Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia saat ini dilanda wabah yang dikenal Covid-19 dimana

wabah menyerang siapapun sehingga pemerintah mengantisipasi dengan

menganjurkan memakai masker, sering mencuci tangan. social distancing

juga aktivitas dari rumah secara resmi dikeluarkan surat edaran

Mendikbud Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang pembelajaran daring

dan bekerja dari rumah guna pencegahan penyebaran Covid-19. Kebijakan

ini memaksa pengajar dan murid untuk tetap bekerja dan belajar di rumah

dari jenjang PAUD sampai Perguruan Tinggi (Kemendikbud, 2020).

Menurut WHO (2019) Corona Virus merupakan keluarga besar virus yang

menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Dalam keadaan pandemi

Covid-19 akan berdampak besar terhadap berbagai bidang kehidupan

manusia, baik ekonomi, social, kesehatan, keamanan maupun pendidikan

yang membuat banyak orang mengalami stress tersendiri (Sudrajat et al.,

2020).

Stress merupakan masalah umum yang terjadi dalam kehidupan

manusia, artinya bahwa manusia tidak luput dari pengalaman merasakan

ketegangan dalam hidupnya (Lumban Gaol, 2016). Cara individu

menyikapinya pun berbeda, sesuai dengan kepribadian dan kondisi

lingkungannya. Dalam lingkungan akademik, stress merupakan

pengalaman yang sering dialami karena banyaknya tuntutan tugas-tugas

dan lainnya (Lumban Gaol, 2016).

1
2

Di Indonesia terhitung tanggal 8 November 2020 Penyebaran

covid-19 telah terkonfirmasi 437.716 jiwa dengan sembuh 268.298 jiwa

dan meninggal 14.614 jiwa, sedangkan di Jawa Timur terkonfirmasi

54.631 jiwa dengan sembuh 48.555 jiwa dan meninggal 3.899 jiwa

(AntaraNews, 2020). Tidak sedikit orang tua mengalami peningkatan

stress akibat terjangkitnya virus ini, terlihat 50% dari survey Michigan

(Cash Flow, 2020) orang tua mengaku berkonfliknya hubungan mereka

dengan anak. Di Indonesia terdapat 66,82% orang tua memiliki

kekhawatiran terhadap pendidikan anak-anaknya dari jenjang PAUD atau

Taman Kanak-kanak dan Sekolah, Nampak 71,88% yang mengalami

tingkat stress tinggi pada jenis kelamin perempuan (ibu) sedangkan

52,47% orang tua perempuan (ibu) banyak yang kesulitan atau hambatan

belajar anak di rumah dibanding dengan orang tua laki-laki (ayah)

(Susilowati & Azzasyofia, 2020). Berdasarkan hasil observasi dan

wawancara di TK MUSLIMAT NU 3 PLUS ANNUR Kecamatan

Tumpang Kabupaten Malang, beberapa orang tua mengatakan mengalami

peningkatan stress karena banyaknya tugas yang harus dikerjakan oleh

anak sedangkan anak lebih cenderung bermain sehingga seringkali orang

tua tidak sabar dan membantunya mengerjakan tugas anak.

Pada bidang pendidikan dimana proses belajar mengajar khususnya

sekolah Taman Kanak-kanak yang menjadi banyak kendala. Tidak sedikit

orang tua dalam menghadapi masalah yang semakin beragam sebagai

dampak pandemi akan menimbulkan masalah social dan tuntutan

lingkungan, dengan harapan untuk meningkatkan pencapain dari


3

ketidaksanggupan pribadi untuk memenuhi tuntutan yang bisa

menimbulkan stress dalam diri orang tua. Tidak sedikit orang tua yang

mengejar kepentingan sendiri dengan alasan mencukupi segala kebutuhan

anak, sehingga peran sebagai orang tua terlalaikan. Demikian pemberian

asah, asih dan asuh kepada anak pra sekolah menjadi tanggung jawab

orang tua yang seringkali mengeluh. Peran orang tua yang pada awalnya

membimbing sikap yang mendasar menjadi meluas, sebagai pendamping

pendidikan akademik dimana tidak menjadi tanggung jawab lembaga

pendidikan saja (Euis Kurniati, et al, 2020).

Namun, pola asuh mempengaruhi karakteristik dan kepribadian

orang tua dalam tingkat energi, kesabaran, intelegensi, sikap dan

kematangannya untuk memenuhi tuntutan peran sebagai orang tua dan

tingkat sensifitas terhadap kebutuhan anaknya. Reaksi orang tua menjadi

peningkatan stress sehingga mengurangi kualitas pengasuhan pada anak.

Dengan demikian orang tua bisa menerapkan metode belajar yang tepat

dan disukai anak, guna meningkatkan minat belajar anak bisa serta

mempersingkat waktu belajar agar anak tidak mudah bosan dan tentunya

mempercepat untuk para orang tua mengerjakan pekerjaan lainnya.

Dari penjelasan tersebut menunjukkan dibutuhkan peran orang tua

sebagai pengganti guru di rumah dalam membimbing anaknya selama

proses pembelajaran jarak jauh, sehingga perlu menganalisis tentang

hubungan tingkat stress dengan pola asuh usia anak pra sekolah pada masa

pandemi Covid-19. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tersebut.
4

1.2 Rumusan Masalah

Apakah Ada Hubungan Tingkat Stress Dengan Pola Asuh Orang Tua

Usia Anak Pra Sekolah Di Masa Pandemi Covid-19 ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Menganalisis Hubungan Tingkat Stress dengan Pola Asuh

Orang Tua Usia Anak Pra Sekolah Di Masa Pandemi Covid-19

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi Tingkat Stress Orang Tua Usia Anak Pra

Sekolah Di Masa Pandemi Covid-19

2. Mengidentifikasi Pola Asuh Orang Tua Usia Anak Pra Sekolah

Di Masa Pandemi Covid-19

3. Menganalisis Hubungan Tingkat Stress Dengan Pola Asuh

Orang Tua Usia Anak Pra Sekolah Di Masa Pandemi Covid-19

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini sebagai sumbangsih keilmuan dan data

empiric mengenai dampak buruk dari Stress dan Pola Asuh Orang

Tua Usia Anak Pra Sekolah Di Masa Pandemi.


5

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini digunakan sebagai informasi bagi

peneliti lain dan dapat mengembangkan masalah lebih lanjut

tentang tingkat stress dengan pola asuh orang tua usia anak pra-

sekolah pada masa pandemi.

2. Bagi Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini memberikan informasi dan

menambah pengetahuan sebagai acuan memberi sosusi pada

orang tua dalam mendampingi kegiatan pembelajaran pada anak

pra-sekolah.

3. Bagi Institusi

Hasil penelitian ini dapat menambah kepustakaan

untuk ilmu pengetahuan khususnya keperawatan di STIKes

Kepanjen Kabupaten Malang.

4. Bagi TK MUSLIMAT NU 3 PLUS ANNUR Kec. Tumpang

Hasil penelitian ini memberikan masukan dan wawasan

bagi pihak sekolah terutama guru dalam hal kemampuan

sosialisasi juga tolak ukur pengajar maupun lembaga dalam

memberikan tugas sesuai indikator, juga sebagai wadah bagi

orang tua murid untuk berkeluh kesah dalam menghadapi anak-


6

anaknya dan sebagai penghubung orang tua murid dengan

pengajar maupun lembaga sekolah.

5. Bagi Orang Tua

Dari penelitian ini diharapkan orang tua dapat menambah

pengetahuan dan informasi tentang pola asuh orang tua yang

baik untuk mengoptimalkan peran pengasuhan dan

meningkatkan tumbuh kembang anak.

1.5 Batasan Penelitian

Penelitian ini dibataskan pada Hubungan Tingkat Stress dengan

Pola Asuh Orang Tua Usia Anak Pra Sekolah Di Masa Pandemi Covid-19

di TK MUSLIMAT NU 3 PLUS ANNUR Kecamatan Tumpang

Kabupaten Malang.

Anda mungkin juga menyukai