Anda di halaman 1dari 34

PERSONAL

HYGIENE
MEMANDIKAN
TUJUAN
1. Membersihkan kulit klien dari kotoran dan bau
2. Menyegarkan klien
3. Merangsang peredaran darah, urat saraf, dan mengendorkan otot
4. Melaksanakan kebersihan perorangan sebagai salah satu usaha
penyuluhan kesehatan masyarakat

WAKTU
Pada pagi hari, sore hari, dan sewaktu-waktu bila diperlukan.
PERSIAPAN ALAT
1. 2 Baskom berisi air dingin/air kuku
2. 2 Waslap klien
3. Sabun mandi dalam tempatnya
4. Dua handuk: -atau ukuran sedang bagian muka dan ukuran besar utk
bagian badan
5. Selimut mandi
6. Pakaian klien yang bersih
7. Tempat untuk pakaian kotor
8. Cerek berisi air panas
9. Pot/urinal
10. Alas bokong
11. Botol berisi air utk cebok
12. Kapas
PELAKSANAAN
1. Menjelaskan prosedur dam memberitahu klien
2. Menyiapkan alat-alat disebelah kanan klien
3. Menutup pintu dan jendela, kalau perlu dipasang sampiran
4. Mensusi tangan
5. Sebelum dimandikan tanyakan kpd klien apakah mau BAK/Tdk, bila
perlu berikan pot/urinal.
6. Menyingkirkan bantal dan guling bila tdk dipakai
7. Memasang selimut mandi, lipatan bagian atas dipegang oleh klien,
lipatan bagian bawah ditarik bersama-sama dengan seprey atas dan
selimut kearah kaki
8. Melipat spey atas dean selimut
9. Menanggalkan pakaian bagian atas klien dan memasukkan kadalam
tempat pakaian kotor
10. Membentangkan handuk sedang dibawah kepala
11. Mencuci dgn bersih muka, telinga dan leher,dgn waslap( utk muka
klien ditanyakan apakah mau pakai sabun atau tdk
12. Mengangkat handuk dari bagian kepala
13. Mengeringkan muka, telinga, dan leher klien dgn handuk ukuran
sedang, kemudian handuk dan waslap digantungkan pd rak handuk
14. Membentangkan handuk ukuran besar dibwah lengan klien yg jauh
dari perawat lalu mencuci mulai dari jari-jari tangan ampai keketiak
15. Mengeringkan dgn hnduk lalu memasukkan kebawah selimut mandi
16. Melakukan dgn cara yg sama pada lengan yg lain
17. Meletakkan kedua tangan keatas kepala
18. Menurunkan selimut mandi sampai keperut bagian bawah
19. Membentangkan handuk diatas selimut mandi
20. Memandikan dgn bersih dada, ketiak perut, kemudian dikeringkan
dengan handuk
21. Menarik selimut mandi kearah kepala klien sampai menutup dada
22. Menganti air dibaskom dengan air yang bersih
23. Memiringkan klien dan membentangkan handuk dibelakang punggung
24. Mandikan bagian kuduk, punggung sampai kebokong
25. Mengeringkan dengan handuk
26. Mengosok komerspritus dgn sedikit tekanan sampai kering dan tdk boleh
dikipas
27. Menuangkan talk pada telapak tangan perawat, diratakan kemudian
digosokkan pada kuduk, Punggung, dan bokong klien secara merata
28. Mengenakan pakaian atas yg bersih lalu ditelalantangkan kembali
29. Menanggalkan pakian bagian bawah dan dimasukkan kedalam
tempat pakaian kotor
30. Membentangkan handuk dibawah tungkai jang jauh dari
perawat/bidan dgn posisi lutut ditekuk
31. Mencucu dgn bersih jari-jari kaki, telapak kaki sampai paha lalu
dikeringkan dgn handuk
32. Menaburkan talk sedikit pd lipatan paha, lali diratakan dgn kapas, pada
laki-laki juga dibawah skrotum, membuang kapas kedalam tempat
sampah
33. Menggenakan pakaian bawah klien
34. Menarik selimut dan sprey atas keatas bersama bagian bawah selimut
mandi
35. Angkat selimut mandi, digantungkan pada rak handuk
36. Merapihkan klien dan membereskan tempat tidur
37. Membersihkan semua alat dan dikembalikan ketempatnya masing-
masing
38. Mencuci tangan
39. Membuka kembali pintu dan jendela
BODY MEKANIK DAN
POSISI
PENGERTIAN
Mekanika tubuh adalah Usaha koordinasi dari muskuloskeletal dan
sisitem saraf untuk mempertahankan keseimbnagn yg tepat.
PRINSIP MEKANIKA TUBUH
1. Gravitasi
Memandang gravitasi sebagai sumbuh dalam pergerakan tubuh
terdapat 3 faktor :
@ Pusat gravitasi titik yg berada dipertengahan tubuh
@ Garis gravitasi , garis imaginer vertikel melalui pusat gravitasi
@ Dasar tumpuan, Tempat sesorang dlm posisi istirahat utk
menopang/Menahan tubuh
2. Keseimbangan
Mempertahankan posisi garis gravitasi diantara pusat gravitasi dan
dasar tumpuan
3. Berat, berat banda akan menmpengarugi mekanika tubuh
PERGERAKAN DASAR DALAM MEKANIKA TUBUH
1. GERAKAN
Gerakan yg benar dapat membantu mempertahankan keseimbangan
tubuh mis : keseimbangan pd saat orang berdiri akan lebih muda
stabil dibandingkan dgn org yg berjalan, krn pd posisi berjalan terjadi
perpindahan dasar tumpuan dr sisi satu kesisi lain
2. MENAHAN
Posisi menahan selalu berubah, Mis : posisi orang yg duduk akan
berbeda dgn orang yg jongkok, berbeda dgn posisi membungkuk,
dalam menahan sangat diperlukan dasar tumpuan yg tepat utk
mencegah kelainan tubuh dn memudahkan gerakan yg akan dilakukan
3. MENARIK
Menarik dengan benar akan memudahkan utk memindahkan benda.
Yg perlu diperhatikan : ketinggian, Letak benda, Posisi kaki dan tubuh
dalam menarik , sodorkan telapak tangan dan lengan atas dibawah
pusat gravitasi pasien, lengan atas dan siku diletakan pada permukaan
tempat tidur
MENGANGKAT
Gunakan otot-otot besar dari tumit , paha bagian atas, kaki bagian bawah,
perut, dan pinggul utk mengurangi rasa sakit pada daerah tubuh bagian
belakang
MEMUTAR
Gerakan utk memutar anggota tubuh bertumpu pada tl belakang
PENGATURAN POSISI DIATAS TEMPAT TIDUR
POSISI FOWLER
PENGERTIAN
Merupakan posisi tempat tidur dgn menaikakan kepala dan dada setinggi
45⁰-90 ⁰ tanpa fleksi lutut
TUJUAN
1. Membantu masalah kesulitan pernapasan dan kardiovaskular
2. Melakukan aktivitas tertentu ( makan, membaca, menonton TV)
PERSIAPAN ALAT
- Temapat tidur
- Bantal kecil
- Gulungan handuk
- Bantalan kaki
- Sarung tangan(jika diperlukan)
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika diperlukan
2. Minta klien utk memfleksikan lutut sebelum kepala dinaikkan
3. Naikkan kepala tempat tidur 45⁰-90⁰ sesui kebutuhan. Flowler
rendah atau semi-fowler (15 ⁰-45 ⁰) foeler tinggi 90 ⁰
4. Letakkan bantal kecil di bawah punggung pada kurva lumbal, jika
ada celah di sana
5. Letakkan bantal kecil di bawah kepala klien
6. Letakkan bantal di bawah kaki, mulai dari lutut sampai tumit
7. Pastikan tidak terdapat terdapat tekanan pd area popliteal dan
lutut dalam keadaan fleksi
8. Letakkan trochanter roll(gulungan handuk) disamping masing-
masing paha
9. Topang telapak kaki klien dgn menggunakan bantalan kaki
10. Letakkan bantal utk menopang kedua lengan dan tangan, jika klien
memiliki kelemahan pada kedua tangan tersebut
11. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
12. Dokumentasikan tindakan
POSISI ORTOPNEA
PENGERTIAN
Merupakan adaptasi dari posisi merupakan adaptasi dari posisi fowler
tinggi, klien duduk di tempat tidur atau di tepi tempat tidur dengan
meja yang menyilang di natas tempat tidur.

Tujuan :
- membantu mngatasi masalah kesulitan pernapasan dengan
memberikan expansi dda maksimum.
-Membantu klien yang mengalami masalah ekshalasi.

Persiapan Alat : Tempat tidur, Bantal kecil, Gulungan handuk, bantalan


kaki, sarung tangan.
Prosedur Pelaksanaan
 Cuci tangan dan gunakan sarung tangan.
 Minta klien untuk memfleksikan lutut sebelum kepala di
naikan.
 Naikan kepala tempat tidur 90⁰
 Letakan bantal kecil di atas meja yang menyilang di atas tempat
tidur.
 Letakan bantal di bawah kaki, mulai dari lutut sampai kaki.
 Pastikn tidak tidak ada tekanan pada area popliteal dan lutut
dalam keadaan fleksi.
 Letakan gulungan handuk di samping masing masing paha.
 Topang telapak kaki klien dengan menggunakan bantalan kaki
 Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
 Dokumentasikan tindakan.
POSISI TERLENTANG
Posisi terlentang adalah posisi klien berbaring terlentang dengan
kepala dan bahu sedikit elevasi dengan menggunakan bantal.
Tujuan :
• Untuk klien pasca operasi dengan anastesi spinal.
• Mengatasi masalah yg timbul akibat posisi pronasi yg tidak tepat.

Persiapan Alat :
• Tempat tidur
• bantal angin
• Gulungan handuk
• Bantalan a
• Kaki
• Sarung tangan
Prosedur Pelaksanaan

 Cuci tangan dan dan gunakan sarung tangan.


 baringkan klien terlentang mendatar di tengah tempat tidur
 Letakan bantal di bawah kepala dan bahu klien
 Letakan bantal kecil di bawah punggung pada kurva lumbal,
jika ada delah di sana.
 Letakan bantal di bawah kaki , mulai dari lutut sampai tumit
 Topang telapak kaki klien dengan menggunakan bantalan kaki.
 Jika klien tidak sadar atau mengalami paralisis ekstermitas atas ,
elevasikan tangan dan lengan bawah (bukn lengan atas) dengan
menggunkan bantal.
 Lepaskan sarung tangan dan cuci tngan anda.
 Dokumentasikan tindakan
POSISI TELUNGKUP
PENGERTIAN
Pronasi adalah posisi klien berbaring di atas abdomen
dengan kepala menoleh ke samping.

Tujuan :
• Memberikan ekstensi penuh pada persendian pinggul dan lutut.
• mencegh fleksi kontraktur dari persendian pinggul dan lutut.
• Membantu drainase dari mulut sehingga berguna bagi klien pascaoperasi
mulut atau tenggorokan.

Persiapan Alat :

Tempat tidur, bantal kecil, Gulungan handuk, sarung tangan.


Prosedur Pelaksanaan
 Cuci tangan dan Gunakan sarung tangan
 baringkan klien terlentang dan mendatar di tengah tempat tidur.
 Gulingkan klien dan posisikan lengan dekat dengan tubuhnya disertai
siku lurus dan tangan di atas paha. Posisikan tengkurap di tengah tempat
tidur yang datar.
 Putar kepala klien ke salah satu sisi dan sokong dengan bantal. Jika banyak
drainase dari mulut, mungkin pemberian bantal dikontaindikasikan.
 Letakan bantal kecil di bawah abdomen pada area antara diagfagma dan
krista liaka
 letakan bantal di bawah kaki mulai lutut sampai kaki
 Jika klien tidak sadar atau mengalami paralisis ekstermitas atas elevasikan
tangan dan lengan bawah dengan menggunakan bantal.
 Lepaskan sarung tangan dan cuci kaki.
 Dokumentasikan tindakan
POSISI LATERAL
PENGERTIAN
Posisi klien berbaring pada salah satu sisi bagian tubuh dengan kepala
menoleh kesamping
TUJUAN
 Mengurangi lordosisi dan meningkatkan kelurusan punggung yg baik
 Baik posisi tidur dan istirahat
 Membantu menghilangkan tekanan pada sakrum dan tumit
PERSIAPAN ALAT
 Tempat tidur
 Bantal kecil
 Gulungan Handuk
 Sarung tangan (Jika diperlukan)
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika diperlukan
2. Baringkan klien telentang mendatar ditengah tempat tidur
3. Gulingkan kilen hingga posisinya miring
4. Letakkan bantal dibawah kepala dan leher klien
5. Fleksikan bahu bawah dan posisikan ke depan sehingga tubuh tidak
menopang pada bahu tersebut.
6. Letakkan bantal dibawah lengan atas
7. Letakkan bantal dibawah paha dan kaki atas sehingga ekstremitas
bertumpu secara paralel dgn permukaan tempat tidur
8. Letakkan bantal guling dibelakang punggung klien utk menstabilkan
posisi
9. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
10. Dokumentasikan tindakan
POSISI SIMS
PENGERTIAN
Posisi klien berbaring pada pertengahan antara posisi lateral dan posisi
pronasi
TUJUAN
Memfasilitasi drainase dari mulut pada klien tidak sadar
Mengurangi penekanan pada skrum dan trokhanter mayor pada klien
yang mengalami paralisis
Memudahkan pemeriksaan dan perawatan area perineal
Untuk tindakan pemberian enema
PERSIAPAN ALAT
Tempat tidur
Bantal kecil
Gulungan handuk
Sarung tanagn(jika diperlukan)
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Cuci tangan dan gunakan sarung tanagan jika diperlukan
2. Baringkan klien telentang mendatar ditengah tempat tidur
3. Gulingkan klien hingga posisinya setengah telungkup, sebagian
berbaring pada abdomen
4. Letakkan bantal dibawah kepala klien
5. Atur posisi bahu atas sehingga bahu dan siku fleksi
6. Letakkan bantal disela antara dada dan abdomen dan pada lengan atas
serta tempat tidur
7. Letakkan bantal pada area antara paha atas dan tempat tidur
8. Letakkan alat penopang dibawah telapak kaki klien
9. Lepaskan sarung tanagan dan cuci tangan
10. Dokumentasikan tindakan
KEAMANAN
LINGKUNGAN

MENCUCI TANGAN
PENGERTIAN
Membersihkan tangan dari segala kotoran dimulai dari unjung jari
sampai siku dan lengan dengan cara tertentu sesuai kebutuhan
TUJUAN
Mencegah terjadinya infeksi silang melalui tangan
Menjaga kebersihan perorangan
MACAM-MACAM MENCUCI TANGAN
Mencuci tangan bersih
Mencuci tangan steril
MENCUCI TANGAN BERSIH
TUJUAN
Membebaskan tangan dari kuman dan mencegah kontaminasi
Memindahkan angka maksimum kulit dari kemungkinan adanya
organisme patogen
Mencegah atau mengurangi peristiwa infeksi
Memelihara tekstur dan integritas kulit tangan dengan tepat
PERIAPAN ALAT
 Bak cuci dengan keran air hangat mengalir (sesuai dgn kondisi yg ada)
 Sabun atau desinfektan
Handuk kerja
 Sikat kuku(tidak menjadi suatu keharusan)
Tempat utk handuk kotor
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Singsingkan lengan baju seragam yg panjang diatas pergelangan
tangan anda.Lepaskan perhiasan dan jam tangan
2. Pertahankan kuku jari anda pendek dan terkikir
3. Perhatikan permukaan tangan anda dan jari-jari terhadap adanya luka
goresan atau potongan pd kulit. Laporkan jika terdapat lesi ketika
merawat klien dgn kerentanan tinggi
4. Berdiri didepan bak cuci, jaga agar tangan dan seragam anda tdk
menyentuh permukaan bak cuci, jika tangan menyentuh bak cuci
selama mencuci tangan, ulangi proses mencuci tangan dari awal.
Gunakan bak cuci dgn keran yg mudah dijangkau
5. Buka keran yg dioperasikan dengan tanag
6. Hindari memercikan air keseragam anda
7. Atur aliran air sehingga suhunya hangat(sesuai dgn kondisi yg ada)
8. Basahi tangan dan lengan bawah secara menyeluruh dibawah air
mengalir. Jaga tangan dan lengan bawah berada lebih rendah dari
siku selama mencuci
9. Oleskan 1 ml air biasa atau 3 ml sabun cair antiseptik pd tangan dan
gosok sampai berbusa. Jika menggunakan sabun batangan, pegang
dan gosok sampai berbusa
10. Cuci tangan mengunakan byk busa dan gosoklah selama 10-15 detik.
Jalin jari-jari dan gosok telapak dan punggung tanagan dengan
gerakan memutar
11. Jika area dibawah jari-jari kotor, bersihkan dgn kukujari tangan yg
lain dan tambahkan sabun dan disikat. Jaga kulit dibawah(disekitar)
kuku anda tdk mengalami luka atau terpotong
12. Bilas tangan dan pergelangan tanagn secara menyeluruh, jaga
tangan diatas dan siku dibawah
13. Ulangi langkah 9 dan II, tetapi lama mencuci tanagn diperpanjang
1-3 mnt
14. Keringkan tangan secara menyeluruh, usap dari jari turun
kepergelangan tangan dan lengan bawah
15. Letakkan handuk dalam wadah yg telah disediakan
16. Hentikan aliran air dengan siku.Untuk menghentikan aliran keran
tangan, gunakann tisu kertas bersih dan kering
17. Pertahankan tangan tetap bersih

MENCUCI TANGAN STERIL


PENGERTIAN
Jika akan melakukan tindakan steril
TUJUAN
 Mencegah infeksi silang
 Membebaskan kuman dan mencegah kontaminasi tangan
PERSIAPAN ALAT
 Bak cuci tangan dengan keran tangkai
 Sabun antimikrobial(Mis : savlon atau iodofar)
 Sikat tangan steril sekali pakai dan pengikir kuku
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Periksa tangan dan jari terhadap luka atau abrasi
2. Lepaskan semua perhiasan
3. Kenakan masker wajah, Pastikan bahwa masker tersebut menutupi
hidung dan mulut dengan baik
4. Atur aliran air pada suhu hangat
5. Basahi tangan anda dan lengan bawah tangan dengan bebas,
pertahankan tangan atas berada setinggi siku selama prosedur
6. Alirkan sejumlah sabun(2-5ml) ketangan dan gosokkan tangan serta
lengan sampai 5cm(2 inci) diatas lengan.
7. Bersihkan kuku dibawah air mengalir dgn sikat steril atau pengikir
8. Basahi sikat dn oleskan sabun antimikrobial. Sikat ujung jari, tangan,
lengan dgn cara berikut :
- Sikat kuku tangan 25 kali gosokan
- Lakukan gerakan sirkular, sikat telapak tangan dan permukaan
anterior jari 10 kali gosokan
- Sikat bagian samping ibu jari 10 kali gosokan dan bagian
posterior ibu jari 10 kali gosokan
- Sikat bagian samping dan belakang setiap jari 10 kali gosokan
per area
- Sikat punggung tangan 10 kali gosokan
9. Cuci sikat. Oleskan kembali sabun
10. Bedakan lengan dalam tiga bagian, sikat setiap permukaan bagian
bawah lengan dengan gerakan sirkular selama 10 kali gosokan; sikat
bagian tengah dan atas lengan bawah dengan cara yg sama>Buang
sikat pada tempat yg telah disediakan
11. Dengan tangan fleksi, bilas menyeluruh dari ujung jari sampai siku
dalam satu kali gerakan, biarkan air mengalir pada siku
12. Ulangi langkah 8-II utk lengan yg sama
13. Pertahankan lengan fleksi, buang sikat kedua, matikan air dengan
siku.
14. Gunakan handuk steril utk mengeringkan satu tangan secara
menyeluruh, gerakkan dari jari kesiku, keringkan dengan gerakan
melingkar. Keringkan dari area paling bersih kearea kurang bersih
15. Ulangi metode pengeringan utk tangan yg lain, gunakan area
handuk yg lainatau handuk steril baru
16. Pertahankan tangan lebih tinggi dari siku dan jauh dari tubuh
anda.
17. Ketika masuk keruang operasi atau bersalin, lindungi tangan dari
kontak dengan objek apapun.
AMBULASI

DUDUK DIATAS TEMPAT TIDUR


1. Jelaskan prosedur yg akan dilakukan
2. Anjurkan klien untuk meletakkan tangan disamping badannya
dengan telapak tangan menghadap kebawah
3. Berdirilah disamping tempat tidur kemudian letakkan tangan pada
bahu klien
4. Bantu klien untuk duduk dan beri penopang/Bantal

TURUN DAN BERDIRI


5. Jelaskan prosedur yg akan dilakukan
6. Atur kursi roda dalam posisi terkunci
7. Berdirilah menghadap klien dengan kedua kaki mereggang
8. Fleksikan lutut dan pinggang anda
9. Anjurkan klien utk meletakkan kedua tangannya dibahu anda dan
letakkan kedua tangan anda disamping kanan dan kiri pinggang
klien
6. Ketika klien melangkah kelantai, tahanlutut anda pada lutut klien
7. Bantu berdiri tegak dan jalan sampai kekursih
8. Bantu klien duduk di kursih dan atur posisi agar nyaman

MEMBANTU BERJALAN
9. Jelaskan prosedur yg akan dilakukan
10. Anjurkan klien utk meletakkan tangan disamping badan atau
memegang telapak tangan anda
11. Berdiri disamping klien dan pegang telapak dan lengan bahu klien
12. Bantu klien berjalan
ISTIRAHAT
DAN TIDUR

Istirahat adalah suatu keadaan dimana kegiatan jasmaniah menurun yg


berakibat badan menjadi lebih segar
Tidur adalah suatu keadaan relatif tanpa sadar yg penug ketenangan
tanpa kegiatan yg merupakan urutan siklus yg berulang-ulang dan masing-
masing menyatakan fase kegiatan otak dan badaniah yg berbeda.

TAHAPAN TIDUR
Tahap tidur NREM(nonrepid eye movement)
1. NREM(nonrepid eye movement) tahap I
- Tingkat transisi
- Merespons cahaya
- Berlangsung beberapa menit
- Mudah terbangun dngan rangsangan
- Aktivitas fisik menurun, tanda vital dan metabolisme menurun
- Bila terbangun terasa sedang bermimpi
2. NREM tahap II
- Periode suara tidur
- Mulai relaksasi otot
-Berlangsung 10-20 mnt
-Fungsi tubuh berlangsung lambat
- Dapat dibangunkan dengan mudah
3. NREM tahap III
- Awal tahap dari keadaan tidur nyeyak
- Sulit dibangunkan
- Relaksasi otot menyeluruh
- Tekanan darah menurun
- Berlangsung 15-30 mnt
4. NREM tahap IV
- Tidur nyeyak
- Sulit utk dibangunkan, butuh stimulus intensif
- Untuk restorasi dan istirahat, tonus otot menurun
- Sekresi lambung menurun
_ Gerak bola mata cepat
TAHAPAN TIDUR REM
1. Lebih sulit dibangunkan
2. Pada orang dewasa normal REM yaitu 20-30% dari tidur malamnya
3. Jika individu terbangun pd tidur REM maka biasanya terjadi mimpi
4. Tidur REM penting utk keseimbangan mental, emosi juga berperan
dalam belajar, memori, dan adaptasi.
Karateristik tidur REM
5. Mata : cepat tertutup dan terbuka
6. Otot-otot : Kejang otot kecil, otot besar imobilisasi
7. Pernafasan : Tidak teratur, kadang dengan apnea
8. Nadi : Cepat dan ireguler
9. Tekanan Darah : Meningkat atau fluktuasi
10. Sekresi gaster : Meningkat
11. Metabolisme : Meningkat, Temperatur tubuh naik
12. Gelombang otak : EEG aktif
13. Siklus tidur : Sulit dibangunkan
POLA TIDUR NORMAL
1. Neonatus sampai dgn 3 bln
a. ±16 jam/hr
b. Mudah berespons thd stimulus
c. Pada minggu pertama kelahiran 50% adalah tahap REM
2. Bayi
a. Pada malam hari kira-kira tidur 8-10 jam
b. Pd usia I bln sampai usia I tahun kira-kira tidur 14 jam/hari
c. Tahan REM 20-30%
3. Toddler
a. Tidur 10-12 jam/hr
b. Tahap REM 25 %
4. Preschooler
a. Tidur 11 jam pd malam hari
b. Tahap REM 20%
5. Usia sekolah
a. Tidur 10 jam pada malam hari
b. Tahap REM 18,5%
6. Adolensia
a. Tidur 8,5 Jam pada malam hari
b. Tahap REM 20%
7. Dewasa muda
a. Tidur 7-9 jam/hr
b. Tahap REM 20-25%
8. Usia dewasa pertengahan
a. Tidur ±7 jam /hr
b. Tahap REM 20%
9. Usia Tua
a. Tidur ± 6 jam/hr
b. Tahap REM 20-25%
c. Tahap IV NREM menurun dan kadang-kadang absen.
d. Sering terbangun pada malam hari

Anda mungkin juga menyukai