Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BOLO
L.KesehatanNo. 2 Rato Bolo. Telp. (0374)51147 Kode Pos 84161

KERANGKA ACUAN KEGIATANTENTANG PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS


DAN B3 PUSKESMAS BOLO

I. PENDAHULUAN

Derajat Kesehatan Masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor utama yaitu genetik,


lingkungan, perilaku dan sarana pelayanan kesehatan. Dari keempat factor tersebut,
lingkungan adalah faktor yang paling berpengaruh, akan tetapi factor lingkungan,
dan sarana pelayanan kesehatan dapat dikendalikan dengan perilaku yang baik dari
masyarakat tersebut. Sedangkan perilaku itu sendiri dibagi menjadi 3 doamain, yaitu
pengetahuan, sikap dan psikomotor (praktik).
Derajat kesehatan yang optimal diwujudkan melalui berbagai pendekatan
preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitative yang dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Upaya kesehatan lingkungan
merupakan preventif dengan sasaran.
Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk menjadikan kualitas lingkungan yang
sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun social yang memungkinkan setiap orang
mencapai derajat kesehatan yang setinggi tingginya, lingkungan sehat mencakup
lingkungan pemukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas
umum.
Limbah medis yang dihasilkan oleh sarana pelayanan kesehatan dapat
menimbulkan berbagai dampak negative apabila tidak dikelola dengan baik. Sampah
medis yang dihasilkan tersebut mengandung bahan-bahan berbahaya maupun
infeksius yang sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan.

II. Latar Belakang

Limbah medis mengandung berbagai macam mikroorganisme patogen yang


dapat memasuki tubuh manusia melalui jalur tusukan, lecet atau luka di kulit,
membran mukosa, pernafasan, dan ingesti (mulut). Dampak negatif jika limbah
yang dihasilkan dari aktifitas Fasilitas pelayanan kesehatan yang tidak dikelola
dengan baik diantaranya terjadi pencemaran lingkungan, penularan penyakit dan
gangguan kesehatan. Untuk mengendalikan gangguan kesehatan yang disebabkan
oleh limbah medis, maka perlu dilakukan pengelolaan limbah medis secara benar
sesuai dengan Kepmenkes RI No.1204/Menkes/SK/X/2004.
Pengelolaan limbah medis di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dapat
dilaksanakan secara internal oleh Fasilitas pelayana kesehatan itu sendiri (onsite)
dan kerjasama dengan pihak ke 3 (offsite). Dalam pengelolaan limbah medis
Fasilitas pelayanan kesehatan secara internal tetap memperhatikan prosedur dan
perundangan yang ada, yaitu: memiliki tempat penyimpanan sementara (TPS)
dilengkapi ijin operasional dari Badan Lingkungan Hidup setempat dan incenerator
dilengkapi dengan ijin operasional dari Kementerian Lingkungan Hidup

III. TUJUAN

1. TUJUAN UMUM
Melakukan pengelolaan limbah medis dan B3 secara tepat dan aman
2. TUJUAN KHUSUS
a. Dapat melakukan pengelolaan limbah medis padat yang dihasilkan dari
kegiatan pelayanan puskesmas.
b. Dapat melakukan pengelolaan limbah medis cair yang dihasilkan dari kegiatan
pelayanan puskesmas.
c. Dapat melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatan
pelayanan puskesmas.

IV. KEGIATAN POKOK

1. Pengelolaan limbah medis padat


2. Pengelolaan limbah medis cair
3. Pengelolaan limbah B3

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Dari ruang laboratorium, BP Gigi, BP Umum, KIA, dan ruang tindakan


dilakukan pemilahan sampah padat :
a. Sampah padat medis ditampung dengan tempat sampah dilapisi plastic
kuning.
b. Sampah benda tajam ditampung di safety box.

2. Sampah medis diangkut oleh petugas kebersihan setiap hari setelah pelayanan
selesai dan ditampung di TPS sampah medis Puskesmas.
3. Sampah benda tajam dalam savety box setelah terisi ¾ diangkut oleh petugas
kebersihan dan diganti dengan savety box yang masih kosong, selanjutnya
savety box yang telah terisi ditampung di TPS sampah medis Puskesmas.
4. Sampah padat medis dan sampah benda tajam setiap bulan diambil oleh PT
PUTRA RESTU IBU ABADI dengan mobil box khusus pengangkut limbah
medis untuk dibawa ketempat pemusnahan.
5. Penyelesaian administrasi pemusnahan limbah padat oleh petugas dengan
meminta bukti serah terima limbah medis untuk dimusnahkan.
6. Limbah cair medis dari washtafel laboratorium ditampung dalam jerigen
penampungan yang terletak di tempat penampungan sementara limbah.
7. Jika satu jerigen volumenya mencapai ¾ maka kran saluran limbah satu
ditutup, diganti dengan jerigen yang kosong melalui kran limbah kedua.
8. Pengontrolan volume jerigen dilakukan setiap hari oleh petugas kebersihan
dipantau oleh petugas sanitasi.
9. Setiap bulan limbah cair diambil oleh PT PUTRA RESTU IBU ABADI dengan
mobil box khusus pengangkut limbah medis untuk dibawa ketempat
pengolahan limbah.
10. Penyelesaian administrasi pengolahan limbah oleh petugas sanitasi dengan
meminta bukti serah terima limbah medis untuk diolah.
11. Limbah B3 dari semua unit pelayanan ditampung dalam penampungan yang
VI. SASARAN

1. Limbah Medis Padat


2. Limbah Medis Cair
3. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Tahun 2022

Ja Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
n
1 Pemilahan
sampah medis

2 Pengangkutan
sampah medis ke
TPS
3 Pengelolaan
Limbah
Medis
4 Penyelesaian
administrasi

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi hasil pengelolaan limbah dilakukan setiap akhir tahun. Evaluasi
digunakan untuk mengetahui

IX. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


Dokumen yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah
1. MOU dengan PT PUTRA RESTU IBU ABADI
2. Bukti serah terima limbah medis

X. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTORAL


a. Lintas Program berperan dalam membantu pelaksanaan pengelolaan limbah
medis di Puskesmas Bolo.
b. Lintas Sektoral berperan sebagai motivator terlaksananya pengelolaan limbah
yang baik dan benar.

MENGETAHUI, PELAKSANA
KEPALA PUSKESMAS PROGRAM KESEHATAN
BOLO LINGKUNGAN

NURJANAH, S.Kep. SRI ASMAWATI. AMKL


NIP. 19770515 200003 2 005 NIP. 197110 12 199603 2 006

Anda mungkin juga menyukai