Ketika kita telah membuat perjanjian kekal kita dengan Allah melalui
pengorbanan Kristus, diri kita telah bersatu dengan-Nya dan menjadi satu
daging. Dan karena Namanya kini melekat pada kehidupan kita, untuk
pelayanan kita, dalam kata-kata kita, dan Dia dapat memakai kita untuk
mengikat kuasa si jahat. Kita sekarang merupakan perpanjangan dari pada
dari tubuh-Nya sendiri, dan kita melalui Dia dapat secara fisik menyentuh
dunia dengan kekuatan penyembuhan-Nya.
Sama seperti anak anda akan melanjutkan nama dan warisan dari anda,
demikian juga kita membawa nama-Nya dan warisan dari-Nya.
Kekuatan Tuhan Yang Maha Esa tidak akan dicurahkan kepada kita atau
melalui kita, jika kita tidak pernah melaksanakan amanat agung. Kita telah
menikah dengan Kristus dalam kata-kata tetapi pernikahan tersebut tidak
akan pernah terwujud jika kita tidak memberikan seluruh hidup kita kepada-
Nya dengan ketaatan dan penuh sukacita.
Jika kita tidak memberikan diri kita sepenuhnya kepada-Nya, berarti kita
telah menolak panggilan cinta, yang merupakan panggilan untuk
berkorban memberikan diri kita kepada-Nya, seperti Ia telah berkorban
memberikan diri-Nya kepada kita.
Kristus telah membuat janji-janji dan sumpah setia dan bahkan sudah
menjadi kutuk di kayu salib, dengan tujuan untuk mengikat diri-Nya kepada
kita dan untuk mengikat si jahat dan melemparkannya, jika kita benar-benar
memberikan diri kepada-Nya dan melakukan Amanat Agung (perintah
besar).