Anda di halaman 1dari 4

3.4.

MEMBUAT PERKIRAAN PROPORSI (= PERSENTASE)

Di dalam penelitian mungkin ingin diketahui nilai proporsi. Persentase = proporsi X 100%.
Misanya berapa persen bibit bandeng yang bisa hidup setelah ditaburkan dalam tambak;
berapa % bibit tanaman hias yang bisa tumbuh setelah ditanam; berapa % ikan hias yang bisa
tahan hidup setelah satu minggu dalam aquarium; berapa % barang yang rusak; berapa %
barang yang laku dijual (sisa) setelah batas waktu habis; berapa % nasabah suatu bank yang
tak puas: berapa % tamu hotel yang tak puas dengan pelayanan; berapa % pembeli yang tak
senang (puas) terhadap barang yang dibelinya; berapa % petani yang dibawah garis
kemiskinan; berapa % maha siswa PTS yang putus sekolah: berapa % sejenis tanah yang
mengandung bahan mineral, berapa % dokumen proyek yang tak syah, berapa % tanah yang
dimanfaatkan untuk menanam tanaman bahan makanan, berapa % pirsawan TVRI yang tak
puas terhadap keseluruhan acara, berapa % tabungan petani terhadap penghasilan nya, berapa
% pohon kayu putih di suatu hutan yang diametemya 12 inci atau lebih, berapa % pemilih
yang dengan tulus ikhlas memiliki GOLKAR dan lain sebagainya.

Kalau kita perhatikan seluruh proporsi atau persentase terse Il di atas menunjukkan suatu
karakterisik atau cin eksperimen Binomial, suatu observasi termasuk atau tidak termasuk
kategor enentu yaitu kategori yang sedang kita perhatikan (amati). Misalnya barang
dikategorikan menjadi dua yaitu rusak dan tidak rusuk: asabah tidak puas dan puas, petani di
bawah garis kemiskinan atau tidak: dokumen tidak syah dan syah atau pada umumnya suatu
cbservasi dikelompokkan menjadi dua kategori sukses dan gagal.

Apabila suatu observasi termasuk kategori sukses X i =1 dan kalau gagal X i =0.

Seperti kita ketahui proporsi sebenarnya dari suatu populasi = P sedangkan dari sampel
schagai proporsi perkiraan = P seperti halnya X sebagai perkiraan U di mana

N N
1 1
U= ∑
N 1−1
X i dan X = ∑ X i, maka
n 1−1

N N
1 1
P= ∑ X i dan ^
P= ∑ X i, di mana
N 1−1 n 1−1

X i =1 , kalau sukses (sesuai dengan karakteristik yang diamati).

X i =0, kalua tidak sukses.

Apabila A=¿ banyak elemen populasi yang termasuk kategori sukses.


A
P= =¿ proporsi sukses
N

Apabila a=¿ banyaknya elemen sampel yang termasuk kategori sukses.

^ a ∑ Xi
P= =
n n

= banyaknya elemen sampel yang termasuk kategori sukses dibagi banyak elemen sampel.

^ ^ =¿ perkiraan tunggal A
A=N P

Logikanya ^
P=
∑ Xi
= X , yaitu rata-rata perkiraan dari variable X yang nilainya 1 atau 0.
n

Untuk populasi P=
∑ X i =U , yaitu rata-rata sebenamya (parameter) dari variabel yang
N
bernilai 0 atau 1.


^Q^ N −n
S ^P= N 2
P
(
n−1 N
^
, Q=1− ^
P)
B=2 S ^P kalau tingkat keyakinan 0,95.

Perkiraan interval P dan A, tingkat keyakinan (1−α )

Untuk P, n > 30

^ ^ Z S^
P−Z α S ^P ≤ P ≤ P+ α P
2 2

Untuk P, n ≤ 30

^
P−t α S ^P ≤ P ≤ ^
P+t α S P^
2 2

Apabila n > 30 dan tingkat keyakinan 0,95 atau 95%.

NBB=P1= ^
P−2 B (=nilai batas bawah)

NB A=P1 1= ^
P+2 B (= nilai batas atas)

vntuk A, n > 30, ^


A=N P A
n−1 N√
^ . S ^ = N 2 P Q N−n
( )
^
A−Z α S ^A ≤ A ≤ ^
A + Z α S ^A
2 2
Untuk n≤ 30

^
A−t α S ^A ≤ A ≤ ^
A+t α S ^A
2 2

Apabila n > 30 dan tingkat keyakinan 0,95 atau 95%.

NBB= A1=N ^
P−2 B (=nilai batas bawah)

^ B (= nilai batas atas)


NBA= A 11=N P+2

CONTOH SOAL

1. Seorang ahli sosiologi pedesaan (rural sociology) ingin menge tahui berapa proporsi
rumah tangga petani yang berada di bawah garis kemiskinan. Dari 300 rumah tangga
petani sebagai populasi. dipilih sampel acak sebanyak 100 orang petani.

X 1 = 1 kalau petani di bawah garis kemiskinan

= 0, kalau tidak.

i = 1, 2,... n = 100

Hasil penelitian menunjukkan nilai X sebagai berikut :

Dengan tingkat keyakinan 0,95 buat perkiraan interval untuk P dan A. ingat ^
P perkiraan P,
^ ^ perkiraan A.
A=N P

Pembahasan :

N=300 ,n=100
1 15
P= ∑ X i=
^ ^ =1−0,15=0,85
=0,15 , Q
n 100

^ ^ =300 ( 0,15 )=45


A=N P

B=2 S ^P=2
√ 99 (
(10,15)(0,85) 300−100
300 )
=2 ( 0,293 )=0,059

NBB=PI = ^
P−B=0,15−0,059=0,091(¿ 9 %)

^ B=0,15+0,059=0 , 209(¿ 21 %)
NB A=P I I = P+

Dengan tingkat keyakinan 95% diharapkan persentase rumah tangga petani yang berada di
bawah garis kemiskinan antara 9% s/d 21%.

Probabilitas bahwa kesalahan sampling sama atau lebih kecil dari 0,059 atau 5,9 sebesar 95%
sedangkan probabilitas kesalahan sampling lebih dari 5,9% hanya 5%.

2. Dengan menggunakan data contoh soal diatas buat perkiraan banyaknya rumah tangga
petani yang berada di bawah garis kemiskinan dengan tingkat keyakinan 95%.

Penyelesaian :

^ =0,15 , ^
N=300 ,n=100 , P A=N ^
P=0,45


B=2 S ^A =2 (300)
2 ( 0,15 )( 0,85 ) (300−100)
99 300

¿ √ 77,2727=17,58

NBB= A I = ^
A−B=45−17,58=27,42¿ dibulatkan ke atas)

NB A= A I I = ^
A + B=45+17,58=62,58 ¿ dibulatkan ke atas)

Dengan tingkat keyakinan 95%, banyaknya rumah tangga petani yang berada di bawah garis
kemiskinan antara 28 s/d 63. (Probabilitas bahwa kesalahan sampling akan mencapai 17,58
atau lebih kecil sebesar 95%).

Anda mungkin juga menyukai