Anda di halaman 1dari 44

KONFLIK & NEGOSIASI

KONSEP KONFLIK:
• Konflik merupakan salah satu
esensi dr kehidupan &
perkembangan manusia yg
mempunyai karakteristik yg
beragam.
• Manusia memiliki perbedaan
jenis kelamin, strata sosial
dan ekonomi, sistem hukum,
bangsa, suku, agama, ke-
percayaan, aliran politik serta
budaya & tujuan hidupnya.
• Istilah konflik berasal dr
bahasa Latin configere : saling
memukul.
Konflik:
Suatu proses sosial dimana
individu/kelompok berusaha
memenuhi tujuannya dgn jalan
menentang pihak lain dgn
ancaman &/kekerasan.
Konflik:

Proses pertentangan yg di-


ekspresikan diantara dua pihak
atau lebih yg saling tergantung
mengenai obyek konflik, meng-
gunakan pola perilaku &
interaksi konflik yg menghasil-
kan keluaran konflik.
Faktor2 penyebab Konflik:
1. Perbedaan antar individu
2. Perbed kebudayaan
3. Bentrokan antar
kepentingan.
4. Perubahan2 sosial.
Bentuk2 Konflik :
1. Pribadi.
2. Rasial.
3. Antar kelas2 sosial.
4. Politik.
5. Internasional.
Akibat2 Konflik :
1. Bertambahnya solidaritas in-
group.
2. Goyah & retaknya integrasi
kelompok.
3. Perubahan kepribadian.
4. Hancurnya harta benda &
jatuhnya korban manusia.
5. Akomodasi, dominasi &
takluknya salah 1 pihak.
TAHAP2 KONFLIK :
TAHAP 1
Konflik didorong oleh variabel2
anteseden/variabel lain yg
mendahului konflik :
1. Komunikasi.
2. Variabel Struktur.
3. Variabel Personal.
TAHAP 2
2 Pihak berhadapan dgn kognisi &
personalisasi : 2 pihak memiliki
pengetahuan tentang keadaan
personal masing2 yg terlibat konflik.
Akibatnya, 2 pihak akan menerima
konflik sebagai konflik yg berterima
& konflik yg dirasakan.
• Konflik yg berterima : konflik
nyata, riil.
• Konflik yg dirasakan hanya
berkaitan dgn suasana batin
dr kedua pihak akibat tdk
adanya komunikasi.
TAHAP 3
Mulai tampak “pemilahan” sikap
antara 2 pihak (sikap mengutama-
kan diri sendiri/orang lain), yg di-
rasakan/dinyatakan dlm bentuk
saling menolak untuk menyelesai-
kan konflik, membiarkan keadaan
untuk bersaing, melakukan
kolaborasi akomodasi/kompromi.
TAHAP 4
2 pihak mulai memasuki tahap2
perilaku & intensitas konflik yg
diawali dgn keterlibatan emosi,
hubungan antar personal krn
perbedaan pendpt/kesalah
pahaman yg dimanifestasikan
dlm konflik kecil.
PUNCAK KONFLIK :
- menghancurkan pihak lain,
- agresif, tantang fisik,
- mengancam & memberi ultimatum,
- menyatakan tdk suka secara
verbal,
- pertanyaan terbuka/menantang
orang lain.
TDK ADA KONFLIK:
Salah paham & tdk sepakat.
• Konflik dimulai dr konfrontasi
pd tingkatan mengejek/men-
tertawakan orang lain diikuti
sabotase dgn melawan orang
lain, melakukan kerusuhan, pe-
mogokan, agresi & tindak ke-
kerasan.
• Konflik dimulai dgn tingkat
perilaku mentertawakan, me-
lawan, menyatakan keadaan
tdk harmonis, bermain aman,
apatis, menyangkal orang lain
secara terang2an, & menarik
diri dlm suasana kekerasan
antara 2 pihak.
TAHAP 5
Setelah melalui teknik resolusi
konflik, & memperhatikan
faktor2 yg menjadi stimulasi
konflik, maka keseluruhan
konflik akan menghasilkan
konflik yg fungsional & dis-
fungsional
Hasil konflik fungsional :
• Memperbarui kualitas
keputusan,
• Menghadirkan inovasi &
kreativitas baru,
• Meningkatkan perhatian,
kepentingan & rasa ingin tahu,
• Melakukan evaluasi diri.
Hasil konflik disfungsional :
• Munculnya hambatan komunikasi,
• Mengurangi derajat kohesi,
• Mengganti tujuan dgn permusuh-
an,
• Membuat kelompok makin ber-
fungsinya, membuat kelompok
saling mengancam krn ada daya
juang.
TIPE2 KONFLIK:

Menurut Loomis : “Konflik


memang terjadi dlm setiap
proses dr peristiwa hubung-
an antar manusia”
Beberapa Tipe Konflik :

1. Konflik sederhana.
2. Konflik dlm organisasi.
3. Konflik berdasarkan sifat.
4. Konflik berdasarkan Jenis
peristiwa & proses.
5. Konflik berdasarkan Faktor
pendorong.
6. Konflik berdasarkan jenis
ancaman.
7. Konflik berdasarkan apa,
kapan, dimana ia terjadi.
8. Konflik berdasarkan cara
memandang, peristiwa/isu.
9. Konflik berdasarkan level
pemerintahan.
Konflik Sederhana :
Tipe ini masih pd taraf emosi &
muncul dr perasaan perbedaan
yg dimiliki oleh individu:
4 Tipe Konflik Sederhana :

a. Konflik personal melawan


diri sendiri : terjadi krn apa
yg dipikirkan/diharapkan tdk
sesuai dng kenyataan.
b. Konflik personal melawan
personal: yg bersumber dr
perbedaan karakter masing2
personal.
c. Konflik personal melawan
masyarakat : yg bersumber
dr perbedaan keyakinan
suatu kelompok/keyakinan
masyarakat secara hukum.
d. Konflik personal melawan
alam : terjadi antara ke-
beradaan personal & tekanan
alam.
Konflik dlm Organisasi :
a. Konflik tugas (Task conflict) : ter-
jadi krn anggota organisasi meng-
hadapi ketdksesuaian peran yg ia
jalankan dng status yg terutama
di-ikuti dng kemampuan.
b. Konflik antar personal
(Interpersonal conflict) : terjadi
manakala hubungan antar-
personal dlm organisasi
terganggu.
c. Konflik prosedural
(procedural conflict) : terjadi
ketika anggota klmpk tdk
sepakat tentang prosedur yg
mengatur bagamana
kelompok mencapai tujuan
organisasi.
Konflik Berdasarkan Sifat:
Tipologi konflik dpt dilihat dr sifat
gerak dinamika konflik. Dr segi tsb
berproses dr :
• Adanya keyakinan bhw konflik
memp struktur tertentu, & umum-
nya bersifat laten yg umumnya
mempunyai karakteristik, sifat/
modus operandi yg relatif hampir
sama & ber-ulang2.
• Akibatnya, konflik laten ber-
ubah menjadi konflik yg nyata
(manifest)
• Kadang2 sifat konflik itu tdk
laten jg tdk manifest, melain-
kan datang sbg sebuah
peristiwa yg luar biasa, krn tdk
ada modus operandi se-blmnya.
Konflik Berdasarkan Jenis Peristiwa & Proses :

• Konflik biasa : terjadi krn kesalah


pahaman akibat distorsi infomasi,
melibatkan hubungan antar
personal yg sejawat, awalnya di-
dorong oleh faktor emosi.
• Konflik luar biasa : tdk berstruktur
krn seblmnya kita tdk mempunyai
catatan tentang modus operandi.
• Konflik zero-sum (game):
hasilnya: 1 pihak menang &
pihak lain kalah (win-lose).
• Konflik merusak : dr proses
kemudian hasilnya merusak
sistem relasi sosial.
• Konflik yg dpt dipecahkan :
konflik substantif krn dpt di-
pecahkan melalui keputusan
bersama.
Konflik dr segi proses tda :

• Konflik yg sedang terjadi :


• Konflik dng sifat khusus : yg
modus operandinya tdk ber-
struktur.
• Konflik non-zero sum :
hasilnya win-win-solution : 2
pihak tdk ada yg kalah & tdk
ada yg menang.
• Konflik produktif : jenis konflik
yg dpt diselesaikan & hasilnya
akan mendorong peningkatan
relasi dr 2 pihak/lebih yg ter-
libat dlm konflik.
• Konflik yg dpt dikelola :
konflik yg krn sifatnya dpt di-
kelola bg kepentingan 2 pihak.
Konflik Berdasarkan Faktor
Pendorong :

• Konflik Internal
• Konflik Eksternal
• Konflik Realistis
• Konflik Tidak Realistis
• Macam2 tipe konflik
demikian :
• Pendekatan2
• Menghindari2
• Pendekatan menghindari
dpt kita temukan
Negosiasi
• Menurut Ivancevich (2007), sebuah
proses dimana 2 pihak (atau lebih) yg
berbeda pendapat berusaha mencapai
kesepakatan.
• Menurut Sopiah (2008), negosiasi
merupakan suatu proses tawar-menawar
antara pihak2 yg terlibat dlm konflik.
• Menurut Robbins (2008), negosiasi :
sebuah proses di mana 2 pihak / lebih
melakukan pertukaran barang / jasa &
berupaya untuk menyepakati nilai
tukarnya.
Strategi Negosiasi
1. Negosiasi Menang-Kalah (Win-Lose)
Pandangan klasik menyatakan bhw
negosiasi terjadi dlm bentuk
sebuah permainan yg nilai
totalnya : nol (zero sum game).
Artinya apapun yg terjadi dlm
negosiasi pastilah salah satu pihak
akan menang, sedangkan pihak yg
lain-nya kalah, atau biasa dikenal
dng pendekatan distributive.
2. Negosiasi Menang-Menang (Win-Win )

Pendekatan yg sama2 menguntung-


kan, / pendekatan integratif , dlm
bernegosiasi memberikan cara
pandang yg berbeda dlm proses
negosiasi. Negosiasi menang-menang
: pendekatan penjumlahan positif. 
Situasi2 penjumlahan positif :
pendekatan dimana setiap pihak
mendapatkan keuntungan tanpa
harus merugikan pihak lain.
3. Negosiasi Kalah-Kalah
Pandangan Konflik dimana konflik ini
bersifat saling kompromi &
mengambil keputusan bersama untuk
mengorbankan hal yg dipermasalah-
kan untuk kepentingan bersama.
Syarat2 Negoisasi Berjalan
Efektif
• Quality : proses negosiasi menghasilkan
sebuah kesepakatan yg berkualitas &
memberikan kepuasan dr semua pihak.
• Efficiency dimana proses negosiasi
tidak menghabiskan waktu & biaya yg
tinggi.
• Harmony : proses negosiasi harus tetap
bisa mempertahankan hubungan yg baik
di antara individu yg sedang melakukan
negosiasi.
Proses Negosiasi
1. Persiapan & perencanaan
Sebelum bernegosiasi perlu
mengetahui apa tujuan dari
bernegosiasi & memprediksi
rentangan hasil yg mungkin
diperoleh dr “paling baik” hingga
“paling minimum bisa diterima”.
2. Penentuan aturan dasar
Begitu selesai melakukan
perencanaan & menyusun
strategi, selanjutnya mulai
menentukan aturan2 & prosedur
dasar dng pihak lain untuk
negosiasi itu sendiri.
3. Klarifikasi & justifikasi
Ketika posisis awal sudah saling
dipertukarkan, baik pihak
pertama maupun kedua akan
memaparkan, menguatkan,
mengklarifikasi, mempertahan-
kan, & menjustifikasi tuntutan
awal.
4. Penutupan & implementasi
Tahap akhir dlm negosiasi :
memformalkan kesepakatan yg
telah dibuat serta menyusun
prosedur yg diperlukan untuk
implementasi & pengawasan
pelaksanaan.

Anda mungkin juga menyukai