PERILAKU ORGANISASI
KONFLIK DAN NEGOSIASI
Disusun Oleh :
Marini
1131510677
1331510345
1432510419
Deva Yogesvara
1432510681
Organisasi Universitas Budi Luhur yang telah memberikan tugas ini sehingga
pengetahuan penulis dalam penulisan makalah ini makin bertambah dan hal itu
sangat bermanfaat bagi penyusunan skripsi kami di kemudian hari.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik
bentuk, isi, maupun teknik penyajiannya. Oleh sebab itu, kritikan yang bersifat
membangun dari berbagai pihak penulis terima dengan tangan terbuka dan
sangat diharapkan. Semoga kehadiran makalah ini memenuhi sasarannya.
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar2
Daftar Isi
3
BAB
Pendahuluan..
.4
1.1
Latar
Belakang.4
1.2
Rumusan Masalah
...
..4
1.3
Tujuan.
5
1.4
Manfaat..
5
BAB
Pembahasan.6
2. 1
Konflik
.6
2.1.1
Definisi
Konflik..6
2.1.2
Proses
Konflik6
2.1.3
Aspek-aspek yang Terjadi dalam
Konflik7
2.1.4
Tingkatan
dalam
Konflik9
2.1.5
Macam-macam
tipe
Konflik11
2.1.6
Memahami
manajemen
Konflik12
2.1.7
Metode-metode
Penyelesaian
Konflik...14
2. 2
Negosiasi
.15
2.2.1
Definisi
Negosiasi..15
2.2.2
Strategi-strategi
Negosiasi16
2.2.3
Proses
Negosiasi17
BAB
Penutup..18
3.1
Kesimpulan
.18
3.2
Saran..
..18
Daftar Pustaka..
18
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak zaman dahulu manusia sudah mengenal dan mengalami macammacam konflik. Konflik dapat terjadi oleh siapasaja, konflik antara suami dan
istri, konflik antara anak dan orang tua, konflik antara pihak atasan dan pihak
bawahan.
Konflik juga dapat muncul bahkan hingga mencapai tingkat bangsa dan
benergara, bahkan di dalam Negara itu sendiri sering terjadi konflik antar
provinsi bahkan antar suku bangsa dan dampaknya bahkan hingga terjadinya
pertumpahan darah dan perusakan lingkungan.
Jadi dapat dikatakan bahwa dalam keidupan manusia, konflik dapat terjadi
dengan sebab-sebab yang beragam sumbernya,
Dan salah satu cara untuk menyelesaikan konflik, yaitu negosiasi. Negosiasi
merupakan proses untuk mencapai kesepakatan antara duapihak yang memiliki
perbedaan kepentingan atau pendapat. Dampak dari konflik yang mengarah
kearah negative harus memberikan dampak yang positif agar perkembangan
hidup setiap manusia berjalan baik.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkanlatarbelakangdiatastelahditemukanbeberapamasalahsebagaiberiku
t:
1. Apa yang dimaksud dengan Konflik?
2. Tahapan proses konflik?
3. Aspek-aspek yang keluar dengan adanya konflik?
4. Tingkatan dalam konflik?
5. Macam-macam tipe konflik?
6. Memahami manajemen konflik?
7. Metode-metode dalam penyelesaian konflik?
8. Apa yang dimaksud dengan negosiasi?
9. Strategi-strategi yang terdapat di dalam negosiasi?
10. Proses terjadinya Negosiasi?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.4 Manfaat
Manfaat yang akan diperoleh dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Pembaca akan memahami dasar pengertian dari konflik, negosiasi, dan
manajemen konflik
2. Mengetahui tentang tingkatan konflik, tipe-tipe konflik serta metodemetode dalam menyelesaikan konflik
3. Memahami strategi dalam negosiasi.
BAB 2
PEMBAHASAN
2. 1Konflik
2.1.1
Definisi Konflik
2.1.2
Proses Konflik
variabel pribadi.
TAHAP II : KOGNISI DAN PERSONALISASI
Tahap
ini
penting
karena
dalam
tahap
inilah
biasanya
isu-isu
konflik
didefinisikan. Pada tahap ini pula para pihak memutuskan konflik itu tentang
apa.
Konflik yang dipersepsi adalah kesadaran oleh satu atau lebih pihak akan
adanya kondisi-kondisi yang menciptakan peluang munculnya konflik.
Konflik yang dirasakan adalah keterlibatan dalam sebuah konflik yang
menciptakan kecemasan, ketegangan, frustasi atau rasa bermusuhan.
TAHAP III : MAKSUD
Maksud adalah keputusan untuk bertindak dengan cara tertentu. Banyak konflik
semakin rumit karena salah satu pihak salah dalam memahami maksud pihak
lain.
Di sisi lain, biasanya ada perbedaan yang besar antara maksud dan perilaku,
sehingga perilaku tidak selalu mencerminkan secara akurat maksud seseorang.
TAHAP IV : PERILAKU
Pada tahap inilah konflik mulai terlihat jelas. Tahap perilaku ini meliputi
pernyataan, aksi, dan reaksi yang dibuat oleh pihak-pihak yang berkonflik.
Perilaku konflik ini biasanya merupakan upaya untuk menyampaikan maksud
dari masing-masing pihak.
TAHAP V : HASIL
Suatu konflik dikatakan bersifat fungsional maupun disfungsional apabila konflik
ini dapat memperbaiki kualitas keputusan, merangsang kreativitas dan inovasi,
mendorong perhatian dan keingintahuan dikalangan anggota.
2.1.3
Maksudnya
konflik-konflik
paling
banyak
timbul
dalam
rangka
menimbulkan
persaingan
timbulnya
perubaha
positif
didalam
organisasi
yang
bersangkutan .
Disamping itu, upaya untuk mencari cara-cara menyelesaikan konflik,
bukan saja membuahkan inovasi dan perubahan, tetapi hal tersebut dapat
menyebabkan
Mengintroduksi
perubahan
konflik
lebih
secara
diterima,
sengaja
bahkan
(intensional)
diinginkan.
kedalam
proses
dihadapi
adalah
kecenderungan
konflik
untuk
menyebabkan
Sumber-sumber daya
yang
dikehendaki,
tetapi
mereka
habis
digunakan
untuk
menyelasaikan konflik. Waktu dan uang merupakan dua macam sumbersumber daya penting yang kerap kali dialihkan kearah penyesuaian konflik.
Konflik dapat pula menimbulkan beban psikologikal pada para karyawan
berbagai macam study yang dilakukan orang telah menunjukan bukti-bukti
bahwa pendapat-pendapat yang berbenturan satu sama lain menyebabkan
timbulnya
perasaan
bermusuhan
Timbulnya
ketegangan
dan
2.1.4
dihadapi
oleh
masing-masing
10
interkelompok.
Efek
dari
persaingan
interkelompok
telah
vertikal
biasanya
terjadi,
karena
para
atasan
berupaya
11
mengendalikan
pihak
bawahan,
dan
pihak
bawahan
cenderung
menentangnya.
2. Konflik Horizontal
Konflik antara karyawan-karyawan atau departemen-departemen pada
tingkat hierarki sama merupakan konflik horizontal (lateral). Salah satu
penyebab
fundamental
konflik
horizontal
adalah
tekanan
untuk
yang
2.1.5
dengan
tuntutan
lain,
atau
apabila
individu
tersebut
12
2.1.6
organisasi
menimbulkan
macam-macam
peluang
untuk
organisasi,
maka
para
manajer
dapat
berupaya
untuk
13
yang
bersangkutan
dapat
menggunakan
wewenangnya
untuk
pekerjaan
antara
departemen
yang
ada
dengan
bantuan
persediaan.
4. Melaksanakan tindakan penyanggahan dengan sebuah paku pengait.
Seorang pakar manajemen yang bernama Rensis Likert telah
mengemukakan sarannya agar kita memasukan sebuah paku pengait
kedalam struktur organisasi yang ada.
5. Melaksanakan tindakan penyanggahan dengan sebuah Departemen
Integrasi. Lawrance dan Lorsch mengidentifikasi kebutuhan akan adanya
departemen integrasi formal guna mengoodinasi aktivitas departmen
lainnya. Berdasarkan riset yang dilakukan mereka maka departemen
integrasi
sangat
bermanfaat
bagi
perusahaan
yang
menghadapi
untuk
menyelesaikan
perbedaan
antara
mereka
guna
14
Apabila dua pihak berbeda pendapat tentang suatu hal, tetapi mereka
ingin mencapai suatu persetujuan tentang hal itu, maka mereka terlibat
dalam aktivitas negosiasi.
Negosiasi merupakan sebuah proses dimana dua pihak berupaya
mencapai suatu persetujuan yang mendeterminasi apa yang diberikan
dan apa yang diberikan dan apa yang akan diterima masing-masing
pihak dalam sebuah transaksi tertentu. Akan tetapi, apabila kedua belah
pihak tersebut berupaya untuk mencari element-element integratif,
maka negosiasi membuka peluang untuk munculnya konflik kontrontatif.
C. Mempromosi Konflik
Telah dikemukakan
sebelumnya
bahwa
konflik
kognitif
mungkin
2.1.7
15
2. 2
Negosiasi
2.2.1 Definisi Negosiasi
Menurut Ivancevich (2007) sebuah proses di mana dua pihak (atau lebih)
yang berbeda pendapat berusaha mencapai kesepakatan. Menurut Sopiah
(2008), negosiasi merupakan suatu proses tawar-menawar antara pihak-pihak
yang terlibat dalam konflik.
Menurut Runtung Sitepu, merupakan salah satu bentuk Penyelesaian
Sengketa
Alternatif
dimana
para
pihak
yang
bersengketa
melakukan
perundingan secara langsung (adakalanya di dampingi pengacara masingmasing) untuk mencari penyelesaian sengketa yang sedang mereka hadapi ke
arah kesepakatan atas dasar win-win solution.
Menurut Robbins (2008) menyimpulkan negosiasi adalah sebuah proses
di mana dua pihak atau lebih melakukan pertukaran barang atau jasa dan
berupaya untuk menyepakati nilai tukarnya.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa negosiasi adalah suatu
upaya yang dilakukan antara pihak-pihak yang berkonflik dengan maksud untuk
16
mencari
jalan
keluar
untuk
menyelesaikan
pertentangan
yang
sesuai
kesepakatan bersama.
Negosiasi dapat digunakan untuk menyelesaikan setiap bentuk sengketa,
apakah itu sengketa ekonomi, politik, hukum, dan lain-lain. Bahkan apabila para
pihak telah menyerahkan sengketanya kepada suatu badan peradilan tertentu.
2.2.2
Strategi Negosiasi
Strategi menang-menang
1.
2.
Strategi menang-kalah
1.
bersama.
kalah
2.
3.
Carilah persetujuan-persetujuan
3.
kreatif.
4.
Upayakan untuk
4.
dengan menekankan
interdependensi bersama
5.
5.
saran-saran kita.
17
6.
7.
Hindarilah ancaman-ancaman
6.
Gunakanlah ancaman-ancaman
pihak lain).
kalah)
Komunikasikan fleksibilitas
7.
posisi.
2.2.3
Proses Negosiasi
mengetahui
apa
tujuan
dari
Anda
strategi,
kedua
akan
memaparkan,
menguatkan,
mengklarifikasi,
dibuat
serta
menyusun
prosedur
yang
diperlukan
untuk
18
BAB 3
PENUTUP
3.1.1 Kesimpulan
Dalam setiap kegiatan yang berlangsung dalam kehidupan kita
sehari-hari sering terjadi ketidaksamaan pendapat dengan orang lain
yang akan menuntun kita pada konflik, meski tidak seua konflik akan
berdampak
negative
akan
tetapi
baiknya
konflik
tersebut
tidak
DAFTAR PUSTAKA
Winardi, J. 2004. Manajemen Perilaku Organisasi. Cetakan ke -4. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
19