Anda di halaman 1dari 11

DAMPAK NEGATIF MEDIA SOSIAL INSTAGRAM TERHADAP ETIKA DAN

GAYA HIDUP MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UIN


SAIZU PURWOKERTO

Aistutika Duriatul Khoeriyah

Perbankan Syariah/Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam


UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
aistutika2609@gmail.com

ABSTRAK
Instagram adalah salah satu media sosial yang banyak digunakan pada saat ini. Media sosial Instagram
paling banyak diguanakan oleh kalangan muda, tak terkecuali para mahasiswa. Penggunaan media
sosial Instagram dapat menimbulkan dampak positif dan negatif tergantung bagaimana si pengguna
memanfaatkannya. Artikel ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana dampak negatif dari
penggunaan media sosial Instagram serta akibat dari adanya media sosial Instagram terhadap etika dan
gaya hidup mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto. Penelitian ini ditulis menggunakan rancangan
penelitian kualitatif. Untuk meningkatkan pengetahuan, artikel ini juga ditulis berdasarkan bahan
referensi seperti jurnal, E-Book serta berupa web Internet.
Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh beberapa kesimpulan hasil pengamatan, yaitu : pertama,
waktu penggunaan media sosial Instagram mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwoketo hampir 12 jam
dalam sehari, minimal paling sebentar adalah 2 jam sehari. Tujuan dari penggunaan Instagram itu adalah
sebagai hiburan, untuk mencari informasi serta membagikan momen kepada para followers di laman
Instagramnya. Yang kedua yaitu faktor ketertarikan mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto untuk
membuat akun Instagram dikarenakan sedang trend dan tidak mau ketinggalan zaman. Ketiga,
mengenai dampak negatif dari penggunaan Instagram dikalangan mahasiswa FEBI UIN Saizu
Purwokerto. Dampaknya yaitu mereka akan menjadi malas belajar, lambat dalam mengerjakan tugas
serta membuat kurannya konsentrasi saat kuliah. Selain itu, dapat mempengaruhi gaya hidup dan etika
mahasiswa.

Kata Kunci : Instagram, Etika, Gaya Hidup

1
ABSTRACT
Social media Instagram is a trending social media at this time. Instagram is the most widely used social
media by young people, including students. The use of Instagram social media can have positive and
negative impacts depending on how the user uses it. This article was written with the aim of knowing
how the negative impact of using Instagram social media and the impact of Instagram social media on
the ethics and lifestyle of UIN Saizu Purwokerto students. This research was written using a qualitative
research design. To increase knowledge, this article is also written based on reference materials such
as journals, E-Books and in the form of the Internet.
Based on the results of data analysis, several conclusions were obtained from observations, namely:
first, the time of using Instagram social media for UIN Saizu Purwoketo students is almost 12 hours a
day, the minimum is 2 hours a day. The purpose of using Instagram is as entertainment, to find
information and share moments with followers on their Instagram page. The second is the interest factor
of UIN Saizu Purwokerto students to create Instagram accounts because they are trending and don't
want to be out of date. Third, regarding the negative impact of using Instagram among UIN Saizu
Purwokerto students. The impact is that they will become lazy to study, slow in doing assignments and
make their concentration less during college. In addition, it can affect the lifestyle and ethics of students.

Keywords : Instagram, Ethics, Lifestyle

PENDAHULUAN
Seiring berjalannya waktu, perkembangan zaman semakin pesat, perkembangan
teknologi juga mengikuti alur perkembangan zaman. Dalam hal ini, masyarakat dengn
mudahnya dapat mengakses informasi dari kemajuan teknologi tersebut. Kemudahan
pengaksesan itu ditawarkan melalui munculnya banyak media sosial yang dapat digunakan
oleh semua orang untuk berinteraksi atau sekedar mencari hiburan melalui dunia maya. Dengan
adanya kemajuan teknologi, semua orang bisa memanfaatkannya, termasuk mahasiswa FEBI
UIN Saizu Purwokerto. Hal ini dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk kepentingan belajar dan
juga dijadikan sebagai hiburan. Namun, kemudahan yang ditawarkan oleh kemajuan teknologi
dapat membawa dampak negatif terhadap waktu bermain dan belajar mahasiswa. Adanya
kemajuan teknologi melalui media sosial dapat mengakibatkan memudarnya batasan-batasan
perilaku (etika). Hal tersebut terjadi karena banyak faktor yang melatarbelakanginya, salah
satunya yaitu kurangnya pengawasan dari orang tua serta kurang berperannya pemerintah yang
pada dasarnya memiliki otoritas untuk mengendalikan penggunaan media sosial.
Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti media sosial,
khususnya Instagram menyebabkan terjadi perubahan yang signifikan, mulai dari etika dan
gaya hidup yang seringkali tidak dapat dihindari oleh penggunanya. Media sosial Instagram
sedkit demi sedikit membawa masuk mahasiswa FEBI UIN Saizu Puwokerto ke suatu pola
pikir dan perilaku yang baru. Disini, Instagram berberan sebagai media sosial dimana
seseorang tidak melakukan komunikasi secara langsung, namun melalui sebuah chat atau
saling berkomenta melalui foto yang diunggah oleh pengguna Instagram. Selain dampak positif

2
yang ditimbulkan dari penggunaan Instagram, ada juga dampak negatifnya yaitu terjadi
perubahan pola pikir dan perilaku. Wujud perubahan tersebut ditandai dengan kurangnya etika
dan gaya hidup. Mereka bisa saja meniru gaya hidup yang diterapkan oleh artis idola mereka,
sehingga dapat menyebabkan mereka jadi boros. Selain itu bisa terjadi Hyper realitas atau foto
yang tidak sesuai dengan wajah asli alias menggunakan filter supaya terlihat lebih bagus
(penipuan fisik).
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa media sosial Instagram cenderung
lebih berpengaruh terhadap generasi muda, termasuk mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto.
Secara sosio-psikologis, arus informasi yang terus diterima dalam kehidupan akan
menimbulkan berbagai pengaruh terhadap perkembangan jiwa, khusunya anak-anak dan
remaja tak terkecuali seorang mahasiswa. Pola perilaku mereka sedikit demi sedikit akan
dipengaruhi oleh apa yang mereka terima yang mungkin menyimpang dari tahap
perkembangan jiwa maupun norma-norma yang berlaku.1
Artikel ini ditulis berdasarkan pengamatan yang dilakukan mengenai bagaimana etika
dan gaya hidup mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto akibat dari dampak negatif media
sosial Instagram. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui apa itu media sosial,
apa itu aplikasi instagram, bagaimana cara kita menerapkan etika yang baik dalam bermedia
sosial, seperti apa gaya hidup mahasiswa FEBI UIN Saizu pada masa sekarang ini serta apa
dampak negatif dari media sosial Instagram terhadap etika dan gaya hidup mahasiswa FEBI
UIN Saizu Purwokerto. Artikel ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian
kualitatif yang dibantu dengan berbagai referensi dari internet seperti jurnal online, e-book
serta web yang disediakan di Internet.

1
Jamaluddin Arifin, Nurbaya, Nursalam, “Konstuksi Sosial Media Komunikasi Instagram Terhadap Pola PIkir
Perilaku Mahasiswa Pendidikan Sosiologi”, Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi, Vol. 4 No. 2, November
2016, Hlm. 234.

3
PEMBAHASAN
1. Pengertian Media Sosial
Menurut (Fahlepi, 2017) media sosial adalah media online yang mendukung interaksi
sosial. Media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi
menjadi dialog interaktif. Ada beberapa situs media sosial yang terkenal pada masa
sekarang ini, yaitu: WhatsApp, BBM, Facebook, Instagram, Youtube, Twitter, Wikipedia,
Blog, dll. Sedangkan menurut (Antony Mayfield, 2008), media sosial adalah media dimana
penggunanya dengan mudah berpartisipasi didalamnya, berbagi dan menciptakan pesan.
Termasuk blog, jejaring sosial online. Media sosial befungsi untuk memperluas interaksi
sosial manusia menggunakan internet dan teknologi web. Selain itu, media sosial juga
berfungsi untuk mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi. Sebenarnya, media
sosial memliki banyak fungsi dan sisi positif bagi penggunanya, namun pada kenyataannya,
banyak sekali oknum yang mengalihfungsikan media sosial dari positif menjadi negatif.
Media sosial biasanya banyak sekali digunakan oleh kalangan remaja. Mereka
mendominasi penggunaan media sosial yang memiliki cakupan luas. Dalam media sosial,
siapapun dapat dengan mudah mengakses berabagai informasi yang telah tersebar di
Internet. Mereka bisa mengetahui topik terkini yang sedang menjadi bahan pembicaraan
dikalangan masyarakat. Namun, hal tersebut bisa memicu adanya tindak kejahatan, yaitu
bisa berupa pemalsuan jati diri yang terlalu berlebihan (Hyper realitas). Mereka
beranggapan jika semakin aktif di media sosial akan terlihat lebih keren dan lebih gaul
daripada yang kurang update di media sosial. Sama seperti halnya kebanyakan orang,
sebagian besar mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto pun ikut beranggapan demikian.
Padahal, jika digunakan terus menerus akan mengakibatkan mereka menjadi malas dalam
mengerjakan tugas.2

2. Pengertian Instagram
Instagram adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk berbagi foto, video ataupun
moment yang dapat dilihat oleh Followers dari pengunggah tersebut dan juga dapat saling
memberikan komentar antar sesamanya. Dalam pengertian lain, Instagram adalah aplikasi
yang didalamnya berisi unggahan foto, video ataupun moment yang disajikan dalam bentu
persegi seperti kamera Polaroid. Selain membagikan foto, video ataupun moment Instagram

2
Ade Nur Atika Sari, “Dampak Media Sosial Instagram BEM Fisip UNISKA Terhadap Sikap Perilaku dan
Prestasi Akademik S1 FISIP Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin”, Jurnal
Ilmu Komunikasi. Vol. 4 No. 1. Mei 2021, Hlm. 43-44.

4
juga berfungsi untuk menyunting foto-foto yang memiliki 16 efek. Melalui aplikasi
Instagram, sebagian besar mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto juga bisa mnecari
berbagai informasi penting mengenai dunia luar. Namun, hal tersebut dapat memicu para
mahasiswa untuk menyalahgunakan fungsi positif menjadi negatif, seperti mencari konten
yang berisi hiburan semata, yang pada akhirnya mereka akan mengabaikan tujuan utama
mereka membuka aplikasi Instagram tersebut.
Instagram sama seperti jejaring sosial yang lainnya, namun lebih fokus kepada foto
atau pengeditan foto. Instagram bisa dikatakan sebagai media sosial yang dapat dijadikan
sebagai wadah penyaluran bagi orang-orang yang memiliki minat tentang foto, sebagagai
tempat menyebarkan dan berbagi informasi, berinterakasi dengan orang banyak, serta dapat
mengenal lebih dekat dengan sesama pengguna Instagram melalui foto-foto, video yang
diunggah. Banyak menggunakan Instagram karena selain mudah menggunakannya,
terdapat banyak efek foto tambahan didalamnya. Karena efek itulah banyak orang yang
memanipulasi wajah menjadi beda dengan aslinya. 3

3. Etika Bermedia Sosial


Etika adalah sikap atau kebiasaan yang harus dijaga oleh para pengguna media sosial,
termasuk pengguna media sosial Instagram. Hal inilah yang seharusnya dipegang kuat oleh
khalayak umum yang mana mereka sering menggunakan media sosial Instagram termasuk
bagi mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto. Ada beberapa etika yang harus dijaga saat
menggunakan media sosial, yaitu sebagai berikut:
a. Hindari mengunggah konten syarat atas issue SARA, Pornografi, Provokatif
b. Membuka aib sendiri dan keluarga
c. Mengunggah kabar, berita, issue yang tidak jelas kebenarannya alias hoax
d. Mengcopy paste artikel atau gambar milik orang lain tanpa izin
Dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa sudah sepantasnya para pengguna media
sosial memiliki etika atau kebiasaan yang baik dalam memanfaatkannya. Hal ini juga harus
diterapkan oleh pengguna media sosial yang berstatus sebagai mahasiswa, termasuk
mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto. Mereka dihimbau untuk bisa menerapkan etika
yang baik artinya tidak menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan oleh etika
bermedia sosial. Namun, seiring berjalannya waktu, penerapan etika itu mulai pudar yang

3
Wahyuni Januarti Drakel, “Perilaku Mahasiswa dalam Menggunakan Media Sosial di Universitas SAM
Ratulangi Manado”, Jurnal Holistik, Vol. 11 No. 21, Januari-Juni 2018, Hlm. 24.

5
mengakibatkan banyak mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto ikut terbawa dengan hal
yang demikian. Kurangnya kesadaran penggunaan media sosial Instagram yang sewajarnya
menjadi salah satu pokok permasalahan pudarnya etika Mahasiswa FEBI UIN Saizu
Purwokerto dalam bermedia sosial. Masih banyak dari mereka yang menyimpang dari etika
yang telah ditetapkan.4

4. Gaya Hidup
Gaya hidup atau lifestyle adalah cara hiduup seseorang di dunia yang diekspresikan
dalam aktivitas, minat dan pendapatnya. Dalam arti gaya hidup seseorang dapat dilihat dari
aktivitas rutin yang dilakukan, pemikiran tentang segala hal disekitarnya dan seberapa jauh
dai peduli dengan hal itu dan juga apa yang menjadi pemikiran tentang dirinya dan dunia
luar. Adapun faktor internal yang membentuk gaya hidup yaitu sikap, pengalaman dan
pengamatan, kepribadian, konse[ diri, motif, persepsi, selain faktor internal, ada juga faktor
eksternal yang mempengaruhi pembentukan gaya hidup, meliputi kelompok referensi,
keluarga, kelas sosial, dan kebudayaan. Islam mengharuskan pemeluknya menjaga
penampilan dan kebersihan. apalagi pada setiap pertemuan. Inilah cara cara yang ditetapkan
ilmu kesehatan (hygiene). Adapun sikap tidak berlebih-lebihan, ilmu pengetahuan modern
telah menetapkan bahwa tubuh tidak menyerap semua makanan yang masuk, tetapi hanya
mengambil ssecukupnya, kemudian berusaha membuang yang tersisa lebih dari kebutuhan.
Disamping itu, lambung dan alat-alat pencernaan lainnya akan terporsir dan mengalami
gangguan.5
Seringkali kita mengenakan fashion yang sedang terkenal pada saatu ini, namun gaya
hidup dalam fashion pun harus mengikuti syariat islam. Ketika fashion telah menjadi suatu
konsumsi masyarakat maka hal itu hanyalah berdasar pada kebutuhan semu. Banyaknya
masyarakat yang gemar mengenakan busana muslim pada setiap aktivitasnya sehari-hari
menjadikan busana muslim sebagai fashion dan lifestyle (gaya hidup). Busana muslim
adalah pakaian atau busana yang dipakai semua umat Islam baik itu laki-laki (muslim)
maupun perempuan (muslimah) dalam aktifitas keseharian. Busana muslim bertujuan
untuk menutup aurat penggunanya yang tidak boleh (haram) dilihat oleh orang lain yang
bukan mahramnya. Islam lebih banyak memperhatikan busana wanita dibandingkan

4
Elva Ronaning Reom dan Sarmiati, “Perubahan Sosial dan Budaya Akibat Media Sosial Instagram Bagi
Kalangan Mahasiswa di Kota Padang”, Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 2 No. 2, Juni 2016, Hlm. 20.
5
Humaira Kamilah, Yanto, Sapta Sari, “Fenomena Gaya Hidup Ala Selebgram Pada Mahasiswa di Instagram”,
Jurnal Profesional FIS UNIVED, Vol. 7 No. 2, Desember 2020, Hlm. 15.

6
dengan busana pria. Sehingga islam menerapkan syarat-syarat pola potongan busana dan
tata cara memakai, juga memberlakukan syaratsyarat model busana yang bisa dipilih kaum
Wanita.
Di era modern seperti ini mulai bermunculan trend dengan gaya hidup syar’i. Namun
gaya hidup berhijab dilakukan hanya karena tuntutan zaman bukan atas dasar syariah.
Padahal dalam islam diharuskan untuk hidup sesuai dengan seperangkat aturan yang
ditetapkan pada Al-quran dan As-Sunnah. Berpakaian yang syar’i merupakan kewajiban
bagi setiap muslimah yang telah balik dan tidak hanya dijadikan gaya hidup modern yang
suatu saat akan hilang seiring berjalannya waktu. Tujuan berpakaian yang syar’i adalah
sebagai pelindung kehormatan serta menandakan identitas sebagai seorang muslim bukan
sebagai gaya hidup modern.6

5. Dampak Negatif Media Sosial Instagram Terhadap Etika dan Gaya Hidup
Mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto
Pada saat ini, kalangan muda tak terkecuali para mahasiswa FEBI UIN Saizu
Purwokerto sering sekali menggunakan media sosial, khususnya Instagram. Hampir 12 jam
sehari mereka memegang ponsel untuk membuka Aplikasi Instagram tersebut dengan
alasan untuk memperbanyak pengetahuan mengenai dunia luar. Tak heran jika pengguna
Instagram didominasi oleh kalangan muda. Media sosial merupakan tempat untuk mencari
berbagai informasi yang sedang menjadi buah bibir dikalangan masyarakat. Informasi
tersebut sering kali kita temui dalam media sosial Twitter, Facebook, Instagram, dan lain-
lain. Instagram adalah aplikasi yang saat ini sedang digandrungi oleh anak muda, karena
didalamnya sudah membuat berbagai informasi serta bisa menggunakan aplikasi instagram
ini untuk berfoto dilengkapi dengan efek yang tersedia. Sisi positif dari penggunaan media
sosial Instagram adalah kita bisa terlihat lebih menarik saat foto di aplikasi Instagram
tersebut, selain itu kita juga bisa belajar tentang hal-hal yang belum kita ketahui
sebelumnya. Sebenarnya, hal ini dapat dilihat dari penggunanya, apakah dia memanfaatkan
laman Instagram tersebut dengan sebaik-baik atau justru sebaliknya, mereka
menyahgunakan fitur-fitur yang tersedia di laman Instagram.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, pada masa ini banyak sekali kalangan
mahasiswa terkhusus di FEBI UIN Saizu Purwokerto yang menyalahgunakan manfaat dari

6
Reka Apriyanti, Skripsi, Pengaruh Media Sosial Instagram dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Pembelian
Impulsif Menurut Perspektif Ekonomi Islam, (Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan, 2020), Hlm. 10.

7
Instagram, sehingga muncul Dampak Negatif. Dapat dilihat dari aktivitas sehari-hari
mereka yang sepertinya tidak bisa lepas dari media sosial Instagram. Seolah-olah itu
merupakan sebuah kebutuhan pokok yang mesti dilakukan setiap saat. Selain itu, terjadi
pengabaian etika dalam penggunaan media sosial Instagram. Mereka sering sekali
melontarkan kata-kata yang tidak sepantasnya diucapkan dikolom komentar ataupun
dikolom status. Dalam hal ini juga terdapat pelanggaran hak cipta dalam penggunaan media
sosial Instagram dikalangan mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto, dibuktikan dengan
beberapa bukti ketika mengunggah foto atau konten lain tanpa meminta izin terlebih dahulu
kepada seumbernya ataupun mencantumkan nama sumber dalam unggahan tersebut.
Instagram menjadi salah satu media sosial yang banyak digemari oleh pengguna, tak
terkecuali mhasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto. Disini mereka bebas mengakses apapun
yang mereka inginkan, karena hal inilah sering terjadi pelanggaran etika berupa cyber
bullying dalam penggunaan aplikasi tersebut. Dibuktikan dengan adanya unggahan yang
berisi kata-kata negatif kepada orang yang dituju, yang mengakibatkan orang tersebut
menjadi terluka secara mental dengan kalimat yang bermakna mengganggu, mengusik
terus menerus, menyusahkan, membuat tidak nyaman si korban, diskriminasi,
pengungkapan informasi/konten yang bersifat privasi dengan maksud
mempermalukan/komentar yang menghina, menyinggung secara vulgar. Disisi lain, dalam
penggunaan Instagram dikalangan mahasiswa FEBI UIN SAIZU Purwokerto juga terdapat
pelanggaran etika berupa informasi yang tidak sesuai dengan kenyataan (hoax), misalnya
ketika menggunggah foto atau konten lain dimana si pengunggah memalsukan lokasi yang
sebenarnya dengan cara mencantumkan kata “Daegu, Korea”, Tokyo, Jepang”, dan lain-
lain yang menyatakan seolah-olah mereka sedang berada disana. Dengan demikian,
mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto dihimbau agar lebih memperhatikan kembali etika
dalam menggunakan media sosial Instagram agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merusak
moral mereka secara perlahan.7
Selain terjadi pelanggaran etika, Instagram juga dapat mempengaruhi gaya hidup
mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto. Pengaruh gaya hidup inilah yang seringkali
membuat mereka menjadi boros dalam menggunakan uang. Di Instagram sering
memunculkan berbagai konten yang menyajikan produk penjualan, seperti tas, sepatu, baju,
bahkan makanan pun sudah tersedia di Instagram. Tak heran jika banyak sekali mahasiswa

7
Andia Jingga Langit Persada Timur, D. Jupriono, Lukman Hakim, “Pelanggaran Etika Media Sosial dalam
Penggunaan Instagram Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya”, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
2020, Hlm. 20.

8
FEBI UIN Saizu Purwokerto berbondong-bondong untuk membeli barang disana. Mereka
tertarik untuk membeli produk yang ditawakan melalui akun Instagram tersebut.
Ketertarikannya itulah yang menyebabkan Mahasiwa FEBI UIN Saizu Purwokerto
mempunyai gaya hidup yang konsumtif akibat tuntutan dari pergaulan dan kemajuan
teknologi. Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari sekumpulan manusia didalam
masyarakat. Gaya hidup berkaitan erat dengan perkembangan zaman dan teknologi. Gaya
hidup atau lifestyle yang dihasilkan oleh media sosial itu adalah gaya hidup yang konsumtif,
seperti hedonisme (mementingkan kesenangan) dan weisternisasi (gaya hidup yang
mengikuti trend kebarat-baratan). Perilaku konsumtif ini lama-kelamaan akan menjadi
sebuah kebiasaan yang pada akhirnya akan menjadi gaya hidup. Hal ini terjadi karena
cakupan teknologi yang begitu luas dengan konten-konten menggiurkan yang dipaparkan
dalam media sosial terutama Instagram. Saat ini, banyak dijumpai kalangan muda
khususnya mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto gaya berpakaiannya mengikuti trend
kebarat-baratan, meskipun mereka memakai busana yang tertutup. Tentunya hal tersebut
dapat menyustkan identitas bangsa. 8

KESIMPULAN
Menurut (Fahlepi, 2017) media sosial adalah media online yang mendukung interaksi
sosial. Media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi
dialog interaktif. Ada beberapa situs media sosial yang terkenal pada masa sekarang ini, yaitu:
WhatsApp, BBM, Facebook, Instagram, Youtube, Twitter, Wikipedia, Blog, dll. Sedangkan
menurut (Antony Mayfield, 2008), media sosial adalah media dimana penggunanya dengan
mudah berpartisipasi didalamnya, berbagi dan menciptakan pesan. Termasuk blog, jejaring
sosial online. Media sosial befungsi untuk memperluas interaksi sosial manusia menggunakan
internet dan teknologi web. Selain itu, media sosial juga berfungsi untuk mendukung
demokratisasi pengetahuan dan informasi. Media sosial yang saat ini sering digunakan adalah
Instagram. Instagram adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk berbagi foto, video ataupun
moment yang dapat dilihat oleh Followers dari pengunggah tersebut dan juga dapat saling
memberikan komentar antar sesamanya. Dalam pengertian lain, Instagram adalah aplikasi yang
didalamnya berisi unggahan foto, video ataupun moment yang disajikan dalam bentu persegi
seperti kamera Polaroid.

8
Fitri Khoiriyyah Nissa, Fitri Sukayawati, Muhammad Willy Indriana, “Pengaruh Instagram Terhadap Gaya
Hidup Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Nusantara”, Kampret Journal, Vol. 1 No. 3, Mei
2022, Hlm. 52.

9
Dalam penggunaan media sosial Instagram, selain memiliki dampak positif ada juga
dampak negatif yang mempengaruhinya, yaitu dapat dilihat dari aktivitas sehari-hari mereka
yang sepertinya tidak bisa lepas dari media sosial Instagram. Seolah-olah itu merupakan sebuah
kebutuhan pokok yang mesti dilakukan setiap saat. Selain itu, terjadi pengabaian etika dalam
penggunaan media sosial Instagram. Mereka sering sekali melontarkan kata-kata yang tidak
sepantasnya diucapkan dikolom komentar ataupun dikolom status. Dalam hal ini juga terdapat
pelanggaran hak cipta dalam penggunaan media sosial Instagram dikalangan mahasiswa FEBI
UIN Saizu Purwokerto, sering terjadi pelanggaran etika berupa cyber bullying dalam
penggunaan aplikasi tersebut, disisi lain dalam penggunaan Instagram dikalangan mahasiswa
FEBI UIN SAIZU Purwokerto juga terdapat pelanggaran etika berupa informasi yang tidak
sesuai dengan kenyataan (hoax). Dengan demikian, mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto
dihimbau agar lebih memperhatikan kembali etika dalam menggunakan media sosial Instagram
agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merusak moral mereka secara perlahan.
Selain terjadi pelanggaran etika, Instagram juga dapat mempengaruhi gaya hidup
mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto. Pengaruh gaya hidup inilah yang seringkali membuat
mereka menjadi boros dalam menggunakan uang. Di Instagram sering memunculkan berbagai
konten yang menyajikan produk penjualan, seperti tas, sepatu, baju, bahkan makanan pun
sudah tersedia di Instagram. Tak heran jika banyak sekali mahasiswa FEBI UIN Saizu
Purwokerto berbondong-bondong untuk membeli barang disana. Mereka tertarik untuk
membeli produk yang ditawakan melalui akun Instagram tersebut. Ketertarikannya itulah yang
menyebabkan Mahasiwa FEBI UIN Saizu Purwokerto mempunyai gaya hidup yang konsumtif
akibat tuntutan dari pergaulan dan kemajuan teknologi.

SARAN
Dari uraian diatas, mengenai dampak negatif media sosial Instagram terhadap etika dan
gaya hidup mahasiswa FEBI UIN Saizu Purwokerto, mereka disarankan untuk lebih
memperhatikan etika bermedia sosial yang dengan memperhatikan norma-norma yang berlaku
serta dapat menerapkan gaya hidup yang sesuai dengan ketentuan bangsa Indonesia. Merkea
dihimbau untuk selalu mengunggah hal-hal positif dari kegiatan mereka tanpa adanya
pelanggaran etika dan norma yang berlaku.

10
DAFTAR PUSTAKA

Apriyanti, Reka. (2020). “Pengaruh Media Sosial Instagram dan Gaya Hidup Terhadap
Perilaku Pembelian Impulsif Menurut Perspektif Ekonomi Islam”. Program Studi
Ekonomi Syariah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Universitas Islam Negeri Raden
Intan. Lampung

Arifin, Jamaluddin, dkk. (2016). “Konstuksi Sosial Media Komunikasi Instagram Terhadap
Pola PIkir Perilaku Mahasiswa Pendidikan Sosiologi”, Jurnal Equilibrium Pendidikan
Sosiologi. Vol. 4 No. 2

Drakel, Wahyuni Januarti. (2018). “Perilaku Mahasiswa dalam Menggunakan Media Sosial di
Universitas SAM Ratulangi Manado”. Jurnal Holistik. Vol. 11 No. 21

Kamilah, Humaira, dkk. (2020). “Fenomena Gaya Hidup Ala Selebgram Pada Mahasiswa di
Instagram”, Jurnal Profesional FIS UNIVED. Vol. 7 No. 2

Nissa, Fitri Khoiriyyah, dkk. (2022). “Pengaruh Instagram Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Nusantara”. Kampret Journal. Vol. 1 No.
3

Reom, Elva Ronaning. (2016). “Perubahan Sosial dan Budaya Akibat Media Sosial Instagram
Bagi Kalangan Mahasiswa di Kota Padang”. Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol. 2 No. 2

Sari, Ade Nur Atika. (2021). “Dampak Media Sosial Instagram BEM Fisip UNISKA Terhadap
Sikap Perilaku dan Prestasi Akademik S1 FISIP Universitas Islam Kalimantan
Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin”. Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol. 4 No. 1

Timur, Andia Jingga Langit Persada, dkk. (2020). “Pelanggaran Etika Media Sosial dalam
Penggunaan Instagram Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya”. Program Studi
Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas 17 Agustus 1945.
Surabaya

11

Anda mungkin juga menyukai