentuk tajdid, dan bentuk tajdid Pemuda Islam dalam
baik dalam pemikiran, Muhammmadiyah di era Perspektif Historis
grakan, dan amal kekinian dari berbagai dan Ideologis,
sosial. aspek dan ranah Yogyakarta: LPPI
 Peserta dapat muamalah duniawiyah. UMY.
menkontekskan  Imran Nasri, (Peny).,
gagasan tajdid 2017, Manhaj
Muhammadiyah Gerakan
dalam organisasi Muhammadiyah:
Pemuda Ideologi, Khittah, dan
Muhammadiyah di Langkah, Yogyakarta:
berbagai bidang Suara
kehidupan. Muhammadiyah

Materi : Pancasila dalam Perspektif Islam


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Butir-butir yang terdapat Pancasila terkadang dipahami tidak sesuai dengan ajaran
Islam. Padahal di awal pembentukannya, setiap sila tersebut tidak terlepas dari
pemahaan ajaran Islam. Materi ini bertujuan untuk menjelaskan makna Pancasila
sesuai dengan ajaran Islam.
Kelompok Materi : Pengembangan Wawasan (PW)
Jenjang : BAD
Standar : 1. Peserta mengetahui pengertian setiap sila dalam Pancasila secara umum.
Kompetensi 2. Peserta memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang sesuai dengan setiap sila dalam
Pancasila.
3. Peserta memahami spirit Islam dalam Pancasila, seperti semangat bertauhid,
kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menyebutkan pengertian  Pengertian  Abdul Mu'ti, dkk.,
menjelaskan Pancasila dan makna dari Pancasila dan 2016,
pengertian Pancasila setiap sila. makna setiap Kosmopolitanisme
dan makna umum  Mengindentifikasi ajaran sila. Islam Berkemajuan:
yang terkandung Islam yang terdapat dalam  Ajaran-ajaran Catatan Kritis
dalam setiap sila. setiap sila Pancasila. Islam dalam Muktamar Teladan

146
BAB VII SILABUS PERKADERAN

 Peserta dapat  Mengakui keberadaan Pancasila. Ke-47, Yogyakarta:


menjelaskan ajaran spirit ajaran Islam dalam  Sikap seorang Muhammadiyah
Islam dalam setiap setiap sila Pancasila, mulai Muslim terhadap University Press.
sila dalam Pancasila. dari perintah bertauhid, Pancasila.  Yudi Latif, 2016,
 Peserta dapat kemanusiaan, persatuan, Negara Paripurna,
menyadari spirit keadilan, dan musyawarah. Jakarta: Gramedia.
ajaran Islam dalam  Ahmad Syafii Maarif,
Pancasila, mulai 2006, Islam dan
ketauhidan, Pancasila sebagai
kemanusiaan, Dasar Negara: Studi
persatuan, keadilan, tentang Perdebatan
dan musyawarah. dalam Konstituante,
Jakarta: LP3ES.
 Mustafa Kamal
Pasha, 2002,
Pendidikan
Kewarganegaraan,
Yogyakarta: Citra
Karsa Mandiri.

Materi : Pluralisme dan Permasalahan Kebinekaan di Indonesia


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Pluralisme sering disalahpahai sebagai aliran yang menyesatkan. Padahal pluralisme
adalah sebuah sikap pengakuan terhadap keragaman. Seorang yang tidak mengakui
pluralisme berarti tidak mengakui adanya keragaman itu sendiri. Padahal Al-Qur’an
sangat jelas menerangkan hal ini. Ketidakmampuan hidup di tengah perbedaan
ternyata menyebabkan berbagai masalah. Materi ini bertujuan memberikan
pemahaman yang benar kepada segenap kader Pemuda Muhammadiyah.
Kelompok Materi : Pengembangan Wawasan (PW)
Jenjang : BAM, BAP.
Standar : 1. Peserta memahami pengertian pluralisme secara tepat.
Kompetensi 2. Peserta memahami permasalah negara terkait rapuhnya kebhinekaan dalam ke-
hidupan bernegara dan berbangsa.
3. Peserta memahami dasar-dasar agama yang mengatur hubungan sesama
manusia di tengah keragaman keyakinan, budaya, dan entitas.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Membedakan pengertian  Pengertian  Hamim Ilyas, 2018,
menjelaskan pluraslisme positif dan pluraslisme Fikih Akbar: Prinsip-
pengertian pluralisme pluralisme negatif. secara bahasa Prinsip Teologis Islam
dalam bentuk yang  Menginventarisir problem- dan istilah. Rahmatan Lil ‘Alamin,
positif. problem pluralisme dalam  Makna positif dan Yogyakarta: Pustaka
 Peserta dapat konteks bernegara dan negatif dari Alvabet.
mengidentifikasi berbangsa. pluralisme.  Ahmad Syafii Maarif,
permasalah  Merumuskan dan  Masalah 2009, Islam dalam
pluralisme dalam mensistematisasi ajaran- kebhinekaan Bingkai
konteks bernegara ajaran Islam tentang hidup dalam konteks Keindonesiaan dan
dan berbangsa. di berbagai perbedaan, bernegara dan Kemanusiaan:
 Peserta dapat mulai dari menyikapi berbangsa. Sebuah Refleksi

147
PEDOMAN INSTRUKTUR

menjelaskan dasar- perbedaan keyakinan,  Ajaran-jaran Sejarah, Jakarta:


dasar ajaran Islam pemikiran, budaya, dan Islam seputar Mizan.
yang membahas entitas. pluralisme, yakni  Majelis Tarjih dan
hubungan manusia di cara menyikapi Pengembangan
tengah berbagai perbedaan Pemikiran Islam,
perbedaan mulai keyakinan, 2000, Tafsir Tematik
keyakinan, budaya, budaya, Hubungan Antar
pemikiran, dan pemikiran, dan Agama, Yogyakarta:
entitas. entiras. Suara
Muhammadiyah.
 Ahmad Syafi’i Ma’arif,
2015, Fikih
Kebhinekaan, Jakarta:
Ma’arif Institute.

Materi : Pemuda Negarawan Muhammadiyah


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Salah satu visi pemuda Muhammadiyah adalah mencetak pemuda negarawan.
Seorang negarawan berbeda dengan politisi. Gagasan Pemuda Negarawan yang
digagas Pemuda Muhammadiyah harus didesiminasikan agar kader dan anggota
mehaminya dengan baik. Materi ini akan membahas hal tersebut.
Kelompok Materi : Pengembangan Wawasan (PW)
Jenjang : BAP
Standar : 1. Peserta memahami maksud dari pemuda negarawan Muhammadiyah.
Kompetensi 2. Peserta memahami nilai-nilai dan akar sejarah konsep-konsep bernegara dari para
tokoh Muhammadiyah.
3. Peserta memahami sikap-sikap seorang pemuda negarawan yang digagas
Pemuda Muhammadiyah.
4. Peserta memahami agenda aksi Pemuda Muhammadiyah dalam menciptakan
pemuda negarawan.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menjelaskan kembali  Maksud dan  Kuntowijoyo, A. E.
menjelaskan konsep konsep pemuda tujuan agenda Priyono, 2008,
Pemuda Negarawan negarawan Pemuda Paradigma Islam:
Muhammadiyah. Muhammadiyah. Negarawan Interpretasi untuk
 Peserta dapat  Menginventarisir Muhammadiyah. Aksi, Jakarta: Mizan.
mengambil perjuangan dan kontribusi  Belajar  Yudi Latif, 2016,
pengalaman tokoh Muhammadiyah bernegara dari Negara Paripurna,
bernegara dan dalam kehidupan tokoh-tokoh Jakarta: Gramedia.
berbangsa dari tokoh- berbangsa dan bernegara, Muhammadiyah.  PP Muhammadiyah,
tokoh sejak pra kemerdekaan  Sikap-sikap 2010, Pedoman
Muhammadiyah. hingga saat ini. negarawan Hidup Islami Warga
 Peserta dapat  Merumuskan sikap-sikap Pemuda Muhammadiyah,
menginventarisir pemuda negarawan Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara
sikap-sikap pemuda Muhammadiyah.  Agenda aksi Muhammadiyah.
negarawan yang  Menyusun agenda aksi pemuda  Fajar Riza Ul Haq,
harus diamalkan untuk mewujudkan negarawan 2019, Membela Islam,
dalam kepribadian pemuda negarawan di Muhammadiyah. Membela
kader. setiap konteks dan level Kemanusiaan,
 Peserta dapat kepemimpinan Pemuda Jakarta: Mizan.
mengaplikasikan Muhammadiyah.  Sunanto, 2021,
gagasan membentuk Pemuda Negarawan

148
BAB VII SILABUS PERKADERAN

pemuda negarawan Muhammadiyah,


menurut Pemuda Yogyakarta: Semesta
Muhammadiyah. Ilmu.

Materi : Sistem Ekonomi Pancasila dan Pembangunan Bangsa


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Sistem ekonomi bangsa ini sejak awal berdiri bersendi pada Pancasila. Namun
sayang sistem ini lambat laun dilupakan para pemimpin negara. Sehingga yang
tampak dan dominan adalah sistem ekonomi kapitalis liberal yang banyak merusak
sendi-sendi perekonomian bangsa. Materi ini perlu disampaikan kepada segenap
peserta pelatihan agar mereka memahmi pondasi ekonomi tepat untuk bangsa ini.
Kelompok Materi : Pengembangan Wawasan (PW)
Jenjang : BAM
Standar : 1. Peserta memahami pengertian dan sejarah ekonomi Pancasila.
Kompetensi 2. Peserta memahami dasar-dasar dan pondasi sistem ekonomi Pancasila.
3. Peserta memahami masalah ekonomi bangsa Indonesia saat ini.
4. Peserta mengetahui cara dan langkah dalam menyelesaikan beberapa kasus
ekonomi di negara Indonesia.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menyebutkan kembali  Perngertian  Dawam Raharjo,
menjelaskan dengan pengertian dan sejarah sistem ekonomi 2004, Ekonomi
baik pengertian dan ekonomi Pancasila. Pancasila. Pancasila: Jalan
sejarah ekonomi  Menyebutkan kembali  Prinsip-prinsip Lurus Menuju
Pancasila. prinsip-prinsip dan pondasi dan pondasi Masyarakat Adil dan
 Peserta dapat sistem ekonomi Pancasila. sistem ekonomi Makmur, Yogyakarta:
menjelaskan dasar-  Membandingkan sistem Pancasila. Aditya Media.
dasar dan pondasi ekonomi Pancasila dengan  Perbandingan  Mohammad Hatta,
sistem ekonomi sistem-sistem ekonomi sistem ekonomi 1980, Ekonomi
Pancasila. lainnya seperti kapitalisme yang ada di Pancasila, Jakarta:
 Peserta dapat dan sosialisme. dunia. Mutiara.
mengidentifikasi  Mengidentifikasi dan  Masalah ekonomi  Hamka, 2015,
masalah-masalah mengkategorisasi dan Keadilan Sosial dalam
ekonomi yang terjadi permasalahan-permasalah pembangunan di Islam, Jakarta: Gema
pada bangsa ekonomi dan Indonesia. Insani Press.
Indonesia saat ini. pembangunan di Indonesia  Solusi ekonomi
 Peserta dapat saat ini. Pancasila
memberikan solusi  Menyusun serangkaian terhadap
perekonomian solusi untuk permasalahan masalah ekonomi
terhadap beberapa ekonomi dan dan
kasus ekonomi yang pembangunan yang terjadi pembangunan di
terjadi pada bangsa di Indonesia saat ini. Indonesia.
Indonesia saat ini.

E. Silabus Perkaderan Fungsional


1. Silabus Materi Pelatihan Instruktur
a. Kelompok Materi Kompetensi Ideologi
Materi : Peran dan Fungsi Pemuda Muhammadiyah dalam Pengembangan Potensi Pemuda
Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Peran Pemuda Muhammadiyah dalam pengembangan potensi pemuda Islam sudah
termaktub dalam AD/ART dan GBHG organisasi. Namun banyak yang tidak

149
PEDOMAN INSTRUKTUR

menyadari hal ini. Itulah sebabnya dalam SPPM banyak terjadi perubahan dan
perombakan, mulai dari kurikulum hingga pada dataran praktis perkaderan. Materi ini
diorientasikan pada penjelasan mengenai peran Pemuda dalam pengembangan
potensi pemuda Islam.
Kelompok Materi : Kompetensi Ideologi
Jenjang : PIWIL
Standar : 1. Peserta memahami dasar-dasar oganisasi terkait pengembangan potensi pemuda
Kompetensi Islam, baik yang terdapat dalam AD/ART dan GBHG organisasi.
2. Peserta memahami ruang lingkup pengembangan potensi pemuda Islam yang
digagas oleh Pemuda Muhammadiyah.
3. Peserta memahami langkah-langkah strategis Pemuda Muhammadiyah terkait
pengembangan potensi Pemuda Muhammadiyah.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menyebutkan sumber-  Peran dan fungsi  PP Pemuda
menjelaskan sumber- sumber dan dokumen Pemuda Muhammadiyah,
sumber organisasi resmi organisasi yang Muhammadiyah 2018, AD/ART
yang menunjukkan mendorong visi dalam Pemuda
peran Pemuda pengembangan potensi pengembangan Muhammadiyah,
Muhammadiyah pemuda Islam. potensi pemuda Jakarta: PP Pemuda
dalam pengembangan  Membuat dan menyusun Islam. Muhammadiyah.
potensi pemuda mind map dan prospek  Dasar-dasar  PP Pemuda
Islam. pengembangan potensi pengembangan Muhammadiyah,
 Peserta dapat pemuda Islam. potensi pemuda, 2018, Tanfidz
memetakan prospek  Menyusun langkah- baik organisasi Muktamar Pemuda
pengembangan langkah pengembangan dan psikologis. Muhammadiyah XVII,
potensi pemuda Islam potensi pemuda Islam di  Ranah-ranah Jakarta: PP Pemuda
dalam pengembangan setiap ranah, mulai dari pengembangan Muhammadiyah.
karir dan profesi keilmuan, dakwah, potensi pemuda  Ahmad Dzikran, 2017.
kader. ekonomi, politik, budaya, Islam, mulai dari Kuasai Dirimu:
 Peserta dapat lingkungan, dan aspek keilmuan, Panduan Membangun
menjelaskan langkah sebagainya. dakwah, Mind-set dan Mental
strategis Pemuda ekonomi, politik, Sukses, Jakarta:
Muhammadiyah budaya, Penerbit Gemilang.
dalam pengembangan lingkungan, dan  Slamet Wiyono, 2013,
potensi pemuda sebagainya. Manajemen Potensi
Islam.  Strategi Pemuda Diri, Grasindo Jakarta.
Muhammadiyah  Agus Suryo Sulaiman,
dalam 2010. The Quantum
pengembangan Success, Jakarta:
potensi pemuda Elex Media
Islam. Komputindo.

Materi : Filasafat Pendidikan Muhammadiyah


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Muhammadiyah memiliki banyak amal usaha di bidang pendidikan. Jumlah yang
begitu banyak sebenarnya didasari dari sebuah epistemologi dan kerangka keilmuan
di dunia pendidikan. Materi ini sebenarnya bagian dari upaya sistematisasi kerangka
keilmuan tersebut. Sebagai seorang instruktur, sudah semestinya memahami dan
mengusasi bidang ini.
Kelompok Materi : Kompetensi Ideologi
Jenjang : PIWIL
Standar : 1. Peserta memahami sejarah pemikiran (geneologi) pendidikan Muhammadiyah,

150
BAB VII SILABUS PERKADERAN

Kompetensi pada periode awal hingga saat ini.


2. Peserta memahami gagasan pendidikan Muhammadiyah, mulai integrasi ilmu
umum dan agama dalam pendidikan Muhammadiyah, pengadobsian pendidikan
barat dalam pendidikan Muhammadiyah, dan perubahan dari pesantren kepada
madrasah.
3. Peserta memahami rumusan kerangka keilmuan dalam pendidikan
Muhammadiyah.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menjelaskan kembali  Sejarah  Azyumardi Azra,
menjelaskan sejarah sejarah pemikiran pemikiran 2015, Pendidikan
pemikiran pendidikan pendidikan pendidikan Islam: Tradisi dan
Muhammadiyah. Muhammadiyah sejak Muhammadiyah. Modernisasi di tengah
 Peserta dapat periode awal hingga saat  Transformasi Tantangan Milenium
menjelaskan ini. bentuk III, Jakarta: Kencana.
transformasi model  Mendeskripsikan pendidikan  Farid Setiawan, 2014,
pendidikan transformasi bentuk-bentuk Muhammadiyah Geneologi dan
Muhammadiyah, pendidikan periode awal Modernisasi Sistem
seperti: integrasi ilmu Muhammadiyah mulai dari hingga saat ini. Pendidikan
umum dan agama integrasi ilmu umum dan  Rumusan Muhammadiyah
dalam pendidikan agama dalam pendidikan kerangka 1912-1942,
Muhammadiyah, Muhammadiyah, keilmuan Yogyakarta: Semesta
pengadobsian pengadobsian pendidikan pendidikan Ilmu.
pendidikan barat barat dalam pendidikan Muhammadiyah.  Abdul Munir Mulkhan,
dalam pendidikan Muhammadiyah, dan 1993, Paradigma
Muhammadiyah, dan perubahan dari pesantren Intelektual Muslim:
perubahan dari kepada madrasah. Pengantar Filsafat
pesantren kepada  Merumuskan dan Pendidikan Islam dan
madrasah. menyusun konsep Dakwah, Yogyakarta:
 Peserta dapat kerangka keilmuan SIP Press.
merumuskan dan pendidikan  Kunto Wijoyo, 2004.
menyusun kerangka Muhammadiyah. Islam sebagai Ilmu,
kelilmuan di bidang Yogyakarta: Tiara
pendidikan Wacana.
Muhammadiyah.

Materi : Epistemologi Keilmuan Muhammadiyah


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Materi ini berorientasi memberikan pemahaman kepada peserta pelatihan mengenai
bangunan keilmuan Muhammadiyah. Sikap KH Ahmad Dahlan dalam memutuskan
perkara agama dan cara beliau berijtihad serta melakukan tajdid sebenarnya
mnyiratkan konsep keilmuan. Konsep keilmuan ini tentu memiliki latar belakang
epistemologi yang kuat, tetapi sayang belum tersistematisasi dengan baik. Materi ini
merupakan langkah awal untuk memformulasikan dan mengenalkan epistemologi
keilmuan dalam Muhammadiyah.
Kelompok Materi : Kompetensi Ideologi
Jenjang : PINAS
Standar : 1. Peserta mengetahui pengertian epistemologi ilmu perspektif filsafat ilmu.
Kompetensi 2. Peserta memahami sejarah pemikiran keilmuan KH Ahmad Dahlan.
3. Peserta memahami konstruksi keilmuan yang dibangun Muhammadiyah
4. Peserta memahami relasi ijtihad, tadjid, dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

151
PEDOMAN INSTRUKTUR

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menjelaskan pengertian  Espistemologi  Kunto Wijoyo, 2004.
menjelaskan epistemologi ilmu dalam Keilmuan Islam sebagai Ilmu,
pengertian perspektif filsafat ilmu. Muhammadiyah Yogyakarta: Tiara
epistemologi ilmu  Menyebutkan prilaku KH  Geneologi Wacana.
secara umum. Ahmad Dahlan yang Keilmuhan KH  Amin Abdullah, 2020,
 Peserta dapat mencerminkan gagasan Ahmad Dahlan Fesh Ijtihad,
menjelaskan sejarah keilmuan.  Peta Konsep Yogyakarta: Suara
keilmuan yang  Membuat peta konsep Keilmuan Muhammadiyah.
dilakukan KH Ahmad keilmuan dalam Muhammadiyah  Syamsul Anwar, 2020,
Dahlan Muhammadiyah.  Relasi Ijtihad dan Islam, Budaya, dan
 Peserta dapat  Mengidentifikasi hasil Tajdid terhadap Sains, Yogyakarta:
merumuskan konsep- ijtihad dan tajdid Keilmuan UAD Press.
konsep keilmuan Muhammadiyah yang Muhammadiyah.  Amin Abdullah, 2006,
Muhammadiyah berkaitan dengan gagasan Islamic Studies di
 Peserta dapat keilmuan. Perguruan Tinggi:
mengidentifikasi relasi Pendekatan Integratif-
ijtihad dan tajdid Interkonektif,
dengan Yogyakarta: Pustaka
pengembangan ilmu Pelajar.
pengetahuan

Materi : Tajdid dan Ijtihad dalam Muhammadiyah


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Tajdid dan ijtihad seperti dua sisi uang logam. Dua hal tersebut saling terkait tidak
dapat dipisahkan. Jika salah satunya tidak ada, maka menjadi tidak sempurna.
Prinsip-prinsip tajdid dan ijtihad ini harus dipahami dengan baik oleh instruktur agar
spirit pembaruan Islam tidak hilang dari gerakan Pemuda Muhammadiyah.
Kelompok Materi : Kompetensi Ideologi
Jenjang : PIWIL
Standar : 1. Peserta memahami pengertian tajdid dan ijtihad secara bahasa dan istilah.
Kompetensi 2. Peserta memahami relasi antara tajdid dan ijtihad serta hubungannya dengan
gerakan pembaruan Islam.
3. Peserta memahami model, dasar-dasar teologis serta prosedur tajdid dan ijtihad
dalam Muhammadiyah sejak periode awal hingga akhir.
4. Peserta memahami penyebab terjadinya kejumudan dalam gerakan keislaman,
khususnya Muhammadiyah.
5. Peserta mengusasi langkah-langkah strategis dalam mendinamiskan tajdid dan
ijihad dalam Muhammadiyah, khususnya Pemuda Muhammadiyah.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menjelaskan kembali  Pengertian tajdid  Ahmad Jainuri, 2002,
menjelaskan pengertian tajdid ijtihad dan ijtihad secara Ideologi Kaum
pengertian tajdid, secara bahasa dan istilah. bahasa dan Reformis: Melacak
ijtihad secara bahasa  Membuat peta konsep istilah. Pandangan
dan istilah. model, dasar teologis, dan  Konsep, dasar, Keagamaan
 Peserta dapat prosedur tajdid dan ijtihad dan prosedur Muhammadiyah
menjelaskan konsep, dalam Muhammadiyah. tajdid dan ijtihad Periode Awal,
dasar teologis, dan  Menemukan korelasi dalam Surabaya: Lembaga
prosedur tajdid dan antara ijtihad dan tajdid. Muhammadiyah. Pengkajian Agama
ijtihad dalam  Mengidentifikasi penyebab  Faktor-faktor dan Masyarakat.
Muhammadiyah. kejumudan gerakan penghambat  Kuntowijoyo, A. E.
 Peserta dapat pembaruan dalam gerakan Priyono, 2008,

152
BAB VII SILABUS PERKADERAN

menjelaskan korelasi Muhammadiyah. pembaruan Paradigma Islam:


antara tajdid, ijtihad  Merumuskan langkah- dalam Interpretasi untuk
dengan gerakan langkah dalam Muhammadiyah. Aksi, Jakarta: Mizan.
pembaruan Islam. mendinamiskan gerakan  Agenda tajdid  Haedar Nashir, 2010,
 Peserta dapat tajdid dan ijtihad dalam Muhammadiyah Muhammadiyah
mengidentifikasi Muhammadiyah, dan Pemuda Gerakan Pembaruan,
masalah-masalah khususnya Pemuda Muhammadiyah Yogyakarta: Suara
yang menyebabkan Muhammadiyah. di era kekinian. Muhammadiyah.
kejumudan dalam  Kunto Wijoyo, 2004.
tajdid dan ijtihad Islam sebagai Ilmu,
dalam Yogyakarta: Tiara
Muhammadiyah. Wacana.
 Peserta dapat  Amin Abdullah, 2020,
merumuskan langkah- Fesh Ijtihad,
langkah dalam Yogyakarta: Suara
mendinamiskan Muhammadiyah.
gerakan tajdid dan
ijtihad dalam
Muhammadiyah, dan
secara khusus di
Pemuda
Muhammadiyah.

Materi : Potensi Manusia Menurut Islam dan Kajian Psikologi


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Materi ini diorientasikan untuk memberikan pemahaman kepada Instruktur mengenai
potensi diri dan cara mengembangkannya. Dalam Baitul Arqam Dasar Pemuda
Muhammadiyah, peserta diharapkan dapat menemukan potensi diri dan
melejitkannya. Oleh sebab itu, instruktur harus menguasai berbagai pengetahuan
mengenai potensi diri.
Kelompok Materi : Kompetensi Ideologi
Jenjang : PINAS
Standar : 1. Peserta dapat mengetahui pengertian potensi, bakat, dan multiple intelligent.
Kompetensi 2. Peserta mengetahui faktor-faktor yang mendukung kesuksesan seseorang.
3. Peserta dapat menjelaskan berbagai cara untuk mengetahui potensi seseorang.
4. Peserta dapat mendemostrasikan langkah-langkah pengembangan potensi diri.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Memberikan contoh  Pengertian potensi  Ahmad Dzikran,
menjelaskan potensi diri, bakat, dan diri, bakat, dan 2017. Kuasai Dirimu:
perbedaan potensi, bentuk multiple intelligent. multiple intelligent. Panduan
bakat, dan multipe  Mendeskripsikan ciri-ciri  Ciri-ciri sukses dan Membangun Mind-
intelligent. orang sukses dalam orang ingin sukses set dan Mental
 Peserta dapat kehidupan. dalam hidup. Sukses, Jakarta:
menjelaskan  Mengidentifikasi faktor,  Faktor-faktor Penerbit Gemilang.
pengertian kegiatan, dan akivitas pendukung  Slamet Wiyono,
kesuksesan hidup. yang dapat mendukung kesuksesahan 2013, Manajemen
 Peserta dapat karir seseorang. hidup. Potensi Diri,
menjelaskan faktor-  Mengukur kepampuan  Menentukan Grasindo Jakarta.
faktor yang dan potensi yang dimiliki potensi diri dan  Agus Suryo
mendukung dengan teori yang didapat. langkah-langkah Sulaiman, 2010. The
kesuksesan  Membuat list kegiatan dan pengembangannya. Quantum Success,
seseorang dalam aktivitas, serta langkah- Jakarta: Elex Media

153
PEDOMAN INSTRUKTUR

hidup. langkah untuk Komputindo.


 Peserta dapat mengembangkan potensi
menguasai salah satu diri.
cara untuk
menentukan potensi
diri.
 Peserta dapat
menyususun
serangkaian kegiatan
untuk
mengembangkan
potensi diri.

Materi : Pendidikan Menurut Islam


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Pendidikan Islam merupakan ilmu yang harus dikuasai oleh Instruktur. Sebab, pen-
didikan sangat dekat dengan dunia perkaderan. Materi ini akan mengupas dasar-
dasar teologis pendidikan Islam, dan berbagai hal yang terkait.
Kelompok Materi : Kompetensi Ideologi
Jenjang : PIWIL
Standar : 1. Peserta mengetahui pengertian pendidikan (tarbiyah) dari segi bahasa dan istilah.
Kompetensi 2. Peserta mengetahui tujuan pendidikan dalam Islam.
3. Peserta memahami peran seorang guru dalam pendidikan, dan adab seorang
murid dalam belajar menurut Islam.
4. Peserta memahami metode-metode pembelajaran yang diajarkan menurut Islam.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menyebutkan kembali  Pengertian  Azyumardi Azra,
menjelaskan pengertian tarbiyah dari tarbiyah secara 2015, Pendidikan
pengertian pendidikan segi bahasa dan istilah. bahasa dan Islam: Tradisi dan
(tarbiyah) dari segi  Menjelaskan kembali istilah. Modernisasi di tengah
bahasa dan istilah. tujuan pendidikan Islam.  Tujuan Tantangan Milenium
 Peserta dapat  Menginventarisir tugas dan pendidikan Islam. III Jakarta: Kencana.
menjelaskan tujuan kewajiban seorang guru  Tugas dan  Farid Setiawan, 2014,
pendidikan dalam dalam pendidikan menurut kewajiban Geneologi dan
Islam. Islam. seorang guru Modernisasi Sistem
 Peserta dapat  Menyusun langkah- menurut Islam. Pendidikan
menjelaskan tugas langkah dalam belajar dan  Adab menuntut Muhammadiyah
dan kewajiban menuntut ilmu bagi ilmu menurut 1912-1942,
seorang guru dalam seorang murid. Islam. Yogyakarta: Semesta
pendidikan Islam.  Mensimulasikan model-  Metode Ilmu.
 Peserta dapat model pembelajaran yang pembelajaran  Abdul Munir Mulkhan,
menjelaskan adab diajarkan dalam Islam. menurut Islam. 1993, Paradigma
seorang murid dalam Intelektual Muslim:
menuntut ilmu. Pengantar Filsafat
 Peserta dapat Pendidikan Islam dan
mencontohkan model- Dakwah, Yogyakarta:
model pembelajaran SIP Press.
yang diajarkan dalam  Kunto Wijoyo, 2004.
Islam. Islam sebagai Ilmu,
Yogyakarta: Tiara
Wacana.

154
BAB VII SILABUS PERKADERAN

Materi : Peran Akal Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Salah satu alat yang digunakan dalam melakukan tajdid dan ijtihad adalah akal dan
wahyu. Namun terkadang peran akal dan wahyu ini sering disalahletakan oleh umat
Islam. Ada yang menegasikan akal daripada wahyu, begitu juga sebaliknya. Padahal
akal dan wahyu memiliki peran dan fungsinya sendiri-sendiri. Pemahaman yang tepat
terkait akal dan wahyu ini perlu diberikan kepada Instruktur agar tidak salah dalam
menjelaskan kepada kader. Sebab jika salah, akan menyebabkan Pemuda Muham-
madiyah kehilangan kader pembaru.
Kelompok Materi : Kompetensi Ideologi
Jenjang : PINAS
Standar : 1. Peserta memahami pengertian akal dan wahyu serta karakteristiknya secara tepat.
Kompetensi 2. Peserta memahami hubungan antara akal dan wahyu serta fungsinya dalam
melahirkan paham keagamaan.
3. Peserta memahami kaidah-kaidah dan metode-metode berpikir menurut ajaran
Islam, mulai dari bayani, burhani, dan irfani.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menjelaskan kembali  Pengertian akal  Harun Nasution, 1982,
menjelaskan pengertian akal dan wahyu dan wahyu serta Akal dan Wahyu
pengertian akal dan beserta karakteristiknya. karakteristiknya dalam Islam, Jakarta:
wahyu serta  Menemukan dan menurut Islam. UII Press.
karakteristiknya. menuliskan hubungan  Relasi akal dan  M. Quraish Shihab,
 Peserta dapat antara akal dan wahyu wahyu dalam 2005, Logika Agama:
menemukan dalam konteks paham Kedudukan Wahyu &
hubungan akal dan pemahaman keagamaan. keagamaan. Batas-Batas Akal
wahyu serta fungsinya  Merumuskan kaidah-  Kaidah-kaidah dalam Islam, Jakarta:
dalam melahirkan kaidah berpikir menurut berpikir menurut Lentera Hati.
paham keagamaan. Islam. ajaran Islam.  Harun Nasution, 1995,
 Peserta dapat  Memberikan contoh produk  Kerangka berpikir Islam rasional:
menjelaskan kaidah- pemikiran dengan bayani, burhani, Gagasan dan
kaidah berpikir menggunakan metode dan irfani serta Pemikiran, Jakarta:
menurut Islam. bayani, burhani, dan irfani. contoh- Mizan.
 Peserta dapat contohnya.
menjelaskan bentuk
metode-metode
berpikir menurut
ajaran Islam, mulai
dari bayani, burhani,
dan irfani.

Materi : KH. Ahmad Dahlan Sebagai Pendidik


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Salah satu profesi KH. Ahmad Dahlan yang jarang sekali dikupas adalah sebagai
seorang pendidik. Beliau mengawali penjadi seorang pendidik di sekolah Belanda
(non-Muslim). Lalu beliau membangun sekolah sendiri dan langsung terlibat dalam
proses pengajaran. Banyak strategi pembelajaran yang dilakukan KH. Ahmad Dahlan,
tetapi sedikit sekali yang membahas. Begitu juga dasar-dasar filosofi yang dianut
beliau. Materi ini ingin mengupas hal tersebut, agar para instruktur benar-benar
menyadari cara beliau memberikan ilmu kepada peserta didiknya.
Kelompok Materi : Kompetensi Ideologi
Jenjang : PINAS
Standar : 1. Peserta mengetahui track record sejarah KH. Ahmad Dahlan sebagai pendidik.

155
PEDOMAN INSTRUKTUR

Kompetensi 2. Peserta memahami berbagai metode pembelajaran yang digunakan KH. Ahmad
Dahlan kepada murid-muridnya.
3. Peserta memahami dasar-dasar pendidikan yang dijadikan acuan KH. Ahmad
Dahlan.
4. Peserta memahami strategi yang digunakan KH. Ahmad Dahlan dalam
membangun pendidikan.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menceritakan kembali  Sejarah KH.  Farid Setiawan, 2014,
menjelaskan rekam rekam jejak sejarah KH. Ahmad Dahlan Geneologi dan
jejak sejarah KH. Ahmad Dahlan sebagai sebagai pendidik. Modernisasi Sistem
Ahmad Dahlan pendidik.  Metode Pendidikan
sebagai pendidik.  Mendeskirpsikan metode pengajaran dan Muhammadiyah
 Peserta dapat pembelajaran yang pembelajaran 1912-1942,
menjelaskan metode dilakukan KH. Ahmad yang digunakan Yogyakarta: Semesta
pembelajaran yang Dahlan. KH. Ahmad Ilmu.
digunakan KH.  Menyusun dan Dahlan.  Siti Nur Aidah dan Tim
Ahmad Dahlan. mensistematisasi landasan  Landasan Penerbit KBM, 2021,
 Peserta landasan pemikiran yang digunakan pemikiran Mengenal Tokoh-
pemikiran yang KH. Ahmad Dahlan dalam pendidikan dan tokoh
digunakan KH. pengajaran dan pembelajaran Muhammadiyah,
Ahmad Dahlan dalam pendidikan. KH. Ahmad Yogyakarta: KBM
pengajaran dan  Meniru dan mencontoh Dahlan. Indonesia.
pendidikan. strategi yang digunakan  Strategi  Yunan Yusuf, 2005,
 Peserta dapat KH. Ahmad Dahlan dalam membangun Encyclopedia of
mengaplikasikan membangun institusi institusi Muhammadiyah, an
strategi yang pendidikan. pendidikan Islamic Organization
digunakan KH. menurut KH. in Indonesia, Jakarta:
Ahmad Dahlan dalam Ahmad Dahlan. Raja Grafindo.
membangun sebuah  Hery Sucipto, 2005,
institusi pendidikan. Tajdid
Muhammadiyah: dari
Ahmad Dahlan hingga
A. Syafii Maarif,
Jakarta: Raja
Grafindo.

b. Kelompok Materi Kompetensi Pedagogik


Materi : Menjadi Instruktur Handal
Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Seorang instruktur dikatakan handal disebabkan karena mampu menguasai berbagai
kompetensi, mulai dari kompetensi ideologi, pedagogik, dan administrasi. Selain itu
sikap dan kepribadian instruktur juga menjadi hal yang sangat penting. Materi ini akan
menjelaskan hal tersebut.
Kelompok Materi : Kompetensi Pedagogik
Jenjang : PIWIL
Standar : 1. Peserta memahami pengertian instruktur dan implikasinya dalam organisasi dan
Kompetensi perkaderan.
2. Peserta memahami dan menghayati kode etik instruktur.
3. Peserta memahami serangkaian kompetensi yang harus dimiliki seorang instruktur.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan

156
BAB VII SILABUS PERKADERAN

 Peserta dapat  Menjelaskan kembali  Pengertian  Bobbi de Parter, 2000,


menjelaskan pertian instruktur. instruktur dari Quantum Teching:
pengertian instruktur  Merumuskan peran-peran segi bahasa dan Mempraktekan
secara benar dan instruktur dalam organisasi istilah dalam Quantum Learning
tepat. dan perkaderan. perkaderan. dalam Kelas, Jakarta:
 Peserta dapat  Menyusun kode etik  Peran instruktur Kaifa.
merumuskan peran instruktur dan dalam organisasi  Melvin L. Silberman,
dan tugas Instruktur mengamalkannya. dan perkaderan. dkk., 2006, Active
dalam organisasi dan  Menginventarisir  Kode etik Learning: 101 Cara
perkaderan. serangkaian kompetensi instruktur Belajar Siswa Aktif,
 Peserta dapat yang harus dikuasai  Tiga kompetensi Jakarta: Nuansa.
menghayati kode etik seorang instruktur. instruktur, yakni  MPK PP
instruktur. kompetensi Muhammadiyah,
 Peserta dapat ideologi, 2017, Pedoman
menyusun pedagogik, dan Pelaksanaan
serangkaian administratif. Perkaderan
kompetensi yang Muhammadiyah,
harus dimiliki seorang Yogyakarta: MPK PP
instruktur. Muhammadiyah.

Materi : Menjadi Imam Training Handal


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Imam Training dalam sebuah perkaderan menduduki posisi yang sangat penting,
yakni mengelola dan mengamati proses ibadah peserta selama perkaderan. Selain itu
Imam Training juga berperan dalam meningkatkan kualitas kajian keagamaan dalam
perkaeran. Imam Training juga dapat memberikan layanan konseling keagamaan
dalam perkaderan. Untuk itulah materi ini perlu disampaikan pada peserta Pelatihan
Instruktur.
Kelompok Materi : Kompetensi Pedagogik
Jenjang : PIWIL dan PINAS
Standar : 1. Peserta mengetahui tugas dan fungsi Imam Training dalam perkaderan.
Kompetensi 2. Peserta mengetahui langkah-langkah yang harus dipersiapkan seorang Imam
Training dalam sebuah perkaderan.
3. Peserta mengetahui cara mengelola kajian ayat dalam sebuah perkaderan.
4. Peserta menguasai prosedur dan materi dalam melakukan konseling agama dalam
perkaderan.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menginventarisir kegiatan  Tugas dan  MTT PP
menjelaskan tugas keagamaan dalam tanggungjawab Muhammadiyah,
dan fungsi Imam perkaderan seperti, shalat Imam Training. 2015, Himpunan
Training dalam berjamaah, tahajud, dan  Tema-tema Putusan Tarjih
perkaderan. kajian ayat. kajian ayat dalam Muhammadiyah,
 Peserta dapat  Mensimulasikan proses perkaderan. Yogyakarta: Suara
mempersiapkan kajian ayat, mengimami  Masalah- Muhammadiyah.
materi kajian ayat dan shalat tahajud, dan tata masalah ibadah  MTT PP
bahan konseling Islam cara wudhu dan shalat dalam Muhammadiyah,
dalam perkaderan. sesui tuntunan tarjih. perkaderan. 2018, Soal Jawab
 Peserta dapat  Menginventarisir masalah-  Strategi kajian Agama Jilid I-VIII,
mensimulasikan masalah agama yang ayat dan Yogyakarta: Suara
proses kajian ayat. sering muncul dalam konseling Muhammadiyah.
 Peserta dapat perkaderan dan menjawab keagamaan.  M. Fuad Anwar, 2019,
memeragakan proses permasalahan- Landasan dan

157
PEDOMAN INSTRUKTUR

konseling Islami permasalahan tersebut. Bimbingan Konseling


dalam perkaderan. Islam, Yogyakarta:
DeepPublis.

Materi : Teknik dan Metode Mengelola Kelas (Forum)


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Materi ini diorientasikan untuk meningkatkan kemampuan pedagogik Instruktur
Pemuda Muhammadiyah. Mengelola forum atau kelas sangat penting untuk
menunjang keberhasilan perkaderan. Mulai dari menyusun ruang kelas, mengatur
sikap, cara berkomunikasi, dan menentukan strategi dalam belajar.
Kelompok Materi : Kompetensi Pedagogik
Jenjang : PIWIL dan PINAS
Standar : 1. Peserta mengetahui komponen-komponen penting dalam mengelola forum atau
Kompetensi kelas dalam perkaderan.
2. Peserta menguasai cara-cara membangun harmoni dalam perkaderan, mulai dari
penyambutan, sikap, perkenalan, komunikasi yang efektif dan empatik, dan lain
sebagainya.
3. Peserta menguasai langkah-langkah dan strategi dalam memimpin kontrak belajar,
orientasi, dan Rencana Tindak Lanjut (RTL).

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menyebutkan komponen-  Mengelola dan  Bobbi de Parter, 2000,
menginventarisir komponen yang harus mendesain ruang Quantum Teching:
komponen-komponen diperhatikan dalam kelas Mempraktekan
dalam mengelola mengelola forum. perkaderan. Quantum Learning
forum perkaderan.  Mengatur dan mendesain  Strategi dalam Kelas, Jakarta:
 Peserta dapat ruang kelas yang penyambutan Kaifa.
mensimulasikan cara representatif untuk peserta  Melvin L. Silberman,
penyambutan peserta, perkaderan. perkaderan. dkk., 2006, Active
mengatur ruang kelas,  Mensimulasikan proses  Perkenalan yang Learning: 101 Cara
komunikasi yang penyambutan peserta, berkesan dalam Belajar Siswa Aktif,
efektif dan empatik sikap yang ramah (service perkaderan. Jakarta: Nuansa.
dalam perkaderan. excellence) dalam  Komunikasi  MPK PP
 Peserta dapat menghadapi peserta. efektif dan Muhammadiyah,
memeragakan cara  Mensimulasikan langkah- empatik dalam 2017, Pedoman
memimpin kontrak langkah perkenalan yang perkaderan. Pelaksanaan
belajar, orientasi, dan berkesan dalam  Strategi Kontrak Perkaderan
RTL yang baik dan perkanderan. Belajar, Muhammadiyah,
benar.  Mencontohkan komunikasi Orientasi,dan Yogyakarta: MPK PP
yang efektif dan simpatik RTL perkaderan. Muhammadiyah.
kepada peserta pelatihan.
 Memeragakan kontrak
belajar dan RTL
perkaderan.

Materi : Psikologi Perkaderan


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Dalam pelatihan dan juga perkaderan sebenarnya banyak melibatkan aspek psikologi.
Namun jarang sekali hal ini dibahas secara detail. Jika dilihat dari pengertiannya,
Psikologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari lebih dalam mengenai mental, pikiran,
dan perilaku manusia. Dari pengertian tersebut, maka Psikologi Perkaderan adalah
sebuah kajian terapan dari Psikologi yang membahas, mental, pikiran, dan prilaku

158
BAB VII SILABUS PERKADERAN

peserta dan instruktur dalam perkaderan.


Kelompok Materi : Kompetensi Pedagogik
Jenjang : PINAS
Standar : 1. Peserta memahami pengertian kesehatan mental, pikiran, dan prilaku manusia.
Kompetensi 2. Peserta memahami teori-teori pembelajaran menurut kajian psikologi, seperti teori
behaviouristik, kognitif Bruner, Teori Humanisme Carl R. Roger, dan teori kon-
struktivisme.
3. Peserta memahami peran Instruktur dalam konteks psikologi perkaderan, yakni
untuk mengidentifikasi masalah kesulitan belajar, cara memotivasi peserta, cara
mengembangkan metode pembelajaran, dan mengetahui cara-cara yang tepat
untuk mengembangkan potensi peserta perkaderan.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Mendeskripsikan kembali  Pengertian ilmu  Ngalim Purwanto,
menjelaskan pengertian psikologi dan psikologi menurut 1990, Psikologi
pengertian ilmu psikologi perkaderan. para pakar. Pendidikan, Jakarta:
psikologi dan  Meringkas dan memberi  Pengertian Rosyda Karya.
mengkontekskannya contoh prilaku yang sesuai psikologi  Nefri Anra Saputra,
dalam dunia dengan teori-teori perkaderan. Yuniarti Munaf, 2020,
perkaderan. pembelajaran dalam  Teori-teori Perkembangan
 Peserta dapat perspektif psikologi, mulai pembelajaran Peserta Didik,
menjelaskan dari teori behaviouristik, menurut ilmu Yogyakarta:
mengenai teori-teori kognitif Bruner, Teori psikologi, seperti DeepPublish.
belajar dalam Humanisme Carl R. Roger, teori teori  Makmun, Abin
perspektif psikologi, dan teori konstruktivisme. behaviouristik, Syamsuddin, 2009,
yakni teori  Menyelesaikan kasus- kognitif Bruner, Psikologi
behaviouristik, kognitif kasus psikologi dalam Teori Kependidikan:
Bruner, Teori perkaderan, yang meliputi Humanisme Carl Perangkat Sistem
Humanisme Carl R. studi kasus terkait masalah R. Roger, dan Pengajaran Modul,
Roger, dan teori kesulitan belajar, cara teori Bandung: Rosyda
konstruktivisme. memotivasi peserta, cara konstruktivisme. Karya.
 Pserta dapat mengembangkan metode  Studi kasus
menerapkan konsep- pembelajaran, dan kajian psikologi
konsep psikologi mengetahui cara-cara yang dalam
dalam perkaderan, tepat untuk perkaderan.
seperti: mengembangkan potensi Seperti:
mengidentifikasi peserta perkaderan. mengidentifikasi
masalah kesulitan masalah
belajar, cara kesulitan belajar,
memotivasi peserta, cara memotivasi
cara mengembangkan peserta, cara
metode pembelajaran, mengembangkan
dan mengetahui cara- metode
cara yang tepat untuk pembelajaran,
mengembangkan dan mengetahui
potensi peserta cara-cara yang
perkaderan. tepat untuk
mengembangkan
potensi peserta
perkaderan.

Materi : Taksonomi Penalaran


Jumlah JPL : 2 x 45 menit

159
PEDOMAN INSTRUKTUR

Deskripsi : Taksonomi penalaran tidak dapat dihindarkan dalam dunia pendidikan. Setiap
instruktur harus mengetahui bentuk dan pola taksonomi penalaran yang sampai saat
ini menjadi rujukan dalam menganalisis capaian pembelajaran. Teori yang terkenal itu
adalah Taksonomi Bloom, yang kemudian disempurnakan oleh muridnya Anderson.
Kelompok Materi : Kompetensi Pedagogik
Jenjang : PINAS
Standar : 1. Peserta memahami teori taksonomi Bloom dan penyempurnaan teori tersebut oleh
Kompetensi Anderson.
2. Peserta memahami tiga model penalaran, yakni Low Order Thinking Skill (LOTS),
Midle Oder Thinking Skill (MOTS), dan High Order Thinking Skill (HOTS) dan dapat
menerapkannya dalam pembelajaran.
3. Peserta memahami cara menerapkan bahasa penalaran yang menunjukan kognitif,
afektif, dan psikomotorik dalam pembelajaran.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menjelaskan teori  Taksonomi  Sanjaya, Wina, 2006,
menjelaskan teori taksonomi Bloom dan Bloom dan Strategi Pembelajaran
taksonomi Bloom dan penyempurnaannya oleh penyempurnaan Berorientasi Standar
penyempurnaan teori Anderson sang murid. teorinya oleh Proses Pendidikan,
yang dilakukan  Memberikan contoh Anderson. Jakarta: Kencana
Anderson. tingkatan penalaran dalam  Tiga tingkatan Prenada Media
 Peserta dapat perkaderan, yakni Low penalaran, yakni Group.
menerapkan tiga Order Thinking Skill Low Order  Zaini, Hisyam, dkk.,
model penalaran (LOTS), Midle Oder Thinking Skill 2007, Strategi
dalam perkaderan. Thinking Skill (MOTS), dan (LOTS), Midle Pembelajaran Aktif,
 Peserta dapat High Order Thinking Skill Oder Thinking Yogyakarta: CTSD
menerapkan bahasa (HOTS). Skill (MOTS), IAIN Yogyakarta.
penalaran yang  Memberikan contoh tiga dan High Order  MPK PP
menunjukan kognitif, model bahasa penalaran Thinking Skill Muhammadiyah,
afektif, dan yang menunjukan kognitif, (HOTS) dan 2017, Pedoman
psikomotorik dalam afektif, dan psikomotorik contoh- Pelaksanaan
pembelajaran. dalam pembelajaran. contohnya. Perkaderan
 tiga model Muhammadiyah,
bahasa Yogyakarta: MPK PP
penalaran yang Muhammadiyah.
menunjukan
kognitif, afektif,
dan psikomotorik
dalam
pembelajaran
beserta contoh-
contohnya.

Materi : Pendidikan Orang Dewasa


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Perkaderan di Pemuda Muhammadiyah sangat mempertimbangkan karakter orang
dewasa dalam belajar. Oleh sebab itu setiap instruktur harus memahami dasar-dasar
pengetahuan mengenai cara orang dewasa dalam belajar. Berbagai hal terkait orang
dewasa dalam belajar dibahas dalam materi ini.
Kelompok Materi : Kompetensi Pedagogik
Jenjang : PIWIL dan PINAS
Standar : 1. Peserta mengetahui pengertian orang dewasa dan tahapan perkembangan orang
Kompetensi dewasa dalam perspektif orang psikologi.

160
BAB VII SILABUS PERKADERAN

2. Peserta mengetahui karakter orang dewasa dalam belajar.


3. Peserta mengetahui pendekatan andragogi dalam proses belajar.
4. Peserta mengetahui tiga model pembelajaran orang dewasa, yakni pembelajaran
partisipatif, pembelajaran aktif, dan pembelajaran kolaboratif.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menjelaskan pengertian  Pengertian  Melvin L. Silberman,
menjelaskan dewasa dan tahapan Dewasa dan dkk., 2006, Active
pengertian orang perkembangan orang tahapan Learning: 101 Cara
dewasa dan tahapan dewasa dalam perspektif perkembangan Belajar Siswa Aktif,
perkembangan orang psikologi. dewasa dalam Jakarta: Nuansa.
dewasa dalam  Membedakan antara Perspektif  Barkley, Elizabeth F,
perspektif psikologi. pendekatan andragogi Psikologi. at all., 2005,
 Peserta dapat (pembelajaran orang  Pembelajaran Collaborative
menjelaskan prinsip- dewasa) dan pedagogi andragogi dan Learning Techniques:
prinsip pembelajaran (pembelajaran pada anak) pedagogi: A Handbook for
orang dewasa dalam belajar. Karakter dan College Faculty,
(andragodi).  Mendeskripsikan perbedaan. America: Jossey-
 Peserta dapat karakteristik tiga model  Tiga model Bass.
menjelasan tiga belajar, yakni partisipatif, pembelajaran  Sanjaya, Wina, 2006,
model pembelajaran aktif, dan kolaboratif. untuk orang Strategi Pembelajaran
orang dewasa, yakni  Memberikan contoh dewasa: Berorientasi Standar
pembelajaran pembelajaran partisipatif, Partisipatif, Aktif, Proses Pendidikan,
partisipatif, pembelajaran aktif, dan dan Kolaboratif. Jakarta: Kencana
pembelajaran aktif, pembelajaran kolaboratif.  Contoh tiga Prenada Media
dan pembelajaran model Group.
kolaboratif. pembelajaran  Zaini, Hisyam, dkk.,
 Peserta dapat mulai dari 2007, Strategi
memberikan contoh partisipatif, aktif, Pembelajaran Aktif,
dan manfaat dari tiga dan kolaboratif. Yogyakarta: CTSD
metode di atas. IAIN Yogyakarta.
 MPK PP
Muhammadiyah,
2017, Pedoman
Pelaksanaan
Perkaderan
Muhammadiyah,
Yogyakarta: MPK PP
Muhammadiyah.

Materi : Metode Pembelajaran dalam Perkaderan


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Ada tiga metode pembelajaran yang digunakan dalam perkaderan Pemuda
Muhammadiyah, yakni pembelajaran partisipatif ( partisipatory learning), pembelajaran
aktif (active learning), dan pembelajaran kolaboratif (collaborative learning). Tiga
pilihan metode ini didasarkan pada kesesuaian dengan karakter orang dewasa dalam
belajar. Materi ini diorientasikan untuk menjelaskan tiga metode tersebut dan cara
mendesain pembelajaran dengan tiga metode tersebut.
Kelompok Materi : Kompetensi Pedagogik
Jenjang : PINAS
Standar : 1. Peserta memahami tiga metode belajar dalam perkaderan Pemuda
Kompetensi Muhammadiyah, yakni pembelajaran partisipatif (partisipatory learning),
pembelajaran aktif (active learning), dan pembelajaran kolaboratif (collaborative

161
PEDOMAN INSTRUKTUR

learning).
2. Peserta mamahami dasar, manfaat, dan langkah-langkah mendesain pembelajaran
menggunakan tiga metode yang disebutkan di atas.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menjelaskan kembali  Pengertian,  Melvin L. Silberman,
menjelaskan pengertian, dasar, dan dasar-dasar, dan dkk., 2006, Active
pengertian manfaat dari pembelajaran langkah-langkah Learning: 101 Cara
pembelajaran partisipatif (partisipatory pembelajaran Belajar Siswa Aktif,
partisipatif learning), pembelajaran partisipatif Jakarta: Nuansa.
(partisipatory aktif (active learning), dan (partisipatory  Barkley, Elizabeth F,
learning), pembelajaran kolaboratif learning), at all., 2005,
pembelajaran aktif (collaborative learning). pembelajaran Collaborative
(active learning), dan  Menyusun kegiatan belajar aktif (active Learning Techniques:
pembelajaran dengan menggunakan tiga learning), dan A Handbook for
kolaboratif metode tersebut, yakni pembelajaran College Faculty,
(collaborative pembelajaran partisipatif kolaboratif America: Jossey-
learning). (partisipatory learning), (collaborative Bass.
 Peserta dapat pembelajaran aktif (active learning).  Sanjaya, Wina, 2006,
menjelaskan langkah- learning), dan  Mendesain Strategi Pembelajaran
langkah mendesain pembelajaran kolaboratif kegiatan belajar Berorientasi Standar
pembelajaran (collaborative learning). menggunakan Proses Pendidikan,
menggunakan tiga metode Jakarta: Kencana
metode yang pembelajaran Prenada Media
disebutkan di atas. partisipatif Group.
(partisipatory  Zaini, Hisyam, dkk.,
learning), 2007, Strategi
pembelajaran Pembelajaran Aktif,
aktif (active Yogyakarta: CTSD
learning), dan IAIN Yogyakarta.
pembelajaran  MPK PP
kolaboratif Muhammadiyah,
(collaborative 2017, Pedoman
learning) dalam Pelaksanaan
perkaderan. Perkaderan
Muhammadiyah,
Yogyakarta: MPK PP
Muhammadiyah.

Materi : Strategi Belajar dalam Perkaderan


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Selama ini perkaderan menggunakan metode ceramah. Padahal metode tersebut
sangat membosankan. Oleh sebab itu instruktur harus dibekali serangkain materi
strategi belajar dalam perkaderan yang menggembirakan. Materi ini akan mengupas
secara tuntas cara dan strategi belajar dalam perkaderan yang menggembirakan.
Kelompok Materi : Kompetensi Pedagogik
Jenjang : PIWIL dan PINAS.
Standar : 1. Peserta mengetahui signifikansi belajar yang menyenangkan dalam perkaderan.
Kompetensi 2. Peserta menguasai berbagai strategi belajar dalam perkaderan yang
menyenangkan dan dinamis melibatkan peserta.
3. Peserta mengetahui langkah-langkah dalam menyusun strategi belajar yang
menyenangkan dan menggembirakan.

162
BAB VII SILABUS PERKADERAN

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menyebutkan pengertian  Strategi Belajar  Bobbi de Parter, 2000,
menjelaskan manfaat active learning. yang Quantum Teching:
dari pembelajaran  Menjelaskan manfaat dari Menyenangkan Mempraktekan
aktif dalam strategi belajar active dalam Quantum Learning
perkaderan. learning. Perkaderan. dalam Kelas, Jakarta:
 Peserta dapat  Menyusun langkah-  Tujuan dan Kaifa.
mensimulasikan langkah operasional dan Manfaat Active  Melvin L. Silberman,
strategi belajar aktif perangkat active learning. Learning. dkk., 2006, Active
dalam perkaderan.  Memeragakan salah satu  Langkah-langkah Learning: 101 Cara
 Peserta dapat strategi belajar active penyusunan Belajar Siswa Aktif,
menyusun strategi learning. strategi belajar. Jakarta: Nuansa.
belajar aktif dalam  Model-model  MPK PP
perkaderan. pembelajaran Muhammadiyah,
active learning. 2017, Pedoman
Pelaksanaan
Perkaderan
Muhammadiyah,
Yogyakarta: MPK PP
Muhammadiyah.

Materi : Komunikasi Efektif dan Empati


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Instruktur harus mengusasi dua teknik komunikasi yang sangat berguna dalam
perkaderan, yakni komunikasi efektif dan empatik. Komunikasi efektif berguna agar
pesan yang disampaikan jelas, sementara komunikasi empati agar pesan yang
disampaikan memberikan kesan yang mendalam. Lebih jelasnya akan diuraikan
dalam materi ini.
Kelompok Materi : Kompetensi Pedagogik
Jenjang : PIWIL
Standar : 1. Peserta memahami pengertian komunikasi efektif dan empatik dalam perakderan.
Kompetensi 2. Peserta memahami langkah dan cara dalam menerapkan komunikasi efektif dan
empatik dalam perkaderan.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menerangkan kembali  Pengertian  King, Larry, 2012,
menjelaskan pengertian komunikasi dan konunikasi dan Seni Berbicara
pengertian aspek-aspek dalam aspek-aspeknya. Kepada Siapa Saja,
komunikasi secara komunikasi.  Pengertian Kapan Saja, Di-mana
umum.  Memberikan persamaan komunikasi Saja, Jakarta:
 Peserta dapat dan perbedaan antara efektif dan Gramedia.
menjelaskan komunikasi efektif dan empatik beserta  Wiryanto, 2004,
pengertian empatik. ciri-cirinya. Pengantar Ilmu
komunikasi efektif dan  Mengidentifikasi masalah-  Maslah-masalah Komunikasi,nJakarta:
empatik serta masalah dan hambatan dan hambatan Grasindo.
karakteristiknya. dalam komunikasi. dalam  Alo Liliweri, 2017,
 Peserta dapat  Menemukan solusi-solusi komunikasi. Komunikasi Antar
mengidentifikasi dalam menghadapi  Solusi-solusi dari Personal,Jakarta;
hambatan-habatan hambatan komunikasi. masalah dan Kencana.
yang terjadi dalam  Mendemostrasikan cara hambatan  Gita Sekar Prihanti,
komunikasi. komunikasi efektif dan komunikasi. 2017, Empati dan
 Peserta dapat empatik dalam perkaderan.  Tata cara Komunikasi, Malang:
mempraktekan cara melakukan

163
PEDOMAN INSTRUKTUR

berkomunikasi efektif komunikasi UMM Press.


dan empatik dalam efektif dan
perkaderan. empatik.

Materi : Dasar-dasar dan Teknik Komunikasi Publik


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Instruktur selalu berhadapan dengan audiens. Terkadang materi yang disampaikan
tidak harus menggunakan dinamika kelompok. Dalam kondisi-kondisi tersebut
instruktur juga harus teknik komunikasi publik agar berkesan dan menarik. Hal-hal
tersebut akan dikupas dalam materi berikut.
Kelompok Materi : Kompetensi Pedagogik
Jenjang : PINAS
Standar : 1. Peserta mamahami pengertian komunikasi publik dengan baik.
Kompetensi 2. Peserta memahami faktor-faktor yang mendukung dalam komunikasi publik seperti,
lingkungan, perangkat, media, gesture, kontak mata, dan sebagainya.
3. Peserta memahami cara agar komunikasi dapat berkesan dan tidak
membosankan.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menjelaskan kembali  Pengertian  King, Larry, 2012,
menjelaskan pengertian komunikasi komunikasi Seni Berbicara
pengertian publik. publik Kepada Siapa Saja,
komunikasi publik.  Menginventarisir aspek-  Faktor-faktor Kapan Saja, Di-mana
 Peserta dapat aspek yang mendukung pendukung Saja, Jakarta:
menjelaskan faktor- suksesnya melakukan kesuksesan Gramedia.
faktor yang komunikasi publik, mulai komunikasi di  Wiryanto, 2004,
mendukung dalam dari lingkungan, perangkat, depan umum. Pengantar Ilmu
komunikasi publik, media, gesture, kontak  Langkah-langkah Komunikasi,nJakarta:
seperti: lingkungan, mata, dan sebagainya. komunikasi Grasindo.
perangkat, media,  Memeragakan cara publik yang harus  Alo Liliweri, 2017,
gesture, kontak mata, komunikasi publik yang dipersiapkan. Komunikasi Antar
dan sebagainya. baik dan berkesan. Personal,Jakarta;
 Peserta memahami Kencana.
langkah-langkah  Gita Sekar Prihanti,
dalam melakukan 2017, Empati dan
komunikasi publik Komunikasi, Malang:
yang baik. UMM Press.

Materi : Pola Rekruitmen dan Pembinaan Kader


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Tahap awal sebelum melakukan perkaderan adalah pada fase rekruitmen. Setelah itu
baru anggota baru diikutkan dalam perkaderan. Setelah perkaderan tentu saja
langkah selanjutnya adalah membina. Materi menjelaskan dua hal tersebut.
Kelompok Materi : Kompetensi Pedagogik
Jenjang : PIWIL
Standar : 1. Peserta memahami hakikat pengtingnya rekruitmen dan pembinaan kader.
Kompetensi 2. Peserta memahami strategi-strategi dalam merekrut kader yang potensial.
3. Peserta memahami langkah-langkah dalam membina kader.
4. Peserta memahmi cara menyelesaikan masalah-masalah dalam pembinaan kader.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Memegang teguh  Pengertian  Hatib Rahmawan (ed),

164
BAB VII SILABUS PERKADERAN

menjelaskan hakekat pentingnya rekrutmen dan rekrutmen dan 2021, Sistem


rekrutmen dan pembinaan kader. pembinaan Perkaderan Pemuda
pembinaan kader.  Mengindentifikasi prilaku kader. Muhammadiyah,
 Peserta dapat kader; (1) kader idealis; (2)  Cara Yogyakarta: Semesta
mengidentifikasi pragmatis; (3) oportunis; mengidentifikasi Ilmu.
prilaku kader dalam dan (4) absurd. prilaku kader  MPK PP
organisasi.  Menentukan strategi dengan quadran Muhammadiyah,
 Menjelaskan strategi- rekrutmen kader. karakter kader. 2017, Pedoman
strategi dalam  Menyusun pola dan  Langkah dan Pelaksanaan
merekrut kader. langkah-langkah strategi merekrut Perkaderan
 Peserta dapat pembinaan kader. kader dan Muhammadiyah,
menjelaskan langkah-  Menyelesaikan masalah- membina kader. Yogyakarta: MPK PP
langkah pembinaan masalah pembinaan kader.  Solusi-solusi Muhammadiyah.
kader. permasalahan
 Peserta dapat pembinaan
mempraktekan cara kader.
menyelesaikan
masalah pembinaan
kader.

Materi : Ice Breaking, Game, dan Outbound dalam Perkaderan


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Dalam perkaderan Pemuda Muhammadiyah tidak dapat dilepaskan dari tiga kegiatan,
yakni ice breaking, game, dan outbound. Instruktur harus mampu memimpin tiga
kegiatan tersebut, bahkan sebisa mungkin menciptakan tiga kegiatan tersebut. Materi
berikut akan memberikan dasar teori dan contoh-contoh dari masing-masing kegiatan
tersebut.
Kelompok Materi : Kompetensi Pedagogik
Jenjang : PIWIL
Standar : 1. Peserta memahami pengertian ice breaker, game, dan outbond dalam perkaderan.
Kompetensi 2. Peserta memahami cara mengaplikasikan tiga kegiatan tersebut.
3. Pesreta memahami cara mendesain dan menciptakan tiga bentuk kegiatan
tersebut.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menjelaskan pengertian  Pengertian ice  MPK PP
menjelaskan dan perbedaan dari tiga breaker, game, Muhammadiyah,
pengertian ice kegiatan, yakni ice dan outbound 2017, Pedoman
breaker, game, dan breaker, game, dan dalam Pelaksanaan
outbound. outbound. perkaderan. Perkaderan
 Peserta dapat  Memeragakan tiga bentuk  Contoh dan cara Muhammadiyah,
mensimulasikan tiga kegiatan tersebut dalam mengaplikasikan Yogyakarta: MPK PP
kegiatan tersebut perkaderan. ice breaker, Muhammadiyah.
dalam perkaderan.  Mendesain dan menyusun game, dan  Hatib Rahmawan (ed),
 Peserta dapat tiga bentuk kegiatan outbound dalam 2021, Pedoman
mendesain dan tersebut. perkaderan. Instruktur Pemuda
menciptakan tiga  Mendesain ice Muhammadiyah,
kegiatan tersebut. breaker, game, Yogyakarta: Semesta
dan outbound Ilmu.
dalam
perkaderan.

165
PEDOMAN INSTRUKTUR

Materi : Merancang Pelatihan Modern


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Instruktur pada hakekatnya harus mampu mendesain berbagai bentuk pelatihan.
Sebab kompetensi yang dimiliki instruktur sangat mendukung hal tersebut. Salah satu
ciri pelatihan modern adalah mengandalkan pada kemandirian peserta, instrumen
yang digunakan, serta metode-metode pembelajaran mutakhir.
Kelompok Materi : Kompetensi Pedagogik
Jenjang : PINAS
Standar : 1. Peserta memahami model-model pelatihan modern untuk pengembangan
Kompetensi sumberdaya manusia.
2. Peserta memahami strategi-strategi dalam pelatihan pengembangan sumberdaya
manusia.
3. Peserta memahmi pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam pelatihan
pengembangan sumberdaya manusia, seperti pendekatan neurosains, pendekatan
NLP, pendekatan technoprenership, dan lain sebagainya.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Mendeskripsikan bentuk  Teori-teori  Rae, Leslie, 2005,
menjelaskan pelatihan modern. pelatihan modern. Teknik Mengevaluasi
pengertian pelatihan  Model-model manajemen  Pola dan model Pelatihan dan
modern dan pengembangan manajemen Pengembangan,
karakteristiknya. sumberdaya manusia. sumberdaya Jakarta: Gramedia.
 Peserta dapat  Pendekatan dan teori manusia.  Charles Soetyono
menjelaskan model dalam pengembangan  Pendekatan- Iskandar, dkk, 2019,
dan pola sumberdaya manusia pendekatan dalam Manajemen Sumber
pengembangan dalam pelatihan, seperti pelatihan Daya Manusia (SDM)
sumberdaya pendekatan neurosains, pengebangan Berbasis
manusia. pendekatan NLP, SDM, seperti Technopreneurship,
 Peserta dapat pendekatan neuosains, NLP, Yogyakarta:
menggunakan technoprenership, dan lain dan Deeppublish
berbagai pendekatan sebagainya. technopreneurship Publisher.
dalam menyusun  Mendesain sebuah .  Patisina, 2019,
pelatihan. pelatihan modern dengan Pensiun Preneurship:
menggunakan berbagai Empat Langkah
pendekatan yang sesuai Sukses dan Bahagia
dengan konteks Pemuda di Usia Pensiun,
Muhammadiyah. Yogyakarta: Semesta
Ilmu.
 Sumanto. 2020,
Manajemen Sumber
Daya Manusia –
Memasuki Revolusi
Industri 4.0,
Yogyakarta: Penerbit
ANDI.

Materi : Micro Teaching


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Seorang instruktur harus mengusai cara mengelola forum. Micro teaching adalah
sebuah kegiatan mensimulasikan proses mengajar yang dilakukan oleh instruktur.
Dalam micro teaching, sikap, penampilan, metode, gaya bahasa, dan materi yang
disampaikan menjadi menjadi ukuran kemampuan instruktur dalam mengelola forum.
Kelompok Materi : Kompetensi Pedagogik

166
BAB VII SILABUS PERKADERAN

Jenjang : PIWIL.
Standar : 1. Peserta memahami aspek-aspek yang perlu dipersiapkan sebelum mengelola
Kompetensi forum, seperti materi, metode, perangkat, permainan, dan strategi belajar.
2. Peserta menguasai langkah-langkah dan prosedur dalam mengelola sebuah forum.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menyusun materi, metode,  Micro Teaching  MPK PP
menyusun dan strategi, perangkat,  Hal-hal yang Muhammadiyah,
menyiapkan hal-hal permainan, sebelum perlu 2017, Pedoman
sebelum mengeloa pembelajaran. dipersiapkan Pelaksanaan
forum.  Mempersiapkan ruang sebelum Perkaderan
 Peserta dapat kelas yang menarik dan pembelajaran. Muhammadiyah,
mensimulasikan komunikatif.  Aspek-aspek Yogyakarta: MPK PP
langkah-langkah dan  Mensimulasikan cara penilaian dalam Muhammadiyah.
prosedur dalam mengkondisikan peserta. micro teaching,  Hatib Rahmawan (ed),
mengelola forum.  Mensimulasikan ice seperti: materi, 2021, Pedoman
breaking dalam forum. metode, strategi, Istruktur Pemuda
 Mensimulasikan game permainan, Muhammadiyah,
dalam pengajaran. komunikasi, dan Yogyakarta: Semesta
 Menggunakan komunikasi lain sebagainya. Ilmu.
yang efektif dan empatik
dalam mengelola forum.

c. Kelompok Materi Kompetensi Administratif


Materi : Sistem Perkaderan Pemuda Muhammadiyah
Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Sistem Perkaderan Pemuda Muhammadiyah memiliki metode dan karakter sendiri
dari Ortom-ortom lainnya. Karena banyak perubahan di dalamnya, maka materi ini
berorientasi pada memahamkan kembali kepada para instruktur Pemuda
Muhammadiyah di berbagai level, mengenai tujuan perkaderan, kurikulum, materi,
metode, strategi perkaderan Pemuda Muhammadiyah.
Kelompok Materi : Kompetensi Administratif
Jenjang : PIWIL
Standar : 1. Peserta memahami tujuan, arah, jenis, dan jenjang perkaderan Pemuda
Kompetensi Muhammadiyah.
2. Peserta memahami, materi, metode dan strategi pembelajaran dalam perkaderan
Pemuda Muhammadiyah.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menjelaskan kembali arah  Sistem  Hatib Rahmawan (ed),
menjelasksan dan tujuan perkaderan Perkaderan 2021, Sistem
pengertian Pemuda Muhammadiyah. Pemuda Perkaderan Pemuda
perkaderan, tujuan,  Membuat skema jenis dan Muhammadiyah. Muhammadiyah,
dan arah perkaderan jenjang perkaderan  Arah dan tujuan Yogyakarta: Semesta
Pemuda Pemuda Muhammadiyah. perkaderan Ilmu.
Muhammadiyah.  Menyusun materi, metode, Pemuda  Hatib Rahmawan (ed),
 Peserta dapat dan strategi pembelajaran Muhammadiyah. 2021, Strategi
menjelaskan jenis dan dalam perkaderan Pemuda  Materi, metode, Perkaderan di Tengah
jenjang perkaderan Muhammadiyah. dan strategi Pandemi, Yogyakarta:
Pemuda pembelajaran Semesta Ilmu.

167
PEDOMAN INSTRUKTUR

Muhammadiyah dalam  Hatib Rahmawan (ed),


 Peserta dapat perkaderan 2021, Pedoman
menjelaskan materi, Pemuda Instruktur Pemuda
metode, dan strategi Muhammadiyah. Muhammadiyah,
pembelajaran dalam Yogyakarta: Semesta
perkaderan Pemuda Ilmu.
Muhammadiyah.

Materi : Kurikulum Perkaderan Pemuda Muhammadiyah


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Kurikulum adalah ruh dalam sebuah sistem pendidikan, begitu juga dalam
perkaderan. Instruktur harus dipahamkan mengenai kurikulum agar mampu menyusus
sebuah pelatihan dan perkaderan di tingkat masing-masing.
Kelompok Materi : Kompetensi Administratif
Jenjang : PIWIL dan PINAS
Standar : 1. Peserta memahami pengertian kurikulum dan hakekat kurikulum dalam
Kompetensi perkaderan.
2. Peserta memahami kurikulum perkaderan Pemuda Muhammadiyah dan asas-
asanya.
3. Peserta memahami langkah-langkah proses penyusunan sebuah kurikulum dalam
pelatihan dan perkaderan.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menjelaskan kembali  Pengertian  Hatib Rahmawan (ed),
menjelaskan pengertian kurikulum dan kurikulum. 2021, Sistem
pengertian kurikulum hakekat kurikulum dalam  Hakekat Perkaderan Pemuda
dan hakekat pelatihan. kurikulum. Muhammadiyah,
kurikulum dalam  Menuliskan manfaat dari  Fungsi kurikulum Yogyakarta: Semesta
perkaderan dan adanya kuriulum dalam dalam pelatihan Ilmu.
pelatihan. pelatihan. dan perkaderan.  MPK PP
 Peserta dapat  Mengetahui proses  Langkah-langkah Muhammadiyah,
menjelaskan proses penyusunan kurikulum penyusunan 2017, Pedoman
penyusunan perkaderan Pemuda SPPM. Pelaksanaan
kurikulum perkaderan Muhammadiyah.  Cara membuat Perkaderan
Pemuda  Menyusun kurikulum kurikulum Muhammadiyah,
Muhammadiyah. sebuah pelatihan dalam pelatihan dan Yogyakarta: MPK PP
 Peserta dapat perkaderan Pemuda perkaderan. Muhammadiyah.
menyusun kurikulum Muhammadiyah.
pelatihan dan
perkaderan di tingkat
masing-masing.

Materi : Administrasi dalam Perkaderan


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Sebuah perkaderan selalu berhubungan dengan administrasi. Salah satu fungsi
administrasi adalah untuk memudahkan dalam mengatur jalannya kegiatan. Seorang
instruktur harus mengetahui hal-hal administrasi dalam perkaderan.
Kelompok Materi : Kompetensi Administratif
Jenjang : PIWIL
Standar : 1. Peserta mengetahui pengertian kurikulum dan ruang lingkup kurikulum dalam
Kompetensi perkaderan Pemuda Muhammadiyah.
2. Peserta memahami administrasi yang berhubungan dengan kepanitiaan dan

168
BAB VII SILABUS PERKADERAN

keinstrukturan.
3. Peserta mengusai cara-cara menyusun administrasi keinstrukturan, seperti DRH,
Pre-test dan Post-test, Lembar Evaluasi Materi, Evaluasi Pemateri, Lembar
Evaluasi Metode, Lembar Evaluasi Peserta, Lembar Evaluasi Perkaderan, dan
Lembar Rencana Tindak Lanjut, membuat laporan perkaderan, dan syahadah.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menjelaskan kembali  Adminstrasi  Hatib Rahmawan (ed),
menjelaskan pengertian administrasi perkaderan dan 2021, Sistem
pengertian perkaderan dan ruang ruang Perkaderan Pemuda
administrasi lingkupnya. lingkupnya. Muhammadiyah,
perkaderan dan ruang  Menginventarisir  Administrasi Yogyakarta: Semesta
lingkup administrasi administrasi kepanitiaan kepanitiaan dan Ilmu.
perkaderan. dan keinstrukturan. keinstrukturan.  Hatib Rahmawan (ed),
 Peserta dapat  Penyusun dan  Penyusunan 2021, Pedoman
mengidentifikasi mempersiapkan administrasi Instruktur Pemuda
administrasi administrasi perkaderan keinstrukturan, Muhammadiyah,
kepanitiaan dan meliputi, DRH, Pre-test dan seperti DRH, Yogyakarta: Semesta
keinstrukturan. Post-test, Lembar Evaluasi Pre-test dan Ilmu.
 Peserta dapat Materi, Evaluasi Pemateri, Post-test,  MPK PP
menyusun Lembar Evaluasi Metode, Lembar Evaluasi Muhammadiyah,
administrasi Lembar Evaluasi Peserta, Materi, Evaluasi 2017, Pedoman
perkaderan, mulai dari Lembar Evaluasi Pemateri, Pelaksanaan
DRH, Pre-test dan Perkaderan, dan Lembar Lembar Evaluasi Perkaderan
Post-test, Lembar Rencana Tindak Lanjut, Metode, Lembar Muhammadiyah,
Evaluasi Materi, membuat laporan Evaluasi Peserta, Yogyakarta: MPK PP
Evaluasi Pemateri, perkaderan, dan Lembar Evaluasi Muhammadiyah.
Lembar Evaluasi syahadah. Perkaderan, dan  Rae, Leslie, 2005,
Metode, Lembar Lembar Rencana Teknik Mengevaluasi
Evaluasi Peserta, Tindak Lanjut, Pelatihan dan
Lembar Evaluasi membuat laporan Pengembangan,
Perkaderan, dan perkaderan, dan Jakarta: Gramedia.
Lembar Rencana syahadah.
Tindak Lanjut,
membuat laporan
perkaderan, dan
syahadah.

Materi : Digitalisasi Perangkat Perkaderan


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Selama ini proses perkaderan menggunakan perangkat tercetak ( printed). Banyak
kelemahan ketika perkaderan masih menggunakan perangkat seperti itu. Seperti
kelambanan, susah dalam pendokumentasian, dan sebagainya. Oleh sebab itu semua
perangkat perakderan harus didigitalkan, dan instruktur harus mengusasi hal tersebut.
Kelompok Materi : Kompetensi Administratif
Jenjang : PIWIL
Standar : 1. Peserta memahami media-media digital (aplikasi digital) yang dapat digunakan
Kompetensi untuk membantu proses digitalisasi perangkat perkaderan.
2. Peserta mengusai cara dan langkah-langkah pembuatan perangkat digital
perkaderan dan cara menggunakannya dalam perkaderan.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan

169
PEDOMAN INSTRUKTUR

 Peserta dapat  Menginventarisir aplikasi  Mengenal media  Hatib Rahmawan (ed),


menginventarisir dan media digital yang dan aplikasi 2021, Pedoman
media-media dan dapat digunakan dalam pembelajaran. Instruktur Pemuda
aplikasi-aplikasi yang perkaderan.  Cara Muhammadiyah,
dapat digunakan  Membuat perangkat digital penggunaan Yogyakarta: Semesta
untuk mendigitalkan perkaderan, mulai dari Google Form, Ilmu.
perangkat DRH, Pre-test dan Post- Google  Hatib Rahmawan (ed),
perkaderan, seperti test, Lembar Evaluasi Classroom, 2021, Strategi
Google Form, Google Materi, Evaluasi Pemateri, Google Meet, Perkaderan di Tengah
Classroom, Google Lembar Evaluasi Metode, Zoom, dan Pandemi, Yogyakarta:
Meet, Zoom, dan Lembar Evaluasi Peserta, sebagainya Semesta Ilmu.
sebagainya. Lembar Evaluasi dalam
 Peserta dapat Perkaderan, dan Lembar perkaderan.
membuat perangkat Rencana Tindak Lanjut,  Cara
digital perkaderan, membuat laporan mendigitalkan
mulai dari DRH, Pre- perkaderan, dan perangkat
test dan Post-test, syahadah. perkaderan.
Lembar Evaluasi  Mengetahui cara
Materi, Evaluasi penggunaannya dan
Pemateri, Lembar mengaplikasikannya dalam
Evaluasi Metode, perkaderan.
Lembar Evaluasi
Peserta, Lembar
Evaluasi Perkaderan,
dan Lembar Rencana
Tindak Lanjut,
membuat laporan
perkaderan, dan
syahadah.

Materi : Mengenal Teori-teori Evaluasi Pelatihan


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Perkaderan tidak ubahnya seperti pelatihan. Dalam pelatihan banyak sekali sistem
evaluasi yang digunakan. Materi ini bertujuan memperkenalkan berbagai model dan
teori evaluasi pelatihan dan instrumen pengukuran yang digunakan dalam evaluasi.
Mulai dari instrumen untuk mengukur sikap, psikomotorik, dan kognisi.
Kelompok Materi : Kompetensi Administratif
Jenjang : PINAS
Standar : 1. Peserta memahami teori-teori evaluasi pelatihan.
Kompetensi 2. Peserta mengusasi berbagai instrumen pengukuran, kognisi, sikap, dan
psikomotorik dalam pelatihan.
3. Peserta memahami langkah-langkah menyusun instrumen perkaderan.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menjelaskan kembali  Pengertian  Rae, Leslie, 2005,
menjelaskan pengertian evaluasi evaluasi Teknik Mengevaluasi
pengertian evaluasi pelatihan. pelatihan Pelatihan dan
pelatihan.  Menjelaskan dan  Teori-teori Pengembangan,
 Peserta dapat mendeskripsikan teori-teori evaluasi Jakarta: Gramedia.
menjelaskan kembali evaluasi pelatihan. pelatihan.  Hatib Rahmawan (ed),
teori-teori evaluasi  Menginventarisir dan  Instrumen- 2021, Pedoman
pelatihan dan menjelaskan instrumen instrumen Instruktur Pemuda
fungsinya. pengukuran pemahaman, pengukuran Muhammadiyah,

170
BAB VII SILABUS PERKADERAN

 Peserta dapat sikap, dan keterampilan pemahaman, Yogyakarta: Semesta


menjelaskan berbagai dalam pelatihan. sikap, dan Ilmu.
bentuk instrumen  Menyusun instrumen keterampilan.  Muri Yusuf, 2015,
pengukuran pengukuran pemahaman,  Praktek Asesmen Dan
pemahaman, sikap, sikap, dan keterampilan penyusunan Evaluasi Pendidikan,
dan keterampilan dalam pelatihan. instrumen Jakarta: Kencana.
dalam pelatihan. pengukukuran  Yohanes Arianto Budi
 Peserta dapat pemahaman, Nugroho, 2019,
menggunakan dan sikap, dan Pelatihan dan
menyususn instrumen keterampilan. Pengembangan SDM:
pengukuran Teori dan Aplikasi,
pemahaman, sikap, Jakarta: Atma Jaya.
dan keterampilan
dalam pelatihan.

Materi : Sistem dan Instrumen Evaluasi Perkaderan


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Sebuah pelatihan dan perkaderan harus dievaluasi. Jika tidak dilakukan, maka
Instruktur tidak dapat mengukur tingkat keberhasilan sebuah pelatihan dan
perkaderan. Dalam evaluasi pelatihan banyak teori dan metode yang digunakan, dan
dalam perkaderan Pemuda Muhammadiyah dipilih metode evaluasi pelatihan
Kirkpatrik. Materi ini bertujuan memberikan penjelasan dan langkah-langkah evaluasi
dengan metode tersebut.
Kelompok Materi : Kompetensi Administratif
Jenjang : PIWIL
Standar : 1. Peserta memahami pengertian evaluasi perkaderan.
Kompetensi 2. Peserta memahami metode evaluasi pelatihan Kirkpatrik dan langkah-langkahnya.
3. Peserta memahami langkah-langkah dan prosedur melakukan evaluasi perkaderan
dengan menggunakan teori Kirkpatrik yang telah disesuaikan dengan kebutuhan
perkaderan Pemuda Muhammadiyah.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menjelaskan kembali  Pengertian  Rae, Leslie, 2005,
menjelaskan pengertian evaluasi evaluasi, alat Teknik Mengevaluasi
pengertian evaluasi perkaderan. ukur, dan Pelatihan dan
perkaderan.  Mengindentifikasi aspek- penilaian. Pengembangan,
 Peserta dapat aspek yang dievaluasi  Aspek-aspek Jakarta: Gramedia.
mengetahui proses dalam perkaderan. yang dievaluasi  Hatib Rahmawan (ed),
dan aplikasi metode  Menjelaskan langkah dan dalam 2021, Sistem
evaluasi pelatihan prosedur evaluasi perkaderan. Perkaderan Pemuda
Kirkpatrik. pelatihan Kirkpatrik.  Metode evaluasi Muhammadiyah,
 Peserta dapat  Mensimulasikan evaluasi pelatihan Yogyakarta: Semesta
mensimulasikan perkaderan pemuda Kirkpatrik. Ilmu.
proses evaluasi Muhammadiyah, mulai pra  Evaluasi  MPK PP
perkaderan Pemuda hingga rencana tindak perkaderan Muhammadiyah,
Muhammadiyah. lanjut (RTL). Pemuda 2017, Pedoman
Muhammadiyah. Pelaksanaan
Perkaderan
Muhammadiyah,
Yogyakarta: MPK PP
Muhammadiyah.

171
PEDOMAN INSTRUKTUR

Materi : Menyusun Silabus Perkaderan


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Instruktur diharapkan dapat menyusun dan mengembangkan kurikulum perkaderan.
Salah satu kompetensi yang mendukung hal tersebut adalah cara menyusun silabus
perkaderan. Pada materi ini instruktur diajarkan cara menyusun sebuah silabus materi
dalam perkaderan.
Kelompok Materi : Kompetensi Administratif
Jenjang : PINAS
Standar : 1. Peserta memahami pengertian pengertian silabus.
Kompetensi 2. Peserta memahami komponen-komponen silabus, seperti Standar Kompetensi
(SK), Kompetensi Dasar (KD), Indikator, Pokok Bahasan, dan sebagainya.
3. Peserta memahami langkah dan prosedur penyusunan silabus perkaderan.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menjelaskan kembali  Pengertian  MPK PP
menjelaskan pengertian silabus dari silabus secara Muhammadiyah,
pengertian silabus. segi bahasa dan istilah. bahasa dan 2017, Pedoman
 Peserta dapat  Menyebutkan dan istilah. Pelaksanaan
menyebutkan menjelaskan komponen-  Komponen- Perkaderan
komponen-komponen komponen yang terdapat komponen dalam Muhammadiyah,
silabus dan dalam silabus. silabus. Yogyakarta: MPK PP
menjelaskan masing-  Mengaplikasikan bentuk  Level penalaran Muhammadiyah.
masing komponen level penalaran dalam dalam  Hatib Rahmawan (ed),
silabus. silabus. penyusunan 2021, Pedoman
 Peserta dapat  Mengaplikasikan tiga silabus. Instruktur Pemuda
menyusun sebuah aspek penilaian, seperti  Tigas aspek Muhammadiyah,
silabus materi kognisi, afeksi, dan penilaian dalam Yogyakarta: Semesta
perkaderan. psikomotorik dalam KD. silabus, yakni Ilmu.
 Menggunakan bahasa kognisi, afeksi,
kerja pada SK, KD, dan dan psikomotorik.
Indikator.  Langkah-langkah
 Menyusun sebuah silabus penyusunan
materi perkaderan. silabus materi.

Materi : Menyusun dan Mengembangkan Perangkat Perkaderan


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Seorang instruktur kedepannya harus memiliki kemandirian dalam menyusun dan
mengembangkan perangkat perkaderan. Agar sistem perkaderan dalam Pemuda
Muhammadiyah terus dinamis dan berkembang menjadi lebih baik. Materi ini lebih
fokus pada tugas mandiri instruktur untuk mendesain sebuah perangkat pelatihan.
Kelompok Materi : Kompetensi Administratif
Jenjang : PINAS
Standar : 1. Peserta mamahami langkah dan prosedur dalam menyusun dan mengembangkan
Kompetensi perangkat pelatihan atau perkaderan.
2. Peserta membuat sebuah produk perangkat pelatihan untuk melengkapi pelatihan
dan perkaderan penunjang dalam Pemuda Muhammadiyah.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Mempersiapkan langkah-  Langkah-langkah  Rae, Leslie, 2005,
menyusun langkah- langkah menyusun dan dalam menyusun Teknik Mengevaluasi
langkah dalam membuat konsep sebuah sebuah pelatihan Pelatihan dan
membuat sebuah pelatihan dan perkaderan dan perkaderan. Pengembangan,

172
BAB VII SILABUS PERKADERAN

perangkat pelatihan penunjang.  Pembuatan Jakarta: Gramedia.


dari awal hingga  Membuat sebuah pelatihan konsep pelatihan  MPK PP
akhir. (perkaderan) yang (pelatihan) Muhammadiyah,
 Peserta dapat sempurna, mulai dari perkaderan 2017, Pedoman
menyusun sebuah tujuan, arah, materi, penunjang. Pelaksanaan
konsep pelatihan metode, dan perangkat Perkaderan
yang komplit, mulai pelatihan yang dibutuhkan. Muhammadiyah,
dari arah, tujuan, Yogyakarta: MPK PP
materi, hingga Muhammadiyah.
pembuatan perangkat  Hatib Rahmawan (ed),
perkaderan dan 2021, Sistem
pelatihan perkadearan Perkaderan Pemuda
Penunjang. Muhammadiyah,
Yogyakarta: Semesta
Ilmu.

Materi : Teknik dan Cara Membuat Soal dalam Perkaderan


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Membuat soal ternyata memiliki aturan dan dasar teori. Jadi tidak asal saja. Materi ini
mengajarkan kepada instruktur cara menyusun sebuah soal yang sesuai dengan
kaidah pembuatan soal.
Kelompok Materi : Kompetensi Administratif
Jenjang : PINAS.
Standar : 1. Peserta memahami pengertian soal dan bebagai jenis soal.
Kompetensi 2. Peserta memahami aplikasi level penalaran dalam menyusun soal.
3. Peserta menguasai langkah-langkah dalam menyususn soal untuk Pre-test.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menjelaskan pengertian  Pengertian soal  MPK PP
menjelaskan soal dan jenis-jenis soal. dan jenis-jenis Muhammadiyah,
pengertian soal dan  Menjelaskan komponen- soal. 2017, Pedoman
jenis-jenis soal. komponen soal dalam  Komponen- Pelaksanaan
 Peserta dapat pilihan ganda. komponen soal Perkaderan
menjelaskan  Menjelaskan prosedur pilihan ganda. Muhammadiyah,
komponen-komponen menyusun soal pilihan  Prosedur Yogyakarta: MPK PP
soal dalam pilihan ganda. penyusunan soal Muhammadiyah.
ganda dan esai.  Menerapkan level pilihan ganda.  Hatib Rahmawan (ed),
 Peserta dapat penalaran dalam soal  Level penalaran 2021, Sistem
mengaplikasikan level pilihan ganda. dalam soal Perkaderan Pemuda
penalaran dalam  Menyusun soal-soal untuk pilihan ganda. Muhammadiyah,
penyusunan soal. Pre-tes sebuah  Tugas Yogyakarta: Semesta
 Peserta dapat perkaderan. penyusunan soal Ilmu.
menyusun soal-soal Pre-test dalam
untuk Pre-test secara perkaderan.
sempurna.

4. Silabus Materi Penataran Pimpinan


Materi : Tata Kelola dan Administrasi Organisasi
Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Kader dan anggota Pemuda Muhammadiyah di tingkat Ranting harus mengenal dan
memahami tata kelola dan administrasi organisasi, seperti surat-menyurat, menyusun
program kerja dan kegiatan, dan mengelola organisasi dengan baik.

173
PEDOMAN INSTRUKTUR

Kelompok Materi : Tarpim


Jenjang : Tingkat Ranting
Standar : 1. Anggota memahami pengertian organisasi dan administrasi organisasi.
Kompetensi 2. Anggota memahami prinsip-prinsip beroganisasi, seperti planning, organizing,
evaluating, coordinating, dan implementing.
3. Anggota mengetahui cara membuat surat, menyusun program kerja dan kegiatan,
menyusun anggaran dan laporan keuangan organisasi.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Anggota dapat  Menjelaskan pengertian  Pengertian  PP Pemuda
menjelaskan organisasi dan organisasi, dasar Muhammadiyah,
pengertian organisasi menyebutkan dasar-dasar teologi 2018, Pedoman
dan dasar teologi teologi dalam berorganisasi. Organisasi dan
berorganisasi. beroganisasi.  Struktur Tanfidz Muktamar
 Anggota dapat  Menjelaskan struktur dan organisasi dan XVII Pemuda
menjelaskan prinsip- model komunikasi dalam model Muhammadiyah,
prinsip dasar organisai. komunikasi Jakarta: PP Pemuda
berorganisasi, seperti  Menjelaskan prinsip-prinsip organisasi. Muhammadiyah.
planning, organizing, berorganisasi seperti:  Prinsip-prinsip  Pimpinan Pusat
evaluating, planning, organizing, organisasi, Muhammadiyah,
coordinating, dan evaluating, coordinating, seperti: planning, 2015, Pedoman
implementing. dan implementing. organizing, Hidup Islami Warga
 Anggota dapat  Mensimulasikan evaluating, Muhammadiyah,
menerapkan administrasi organisasi, coordinating, dan Yogyakarta: Suara
administrasi, seperti seperti membuat surat, implementing. Muhammadiyah.
Anggota mengetahui menyusun program kerja  Praktek membuat  Arif yusuf hamali,
cara membuat surat, dan kegiatan, menyusun administrasi 2019, Pemahaman
menyusun program anggaran dan laporan organisasi, Praktis Administrasi,
kerja dan kegiatan, keuangan organisasi. seperti membuat Organisasi, dan
menyusun anggaran surat, menyusun Manajemen: Strategi
dan laporan keuangan program kerja Mengelola
organisasi. dan kegiatan, Kelangsungan Hidup
menyusun Organisasi, Jakarta:
anggaran dan Kencana.
laporan
keuangan
organisasi.

Materi : Akhlak Berorganisasi


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Akhlak berorganisasi sejak dini harus ditanamkan pada segenap anggota. Agar
mereka memahami cara menggerakan organisasi. Akhlak berorganisasi membahas
etika dalam berorganisasi, mulai dari akhlak dalam musyawarah, komitmen terhadap
organisasi, dan sebagainya.
Kelompok Materi : Tarpim
Jenjang : Tingkat Ranting
Standar : 1. Anggota memahami tujuan berorganisasi.
Kompetensi 2. Anggota memahami dan menyadari komitmen aturan-aturan dalam berorganisasi.
3. Anggota memahami etika dalam rapat organisasi.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Peserta dapat  Menjelaskan kembali  Pengertian,  Pimpinan Pusat

174
BAB VII SILABUS PERKADERAN

menjelaskan tujuan tujuan berorganisasi dan tujuan, dan dasar Muhammadiyah,


berorganisasi sesuai pentingnya berorganisasi. teologis 2015, Pedoman
ajaran Islam.  Memiliki komitmen beroganisasi. Hidup Islami Warga
 Peserta dapat menjalankan aturan  Kewajiban dan Muhammadiyah,
menyadari komitmen organisasi. hak setiap Yogyakarta: Suara
dan melaksanakan  Mengidentifikasi sikap anggota Muhammadiyah.
aturan-aturan negatif dan positif dalam organisasi.  PP Pemuda
organisasi. berorganisasi.  Sikap positif dan Muhammadiyah,
 Peserta dapat  Merumuskan sikap positif negatif dalam 2018, Pedoman
menghayati dan dalam rapat-rapat berorganisasi. Organisasi dan
mengamalkan etika organisasi.  Adab dalam Tanfidz Muktamar
dalam rapat. musyawarah XVII Pemuda
organisasi. Muhammadiyah,
Jakarta: PP Pemuda
Muhammadiyah.
 Majelis Pendidikan
Kader PP
Muhammadiyah,
2018, Materi Baitul
Arqam
Muhammadiyah,
Yogyakarta: MPK PP
Muhammadiyah.

Materi : Organisasi Sebagai Alat Perjuangan


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Kader tingkat ranting harus menyadari bahwa organisasi merupakan alat untuk
berjuang. Tanpa organisasi tujuan perjuangan susah dicapai. Bahkan, kebaikan yang
tidak didukung organisasi tidak akan pernah terwujud. Materi ini menitiktekankan pada
penanaman spirit beroganisasi merupakan bagian dari perjuangan, jihad, dan dakwah.
Kelompok Materi : Tarpim
Jenjang : Tingkat Ranting
Standar : 1. Anggota memahami pentingnya berorganisasi dalam perjuangan, jihad, dan
Kompetensi dakwah.
2. Anggota memahami ajaran-ajaran Islam tentang berjuang menggunakan
organisasi.
3. Anggota memahami strategi-strategi perjuangan jihad amar ma’ruf nahi munkar
menggunakan organisasi.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Anggota dapat  Menjelaskan hakekat  Pengertian jihad  Pimpinan Pusat
menjelaskan hakekat perjuangan, jihad, dakwah amar ma’ruf nahi Muhammadiyah,
perjuangan, jihad, dengan organisasi. munkar dengan 2015, Pedoman
dakwah dengan  Menjelaskan ajaran-ajaran organisasi. Hidup Islami Warga
organisasi. Islam tentang berjuang  Ajaran-ajaran Muhammadiyah,
 Anggota dapat menggunakan organisasi. Islam yang Yogyakarta: Suara
menjelaskan ajaran-  Menjelaskan strategi- menganjurkan Muhammadiyah.
ajaran Islam tentang strategi perjuangan jihad berorganisasi  PP Pemuda
perjuangan amar ma’ruf nahi munkar untuk Muhammadiyah,
menggunakan menggunakan organisasi. berdakwah. 2018, Pedoman
organisasi.  Strategi jihad Organisasi dan
 Anggota memahami amar ma’ruf nahi Tanfidz Muktamar
strategi-strategi munkar XVII Pemuda

175
PEDOMAN INSTRUKTUR

perjuangan jihad menggunakan Muhammadiyah,


amar ma’aruf nahi organisasi. Jakarta: PP Pemuda
munkar menggunakan Muhammadiyah.
organisasi.

Materi : Manajemen Organisasi Profesional


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Sebagai anggota organisasi harus memiliki kompetensi dalam mengelola organisasi.
Semakin baik anggota menguasai manajemen organisasi, maka semakin baik hasil
yang dihasilkan dalam beroganisasi. Materi ini diorientasikan untuk meningkatkan
kualitas anggota dalam mengelola organisasi.
Kelompok Materi : Tarpim
Jenjang : Tingkat Cabang
Standar : 1. Anggota memahami pengertian manajemen organisasi.
Kompetensi 2. Anggota memahami prinsip-prinsip dalam manajemen organisasi.
3. Anggota memahami cara mengelola dan mengembangkan organisasi secara
profesional.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Anggota dapat  Menjelaskan pengertian  Pengertian  Onita Sari Sinaga,
menjelaskan manajemen organisasi. manajemen dkk., 2021,
pengertian  Menjelaskan kembali organisasi Manajemen Kinerja
manajemen prinsip-prinsip manajemen profesional. dalam Organisasi,
organisasi. organisasi dan contoh-  Prinsip-prinsip Medan: Yayasan Kita
 Anggota dapat contoh aplikasinya. manajemen Menulis.
menjelaskan prinsip-  Menyusun strategi dan organisasi.  An Ras Try Astuti,
prinsip manajemen kegiatan mengelola dan  Strategi dan 2019, Manajemen
organisasi. mengembangkan langkah dalam Organisasi (Teori dan
 Anggota dapat organisasi secara mengelola dan Kasus), Pare-pare:
menyusun cara profesional. mengembangkan IAIN Pare-Pare Press.
mengelola dan organisasi  Arif yusuf hamali,
mengembangkan profesional. 2019, Pemahaman
organisasi secara Praktis Administrasi,
profesional. Organisasi, dan
Manajemen: Strategi
Mengelola
Kelangsungan Hidup
Organisasi, Jakarta:
Kencana.

Materi : Model dan Pola Kepemimpinan Efektif


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Dalam berorganisasi selalu terkait dengan kepemimpinan. Anggota Pemuda
Muhammadiyah harus mengetahui cara menjadi memimpin yang baik. Untuk menjadi
pemimpin yang baik harus diberikan pemahaman dan pengetahuan seputar
kepemimpinan.
Kelompok Materi : Tarpim
Jenjang : Tingkat Cabang
Standar : 1. Anggota memahami pengertian pemimpin dan kepemimpinan.
Kompetensi 2. Anggota memahami model-model pemimpin.
3. Anggota memahami karakter kepemimpinan di Pemuda Muhammadiyah.

176
BAB VII SILABUS PERKADERAN

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Anggota dapat  Menjelaskan pengertian  Pengertian  Bachtiar Firdaus,
menjelaskan pemimpin dan pemimpin dan 2016, Seni
pengertian pimpin dan kepemimpinan. kepemimpinan. Kepemimpinan Para
kepemimpinan.  Menjelaskan tipe-tipe  Tipe-tipe Nabi, Jakarta: Quanta
 Anggota dapat kepemimpinan. pemimpin.  Abdurrahman Azzam,
menjelaskan tipe-tipe  Mengidentifikasi diri dalam  Evaluasi diri 2019, Muhammad
pemimpin. bentuk tipe pemimpin kepemimpinan. s.a.w. The Greatest
 Anggota dapat seperti apa.  Karakter Leader, Qisthi Press.
mengidentifikasi  Menjelaskan kembali kepemimpinan  Derli Fahlevi,
dirinya masuk tipe karakter kepemimpinan dalam Pemuda Quantum Leadership:
pemimpin yang mana. dalam Pemuda Muhammadiyah. The 5th Level of
 Anggota dapat Muhammadiyah. Execution, 2018,
menjelaskan karakter Jakarata: Gramedia.
kepemimpinan di  Pimpinan Pusat
Pemuda Muhammadiyah,
Muhammadiyah. 2015, Pedoman
Hidup Islami Warga
Muhammadiyah,
Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah.

Materi : Kepemimpinan dalam Muhammadiyah


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Tokoh Muhammadiyah banyak yang memberi inspirasi, terutama dalam
kepemimpinan. Sikap-sikap kepemimpinan tokoh Muhammadiyah perlu dicontoh oleh
anggota Pemuda Muhammadiyah. Materi ini bertujuan untuk memberikan gambaran
model dan sikap kepemimpinan para tokoh Muhammadiyah.
Kelompok Materi : Tarpim
Jenjang : Tingkat Cabang
Standar : 1. Anggota memahami biografi beberapa tokoh-tokoh Muhammadiyah.
Kompetensi 2. Anggota memahami sikap-sikap dari beberapa tokoh Muhammadiyah dalam
berjuang.
3. Anggota meniru sikap dan nilai-nilai yang digunakan tokoh Muhammadiyah dalam
berjuang.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Anggota dapat  Menceritakan kembali  Tokoh-tokoh  Bachtiar Firdaus,
menjelaskasn sejarah kisah perjuangan para besar 2016, Seni
beberapa tokoh tokoh Muhammadiyah di Muhammadiyah. Kepemimpinan Para
Muhammadiyah. berbagai bidang.  Sikap-sikap Nabi, Jakarta: Quanta
 Anggota dapat  Mengidentifikasi sikap- tokoh  Abdurrahman Azzam,
mengidentifikasi sikap beberapa tokoh Muhammadiyah 2019, Muhammad
sikap-sikap beberapa Muhammadiyah dalam dalam berjuang. s.a.w. The Greatest
tokoh Muhammadiyah menghadapi masalah dan  Nilai-nilai dan Leader, Qisthi Press.
dalam berjuangan. perjuangan. keyakinan yang  Derli Fahlevi,
 Anggota dapat  Merumuskan nilai-nilai dianut tokoh Quantum Leadership:
merumuskan yang dianut tokoh Muhammadiyah The 5th Level of
serangkaian nilai yang Muhammadiyah dalam dalam berjuang. Execution, 2018,
dipegang beberapa menghadapi masalah dan Jakarata: Gramedia.
tokoh perjuangan.  Siti Nur Aidah dan Tim

177
PEDOMAN INSTRUKTUR

Muhammadiyah. Penerbit KBM, 2021,


Mengenal Tokoh-
tokoh
Muhammadiyah,
Yogyakarta: KBM
Indonesia.

Materi : Strategi Pengembangan Organisasi: Analisis SWOT dan Model Lainnya


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Analisis SWOT banyak digunakan baik di sebuah perusahaan ataupun organsiasi.
Tujuan dari analisis SWOT adalah untuk menyusun sebuah program organisasi agar
afektif dan efisien dalam implementasinya. Berdasarkan hal itulah materi ini perlu
dikuasai oleh anggota Pemuda Muhammadiyah.
Kelompok Materi : Tarpim
Jenjang : Tingkat Daerah
Standar : 1. Anggota memahami pengertian analisis SWOT.
Kompetensi 2. Anggota memahami langkah-langlah dalam melakukan analisis SWOT.
3. Anggota memahami hubungan analisis SWOT dengan program kerja dan upaya
pengembangan organisasi.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Anggota dapat  Menjelaskan pengertian  Pengertian  Freddy Rangkuti,
menjelaskan analisis SWOT dan aspek- analisis SWOT 1998, Analisis Swot
pengertian analisis aspeknya. dan aspek- Teknik Membedah
SWOT.  Prosedur dan langkah aspeknya. Kasus Bisnis, Jakarta:
 Anggota dapat dalam melakukan analisis  Prosedur Gramedia.
menjelaskan prosedur SWOT. melakukan  Freddy Rangkuti,
melakuan analisis  Menyusun pogram kerja analisis SWOT. 2015, Personal
SWOT. dan agenda  Menyusun SWOT Analysis,
 Anggota dapat pengembangan organisasi program kerja Jakarta: Gramedia.
menyusun program dengan analisis SWOT. dan agenda  Onita Sari Sinaga,
kerja dan upaya pengembangan dkk., 2021,
pengembangan organisasi Manajemen Kinerja
organisasi dengan dengan analisis dalam Organisasi,
analisis SWOT. SWOT. Medan: Yayasan Kita
Menulis.

Materi : Strategi Membangun Kemandirian Organisasi


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Organisasi yang baik harus mandiri. Organisasi yang mandiri akan kuat dan bebas
dari intervensi berbagai kepentingan yang negatif. Sebuah organisasi dapat mandiri
jika dibangun dengan pendekatan enterprenership.
Kelompok Materi : Tarpim
Jenjang : Tingkat Daerah
Standar : 1. Anggota memahami prinsip kemandirian organisasi.
Kompetensi 2. Anggota memahami serangkaian kultur yang dapat membentuk kemandirian
organisasi.
3. Anggota memahami langkah-langkah dan strategi untuk membangun kemandirian
organisasi.

178
BAB VII SILABUS PERKADERAN

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Anggota dapat  Menjelaskan prinsip-prinsip  Prinsip-prinsip  Nurul Aziza, dkk.,
menjelaskan prinsip- kemandirian organisasi. kemandirian Pengantar
prinsip kemandirian  Menjelaskan faktor-faktor organisasi. Manajemen
organisasi. pendukung, seperti nilai,  Faktor-faktor Organisasi
 Anggota dapat kultur, dan kebijakan yang pendukung Kontemporer: Teori,
memahami kultur dan mendukung kemandirian kemandirian Perspektif dan
nilai yang mendukung organisasi. organisai, seperti Aplikasi, 2020,
kemandirian  Menyusun langkah- nilai, kultur, dan Yogyakarta: Diandra.
organisasi. langkah dan strategi untuk kebijakan untuk  Mappadjantji Amien,
 Anggota dapat membangun kemandirian kemandirian 2005, Kemandirian
menyusun langkah- organisasi. organisasi. Lokal: Konsepsi
langkah dan kegiatan  Langkah-langkah Pembangunan,
yang mendorong dan strategi Organisasi, dan
kemandirian untuk Pendidikan dari
organisasi. membangun Perspektif Sains Baru,
kemandirian Jakarta: Gramedia.
organisasi.  Richard Holloway,
2001, Menuju
Kemandirian
Keuangan, Jakarta:
Yayasan Obor.
 Zaim Saidi, 2005,
Kewiraswastaan
Sosial: Strategi
Pengembangan
Bisnis Berwawasan
Sosial bagi Lembaga
Swadaya Masyarakat
(LSM): Pengalaman
Filipina dan Indonesia,
Jakarta: Piramedia.

Materi : Musyawarah Menurut Al-Qur’an dan Hadis


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Musyawarah merupakan salah satu ajaran yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan
Sunnah. Ajaran ini berfungsi untuk memperkuat tradisi berorganisasi. Materi ini untuk
menjelaskan dan menanamkan prinsip musyawarah dalam Islam kepada para
anggota Pemuda Muhammadiyah.
Kelompok Materi : Tarpim
Jenjang : Tingkat Daerah
Standar : 1. Anggota memahami pengertian musyawarah menurut Islam.
Kompetensi 2. Anggota memahami dasar teologis dalam bermusyawarah menurut Al-Qur’an dan
As-Sunnah.
3. Anggota memahami sikap Rasulullah dalam bermusyawarah.
4. Anggota mengikuti adab dalam bermusyawarah yang diajarkan Islam.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Anggota dapat  Menjelaskan pengertian  Pengertian  Pimpinan Pusat
menjelaskan musyawarah menurut musyawarah Muhammadiyah,
pengertian Islam. dalam Islam. 2015, Pedoman

179
PEDOMAN INSTRUKTUR

musyawarah menurut  Menyebukan dasar  Dasar-dasar Hidup Islami Warga


Islam. teologis perintah teologi dalam Muhammadiyah,
 Anggota memahami bermusyawarah. bermusyawarah. Yogyakarta: Suara
dasar teologi perintah  Menggambarkan sikap  Sikap-sikap Muhammadiyah.
bermusyawarah. Rasulullah saw dalam Rasulullah saw  Ahmad Syafii Maarif,
 Anggota menghayati bersmusyawarah. dalam 2009, Islam dalam
sikap-sikap Rasulullah  Mengikuti adab dalam bermusyawarah. Bingkai
saw dalam bermusyawarah.  Adab dan etika Keindonesiaan dan
bermusyawarah. dalam Kemanusiaan:
 Anggota mengikuti bermusyawarah. Sebuah Refleksi
adab dalam Sejarah, Jakarta:
bermusyawarah. Mizan.

Materi : Membangun dan Mengembangkan Jejaring Organisasi


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Organisasi tidak akan berkembang jika tidak membangun jejaring dengan berbagai
pihak. Jejaring organisasi harus dibangun dan dirawat akan tumbuh secara organik
dan menguntungkan organisasi. Materi ini diorientasikan untuk memberikan langkah
dan cara membangun jejaring organisasi.
Kelompok Materi : Tarpim
Jenjang : Tingkat Wilayah
Standar : 1. Anggota memahami pengertian jejaring organisasi.
Kompetensi 2. Anggota memahamai langkah-langkah dalam membangun jejaring organisasi.
3. Anggota memahami model dan pola komunikasi dalam membangun jejaring
organisasi.
4. Anggota memahami cara merawat dan menghidupkan jejaring organisasi.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Anggota dapat  Menjelaskan kembali  Pengertian  A.Anditha Sari, 2017,
menjelaskan pengertian dan aspek- jejaring Dasar-Dasar Public
pengertian dan aspek- aspek dalam membangun organisasi. Relations Teori dan
aspen yang harus jejaring organisasi.  Aspek-aspek Praktik, Yogyakarta:
dibangun dalam  Menjelaskan langkah- dalam jejaring Deep Publisher.
jejaring organisasi. langkah dan strategi dalam organisasi.  Nita Kartikasari, 2017,
 Anggota dapat membangun jejaring  Model dan pola Viral: Gebrakan
menjelakan cara dan organisasi. komunikasi Kekinian Public
strategi dalam  Menjelaskan model dan dalam Relations di Era
membangun jejaring pola komunikasi dalam membangun Digital, Jakarta:
organisasi. membangun jejaring jejaring Gramedia.
 Anggota dapat organisasi. organisasi.  Bob Julius Ongo,
menjelaskan model  Menyusun langkah-  Langkah-langkah 2004, Cyber Public
dan pola komunikasi langkah dalam merawat dalam merawat Relation, Jakarta: Elex
dalam membangun jejaring organisasi. organisasi. Media Komputindo.
jejaring organisasi.
 Anggota dapat
memahami cara
merawat jejaring
organisasi.

Materi : Teknik Negosiasi, Diplomasi, dan Lobi


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Negosiasi, diplomasi, dan lobi adalah tiga kompetensi teknis yang dapat digunakan

180
BAB VII SILABUS PERKADERAN

untuk memuluskan perjuangan organisasi. Anggota Pemuda Muhammadiyah harus


mengusai hal ini agar dapat digunakan dalam mengembangkan organisasi.
Kelompok Materi : Tarpim
Jenjang : Tingkat Wilayah
Standar : 1. Anggota memahami pengertian negosiasi, diplomasi, dan lobi.
Kompetensi 2. Anggota memahami fungsi negosiasi, diplomasi, dan lobi dalam pengembangan
organisasi.
3. Anggota memahami langkah dan strategi dalam melakukan negosiasi, diplomasi,
dan lobi.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Anggota dapat  Menjelaskan kembali  Pengertian  Donny Susilo, 2020,
menjelaskan pengertian negosiasi, negosiasi, Teknik Negosiasi
pengertian negosiasi, diplomasi, dan lobi. diplomasi, dan Kekinian: Now
diplomasi, dan lobi.  Menjelaskan kembali lobi. Everyone Can
 Anggota dapat fungsi negosiasi,  Fungsi negosiasi, Negotiate, Malang:
menjelaskan fungsi diplomasi, dan lobi dalam diplomasi, dan Selaksa Media.
negosiasi, diplomasi, pengembangan organisasi. lobi.  Angeline dan
dan lobi untuk  Mensimulasikan proses  Teknik negosiasi, Sarwandi Eka, 20157
pengembangan negosiasi, diplomasi, dan diplomasi, dan Jurus Negosiasi
organisasi. lobi. lobi. Menghindari
 Anggota dapat  Contoh-contoh Penolakan, Jakarta:
menyusun langkah negosiasi, Elex Media
dan strategi dalam diplomasi, dan Komputindo.
negosiasi, diplomasi, lobi.  Sukawarsini Djelantik,
dan lobi. 2008, Diplomasi:
antara Teori dan
Praktek, Yogyakarta:
Graha Ilmu.
 Harries Madiistriyatno,
2021, Catatan Praktis
Lobi dan Nego untuk
Bisnis, Jakarta:
Rajawali Press.

Materi : Demokrasi dalam Pandangan Islam


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Demokrasi sampai hari ini menjadi polemik bernegara dan berbangsa. Namun,
menyatakan bahwa demokrasi adalah haram juga tidak menyelesaikan masalah.
Pemahaman seperti ini terkadang masih muncul dalam tubuh Pemuda
Muhammadiyah. Padahal seharusnya Pemuda Muhammadiyah dapat memberikan
solusi yang lebih strategis terhadap isu ini. Materi ini ingin memberikan gambaran
yang rasional terhadap isu demokrasi.
Kelompok Materi : Tarpim
Jenjang : Tingkat Wilayah
Standar : 1. Anggota memahami pengertian demokrasi dan sejarah lahirnya demokrasi.
Kompetensi 2. Anggota memahami sistem demokrasi di beberapa negara.
3. Anggota memahami ajaran Islam dalam bernegara dan berbangsa.
4. Anggota memahami cara megidentifikasi persoalan demokrasi dan solusi di negara
Indonesia.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan

181
PEDOMAN INSTRUKTUR

 Peserta dapat  Menceritakan kembali  Pengertian dan  Muhammad Iqbal,


menjelaskan sejarah dan pengertian sejarah M.Ag., 2015,
pengertian dan demokrasi. demokrasi. Pemikiran Politik
sejarah lahirnya  Membuat peta konsep  Bentuk dan Islam, Jakarta: Prena
demokrasi. mengenai bentuk dan model demokrasi Media.
 Peserta dapat model demokrasi di dunia. di dunia.  Masykuri Abdillah,
menjelaskan bentuk-  Merumuskan ajaran-ajaran  Ajaran-ajaran 2015, Islam dan
bentuk demokrasi di Islam dalam bernegara dan Islam dalam Demokrasi Respons
beberapa negara. berbangsa. berbangsa dan Intelektual Muslim
 Anggota dapat  Mengidentifikasi dan bernegara. Indonesia Terhadap
menjelaskan ajaran memberikan solusi  Solusi Konsep Demokrasi
bernegara menurut terhadap masalah problematika 1966-1993, Jakarta:
Islam. demokrasi di Indonesia. demokrasi di Kencana.
 Anggota dapat Indonesia.  Ahmad Syafii Maarif,
mengidentifikasi 2009, Islam dalam
masalah demokrasi Bingkai
dan solusi di negara Keindonesiaan dan
Indonesia. Kemanusiaan:
Sebuah Refleksi
Sejarah, Jakarta:
Mizan.

Materi : Analisis Sosial sebagai Bahan Merumuskan Program Organisasi


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Analisis sosial berfungsi untuk mendudukan persoalan dan posisi seseorang atau
lembaga pada wilayah pendudung atau penentang terhadap masalah sosial yang
terjadi. Organisasi seperti Pemuda Muhammadiyah harus dapat menempatkan diri
pada wilayah mana, penentang atau pendukung masalah. Posisi ini sangat
berpengaruh pada program dan kebijakan organisasi.
Kelompok Materi : Tarpim
Jenjang : Tingkat Pusat
Standar : 1. Anggota memahami pengertian analisis sosial dan paradigma aksi yang digunakan
Kompetensi dalam analisis sosial.
2. Anggota memahami prosedur dan langkah-langkah dalam melakukan analisis
sosial.
3. Anggota memahi menyusun agenda aksi (program kerja) dari proses analisis sosial
yang dihasilkan.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Anggota dapat  Menjelasksan pengertian  Pengertian dan  Onita Sari Sinaga,
menjelaskan dan tujuan dari analisis tujuan analisis dkk., 2021,
pengertian analisis sosial. sosial. Manajemen Kinerja
sosial, dan paradigma  Menjelaskan paradigam-  Paradigma dalam dalam Organisasi,
aksi dalam analisis paradigma yang digunakan analisis sosial. Medan: Yayasan Kita
sosial. dalam analisis sosial.  Langkah-langkah Menulis.
 Anggota dapat  Menyusun langkah- melakukan  An Ras Try Astuti,
menyusun langkah- langkah dalam analisis analisis sosial. 2019, Manajemen
langkah melakukan sosial.  Studi kasus Organisasi (Teori dan
analisis sosial.  Menyelesai sebuah kasus dalam analisis Kasus), Pare-pare:
 Anggota dapat dan masalah sosial. sosial. IAIN Pare-Pare Press.
menyusun program  Menyusun program  Penyusunan  Arif yusuf hamali,
kerja organisasi dari organisasi dari hasil program kerja 2019, Pemahaman
hasil analisis sosial. analisis sosial. dari analisis Praktis Administrasi,

182
BAB VII SILABUS PERKADERAN

sosial. Organisasi, dan


Manajemen: Strategi
Mengelola
Kelangsungan Hidup
Organisasi, Jakarta:
Kencana.

Materi : Analisis Kebijakan dan Organisasi sebagai Pressure Group


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Salah satu peran organsiasi sosial salah satunya adalah sebagai pressure group.
Tujuannya agar sebuah organisasi sosial dapat memengaruhi sebuah kebijakan,
bahkan dapat merubah kebijakan tersebut. Pimpinan Pemuda Muhammadiyah harus
mengusai strategi dalam melakukan proses tersebut.
Kelompok Materi : Tarpim
Jenjang : Tingkat Pusat
Standar : 1. Anggota memahami pengertian kebijakan publik dan cara menganalisis kebijakan
Kompetensi kebijakan publik.
2. Anggota memahami langkah dan prosedur dalam melakukan advokasi kebijakan
publik.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Anggota dapat  Menjelaskan pengertian  Pengertian  Makinuddin, 2006,
menjelaskan kebijakan publik. kebijakan publik. Analisis Sosial:
pengertian kebijakan  Menjelaskan alur lahirnya  Proses lahirnya Bersaksi dalam
publik. sebuah kebijakan publik. kebijakan publik. Advokasi Irigasi,
 Anggota dapat  Membaca anggaran  Membaca Bandung: AKATIGA.
menjelaskan cara pemerintah. anggaran  Insist, 2002,
membaca anggaran  Membuat peta kepentingan pemerintah. Memecah Ketakutan
pemerintah. kebijakan publik.  Peta kepentingan Menjadi Kekuatan:
 Anggota dapat  Menyelesaikan studi kasus kepentingan Kisah-kisah Advokasi
menyusun langkah- masalah kebijakan publik. kebijakan publik. di Indonesia,
langkah advokasi  Studi kasus dan Yogyakarta: Insist
kebijakan. penyelesaian Press.
 Anggota dapat masalah  Noer Fauzi Rachman,
menyelesaikan kebijakan publik. 2017, Land Reform
sebuah studi kasus dan Gerakan Agraria
permasalahan Indonesia,Yogyakarta:
kebijakan publik. Insist Press.

Materi : Model Manajemen Organisasi Modern dan Mutakhir


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Memasuki era disrupsi dan revoluasi industri 5.0 Pemuda Muhammadiyah harus
banyak berbenah diri, termasuk salah satunya pada menajemen organisasi. Pemuda
Muhammadiyah harus merubah model administrasi klasif menjadi organisasi modern.
Kelompok Materi : Tarpim
Jenjang : Tingkat Pusat
Standar : 1. Anggota memahami pengertian manajemen organisasi modern.
Kompetensi 2. Anggota memahami pentingnya melakukan trasnformasi manajemen organisasi.
3. Anggota memahami karakteristik manajemen organisasi modern.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan

183
PEDOMAN INSTRUKTUR

 Anggota dapat  Menjelaskan pengertian  Pengertian  Nurul Aziza, dkk.,


menjelaskan manajemen organisasi manajemen Pengantar
pengertian modern. organisasi Manajemen
manajemen  Mengidentifikasi aspek- modern. Organisasi
organisasi modern. aspek manajemen  Aspek-aspek Kontemporer: Teori,
 Anggota dapat organisasi yang sudah manajemen Perspektif dan
mengidentifikasi tidak relevan dengan organisasi Aplikasi, 2020,
aspek-aspek perkembangan zaman. modern. Yogyakarta: Diandra.
manajemen  Menyusun perangkat  Perangkat digital  Badri M.Sukoco,
organisasi yang digital dan teknologi dan teknologi 2007, Manajemen
terdisrupsi oleh informasi untuk komunikasi Administrasi
zaman. manajemen organisasi. dalam Perkantoran Modern,
 Anggota dapat  Menyusun model manajemen Jakarta: Erlangga.
menggunakan organisasi modern, seperti organisasi  Desi Nurhikmahyanti,
teknologi informasi komunikasi, adminsitrasi, modern. 2014, Manajemen
dan digital dalam surat menyurat, dan  Model Perkantoran
manajemen keuangan. komunikasi, surat Modern,Sidoarjo:
organisasi. menyurat, Zifatama Publisher.
 Anggota dapat keuangan, dan  Febrianty Febrianty,
menyusun model sebagainya 2020, Manajemen
manajemen dalam organisasi Perubahan
organisasi modern di modern. Perusahaan di Era
tubuh Pemuda Transformasi Digital,
Muhamamdiyah, Medan: Yayasan Kita
mulai dari model Menulis.
komunikasi,
adminsitrasi, surat
menyurat, dan
keuangan.

Materi : Memahami Pola dan Model Gerakan Islam Transnasional


Jumlah JPL : 2 x 45 menit
Deskripsi : Di Indonesia banyak sekali masuk gerakan Islam Transnasional. Gerakan-gerakan
tersebut membawa paham dan ideologi tersendiri yang terkadang bertentangan
dengan kultur dan budaya Islam di Indonesia. Sebagai anggota Pemuda
Muhammadiyah di tingkat Pusat, sudah semestinya memahami peta organisasi
tersebut. Materi ini memberikan pemahaman yang komprehensif terkait gerakan Islam
Transnasional.
Kelompok Materi : Tarpim
Jenjang : Tingkat Pusat
Standar : 1. Anggota memahami peta pemikiran dan gerakan Islam Transnasional di Indonesia.
Kompetensi 2. Anggota memahami dampak dari keberadaan gerakan Islam Transnasional di
Indonesia.
3. Anggota memahami langkah-langlah dalam menyikapi gerakan Islam
Transnasional di Indonesia.

Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan Bahan Baacaan


 Anggota dapat  Menjelaskan pengertian  Pengertian  Haedar Nashir, 2006,
menjelaskan gerakan Islam gerakan Islam Manifestasi Gerakan
pengertian gerakan Transnasional di Transnasional di Tarbiyah: Bagaimana
Islam Transnasional. Indonesia. Indonesia. Sikap
 Anggota dapat  Membuat peta pemikiran  Peta pemikiran Muhammadiyah?
membuat skema dan gerakan salafi jihadi dan gerakan Yogyakarta: Suara

184
BAB VII SILABUS PERKADERAN

pemikiran dan dan non jihadi di Isam trasnasional Muhammadiyah.


gerakan Islam Indonesia. di Indonesia.  Muhamamd Iqbal,
Transnasional di  Mengklasifikasikan  Organisasi dan 2015, Pemikiran
Indonesia. organisasi dan kelompok kelompok Islam Politik Islam, Jakarta:
 Anggota dapat gerakan salafi di salafi jihadi dan Kencana.
mengidentifikasi Indonesia. non jihadi di  M. Zaki Mubarak,
kelompok-kelompok  Mengidentifikasi persoalan Indonesia. 2008, Genealogi
dan simbol-simbol dan dampak dari adanya  Menyikapi Islam Radikal di
gerakan Islam gerakan salafi jihadi di dampak negatif Indonesia: Gerakan,
Transnasional di Indonesia. dari gerakan Pemikiran, dan
Indonesia.  Menyusun serangkaian Islam Prospek Demokrasi,
 Anggota dapat kegaitan dan solusi untuk transnasional di Jakarta: LP3ES.
mengindentifikasi menyikapi gerakan Islam Indonesia.
persoalan-persoalan jihadi di Indonesia.
yang ditimbulkan dari
keberadaan gerakan
Islam Transnasional
di Indonesia.
 Anggota dapat
merumuskan sikap
dan solusi dalam
menghadapi gerakan
Islam Transnasional
yang ada di
Indonesia.

Daftar Pustaka
Harjanto. 2010. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Majid, Abdul. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Suryosubroto,1998, Tata Laksana Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta.
Uno, Hamzah. 2010. Perencanaan Pembelajaran.Jakarta: Bumi
Aksara.
Onita Sari Sinaga, dkk., 2021, Manajemen Kinerja dalam Organisasi,
Medan: Yayasan Kita Menulis.
An Ras Try Astuti, 2019, Manajemen Organisasi (Teori dan Kasus),
Pare-pare: IAIN Pare-Pare Press.
Arif Yusuf Hamali, 2019, Pemahaman Praktis Administrasi,
Organisasi, dan Manajemen: Strategi Mengelola
Kelangsungan Hidup Organisasi, Jakarta: Kencana.
185
PEDOMAN INSTRUKTUR

186

Anda mungkin juga menyukai