Anda di halaman 1dari 20

PEMERIKSAAN DENYUT JANTUNG JANIN

No. Dokumen :
SOP 123/SOP/7.6.1.1/UKP/2021
No. Revisi : 00
TanggalTerbit : 31 Januari
2021
Halaman :½
PUSKESMAS EMSTHIWATY T.
HIOLA, S.ST
TILANGO NIP. 19670827
198803 2 009
1. Pengertian Pemeriksaan denyut jantung janin untuk mengetahui
perkembangan janin
2. Tujuan Sebagai acuan untuk mengetahui kesehatan ibu dan
perkembangan janin khususnya denyut jantung janin dalam
rahim
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tilango Nomor.001/ SK / UKP / I
/2021 tentang kebijakan pelayanan klinis.
4. Referensi Sarwono Prawiroharjo, 2002, Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, Jakarta PT
Bina Pustaka.
5. Sasaran Ibu hamil dengan usia kehamilan 16 minggu / 4 bulan yang
datang ke unit palayanan KIA dan Rumah Bersalin.
Prosedur
1. Beritahu ibu tujuan dan tindakan yang akan beritahukan
2. Bila ibu setuju tanda tangan informed consent
3. Berikan ibu hamil dengan posisi terlentang
4. Beri jelly pada Doppler/lineac yang akan digunakan
5. Tempelkan Doppler pada perut ibu hamil didaerah
punggung janin.
6. Hitung detak jantung janin.
6. Prosedur 7. Dengar detak jantung janin selama 1 menit, normal detak
jantung janin 120-140/menit
8. Beri penjelasan pada pasien hasil pemeriksaan detak
jantung janin
9. Jika pada pemeriksaan detak jantung janin, tidak
terdengar ataupun tidak ada pergerakan bayi, maka
paisen diberi penjelasan dan pasien dirujuk ke RS.
10. Pasien dipersilahkan bangun
7. Diagram Alur -
8. Unit Terkait Loket, poli KIA, Polindes
9. Rekam Historis No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Perubahan Diberlakukan
PELAYANAN PEMERIKSAAN ANC
No. Dokumen :
SOP 109/SOP/7.6.1.1/UKP/2021
No. Revisi : 00
TanggalTerbit : 31 Januari
2021
Halaman :½
PUSKESMAS EMSTHIWATY T.
HIOLA, S.ST
TILANGO NIP. 19670827
198803 2 009
1. Pengertian Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan (Dokter dan
atau Bidan) terhadap ibu hamil untuk menjaga kehamilannya
minimal $x selama kehamilan
2. Tujuan - Sebagai acuan kerja bagi dokter dan atau Bidan dalam
memberikan pelayanan ANC di klinik KIA/KB, posyandu,
polindes.
- Untuk memantau kesehatan ibu dan bayi selama kehamilan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tilango Nomor.001/ SK / UKP / I
/2021 tentang kebijakan pelayanan klinis.
4. Referensi Departemen Kesehatan RI (2003) Pedoman Pelayanan
Antenatal Di Tingkat Pelayanan Dasar, depkes RI Jakarta
5. Sasaran Semua Ibu Hamil
Petugas menerima kunjungan ibu hamil di Ruang KIA setelah
6. Prosedur
mendaftar di loket pendaftaran.
 Petugas melakukan Anamnesa :
a. Menanyakan Identitas.
b. Menanyakan riwayat kehamilan yang sekarang dan
yang lalu.
c. Menanyakan riwayat menstruasi.
d. Menanyakan riwayat persalinan yang lalu dan
pemakaian alat kontrasepsi.
e. Menanyakan riwayat penyakit yang diderita dan riwayat
penyakit keluarga.
f. Menanyakan keluhan pasien.
g. Mempersilahkan Ibu hamil ke Laboratorium untuk
periksa Hb dan golongan darah (untuk Bumil dengan
K1), pemeriksaan Hb diulang pada umur kehamilan
trimester III, serta pemeriksaan laboratorium lainnya
(seperti protein urin, reduksi urin) atas indikasi.
 Imformed Consent
 Petugas melakukan pemeriksaan :
a) Tinggi Badan, Berat Badan, LILA, Tekanan Darah.
b) Petugas melakukan inspeksi kepada pasien
c) Pemeriksaan TFU, posisi janin, presentasi janin.
d) Pemeriksaan DJJ.
 Petugas memberikan Imunisasi TT sambil
memberitahukan ulang TT2 yang akan datang.
 Petugas memberikan penyuluhan (gizi bumil, Hygiene
perorangan, perawatan payudara selama kehamilan,
pentingnya periksakan kehamilan secara rutin sesuai umur
kehamilan), pesan supaya pada saatnya nanti melahirkan
di tenaga kesehatan.
 Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada status ibu,
Buku KIA, Kohort Hamil.
 Petugas menulis resep (Kalsium Laktat, Fe, Vitamin C).
 Petugas mendeteksi resiko tinggi kehamilan bila ada di
rujuk ke RSU / dokter spesialis serta melakukan kunjungan
rumah pasien (perkesmas).
 Petugas merujuk ke Ruang Apotik
 Petugas merujuk ke ruang laboratorium untuk pemeriksaan
golongan darah, HB, Hepatitis, HIV/AIDS.
 Petugas mencatat semua hasil pemeriksaan ke Kartu Ibu,
buku KIA, dilanjutkan ke kohort.
7. Diagram Alur -

8. Unit Terkait Loket, poli KIA, Poli gigi, Poli Gizi, Apotik, Poli Imunisasi, Poli
Laboratorium
9. Rekam Historis No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Perubahan Diberlakukan

PEMBERIAN KB PIL
No. Dokumen :
SOP 144/SOP/7.6.1.1/UKP/2021
No. Revisi : 00
TanggalTerbit : 31 Januari
2021
Halaman : 1/3
PUSKESMAS TILANGO EMSTHIWATY T.
HIOLA, S.ST
NIP. 19670827
198803 2 009
1. Pengertian Pil KB adalah pil yang berisih hormone estrogen dan
hormone progesterone yang dimakan dan diminum
oleh wanita secara teratur untuk mencegah
kehamilan. Kedua hormone ini mempunyai peranan
penting yang mempengaruhi ; Proses ovulasi, Nidasi
(implantasi), menstruasi, lendir serviks.
2. Tujuan Sebagai acuan dokter dan bidan dalam pemberian
KB pil
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tilango Nomor.001/ SK / UKP
/ I /2021 tentang kebijakan pelayanan klinis.
4. Referensi - Sarwono 2007 Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka
- Hartono H, (2003), Faktor - Faktor Metode
Kontrasepsi, Pustaka Sinar Harapan Jakarta
5. Sasaran Akseptor KB pil
Konseling awal
6. Prosedur
1. Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan diri
anda serta tanyakan tujuan dan kedatangannya.
2. Berikan informasi umum tentang keluarga
berencana
3. Berikan informasi tentang jenis kontrasepsi yang
tersedia dan keuntungan dari masing-masing jenis
kontrasepsi, termasuk perbedaan antara kontap
dan metode reversible.
4. Tunjukkan dimana dan alkon tersebut digunakan.
5. Jelaskan bagaimana cara kerja alkon
6. Jelaskan kemungkinan efek samping dan masalah
kesehatan lain yang mungkin dialami oleh klien
7. Jelaskan apa yang bisa diperoleh dari
kunjungannya
8. Berikan jaminan akan kerahasiaan yang
diperlukan pasien
Prosedur kerja
1. Petugas menerima ibu atauakseptor KB dari loket
pendaftaran atau poli KB
2. Petugas mempersiapkan alat dan bahan medis
yang diperlukan
3. Mempersiapkan akseptor
4. Petugas mencuci tangan dengan sabun antiseptik
dan bilas dengan air mengalir dan keringkan
5. Petugas melakukan anamnesa
Melengkapi identitas pasien
Menanyakan jumlah anak
Menanyakan menstruasi terakhir
Menanyakan riwayat pemakaian kontrasepsi
Menanyakan riwayat penyakit yang di derita dan
riwayat penyakit keluarga
6. Petugas melakukan pengisian status sesuai
dengan hasil anamnesa
7. Petugas melakukan pemeriksaan:
a. Pemeriksaan umum
 Keadaan akseptor
 Mengukur berat badan
 Tanda vital : tekanan darah, nadi, respirasi,
dan suhu
b. Petugas mempersiapkan pil KB
c. Petugas memberikan pil KB
d. Petugas memberikan penyuluhan
 Efek samping dari pil KB
 Kontrol bila ada keluhan
 Kunjungan ulang harus tepat waktu sesuai
waktu yang ditentukan
 Personal hygiene
e. Petugas menyerahkan kartu KB yang sudah di
isi pada akseptor
f. Petugas mencatat hasil pelayanan di register
KB
g. Petugas mendeteksi bila ada kelainan dan
dirujuk ke dokter spesialis di RS
h. Petugas melakukan rujukan ke poli umum atau
laboratorium apabila ada indikasi
i. Melakukan evaluasi tindakan
j. Memberitahu pasien bahwa tindakan sudah
selesai
k. Membereskan alat-alat
l. Mencuci tangan
m. Mencatat kegiatandalam lembar catatan
7. Diagram Alur -

8. Unit Terkait Loket, poli KIA/KB, Poskesdes, Polindes


9. Rekam Historis Perubahan No. Yang Isi Perubahan Tgl. Mulai
dirubah Diberlakukan

KB KONDOM
No. Dokumen :
SOP 123/SOP/7.6.1.1/UKP/2021
No. Revisi : 00
TanggalTerbit : 31 Januari
2021
Halaman : 1/2
PUSKESMAS EMSTHIWATY T.
HIOLA, S.ST
TILANGO NIP. 19670827
198803 2 009
1. Pengertian Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang terbuat dari
lateks/karet, berbentuk tabung tidak tembus cairan dimana
salah satu ujungnya tertutup rapat dan dilengkapi kantung
untuk menampung sperma.
2. Tujuan Sebagai acuan bidan dan dokter dalam memberikan
pelayanan KB kondom
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tilango Nomor.001/ SK / UKP / I
/2021 tentang kebijakan pelayanan klinis.
4. Referensi - Sarwono , 2007. Ilmu Kebidanan, Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka
- Hartono H, 2003. Faktor-Faktor Metode Kontrasepsi,
Pustaka Sinar Harapan Jakarta.
5. Sasaran Akseptor KB kondom
Prosedur
1. Perkenalkan diri dengan sospan. Konseling pasien
2. Tunjukkan alat kontrasepsi kondom
3. Health education
- Keuntungan dan kerugian
6. Prosedur - Efek samping
- Cara pemakaian kondom
- Kapan pasien harus kembali ke petugas
kesehatan
4. Mencatat dalam kartu akseptor dan buku register KB
5. Diagram Alur -

6. Unit Terkait Loket, poli KIA, Polindes, Poskesdes

PELAYANAN KB SUNTIK
No. Dokumen :
SOP 123/SOP/7.6.1.1/UKP/2021
No. Revisi : 00
TanggalTerbit : 31 Januari
2021
Halaman : 1/2
PUSKESMAS EMSTHIWATY T.
HIOLA, S.ST
TILANGO NIP. 19670827
198803 2 009
1. Pengertian Melakukan pelayanan KB suntik pada ibu untuk member jarak
kehamilan pada anak
2. Tujuan Sebagai acuan bidan dan dokter dalam memberikan
pelayanan KB suntik kepada akseptor KB
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tilango Nomor.001/ SK / UKP / I
/2021 tentang kebijakan pelayanan klinis.
4. Referensi - Sarwono , 2007. Ilmu Kebidanan, Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka
- Hartono H, 2003. Faktor-Faktor Metode Kontrasepsi,
Pustaka Sinar Harapan Jakarta.
5. Sasaran Akseptor KB suntik
Prosedur
6. Prosedur
1. Petugas menerima akseptor dari loket pendaftaran
2. Petugas melakukan anamnesa kepada akseptor tentang:
Identitas akseptor, jumlah anak, menstruasi terakhir
Riwayat penyakit( tumor, jantung, DM, dll)
Pengisian informant consent
3. Petugas melakukan pengisian status sesuai dengan hasil
anamnesa
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik:
- Mengukur tekanan darah
Bila tekanan darah normal, suntik Kb diberikan
Bila tekanan darah lebih dari 150 mmHg pasien
dianjurkan ganti kontrasepsi non hormonal
- Mengukur berat badan
- Melakukan pemeriksaan khusus:
Mata: warna sclera?
Payudara: ada benjolan?
Leher: kalaianan tyroid?
Perut: pembesaran uterus/ benjolan?
Ekstermitas: varises?
5. Petugas melakukan konseling/ penyuluhan tentang efek
samping dan jadwal kunjungan kembali
6. Petugas menyiapkan alat dan obat suntik KB
7. Petugas melakukaan aspirasi obat suntik KB ke dalam
spuit disposable yang sesuai
8. Petugas melakukan anti septic dengan kapas alcohol pada
lokasi penyuntikkan
9. Petugas melakukan penyuntikkan secara intramuscular,
kemudian aspirasi untuk memastikan ujung jarum spuit
tidak masuk ke dalam pembuluh darah, lanjut
menyemprotkan obat suntik KB sesuai dosis dan
mencabut jarrum spuit dari tempat suntikkan.
10. Petugas melakukan anti septik kembali pada luka bekas
suntikkan
11. Petugas membuang spuit bekas ke tempat sampah medis
yang tersedia
12. Petugas menyerahkan kartu KB yang telah di isi kepada
akseptor, petugas melakukan pencatatan hasil pelayanan
di k-1 dan register KB
7. Diagram Alur -

8. Unit Terkait Loket, poli KIA/KB, Polindes, Poskesdes


9. Rekam Historis No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Perubahan Diberlakukan

PEMASANGAN KB IMPLANT
No. Dokumen :
SOP 144/SOP/7.6.1.1/UKP/2021
No. Revisi : 00
TanggalTerbit : 31 Januari
2021
Halaman : 1/3
PUSKESMAS TILANGO EMSTHIWATY T.
HIOLA, S.ST
NIP. 19670827
198803 2 009
1. Pengertian Pemasangan alat kontrasepsi yang berbentuk 2
kapsul berisi levonargestrel, dimasukkan dibawah
kulit lengan atas bagian bawah
2. Tujuan Sebagai acuan dokter dan bidan dalam
melaksanakan pemasangan alat kontrasepsi implant
untuk mencegah terjadinya kehamilan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tilango Nomor.001/ SK / UKP
/ I /2021 tentang kebijakan pelayanan klinis.
4. Referensi - Sarwono 2007 Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka
- Hartono H, (2003), Faktor - Faktor Metode
Kontrasepsi, Pustaka Sinar Harapan Jakarta
5. Sasaran Akseptor KB implant
Persiapan awal
6. Prosedur
Dilakukan pada ibu usia subur yang memenuhi syarat
dilakukan tindakan
Pelaksanaan:
1. Petugas menerima akseptor dari loket pendaftaran
2. Petugas menanyakan pada klien tujuan datang ke
KIA
3. Klien diberi penjelasan dan dianamnesa
4. Klien diminta menandatangani informed consent
5. Klien dipersilahkan cuci lengan dengan sabun
daan air
6. Petugas memakai APD
7. Petugas mempersiapkan alat-alat
8. Tentukan tempat pemasangan dengan pola yang
telah disediakan
9. Beri tanda pada tempat pemasangan dengan pola
yang telah disediakan
10. Periksa kelengkapan alat dan jumlah implant
11. Petugas cuci tangan lalu pakai sarung tangan
12. Melakukan aseptic dilokasi pemasangan
13. Memasang duk lubang steril
14. Melakukan anastesi lokal
15. Dibuat inchisi dangkal sepanjang 2-4 mm
16. Melakukan pemasangan implant
17. Luka inchisi dirapatkan, ditutup dengan tensoplast
dan kemudian diperband
18. Alat-alat dan sarung tangan dirandam dalam
larutan clorine 0,5%
19. Petugas cuci tangan dan mencatat hasil tindakan
7. Diagram Alur -

8. Unit Terkait Loket, poli KIA/KB, Poskesdes, Polindes


9. Rekam Historis Perubahan No. Yang Isi Perubahan Tgl. Mulai
dirubah Diberlakukan

PENCABUTAN KB IMPLANT
No. Dokumen :
SOP 144/SOP/7.6.1.1/UKP/2021
No. Revisi : 00
TanggalTerbit : 31 Januari
2021
Halaman : 1/3
PUSKESMAS TILANGO EMSTHIWATY T.
HIOLA, S.ST
NIP. 19670827
198803 2 009
1. Pengertian Pelepasan alat kontrasepsi yang berbentuk 2 kapsul
berisi levonargestrel, dimasukkan dibawah kulit
lengan atas bagian bawah
2. Tujuan Sebagai acuan dokter dan bidan dalam
melaksanakan pelepasan alat kontrasepsi implant
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tilango Nomor.001/ SK / UKP
/ I /2021 tentang kebijakan pelayanan klinis.
4. Referensi - Sarwono 2007 Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka
- Hartono H, (2003), Faktor - Faktor Metode
Kontrasepsi, Pustaka Sinar Harapan Jakarta
5. Sasaran Akseptor KB implant
Penatalaksanaan:
6. Prosedur
1. Klien datang ke ruang KIA
2. Petugas menanyakan pada klien tujuan datang ke
KIA
3. Menanyakan apakah sudah waktunya di aff
4. Klien diberi penjelasan dan dianamnesa
5. Beritahu ibu tindakan yang akan dilakukan
6. Bila ibu setuju lakukan informed consent
7. Klien dipersilahkan cuci lengan dengan sabun dan
air
8. Mempersiapkan alat-alat
9. Petugas mencuci tangan
10. Tentukan tempat pencabutan dengan pola yang
telah disediakan
11. Beri tanda pada tempat pemasangan /
pencabutan sesuai pola
12. Periksa kelengkapan alat dan jumlah implant
13. Petugas cuci tangan lalu pakai sarung tangan
14. Melakukan aseptic dilokasi pemasangan /
pencabutan
15. Memasang duk lubang steril
16. Melakukan anastesi lokal
17. Dibuat inchisi dangkal sepanjang 2-4 mm
18. Melakukan pencabutan implant
19. Luka inchisi dirapatkan, ditutup dengan
tensoplast dan kemudian diperband
20. Alat-alat dan sarung tangan dirandam dalam
larutan clorine 0,5%
21. Petugas cuci tangan dan mencatat hasil tindakan
7. Diagram Alur -

8. Unit Terkait Loket, poli KIA/KB, Poskesdes, Polindes


9. Rekam Historis Perubahan No. Yang Isi Perubahan Tgl. Mulai
dirubah Diberlakukan

PELAYANAN PENCABUTAN IUD


No. Dokumen :
SOP 144/SOP/7.6.1.1/UKP/2021
No. Revisi : 00
TanggalTerbit : 31 Januari
2021
Halaman : 1/3
PUSKESMAS TILANGO EMSTHIWATY T.
HIOLA, S.ST
NIP. 19670827
198803 2 009
1. Pengertian Melepas/ mengeluarkan IUD/ Spiral dengan berbagai
bentuk
2. Tujuan Sebagai acuan dokter dan bidan dalam
melaksanakan tindakan melepas IUD
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tilango Nomor.001/ SK / UKP
/ I /2021 tentang kebijakan pelayanan klinis.
4. Referensi - Sarwono 2007 Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka
- Hartono H, (2003), Faktor - Faktor Metode
Kontrasepsi, Pustaka Sinar Harapan Jakarta
5. Sasaran Akseptor KB IUD
Penatalaksanaan:
6. Prosedur
1. Klien datang ke ruang KIA
2. Petugas menanyakan pada klien tujuan datang ke
KIA
3. Menanyakan apakah sudah waktunya di aff
4. Bila terjadi kesepakatan antara bidan dan akseptor
dilakuan informed consent
5. Mempersiapkan alat-alat
6. Melakukan anamnesa umum, keluarga, media, dan
kebidanan
7. Melakukan pemeriksaan umum meliputi timbang
berat badan dan mengukut tekanan darah
8. Siapkan alat-alat yang diperlukan
9. Mempersiapkan calon peserta untuk berbaring di
bed gynaecologi dengan posisi litotomi
10. Bersihkan vagina dengan betadine
11. Melaksanakan pemeriksaan dalam untuk
menetukan keadaan dan posisi uterus
12. Pasang speculum sym
13. Mencari benabg IUD kemudia dilepas dengan
tampon tang
14. Setelah IUD berhasil terlepas, alat-alat
dibereskan
15. Pasien dirapikan kembali
16. Member penjelasan kepada peserta gejala-
gejala yang mungkin terjadi/dialami setelah AKDR
dilepas dan kapan harus control kembali
17. Mencatat data pelayanan dalam kartu dan
buku catatan register KB
7. Diagram Alur -

8. Unit Terkait Loket, poli KIA/KB, Poskesdes, Polindes


9. Rekam Historis Perubahan No. Yang Isi Perubahan Tgl. Mulai
dirubah Diberlakukan

PEMBERIAN ANASTESI LOKAL


No. Dokumen :
SOP 144/SOP/7.6.1.1/UKP/2021
No. Revisi : 00
TanggalTerbit : 31 Januari
2021
Halaman : 1/3
PUSKESMAS TILANGO EMSTHIWATY T.
HIOLA, S.ST
NIP. 19670827
198803 2 009
1. Pengertian Pemberian obat injeksi yang berefek menghilangkan
rasa sakit secara lokal
2. Tujuan Sebagai acuan dokter, perawat, bidan, dan dokter
gigi dalam melakukan anastesi lokal
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tilango Nomor.001/ SK / UKP
/ I /2021 tentang kebijakan pelayanan klinis.
4. Referensi
5. Sasaran Pasien, petugas medis, dan paramedis
Penatalaksanaan:
6. Prosedur
1. Pasien dijelaskan tindakan yang akan
dilakukan dan resikonya
2. Pasien diminta menandatangani informed
consent jika sudah setuju
3. Petugas menyiapkan obat anastesi lokal dan
alat pemberiannya
4. Petugas mencuci tangan dan menggunakan
sarung tangan steril
5. Petugas memasang alat pelindung diri lainnya
(masker, celemek/apron)
6. Petugas melakukan antiseptis pada daerah
yang akan dianastesi dan menutupnya dengan
dook lubang steril
7. Petugas melakukan anastesi dengan
menyuntikkan lidocain pada sekitar daerah
yang akan dianastesi secara subcutan dalam
8. Petugas memonitor reaksi yang terjadi
9. Petugas melakukan tindakan pembedahan
yang sudah disetujui pasien
10. Selama tindakan tetap dimonitor vital sign dan
reaksi anastesi
11. Petugas merapikan hasil pembedahan dan
menutup luka
12. Petugas melepassarung tangan dan alat
pelindung diri lainnya
7. Diagram Alur -

8. Unit Terkait Loket, poli KIA/KB, UGD, Poli gigi, pustu,


polindes/poskesdes
9. Rekam Historis Perubahan No. Yang Isi Perubahan Tgl. Mulai
dirubah Diberlakukan

Penyediaan Obat Emergenci di Unit


Pelayanan
No. Dokumen :
SOP 144/SOP/7.6.1.1/UKP/2021
No. Revisi : 00
TanggalTerbit : 31 Januari
2021
Halaman : 1/3
PUSKESMAS TILANGO EMSTHIWATY T.
HIOLA, S.ST
NIP. 19670827
198803 2 009
1. Pengertian Obat emergensi adalah obat-obat yang digunakan
untuk mengatasi situasi gawat darurat
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam hal penyediaan
obat emergensi di unit pelayanan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tilango Nomor.001/ SK / UKP
/ I /2021 tentang kebijakan pelayanan klinis.
4. Referensi 1. Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
2. SK NO.1197/Menkes/SK/X/2004 tentang
Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit
5. Sasaran Pasien emergensi
1. Disusun daftar kasus emergensi yang sering
6. Prosedur
terjadi
2. Dilakukan penyusunan daftar obat yang perlu
disediakan di unit pelayanan
3. Mengajukan permintaan pengadaan obat
emergensi kepada petugas apotik/gudang obat
7. Diagram Alur -

8. Unit Terkait poli KIA, Poskesdes, Polindes


9. Rekam Historis Perubahan No. Yang Isi Perubahan Tgl. Mulai
dirubah Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai