Anda di halaman 1dari 10

Resume

Bahasa indonesia

Guru Pembimbing : Zaitul Asma Dwita,S.Pd


Nama : Mayang Pitri Nopiyanti
Kelas : XII SMA IT Darul Ikhlas Al Islami.

Tahun Pelajaran 2022/2023

A. Surat Lamaran Pekerjaan


1. Pengertian Surat lamaran pekerjaan
Surat lamaran pekerjaan adalah surat pribadi yang ditujukan kepada instansi atau perusahaan
dengan tujuan agar diterima bekerja di perusahaan tersebut.
2. Unsur unsur surat lamaran pekerjaan
 Kepala surat
 Tempat dan tanggal penulisan surat
 Salam pembuka
 Pembuka surat
 Tujuan surat lamaran
 Lampiran persyaratan yang telah ditentukan juga keahlian pelamar
 Penutup surat
3. Sistematika surat lamaran pekerjaan
 Tempat dan tanggal
 Pembuatan surat
 Lampiran dan prihal
 Alamat surat
 Salam pembuka
 Alinea pembuka
 Isi
 Penutup
 Tanda tangan dan nama terang
4. Isi surat lamaran pekerjaan
 Unsur nama
 Tempat dan tanggal lahir
 Pendidikan alamat
Serta beberapa hal yang harus dilampirkan antara lain :
 Riwayat hidup
 Fotocopy ijazah terakhir
 Sertifikat
 Surat keterangan
 Catatan kepolisian
 SKCK
 Pas foto

5. Bahasa yang digunakan dalam surat lamaran pekerjaan


Berikut unsur kebahasaan yang di gunakan dalam menulis surat lamaran pekerjaan:
 Bahasa yang di gunakan dalam surat lamaran kerja adalah bahasa baku atau bahasa yang
baik dan benar.
 Bahasa yang di gunakan mudah di pahami / tidak berbelit-belit.
 Surat lamaran kerja di tulis dengan format yang rapi.
 Melampirkan apa saja yang menjadi syarat-syarat untuk melamar pekerjaan, seperti foto,
SKCK, pengalam kerja, dan lain sebagainya.
 Melengkapi data dengan sesuai.

6. Jenis Jenis surat lamaran pekerjaan

 Surat Lamaran Pekerjaan yang Digabungkan dengan Riwayat Hidup


Pada model pembuatan ini. Riwayat hidup atau curriculum vitae ditulis ke dalam isi
surat. Jadi, surat lamaran pekerjaan dan riwayat hidup digabungkan ke dalam isi surat
lamaran pekerjaan yang dibuat. jenis ini bisa disebut sebagai model gabungan. Riwayat hidup
sendiri merupakan deskripsi tentang segala hal yang pernah dialami oleh pelamar pekerjaan,
baik tentang pendidikan, pengalaman kerja, dan lain sebagainya.

 Surat Lamaran Pekerjaan yang Terpisah dari Riwayat Hidup


Surat lamaran pekerjaan yang dipisahkan dari riwayat hidup merupakan pembuatan surat
lamaran pekerjaan terpisah dari riwayat hidup atau curriculum vitae (CV). Nah, pada jenis
surat lamaran ini, riwayat hidup ditulis sebagai lampiran dalam surat lamaran pekerjaan. Jadi
keduanya dibuat sendiri-sendiri tidak digabungkan dalam satu lembar surat lamaran
pekerjaan.

7. Ciri ciri, tujuan surat lamran pekerjaan

Ciri-ciri surat lamaran :


 Memiliki tempat dan tanggal pembuatan surat lamaran
 Memiliki lampiran dan perihal. Keduanya tidak ditulis singkat
 Memiliki alamat yang akan dituju
 Memiliki salam pembuka dan penutup
 Memiliki identitas pelamar, tujuan, dan memberitahu terdapat lampiran
 Memiliki tanda tangan serta nama terang pelamar itu sendiri.

Tujuan surat lamaran :

Tujuan dibuatnya surat lamaran pekerjaan ini adalah permohonan untuk


bergabungnya seseorang terhadap instansi tertentu. Surat lamaran pekerjaan biasanya
berbentuk sebagai surat pengantar atas berbagai lampiran lain sehingga menjadi satu
berkas lamaran kerja
8. Contoh surat lamaran pekerjaan

contoh Surat Lamaran Kerja Fresh Graduate

Jakarta, 6 April 2022

Hal: lamaran pekerjaan


Kepada
HRD Manager PT Maju Mundur
Jl. Batu Kali No. 66, Jakarta
di tempat

Dengan hormat,
Berdasarkan informasi lowongan pekerjaan dari media sosial Instagram PT Maju Mundur yang
diunggah pada 1 April 2022 dengan posisi Content Creator, dengan ini saya bermaksud mengajukan
lamaran pekerjaan dengan posisi tersebut. Berikut data pribadi saya:

Nama                                : Asep Saepulah


Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 8 Oktober 1995
Alamat                             : Jalan Cikutra Kidul No.8, Bandung
Pendidikan Terakhir     : S1 Sastra Indonesia, Unpad
Status                               : Belum Menikah
Telepon:                           : 08566655544
Email                                : Asepsaepulah@gmail.com

Saya adalah pria yang aktif berorganisasi, memiliki keahlian edit video, tulisan, riset, dan memahami
SEO. Saya juga dapat bekerja secara mandiri maupun dalam tim.

Berikut dokumen yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan:


 Daftar Riwayat Hidup
 Fotokopi ijazah S1 dilegalisi
 Fotokopi KTP
 Fotokopi transkrip nilai
 Fotokopi sertifikat kursus dan pelatihan
 Pas foto terbaru 3×4
Demikianlah surat permohonan pekerjaan ini. Besar harapan saya untuk diberi kesempatan
wawancara untuk menjelaskan secara detail potensi yang saya miliki. Atas perhatiannya, saya
ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

A.Teks cerita sejarah

1. Pengertian teks cerita sejarah


Teks cerita sejarah adalah teks yang menceritakan tentang sesuatu kejadian yang bersifat fakta
yang terjadi di masalalu merupakan peristiwa sejarah serta mempunyai nilai sejarah.

2. Ciri-ciri Teks cerita sejarah

 Disajikan dengan cara kronologi urutan peristiwa/urutan kejadian


 Bentuk teks cerita ulang
 Struktur teksnya :orientasi,urutan peristiwa,reorientasi
 Seiring menggunakan konjungsi
 Isi berupa fakta

3. Struktur teks sejarah

 Orientasi

Pada bagian ini berisi tentang pengenalan atau pembukaan dari teks cerita sejarah, biasanya
konjungsiberisi megenai penjelasan singkat dari suatu peristiwa yang diceritakan.

 Insiden atau urutan kejadian

Pada bagian ini berisi mengenai rekaman peristiwa sejarah yang terjadi yang disampaikan
menurut urutan kejadian atau waktu dari awal kejadian hingga sampai pada akhir kejadian
tersebut.

4. Kaidah kebahasaan teks cerita sejarah

1. Memakai Pronomina
Pronomina atau kata ganti dipakai untuk menggantikan orang ataupun suatu benda.
Penggunaan pronomina yang sering muncul adalah sebagai berikut:
 Kata ganti orang pertama tunggal, contohnya: saya, beta, dan aku.
 Kata ganti orang pertama jamak, contohnya: kita dan kami.
 Kata ganti orang kedua tunggal, contohnya: kamu, kau, dan anda.

2. Memakai Frasa Adverbial


Frasa adverbial adalah kata yang menggambarkan suatu kejadian atau peristiwa,
waktu, serta tempat.
3. Memakai Verba Material
Verba material adalah suatu kata yang digunakan untuk menunjukkan suatu
kegiatan fisik. Contohnya seperti membaca, melempar, memotong, melawan, dan yang
lainnya.
4. Memakai Konjungsi Temporal
Konjungsi temporal atau juga dikenal dengan kata sambung waktu ini berfungsi
untuk menata urutan peristiwa yang diceritakan. Contohnya adalah setelah, lalu, kemudian,
dan lainnya.
5. Menggunakan Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah suatu kalimat yang terdiri dari dua kalimat atau lebih yang
digabungkan menjadi satu kalimat.

5. Contoh Teks Cerita Sejarah Fiksi tentang Gajah Mada

Gajah Mada Bergelut dalam Takhta dan Angkara

...

Orientasi:

Cerita macam itu berkembang ke arah salah kaprah. Entah siapakah yang bercerita, kabut
tebal itu memang disengaja oleh para dewa di kayangan agar wajah cantik para bidadari
yang turun dari kayangan melalui pelangi jangan sampai dipergoki manusia. Para bidadari
itu turun untuk memberikan penghormatan kepada satu-satunya wanita di dunia yang
terpilih sebagai sang Ardhanareswari, yang berarti wanita utama yang menurunkan raja-raja
besar di tanah Jawa ini. Maklum sebagai sang Ardhanareswari, Ken Dedes adalah titisan dari
Pradnya Paramita, dewi ilmu pengetahuan. Apa benar kabut tebal itu turun karena para
bidadari turun dari langit? Gajah Mada tidak bisa menyembunyikan senyumnya dari
kenangan kakek tua, yang menuturkan cerita itu dan mengaku memergoki para bidadari itu,
lalu mengambil salah seorang di antara mereka menjadi istrinya. Gajah Mada ingat, anak
kakek tua itu perempuan semua dan jelek semua, sama sekali tidak ada pertanda titisan
bidadari.

Menuju Konflik atau Komplikasi:

”Mirip cerita Jaka Tarub saja,” gumam Gajah Mada sekali lagi untuk diri sendiri. ”Lagi pula,
setahuku tidak pernah ada pelangi di malam hari. Pelangi itu munculnya selalu siang dan
ketika sedang turun hujan.”

Lebih jauh soal kabut tebal pula, konon ketika Calon Arang, si perempuan penyihir dari
Ghirah marah dan menebar tenung, kabut amat tebal membawa penyakit turun tak hanya di
wilayah tertentu. Namun, merata di seluruh negara, menyebabkan Prabu Airlangga dan
Patih Narottama kebingungan dan terpaksa minta bantuan kepada Empu Barada untuk
meredam sepak terjang wanita menakutkan itu. Empu Barada benar-benar sakti. Empu itu
menebas pelepah daun keluwih yang melayang terbang ketika dibacakan japa mantra.
Beralaskan pelepah daun itulah Empu Barada terbang membubung ke langit dan
memperhatikan seberapa luas kabut pembawa tenung dan penyakit. Empu Barada melihat,
ampak-ampak pedhut itu memang sangat luas dan menelan luas negara dari ujung ke ujung.
Untunglah cahaya Hyang Bagaskara yang datang di pagi harinya mampu mengusir kabut itu
menjauh tanpa tersisa jejaknya sedikit pun. ”
Hanya sebuah dongeng,” gumam Gajah Mada untuk diri sendiri. Kabut tebal itu memang
mengurangi jarak pandang dan mengganggu siapapun untuk mengetahui keadaan di
sekitarnya. Ketika sebelumnya siapa pun tak sempat memikirkan, itulah saatnya siapa pun
mendadak merasakan bagaimana menjadi orang buta yang tidak bisa melihat apa-apa. Pada
wilayah yang kabutnya benar-benar tebal, untuk mengenali benda-benda di sekitarnya
harus dengan meraba-raba.

Akan tetapi, tidak demikian dengan anjing yang menggonggong sahut-sahutan ramai sekali.
Apa yang dilakukan anjing itu laporannya akhirnya sampai ke telinga Gajah Mada. Gajah
Enggon yang meminta izin untuk bertemu segera melepas warastra, sanderan dengan ciri-
ciri khusus yang dibalas Gajah Mada dengan anak panah yang sama melalui isyarat khusus
pula. Dari jawaban anak panah itu Gajah Enggon dan Gagak Bongol mengetahui di mana
Gajah Mada berada. Gagak Bongol dan Enggon segera melaporkan temuannya.

Puncak Konflik atau Klimaks:

“Ditemukan mayat lagi, Kakang Gajah,” Gajah Enggon melaporkan. Gajah Mada
memandangi wajah samar-samar di depannya. ”Mayat siapa?”

“Prajurit bernama Klabang Gendis mati dengan anak panah menancap tepat di
tenggorokannya. Tak ada jejak perkelahian apa pun, sasaran menjadi korban tanpa
menyadari arah bidikan anak panah tertuju kepadanya.”

Gajah Mada merasa tak nyaman memperoleh laporan itu. Orang yang mampu melepas anak
panah dengan sasaran sulit pastilah orang yang sangat menguasai sifat gendewa dan anak
panahnya. Orang yang mampu melakukan hal khusus macam itu amat terbatas dan
umumnya ada di barisan pasukan Bhayangkara. Adakah prajurit Bhayangkara yang terlibat?

Dan kami temukan mayat kedua,” Gagak Bongol menambahkan.

”Pelaku pembunuhan menggunakan anak panah itu mati dipatuk ular.”

Mayatnya dicabik-cabik beberapa ekor anjing. Pembunuh yang terbunuh ini, menyisakan
jejak rasa kecewa di hati kita, Kakang. Aku tahu, Kakang Gajah pasti kecewa mengetahui
siapa dia?”

Gajah Mada menengadah memandang langit. Namun, tak ada apa pun yang tampak kecuali
warna pedhut yang makin menghitam legam.

”Bhayangkara?”

”Ya,” jawab Gagak Bongol. ”Siapa?” lanjut Gajah Mada.

Resolusi:
Gagak Bongol dan Senopati Gajah Enggon tidak segera menjawab dan memberikan
kesempatan kepada Patih Daha Gajah Mada untuk menemukan sendiri jawabnya. Nama
pembunuh yang mati dipatuk ular itu tentu berada di barisan yang tersisa dari nama-nama
prajurit Bhayangkara yang pernah dipimpinnya. Nama-nama itu adalah Bhayangkara Lembu
Pulung, Panjang Sumprit, Kartika Sinumping, Jayabaya, Pradhabasu, Lembang Laut, Riung
Samudra, Gajah Geneng, Gajah Enggon, Macan Liwung, dan Gagak Bongol. Panji Saprang
yang berkhianat dan menjadi kaki tangan Rakrian Kuti mati dibunuh Gajah Mada di
terowongan bawah tanah ketika pontang-panting menyelamatkan Sri Jayanegara.
Bhayangkara Risang Panjer Lawang gugur di Mojoagung, dibunuh dengan cara licik oleh
pengkhianat kaki tangan Ra Kuti. Selanjutnya, Mahisa Kingkin terbunuh oleh Gagak Bongol
sebagai korban fitnah di Hangawiyat. Terakhir, Singa Parepen atau Bango Lumayang yang
berkhianat mati dibunuhnya di Bedander ketika kamanungsan sebagai pengkhianat.

C. Teks Inspiratif

Teks cerita inspiratif adalah kisah yang menggugah pembacanya untuk menjadi lebih baik melalui
pengalaman inspiratif dari cerita yang dibawakan. Melalui teks cerita inspiratif, pembaca mendapatkan
pembelajaran moral atau sosial dengan harapan mampu menanamkannya dalam menjalani kehidupan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inspiratif berasal dari kata 'inspirasi' yang berarti ilham.
Jadi, teks cerita inspiratif merupakan teks yang berisi cerita fiksi maupun pengalaman yang benar-
benar terjadi, yang mampu menggugah inspirasi dan semangat seseorang yang membacanya. Berdasarkan
pengertian tersebut, tujuan teks cerita inspiratif ialah untuk menambah dan menggugah motivasi, semangat,
dan rasa percaya diri untuk menghadapi semua tantangan.

 Ciri Teks Cerita Inspiratif

Teks cerita inspiratif biasanya memiliki tema tertentu yang dapat dikembangkan menjadi
sebuah kisah yang menarik.
- Selain tema, teks cerita inspiratif memiliki alur cerita tertentu hingga pembaca dapat memahami
cerita yang disajikan serta pesan yang terkandung di dalamnya.
- Cerita inspiratif merupakan bentuk narasi yang lebih bertujuan memberi inspirasi kebaikan kepada
banyak orang.
- Kisah inspiratif yang baik dapat menggugah perasaan, memberi kesan yang mendalam bahkan
dalam tingkat yang lebih tinggi mampu membuat seseorang berjanji pada dirinya untuk menjadi
seperti yang dibacanya.
- Cerita inspiratif adalah teks yang menginspirasi seseorang berbuat lebih baik, lebih peduli, dan
lebih berempati terhadap orang lain.

 Struktur Teks Cerita Inspiratif

1. Orientasi, yang merupakan pengantar cerita.


2. Perumitan peristiwa, dapat berisi kisah tokoh dan peristiwa menuju ke puncak cerita atau konflik
kisah.
3. Komplikasi, merupakan puncak dari konflik atau inti cerita, biasanya bagian ini juga menjadi
tempat peristiwa utama yang menjadi inspirasi.
4. Resolusi, berisi penyelesaian konflik yang berisi peristiwa yang menyadarkan tokoh tentang
kebaikan yang seharusnya ia jalani.
5. Koda, yakni penutup cerita, dan dapat berisi kesimpulan serta penjelasan pesan moral yang
dikandung dalam kisah.

 Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Inspiratif

Ciri khas tata bahasa yang biasa ditemui dalam teks cerita inspiratif masih sama dengan teks narasi
pada umumnya, yakni:
1. Menggunakan kalimat yang bermakna lampau;
2. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu atau biasa disebut dengan konjungsi
kronologis;
3. Banyak memakai kata kerja yang menggambarkan suatu tindakan;
4. Menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tidak langsung sebagai cara menceritakan
tuturan seorang tokoh yang dibawakan oleh penulis;
5. Banyak memakai kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh
(kata kerja mental);
6. Kebanyakan penulis berperan langsung sebagai orang pertama dan terlibat dalam cerita yang
bersangkutan sehingga akan banyak menggunakan kata orang pertama dalam menyampaikan
ceritanya, seperti: aku, saya dan kami;
7. Sebaliknya, bisa jadi penulis hanya menjadi orang ketiga sehingga berperan sebagai pengamat.
Oleh karena itu, teks akan banyak memuat kata ganti orang ketiga, seperti: dia, mereka.

 Langkah-Langkah Menulis Teks Cerita Inspiratif

1. Tentukan tema dan amanat yang akan disampaikan.


2. Tetapkan sasaran pembaca.
3. Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur.
4. Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita.
5. Perincian peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung.
6. Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandangan.
7. Mengerti aturan tanda bacanya dalam kalimat tersebut.

 Contoh Teks Cerita Inspiratif

Penebang Kayu
Suatu ketika, seorang pemuda yang sangat kuat meminta pekerjaan pada seorang saudagar kayu, dan dia
mendapatkannya. Upah yang ditawarkan sesuai keinginannya, lokasi pekerjaannya pun dekat dengan
rumahnya. Oleh karena itu, sang pemudak bertekad untuk bekerja dengan sungguh-sungguh.
Akhirnya, saudagar memberinya kapak dan menunjukkan area tempat penebangannya. Hari pertama
penebang pohon membawa 21 batang pohon.
"Wah, hebat kamu kuat sekali, bisa membawa pulang kayu sebanyak ini dalam satu hari," kata saudagar
kayu yang merupakan atasannya sekarang.
Termotivasi oleh perkataan itu, sang pemuda menebang kayu dengan usaha yang lebih keras keesokan
harinya. Tetapi, hari itu ia hanya bisa membawa 17 batang pohon. Hari ketiga dia berusaha lebih keras lagi,
tapi dia hanya bisa membawa 10 pohon. Hari demi hari, pohonnya makin berkurang.
"Aku pasti telah kehilangan kekuatanku", pikir penebang kayu itu. Dia menghadap kepada saudagar kayu
dan meminta maaf, mengatakan bahwa dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi.
"Kapan terakhir kali kau mengasah kapak yang kau gunakan?" tanya bos itu. "Mempertajam? Saya tidak
punya waktu untuk mengasah kapak saya. Saya sangat sibuk mencoba menebang pohon."
Terkadang bekerja keras saja tidak cukup untuk mencapai kesuksesan. Kita juga harus bekerja dengan
cerdas! Pemuda itu sebetulnya memiliki potensi yang hebat untuk memotong kayu.
Sayangnya, ia tidak memiliki sikap yang tepat untuk dapat berhasil dalam tugas khusus ini. Melalui kerja
keras dan sikap yang cerdas, tidak ada yang mustahil dalam hidup ini.

Anda mungkin juga menyukai