Anda di halaman 1dari 12

URGENSI MEDIA SOSIAL TERHADAP PERKEMBANGAN

MINDSET DAN PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA


Oleh:
Dwi Badru Tamam Ismady
Program Study Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas
Islam Negeri Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
Jln. A. Yani No. 40A Karang Anjing, Purwanegara, Kec. Purwokerto Utara, Kab.
Banyumas, Prov. Jawa Tengah 53126.
Email: dwibadru212@gmail.com

ABSTRAK
Problematika yang hadir ditengah-tengah masyarakat saat ini adalah pengaruh media
sosial terhadap mindset dan perilaku sosial pada anak remaja milenial, dimana media
sosial dianggap mempunyai kontrol yang sangat kuat terhadap pembentukan karakter
seorang anak remaja. Pada era teknologi yang sedang sangat canggih ini, media sosial
kian mudah untuk diakses oleh siapapun. Jenis penelitian yang dilakukan adalah
penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu observasi berdasarkan kehidupan
sehari-hari, serta mengumpulkan data-data yang ada serta berpikir agar kategori data
mempunyai makna. Hasil penelitian dengan objek penelitian urgensi media sosial
terhadap perkembangan mindset dan perilaku sosial anak remaja, dapat diketahui
bahwa Media sosial seperti instagram, facebook dan watsapp, serta platform lainya
tidak dapat dipisahkan dari anak remaja. Lalu media sosial sendiri memiliki impact
yaitu impact yang positif serta negatif, impact tersebut dapat ditentukan oleh pribadi
masing-masing apakah sudah benar dalam pemanfaatan media sosial tersebut atau
malah menyalahgunakannya. Media sosial memberikan banyak informasi umum serta
pengetahuan yang pada ujungnya dapat menuangkan output berupa persepsi argumen
yang dapat mempengaruhi perilaku dan mindset pada seorang remaja. Tak bisa
dibantahkan bahwa anak remaja paling rentan dengan pengaruh negatifnya media
sosial. Dalam perihal ini maka orang tua memiliki peran penting terhadap anak
remajanya sehingga kecil kemungkinan potensi terjadinya impact buruk terhadap
seorang remaja terutama pada mindset dan perilaku sosialnya.

kata kunci: media sosial, perilaku sosial, mindset

ABSTRACT

The problem that is present in the mindset of society today is the influence of social
media on the mindset and social behavior of teenagers, where social media is
considered to have a very strong control over the character formation of teenagers. In
this era of very sophisticated technology, social media is increasingly easy to be
accessed by anyone. The type of research conducted is qualitative research. Data
collection techniques are observations based on everyday life, as well as collecting
existing data and thinking that the data categories have meaning. The results of the
study with the object of resaerch on the urgency of social media on the development
of mindset and social behavior of teenagers, it can be seen the social media such as
instagram, facebook and watsapp, as well as another platforms cannot be separated

1
from teenagers. Then social media it self has an impact, namely a can be determined
by each individual whether it is correct to use social media or even misuse it. Social
media provides a lot of general information and knowledge which in the end can
provide output in the form of pereption of argument that can affect behavior and
mindset in a teenager. It is undeniable that teenagers are most vulnerable to the
negative effects of social media. In this case, parent have an importan role in their
adolescent children so that there is litle possibility of a potential bad impact on a
teenager, especially in his mindset and social behavior.

Keywords: social media, social behavior, mindset

PENDAHULUAN
Pada era sekarang tak bisa dihindarkan lagi bahwa kehidupan manusia saat ini
akan terus berhubungan dengan media sosial. Dimana informasi banyak tertuang
didalamnya hingga menjadi media komunikasi. Jadi tidak heran apabila ada yang
menyatakan bahwa media sosial sudah menjadi suatu keharusan bagi remaja hingga
masyarakat. Hadirnya media sosial pada era sekarang banyak memberikan manfaat
yang sangat berarti, mengingat setiap aktivitas saat ini banyak dilakukan melalui
perangkat elektronik. Media sosial sendiri merupakan bukti pengembangan dari
adanya internet. Hal inilah yang mendasari semua pengguna yang terhubung dengan
koneksi internet dapat melakukan proses penyebaran informasi atau konten dalam
keadaan apapun.
Seorang remaja masih memiliki sifat labil dan gampang terombang-ambing
terbawa opini-opini yng beredar melalui media sosial sehingga seorang remaja
diharuskan dapat menjadi pengguna media yang pintar, pintar disini memiliki arti
tidak mudah terbawa situasi yang ada dimana seorang remaja dianjurkan mampu
memfilter persoalan yang ada dengan tidak langsung menyebar luaskan suatu
informasi yang belum terbukti kebenarannya. Pola pikir seorang remaja milenial
sebisa mungkin terstruktur sehingga tidak mudah dijerumuskan oleh berita-berita
yang membuat perilaku sosial terlihat kurang baik.
Dengan adanya media sosial maka terjadi peralihan kebiasaan pada kalangan
remaja. Sebagai contoh seorang remaja tidak akan pikir lama untuk mengupload
segala aktivitas pribadinya via media sosial. Para remaja cukup terbuka dimedia sosial
dalam menampilkan kepribadian mereka. Hal ini dilihatkan dengan terbukanya diri
mereka terhadap eksistensinya dengan cara mengupload aktivitas mereka (baik itu
melalui video maupunpun foto) dan menceritakan setiap urusan pribadinya pada

2
media sosial. Adapun dampak negatif yang kemungkinan muncul dalam bentuk
terganggunya proses belajar, berubahnya perilaku sosial pada keseharian remaja
tersebut, bahaya timbulnya tindakan kejahatan seperti penipuan, penculikan, prostitusi,
pembajakan akun media sosial, serta perubahan dalam hal komunikasi pada
lingkungan keluarganya.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media sosial terhadap urgensi
media sosial terhadap perkembangan mindset dan perilaku sosial anak remaja.
Penulisan ini penting adanya untuk memberikan gambaran mengenai mindset dan
perilaku sosial pada remaja. Untuk selanjutnya dapat digunakan oleh para orang tua
atau pendidik dalam menentukan langkah yang tepat dalam mendidik generasi
milenial, terutama apabila dirasa terdapat perilaku yang dapat dikatakan negatif tidak
seperti biasanya.

PEMBAHASAN
Pengertian media sosial, perilaku sosial, serta mindset
Media sosial adalah sebuah media online yang para penggunanya bisa dengan
gampang menggunakannya, berbagi, dan merancang isi yang meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Dapat dikatakan bahwa media sosial merupakan
wadah dari berbagai informasi yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan
seperti berbagi informasi, mendapatkan informasi, komunikasi jarak jauh, media
untuk mencari cuan, dan sebagainya. Dengan begitu media sosial menjadi media
interaktif yang memungkinkan terjadi berbagai jenis interaksi yang sebelumnya tidak
tersedia bagi orang awam (Chris Brogan, 2010)1
Keberadaan internet sendiri banyak telah mengubah pola ineraksi masyarakat.
Menurut Anthony Giddens dengan adanya modernitas, hubungan ruang dan waktu
terputus dan kemudian perlahan-lahan ruang terpisah dari tempat. Semakin hidupnya
internet dan besarnya daya kebutuhan interaksi maka menjadikan social networking
sesuatu yang tidak terelakan lagi khususnya bagi generasi milenial.2
Menurut Hurlock B. Elizabeth perilaku sosial adalah aktivitas fisik dan psikis
seseorang terhadap orang lain atau sebaliknya dalam rangka memenuhi diri atau orang
lain yang sesuai dengan tuntunan sosial. Saat ini teknologi netwoking dan ponsel

1
Anang Sugeng Cahyono. Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia. hlm. 142
2
Arum Wahyuni Purbohastuti. Efektivitas Media Sosial Sebagai Media Promosi. (Tirtayasa EKONOMIKA, 2017).
hlm. 213

3
semakin berkembang maka media sosial pun mengalami perkembngan dengan pesat
juga.3 Generasi sekarang begitu bergantung terhadap media masa. Mereka sudah
identik dengan smartphone yang hampir 24 jam bersama mereka dan fokus
berselancar didunia online yang seakan tidak ada hentinya. Apalagi saat ini untuk
menggunakan facebook atau twiter contohnya, bisa diakses dimana pun, kapan pun,
dan dalam keadaan bagaimana pun bisa dilakukan hanya dengan menggunakan
sebuah perangkat elektronik seperti handphone. Cepatnya orang dalam mengakses
media sosial menyebabkan terjadinya peristiwa besar terhadap alur informasi yang
tidak hanya di negara-negara maju saja tetapi juga di Indonesia. Remaja yang menjadi
hiperaktif di media sosial akan sering mengupload aktivitas dalam hidupnya yang
seakan memberikan informasi bahwa gaya hidup mereka terus mengikuti arus
perkembangan jaman, sehingga mereka mendapatkan kepopuleran dilingkungannya.
Mindset adalah sudut pandang seseorang yang dapat mempengaruhi cara
bertindak seseorang dalam menghadapi suatu peristiwa yang ada dihidupnya. Mindset
sendiri terdiri dari seperangkat asumsi, metode, atau catatan yang dimiliki oleh
seseorang atau kelompok yang tertanam dengan sangat kuat. Menurut Mulyadi (2007:
71), mindset merupakan sikap mental mapan yang yang dibentuk melalui pendidikan,
pengalaman, dan prasangka. Pola pikir atau mindset adalah cara dimana kita
berpendapat dan memberikan kesimpulan terhadap suatu hal berdasarkan cara
pandang kita atau cara berpikir kita terhadap sesuatu permasalahan. Mindset positif
yang berkembang akan menghasilkan sebuah kemampuan yang berkembang pula.
Pada kasus ini di ibaratkan layaknya komputer, dimana mindset positif dapat di instal
sedangkan mindset negatif bisa di delete atau dihapus supaya tidak mengganggu yang
lainya yang masih berfungsi dengan baik.4
Pentingnya Media Sosial Terhadap Mindset Remaja
Media sosial sekarang banyak digandrungi anak muda guna mencari informasi
maupun berbagi informsi seperti twiter, blog, facebook, instagram, watsapp, dan
sebagainya membuat setiap remaja tetap berhati-hati dalam mengkonsumsi konten
dan informasi ataupun membuat konten dan informasi. Dimana konten ataupun
informasi akan mempengaruhi mindset seseorang karena dengan begitu akalnya

3
Sam’un Mukramin, Dampak Media Sosial Terhadap Perilaku Sosial Anak Di Kota Makassar, (Makassar:
Equilibrium Jurnal Pendidikan Sosiologi, 2018), hlm, 88
4
Ermina Suriyanti, Analisis Pola Pikir (Mindset), Penilaian Kerja Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai
Pada Kantor Kecamatan BatuMandi Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan, (Banjarmasin: STIE Pancasetia), hlm.
3

4
otomatis mencerna untuk mengeluarkan output berupa pandangannya terhadap apa
yang ditrima. Dalam kehidupan remaja media sosial membawa dan membentuk dunia
baru dalam mindset remaja untuk melakukan interaksi dan komunikasi dengan cara
baru, seperti dalam ranah pendidikan, pelajar tentunya para remaja diharapkan dapat
melakukan pembelajarannya dengan lancar dan nyaman dengan adanya fasilitas
sepertii media sosial. Adanya media sosil telah berhasil menjawab tantangan serta
harapan para remaja yang membutuhkan media belajar yang menyajikan berbagai
informasi yang bersifat edukatif. Dengan begitu pemanfaatan fitur media sosial
sebagai sarana informasi edukatif membawa angin segar bagi dunia pendidikan. Hal
ini menunjukan bahwa peran media sosial terhadap generasi muda penerus bangsa
sangat besar adanya dalam membawa dampak positif terhadap perkembangan mindset
para remaja. Uraian tersebut bisa dilihat bahwa terdapat dampak positif pada media
sosial terhadap perkembangan mindset remaja seperti sebagai sarana dalam mencari
informasi edukatif, sebagai media pembelajaran yang tidak membosankan, media
komunikasi yang luas jangkauannya, media sosialisasi yang baik, sebagai media
untuk mempererat tali silaturahmi, sebagi media bergaul yang nyaman, sarana
penyalur potensi, tempat menyuarakan pendapat secara umum, wadah untuk
berprestasi dll. Dari adanya dampak positif media sosial terhadap perkembangan
mindset anak remaja tentunya secara umum tidak akan mengenai secara menyeluruh
kepada kalangan remaja. Dampak positif akan dirasakan oleh seorang remaja yang
benar-benar memanfaatkannya dengan baik dan bijak, maka dengan begitu hasilnya
akan terasa secara optimal dalam menunjang kebutuhan yang di harapkan. H al ini
diperkuat dengan komentar Ir. Tifatul Sembiring sebagai menteri komunikasi dan
informatika yang mengatakan bahwa “berdasarkan hasil riset kementerian
telekomunikasi dan informatika bahwa 93% remaja indonesia pernah mengakses situs
porno”. Tentunya hasil riset tersebut sangat begitu memalukan bahkan memilukan.
Oleh karena itu, konten-konten berbau SARA perlu di amankan dengan artian
memblokir setiap konten-konten yang tidak senonoh unuk di tonton oleh anak muda
karena akan merusak pandangan hidupnya. Menghapus konten-konten porno saja
tidak cukup, perlu adanya tindakan pula pada iklan-iklan di media sosial yang
mengandung unsur porno atau sexs itu di hiangkan. Lakukan batasan tontonan yang
sewajarnya untuk mempersempit ruang negatif bagi anak remaja.5

5
A. Mappatunru, Pengaruh Media Sosial Terhadap Perkembangan Pola Fikir Remaja, (Universitas Negeri
Yogyakarta: jurusan filsafat dan sosiologi pendidikan), hlm. 4-5

5
Media Sosial Menjadi Alasan Terhadap Perubahan Perilaku Sosial Remaja
Media sosial dari sisi lain juga membawa perubahan perilaku terhadap anak
remaja. Misal seperti pada kenyataannya anak-anak remaja sekarang sudah jarang
terlihat berkomunikasi dengan masyarakat sekitar, seperti halnya pada saat bertemu
disuatu tempat atau sedang mengantri dalam satu tempat yang sama dan sebagainya
pasti mereka hanya sekedar tegur sapa saja untuk selanjutnya sibuk dengan smart
phonenya masing-masing. Dan yang paling memprihatinkan yang perlu diberi
perhatian lebih ketika seorang remaja yang seharusnya dalam kondisi sedang aktif
dengan teman-teman sebayanya bahkan dengan masyarakat sekitar, kini terlihat apatis
atau seakan tidak menghiraukan apa yang ada disekitarnya.
Didalam keluarga pun hampir sama, antara orang tua dengan anaknya semakin
terhalang komunikasinya oleh hadirnya gadget sebagai sarana berselancar secara
online. Seorang remaja juga lebih aktif mengeluarkan unek-uneknya didalam media
sosial dari pada orang tua. Tanpa disadari mereka telah menjadi konsumsi publik yang
sulit untuk ditarik kembali. Nah, persoalan tersebut tak bisa dibiarkan begitu saja,
perlu adanya solusi untuk mengatasi persoalan tersebut untuk anak remaja sekarang
supaya bisa mengimbangi antara kehidupan sosial yang nyata dengan kehidupan
sosial secara onlinenya.6
Maka dari penjelasan tersebut orang tua bisa memaksimalkan perannya dalam
mendidik seorang anak terutama dalam hal emosionalnya dan materialnya. Adapun
bentuk-bentuk partisipasi orang tua menurut Sri Lestari (2013: 57) dalam
pembentukan perilaku serta mindset anaknya dengan beberapa hal berikut:
1. Mengontrol anak
Yaitu dengan memberikan perhatian pada anaknya dengan cara melakukan
penekanan terhadap perilaku terhadap anak semisal dengan memberikan arahan
untuk membantu orang tua dalam menyelesaikan sedikit pekerjaan rumah,
memperhatikan pula aktivitas gadgetnya agar selalu terpantau dan dilakukan
secara berkelanjutan. Lakukan secara pelan jangan sampai seorang anak merasa
terbatasi ruang geraknya.
2. Memberikan dukungan

6
Hernawati., Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Masyarakat,
https://sulselprov.go.id/welcome/post/pengaruh-media-sosial-terhadap-perilaku-masyarakat,
(diakses pada 12 juni 2022, pukul 20.16 WIB)

6
Seorang anak akan merasa bangga sekali apabila hal positifnya mendapat
dukungan dari kedua orang tuanya. Dukungan emosi akan mengarahkan kepada
dorongan dan komunikasi yang positif yang memberikan semangat dimana akan
menciptkan suatu keadaan keluarga yang harmonis. Selain itu juga berikan
dukungan instrumental yang mencakup dukungan secara langsung dan nyata
seperti memberikan uang kepada seorang anan apabila dia mencapai suatu
prestasinya.
3. Keterlibatan orang tua
Dalam aktifitas sehari-hari orang tua perlu berperan aktif terhadap
kelangsungan tumbuh kembang anaknya dalam hal ketertarikan serta
pengetahuan.
4. Memberikan nasehat
Nasehat tidak selamnya terungkap ketika seorang anak melakukan kesalahan
saja, melainkan dalam keadaan apapun orang tua dapat memberikan nasihat
kepada anak ketika seorang anak terlihat kesulitan atau kebingungan dalam
belajarnya. Dengan seperti itu diharapkan dapan menjaga komunikasi serta
hubungan yang harmonis dalam keluarganya.
5. Jaga kedisiplinan anak
Ajarkan anak mengenai kedisiplinan yang akan berguna di masa depannya,
dengan belajar disiplin seorang anak akan sebisa mungkin teratur dan
meminimalisir potensi perilaku seenaknya sendiri dalam bertindak.
6. Memberikan pantauan
Pemantauan adalah salah satu langkah yang dapat diambil oleh orang tua
untuk terus mengontrol anaknya. Menurut Waizenhofer dkk (2004) terdapat
perbedaan pada pemantauan terhadap perilaku anak, pemantauan dibedakan
menjadi 2: yaitu pertama, metode aktif dimana orang tua langsung menanyakan
aktivitas yang telah dilakukannya. Kedua, metode pasif yaitu dengan mengetahui
aktivitas rutin atau mendapatkan informasi langsung dari orang lain yang tanpa
harus menanyakannya secara langsung.7
Dampak yang Ditimbulkan Oleh Media Sosial Terhadap Perilaku Sosial Anak
Remaja

7
Rina, dkk, Partisipasi Orang Tua Terhadap Pembentukan Perilaku Sosial Remaja Di Desa KaliWulu Kecamatan
Plered Kabupaten Cirebon, (Jurnal Edueksos), hlm. 66-68

7
Media sosial memiliki dampak yang digolongkan menjadi 2 yaitu positif dan
negatif , yaitu sebagai berikut:
1. Dampak Positif
a. Seorang remaja dapat menggunakan perangkat lunak seperti
program-program pengetahuan untuk menambah wawasan.
b. Membuat anak remaja lebih tertarik untuk belajar.
c. Memudahkan anak remaja dalam mendapatkan lebih banyak ilmu
pengetahuan melalui jejaring internet yang diakses melalui media sosial.
2. Dampak negatif
a. Bisa ketergantungan dengan teknologi dan media sosial.
b. Cenderung mengerjakan tugas sendiri ndengan bantuan internet dari pada
belajar kelompok.
c. Berpengaruh pada pergaulan karena kurangnya kontrol.
d. Terdapat banyak konten dan iklan yang kurang baik.
e. Mengurangi sikap sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan
lewat media sosial ketimbang bertemu langsung.
f. Terdapat kemungkinan anak remaja akan menginstall games tanpa
sepengetahuan orang tua yang ada potensi dapat mengganggu proses
belajarnya.
g. Membuat mereka malas untuk belajar karena lebih memilih mengakses
lainnya dari pada pelajaran yang seharusnya dipelajari, akan merusak
kesehatan mata jika terlalu lama atau tidak teratus dalam menggunakan
perangkat elektroniknya.8
Peran Dan Fungsi Orang Terhadap Perilaku Sosial Anak Dalam Penggunaan
Media Sosial
Orang tua memilik fungsi dan peran yang penting dalam keluarganya terutama
anak yang mereka didik supaya tumbuh menjadi anak yang terdidik dengan baik,
berikut fungsi dan peran orang tua, yaitu:
1. Fungsi sosialisi anak
Pada fungsi ini keluarga ditunjuk untuk membentuk kepribadian seorang
anak. Melalui fungsi ini anak telah dikenalkan dengan yang namanya tingkah laku,
sikap keyakinan, cita-cita, serta nilai-nilai dalam bermasyarakat. Dengan

8
Sam’un Mukramin, Dampak Media Sosial Terhadap Perilaku Sosial Anak Di Kota Makassar, (Makassar:
Equilibrium Jurnal Pendidikan Sosiologi, 2018), hlm, 90-91

8
demikian fungsi ini merupakan proses dasar pembelajaran yang diterapkan pada
seorang anak.

2. Fungsi afeksi
Fungsi ini adalah salah satu kebutuhan dasar seperti kasih sayang orang tua
atau perhatian yang diberikan kepada seorang anak.
3. Fungsi edukatif
Keluargalah tempat untuk seorang anak belajar yang didik langsung oleh
keluarga. Hal tersebut ditegaskan dari sejak anak didalam kandungan sudah mulai
diajak berbicara oleh orang tuanya sampai lahir kedunia dia diajari apa saja
berurutan dari mulai bergerak, ngoceh, makan, minum, merangkak, berdiri,
hingga berjalan dan bisa berbicara.
4. Fungsi religius
Orang tua mampu memberi semangat kepada anaknya untuk belajar agama
untuk mengimbangi kehidupan sosialnya di dalam lingkungan masyarakatnya
serta terus beriman dan bertakwa kepada Allah swt.
5. Fungsi protektif
Tempat ternyaman bagi seorang anak adalah keluarga yang harmonis. Fungsi
ini bertujuan agar anggota keluarganya terhindar dari hal-hal negatif yang dapat
menjerumuskan anggota keluarganya.
6. Fungsi rekreatif
Ini bertujuan untuk memberikan suasana bahagia dilingkungannya dengan
mencari hiburan. Pada saat ini area rekreasi sudah berkembang dengan fasilitas
yang membuat nyaman.
7. Fungsi penemuan status
Pola bimbingan orang tua pada anak selain bimbingan disekolah, bimbingan
dirumah sangat penting adanya karena anak lebih banyak menghabiskan
waktunya di rumah dengan keluarga. Untuk itu keluarga sebisa mungkin
menerapkan pendidikan keimanan guna sebagai bekal dimasa depan.9
Kesimpulan
Media sosial adalah sebuah media online yang para penggunanya bisa dengan
gampang menggunakannya, berbagi, dan merancang isi yang meliputi blog, jejaring

9
Sam’un Mukramin, Dampak Media Sosial Terhadap Perilaku Sosial Anak Di Kota Makassar, (Makassar:
Equilibrium Jurnal Pendidikan Sosiologi, 2018), hlm, 91-92

9
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Menurut Hurlock B. Elizabeth perilaku sosial
adalah aktivitas fisik dan psikis seseorang terhadap orang lain atau sebaliknya dalam
rangka memenuhi diri atau orang lain yang sesuai dengan tuntunan sosial. Menurut
Mulyadi (2007: 71), mindset merupakan sikap mental mapan yang yang dibentuk
melalui pendidikan, pengalaman, dan prasangka. Pola pikir atau mindset adalah cara
dimana kita berpendapat dan memberikan kesimpulan terhadap suatu hal berdasarkan
cara pandang kita atau cara berpikir kita terhadap sesuatu permasalahan. Media sosial
sekarang banyak digandrungi anak muda guna mencari informasi maupun berbagi
informsi seperti twiter, blog, facebook, instagram, watsapp, dan sebagainya membuat
setiap remaja tetap berhati-hati dalam mengkonsumsi konten dan informasi ataupun
membuat konten dan informasi. Media sosial dari sisi lain juga membawa perubahan
perilaku terhadap anak remaja. Misal seperti pada kenyataannya anak-anak remaja
sekarang sudah jarang terlihat berkomunikasi dengan masyarakat sekitar, seperti
halnya pada saat bertemu disuatu tempat atau sedang mengantri dalam satu tempat
yang sama dan sebagainya pasti mereka hanya sekedar tegur sapa saja untuk
selanjutnya sibuk dengan smart phonenya masing-masing.
Adapun bentuk-bentuk partisipasi orang tua menurut Sri Lestari (2013: 57) dalam
pembentukan perilaku serta mindset anaknya dengan beberapa hal seperti berikut:
mengontrol anak, memberikan dukungan, keterlibatan orang tua, memberikan nasehat,
jaga kedisiplinan anak, dan Memberikan pantauan. Media sosial memiliki dampak
yang digolongkan menjadi 2 yaitu positif dan negatif. Maka dari itu keberadaan orang
tua memilik fungsi dan peran yang penting dalam keluarganya terutama anak yang
mereka didik supaya tumbuh menjadi anak yang terdidik dengan baik, berikut fungsi
dan peran orang tua terhadap seorang anaknya yaitu fungsi sosialisi anak, fungsi
afeksi. fungsi edukatif, fungsi religius, fungsi protektif, fungsi rekreatif, fungsi
penemuan status.
Saran
Dari uraian tersebut mengenai urgensi media sosial terhadap perkembangan
mindset dan perilaku sosial anak remaja, maka terdapat saran setiap kali berselancar
di media sosial harus mengutamakan sikap bijak kita supaya lebih fokus dalam
mencari atau berbagi informasi sehingga tidak terjebak dalam dampak negatif yang
ditimbulkan oleh media sosial tersebut. Selalu memperhatikan nilai-nilai sosial agar
kita tetap berpola pikir positif dalam hal tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA
Arum Wahyuni Purbohastuti. (2017) Efektivitas Media Sosial Sebagai Media Promosi.
Tirtayasa EKONOMIKA. 12 (2).

Cahyono, Anang Sugeng. Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial


Masyarakat Indonesia.

Ermina Suriyanti, Analisis Pola Pikir (Mindset), Penilaian Kerja Dan Kepemimpinan
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kecamatan BatuMandi Kabupaten
Balangan Kalimantan Selatan, (Banjarmasin: STIE Pancasetia).

Hernawati. (2020). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Masyarakat.


https://sulselprov.go.id./welcome/post/pengaruh-media-sosial-terhadap-perilaku-
masyarakat. (diakses pada 12 Juni 2022, pukul 20.16 WIB)

Liedfray, Tongkotow dkk. (2022). Peran Media Sosial Dalam Mempererat Interaksi
Antar Keluarga Di Desa Esandom Kecamatan Tombatu Timur Kabupaten
Minahasa Tenggara. Jurnal Ilmiah Society. 2 (1).

Mukarromah, Titik. (2019). Dampak Penggunaan Gadget Pada Perkembangan Sosial


Anak Usia Dini Di Dusun Setia Bumi Kecamatan Seputih Banyak. Skripsi: IAIN
Metro. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

Mukramin, Sam’un. (2018). Dampak Media Sosial Terhadap Perilaku Sosial Anak Di
Kota Makassar. Makassar: Equilibrium Jurnal Pendidikan Sosiologi. 6 (2).

Mappatunru, A. (2013). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perkembangan Pola Fikir


Remaja. www.slideshare.net. (diakses pada 12 juni 2022 pukul 11.40 WIB).

R, Wilga Secsio Ratsja Putri, dkk. Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Remaja.
3 (1)

Risdiawati, Dian. (2020). Urgensi Literasi Media Bagi Pengembangan Pola Pikir
Kehidupan Sosial Masyarakat. Entita: Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Dan Ilmu-Ilmu Sosial. 2 (2).

Rina, dkk. (2016). Partisipasi Orang Tua Terhadap Pembentukan Perilaku Sosial
Remaja Di Desa Kali Wulu Kecamatan Plered Kbupaten Cirebon. Jurnal
Edueksos. 5 (1).

11
12

Anda mungkin juga menyukai