SMK3
Februari 2021
AUDIT K3
Mengidentifikasi
Ketimpangan unsur
Sistem K3
Happen
CONSEQUENCES After ACCIDENT
the
I njury
D amage
CAUSES
L oss
E motion P lant, Processes, Premises
E quipment
All of which could not
E nvironment
happen without
P EOPLE
REMOVE THE CAUSES S ystems of work
• •
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN
TENAGA
KERJA
PROSES
PROSEDUR KERJA
ALAT BAHAN
SPN 5
Penyebab dan Akibat Kecelakaan
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN> KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR DENGAN ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ENERGI KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KETIDAK BAHAN/ ZAT
DIHARAPKAN
KEPATUHAN
PELAKSANAAN
SMK3
6
Definisi
Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara
keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,
perencanaan, pelaksanaan, tanggung jawab,
prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan
bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan
dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko
yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit
akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman,
nyaman, efisien dan produktif
• UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
khususnya pada pasal 87 yaitu bahwa setiap
perusahaan wajib menerapkan SMK3.
Pengukuran
Perencanaan
dan Evaluasi
K3
Kinerja K3
Pelaksanaan
Rencana K3
10
PEDOMAN PENERAPAN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PP No.50 Tahun 2012
2. PERENCANAAN
2.1. Perencanaan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko
2.2. Peraturan Perundangan dan Persyaratan Lainnya
2.3. Tujuan dan Sasaran
2.4. Indikator Kinerja
2.5. Perencanaan Awal dan Perencanaan Kegiatan yang Sedang Berlangsung
PEDOMAN PENERAPAN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PP No.50 Tahun 2012
3. PENERAPAN
3.1. Jaminan Kemampuan
3.1.1. Sumber Daya Manusia, Sarana dan Dana
3.1.2. Integrasi
3.1.3. Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat
3.1.4. Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran
3.1.5. Pelatihan dan Kompetensi Kerja
4.2 Kebijakan K3
4.3 Perencanaan
4.3.1 Identifikasi bahaya, penilaian risiko dan penetapan
pengendalian
4.3.2 Peraturan perundangan dan Persyaratan lainnya
4.3.3 Tujuan dan program
IDENTIFIKASI BAHAYA
PENGEMBANGAN SMK3
Lima Prinsip Dasar Penerapan
SMK3
1. Komitmen dan Kebijakan
a. Kepemimpinan & Komitmen
Ditinjau ulang secara berkala dan melibatkan
semua pekerja dan orang lain yang berada di
tempat kerja.
c. Kebijakan K3
− Pernyataan tertulis yang
ditandatangani oleh
pengusaha dan atau
pengurus
− Memuat keseluruhan visi dan
tinjauan perusahaan,
komitmen dan tekad
melaksanakan keselamatan
dan kesehatan kerja,
− Kerangka dan program kerja
perusahaan.
Kebijakan K3
• Komitmen untuk:
21
KEBIJAKAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PT. SERASI INDAH
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam produksi tekstil, PT Serasi Indah menyadari bahwa
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap
kegiatan perusahaan dan menjadi tanggung jawab seluruh tingkat organisasi.
PT Serasi Indah akan senantiasa berusaha mencapai tingkat tertinggi dalam unjuk K3 dengan
komitmen untuk perbaikan berkelanjutan, mencegah cidera dan penyakit akibat kerja,
memenuhi peraturan perundangan serta persyaratan K3 yang relevan.
Arli Wirawan
Direktur Utama
a. Jaminan Kemampuan
1) Sumber Daya Manusia, Sarana dan Dana
Dalam penerapan Sistem Manajemen K3 yang efektif dibutuhkan beberapa hal-
hal sebagai berikut :
• Menyediakan sumber daya (personel, sarana dan dana)
• Melakukan identifikasi kompetensi kerja
• Membuat ketentuan untuk mengkomunikasikan informasi keselamatan dan
kesehatan kerja secara efektif.
2) Integrasi.
Perusahaan dapat mengintegrasikan Sistem Manajemen K3 kedalam sistem
manajemen perusahaan yang ada.
3. Penerapan
1) Komunikasi
Harus ada prosedur yang berisi hal-hal berikut :
• Mengkomunikasikan hasil dan sistem manajemen,
pemantauan, audit dan tinjauan ulang manajemen
pada semua pihak dalam perusahaan.
• Melakukan identifikasi dan menerima informasi K3
yang terkait dari luar perusahaan.
• Menjamin bahwa informasi yang terkait
dikomunikasikan kepada orang-orang di luar
perusahaan yang terkait.
2) Pelaporan
Prosedur pelaporan harus ditetapkan untuk menjamin
bahwa Sistem Manajemen K3 dipantau untuk peningkatan
kinerja dan kinerjanya ditingkatkan.
3. Penerapan
3) Pendokumentasian
Tujuan :
• Menyatukan secara sistematik
kebijakan, tujuan dan sasaran K3.
• Menguraikan sarana pencapaian
tujuan dan sasaran K3.
• Mendokumentasikan peranan,
tanggung jawab dan prosedur.
• Memberikan arahan mengenai
dokumen yang terkait dan
menguraikan unsur-unsur lain dari
sistem manajemen perusahaan.
• Menunjukkan bahwa unsur-unsur
Sistem Manajemen K3 yang sesuai
untuk perusahaan telah
diterapkan.
3. Penerapan
4) Pengendalian Dokumen
Perusahaan harus menjamin bahwa
dokumen:
• Dapat diidentifikasi
• Ditinjau ulang secara berkala dan
direvisi sesuai kebutuhan
• Disetujui oleh personel yang
berwenang sebelum diterbitkan
• Update, dokumen baru tersedia
ditempat kerja yang dianggap perlu.
• Semua dokumen yang telah tidak
berlaku harus dimusnahkan
• Mudah ditemukan dan dipahami.
3. Penerapan
Pencatatan mencakup:
• Persyaratan ekstenal/peraturan perundangan dan internal/indikator
kinerja K3
• Izin kerja
• Risiko dan sumber bahaya yang meliputi alat kerja dan peralatan
lainnya, bahan-bahan dan sebagainya, lingkungan kerja, sifat
pekerjaan, cara kerja dan proses produksi
• Kegiatan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
• Kegiatan inspeksi, kalibrasi dan pemeliharaan
• Pemantauan data
• Rincian insiden, keluhan dan tindak lanjut
• Identifikasi produk termasuk komposisinya
• Informasi mengenai pemasok dan kontraktor
• Audit dan peninjauan ulang Sistem Manajemen K3
3. Penerapan
3) Tindakan Pengendalian
5) Pengendalian Administratif
• Dibuat oleh personel yang memiliki kompetensi kerja dengan
melibatkan para pelaksana.
• Membuat prosedur dan instruksi kerja dengan mempertimbangkan
aspek K3 pada setiap tahapan
• Mendokumentasikan dan meninjau ulang secara berkala jika terjadi
perubahan peralatan, proses atau bahan baku yang digunakan
6) Tinjauan Ulang Kontrak
Meninjau ulang kontrak pengadaan barang dan jasa untuk menjamin
terpenuhinya persyaratan K3 yang ditentukan.
3. Penerapan
7) Pembelian
• Sistem pembelian barang dan jasa:
⁻ Terintegrasi dengan penanganan pencegahan
risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
⁻ Dapat menjamin terpenuhinya persyaratan K3.
• Perusahaan wajib menjelaskan kepada semua
pihak yang akan menggunakan barang dan jasa
tersebut mengenai identifikasi, penilaian dan
pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
3. Penerapan
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN> KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR DENGAN ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ENERGI KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KETIDAK BAHAN/ ZAT
DIHARAPKAN
KEPATUHAN
PELAKSANAAN
42
MODEL SMK3
Pengukuran
Perencanaan
dan Evaluasi
K3
Kinerja K3
Audit SMK3
Pelaksanaan
Rencana K3
43
AUDIT SMK3
• Audit SMK3
Pemeriksaan secara sistematis dan
independen terhadap pemenuhan kriteria
yang telah ditetapkan untuk mengukur
suatu hasil kegiatan yang telah
direncanakan dan dilaksanakan dalam
penerapan SMK3 di perusahaan
44
Skema Audit
PP 50/2012 Lampiran I
Pedoman Penerapan SMK3
Kebijakan K3
Dokumen SMK3 Kriteria Audit SMK3
Program K3
1. PP50/2012 Lampiran II
Pedoman Penilaian
Penerapan SMK3 Penerapan SMK3 Sesuai
(166 Kriteria)
2. Peraturan Perundangan
Rekaman/Arsip & Persyaratan K3 Tidak Sesuai
3. Kebijakan K3
Pelaksanaan di Lapangan 4. Prosedur/IK
45
Istilah dan Definisi
47
Istilah dan Definisi
Tim audit: Satu auditor atau lebih yang melaksanakan audit yang
bila dibutuhkan dapat didukung oleh tenaga ahli.
48
PRINSIP AUDIT
✓ Independen:
Auditor harus tidak terkait dengan
aktifitas yang diaudit dan bebas dari
prasangka dan konflik kepentingan
50
Kegiatan Audit
Closing Meeting
51
Persiapan Audit
• Penugasan Tim audit : Ketua & Anggota
Penugasan Tim Audit harus mempertimbangkan:
©Independensi auditor
© Kompetensi auditor
© Keefektifan penggunaan sumber
daya, termasuk pembagian tugas auditor, auditor
in-training dan technical expert.
52
Persiapan Audit
Menyiapkan dokumen kerja
Dokumen kerja harus disiapkan oleh tim audit sebagai referensi dan catatan
selama audit yang mencakup:
© Checklist dan Audit Plan
© Form untuk pencatatan hasil audit (NCR Form)
Manfaat checklist
▪ Mengelola waktu audit
▪ Mengontrol lingkup audit sesuai rencana
▪ Panduan mengaudit
▪ Rekaman yang digunakan sebagai acuan pembuatan laporan
audit
53
Daftar Periksa
54
Keuntungan Checklist
55
PELAKSANAAN ON-SITE Audit
Opening Meeting
✓ Memperkenalkan tim
✓ Tujuan, lingkup dan kriteria audit
✓ Jadwal audit
✓ Metode dan prosedur audit
✓ Rantai komunikasi formal
✓ Sumber daya dan fasilitas yang dibutuhkan
✓ Kerahasiaan
✓ Alat keselamatan kerja yang relevan untuk tim audit
✓ Pemandu
✓ Tingkatan non-confomances
56
PELAKSANAAN ON-SITE Audit
SUMBER
INFORMASI
PENGUMPULAN
Informasi
VERIFIKASI
Metode mengumpulkan informasi
Bukti Audit ✓ Wawancara 5W + 1H + 1S
EVALUASI THD ✓ Observasi Kegiatan
KRITERIA
✓ Pemeriksaan Dokumen
Temuan Audit
KESIMPULAN
AUDIT
57
PELAKSANAAN ON-SITE Audit
Sumber-sumber informasi
✓ Wawancara dengan karyawan
✓ Pengamatan kegiatan dan kondisi lingkungan
✓ Dokumentasi
✓ Rekaman hasil inspeksi, hasil pengukuran, risalah rapat, laporan audit
✓ Rangkuman data, analisis dan indikator kerja
✓ Database, website, sumber lainnya
58
Dokumen yang perlu
ditinjau:
➢ Manual
➢ Procedure
➢ Instuksi Kerja
➢ External Document, termasuk persyaratan pelanggan, peraturan perundang-undangan
terkait
➢ Notulen rapat dan Laporan P2K3
➢ Laporan audit sebelumnya
➢ Kemajuan program K3
➢ TNA dan pelaksanaan pelatihan K3
➢ Hasil inspeksi dan pemeliharaan alat
➢ Hasil medical check up
59
PELAKSANAAN ON-SITE Audit
Gaya Bertanya
Open Question
– Pertanyaan bersifat umum
– Jawaban bukan “YA” atau “TIDAK”
Extended Question
– Pertanyan timbul dari pertanyaan
auditee
Closed Question
– Mengkonfirmasi jawaban auditee
– Memastikan tidak terjadi kesalahpahaman antara
auditor dan auditi
60
PELAKSANAAN ON-SITE Audit
TIPS OBSERVASI
Lakukan observasi pada aktifitas kunci atau yang bersifat kritis
Berikan perhatian pada kondisi khusus, misal: kerusakan sarana
prasarana, materi training yang tidak lengkap, lingkungan kerja
yang tidak terawat, dll.
Siapkan apa saja yang akan di lihat di lapangan, misal: pencetakan
sertifikat, riwayat pemeliharaan sarana, dll
Lakukan pada jam kerja
Minta petugas untuk memperagakan pekerjaannya
Siapkan catatan
61
PELAKSANAAN ON-SITE Audit
Audit TRAIL
✓ Trace Forward
Penelusuran dari input ke output untuk
mengetahui bagaimana output dihasilkan,
misalnya: menelusuri proses penyediaan tenaga kerja mulai dari
konfirmasi job order, rekrutmen, penempatan, dan sebagaianya.
✓ Trace Backward
Penelusuran dari output ke unput untuk mengetahui bagaimana
output terjadi dari input yang ada
misalnya: menelusuri customer complaint mulai dari proses pengiriman,
inspeksi akhir, produksi, penerimaan raw material, dsb
✓ Combination
62
PELAKSANAAN ON-SITE Audit
Trace upward
Audit MAP
Manajer
Operator
Trace forward
Trace backward
63
PELAKSANAAN ON-SITE Audit
❖ Hasil wawancara
❖ Observasi terhadap aktifitas dan lingkungan atau kondisi kerja
disekitarnya
❖ Dokumen (contoh: kebijakan, sasaran, rencana, prosedur,
instruksi, spesifikasi, gambar, kontrak, order, dll).
❖ Ringkasan data, analisa, ukuran dan indikator kinerja
❖ Bukti dasar sampling yang terkait
❖ Laporan dari customer feedback, laporan eksternal, peringkat
rekanan.
64
PELAKSANAAN ON-SITE Audit
Temuan Audit
Conformity
Mencatat hasil audit
✓ Tanggal audit
✓ Area/Department yang di audit
✓ Nomor referensi dokumen Non Conformity
✓ Kriteria yang terkait
✓ Uraian proses yang diaudit
✓Judul dan dokumen yang diaudit
Observasi
65
PELAKSANAAN ON-SITE Audit
Temuan Audit
Non Conformity :
Ketidaksesuaian terhadap standard
atau Peraturan terhadap sistem yang telah
ditetapkan, misalnya: kebijakan K3, tujuan/sasaran
K3, manual K3, prosedur, IK, dan lainnya.
66
PELAKSANAAN ON-SITE Audit
Melaporkan Non-Conformity
67
KATEGORI TEMUAN
MENURUT PP50/2012
▪ Kategori Kritikal
Temuan yang mengakibatkan fatality/kematian
▪ Kategori Mayor
a) tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan
b) tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3; dan
c) terdapat temuan minor untuk satu kriteria audit di beberapa
lokasi
▪ Kategori Minor
Ketidakkonsitenan dalam pemenuhan persyaratan
peraturan perundang-undangan, standar, pedoman
dan acuan lainnya
Apr-23 68
PELAKSANAAN ON-SITE Audit
Kesimpulan Audit
Tingkat kesesuaian
69
PELAKSANAAN ON-SITE
Audit
CLOSING MEETING
Temuan audit dan kesimpulan audit
Waktu untuk menyerahkan rencana tindakan
koreksi
Dihadiri oleh auditee dan klien audit
Hambatan-hambatan yang ditemui selama audit
Membicarakan setiap perbedaan pendapat mengenai temuan
audit/kesimpulan audit yang harus diselesaikan
Rekomendasi perbaikan
Identifikasi prioritas (ranking) untuk tindak lanjut
(mengkategorikan ketidaksesuaian jika diperlukan,
misalnya : major, minor, observasi)
70
LAMPIRAN II PP 50 TAHUN 2012
PEDOMAN PENILAIN PENERAPAN SMK3
1 Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen
4 Pengendalian Dokumen
7 Standar Pemantauan
11 Pemeriksaan SMK3 71
1. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen
1. Kebijakan K3
▪ Kebijakan K3 telah ditandatangani
▪ Melalui proses konsultasi dengan wakil tenaga kerja
▪ Komunikasikan ke seluruh tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan
▪ Kebijakan khusus
▪ Ditinjau berkala
2. Tanggung Jawab & Wewenang Untuk Bertindak
▪ Tanggung jawab dan wewenang telah ditetapkan
▪ Penanggungjawab K3: petugas P3K, Pemadam, Dokter, AK3U
▪ Penanggungjawab kinerja K3 dan pelaksanan SMK3
▪ Saran saran dari para ahli K3
▪ Kinerja K3 dalam laporan tahunan
3. Tinjauan Ulang & Evaluasi
▪ Tinjauan penerapan SMK3
▪ Perencanaan tindakan manajemen
72
2. Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3
1. Rencana Strategi K3
▪ Prosedur identifikasi bahaya
▪ Hasil identifikasi bahaya, penilaian risiko
▪ Program dan sasaran K3 dan dasar pertimbangan membuatnya
▪ Penyedian sumber daya
2. Manual SMK3
▪ Manual SMK3
▪ Mudah didapat
4. Informasi K3
▪ Penyebaran informasi K3
73
3. Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak
1. Pengendalian Perancangan
▪ Pengedalian ririsko K3 sejak tahap perancangan
▪ Petugas yang menyetujui rancangan
2. Peninjauan kontrak
▪ Pengendalian risiko K3 saat pengadaan barang dan jasa
74
4. Pengendalian Dokumen
1. Persetujuan, Pengeluaran, dan Pengendalian
Dokumen
75
5. Pembelian dan Pengendalian Produk
1. Spesifikasi Pembelian Barang dan Jasa
▪ Prosedur pembelian barang dan jasa
▪ Spesifikasi memperhatikan K3 dalam membeli barang dan jasa
▪ Kebutuhan pelatihan atau APD
▪ Persyaratan K3 dalam seleksi
76
6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
1. Sistem Kerja
▪ Hasil identifikasi bahaya dan bentuk pengedaliannya
▪ Peraturan dan persyaratan K3 yang diacu
▪ Izin kerja
▪ Alat pelindung diri dipelihara dan sesuai standar
▪ Evaluasi pengendalian risiko
2. Pengawasan
▪ Pengawasan untuk pekerjaan berisiko tinggi
▪ Ikut dalam penyelidikan kecelakaan dan PAK
▪ Ikut dalam proses konsultasi
77
6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
4. Area Terbatas
▪ Area izin masuk
▪ Fasilitas sesuai standar
▪ Pemasangan rambu-rambu K3
5. Pemeliharaan, Perbaikan, dan Perubahan Sarana Produksi
▪ Jadwal pemeriksaan dan pemeliharaan alat produksi: boiler, crane, forklift
▪ Arsip perubahan sarana
▪ Sertifikat peralatan
▪ Petugas yang kompeten
▪ Penandaan alat yang rusak
▪ Lock Out Tag Out
▪ Penangggungjawab alat sudah aman digunakan
6. Pelayanan
▪ Memenuhi persyaratan K3 dari klien
78
6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
7. Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat
▪ Potensi keadaan darurat
▪ Alat dan sarana penangganan: dipelihara, diperiksa, penempatan
▪ Tim tanggap darurat terlatih
▪ Simulasi keadaan darurat
79
7. Standar Pemantauan
1. Pemeriksaan Bahaya
▪ Inspeksi tempat kerja , daftar periksa dan jadwalnya
▪ Masukkan dari hasil pemeriksaan
▪ Tindakan perbaikan
2. Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja
▪ Hasil pengukuran kebisingan, zat kimia, kualitas udara ruangan
▪ Faktor fisika, kimia, biologi, ergonomi dan psikologi
▪ Pertugas yang memantau
3. Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan
Pengujian
▪ Kalibrasi alat
▪ Petugas yang mengkalibrasi
4. Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja
▪ MCU
▪ Pelayanan kesehatan
80
8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan
1. Pelaporan Bahaya
▪ Pelaporan bahaya K3
2. Pelaporan Kecelakaan
▪ Kecelakaan/PAK di laporkan
3. Pemeriksaan dan pengkajian Kecelakaan
▪ Personil yang memeriksa dan pengkajian kecelakaan
▪ Sebab akibat serta rekomendasi
▪ Pelaksanaan tindakan perbaikan
4. Penanganan Masalah
81
9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya
82
10. Pengumpulan dan Penggunaan Data
1. Catatan K3
▪ Prosedur pengedalian rekaman
▪ Peraturan perundangan, standar di tempat yang mudah
didapat
▪ Kerahasian
▪ Arsip kompensasi kecelakaan atau rehabilitas
kesehatan
2. Data dan Laporan K3
▪ Analisis data
▪ Laporan kinerja K3 disebarkan
83
11. Pemeriksaan SMK3
• Audit Internal SMK3
▪ Jadwal audit internal
▪ Auditor kompeten
▪ Laporan audit
84
12. Pengembangan Ketrampilan dan
Kemampuan
1. Strategi Pelatihan
❑ TNA, rencana pelatihan, bukti pelatihan, progam pelatihan ditinjau
85
PERHITUNGAN TINGKAT PENCAPAIAN PENERAPAN
• Tidak Berlaku (Not Applicable/NA) adalah kriteria yang tidak dapat diterapkan karena memang
dalam lingkup SMK3 yang diterapkan tidak bisa menerapkan kriteria tersebut.
• Pemenuhan Kriteria
86
PERMINTAAN TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN
Auditor
Nama & Ttd Auditor / Tgl : Nama & Ttd Auditee / Tgl :