Anda di halaman 1dari 88

AUDIT

SMK3
Februari 2021

April 16, 2023 File Nagan Training 2021 1


TINDAKAN
SISTEM MANAJEMEN
TDK AMAN
(UNSAFE ACTS)
MANUSIA •KECELAKAAN KERUGIAN
SARANA •PAK •CIDERA
•KEBAKARAN •KERUSAKAN
& •GANGGUAN - ASSET
LINGKUNGAN - LINGK.
SISTEM
KERJA KEADAAN
(PERANGKAT
KERAS)
TDK AMAN
(UNSAFE
(PERANGKAT LUNAK) CONDITIONS)

AUDIT K3
Mengidentifikasi
Ketimpangan unsur
Sistem K3
Happen
CONSEQUENCES After ACCIDENT
the

I njury
D amage
CAUSES
L oss
E motion P lant, Processes, Premises
E quipment
All of which could not
E nvironment
happen without
P EOPLE
REMOVE THE CAUSES S ystems of work

PREVENT THE ACCIDENT





• •













PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN

INTERAKSI DALAM BEKERJA


LINGKUNGAN KERJA

TENAGA
KERJA

PROSES
PROSEDUR KERJA

ALAT BAHAN

SPN 5
Penyebab dan Akibat Kecelakaan

• Kecelakaan adalah Akibat

LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB INSIDEN KERUGIAN


KONTROL DASAR LANGSUNG (Kontak)

PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN> KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR DENGAN ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ENERGI KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KETIDAK BAHAN/ ZAT
DIHARAPKAN
KEPATUHAN
PELAKSANAAN

SMK3

6
Definisi
Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara
keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,
perencanaan, pelaksanaan, tanggung jawab,
prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan
bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan
dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko
yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit
akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman,
nyaman, efisien dan produktif
• UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
khususnya pada pasal 87 yaitu bahwa setiap
perusahaan wajib menerapkan SMK3.

• Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012


Tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
MODEL SMK3

Peninjauan dan Penetapan


Peningkatan Kebijakan
Kinerja SMK3 K3

Pengukuran
Perencanaan
dan Evaluasi
K3
Kinerja K3

Pelaksanaan
Rencana K3
10
PEDOMAN PENERAPAN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PP No.50 Tahun 2012

1. KOMITMEN DAN KEBIJAKAN


1.1. Kepemimpinan dan Komitmen
1.2. Tinjauan Awal Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Initial Review)
1.3. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

2. PERENCANAAN
2.1. Perencanaan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko
2.2. Peraturan Perundangan dan Persyaratan Lainnya
2.3. Tujuan dan Sasaran
2.4. Indikator Kinerja
2.5. Perencanaan Awal dan Perencanaan Kegiatan yang Sedang Berlangsung
PEDOMAN PENERAPAN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PP No.50 Tahun 2012

3. PENERAPAN
3.1. Jaminan Kemampuan
3.1.1. Sumber Daya Manusia, Sarana dan Dana
3.1.2. Integrasi
3.1.3. Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat
3.1.4. Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran
3.1.5. Pelatihan dan Kompetensi Kerja

3.2. Kegiatan Pendukung


3.2.1. Komunikasi
3.2.2. Pelaporan
3.2.3. Pendokumentasian
3.2.4. Pengendalian Dokumen
3.2.5. Pencatatan dan Manajemen Informasi
PEDOMAN PENERAPAN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PP No.50 Tahun 2012

3.3. Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko


3.3.1. Identifikasi Sumber Bahaya
3.3.2. Penilaian Risiko
3.3.3. Tindakan Pengendalian
3.3.4. Perancangan (Design) dan Rekayasa
3.3.5 Pengendalian Administratif
3.3.6. Tinjauan Ulang Kontrak
3.3.7. Pembelian
3.3.8. Prosedur Menghadapi Keadaan Darurat atau Bencana
3.3.9. Prosedur Menghadapi Insiden
3.3.10. Prosedur Rencana Pemulihan Keadaan Darurat
PEDOMAN PENERAPAN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PP No.50 Tahun 2012

4. PENGUKURAN DAN EVALUASI


4.1. Inspeksi dan Pengujian

4.2. Audit Sistem Manajemen K3

4.3. Tindakan Perbaikan dan Pencegahan

5. TINJAUAN ULANG DAN PENINGKATAN


OLEH PIHAK MANAJEMEN
KLAUSA STANDAR OHSAS 18001:2007

4.2 Kebijakan K3
4.3 Perencanaan
4.3.1 Identifikasi bahaya, penilaian risiko dan penetapan
pengendalian
4.3.2 Peraturan perundangan dan Persyaratan lainnya
4.3.3 Tujuan dan program

4.4 Penerapan dan Operasi


4.4.1 Sumberdaya, peran, tanggungjawab, akuntabilitas
dan wewenang
4.4.2 Kompetensi, pelatihan dan kepedulian
4.4.3 Komunikasi, partisipasi dan konsultasi
4.4.3.1 Komunikasi
4.4.3.2 Partisipasi dan konsultasi
4.4.4 Documentation
KLAUSA STANDAR OHSAS 18001:2007
4.4.5 Pengendalian dokumen
4.4.6 Pengendalian Operasional
4.4.7 Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
4.5 Pemeriksaan
4.5.1 Pemantauan dan pengukuran kinerja
4.5.2 Evaluasi kesesuaian
4.5.3 Penyelidikan insiden, ketidaksesuaian,
tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan
4.5.3.1 Penyelidikan insiden
4.5.3.2 Ketidaksesuaian, Tindakan perbaikan dan
tindakan pencegahan
4.5.4 Pengendalian catatan
4.5.5 Audit Internal

4.6 Tinjauan Manajemen


IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO
SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN SMK3

KEGIATAN POTENSI BAHAYA


PERUSAHAAN

IDENTIFIKASI BAHAYA

KONSEKUENSI x KEMUNGKINAN TERJADI PENILAIAN RISIKO

RISIKO TINGGI, SEDANG, KECIL


RISIKO BISA DITERIMA ATAU TIDAK
HIRAKI PENGENDALIAN RISIKO
- ELIMINASI
PENGENDALIAN RISIKO
- SUBTITUSI
- REKAYASA ENJINERING
- PENGENDALIAN ADMINISTRATIF
- ALAT PELINDUNG DIRI

PENGEMBANGAN SMK3
Lima Prinsip Dasar Penerapan
SMK3
1. Komitmen dan Kebijakan
a. Kepemimpinan & Komitmen
Ditinjau ulang secara berkala dan melibatkan
semua pekerja dan orang lain yang berada di
tempat kerja.

Komitmen K3 diwujudkan dalam :


• Penempatan organisasi K3 pada posisi strategis dalam penetuan
keputusan perusahaan
• Penyediaaan anggaran dan tenaga kerja yang berkualitas
• Penetapan personil yang bertanggung jawab dan mempunyai
kewenangan serta kewajiban yang jelas dalam penanganan K3
• Perencanaan K3
• Penilaian kinerja dan tindak lanjut pelaksanaan K3
1. Komitmen dan Kebijakan

b. Tinjauan awal K3 (Initial Review)


Merupakan bahan masukan dalam perencanaan dan pengembangan
Sistem Manajemen K3
Tinjauan awal kondisi K3 yang ada di perusahaan :
• Identifikasi kondisi yang ada.
• Identifikasi sumber bahaya
• Penilaian tingkat pengetahuan, pemenuhan peraturan perundangan
dan standar K3.
• Membandingkan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor lain
yang lebih baik.
• Meninjau sebab dan akibat kejadian yang membahayakan,
kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya yang
berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
• Menilai efisiensi dan efektifitas sumberdaya yang disediakan.
1. Komitmen dan Kebijakan

c. Kebijakan K3
− Pernyataan tertulis yang
ditandatangani oleh
pengusaha dan atau
pengurus
− Memuat keseluruhan visi dan
tinjauan perusahaan,
komitmen dan tekad
melaksanakan keselamatan
dan kesehatan kerja,
− Kerangka dan program kerja
perusahaan.
Kebijakan K3
• Komitmen untuk:

• Mencegah terjadinya Kecelakaan Kerja

• Mencegah terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK)

• Mematuhi Peraturan dan Persyaratan K3

21
KEBIJAKAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PT. SERASI INDAH

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam produksi tekstil, PT Serasi Indah menyadari bahwa
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap
kegiatan perusahaan dan menjadi tanggung jawab seluruh tingkat organisasi.

PT Serasi Indah akan senantiasa berusaha mencapai tingkat tertinggi dalam unjuk K3 dengan
komitmen untuk perbaikan berkelanjutan, mencegah cidera dan penyakit akibat kerja,
memenuhi peraturan perundangan serta persyaratan K3 yang relevan.

Untuk menerapkan dan mewujudkan kebijakan ini PT Serasi Indah menyediakan


sumberdaya dan fasilitas yang dibutuhkan serta meningkatkan kepedulian K3 pada semua
karyawan.

Bandung, 22 Nopember 2013

Arli Wirawan
Direktur Utama

Apr-23 PT Surveyor Indonesia 22


2. Perencanaan

• Mempertimbangkan hasil identifikasi


bahaya, penilaian dan pengendalian
risiko

• Mengetahui peraturan perundang-


undangan dan persyaratan lainnya
sesuai dengan kegiatan perusahaan

• Tujuan dan Sasaran dalam perencanaan


harus dapat diukur.
3. Penerapan

a. Jaminan Kemampuan
1) Sumber Daya Manusia, Sarana dan Dana
Dalam penerapan Sistem Manajemen K3 yang efektif dibutuhkan beberapa hal-
hal sebagai berikut :
• Menyediakan sumber daya (personel, sarana dan dana)
• Melakukan identifikasi kompetensi kerja
• Membuat ketentuan untuk mengkomunikasikan informasi keselamatan dan
kesehatan kerja secara efektif.

2) Integrasi.
Perusahaan dapat mengintegrasikan Sistem Manajemen K3 kedalam sistem
manajemen perusahaan yang ada.
3. Penerapan

3) Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat


• Tanggung jawab pimpinan :
Memastikan bahwa SMK3 telah diterapkan.
• Tanggung jawab pengurus :
menerapkan dan mengembangkan SMK3.

4) Konsultasi, Motivasi, dan Kesadaran


• konsultasi dengan melibatkan tenaga kerja
maupun pihak lain yang terkait.
• Tenaga kerja harus memahami serta
mendukung tujuan dan sasaran SMK3.
3. Penerapan

5) Pelatihan dan Kompetensi Kerja


Prosedur untuk melakukan identifikasi standar
kompetensi kerja dan penerapannya melalui
program pelatihan harus tersedia.

Standar kompetensi kerja keselamatan dan


kesehatan kerja dapat dikembangkan dengan:
• Menggunakan standar kompetensi kerja
yang ada.
• Memeriksa uraian tugas dan jabatan.
• Menganalisis tugas kerja.
• Menganalisis hasil inspeksi dan audit.
• Meninjau ulang laporan insiden.
3. Penerapan
b. Kegiatan Pendukung

1) Komunikasi
Harus ada prosedur yang berisi hal-hal berikut :
• Mengkomunikasikan hasil dan sistem manajemen,
pemantauan, audit dan tinjauan ulang manajemen
pada semua pihak dalam perusahaan.
• Melakukan identifikasi dan menerima informasi K3
yang terkait dari luar perusahaan.
• Menjamin bahwa informasi yang terkait
dikomunikasikan kepada orang-orang di luar
perusahaan yang terkait.

2) Pelaporan
Prosedur pelaporan harus ditetapkan untuk menjamin
bahwa Sistem Manajemen K3 dipantau untuk peningkatan
kinerja dan kinerjanya ditingkatkan.
3. Penerapan

3) Pendokumentasian
Tujuan :
• Menyatukan secara sistematik
kebijakan, tujuan dan sasaran K3.
• Menguraikan sarana pencapaian
tujuan dan sasaran K3.
• Mendokumentasikan peranan,
tanggung jawab dan prosedur.
• Memberikan arahan mengenai
dokumen yang terkait dan
menguraikan unsur-unsur lain dari
sistem manajemen perusahaan.
• Menunjukkan bahwa unsur-unsur
Sistem Manajemen K3 yang sesuai
untuk perusahaan telah
diterapkan.
3. Penerapan

4) Pengendalian Dokumen
Perusahaan harus menjamin bahwa
dokumen:
• Dapat diidentifikasi
• Ditinjau ulang secara berkala dan
direvisi sesuai kebutuhan
• Disetujui oleh personel yang
berwenang sebelum diterbitkan
• Update, dokumen baru tersedia
ditempat kerja yang dianggap perlu.
• Semua dokumen yang telah tidak
berlaku harus dimusnahkan
• Mudah ditemukan dan dipahami.
3. Penerapan

5) Pencatatan dan Manajemen Informasi

Pencatatan mencakup:
• Persyaratan ekstenal/peraturan perundangan dan internal/indikator
kinerja K3
• Izin kerja
• Risiko dan sumber bahaya yang meliputi alat kerja dan peralatan
lainnya, bahan-bahan dan sebagainya, lingkungan kerja, sifat
pekerjaan, cara kerja dan proses produksi
• Kegiatan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
• Kegiatan inspeksi, kalibrasi dan pemeliharaan
• Pemantauan data
• Rincian insiden, keluhan dan tindak lanjut
• Identifikasi produk termasuk komposisinya
• Informasi mengenai pemasok dan kontraktor
• Audit dan peninjauan ulang Sistem Manajemen K3
3. Penerapan

c. Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian dan


Pengendalian risiko
1) Identifikasi Sumber Bahaya dilakukan dengan
mempertimbangkan:
− Kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan potensi
bahaya.
− Jenis kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang mungkin
dapat terjadi.
2) Penilaian Risiko
3. Penerapan

3) Tindakan Pengendalian

4) Perancangan (Design) dan Rekayasa

5) Pengendalian Administratif
• Dibuat oleh personel yang memiliki kompetensi kerja dengan
melibatkan para pelaksana.
• Membuat prosedur dan instruksi kerja dengan mempertimbangkan
aspek K3 pada setiap tahapan
• Mendokumentasikan dan meninjau ulang secara berkala jika terjadi
perubahan peralatan, proses atau bahan baku yang digunakan
6) Tinjauan Ulang Kontrak
Meninjau ulang kontrak pengadaan barang dan jasa untuk menjamin
terpenuhinya persyaratan K3 yang ditentukan.
3. Penerapan

7) Pembelian
• Sistem pembelian barang dan jasa:
⁻ Terintegrasi dengan penanganan pencegahan
risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
⁻ Dapat menjamin terpenuhinya persyaratan K3.
• Perusahaan wajib menjelaskan kepada semua
pihak yang akan menggunakan barang dan jasa
tersebut mengenai identifikasi, penilaian dan
pengendalian risiko kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
3. Penerapan

8) Prosedur Menghadapi Keadaan


Darurat atau Bencana :
• Memiliki prosedur untuk
menghadapi keadaan darurat
atau bencana yang diuji secara
berkala oleh personel yang
berkompeten
• Mengkoordinasikan dengan
instansi terkait untuk instalasi
yang mempunyai bahaya besar
3. Penerapan

9) Prosedur Menghadapi Insiden


• Penyediaan fasilitas P3K dengan
jumlah yang cukup dan sesuai.
• Proses perawatan lanjutan.

10) Prosedur Rencana Pemulihan Keadaan Darurat


• Membuat prosedur rencana pemulihan keadaan darurat ke
kondisi normal secara cepat
• Membantu pemulihan tenaga kerja yang mengalami
trauma.
4. Pengukuran dan Evaluasi

Memiliki sistem untuk mengukur, memantau dan


mengevaluasi kinerja Sistem Manajemen K3 dengan
cara menganalisa dan mengevaluasi sehingga
mencapai keberhasilan atau untuk melakukan
identifikasi tindakan perbaikan.
4. Pengukuran dan Evaluasi

a) Inspeksi dan Pengujian


Pengujian dan pemantauan secara umum meliputi:
• Personel harus mempunyai pengalaman dan
keahlian.
• Catatan inspeksi, pengujian dan pemantauan yang
sedang berlangsung dipelihara dan tersedia bagi
personel terkait
• Peralatan dan metode pengujian yang memadai
dandigunakan untuk menjamin dipenuhinya
standar K3
• Tindakan perbaikan dilakukan segera saat
ditemukan ketidaksesuaian.
• Menyelidiki hasil temuan inti permasalahan dari
suatu insiden.
• Hasil temuan harus dianalisis dan ditinjau ulang.
4. Pengukuran dan Evaluasi

b) Audit Sistem Manajemen K3


• Dilakukan secara berkala, sistematik dan
independen
• Frekuensi audit ditentukan berdasarkan tinjauan
ulang hasil audit sebelumnya dan hasil identifikasi
sumber bahaya.
• Hasil audit digunakan oleh pengurus dalam proses
tinjauan ulang manajemen.
4. Pengukuran dan Evaluasi

c) Tindakan Perbaikan dan


Pencegahan
• Mendokumentasikan semua
hasil temuan dari pelaksanaan
pemantauan, audit dan tinjauan
ulang SMK3 untuk identifikasi
tindakan perbaikan dan
pencegahan
• Pihak manajemen menjamin
pelaksanaannya secara
sistematik dan efektif.
5. Tinjauan Ulang dan Peningkatan oleh
Pihak Manajemen
• Evaluasi terhadap penerapan kebijakan keselamatan
dan kesehatan kerja.
• Tujuan, sasaran dan kinerja keselamatan dan
kesehatan kerja.
• Hasil temuan audit Sistem Manajemen K3.
• Evaluasi efektifitas penerapan Sistem Manajemen
K3.
No Manual & Prosedur SMK3

Contoh 1 Manual SMK3


2 Prosedur Identifikasi Bahaya, Penilian Risiko dan Penetapan Pengedalian Risiko
Dokumen 3 Prosedur Identifikasi Peraturan dan Persyaran K3

SMK3 4 Prosedur Komunikasi, Partisipasi & Konsultasi Potensi Bahaya


5 Prosedur Pengadaan Barang/Jasa
6 Prosedur Pemeliharaan Alat Kerja dan Kalibrasi Alat
7 Prosedur Kerja Aman dan Penggunaan Alat Pelindung Diri
8 Prosedur Penanganan Bahan Kimia Berbahaya
9 Prosedur/Instruksi Kerja Pengoperasian Alat dengan Cara yang Aman
10 Prosedur LOTO (Log Out Tag Out)
11 Prosedur Inspeksi Tempat Kerja
12 Prosedur Pemeliharaan Kesehatan
13 Prosedur Pelaporan P2K3
14 Prosedur Investigasi Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja
15 Prosedur Kesiapsiagaan, Penangganan dan Pemulihan Keadaan Darurat
16 Prosedur Pengenalan K3 untuk Pengawai Baru, Tamu dan Mitra Kerja
17 Prosedur Pelatihan Peningkatan Kepedulian dan Kompetensi K3
18 Prosedur Pengendalian Dokumen
19 Prosedur Pengendalian Rekaman
20 Prosedur Audit Internal
21 Prosedur Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
22 Prosedur Rapat P2K3 dan Tinjauan Manajemen

Apr-23 23 Prosedur Penyerahan/Pengemasan Produk Yang Aman 41


Penyebab dan Akibat Kecelakaan

• Kecelakaan adalah Akibat

LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB INSIDEN KERUGIAN


KONTROL DASAR LANGSUNG (Kontak)

PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN> KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR DENGAN ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ENERGI KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KETIDAK BAHAN/ ZAT
DIHARAPKAN
KEPATUHAN
PELAKSANAAN

Audit SMK3 Inspeksi K3

42
MODEL SMK3

Peninjauan dan Penetapan


Peningkatan Kebijakan
Kinerja SMK3 K3

Pengukuran
Perencanaan
dan Evaluasi
K3
Kinerja K3

Audit SMK3

Pelaksanaan
Rencana K3
43
AUDIT SMK3
• Audit SMK3
Pemeriksaan secara sistematis dan
independen terhadap pemenuhan kriteria
yang telah ditetapkan untuk mengukur
suatu hasil kegiatan yang telah
direncanakan dan dilaksanakan dalam
penerapan SMK3 di perusahaan

44
Skema Audit

PP 50/2012 Lampiran I
Pedoman Penerapan SMK3

Kebijakan K3
Dokumen SMK3 Kriteria Audit SMK3
Program K3
1. PP50/2012 Lampiran II
Pedoman Penilaian
Penerapan SMK3 Penerapan SMK3 Sesuai
(166 Kriteria)
2. Peraturan Perundangan
Rekaman/Arsip & Persyaratan K3 Tidak Sesuai
3. Kebijakan K3
Pelaksanaan di Lapangan 4. Prosedur/IK

45
Istilah dan Definisi

Audit : Proses yang sistematik, independen dan


terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan
melakukan evaluasi secara objektif untuk menentukan
kesesuaiannya terhadap kriteria audit.

Kriteria Audit : Kebijakan,


persyaratan atau prosedur yang
dijadikan sebagai referensi
Temuan Audit : Hasil evaluasi terhadap
bukti audit yang terkumpul dan
dibandingkan terhadap kriteria audit.

Kesimpulan Audit : Hasil dari suatu


audit yang disampaikan oleh tim audit
setelah mempertimbangkan tujuan
audit dan seluruh temuan audit.
46
Istilah dan Definisi

Program Audit: satu atau lebih audit yang


direncanakan dalam jangka waktu tertentu dan
untuk tujuan tertentu

Rencana Audit : Uraian mengenai aktifitas


dan pengaturan pelaksanaan audit

Lingkup Audit: jangkauan dan batas


pelaksanaan audit.
Bukti audit: Rekaman, pernyataan, fakta atau informasi lain
yang relevan dengan kriteria audit dan dapat diverifikasi

Kompetensi: kemampuan seseorang yang


ditunjukkan melalui pengetahuan dan ketrampilan
untuk mencapai hasil yang diharapkan

47
Istilah dan Definisi

Klien Audit: organisasi atau orang yang


memerintahkan pelaksanaan audit

Auditee: organisasi yang di audit

Auditor: orang yang memiliki kompetensi untuk


mengaudit

Tim audit: Satu auditor atau lebih yang melaksanakan audit yang
bila dibutuhkan dapat didukung oleh tenaga ahli.

Tenaga Ahli: Orang yang memberikan pengetahuan


atau keahlian khusus kepada tim audit

48
PRINSIP AUDIT

Prinsip yang berhubungan dengan auditor:


✓ Integritas :
• Jujur, rajin dan bertanggung jawab dalam melakukan audit
• observe & comply dengan legal requirements
• Kompeten, adil/ tidak memihak/ tidak berprasangka
• Peka terhadap hal-hal yang dapat mempengaruhi proses audit

✓ Pengungkapan secara objektif (fair):


Temuan audit, kesimpulan audit dan laporan audit
harus menggambarkan kegiatan yang diaudit secara
jujur dan akurat.

✓ Profesional: (kesungguhan & ketepatan penilaian audit)


Kegiatan yang dilaksanakan auditor harus sesuai dengan tugas yang
dibebankan kepada mereka oleh klien audit dan pihak terkait lainnya.
49
PRINSIP AUDIT

✓ Independen:
Auditor harus tidak terkait dengan
aktifitas yang diaudit dan bebas dari
prasangka dan konflik kepentingan

✓ Kerahasiaan -keamanan informasi


Penggunaan dan perlindungan informasi
Penanganan untuk kerahasiaan informasi

✓ Pendekatan berdasarkan Bukti:


Bukti audit dapat diverifikasi .
Pengambilan sampel yang sesuai sangat terkait dengan
kepercayaan terhadap kesimpulan audit.

50
Kegiatan Audit

Audit Preparation On Site Audit Post Audit

Initiating the audit Opening Meeting Preparing, approving and


• appointing audit team leader distributing audit report
• defining audit objectives,
scope & criteria
• Selecting audit team Auditing Process
• Initial contact with auditee • document review while Completing the audit
• determining the feasibility of conducting the audit • retaining document
the audit • Communicating during audit • finalizing audit
• Assigning roles &
responsibilities of guides &
observers
Preparing audit activities • collecting & verifying
Conducting audit follow up
• preparing document review information
• preparing audit plan • Generating audit findings
• assigning work to the audit
team
• preparing work documents
Preparing audit conclusion

Closing Meeting

51
Persiapan Audit
• Penugasan Tim audit : Ketua & Anggota
Penugasan Tim Audit harus mempertimbangkan:

©Independensi auditor

© Kompetensi auditor
© Keefektifan penggunaan sumber
daya, termasuk pembagian tugas auditor, auditor
in-training dan technical expert.

• Membuat audit plan atau jadwal audit


▪ Waktu : hari, tanggal, pukul
▪ Auditi : bagian atau fungsi yang diaudit
▪ Auditor : nama auditor yang mengaudit

52
Persiapan Audit
Menyiapkan dokumen kerja

Dokumen kerja harus disiapkan oleh tim audit sebagai referensi dan catatan
selama audit yang mencakup:
© Checklist dan Audit Plan
© Form untuk pencatatan hasil audit (NCR Form)

Manfaat checklist
▪ Mengelola waktu audit
▪ Mengontrol lingkup audit sesuai rencana
▪ Panduan mengaudit
▪ Rekaman yang digunakan sebagai acuan pembuatan laporan
audit

53
Daftar Periksa

Format Daftar Periksa (Checklist)

© Proses yang akan di audit

© Dokumen yang relevan (identifikasi judul dan nomor)

© Form atau record

© Kriteria temuan audit (minor, major, observation)

54
Keuntungan Checklist

◐ Fokus terhadap bidang yang diaudit


◐ Prioritas terhadap area / proses kritikal
◐ Acuan dalam melaksanakan audit (memory)
◐ Sarana informasi pada auditor
◐ Meminimasi audit berulang (redundance)

◐ Menghemat waktu & usaha


◐ Referensi dalam membuat laporan audit

55
PELAKSANAAN ON-SITE Audit

Opening Meeting
✓ Memperkenalkan tim
✓ Tujuan, lingkup dan kriteria audit
✓ Jadwal audit
✓ Metode dan prosedur audit
✓ Rantai komunikasi formal
✓ Sumber daya dan fasilitas yang dibutuhkan
✓ Kerahasiaan
✓ Alat keselamatan kerja yang relevan untuk tim audit
✓ Pemandu
✓ Tingkatan non-confomances

56
PELAKSANAAN ON-SITE Audit

SUMBER
INFORMASI

PENGUMPULAN

Informasi
VERIFIKASI
Metode mengumpulkan informasi
Bukti Audit ✓ Wawancara 5W + 1H + 1S
EVALUASI THD ✓ Observasi Kegiatan
KRITERIA
✓ Pemeriksaan Dokumen
Temuan Audit
KESIMPULAN
AUDIT

57
PELAKSANAAN ON-SITE Audit

Sumber-sumber informasi
✓ Wawancara dengan karyawan
✓ Pengamatan kegiatan dan kondisi lingkungan
✓ Dokumentasi
✓ Rekaman hasil inspeksi, hasil pengukuran, risalah rapat, laporan audit
✓ Rangkuman data, analisis dan indikator kerja
✓ Database, website, sumber lainnya

58
Dokumen yang perlu
ditinjau:
➢ Manual
➢ Procedure
➢ Instuksi Kerja
➢ External Document, termasuk persyaratan pelanggan, peraturan perundang-undangan
terkait
➢ Notulen rapat dan Laporan P2K3
➢ Laporan audit sebelumnya
➢ Kemajuan program K3
➢ TNA dan pelaksanaan pelatihan K3
➢ Hasil inspeksi dan pemeliharaan alat
➢ Hasil medical check up

59
PELAKSANAAN ON-SITE Audit

Gaya Bertanya
Open Question
– Pertanyaan bersifat umum
– Jawaban bukan “YA” atau “TIDAK”

Extended Question
– Pertanyan timbul dari pertanyaan
auditee
Closed Question
– Mengkonfirmasi jawaban auditee
– Memastikan tidak terjadi kesalahpahaman antara
auditor dan auditi

60
PELAKSANAAN ON-SITE Audit

TIPS OBSERVASI
Lakukan observasi pada aktifitas kunci atau yang bersifat kritis
Berikan perhatian pada kondisi khusus, misal: kerusakan sarana
prasarana, materi training yang tidak lengkap, lingkungan kerja
yang tidak terawat, dll.
Siapkan apa saja yang akan di lihat di lapangan, misal: pencetakan
sertifikat, riwayat pemeliharaan sarana, dll
Lakukan pada jam kerja
Minta petugas untuk memperagakan pekerjaannya
Siapkan catatan

61
PELAKSANAAN ON-SITE Audit

Audit TRAIL
✓ Trace Forward
Penelusuran dari input ke output untuk
mengetahui bagaimana output dihasilkan,
misalnya: menelusuri proses penyediaan tenaga kerja mulai dari
konfirmasi job order, rekrutmen, penempatan, dan sebagaianya.

✓ Trace Backward
Penelusuran dari output ke unput untuk mengetahui bagaimana
output terjadi dari input yang ada
misalnya: menelusuri customer complaint mulai dari proses pengiriman,
inspeksi akhir, produksi, penerimaan raw material, dsb

✓ Combination

62
PELAKSANAAN ON-SITE Audit

Trace upward
Audit MAP
Manajer

Supervisor Trace downward

Proses Proses Proses Proses


1 2 3 4

Operator

Trace forward
Trace backward

63
PELAKSANAAN ON-SITE Audit

Bukti Objectif (Objective evidence)

❖ Hasil wawancara
❖ Observasi terhadap aktifitas dan lingkungan atau kondisi kerja
disekitarnya
❖ Dokumen (contoh: kebijakan, sasaran, rencana, prosedur,
instruksi, spesifikasi, gambar, kontrak, order, dll).
❖ Ringkasan data, analisa, ukuran dan indikator kinerja
❖ Bukti dasar sampling yang terkait
❖ Laporan dari customer feedback, laporan eksternal, peringkat
rekanan.

64
PELAKSANAAN ON-SITE Audit
Temuan Audit
Conformity
Mencatat hasil audit
✓ Tanggal audit
✓ Area/Department yang di audit
✓ Nomor referensi dokumen Non Conformity
✓ Kriteria yang terkait
✓ Uraian proses yang diaudit
✓Judul dan dokumen yang diaudit

Observasi

65
PELAKSANAAN ON-SITE Audit

Temuan Audit

Non Conformity :
Ketidaksesuaian terhadap standard
atau Peraturan terhadap sistem yang telah
ditetapkan, misalnya: kebijakan K3, tujuan/sasaran
K3, manual K3, prosedur, IK, dan lainnya.

Observasi : bukan kategori


NC, merupakan saran perbaikan yang
direkomendasikan auditor berdasarkan
pengalamannya

66
PELAKSANAAN ON-SITE Audit

Melaporkan Non-Conformity

P Problem L Location O Objective Evidence R Reference


EXAMPLE:

No evidence for SMK3 Internal Audit implementation


P O
L in PT. XYZ

R as required by procedure EP-XYZ-


001

67
KATEGORI TEMUAN
MENURUT PP50/2012
▪ Kategori Kritikal
Temuan yang mengakibatkan fatality/kematian

▪ Kategori Mayor
a) tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan
b) tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3; dan
c) terdapat temuan minor untuk satu kriteria audit di beberapa
lokasi

▪ Kategori Minor
Ketidakkonsitenan dalam pemenuhan persyaratan
peraturan perundang-undangan, standar, pedoman
dan acuan lainnya

Apr-23 68
PELAKSANAAN ON-SITE Audit

Kesimpulan Audit

Tingkat kesesuaian

Efektifitas penerapan dan


pemeliharaan Sistem
Manajemen K3

Kemampuan untuk terus


melaksanakan tindakan perbaikan

69
PELAKSANAAN ON-SITE
Audit
CLOSING MEETING
Temuan audit dan kesimpulan audit
Waktu untuk menyerahkan rencana tindakan
koreksi
Dihadiri oleh auditee dan klien audit
Hambatan-hambatan yang ditemui selama audit
Membicarakan setiap perbedaan pendapat mengenai temuan
audit/kesimpulan audit yang harus diselesaikan
Rekomendasi perbaikan
Identifikasi prioritas (ranking) untuk tindak lanjut
(mengkategorikan ketidaksesuaian jika diperlukan,
misalnya : major, minor, observasi)

70
LAMPIRAN II PP 50 TAHUN 2012
PEDOMAN PENILAIN PENERAPAN SMK3
1 Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen

2 Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3

3 Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak

4 Pengendalian Dokumen

5 Pembelian dan Pengendalian Produk

6 Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3

7 Standar Pemantauan

8 Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan

9 Pengelolaan Material dan Perpindahannya

10 Pengumpulan dan Penggunaan Data

11 Pemeriksaan SMK3 71
1. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen
1. Kebijakan K3
▪ Kebijakan K3 telah ditandatangani
▪ Melalui proses konsultasi dengan wakil tenaga kerja
▪ Komunikasikan ke seluruh tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan
▪ Kebijakan khusus
▪ Ditinjau berkala
2. Tanggung Jawab & Wewenang Untuk Bertindak
▪ Tanggung jawab dan wewenang telah ditetapkan
▪ Penanggungjawab K3: petugas P3K, Pemadam, Dokter, AK3U
▪ Penanggungjawab kinerja K3 dan pelaksanan SMK3
▪ Saran saran dari para ahli K3
▪ Kinerja K3 dalam laporan tahunan
3. Tinjauan Ulang & Evaluasi
▪ Tinjauan penerapan SMK3
▪ Perencanaan tindakan manajemen

4. Keterlibatan dan konsultansi dengan Tenaga Kerja


▪ P2K3 yang disahkan
▪ Rapat bulanan P2K3

72
2. Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3
1. Rencana Strategi K3
▪ Prosedur identifikasi bahaya
▪ Hasil identifikasi bahaya, penilaian risiko
▪ Program dan sasaran K3 dan dasar pertimbangan membuatnya
▪ Penyedian sumber daya

2. Manual SMK3
▪ Manual SMK3
▪ Mudah didapat

3. Peraturan Perundangan dan Persyaratan lain


dibidang K3
▪ Prosedur identifikasi peraturan
▪ Menyebarkan informasi peraturan dan persyaratan K3
▪ Menjadikan acuan dalam prosedur atau instruksi kerja

4. Informasi K3
▪ Penyebaran informasi K3

73
3. Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak

1. Pengendalian Perancangan
▪ Pengedalian ririsko K3 sejak tahap perancangan
▪ Petugas yang menyetujui rancangan

2. Peninjauan kontrak
▪ Pengendalian risiko K3 saat pengadaan barang dan jasa

▪ Subkontraktor dapat memenuhi persyaratan K3 (CSMS)

74
4. Pengendalian Dokumen
1. Persetujuan, Pengeluaran, dan Pengendalian
Dokumen

▪ Prosedur pengendalian dokumen: persetujuan, tanggal terbit & revisi


▪ Dokumen terkendali dan kadaluarsa

2. Perubahan dan Modifikasi Dokumen

▪ Cara menyetujui perubahan


▪ Alasan terjadinya revisi
▪ Daftar dan status dokumen

75
5. Pembelian dan Pengendalian Produk
1. Spesifikasi Pembelian Barang dan Jasa
▪ Prosedur pembelian barang dan jasa
▪ Spesifikasi memperhatikan K3 dalam membeli barang dan jasa
▪ Kebutuhan pelatihan atau APD
▪ Persyaratan K3 dalam seleksi

2. Sistem Verifikasi Barang dan Jasa Yang Telah Dibeli


▪ Periksa sesuai speksifikasi

3. Pengendalian Barang dan Jasa Yang Dipasok


Pelanggan
▪ Identifikasi bahaya dan nilai risiko dari barang/jasa sebelum digunakan

4. Kemampuan Telusur Produk


▪ Produk mudah ditelusur, nomor batch

76
6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
1. Sistem Kerja
▪ Hasil identifikasi bahaya dan bentuk pengedaliannya
▪ Peraturan dan persyaratan K3 yang diacu
▪ Izin kerja
▪ Alat pelindung diri dipelihara dan sesuai standar
▪ Evaluasi pengendalian risiko

2. Pengawasan
▪ Pengawasan untuk pekerjaan berisiko tinggi
▪ Ikut dalam penyelidikan kecelakaan dan PAK
▪ Ikut dalam proses konsultasi

3. Seleksi dan Penempatan Personil


▪ Persyaratan penempatan
▪ Penugasan berdasarkan kemampuan

77
6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
4. Area Terbatas
▪ Area izin masuk
▪ Fasilitas sesuai standar
▪ Pemasangan rambu-rambu K3
5. Pemeliharaan, Perbaikan, dan Perubahan Sarana Produksi
▪ Jadwal pemeriksaan dan pemeliharaan alat produksi: boiler, crane, forklift
▪ Arsip perubahan sarana
▪ Sertifikat peralatan
▪ Petugas yang kompeten
▪ Penandaan alat yang rusak
▪ Lock Out Tag Out
▪ Penangggungjawab alat sudah aman digunakan
6. Pelayanan
▪ Memenuhi persyaratan K3 dari klien

78
6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
7. Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat
▪ Potensi keadaan darurat
▪ Alat dan sarana penangganan: dipelihara, diperiksa, penempatan
▪ Tim tanggap darurat terlatih
▪ Simulasi keadaan darurat

8. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


▪ Alat dan petugas P3K

9. Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat


▪ Cara pemulihan kondisi tenaga kerja dan sarana yang rusak setelah
kejadian

79
7. Standar Pemantauan
1. Pemeriksaan Bahaya
▪ Inspeksi tempat kerja , daftar periksa dan jadwalnya
▪ Masukkan dari hasil pemeriksaan
▪ Tindakan perbaikan
2. Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja
▪ Hasil pengukuran kebisingan, zat kimia, kualitas udara ruangan
▪ Faktor fisika, kimia, biologi, ergonomi dan psikologi
▪ Pertugas yang memantau
3. Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan
Pengujian
▪ Kalibrasi alat
▪ Petugas yang mengkalibrasi
4. Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja
▪ MCU
▪ Pelayanan kesehatan

80
8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan

1. Pelaporan Bahaya
▪ Pelaporan bahaya K3
2. Pelaporan Kecelakaan
▪ Kecelakaan/PAK di laporkan
3. Pemeriksaan dan pengkajian Kecelakaan
▪ Personil yang memeriksa dan pengkajian kecelakaan
▪ Sebab akibat serta rekomendasi
▪ Pelaksanaan tindakan perbaikan
4. Penanganan Masalah

81
9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya

1. Penanganan Secara Manual dan Mekanis


▪ Identifikasi potensi bahaya dari pengelolaan material & perpindahan
▪ Penangganan risikonya
▪ Upaya mencegah kerusahan, kebocoran, tumpahan bahan

2. Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan


Pembuangan
▪ Prosedur penyimpanan & perpindahan
▪ Pengedalian bahan yang rusak atau kadaluarsa

3. Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB)


▪ Prosedur penyimpanan BKB
▪ MSDS material safety data sheet
▪ Pemberian label, rambu peringatan
▪ Petugas telah dapat pelatihan

82
10. Pengumpulan dan Penggunaan Data
1. Catatan K3
▪ Prosedur pengedalian rekaman
▪ Peraturan perundangan, standar di tempat yang mudah
didapat
▪ Kerahasian
▪ Arsip kompensasi kecelakaan atau rehabilitas
kesehatan
2. Data dan Laporan K3
▪ Analisis data
▪ Laporan kinerja K3 disebarkan

83
11. Pemeriksaan SMK3
• Audit Internal SMK3
▪ Jadwal audit internal

▪ Auditor kompeten

▪ Laporan audit

84
12. Pengembangan Ketrampilan dan
Kemampuan
1. Strategi Pelatihan
❑ TNA, rencana pelatihan, bukti pelatihan, progam pelatihan ditinjau

2. Pelatihan Bagi Manajemen dan Penyelia


❑ Manajemen eksekutif dan penyelia yang ikut pelatihan K3

3. Pelatihan Bagi Tenaga Kerja


❑ Pelatihan kepedulian K3 untuk seluruh tenaga kerja
❑ Pelatihan penyegaran

4. Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan Untuk


Pengunjung dan Kontraktor
❑ Taklimat K3 atau safety induction

5. Pelatihan Keahlian Khusus


❑ Pelatihan yang berlisensi : SIO, dokter hiperkes

85
PERHITUNGAN TINGKAT PENCAPAIAN PENERAPAN

• Presentasi pemenuhan dihitung :


Jumlah Kriteria yang terpenuhi + kriteria yang tidak belaku X 100%
Jumlah kriteria yang harus dipenuhi

Jumlah Kriteria yang harus dipenuhi


Tingkat Awal : 64 Kriteria
Tingkat Transisi : 122 Kriteria
Tingkat Lanjutan : 166 Kriteria

• Tidak Berlaku (Not Applicable/NA) adalah kriteria yang tidak dapat diterapkan karena memang
dalam lingkup SMK3 yang diterapkan tidak bisa menerapkan kriteria tersebut.

• Pemenuhan Kriteria

% Pencapaian Pemenuhan Tingkat Pencapaian Penerapan


85% - 100% Memuaskan
60% - 84% Baik
0% - 59% Kurang

86
PERMINTAAN TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN

Prosedur / Proses /Lokasi :


LAPORAN KETIDAK SESUAIAN
No. LKS : Tanggal :
(LKS) URAIAN KETIDAKSESUAIAN
(Diisi oleh Auditor) MAJOR / MINOR / OBSERVASI *)

Auditor

Refrensi & No. Kriteria yang Tidaksesuai :

Nama & Ttd Auditor / Tgl : Nama & Ttd Auditee / Tgl :

HASIL PENYELIDIKAN AKAR PENYEBAB MASALAH


(Diisi oleh Auditi/Penanggungjawab proses)

Auditi RENCANA TINDAKAN PERBAIKAN / PENCEGAHAN


(Diisi oleh Auditi/Penanggungjawab proses)

Target Tanggal Penyelesaian: Nama & TTd Penanggungjawab - Bagian :

VERIFIKASI TINDAKAN PERBAIKAN


(Diisi oleh Auditor atau Personil yang melakukan Verifikasi Tindakan Perbaikan)

Auditor/ o Sesuai (Closed) Catatan:

Verifikator o Tidak Sesuai (Open)


Tanggal Verifikasi / Closing : Nama & Ttd Auditor /Verifikator:

*) Coret yang tidak perlu


87
Discussion Sessions.
HEAD OFFICE:
Centennial Tower Lt. 29, Kav. 24-25, Unit D-E
Jl. Jendral Gatot Subroto No. 27
Jakarta Selatan 12950

0812 2926 9091 | IG @nagantraining

April 16, 2023 File Nagan Training 2021 149

Anda mungkin juga menyukai