Anda di halaman 1dari 12

Konsep

konflik
Dosen pengampu :
Bapak H. Sochimin, Lc, M.Si.
Anggota kelompok 8 :
Ade Wawan (2017202205)
Imroatun khasanah (2017202232)
Dhiya Naswa s (2017102242)
Rena Yuniati (2017202200
A. Definisi konflik
Konflik (conflict) dapat didefinisikan sebagai sebuah
proses yang dimulai ketika suatu pihak memiliki persepsi
bahwa pihak lain telah memengaruhi secara negatif,
sesuatu yang menjadi kepedulian atau kepentingan
pihak pertama.

Menurut Kilman dan Thomas (1978) dalam junal Wahyudi


A (2015), konflik merupakan kondisi terjadinya
ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin
dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun
dalam hubungannya dengan orang lain.
B. Jenis jenis konflik
Menurut Ralf Dahrendorf mengatakan bahwa konflik dapat
dibedakan atas empat macam, yaitu sebagai berikut :
1. Konflik antara atau yang terjadi dalam peranan sosial,
atau biasa disebut dengan konflik peran.
2. Konflik antara kelompok-kelompok sosial.
3. Konflik antara kelompok-kelompok yang terorganisir dan
tidak terorganisir.
4. Konflik antara satuan nasional, seperti antar partai politik,
antar negara, atau organisasi internasional
beberapa jenis konflik yang sering terjadi dimasyarakat:
1. Konflik Pribadi 2. Konflik Kelompok
3. Konflik Politik. 4. Konflik Agama

konflik dibedakan menjadi beberapa sifat, yaitu


1. Berdasarkan sifatnya
• Konfik Destruktif • Konflik Konstruktif

2. Berdasarkan Posisi Pelaku yang Berkonflik


• konflik vertikal • konflik horizontal • konflik diagonal
3. Berdasarkan Sifat Pelaku yang Berkonflik
• konflik terbuka • konflik tertutup

4. Berdasarkan Konsentrasi Aktivitas Manusia di


Dalam Masyarakat
• Konflik antar kelas sosial. • Konflik politik
• Konflik ekonomi. • Konflik budaya
• Konflik ideologi

5. Berdasarkan Cara Pengelolaannya


• interindividu • antarindividu
• antarkelompok
C. Proses konsep konflik
Prosea Konflik Menurut (Robbins & Judge, 2013)
proses konflik memiliki lima tahapan yaitu tahap
oposisi atau ketidakcocokan potensial, tahap
kognisi dan personalisasi,tahap maksud, tahap
perilaku dan tahap hasil.
1. Tahap I: langkah pertama dalam proses komunikasi
adalah adanya kondisi yang menciptakan kesempatan
untuk munculnya konflik itu.
2. Tahap II: jika kondisi-kondisi yang disebut dalam Tahap
I mempengaruhi secara negatif sesuatu yang diperhatikan
oleh satu pihak, maka potensi untuk oposisi atau ketidak
cocokan menjadi teraktualkan dalam tahap kedua.
3. Tahap III: maksud nerupakan keputusan untuk bertindak
dalam suatu cara tertentu.
4. Tahap IV: ketika kebanyakan orang berpikir tentang
situasi konflik, mereka cenderung fokus pada tahap ini,
karena ini adalah dimana konflik menjadi terlihat.
5. Tahap V: jalinan aksi reaksi antara pihak-pihak yang
berkonflik menghasilkan konsekuensi

Menurut (Marquis & Huston, 2015)


proses konflik dibagi menjadi beberapa
tahapan. Seperti yang di di jelaskan
dibawah ini :
1. Konflik laten. 2. Konflik dirasakan
3. Konflik tampak 4. Resolusi konflik
5. Konflik aftermath
Hasil dari sebuah konflik adalah sebagai berikut :
1. Konflik dapat meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok
yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
2. Konflik dapat menghidupkan kembali norma-norma lama dan
menciptakan norma norma yang baru.
3. Konflik berfungsi sebagai alat perubahan sosial
Hasil konflik dapat berakibat negative
maupun positif itu tergantung pada cara
mengelola konflik tersebut.

Akibat positive konflik:


akibat Negatif Konflik: 1. Membuat organisasi tetap
1. Menghambat hidup dan harmonis.
komunikasi. 2. Berusaha menyesuaikan diri
2. Mengganggu dengan lingkungan.
kerjasama atau team 3. Melakukan adaptasi
work. sehingga terjadi perubahan
3. Mengganggu proses dan perbaikan dalam sistem
produksi, bahkan dapat dan prosedur, mekanissme,
menurunkan produki. program, bahkan tujuan
organisasi.

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai