Anda di halaman 1dari 47

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMKN 3 Pandeglang


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII / Genap
Materi Pokok : Berbagai Informasi dalam Artikel
Alokasi Waktu : 3 Minggu x 4 Jam Pelajaran @45 Menit

A. Kompetensi Inti
 KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
 KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional”.
 KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
 KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.10 Mengevaluasi informasi, baik  Mengidentifikasi masalah, fakta dan opini
fakta maupun opini, dalam dari sebuah artikel yang dibaca
sebuah artikel yang dibaca  Memahami kerangka penyusunan artikel
 Memahami prosedur penyusunan sebuah
opini

4.10 Menyusun opini dalam bentuk  Mengkritisi masalah, fakta, opini, dan aspek
artikel kebahasaan dalam artikel.
 Menulis opini dalam bentuk artikel dengan
memerhatikan unsur-unsur artikel.
 Mempresentasikan, menanggapi, dan
merevisi fakta dan opini, unsur kebahasaan,
pengungkapan opini dan hasil menyusunan
opini dalam bentuk artikel.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatann pedagogik genre, saintifik, dan CLIL
dengan model pembelajaran penemuan (Discovery Learning), peserta didik dapat
mengidentifikasi masalah, fakta dan opini dari sebuah artikel yang dibaca, memahami
kerangka penyusunan artikel, memahami prosedur penyusunan sebuah opini, mengkritisi
masalah, fakta, opini, dan aspek kebahasaan dalam artikel, menulis opini dalam bentuk
artikel dengan memerhatikan unsur-unsur artikel, dan mempresentasikan, menanggapi,
dan merevisi fakta dan opini, unsur kebahasaan, pengungkapan opini dan hasil
menyusunan opini dalam bentuk artikel dengan rasa ingin tahu, kerja keras, tanggung
jawab, bersikap bersahabat/ komunikatif selama proses pembelajaran.

D. Materi Pembelajaran
 masalah, fakta dan opini dalam sebuah artikel
 topik, masalah dan kerangka artikel
 penyusunan opini dalam bentuk artikel

E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran
F. Media Pembelajaran
Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 Lembar penilaian
 LCD Proyektor
Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus

G. Sumber Belajar
1. Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa
SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya
2. Suherli, dkk. 2018. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi Tahun 2018.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
3. Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi Tahun 2018. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1 . Pertemuan Pertama (4 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
1 . Pertemuan Pertama (4 x 45 Menit)
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :
 Masalah, fakta dan opini dalam sebuah artikel
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 150 Menit )
Sintak Model
Pembelajara Kegiatan Pembelajaran
n
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
pemberian perhatian pada topik materi Masalah, fakta dan opini dalam
rangsangan) sebuah artikel dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
 Mengamati
 Lembar kerja materi Masalah, fakta dan opini dalam
sebuah artikel.
 Pemberian contoh-contoh materi Masalah, fakta dan opini
dalam sebuah artikel untuk dapat dikembangkan peserta
didik, dari media interaktif, dsb
 Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah
dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku
penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan
1 . Pertemuan Pertama (4 x 45 Menit)
dengan Masalah, fakta dan opini dalam sebuah artikel.
 Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait
Masalah, fakta dan opini dalam sebuah artikel.
 Mendengar
Pemberian materi Masalah, fakta dan opini dalam sebuah
artikel oleh guru.
 Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai materi :
 Masalah, fakta dan opini dalam sebuah artikel
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
identifikasi dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
masalah) belajar, contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang materi :
 Masalah, fakta dan opini dalam sebuah artikel
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk
hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
(pengumpulan menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data)  Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Masalah, fakta dan opini
1 . Pertemuan Pertama (4 x 45 Menit)
dalam sebuah artikel yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
 Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari
dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi
Masalah, fakta dan opini dalam sebuah artikel yang sedang
dipelajari.
 Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat
dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan
diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Masalah,
fakta dan opini dalam sebuah artikel yang sedang dipelajari.
 Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Masalah,
fakta dan opini dalam sebuah artikel yang telah disusun
dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
 Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas
contoh dalam buku paket mengenai materi Masalah, fakta
dan opini dalam sebuah artikel.
 Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Masalah, fakta dan
opini dalam sebuah artikel yang telah diperoleh pada buku
catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
 Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Masalah,
1 . Pertemuan Pertama (4 x 45 Menit)
fakta dan opini dalam sebuah artikel sesuai dengan
pemahamannya.
 Saling tukar informasi tentang materi :
 Masalah, fakta dan opini dalam sebuah artikel
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok
lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang
dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,
dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti,
jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang
hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara :
 Berdiskusi tentang data dari Materi :
 Masalah, fakta dan opini dalam sebuah artikel
 Mengolah informasi dari materi Masalah, fakta dan opini
dalam sebuah artikel yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi
Masalah, fakta dan opini dalam sebuah artikel.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori
1 . Pertemuan Pertama (4 x 45 Menit)
pada buku sumber melalui kegiatan :
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
 Masalah, fakta dan opini dalam sebuah artikel
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-
sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan
oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Masalah, fakta
dan opini dalam sebuah artikel berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan.
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang materi :
 Masalah, fakta dan opini dalam sebuah artikel
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
tentanag materi Masalah, fakta dan opini dalam sebuah
artikel dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
 Bertanya atas presentasi tentang materi Masalah, fakta dan
opini dalam sebuah artikel yang dilakukan dan peserta didik
lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
1 . Pertemuan Pertama (4 x 45 Menit)
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
 Masalah, fakta dan opini dalam sebuah artikel
 Menjawab pertanyaan tentang materi Masalah, fakta dan
opini dalam sebuah artikel yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah
disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan materi Masalah, fakta dan opini dalam sebuah artikel
yang akan selesai dipelajari
 Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Masalah, fakta
dan opini dalam sebuah artikel yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Masalah, fakta dan opini dalam sebuah artikel
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
 Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Masalah,
fakta dan opini dalam sebuah artikel yang baru dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Masalah, fakta dan
opini dalam sebuah artikel yang baru diselesaikan. @aminyusuf
 Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang
harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau
dirumah.
Guru :
1 . Pertemuan Pertama (4 x 45 Menit)
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi
pelajaran Masalah, fakta dan opini dalam sebuah artikel.
 Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran
Masalah, fakta dan opini dalam sebuah artikel.
 Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Masalah, fakta dan opini
dalam sebuah artikel kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.

2 . Pertemuan Kedua (4 x 45 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :
 Topik, masalah dan kerangka artikel
2 . Pertemuan Kedua (4 x 45 Menit)
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 150 Menit )
Sintak Model
Pembelajara Kegiatan Pembelajaran
n
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
pemberian perhatian pada topik materi Topik, masalah dan kerangka artikel
rangsangan) dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
 Mengamati
 Lembar kerja materi Topik, masalah dan kerangka artikel.
 Pemberian contoh-contoh materi Topik, masalah dan
kerangka artikel untuk dapat dikembangkan peserta didik,
dari media interaktif, dsb
 Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah
dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku
penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan
dengan Topik, masalah dan kerangka artikel.
 Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait
Topik, masalah dan kerangka artikel.
2 . Pertemuan Kedua (4 x 45 Menit)
 Mendengar
Pemberian materi Topik, masalah dan kerangka artikel oleh
guru.
 Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai materi :
 Topik, masalah dan kerangka artikel
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
identifikasi dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
masalah) belajar, contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang materi :
 Topik, masalah dan kerangka artikel
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk
hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
(pengumpulan menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data)  Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Topik, masalah dan
kerangka artikel yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
 Membaca sumber lain selain buku teks
2 . Pertemuan Kedua (4 x 45 Menit)
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari
dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi
Topik, masalah dan kerangka artikel yang sedang dipelajari.
 Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat
dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan
diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Topik,
masalah dan kerangka artikel yang sedang dipelajari.
 Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Topik,
masalah dan kerangka artikel yang telah disusun dalam
daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
 Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas
contoh dalam buku paket mengenai materi Topik, masalah
dan kerangka artikel.
 Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Topik, masalah
dan kerangka artikel yang telah diperoleh pada buku catatan
dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
 Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Topik,
masalah dan kerangka artikel sesuai dengan pemahamannya.
 Saling tukar informasi tentang materi :
 Topik, masalah dan kerangka artikel
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok
lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang
2 . Pertemuan Kedua (4 x 45 Menit)
dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,
dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti,
jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang
hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara :
 Berdiskusi tentang data dari Materi :
 Topik, masalah dan kerangka artikel
 Mengolah informasi dari materi Topik, masalah dan
kerangka artikel yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi
Topik, masalah dan kerangka artikel.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori
pada buku sumber melalui kegiatan :
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
2 . Pertemuan Kedua (4 x 45 Menit)
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
 Topik, masalah dan kerangka artikel
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-
sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan
oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Topik, masalah
dan kerangka artikel berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
sopan.
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang materi :
 Topik, masalah dan kerangka artikel
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
tentanag materi Topik, masalah dan kerangka artikel dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
 Bertanya atas presentasi tentang materi Topik, masalah dan
kerangka artikel yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
 Topik, masalah dan kerangka artikel
 Menjawab pertanyaan tentang materi Topik, masalah dan
kerangka artikel yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
2 . Pertemuan Kedua (4 x 45 Menit)
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan materi Topik, masalah dan kerangka artikel yang
akan selesai dipelajari
 Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Topik, masalah
dan kerangka artikel yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan
secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Topik, masalah dan kerangka artikel berlangsung,
guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
 Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Topik,
masalah dan kerangka artikel yang baru dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Topik, masalah dan
kerangka artikel yang baru diselesaikan.
 Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang
harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau
dirumah.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi
pelajaran Topik, masalah dan kerangka artikel.
 Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran
Topik, masalah dan kerangka artikel.
 Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Topik, masalah dan kerangka
artikel kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
3 . Pertemuan Ketiga (4 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :
 Penyusunan opini dalam bentuk artikel
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 150 Menit )
3 . Pertemuan Ketiga (4 x 45 Menit)
Sintak Model
Pembelajara Kegiatan Pembelajaran
n
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
pemberian perhatian pada topik materi Penyusunan opini dalam bentuk
rangsangan) artikel dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
 Mengamati
 Lembar kerja materi Penyusunan opini dalam bentuk
artikel.
 Pemberian contoh-contoh materi Penyusunan opini dalam
bentuk artikel untuk dapat dikembangkan peserta didik,
dari media interaktif, dsb
 Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah
dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku
penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan
dengan Penyusunan opini dalam bentuk artikel.
 Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait
Penyusunan opini dalam bentuk artikel.
 Mendengar
Pemberian materi Penyusunan opini dalam bentuk artikel
oleh guru.
 Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai materi :
 Penyusunan opini dalam bentuk artikel
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi.
3 . Pertemuan Ketiga (4 x 45 Menit)
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
identifikasi dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
masalah) belajar, contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang materi :
 Penyusunan opini dalam bentuk artikel
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk
hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
(pengumpulan menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data)  Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Penyusunan opini dalam
bentuk artikel yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
 Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari
dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi
Penyusunan opini dalam bentuk artikel yang sedang
dipelajari.
 Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat
dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan
diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Penyusunan
3 . Pertemuan Ketiga (4 x 45 Menit)
opini dalam bentuk artikel yang sedang dipelajari.
 Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi
Penyusunan opini dalam bentuk artikel yang telah disusun
dalam daftar pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
 Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas
contoh dalam buku paket mengenai materi Penyusunan opini
dalam bentuk artikel.
 Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Penyusunan opini
dalam bentuk artikel yang telah diperoleh pada buku catatan
dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
 Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri
Penyusunan opini dalam bentuk artikel sesuai dengan
pemahamannya.
 Saling tukar informasi tentang materi :
 Penyusunan opini dalam bentuk artikel
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok
lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang
dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,
dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti,
jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
3 . Pertemuan Ketiga (4 x 45 Menit)
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang
hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara :
 Berdiskusi tentang data dari Materi :
 Penyusunan opini dalam bentuk artikel
 Mengolah informasi dari materi Penyusunan opini dalam
bentuk artikel yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi
Penyusunan opini dalam bentuk artikel.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori
pada buku sumber melalui kegiatan :
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
 Penyusunan opini dalam bentuk artikel
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-
sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan
oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
3 . Pertemuan Ketiga (4 x 45 Menit)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Penyusunan
opini dalam bentuk artikel berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
sopan.
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang materi :
 Penyusunan opini dalam bentuk artikel
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
tentanag materi Penyusunan opini dalam bentuk artikel dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
 Bertanya atas presentasi tentang materi Penyusunan opini
dalam bentuk artikel yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
 Penyusunan opini dalam bentuk artikel
 Menjawab pertanyaan tentang materi Penyusunan opini
dalam bentuk artikel yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan materi Penyusunan opini dalam bentuk artikel yang
akan selesai dipelajari
 Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Penyusunan
opini dalam bentuk artikel yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan
secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap
3 . Pertemuan Ketiga (4 x 45 Menit)
materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Penyusunan opini dalam bentuk artikel
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
 Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Penyusunan
opini dalam bentuk artikel yang baru dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Penyusunan opini
dalam bentuk artikel yang baru diselesaikan.
 Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang
harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau
dirumah.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi
pelajaran Penyusunan opini dalam bentuk artikel.
 Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran
Penyusunan opini dalam bentuk artikel.
 Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Penyusunan opini dalam
bentuk artikel kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
I. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap
Aspek Perilaku yang
N Jumla Skor Kode
Nama Siswa Dinilai
o h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 Soenarto 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x
4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya
sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan
kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang
akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format
penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format
penilaian :

Jumla Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
h Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi,
setiap anggota
2 50
mendapatkan kesempatan 250 62,50 C
untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 membuat kesimpulan hasil 50
diskusi kelompok.
4 ... 100

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 =
400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x
100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan
dan keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya
sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan
maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan
format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...

Jumla Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
h Skor Sikap Nilai
Mau menerima pendapat
1 100
teman.
Memberikan solusi
2 100
terhadap permasalahan.
Memaksakan pendapat 450 90,00 SB
3 sendiri kepada anggota 100
kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 =
500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x
100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan

Skala
N Jumla Skor Kode
Aspek yang Dinilai 10
o 25 50 75 h Skor Sikap Nilai
0
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan (Lihat Lampiran)


Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka
telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah
dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.

c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian
ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan tata
3
bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)


- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan,
PR, dll
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4

2. Instrumen Penilaian (terlampir)


a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan Ketiga

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM),
maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :
1) Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!
2) Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik
Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian!
3) Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan
pemerintahan!
CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian: ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Indikator
Nama Bentuk Nilai
Nilai yang
No Peserta Tindakan Setelah Keterangan
Ulangan Belum
Didik Remedial Remedial
Dikuasai
1
2
3
4
5
dst

b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut
:
1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka
praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai
Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.

KD dan Indikator (KD-3: Pengetahuan)

Kompetensi Dasar Indikator


3.10 Mengevaluasi informasi,  Mengritisi masalah, fakta, opini, dan aspek
baik fakta maupun opini, kebahasaan dalam artikel.
dalam sebuah artikel yang
dibaca.

Penilain Proses Penilaian Hasil


Penilaian proses aspek pengetahuan Jenis : Tulis
dapat dilakukan sejak kegiatan Bentuk : Uraian
Menelaah Model dan
Mengonstruksi terbimbing. Contoh instrumen:
1. Tulislah masalah yang dibahas dalam
Catatan terhadap peserta didik pada teks artikel yang Anda baca!
kegiatan tersebut dapat dijadikan 2. Jelaskan perbedaan fakta dengan opini
penilaian sikap selama mengikuti dalam teks artikel!
pembelajaran: ketekunan, kerja
sama, semangat, ketelitian,
kerapihan, kebersihan, keseriusan.

KD dan Indikator (KD-4: Keterampilan)

Kompetensi Dasar Indikator


4.10 Menyusun opini dalam  Menulis opini dalam bentuk artikel dengan
bentuk artikel. memerhatikan unsur-unsur artikel.
 Memresentasikan, menanggapi, dan merevisi
fakta dan opini, unsur kebahasaan,
pengungkapan opini dan hasil menyusunan
opini dalam bentuk artikel.

 Menyusun artikel dan/atau buku ilmiah sesuai


dengan fakta
 Mempresentasikan, menanggapi, dan mere-
visi unsur kebahasaan artikel yang telah
disusun,

Penilain Proses Penilaian Hasil


Penilaian proses aspek pengetahuan Jenis : Menulis
dapat dilakukan sejak kegiatan Bentuk: Uraian
Mengonstruksi Terbimbing dan
Mengonstruksi Mandiri. Contoh Instrumen
Susunlah teks artikel dengan memerhatikan hal
Catatan terhadap peserta didik pada di bawah ini!
kegiatan tersebut dapat dijadikan a. Tentukan topik teks artikel!
penilaian sikap selama mengikuti b. Buatlah kerangka sesuai dengan struktur
pembelajaran dan mengerjakan tugas teks artikel!
(bendel portofolio): ketekunan, c. Kembangkan kerangka tersebut menjadi
kerjasama, semangat, ketelitian, teks artikel dengan memerhatikan
kerapihan, kebersihan, keseriusan. struktur teks, ciri kebahasaan, dan EBI!

Portofolio
Khusus untuk kompetensi menulis, penilaian meliputi proses dan produk yang
tercakup dalam penilaian portofolio. Dokumen portofolio berisi:
(a) draf final (produk) berbobot 40%;
(b) bukti draf sedikitnya 3 draf berbobot 25%;
(c) bukti catatan tentang apa yang akan ditulis dan sumber penulisan berbobot 10%;
dan
(d) catatan reflektif berbobot 25%.

Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran (termasuk informasi dari
portofolio) atau di luar pembelajaran dengan melalui observasi dengan isian lembar
pengamatan
Contoh format dan pengisian lembar pengamatan guru mata pelajaran

Nama Satuan pendidikan :


Tahun pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : XII/6
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

No Waktu Nama Kejadian/ Butir sikap Positif/ Tindak Lanjut


Perilaku Negatif
1. 28 Indri Tidak Tanggung - Dipanggil dan
Januari mengerjakan jawab disuruh
2019 tugas mengerjakan
menganalisis teks tugas kembali
artikel. dengan waktu
terbatas
2. 28 Sochib Mengerjakan Tanggung + Diberi pujian
Januari tugas dengan jawab atau apresiasi
2019 serius, tepat
waktu, dan
hasilnya sangat
baik

Pedoman Penskoran
a. Pengetahuan
Soal Aspek yang Dinilai Skor
1 a. Peserta didik menulis masalah dalam teks artikel dengan sangat 4
tepat
b. Peserta didik menulis masalah dalam teks artikel dengan tepat 3
c. Peserta didik menulis masalah dalam teks artikel dengan kurang 2
tepat
d. Peserta didik menulis masalah dalam teks artikel dengan tidak tepat 1

Soal Aspek yang Dinilai Skor


2 a. Peserta didik membedakan fakta dengan opini dalan artikel dengan 4
sangat tepat
b. Peserta didik membedakan fakta dengan opini dalan artikel dengan 3
tepat
c. Peserta didik membedakan fakta dengan opini dalan artikel dengan 2
kurang tepat
d. Peserta didik membedakan fakta dengan opini dalan artikel dengan 1
tidak tepat

Keterangan

Nilai = Perolehan skor


Jumlah soal

b. Keterampilan

Soal Aspek yang Dinilai Skor


1 a. Peserta didik menentukan topik teks artikel sangat sesuai isi teks 4
b. Peserta didik menentukan topik teks artikel sesuai isi teks 3
c. Peserta didik menentukan topik teks artikel kurang sesuai isi teks 2
d. Peserta didik menentukan topik teks artikel tidak sesuai isi teks 1
2 a. Peserta didik menyusun kerangka teks artikel sangat lengkap dan 4
sangat sesuai dengan topik
b. Peserta didik menyusun kerangka teks artikel lengkap dan sesuai 3
dengan topik
c. Peserta didik menyusun kerangka teks artikel kurang lengkap dan 2
kurang dengan topik
d. Peserta didik menyusun kerangka teks artikel tidak lengkap dan 1
tidak sesuai isi teks
3 a. Peserta didik menulis teks artikel sangat sesuai dengan kerangka 4
b. Peserta didik menulis teks artikel sesuai dengan kerangka 3
c. Peserta didik menulis teks artikel kurang sesuai dengan kerangka 2
d. Peserta didik menulis teks artikel tidak sesuai dengan kerangka 1

Mengetahui Pandeglang, Januari 2022


Kepala SMKN 3 Pandeglang Guru Mata Pelajaran

Deddy Wara Susandi, M.Pd. Evi Yantini, S.Pd


NIP 19711126 199512 1 001

LAMPIRAN PEMBELAJARAN TEKS ARTIKEL

Kompetensi Dasar
Pengetahuan Keterampilan
3.10 Mengevaluasi informasi, baik 4.10 Menyusun opini dalam bentuk artikel
fakta maupun opini, dalam
sebuah artikel yang dibaca

A. Contoh Teks Artikel


Berikut contoh artikel

MENUMBUHKAN KEMAMPUAN LITERAS BACA-TULIS:


ANTARA UPAYA DAN TANTANGAN
(oleh : Nana Sutisna, M.Pd.)

A. Pengantar
Mengapa kemampuan literasi baca-tulis perlu ditumbuhkan terutama di kalangan
peserta didik? Seberapa pentingkah kemampun literasi baca-tulis bagi peserta didik?
Pertanyaan lebih jauh, seberapa berpengaruhkah kemampuan literasi baca-tulis terhadap
masa depan suatu bangsa? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saling terkait
terebut, mari kita simak uraian berikut ini. Baca-tulis merupakan keterampilan berbahasa
yang perlu dikuasai peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Menyusun laporan,
merangkum bacaan, menyusun hasil praktikum, menjawab soal, hingga menyusun karya tulis
adalah sebagian kegiatan peserta didik yang melibatkan kemampuan literasi baca-tulis.
Kemampuan literasi baca-tulis peserta didik akan mencerminkan wawasan
pengetahuan yang dimilikinya. Peserta didik yang literat berpotensi memiliki wawasan
pengetahuan yang luas untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Peserta
didik tersebut relatif lebih mudah menjalani kehidupan, khususnya dalam bidang akademik.
Sebaliknya, siswa yang aliterat akan kesulitan dalam menjalani kehidupan terutama dalam
bidang akademik. Dengan demikian, kemampuan literasi baca-tulis perlu ditumbuhkan di
kalangan peserta didik.
Lantas bagaimana pengaruh kemampuan literasi baca-tulis terhadap masa depan
bengsa? Pada abad ke-21 ini, kemampuan berliterasi peserta didik berkaitan erat dengan
tuntutan keterampilan baca-tulis yang berujung pada kemampuan memahami dan
menuangkan informasi secara analitis, kritis, dan reflektif. Tak dapat dipungkiri, kemampuan
literasi baca-tulis berperanan penting dalam memenangkan persaingan di dunia internasional.

B. Tantangan Penumbuhan Budaya Literasi


Patut disayangkan, kemampuan literasi baca-tulis terutama dalam memahami bacaan,
menunjukkan kompetensi peserta didik Indonesia tergolong rendah dibandingkan dengan
negara lain. Hal ini terbukti dari hasil uji internasional literasi membaca yang mengukur
aspek memahami, menggunakan, dan merefleksikan hasil membaca dalam bentuk tulisan.
Pengujian ini dilakunkan PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study) tahun
2011. Berdasarkan data tersebut, Indonesia menduduki peringkat ke - 45 dari 48 negara
peserta dengan skor 428 dari skor rata-rata 500. Sementara itu, uji literasi membaca dalam
PISA (Programme for International Student Assessment) tahun 2009 menunjukkan peserta
didik Indonesia berada pada peringkat ke-57 dengan skor 396 dari skor rata-rata 493. Pada
PISA 2012 menunjukkan peserta didik Indonesia berada pada peringkat ke - 64 dengan skor
396 dari skor rata-rata 496. Sebanyak 65 negara berpartisipasi dalam PISA 2009 dan 2012.
(Dirjen Dikdasmen, 2016 : i)
Data di atas cukup mencemaskan kita semua. Bagaimana tidak? Alih-alih bangsa
Indonesia sedang giat mempersiapkan generasi emas 2045, dihadapkan pada kenyataan
bahwa peserta didik yang digadang-gadangkan sebagai bonus demografi kemampuan
literasinya rendah. Bonus demografi yang dimaksud adalah jumlah penduduk usia muda (usia
rata-rata sekolah) lebih bayak dibandingkan dengan penduduk usia tua. Kondisi ini akan
berlangsung antara tahun 2012 hingga 2035. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
tahun 2011 diketahui bahwa jumlah anak usia 0 - 9 tahun mencapai 45,93 juta, dan anak usia
10 - 19 tahun berjumlah 43,55 juta jiwa. Mereka inilah kader generasi emas 2045. Pada
tahun 2045 mereka yang berusia 0 - 9 tahun akan berusia 35 - 45 tahun dan yang berusia 10 -
19 tahun akan berusia 45 - 54 tahun. Apabila potensi tersebut tidak dikelola dengan benar,
tidak menutup kemungkinan genersi emas akan menjadi generasi lemas.
Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan literasi baca-tulis di
kalangan peserta didik. Hal ini berkaitan dengan kultur lisan lebih dominan daripada baca-
tulis dalam lingkungan peserta didik. Peserta didik lebih tertarik mencari informasi dari
menyimak tontonan daripada membaca tulisan. Di lingkungan sekolah, rendahnya
kemampuan literasi baca-tulis peserta didik karena ketidaktahuan akan manfaat yang
diperoleh dari kegiatan baca-tulis. Efektifitas praktik pelajaran baca-tulis di kelas yang masih
kurang dan terbatasnya kuantitas dan kualitas buku rujukan menyebabkan pempelajaran
tersebut kurang berhasil. Selain itu, apresiasi sekolah terhadap sarana penyaluran bakat
baca-tulis semisal majalah dinding, buletin, majalah sekolah, koran, buku sastra, dan blog
atau situs sekolah masih tersendat.
C. Upaya Menumbuhkan Kemampuan Literasi Baca-Tulis.
Untuk mengatasi rendahnya kemampuan literasi baca-tulis di kalangan peserta didik,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
GLS adalah upaya menyeluruh yang melibatkan guru, peserta didik, orang tua, dan
masyarakat. GLS memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan
dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. Salah satu
kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah “kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran
sebelum waktu belajar dimulai”. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca
peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai
secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional,
dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.
Setahun lebih GLS diluncurkan. Gaung GLS merasuk ke semua tingkatan pendidikan,
terutama pendidikan dasar dan menengah, termasuk ke SMKN 3 Pandeglang, tempat penulis
mengabdi. Dalam kurun waktu tersebut ketika upaya digulirkan serta-merta tantangan selalu
hadir mengikutinya. Adapun upaya-upaya yang dilakukan di SMKN 3 Pandeglang untuk
meningkatkan kemampuan literasi baca-tulis berpedoman pada buku panduan GLS berkut
ini.
1. Tahap pembiasaan
Kegiatan pertama yang dilakukan di SMKN 3 Pandeglang adalah pembiasaan
membaca selama 15 menit setiap hari. Kegiatan yang dilakukan para guru adalah
membacakan kutipan buku dengan nyaring dan mendiskusikannya. Ada pula guru yang
menyuruh peserta didik membaca mandiri. Tujuan kegiatan ini adalah memotivasi peserta
didik untuk mau dan terbiasa serta menunjukan bahwa membaca sesuatu kegiatan yang
menyenangkan. Disamping itu, tujuan kegiatan tersebut adalah untuk memperkaya kosakata,
menjadi sarana berkomunikasi antara peserta didik dan guru, dan mengajarkan strategi
membaca.
Kegiatan tahap pembiasaan selanjutnya adalah membaca buku dengan memanfaatkan
peran perpustakaan. Dalam praktiknya, perpustakaan sekolah menyelenggarakan kegiatan
penunjang keterampilan literasi informasi bagi para peserta didik. Keterampilan ini kemudian
diterapkan peserta didik saat mereka mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru
bidang mata pelajaran yang diajarkan melalui tugas meringkas atau membuat sinopsis buku.
Tujuan kegiatan ini adalah memperkenalkan proses membaca, mengembangkan kemampuan
membaca secara efektif dan meningkatkan kemampuan pemahaman bahan bacaan yang
efektif.
Membaca terpandu dan membaca mandiri adalah kegiatan berikutnya. Guru
memandu peserta didik membaca dalam kelompok yang lebih kecil. Tujuan kegiatan ini
adalah untuk aktif meningkatkan pemahaman, menganalisis bacaan, membuat tanggapan
terhadap bacaan dan membuat peserta didik mampu membaca mandiri.
2. Tahap Pengembangan
Tahap pengembangan adalah berbagai kegiatan tindak lanjut yang dilakukan guru
setelah kegiatan 15 menit membaca. Dalam tahap pengembangan ini, kegiatan tindak lanjut
dilakukan secara berkala (misalnya 1 - 2 minggu). Adapun kegiatan tindak lanjut seperti
berikut: menulis komentar singkat terhadap buku, bedah buku, reading award, dan
mengembangkan iklim literasi sekolah..

c. Tahap Pembelajaran
Dalam tahap pembelajaran ini berbagai jenis kegiatan pernah dilakukan di SMKN 3
Pandeglang termasuk lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran. Kegiatan
literasi lain dalam pembelajaran adalah dengan sistem pemberian tagihan akademik kepada
peserta didik. Dalam hal ini, guru pun dituntut melaksanakan berbagai strategi untuk
memahami teks dalam semua mata pelajaran. Menggunakan lingkungan fisik, sosial, afektif,
dan akademik disertai beragam bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yang kaya literasi di
luar buku teks pelajaran sangat dtekankan kepada guru-guru untuk memperkaya pengetahuan
dalam mata pelajaran. Di samping itu, peserta didik dituntut menulis biografinya dalam satu
kelas sebagai proyek kelas.

D. Tantangan Menumbuhkan Kemampuan Literasi Baca-Tulis.


Pada tahap pembiasaan, kegiatan membaca selama 15 menit setiap hari ini
merupakan tantangan yang cukup berat bagi SMKN 3 Pandeglang. Meluangkan waktu lima
belas menit dalam pembelajaran tampaknya kelihatan ringan. Selama lima belas menit guru
hanya dituntut membacakan kutipan buku dengan nyaring dan mendiskusikannya atau
peserta didik membaca mandiri. Pada kenyataanya, masih ada anggapan beberapa guru di
SMKN 3 Pandeglang yang tidak mau jam mengajarnya terpotong. Mereka beralasan selain
itu terpotong kegiatan tersebut, jam mengajar mereka terpotong pula oleh waktu berdoa,
menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, mengabsen peserta didik, dan lain-lain.
Meskipun demikian, ada beberapa guru yang sudah melaksanakan kegiatan tersebut, namun
masalah konsistensi dan kesinambungannya tak bisa dijaga.
Membaca buku dengan memanfaatkan peran perpustakaan, membaca terpandu, dan
membaca mandiri adalah kegiatan berikutnya dalam tahap pembiasaan. Tantangan dalam
kegiatan ini adalah kuantitas dan kualitas buku di perpustakaan sangat terbatas. Buku-buku
penunjang, seperti buku sastra selalu tidak signifikan dengan jumlah siswa.
Setelah tantangan pada tahap pembiasaan, muncul pula tantangan pada kegiatan tahap
pengembangan. Tak dapat dipungkiri, tantangan ini muncul karena kegiatan ini adalah
tindak lanjut yang dilakukan guru setelah kegiatan 15 menit membaca. Dalam tahap
pengembangan ini, kegiatan tindak lanjut dilakukan secara berkala (misalnya 1 - 2 minggu).
Menulis komentar singkat terhadap buku yang dibaca di jurnal membaca harian adalah
kegiatan tahap pengembangan yang selalu dihadapkan pada sebuah tantangan. Walaupun
jurnal membaca harian dapat dibuat secara sederhan, singkat, namun konsistensi selalu
terkendala. Padahal peserta didik hanya mengisi sendiri jurnal hariannya dengan
menyebutkan judul buku, dan pengarang.
Bedah buku secara sederhana dapat diartikan sebuah kegiatan mengungkapkan
kembali isi suatu buku secara ringkas dengan memberikan saran terkait dengan kekurangan
dan kelebihan buku tersebut. Tantangan yang dihadapi dalam kegiatan tahap ini adalah
terbatasnya buku-buku baru yang berkualitas sebagai bahan resensi. Di samping itu, faktor
kejenuhan selalu menghantui peserta didik.
Reading award dan mengembangkan iklim literasi sekolah juga merupakan tindak
lanjut kegiatan 15 menit membaca. Apabila dalam tahap pembiasaan sekolah mengutamakan
pembenahan lingkungan fisik, dalam tahap pengembangan ini sekolah dapat mengembangkan
lingkungan sosial dan afektif. Tantangan terberat dari kegiatan-kegiatan ini adalah belum
populernya penghargaan prestasi literasi di kalangan warga sekolah. Prosedur penentuan
penerima reading award belum sepenuhnya dipahami oleh pihak-pihak yang terkait.
Bagaimana dengan tantangan membangun iklim literasi sekolah? Ini merupakan
tantangan yang tersulit. Menyadarkan seluruh warga untuk melek litersi bukan perkara
mudah. Perlu kerja sama yang serius antara kepala sekolah, guru, tata usaha, siswa, orang tua,
dan masyarakat untuk mewujudkan gerakan mulia ini.
Terakhir, yang harus dihadapi dalam menumbuhkan kemampuan litarasi baca-tulis di
kalangan peserta didik adalah tantangan dalam tahap pembelajaran. Tagihan akademik dan
non akademik dari kegiatan ”lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran”
memerlukan kesiapan dan ketelatenan semua warga sekolah. Selanjutnya, tantangan pada
kegiatan tahap pembelajaran dalam melaksanakan berbagai strategi untuk memahami teks
dalam semua mata pelajaran selalu dikesampingkan. Akibatnya, kegiatan ini membosankan
peserta didik. Belum lagi penggunakan lingkungan fisik, sosial, afektif, dan akademik yang
disertai beragam bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yang kaya literasi di luar buku teks
pelajaran belum maksimal.

E. Solusi
Kemampuan baca-tulis sebagai kemampuan literasi perlu ditekankan pada peseta
didik mulai sejak dini. Lebih lanjut tingkatan minat baca-tulis peserta didik sangat
menentukan kualitas dalam berwawasannya. Dalam proses pendidikan, keberhasilan mereka
sangat ditentukan oleh kemampuan membaca dan menulis.
Keberhasilan dari program literasi baca-tulis yang dilaksanakan di sekolah bergantung
kepada berbagai pihak, seperti kepala sekolah, guru, siswa, tata usaha, komite, dan orang tua.
Sinergitas semua warga sekolah sangat diperlukan dalam hal ini. ”Membaca lima belas menit
sebelum pelajaran di mulai setiap hari”, perlu difahami oleh semua warga sekolah bahwa
kegiatan ini adalah pondasi bagi kegiatan literasi yang lainnya. Bagi guru yang merasa jam
pelajarannya terpotong, dengan kesepakatan bersama, solusinya dengan mengeser lebih awal
jam masuk sekolah. Biasanya jam 07.00 WIB bel berbunyi tanda masuk, digeser lebih awal
menjadi jam 06.45 WIB. Jika kegiatan lima belas menit ini berjalan dengan lancar, tertib, dan
berkesinambungan makan tahapan lain dari kegiatan literasi akan lancar pula.
Keberadaan perpustaakaan yang representatif amat dibutuhkan dalam upaya
penumbuhan kemampuan literasi baca-tulis. Kuantitas dan kualitas buku rujukan di
perpustakaan menjadi sentral dalam kegiatan ini. Pembangunan lingkungan fisik, sosial,
afektif, dan akademik yang disertai beragam bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yang
kaya literasi di luar buku teks pelajaran perlu mendapat perhatian setiap sekolah.

F. Kesimpulan dan Harapan


”Lima belas menit begitu menenukan!” Ya, itulah ungkapan yang tepat untuk
menggambarkan betapa pentinggya kegiatan ini dalam meningkatkan kemampuan literasi
baca-tulis di kalangan peserta didik. Mengapa demikan? Lihat Permendikbud No. 23 tahun
2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti kalimat “kegiatan 15 menit membaca buku
nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai” tertuang secara eksplisit. Ini menunjukan
bahwa jiwa dari gerakan litersi sekolah adalah pembiasaan membaca 15 menit sebelum
pembelajaran dimulai setiap hari. Adapun kegiatan tahap pengembangan dan pembelajaran
adalah tindak lanjut dari kegiatan ini.
Tampaknya kegiatan membaca 15 menit ini banyak yang menganggap sepele.
Padahal tidak demikian. Kegiatan membaca 15 menit ini dapat menentukan masa depan
bangsa. Mudah-mudahan program ini dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan
berkesimambungan. Pada akhirnya, harapan hasil uji internasional PISA dan PIRLS peserta
didik kita bisa sejajar dengan negara maju. Rasa pesimistis dalam menyongsong era genersi
emas 2045 dengan berbekal bonus demografi yang literat akan berubah menjadi optimistis.
Bonus demografi tidak akan menjadi beban pembangunan melainkan menjadi modal
pembangunan di masa depan.
Marilah kita berupaya meningkatkan kemampuan literasi baca-tulis peserta didik.
Meskipun di sana-sini tantangan selalu menghadang. Luangkanlah minimal 15 menit untuk
memberi kesempatan kita dan peserta didik untuk membaca. Jadikanlah kegiatan ini menjadi
ladang ibadah bagi kita dalam menuntut ilmu. Filsuf Muslim, Imam Ghozali, pernah berkata,
”Menuntut ilmu adalah taqwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah. Mengulang-ulang ilmu
adalah zikir. Mencari ilmu adalah jihad. Semoga dan semoga!

Sumedang, 10 November 2016

B. Pengertian Teks Artikel


Teks di atas yang berjudul Menumbuhkan Kemampuan Literas Baca-Tulis:
antara Upaya dan Tantangan itulah merupakan teks artkel. Teks tersebut mengupas
pendapat seorang penulis terhadap suatu data, fakta, atau peristiwa berdasarkan analisis
subjekif penulis. Biasanya artikel diterbitkan oleh media cetak setiap hari, kecuali hari
Minggu. Artikel ini tidak terlalu panjang,

C. Ciri-ciri Teks Artikel


1. Fungsi Artikel
Jika ditelaah lebih mendalam, teks artikel befungsi memberikan informasi kepada
para pembaca agar mengetahui, memahami, mengkritisi, dan menilai suatu data, fakta, atau
kejadian yang ditulis berdasarkan pendapat penulis

2. Struktur Artikel
Berdasarkan teks artikel yang telah dibaca di atas, ternyata teks artikel mempunyai
struktur pendahuluan teks atau tesis (pernyataan umum), yakni berupa sorotan peristiwa yang
mengandung suatu persoalan aktual. Berikut ini contoh bagian struktur pendahuluan:

Lantas bagaimana pengaruh kemampuan literasi baca-tulis terhadap masa


depan bengsa? pada abad ke-21 ini, kemampuan berliterasi peserta didik berkaitan
erat dengan tuntutan keterampilan baca-tulis yang berujung pada kemampuan
memahami dan menuangkan informasi secara analitis, kritis, dan reflektif. Tak dapat
dipungkiri, kemampuan literasi baca-tulis berperanan penting dalam memenangkan
persaingan di dunia internasional.

Selain struktur pendahuluan, teks artikel pun menpunyai struktur yang menjadi
bagian inti dari teks artikel itu sendiri. Struktur inti artikel sering disebut juga bagian
penyampaian opini-opini atau urutan gagasan. Struktur ini berupa tanggapan-tanggapan
penulis berkenaan dengan peristiwa, kejadian, atau persoalan aktual. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan petikan berikut ini.

Data di atas cukup mencemaskan kita semua. Bagaimana tidak? Alih-alih


bangsa Indonesia sedang giat mempersiapkan generasi emas 2045, dihadapkan pada
kenyataan bahwa peserta didik yang digadang-gadangkan sebagai bonus
demografi kemampuan literasinya rendah. Bonus demografi yang dimaksud adalah
jumlah penduduk usia muda (usia rata-rata sekolah) lebih bayak dibandingkan dengan
penduduk usia tua. Kondisi ini akan berlangsung antara tahun 2012 hingga 2035.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 diketahui bahwa
jumlah anak usia 0 - 9 tahun mencapai 45,93 juta, dan anak usia 10 - 19 tahun
berjumlah 43,55 juta jiwa. Mereka inilah kader generasi emas 2045. Pada tahun 2045
mereka yang berusia 0 - 9 tahun akan berusia 35 - 45 tahun dan yang berusia 10 - 19
tahun akan berusia 45 - 54 tahun. Apabila potensi tersebut tidak dikelola dengan
benar, tidak menutup kemungkinan genersi emas akan menjadi generasi lemas.

Sebagai struktur penutup, teks artikel biasanya berupa kesimpulan, saran, atau
rekomendasi yang berupa pernyataan dalam menyelesaikan persoalan yang dikemukakan
sebelumnya. Berikut ini disajikan pengglan penutup sebuah teks artikel:
Marilah kita berupaya meningkatkan kemampuan literasi baca-tulis peserta didik.
Meskipun di sana-sini tantangan selalu menghadang. Luangkanlah minimal 15 menit untuk
memberi kesempatan kita dan peserta didik untuk membaca. Jadikanlah kegiatan ini menjadi
ladang ibadah bagi kita dalam menuntut ilmu. Filsuf Muslim, Imam Ghozali, pernah berkata,
”Menuntut ilmu adalah taqwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah. Mengulang-ulang
ilmu adalah zikir. Mencari ilmu adalah jihad. Semoga dan semoga!

1. Fakta dan opini sebuah artikel

Perhatikan teks berikut!

Data di atas cukup mencemaskan kita semua. Bagaimana tidak? Alih-alih bangsa
Indonesia sedang giat mempersiapkan generasi emas 2045, dihadapkan pada kenyataan
bahwa peserta didik yang digadang-gadangkan sebagai bonus demografi kemampuan
literasinya rendah. Bonus demografi yang dimaksud adalah jumlah penduduk usia muda (usia
rata-rata sekolah) lebih bayak dibandingkan dengan penduduk usia tua. Kondisi ini akan
berlangsung antara tahun 2012 hingga 2035. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
tahun 2011 diketahui bahwa jumlah anak usia 0 - 9 tahun mencapai 45,93 juta, dan anak usia
10 - 19 tahun berjumlah 43,55 juta jiwa. Mereka inilah kader generasi emas 2045. Pada
tahun 2045 mereka yang berusia 0 - 9 tahun akan berusia 35 - 45 tahun dan yang berusia 10 -
19 tahun akan berusia 45 - 54 tahun. Apabila potensi tersebut tidak dikelola dengan benar,
tidak menutup kemungkinan genersi emas akan menjadi generasi lemas.
Kalimat-kalimat dalam teks di atas dapat dikelompokan ke dalam dua bagian, yaitu
kelompok kalimat fakta dan kalimat opini. Berikut ini disajikan pngelompokaanya sebagai
berikut:

Kalimat fakta Kalimat opini


Data di atas cukup mencemaskan kita Bonus demografi yang dimaksud adalah
semua. jumlah penduduk usia muda (usia rata-rata
sekolah) lebih bayak dibandingkan dengan
penduduk usia tua.
Bagaimana tidak? Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS) tahun 2011 diketahui bahwa jumlah
anak usia 0 - 9 tahun mencapai 45,93 juta,
dan anak usia 10 - 19 tahun berjumlah 43,55
juta jiwa.
Alih-alih bangsa Indonesia sedang giat .
mempersiapkan generasi emas 2045,
dihadapkan pada kenyataan bahwa peserta
didik yang digadang-gadangkan sebagai
bonus demografi kemampuan literasinya
rendah.
Kondisi ini akan berlangsung antara tahun
2012 hingga 2035.
Mereka inilah kader generasi emas 2045.
Pada tahun 2045 mereka yang berusia 0 - 9
tahun akan berusia 35 - 45 tahun dan yang
berusia 10 - 19 tahun akan berusia 45 - 54
tahun.
Apabila potensi tersebut tidak dikelola
dengan benar, tidak menutup kemungkinan
genersi emas akan menjadi generasi
lemas.

Berdasarkan pembagian kalmat opini dan fakta di atas, dapat disimpulkan cici-cici kalimat
fakta dan opini sebagai berikut:
Kalimat fakta Kalimat opini
objektif subjektif
Sudah terbukti kebenarannya Belum terbukti kebenarannya
Sudah terjadi Belum terjadi
Memuat data yang akurat Memuat pendapat seseorang

2. Menyusun Opini dalam Artikel

Perhatikan penggalan teks yang rumpang berikut!

Pendahuluan/tesis (pernyataan umum)

Lantas bagaimana pengaruh kemampuan literasi baca-tulis terhadap masa depan


bangsa?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

Pembahasan atau rangkaian opini ( gagasan)

Data di atas cukup mencemaskan kita semua. Bagaimana tidak? Alih-alih bangsa
Indonesia sedang giat mempersiapkan generasi emas 2045, dihadapkan pada kenyataan
bahwa peserta didik yang digadang-gadangkan sebagai bonus demografi kemampuan
literasinya rendah.
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Penutup

Marilah kita berupaya meningkatkan kemampuan literasi baca-tulis peserta didik.


..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................

Berdasarkan penggalan teks yang rumpang di diatas, lengkapilah teks tersebut dengan
kaliamat-kalimat opini sehinggan tersusun penggalan teks yang koheren. Dalam melengkapi
penggalan teks yang rumpang tersebut, perhatkan pula hubungan antar paragraph sehingga
menjadi kesatuan teks artikel yang utuh.

Anda mungkin juga menyukai