Anda di halaman 1dari 4

Namun, ada perbedaan besar antara nubuat-nubuat dan fakta

penggenapannya. Tidak mungkin nubuat-nubuat dapat mencatat secara


terperinci hal-hal yang belum terjadi, oleh karena itu kita tidak dapat
mengatakan bahwa penggenapan suatu nubuat adalah sesuatu yang
merupakan tambahan pada Alkitab. Seperti dalam Perjanjian Lama ketika
dinubuatkan bahwa Mesias akan datang. Di benak orang Israel, mereka
semua tahu Dia akan datang untuk menyelamatkan mereka, dan mereka
juga tahu bahwa seorang anak dara akan mengandung dan melahirkan
seorang putra, dan bahwa Dia akan dinamai Imanuel, yang akan menjadi
korban penghapus dosa, dan seterusnya. Namun, untuk keterangan secara
spesifik tentang bagaimana Dia akan datang dan, kapan waktunya Dia
datang, bagaimana Dia akan menjadi korban penghapus dosa, mereka
tidak mengetahuinya. Selain itu, nubuat-nubuat ini hanya berupa firman,
bukan fakta yang sudah terjadi. Namun ketika Yesus datang untuk
melakukan pekerjaan-Nya, semua nubuat yang berhubungan dengan
Mesias yang dicatat dalam Perjanjian Lama telah tergenapi. Jadi dapatkah
kita kemudian mengatakan bahwa Perjanjian Baru (yaitu, pekerjaan Yesus)
adalah tambahan pada nubuat-nubuat dalam Perjanjian Lama? Tentu saja
tidak. Meskipun pekerjaan baru Yesus tidak sesuai dengan Perjanjian Lama
di mata manusia pada zaman itu, pekerjaan itu juga tidak sesuai dengan
gagasan manusia, juga tidak sama dengan pekerjaan dan perkataan
Yahweh, tetapi, apa yang Yesus lakukan tidak mengambil dari atau
menambahkan pada Hukum Taurat, melainkan memenuhi Hukum Taurat.
Pekerjaan Yesus adalah tahap baru dari pekerjaan yang dilakukan di atas
dasar pekerjaan Zaman Hukum Taurat, pekerjaan Yesus memenuhi Hukum
Taurat, dan memberi manusia hal-hal baru untuk dilakukan dan
pemahaman baru tentang Tuhan, seperti yang Tuhan Yesus katakan:
"Janganlah mengira bahwa Aku datang untuk melenyapkan Hukum
Taurat atau kitab para nabi: Aku datang bukan untuk
melenyapkannya, melainkan untuk menggenapinya" (Matius 5:17).
Karena pekerjaan Yesus dalam Perjanjian Baru tidak dicatat secara rinci
dalam Perjanjian Lama, orang berpikir bahwa pekerjaan Yesus melampaui
hukum Perjanjian Lama dan menambahkan perintah-perintah baru. Namun,
di mata Tuhan, Dia hanya melaksanakan pekerjaan rencana-Nya. Pekerjaan
Yesus adalah tahap pekerjaan yang lebih baru dan lebih tinggi yang
dilakukan Tuhan di atas dasar pekerjaan Hukum Taurat, dan pekerjaan
Yesus memenuhi nubuat-nubuat para nabi. Demikian juga, pekerjaan Tuhan
pada akhir zaman akan menggenapi nubuat-nubuat Perjanjian Baru, dan ini
merupakan tahap pekerjaan baru berdasarkan pekerjaan penebusan Tuhan.
Bisakah kita mengatakan bahwa ini adalah menambah Alkitab? Tuhan Yesus
telah memberi kita jawaban atas pertanyaan ini: "Ada banyak hal lain
yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima
semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang,
Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran:
karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia
akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia
akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu" (Yohanes 16:
12–13). Tahapan pekerjaan Tuhan pada akhir zaman ini justru menggenapi
firman Tuhan. Firman Tuhan pada akhir zaman telah mengungkapkan
kepada manusia misteri-misteri yang tersembunyi selama beberapa
generasi yang lalu, dan telah memberi kita banyak kebenaran yang belum
pernah kita dengar sebelumnya. Firman Tuhan telah memberi kita jalan
ditahirkan, diselamatkan dan masuk ke dalam kerajaan surga. Pekerjaan
Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman merupakan tahap pekerjaan yang
lebih baru berdasarkan dua tahap pekerjaan yang telah dilakukan oleh
Yahweh dan Yesus, dan merupakan pekerjaan yang lebih tinggi daripada
dua tahap pekerjaan sebelumnya.

Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Pekerjaan yang dilakukan oleh Yesus


hanyalah tahap yang lebih tinggi dari Perjanjian Lama; pekerjaan itu
digunakan untuk memulai sebuah zaman, dan memimpin zaman
tersebut. Mengapa Dia berkata, 'Aku datang bukan untuk
menghapuskan hukum Taurat, melainkan untuk menggenapinya'?
Namun dalam pekerjaan-Nya, ada banyak yang berbeda dengan
hukum Taurat yang diterapkan dan perintah-perintah yang diikuti oleh
orang Israel dalam Perjanjian Lama, karena Dia tidak datang untuk
menaati hukum Taurat, melainkan untuk menggenapinya. Proses
penggenapan itu mencakup banyak hal nyata: pekerjaan-Nya lebih
berwujud dan nyata, dan selain itu, pekerjaan itu lebih hidup, dan
bukan merupakan ketaatan buta pada doktrin. Bukankah orang Israel
mematuhi hari Sabat? Ketika Yesus datang, Dia tidak mematuhi hari
Sabat, karena Dia berkata bahwa Anak Manusia adalah Tuhan atas hari
Sabat, dan ketika Tuhan atas hari Sabat itu tiba, Dia akan melakukan
apa yang Dia inginkan. Dia datang untuk menggenapi hukum Taurat
Perjanjian Lama dan mengubah hukum. Semua yang dilakukan pada
zaman sekarang adalah berdasarkan pada saat sekarang, tetapi semua
itu tetap berlandaskan pada pekerjaan Yahweh di Zaman Hukum
Taurat, dan tidak melampaui lingkup ini. Menjaga lidahmu, dan tidak
melakukan perzinaan, misalnya—bukankah ini adalah hukum Taurat
Perjanjian Lama? Hari ini, apa yang dituntut darimu tidak hanya
terbatas pada Sepuluh Perintah, melainkan mencakup perintah-
perintah dan hukum-hukum yang lebih tinggi dari yang datang
sebelumnya. Namun ini tidak berarti bahwa apa yang datang
sebelumnya telah dihapuskan, karena setiap tahap pekerjaan Tuhan
dilakukan berlandaskan tahap yang datang sebelumnya. Mengenai apa
yang Yahweh perkenalkan kepada Israel, seperti memerintahkan agar
orang mempersembahkan korban bakaran, menghormati orang tua
mereka, tidak menyembah berhala, tidak menyerang atau mengutuk
sesama, tidak melakukan perzinaan, tidak merokok atau minum
minuman keras, dan tidak makan daging hewan yang sudah mati atau
minum darah: bukankah semua ini membentuk landasan bagi
penerapanmu bahkan pada zaman sekarang? Di atas landasan masa
lalu itulah pekerjaan dilakukan sampai hari ini. Meskipun hukum-
hukum masa lalu tidak lagi disebutkan, dan tuntutan-tuntutan baru
telah diajukan terhadapmu, hukum-hukum ini sama sekali tidak
dihapuskan, sebaliknya, hukum-hukum tersebut telah ditingkatkan ke
status yang lebih tinggi. Mengatakan bahwa hukum-hukum tersebut
telah dihapus berarti bahwa zaman sebelumnya sudah ketinggalan
zaman, tetapi ada sebagian perintah yang harus engkau hormati untuk
selamanya. Perintah-perintah masa lalu telah diterapkan, sudah
menjadi keberadaan manusia, dan tidak perlu memberikan penekanan
khusus pada perintah-perintah semacam itu, seperti 'Jangan merokok,'
dan 'Jangan minum minuman keras,' dan sebagainya. Di atas landasan
inilah, perintah-perintah baru ditetapkan sesuai dengan kebutuhanmu
pada zaman sekarang, sesuai dengan tingkat pertumbuhanmu, dan
sesuai dengan pekerjaan zaman sekarang. Menetapkan perintah-
perintah untuk zaman yang baru tidak berarti menghapuskan
perintah-perintah zaman yang lama, tetapi mengangkatnya lebih
tinggi di atas landasan ini, untuk membuat tindakan-tindakan manusia
menjadi lebih sempurna, dan lebih sejalan dengan kenyataan" ("Visi
Pekerjaan Tuhan (1)" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa
Manusia"). Firman Tuhan memampukan kita untuk melihat bahwa setiap
tahap pekerjaan-Nya nampaknya kontradiktif dari luar, padahal sebenarnya
semuanya membentuk keseluruhan yang lengkap, dengan setiap tahap
pekerjaan bersifat lebih dalam, lebih tinggi, yang dilakukan berdasarkan
tahapan sebelumnya. Kita tidak dapat memisahkan pekerjaan Tuhan, kita
tidak dapat mengatakan bahwa pekerjaan Yesus menambahi Perjanjian
Lama; dan apalagi, kita tidak dapat mengatakan bahwa pekerjaan dan
firman Tuhan pada akhir zaman menambahi Alkitab. Untuk mengenal
Tuhan, kita harus memahami tiga tahap pekerjaan Tuhan. Jika kita hanya
mengetahui satu atau dua dari tiga tahap pekerjaan ini, kita tidak akan
memiliki pemahaman yang menyeluruh dan lengkap tentang pekerjaan
Tuhan dalam menyelamatkan umat manusia. Hanya dengan mengetahui
ketiga tahap pekerjaan Tuhan kita akan dapat mengetahui seluruh watak,
hikmat, dan keajaiban Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai