Rachmad Iswahjudi
1
Tujuan Pelatihan SMK3
2
Interpretasi & Strategi Penerapan SMK3 – Rachmad
3
Mengapa Kecelakaan Kerja ini bisa terjadi ?
MANAJEMEN GEJALA
Interpretasi & Strategi Penerapan SMK3 – Rachmad
4
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
$1
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material
• Terlambat dan ganguan produksi
$5 HINGGA $50 •
•
Biaya legal hukum
Pengeluaran biaya untuk penyediaan
fasilitas dan peralatan gawat darurat
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: • Sewa peralatan
KERUSAKAN PROPERTI • Waktu untuk penyelidikan
(BIAYA YANG TAK
DIASURANSIKAN)
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
$1 HINGGA $3 • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/
BIAYA LAIN YANG atau biaya melatih
TAK DIASURANSIKAN • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
5
Berdasarkan PP 50 Tahun 2012
Pengertian
Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari
sistem manajemen perusahaan dalam rangka :
• pengendalian risiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja ,
• guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien
dan produktif.
6
Tujuan & Sasaran Penerapan SMK3
Terintegrasi
7
Dasar Hukum
Pasal 86 UU No.13/2003
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a) Keselamatan dan kesehatan kerja;
b) Moral dan kesusilaan; dan
c) Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama;
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan
dan kesehatan kerja
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
8
Dasar Hukum SMK3
Pasal 87 UU No.13/2003
Dasar
Dasar Hukum
Hukum SMK3SMK3
Undang-undang
Ketenagakerjaan
Pasal 86 Pasal 87
• UU No.1/1970
PP-50 Penerapan
• Permenaker 26 Tahun 2014 Penilaian
Penerapan SMK3 SMK3
Sangsi pelanggaran
Interpretasi & Strategi Penerapan SMK3 – Rachmad
9
Dasar Hukum SMK3
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berupa:
a) teguran;
b) peringatan tertulis;
c) pembatasan kegiatan usaha;
d) pembekuan kegiatan usaha;
e) pembatalan persetujuan;
f) pembatalan pendaftaran;
g) penghentian sementara ssebagian atau seluruh alat produksi;
h) pencabutan ijin.
(3) Ketentuan mengenai sanksi administratif sebagaimana
dimaksud ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Menteri
EHS Journey
Na
tur
al I
Safety Excellence Requires A Culture Shift
n stin Involvement / Ownership by All Employees
cts
Sup
Our Journeys of SMK3
Injury Rates
ervi
sion
Reactive
Self
Dependent Teams
Independent
Interdependent
Management Commitment Personal Knowledge, Help Others Conform
Safety by Natural Commitment, and
Instinct Condition of Employment Others’ Keeper
Standards
Compliance is the Goal Fear / Discipline
Internalization Networking Contributor
Delegated to Safety Rules / Procedures
Personal Value Care for Others
Representative Supervisor Control,
Emphasis, and Goals Care for Self Organizational Pride
Lack of Management
Involvement Value All People Practice, Habits
Training Individual Recognition
10
Interpretasi & Strategi Penerapan SMK3 – Rachmad
Wajib
dilaksanakan oleh perusahaan disemua sektor
dan terintegrasi dgn sistem Manajemen
Perusahaan
Harus Memenuhi Persyaratan Minimum :
- 5 prinsip dasar
- 12 unsur/elemen
11
Ketentuan Penerapan SMK3
12
Model 5 Prinsip Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja sesuai Permenaker No. PP 50-2012
Perbaikan
Berkelanjutan
Komitmen Dan
Kebijakan K3
Tinjauan Ulang Dan
Peningkatan Oleh
Manajemen
2. Perencanaan SMK3
2.1. Perencanaan IBPPR
2.2. PER-UU & Persyaratan Lainnya
2.3. Tujuan dan Sas.aran
4. Pengukuran & Evaluasi 2.4. Indikator Kinerja
2.5. Perencanaan Awal
4.1. Inspeksi & Pengujian
4.2. Audit Interna; SMK3
4.3. Tindakan Perbaikan & 3. Penerapan
Pencegahan 3.1. Jaminan Kemampuan
3.2. Kegiatan Pendukung
3.3. Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian
dan Pengendalian Resiko
Prinsip 1
Komitmen & Kebijakan SMK3
13
Komitmen & Kebijakan SMK3
14
Komitmen Dan Kebijakan
Tinjauan awal (initial review)
Kebijakan K3 ;
• Ditandatangani oleh pimpinan tertinggi
(pengusaha atau pengurus)
• Tertulis & bertanggal
• Memuat pernyataan komitmen dan
tujuan K3 perusahaan
• Disosialisasikan/disebarluaskan
• Bersifat dinamik dan ditinjau ulang
agar tetap updated
15
Kepemimpinan
Adalah Kunci Sukses Penerapan K3
16
Model 5 Prinsip Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja sesuai Permenaker No. PP 50-2012
Perbaikan
Berkelanjutan
Komitmen Dan
Kebijakan K3
Tinjauan Ulang Dan
Peningkatan Oleh
Manajemen
2. Perencanaan SMK3
2.1. Perencanaan IBPPR
2.2. PER-UU & Persyaratan Lainnya
2.3. Tujuan dan Sasaran
4. Pengukuran & Evaluasi 2.4. Indikator Kinerja
2.5. Perencanaan Awal
4.1. Inspeksi & Pengujian
4.2. Audit Internal SMK3
4.3. Tindakan Perbaikan & 3. Penerapan
Pencegahan 3.1. Jaminan Kemampuan
3.2. Kegiatan Pendukung
3.3. Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian
dan Pengendalian Resiko
Prinsip 2
Perencanaan SMK3
17
Perencanaan SMK3
1. Perencanaan Identifikasi Bahaya, Penilaian &
Pengendalian Resiko
2. Peraturan Perundangan & Persyaratan Lainnya
3. Tujuan dan Sasaran
4. Indikator Kinerja
5. Perencanaan Awal dan
Perencanaan Kegiatan
yang Sedang Berlangsung
Perencanaan SMK3
Identifikasi Bahaya, Penilaian & Pengendalian Resiko
Identilikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko dari kegiatan
produk, barang dan jasa harus dipertimbangkan pada saat merumuskan
rencana untuk memenuhi kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja.
BAHAYA ?
RISIKO ?
18
Perencanaan SMK3
19
Interpretasi & Strategi Penerapan SMK3 – Rachmad
20
Perencanaan SMK3
Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja yang ditetapkan oleh perusahaan
sekurang-kurangnya harus memenuhi kualifikasi:
Dapat diukur.
Satuan / Indikator pengukuran.
Sasaran Pencapaian
Jangka waktu pencapaian.
Target Penanggung
Objective (Tujuan) Kegiatan Jadual Selesai Sumber Daya
(Sasaran) Jawab
Meningkatkan kesadaran 100 % pekerja - Menyediakan APD 3 bulan Ahli K3 - APD sesuai
penggunaan APD menggunakan di semua seksi. P2K3 rincian terlampir
APD - Memberikan - Pengawasan
sosialisasi
- Melakukan survei
berkala
21
Perencanaan SMK3
Indikator Kinerja
Dalam menetapkan tujuan dan sasaran kebijakan keselamatan
dan kesehatan kerja perusahaan harus menggunakan indikator
kinerja yang dapat diukur sebagai dasar penilaian kinerja
keselamatan dan kesahatan kerja yang sekaligus merupakan
informasi mengenai keberhasilan pencapaian Sistem
Manajemen K3.
Indikator Kinerja
Lagging Indicator
Occupational Injury (Fatality, LWD,
RWD, MT)
Total Man Hours
Traffic Accident
Fire Accident
Environmental Accident
22
Perencanaan SMK3
Perencanaan Awal dan Perencanaan Kegiatan
yang sedang Berlangsung
Penerapan awal SMK3 yang berhasil memerlukan rencana yang dapat
dikembangkan secara berkelanjutan, dan dengan jelas menetapkan
tujuan serta sasaran SMK3 yang dapat dicapai dengan:
a. Menetapkan sasaran dan jangka waktu untuk pencapaian
tujuan dan sasaran.
b. Menetapkan sistem pertanggungjawaban dalam pencapaian
tujuan dan sasaran sesuai dengan fungsi dan tingkat
manajemen perusahaan yang bersangkutan.
Perbaikan
Berkelanjutan
Komitmen Dan
Kebijakan K3
Tinjauan Ulang Dan
Peningkatan Oleh
Manajemen
2. Perencanaan SMK3
2.1. Perencanaan IBPPR
2.2. PER-UU & Persyaratan Lainnya
2.3. Tujuan dan Sas.aran
4. Pengukuran & Evaluasi 2.4. Indikator Kinerja
2.5. Perencanaan Awal
4.1. Inspeksi & Pengujian
4.2. Audit Interna; SMK3
4.3. Tindakan Perbaikan & 3. Penerapan
Pencegahan 3.1. Jaminan Kemampuan
3.2. Kegiatan Pendukung
3.3. Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian
dan Pengendalian Resiko
23
Prinsip 3
Penerapan SMK3
Penerapan SMK3
1. Jaminan Kemampuan
2. Kegiatan Pendukung
3. Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian dan
Pengendalian Resiko
24
Penerapan SMK3
Jaminan Kemampuan
1. Sumberdaya Manusia, Sarana dan Dana
2. Integrasi – Sistem Manajemen Perusahaan
3. Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat
4. Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran
5. Pelatihan dan Kompetensi Kerja
Jaminan Kemampuan
25
Jaminan Kemampuan
Integrasi
Perusahaan dapat mengintegrasikan Sistem Manajemen K3
kedalam sistem manajemen perusahaan yang ada.
Dalam hal pengintegrasian tersebut terdapat pertentangan dengan
tujuan dan prioritas perusahaan, maka:
✓ Tujuan dan prioritas Sistem Manajemen K3 harus diutamakan.
✓ Penyatuan Sistem Manajemen K3 dengan sistem manajemen
perusahaan dilakukan secara selaras dan seimbang.
Jaminan Kemampuan
Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat
➢ Menentukan, menunjuk, mendokumentasikan dan
mengkomunikasikan tanggung jawab dan tanggung gugat dan
wewenang dalam keselamatan dan kesehatan kerja.
➢ Mempunyai prosedur untuk
memantau dan mengkomunikasikan
setiap perubahan tanggung jawab
dan tanggung gugat yang
berpengaruh terhadap sistem dan
program keselamatan dan kesehatan
kerja.
➢ Dapat memberikan reaksi secara
cepat dan tepat terhadap kondisi
yang menyimpang atau kejadian-
kejadian lainnya.
Interpretasi & Strategi Penerapan SMK3 – Rachmad
26
Jaminan Kemampuan
Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran
Pengurus harus menunjukkan komitmennya
terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
melalui konsultasi dan dengan melibatkan
tenaga kerja maupun pihak lain yang terkait
didalam penerapan, pengembangan dan
pemeliharaan Sistem Manajemen K3,
sehingga semua pihak merasa ikut memiliki
dan merasakan hasilnya.
Jaminan Kemampuan
Pelatihan dan Kompetensi Kerja
Prosedur identifikasi standard kompetensi, penerapan pelatihan,
penilaian kompetensi dan dokumentasi pelatihan
Standar kompetensi kerja keselamatan dan kesehatan kerja dapat
dikembangkan dengan:
✓ Menggunakan standar kompetensi kerja yang ada.
✓ Memeriksa uraian tugas dan jabatan.
✓ Menganalisis tugas kerja.
✓ Menganalisis hasil inspeksi dan audit.
✓ Meninjau ulang laporan insiden
27
Identifikasi persyaratan kompetensi setiap jabatan
Mengembangkan Rencana Pelatihan K3 & Lingkungan
Pelatihan Internal & External (PJK3)
Beberapa Contoh Pelatihan K3 & Lingkungan
✓ Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPGD)
✓ Pelatihan & Sertifikasi Kompetensi Operator (Forklift, Crane,
Boiler, Hiperkes, Penjamah Pestisida, Penjamah Makanan,dsb)
✓ Pencegahan & Penanggulangan Kebakaran (A, B, C, D) Peraturan
✓ Ergonomic Perundangan
✓ Pelatihan Perlindungan Pendengaran
✓ Pelatihan Sistem Ijin Keselamatan Kerja
✓ Hazardous Material & Waste Handling Training
✓ Pelatihan Manajemen Resiko / JSA
✓ Accident Investigation & Reporting System, etc.
Penerapan SMK3
1. Jaminan Kemampuan
2. Kegiatan Pendukung
3. Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian dan
Pengendalian Resiko
28
Kegiatan Pendukung
• Komunikasi
• Pelaporan
• Pendokumentasian
• Pengendalian Dokumen
• Pencatatan dan Manajemen Informasi
Kegiatan Pendukung
Komunikasi
Perusahaan harus mempunyai prosedur untuk menjamin bahwa
informasi keselamatan dan kesehatan kerja terbaru dikomunikasikan ke
semua pihak dalam perusahaan.
✓ Mengkomunikasikan hasil dan sistem
manajemen, pemantauan, audit dan tinjauan
ulang manajemen pada semua pihak dalam
perusahaan yang bertanggung jawab dan
memiliki andil dalam kinerja perusahaan.
✓ Melakukan identifikasi dan menerima informasi
keselamatan dan kesehatan kerja yang terkait
dari luar perusahaan.
✓ Menjamin bahwa informasi yang terkait
dikomunikasikan kepada orang-orang diluar
perusahaan yang membutuhkannya.
Interpretasi & Strategi Penerapan SMK3 – Rachmad
29
Contoh Konsultasi & komunikasi
Kegiatan Pendukung
Pelaporan
Prosedur pelaporan internal perlu ditetapkan untuk
menangani:
✓ Pelaporan terjadinya insiden.
✓ Pelaporan ketidaksesuaian.
✓ Pelaporan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.
✓ Pelaporan identifikasi sumber bahaya.
30
Kegiatan Pendukung
Pendokumentasian
✓ Proses dan prosedur kegiatan perusahaan harus
ditentukan dan di dokumentasikan serta diperbarui
apabila diperlukan.
✓ Perusahaan harus dengan jelas menentukan jenis
dokumen dan pengendaliannya yang efektif.
✓ Sistem Manajemen K3 diintegrasikan dengan sistem
manajemen perusahaan secara menyeluruh.
Manual
Prosedur
Petunjuk Kerja
Formulir
Rekaman
Interpretasi & Strategi Penerapan SMK3 – Rachmad
31
Keterkaitan Dokumentasi SMK3
Pedoman / Manual
32
Interpretasi & Strategi Penerapan SMK3 – Rachmad
33
Kegiatan Pendukung
Pengendalian Dokumen
✓ Dokumen dapat diidentifikasi sesuai dengan uraian tugas dan
tanggung jawab di perusahaan.
✓ Dokumen ditinjau ulang secara berkala dan, jika diperlukan,
dapat direvisi.
✓ Dokumen sebelum diterbitkan harus lebih dahulu disetujui
oleh personel yang berwenang.
✓ Dokumen versi terbaru harus tersedia di tempat kerja yang
dianggap perlu.
✓ Semua dokumen yang telah usang harus segera disingkirkan.
✓ Dokumen mudah ditemukan, bermanfaat dan mudah
dipahami.
Kegiatan Pendukung
Pencatatan dan Manajemen Informasi
• Persyaratan ekstemal/peraturan perundangan dan internal/indikator
kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.
• Izin kerja.
• Risiko dan sumber bahaya yang meliputi keadaan mesin-mesin,
pesawat, alat kerja, serta peralatan lainnya, bahan-bahan dan
sebagainya, lingkungan kerja, sifat pekerjaan, cara kerja dan proses
produksi.
• Kegiatan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja.
• Kegiatan inspeksi, kalibrasi dan pemeliharaan.
• Pemantauan data.
• Rincian insiden, keluhan dan tindak lanjut.
• Identifikasi produk termasuk komposisinya.
• Informasi mengenai pemasok dan kontraktor.
• Audit dan peninjauan ulang Sistem Manajemen K3.
Interpretasi & Strategi Penerapan SMK3 – Rachmad
34
Penerapan SMK3
1. Jaminan Kemampuan
2. Kegiatan Pendukung
3. Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian dan
Pengendalian Resiko
35
Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
(SMK3)
Perbaikan
Berkelanjutan Komitmen
Dan
Kebijakan K3
Tinjauan Ulang
Dan Peningkatan
Oleh Manajemen
2. Perencanaan SMK3
2.1. Perencanaan IBPPR
2.2. PER-UU & Persyaratan Lainnya
2.3. Tujuan dan Sas.aran
4. Pengukuran & Evaluasi 2.4. Indikator Kinerja
2.5. Perencanaan Awal
4.1. Inspeksi & Pengujian
4.2. Audit SMK3
4.3. Tindakan Perbaikan & 3. Penerapan
Pencegahan 3.1. Jaminan Kemampuan
3.2. Kegiatan Pendukung
3.3. Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian
dan Pengendalian Resiko
36
Prinsip 4
Pengukuran & Evaluasi
37
Pengukuran & Evaluasi
Inspeksi dan Pengujian
Menetapkan dan memelihara prosedur inspeksi, pengujian dan pemantauan yang
berkaitan dengan tujuan dan sasaran keselamatan dan kesehatan kerja.
Frekuensi inspeksi dan pengujian harus sesuai dengan obyeknya.
Prosedur inspeksi, pengujian dan pemantauan secara umum meliputi:
✓ Personel yang terlibat harus mempunyai pengalaman dan keahlian yang cukup.
✓ Catatan inspeksi, pengujian dan pemantauan, dipelihara dan tersedia bagi
manajemen, tenaga kerja dan kontraktor kerja yang terkait.
✓ Peralatan dan metode pengujian memadai.
✓ Tindakan perbaikan harus dilakukan segera pada saat ditemukan
ketidaksesuaian terhadap persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja dari
hasil inspeksi, pengujian dan pemantauan.
38
Contoh Monitoring Lingkungan Kerja
✓ Kebisingan
✓ Penerangan / Pencahayaan Di Tempat Kerja
✓ Iklim Kerja (SK, SB, SG, ISBB & RH)
✓ Kadar Debu (General & Personal Dust)
✓ Kualitas Air (Air Bersih, Air Minum & Air Limbah)
✓ Emisi Gas
✓ Kualitas Udara Ambient
39
Pengukuran & Evaluasi
Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
Semua hasil temuan dari pelaksanaan
pemantauan, audit dan tinjauan ulaug
Sistem Manajemen K3 harus
didokumentasikan dan digunakan untuk
identifikasi tindakan perbaikan dan
pencegahan serta pihak manajemen
menjamin pelaksanaannya secara sistematik
dan efektif.
Prinsip 5
Tinjauan Ulang & Peningkatan Manajemen
40
Model 5 Prinsip Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja sesuai Permenaker No. PP 50-2012
Perbaikan
Berkelanjutan Komitmen
Dan
Kebijakan K3
Tinjauan Ulang
Dan Peningkatan
Oleh Manajemen
2. Perencanaan SMK3
2.1. Perencanaan IBPPR
2.2. PER-UU & Persyaratan Lainnya
2.3. Tujuan dan Sas.aran
4. Pengukuran & Evaluasi 2.4. Indikator Kinerja
2.5. Perencanaan Awal
4.1. Inspeksi & Pengujian
4.2. Audit SMK3
4.3. Tindakan Perbaikan & 3. Penerapan
Pencegahan 3.1. Jaminan Kemampuan
3.2. Kegiatan Pendukung
3.3. Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian
dan Pengendalian Resiko
41
Interpretasi & Strategi Penerapan SMK3 – Rachmad
Audit SMK3
42
Pembuktian Penerapan SMK3
Audit :
• Internal
• Eksternal
Tujuan :
✓ Efektifitas penerapan SMK3
✓ Kesesuaian terhadap elemen K3
✓ Informasi terhadap peningkatan SMK3
✓ Pemenuhan terhadap standar nasional atau internasional
✓ Persiapan pelaksanan audit eksternal SMK3
43
Audit External SMK3
▪ Dilakukan oleh Lembaga Audit
▪ Pelaksanaan dilakukan dengan sistem audit
berdasarkan Peraturan Pemerintah no. 50 tahun
2012
Tujuan
✓ Pembuktian terhadap penerapan SMK3
perusahaan secara obyektif
✓ Pengakuan dari pemerintah
✓ Informasi penerapan SMK3 bagi pihak luar
T u j u a n Audit K3
44
Tujuan Audit SMK3
SIST EM M A NA JEM EN
SIST EM M A NA JEM EN
(Perangkat Lunak)
Tindakan Tdk Aman
(Unsafe A c t s )
M a nusia
•Insiden Keru g i a n
• - K ec elak aan • C id era
Sa r a na • - PA K • Hukum
- Ke bak aran Ke r u s a k a n
& • •
- Gangguan - Asset
Lingkungan
•
- Sis te m - L in g k .
Ke r j a K e a d a a n T dk A m a n
( Pe rang k at Ke ras ) (Unsafe C o ndit io ns)
A U DI T K3
Mengidentifikasi K etimpangan
unsur Sistem K3
45
M a n f a a t Audit K3
46
LEMBAGA Audit SMK3
Lembaga Audit :
1. Akte pendirian prsh PT, SIUP, TDP, Domisili, NPWP
2. Memiliki Kacab di 3 wilayah
3. Memiliki bukti Wajib Lapor Ke-TK-an
4. Memiliki minimal 4 Auditor eksternal senior dan 8 Auditor junior
5. Dokumen panduan audit
Permohonan SKP
Tertulis SKP (berlaku 3 th)
Menteri
Evaluasi
Direktur (1 kali dlm 1 th)
Interpretasi & Strategi Penerapan SMK3 – Rachmad
Auditor EXTERNAL
Persyaratan Auditor Eksternal Senior
1. Pengalaman sbg Auditor Junior Eksternal SMK3
2. Telah melaksanakan Audit kesesuaian dari Audit Eksternal SMK3
minimal 10 kali
3. Surat keterangan pengalaman kerja sesuai persyaratan tingkatan
auditor;
4. Telah mengikuti pengembangan kemampuan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja sekurang-kurangnya 120 jam;
Permohonan SKP
Tertulis SKP (berlaku 3 th)
Menteri
Direktur Evaluasi
(1 kali dlm 1 th)
Interpretasi & Strategi Penerapan SMK3 – Rachmad
47
Auditor External SMK3
Auditor SMK3 sebagaimana dimaksud meliputi:
a. auditor eksternal junior SMK3;
b. auditor eksternal senior SMK3.
48
Kompetensi Auditor
SMK3 Environmental-
Generic knowledge specific
knowledge and skills knowledge and
and skills skills
Personal Attributes
99
Interpretasi & Strategi Penerapan SMK3 – Rachmad
Ekternal Internal
(3 th sekali)
Bagi perusahaan :
- Mempekerjakan Pekerja/buruh lebih dari 100 org
- < 100 org dgn tingkat resiko bahaya tinggi
49
Mekanisme Audit SMK3
50
Prinsip-prinsip Audit
Prinsip-prinsip Audit
Independence – Tidak berpihak dan obyektif
(Auditor harus independen dan bebas dari bias
konflik kepentingan. Auditor harus menjaga
pernyataan yang obyektif untuk menjamin
temuan audit dan kesimpulan audit hanya
didasarkan pada bukti-bukti audit).
Evidence-based approach – Dasar rasional untuk
kesimpulan audit dalam suatu proses audit yang
sistematis. (Bukti audit harus mampu diverifikasi,
harus didasarkan pada informasi yang tersedia
selama audit yang dilakukan dalam waktu dan
pada sumber daya yang ditetapkan)
104
51
TEKNIK AUDIT SMK3
PROSES AUDIT
INTERNAL SMK3
• PERENCANAAN
• PERSIAPAN
• PELAKSANAAN
• PEMBUATAN LAPORAN
• TINDAK LANJUT.
105
106
52
TEKNIK AUDIT SMK3
• Pengumpulan informasi
• Peninjauan dokumen (manual,SOP.dll)
• Mempersiapkan alat tulis dan checklist
• Pembuatan Jadual (time table) Audit
• Briefing tim auditor
• Mempersiapkan alat pelidung diri (jika diperlukan)
107
• Pertemuan Pembuka
• Kegiatan Audit
• Pertemuan Auditor
• Pertemuan Penutup
108
53
TEKNIK AUDIT SMK3
PERTEMUAN PEMBUKA
110
54
TEKNIK AUDIT SMK3
PERTEMUAN PENUTUP
• Ucapan terimakasih
• Tim Audit menjelaskan seluruh hasil temuan Audit ke
Auditee
• Auditee melakukan verifikasi terhadap hasil temuan Tim
Audit & persetujuan atas hasil temuan
• Meminta auditee menentukan tindakan perbaikan
• Menyediakan Daftar Hadir Pertemuan Penutup
111
DIREKTUR
Laporan
Audit
Lembaga Audit SMK3
Awal (64 krt)/Transisi (122
krt)/Lanjutan (166 Krt) Lembaga Audit
Permohona Audit
PERUSAHAAN Audit Eksternal
55
Mekanisme audit external smk3
• Pertemuan pembuka;
• Proses Audit SMK3;
• Pertemuan tim Auditor SMK3;
• Pertemuan penutup; dan
• Penyusunan laporan Audit SMK3.
113
1. Pemeriksaan dokumen
2. Wawancara utk klarifikasi
3. Pengamatan aktivitas Prsh
Tahap Persiapan
4. Pengamatan kondisi dan ling.kerja
Pertemuan Awal 5. Penilaian kriteria berdasarkan temuan
Pemeriksaan
56
Penilaian Hasil Audit SMK3
Penilaian terhadap kriteria Audit SMK3 meliputi:
Kategori kritikal
✓ Terhadap temuan pada peralatan/ mesin/ pesawat/ instalasi/bahan, cara
kerja, sifat kerja, lingkungan kerja dan proses kerja yang dapat
menimbulkan korban jiwa.
✓ Kategori kritikal sebagaimana harus ditindaklanjuti dengan tindakan
koreksi paling lambat dalam jangka waktu 1x24 jam
Kategori mayor
✓ Tidak terpenuhinya peraturan perundang-undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja;
✓ Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3;
✓ Terdapat temuan minor untuk satu kriteria Audit SMK3 di beberapa
lokasi.
✓ kategori mayor harus ditindaklanjuti dengan tindakan koreksi paling
lambat dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.
Kategori minor
✓ Ketidakkonsistenan dalam pemenuhan persyaratan peraturan perundang-
undangan, standar, pedoman, dan acuan lainnya.
116
57
Laporan Utama Audit SMK3
118
58
K E S I M P U L A N AUDIT
59
Tingkat Penerapan Dan Keberhasilan Audit SMK3
PP 50 Tahun 2012
% Kecil
64 kriteria
Tabel I
Sedang
122 kriteria
Besar
166 kriteria
Lampiran IV
Terima Kasih
Rachmad.ehsindonesia@gmail.com
0812 167 0790
60