Tekanan darah adalah menilai kemampuan sistem kardiovaskuler untuk mendeteksi adanya
perubahan pada sistem tubuh.
Pengertian
1. Mengukur tekanan darah dengan menggunakan air raksa
2. Mengukur tekanan darah dengan menggunakan tensimeter digital
Persiapan alat :
i. Tensimeter air raksa
ii. Tensimeter digital
iii. Stetoskop
iv. Buku catatan
Suatu tindakan meraba dan menghitung jumlah denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh
Pengertian darah (arteri) karena adanya gelombang darah yang mengalir didalamnya sewaktu jantung
memompa darah ke dalam arteri selama 1 (satu) menit.
Persiapan alat :
i. Jam tangan
ii. Buku catatan vital sign dan pensil warna
Prosedur Kerja :
1. Sebelum mlakukan tindakan, perawat terlebih dahulu melakukan handrub.
2. Perawat penanggungjawab pasien (PPJP) memperkenalkan diri dan memastikan pasien
dengan gelang identitas.
3. Memberikan penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
Prosedur 4. Atur posisi pasien dan letakkan kedua lengan telentang disisi tubuh.
5. Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan dihitung).
6. Periksa denyut nadi dengan menggunakan ujung jari telunjuk, jari tengah dan jari manis.
7. Hitung jumlah denyutan dalam satu menit penuh (frekuensi, irama dan kekuatan denyutan).
8. Catat hasil nadi pasien ke dalam buku vital sign.
9. PPJP melakukan handrub.
10. PPJP mendokumentasikan kedalam rekam medis pasien.
NB : Jika menggunakan tensimeter digital, hasil nadi sudah tertera sewaktu mengukur tekanan
darah.
Unit Gawat Darurat, Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Kamar Operasi (OK), Ruang Pemulihan (RR)
Unit Terkait
MENGUKUR SUHU TUBUH
Pengertian Merupakan suatu cara untuk mendeteksi adanya perubahan sistem tubuh pada metabolisme.
Persiapan alat :
i. Termometer
ii. Kapas alkohol dalam tempatnya
iii. Tissue
iv. Nierbeken / bengkok
v. Buku catatan vital sign dan pensil warna
Pengertian Mengukur jumlah pernapasan (inspirasi yang diikuti dengan ekspirasi) dalam satu menit.
Persiapan alat :
i. Arloji tangan dengan hitungan detik
ii. Buku catatan vital sign
Prosedur Kerja :
1. Sebelum melakukan tindakan, perawat terlebih dahulu melakukan handrub.
2. Perawat penanggungjawab pasien (PPJP) memperkenalkan diri dan memastikan pasien
Prosedur dengan gelang identitas.
3. Atur posisi pasien.
4. Hitung jumlah pernapasan dengan memperhatikan saat satu kali inspirasi dan satu kali
ekspirasi. Ini dihitung satu pernapasan. Hitung dalam satu menit. Dalam hal ini pasien tidak
diberi tau.
5. Catat jumlah pernapasan pasien dalam buku vital sign.
6. PPJP melakukan handrub.
7. PPJP mendokumentasikan ke dalam rekam medis pasien.
Menyiapkan tempat tidur dengan segala perlengkapannya, agar siap pakai untuk pasien baru yang
Pengertian
baru masuk.
Persiapan alat :
i. Sprei (alas kasur) lengkap dengan sarung bantal
ii. Selimut pasien
iii. Kalau perlu perlak dan stik laken
Prosedur Kerja :
1. Sebelum melakukan tindakan, perawat terlebih dahulu melakukan handrub.
2. Membawa peralatan kedekat pasien.
Prosedur 3. Pasang laken besar dengan garis tengah lipatan tepat ditengah kasur / tempat tidur, bagian
atas sprei dimasukkan kebawah kasur dan ditarik setegang mungkin.
4. Perlak dipasang sekurang-kurangnya 30cm dari sisi tempat tidur bagian kepala.
5. Stik laken dipasang diatas perlak.
6. Selimut dilipat empat secara terbalik dan dipasang pada kasur bagian kaki, sedangkan bagian
atas yang terbalik dimasukkan ke bawah kasur.
7. Pasang sarung bantal, bagian bantal yang terbuka tidak mengarah ke pintu. Bantal disusun
diatas tempat tidur.
8. PPJP melakukan handrub.
Pengertian Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur tanpa memindahkan pasien.
Persiapan alat :
i. Sprei (alas kasur) lengkap dengan sarung bantal
ii. Selimut pasien
iii. Kalau perlu perlak dan stik laken
Prosedur Kerja :
1. Perawat penanggungjawab pasien (PPJP) memperkenalkan diri dan memastikan pasien
dengan gelang identitas serta memberikan penjelasan pada pasien tentang tindakan yang
akan dilakukan PPJP.
2. PPJP melakukan handrub dan memasang handcoen.
3. Laken dan selimut diletakkan diatas kursi pasien.
4. Mengganti laken dengan pasien diatasnya maka dilakukan secara bergantian sisi kiri dan sisi
kanan.
Prosedur
5. Pasien dimiringkan pada salah satu sisi tempat tidur (bila perlu pasien diganjal dengan bantal
supaya tidak jatuh / meminta pertolongan keluarga untuk menjaganya / pasang pengaman
tempat tidur).
6. Lepaskan alat tenun yang kotor dari bawah kasur, lalu digulung satu persatu sampai dibawah
punggung pasien.
7. Ambil laken bersih letakkan tengahnya tepat ditengah tempat tidur kemudian bentangkan di
belakang pasien masukkan kedua ujung laken diawali dibagian atas kemudian dibawah pasien.
8. Lanjutkan dengan membentangkan perlak dan stik laken pada tengah tempat tidur dan
ujungnya masukkan ke bawah kasur.
9. Kemudian anjurkan pasien miring kearah perawat dan tarik laken kotor dan masukkan ke
dalam tempat kain kotor. Kemudian lakukan hal yang sama pada sisi sebelumnya. Setelah
laken terpasang, lipat selimut di kaki pasien dan rapikan sesuai kebutuhan pasien.
10. Pasien diposisikan kembali ke posisi semula dan alat-alat dibersihkan.
11. PPJP melakukan handrub.
Unit Terkait ▪ Unit Rawat Inap, Ruang pemulihan (RR)
MEMELIHARA KEBERSIHAN MULUT (ORAL HYGIENE)
Membersihkan mulut dari sisa-sisa makanan yang melekat dirongga mulut dengan bantuan perawat
Pengertian
yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu melakukan sendiri.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Mempertahankan mulut tetap bersih dan tidak bau
2. Mencegah infeksi pada mulut
Tujuan
3. Memberikan perasaan segar dan nyaman pada pasien
4. Membantu meningkatkan nafsu makan pasien
5. Mendidik pasien akan kebersihan perseorangan
1. Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center Nomor..../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinik Utama Minang Medical Center.
Kebijakan 2. Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center Nomor.../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap Klinik Utama Minang Medical Center.
Persiapan alat :
i. Handuk, nierbeken dan pinset
ii. Tong spatel (sudip lidah) yang telah dibungkus dengan kassa
iii. Lidi kapas dan gelas berisi air
iv. Gentian violet, borax gliserin, cairan desinfektan
Prosedur Kerja :
1. Sebelum melakukan tindakan, perawat terlebih dahulu melakukan hand hygiene.
2. Perawat penanggungjawab pasien (PPJP) memperkenalkan diri dan memastikan pasien
dengan gelang identitas.
3. Memberikan penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
4. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan / kondisi.
5. Handuk diletakkan dibawah dagu dan pipi pasien.
Prosedur 6. PPJP memasang handscoen.
7. Membuka mulut pasien dengan tong spatel yang dibungkus kain kassa dengan kassa basah
yang dililitkan pada pinset.
8. Membersihkan sela-sela gigi dengan kapas lidi basah.
9. Rongga mulut dibersihkan mulai dari dinding rongga mulut, gusi dan lidah, ulangi hingga
bersih.
10. Kain kassa yang kotor dibuang pada nierbeken.
11. Mengolesi bibir dan mukosa mulut dengan borax gliserin. Bila ada stomatitis diolesi dengan
gentian violet.
12. Observasi respon pasien.
13. Pasien dirapikan kembali dan alat-alat dikembalikan ketempat semula dan tong spatel
direndam dalam cairan desinfektan.
14. PPJP melakukan handrub.
15. PPJP melakukan pendokumentasian ke dalam rekam medis pasien.
Pengertian Membersihkan mulut dari sisa-sisa makanan yang melekat di rongga mulut.
Persiapan alat :
i. Sikat gigi dan pasta gigi
ii. Handuk / kain pengalas
iii. Gelas kumur berisi air
iv. Sedotan jika diperlukan
v. Nierbeken
Prosedur Kerja :
1. Sebelum melakukan tindakan, perawat terlebih dahulu melakukan handrub.
2. Perawat penanggungjawab pasien (PPJP) memastikan pasien dengan gelang identitas.
Prosedur
3. Memberikan penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
4. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan / kondisi.
5. Handuk diletakkan dibawah dagu dan pipi pasien.
6. Menyiapkan sikat gigi dan diberi pasta.
7. Menyuruh pasien menyikat gigi dengan gerakan naik turun.
8. Menyuruh pasien me-lap mulut dan sekitarnya dengan handuk.
9. Memperhatikan kelainan dan respon pasien.
10. Pasien dirapikan kembali dan alat-alat di kembalikan ke tempat semula.
11. PPJP melakukan handrub.
12. PPJP melakukan pendokumentasian ke dalam rekam medis pasien.
Merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu membersihkan
Pengertian
tubuh pasien sendiri dengan menggunakan air bersih dan sabun.
Persiapan alat :
i. Comb mandi 2 buah berisi air hangat
ii. Washlap 2 buah
iii. Handuk dan pakaian ganti pasien
iv. Tempat untuk pakaian kotor
v. Sabun mandi, talk
vi. Pot urinal
vii. Sisir rambut
viii. Sampiran
Prosedur Kerja :
1. Alat disiapkan dekat pasien.
Prosedur 2. Perawat penanggungjawab pasien (PPJP) memperkenalkan diri dan memastikan pasien
dengan gelang identitas.
3. Memberikan penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
4. Sebelum melakukan tindakan, perawat terlebih dahulu melakukan hand hygiene.
5. Bantal yang tidak diperlukan dipindahkan dari tempat tidur.
6. Menawarkan pasien untuk BAB / BAK.
7. PPJP memasang handscoen.
8. Pakaian bagian atas dibuka.
9. Mencuci muka pasien dengan cara :
Handuk dibentangkan dibawah kepala
Tanyakan apakah pasien biasa menggunakan sabun atau tidak
Muka, telinga dan leher dibersihkan dengan washlap lembab lalu dikeringkan dengan
handuk
MEMANDIKAN PASIEN
Prosedur Kerja :
10. Mencuci lengan :
▪ Letakkan handuk dibawah lengan
▪ Cuci lengan terjauh memakai sabun, lap dengan washlap sampai bersih kemudian
keringkan dengan handuk
11. Cuci lengan terdekat dengan cara yang sama.
12. Mencuci dada dan perut :
▪ Kedua lengan di keataskan dan letakkan disamping kepala
▪ Rubah letak handuk sehingga leher, dada dan perut dapat dicuci
▪ Cuci leher, dada dan perut pakai sabun, bersihkan dengan washlap lembab sampai
bersih dan keringkan dengan handuk
13. Mencuci punggung
▪ Pakaian bagian bawah dibuka, miringkan pasien ke kiri letakkan handuk memanjang
dibawah punggung
▪ Cuci punggung dan bokong pakai sabun, bersihkan pakai washlap lembab dan keringkan
dengan handuk
▪ Berikan talk pada punggung dengan sedikit massage / urutan
14. Mencuci paha dan kaki
Prosedur ▪ Tekukkan kaki yang terjauh, bentangkan handuk dibawah kaki, cuci kaki mulai dari
pangkal paha pakai sabun sampai ke ujung jari kaki dibersihkan dengan washlap lembab
dan keringkan dengan handuk
▪ Lakukan hal yang sama pada kaki yang terdekat
15. Mencuci kemaluan
▪ Pasang handuk dibawah bokong kalau memungkinkan anjurkan pasien membersihkan
sendiri dengan memasangkan washlap lembab ke tangan pasien
▪ Keringkan dengan handuk
16. Perawat membuka handscoen.
17. Pasangkan pakaian pasien.
18. Sisir rambut pasien.
19. Pakaian dan alat tenun yang kotor serta peralatan dibereskan kembali.
20. Observasi respon pasien dan kelainan pada tubuhnya.
21. Hindari tindakan yang menimbulkan rasa malu pada pasien dan tetap menjaga kesopanan.
22. Setelah selesai PPJP melakukan handrub.
23. PPJP melakukan pendokumentasian ke dalam rekam medis pasien.
NB :
Bila air sudah kotor agar segera diganti. Gunakan 2 washlap untuk menyabuni dan membilas.
Membersihkan rambut dan kulit kepala dengan menggunakan shampo yang dilakukan kepada
Pengertian pasien yang tidak mampu melakukannya sendiri.
Persiapan alat :
i. Handuk 2 buah
ii. Perlak panjang 1 buah
iii. Ember 2 buah
iv. Gayung 1 buah
v. Bengkok, kain kassa, kapas dan sisir
vi. Air hangat
vii. Shampo
Prosedur Kerja :
1. Sebelum melakukan tindakan, perawat terlebih dahulu melakukan handrub.
2. Perawat penanggungjawab pasien (PPJP) memperkenalkan diri dan memastikan pasien
dengan gelang identitas.
Prosedur
3. Memberikan penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
4. Dekatkan peralatan kedekat pasien.
5. Bila pasien tidak bisa duduk, posisi tidur pasien diatur dengan kepala di pinggir tempat tidur.
6. Ember diletakkan dibawah tempat tidur bagian kepala.
7. Perlak panjang dipasang dibawah kepala dengan sisi kanan dan kirinya digulung sedikit ke
dalam dan ujungnya berada di dalam ember.
8. Lubang telinga ditutup dengan kapas dan mata ditutup dengan kassa.
9. Dada ditutup dengan handuk sampai leher.
10. PPJP memasang handscoen.
11. Rambut disisir kemudian disiram dengan air hangat selanjutnya rambut dicuci dengan
shampo, rambut dibilas beberapa kali dengan air hangat sampai bersih dan bersamaan
dengan itu kepala dipijit-pijit.
12. Kepala diangkat dan diberi alas handuk.
MENCUCI RAMBUT PASIEN
Prosedur Kerja :
13. Kapas penutup telinga dan kain kassa penutup mata diangkat dan diletakkan ke dalam
bengkok.
14. Rambut dikeringkan dengan handuk.
Prosedur
15. Rambut disisir rapi, kepala pasien diletakkan pada bantal yang telah dialasi handuk kering.
16. Posisi pasien diatur kembali, alat-alat dibersihkan dan dikembalikan ke tempat semula.
17. Perhatikan respon pasien dan PPJP melakukan handrub.
18. PPJP melakukan pendokumentasian ke dalam rekam medis pasien.
Pengertian
Persiapan alat :
i. Pakaian bersih
ii. Selimut
iii. Tempat pakaian kotor
iv. Sampiran
Prosedur Kerja :
1. Sebelum melakukan tindakan, perawat terlebih dahulu melakukan handrub.
2. Perawat penanggungjawab pasien (PPJP) memperkenalkan diri dan memastikan pasien
dengan gelang identitas.
Prosedur
3. Memberikan penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
4. Memasang sampiran atau menutup jendela atau pintu kamar.
5. Pasang selimut.
6. Membuka pakaian dimulai dari bagian yang sehat.
7. Memasukkan pakaian kotor ke dalam tempatnya.
8. Memasang pakaian dimulai dari bagian yang sakit dulu baru ke bagian yang tidak ada masalah
(sehat).
9. Memperhatikan respon pasien. Alat-alat dibereskan.
10. Perawat melakukan handrub.
11. PPJP melakukan pendokumentasian ke dalam rekam medis pasien.
Unit Terkait Unit Gawat Darurat, Unit Rawat Inap, Recovery Room (RR)
MEMASANG INFUS
Memasukan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh darah vena dalam jumlah tertentu dan
Pengertian
dalam jangka waktu yang disesuaikan dengan menggunakan infus set.
Persiapan alat :
1. Infus set steril dan IV kateter sesuai ukuran yang dibutuhkan
2. Cairan infus yang sesuai dengan program medis
3. Spuit, jarum dan kain kassa steril dalam tempatnya
4. Kapas alkohol dalam tempatnya
5. Plester dan gunting verban
6. Bengkok
7. Standar infus lengkap dengan gantungan botol infus
8. Torniquet/ karet pembendung
9. Jika perlu spalak
Prosedur kerja :
1) Sebelum melakukan tindakan, perawat terlebih dahulu melakukan handrub
Prosedur 2) Perawat penanggung jawab pasien (PPJP) memperkenalkan diri dan memastikan pasien
dengan gelang identitas
3) Memberikan penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
4) Menempatkan peralatan kedekat pasien
5) Menutup saluran infuse (klem), menusukkan saluran infuse dengan benar
6) Menggantung botol cairan pada standar infuse, mengisi tabung reservoir infuse sesuai tanda
7) Mengalirkan cairan hingga tidak ada udara dalam selang
8) Mengatur posisi pasien dan memilih vena
9) Memasang pengalas dibawah tangan pasien yang akan dipasang infus
10) Membebaskan daerah yang akan di insersi
11) Memasangkan tourniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk
12) Memakai handscoon
13) Membersihkan kulit dengan kapas alcohol (melingkar dari dalam keluar atau sekali usap
dengan kapas alcohol)
Unit Terkait
Unit Gawat Darurat, Unit Rawat Inap, Kamar Operasi
MEMBERIKAN TRANSFUSI DARAH
Proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu orang ke system peredaran orang
Pengertian
lainnya
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
Tujuan 1. Mengurangi/ mengatasi anemia
2. Sebagai tindakan pengobatan
1) Peraturan Direktur Klinik Utama Minag Medical Center Nomor : ...../PER/DIR ../ 2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinik Utama Minang Medical Center
Kebijakan
2) Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center No : .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap Klinik Utama Minang Medical Center
Persiapan alat :
1. Alat-alat untuk pemasangan infus
2. Cairan NACL
3. Kantong darah pasien
Prosedur kerja :
1) Sebelum melakukan tindakan, perawat terlebih dahulu melakukan handrub
2) Perawat penanggung jawab pasien (PPJP) memperkenalkan diri dan memastikan pasien
dengan gelang identitas
3) Memberikan penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan dan infonconsent
untuk transfusi
4) PPJP memasang handscoon
5) Pasang infuse pasien dulu jika infus pasien belum terpasang
6) Jika Infus pasien sudah ada, ganti cairan infus dengan cairan Nacl
7) Melakukan pengecekan apakah darah sesuai dengan permintaan :
▪ Nama pasien
Prosedur
▪ Golongan darah
▪ No. MR
▪ No. Code label dengan No. Code darah
8) Periksa apakah suhu darah sama dengan suhu badan normal (suhu kamar), bila suhu belum
selesai, maka pemasangan darah ditangguhkan dulu
9) Bila tetesan infus sudah lancar, slang infus dipindahkan ke kantong darah
10) Atur tetesan darah permenit sesuai dengan program pengobatan
11) Observasi respon pasien (badan gatal, bengkak-bengkak, menggigil)
12) Bila tidak ada kesulitan, tranfusi dilanjutkan sesuai program pengobatan
13) Antara tranfusi satu dengan kolf selanjutnya, slanf infus dibilas dulu engan cairan Nacl 0,9%
sampai bersih, baru lanjutkan kolf selanjutnya
14) Jika tranfusi sudah selesai, langsung diganti giving dengan yang baru
15) Pasien dirapikan kembali, alat-alat dibereskan
16) PPJP membuka handscoon dan melakukan handrub/ hand wash
17) PPJP melakukan pendokumentasian ke dalam status rekam medis pasien
MEMASANG NGT
Suatu selang yang dimasukkan melalui hidung sampai ke lambung. Sering digunakan untuk
Pengertian memberikan nutrisi dan obat-obatan kepada pasien yang tidak mampu untuk mengkonsumsi
makanan, cairan dan obat-obatan secara oral
1. Peraturan Direktur Klinik Utama Minag Medical Center Nomor : ...../PER/DIR ../ 2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinik Utama Minang Medical Center
Kebijakan
2. Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center No : .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap Klinik Utama Minang Medical Center
Persiapan alat :
1) Slang NGT/ sonde/ maagslang sesuai ukurannya
2) Klem, spuit 50 cc, plester, gunting plester, jelly, dan bengkok
3) Stetoskop
4) Gelas berisi air
5) Pengalas
6) Handscoon steril
Prosedur kerja :
Prosedur 1. Sebelum melakukan tindakan, perawat terlebih dahulu melakukan handrub/hand wash
2. Perawat penanggung jawab pasien (PPJP) memperkenalkan diri dan memastikan pasien
dengan gelang identitas
3. Memberikan penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
4. Mendekatkan alat ke dekat pasien
5. Mengatur posisi yang nyaman bagi pasien (tidur terlentang dengan kepala ditinggikan pakai 1-
2 bantal) sehingga mempermudah pada saat pemasangan NGT dilakukan
6. Memasang handscoon
7. Membersihkan lubang hidung pasien
8. Memasang pengalas di atas dada pasien
MEMASANG NGT
Suatu selang yang dimasukkan melalui hidung sampai ke lambung. Sering digunakan untuk
Pengertian memberikan nutrisi dan obat-obatan kepada pasien yang tidak mampu untuk mengkonsumsi
makanan, cairan, dan obat-obatan secara oral
1) Peraturan Direktur Klinik Utama Minag Medical Center Nomor : ...../PER/DIR ../ 2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinik Utama Minang Medical Center
Kebijakan
2) Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center No : .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap Klinik Utama Minang Medical Center
Persiapan alat :
1. Spuit 50 cc, pengalas, tissue, slang NGT yang sudah terpasanag, klem
2. Makanan cair sesuai diit, gelas dan air matang, obat-obatan yang diperlukan
Prosedur kerja :
1) Sebelum melakukan tindakan, perawat terlebih dahulu melakukan handrub
2) Perawat penanggung jawab pasien (PPJP) memperkenalkan diri dan memastikan pasien
dengan gelang identitas
3) Memberikan penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
4) Mengatur posisi nayaman bagi pasien (semifowler)
5) Pengalas dipasang di dada pasien
6) Bengkok diletakkan di dada pasien
Prosedur 7) Klem slang NGT dibuka, pasanag spuit 50 cc pada pangkal slang
8) Sebelum memasukkan makanan lewat NGT, ppjp terlebih dahulu memastika slang masuk ke
lambung dengan cara menarik cairan lambung
9) Melalui spuit 50 cc masukkan air matang sekurang-kurangnya 15 cc, pada tahap permulaan
spuit agak dimiringkan dan tuangkan makanan cair melalui pinggirnya. Setelah penuh slang
ditegakkan kembali. Klem dibuka. Jika ada makanan yang mengenai spuit maka dilap dengan
tissue. Kemudian tissue kotor dimasukkan ke dalam bengkok
10) Cairan selanjutnya dituangkan sebelum isi spuit habis
11) Bila pasien harus minum obat, obat dilarutkan dan diberikan sebelum makanan habis
12) Setelah makanan habis, slang dibilas dengan air minum kemudian pangkal slang segera diklem
13) Merapikan pasien kembali, alat-alat dibereskan
14) Melakukan handrub/ hand wash
15) PPJP melakukan pendokumentasian ke dalam rekam medis pasien
Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dengan memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan tubuh
Pengertian
pasien untuk proses kehidupan
1) Peraturan Direktur Klinik Utama Minag Medical Center Nomor : ...../PER/DIR ../ 2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinik Utama Minang Medical Center
Kebijakan
2) Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center No : .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap Klinik Utama Minang Medical Center
Persiapan alat :
1. Peralatan makan menurut kebutuhan
2. Makanan sesuai diitnya
3. Pengalas
Prosedur kerja :
1) Sebelum melakukan tindakan, perawat terlebih dahulu melakukan handrub
2) Perawat penanggung jawab pasien (PPJP) memperkenalkan diri dan memastikan pasien
dengan gelang identitas
3) Memberikan penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
Prosedur 4) Pengalas dipasang di dada pasien
5) Perawat duduk dengan posisi yang memudahkan pekerjaan
6) Pasien diingatkan untuk berdoa sesuai dengan kepercayaannya
7) Pasien ditawari untuk minum kalau perlu pakai sedotan
8) Suapkan makanan sedikit demi sedikit sambil berkomunikasi dengan pasien, diperhatikan
pakah makanan sudah ditelan habis oleh pasien sebelum menyuapkan makanan berikutnya
9) Setelah selesai makan, pasien diberi minum dilanjutkan dengan memeberikan obat (jika ada)
10) Mulut pasien dan sekitarnya dibersihkan, kemudian pasien dirapikan kembali dan alat-alat
dibereskan
16) PPJP Melakukan handrub/ hand wash
17) PPJP melakukan pendokumentasian ke dalam rekam medis pasien
Memenuhi kebutuhan obat pasien yang diberikan melalui mulut diberikan pada pasien yang sadar
Pengertian
dan tidak mampu melakukannnya sendiri
1) Peraturan Direktur Klinik Utama Minag Medical Center Nomor : ...../PER/DIR ../ 2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinik Utama Minang Medical Center
Kebijakan
2) Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center No : .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap Klinik Utama Minang Medical Center
Persiapan alat :
1. Obat yang diperlukan pada tempatnya
2. Air minum dalam tempatnya
Prosedur kerja :
1) Bagian farmasi akan memberikan obat pasien rawat inap ke bagian perawat ruangan
Prosedur 2) Perawata ruangan akan serah terima dengan bagian farmasi dengan cara mencek
menggunakan buku laporan
3) Obat tablet (obat oral) akan dibawa kembali ke bagian farmasi. Dan akan distribusikan oleh
petugas apotik sesuai dengan jam pemberian obat
4) Untuk obat injeksi akan tetap diruang rawat inap karena perawat yang akan memeberikan
kepada pasien
5) PPJP melakukan pendokumentasian ke dalam rekam medis pasien
Pemberian obat yang dilakuan dengan cara memasukkan obat ke dalam jaringan kulit yang
Pengertian
dilakukan untuk tes alergi terhadap obat yang akan diberikan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menilai apakah pasien alergi terhadap suatu jenis
Tujuan
obat
1) Peraturan Direktur Klinik Utama Minag Medical Center Nomor : ...../PER/DIR ../ 2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinik Utama Minang Medical Center
Kebijakan
2) Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center No : .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap Klinik Utama Minang Medical Center
Persiapan alat :
1. Handscoon satu pasang
2. Spuit 1 cc
3. Bak instrumen
4. Kapas alacohol
5. Bengkok
6. Obat injeksi dalam vial
Prosedur kerja :
1) Sebelum melakukan tindakan, melakukan handrub
2) Perawat penanggung jawab pasien (PPJP) memperkenalkan diri dan memastikan pasien
Prosedur dengan gelang identitas
3) Memberikan penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
4) Siapkan obat
5) Baca obat sesuai dengan prinsip BENAR (obat, orang, dosis, waktu, cara, dan pencatatannya)
6) Mengatur posisi yang nyaman bagi pasien
7) Pilih area penyuntikan
8) Memasang handscoon
9) Desinfeksi area penyuntikkan dengan kapas alcohol dengan cara :
Melingkar dari dalam keluar atau
Menghapus searah dengan satu kapas alcohol sekali hapusan
10) Buka tutup jarum, dengan ujung jarum menghadap keatas dan dengan tangan dominan
masukkan jarum tepat dibawah kulit dengan sudut 15 derajat celcius
MEMBERIKAN OBAT MELALUI INTRA CUTAN
11) Masukkan obat perlahan-lahan, perhatikan sampai adanya bula dan cabut jarum
12) Buat lingkaran pada bulae dengan menggunakan pulpen dengan diameter lebih kurang 5 cm
13) Observasi kulit terhadap kemerahan dan bengkak atau reaksi sistemik (10-15 menit)
Prosedur 14) Bekas spuit masukkan ke dalam safetybox dan kapas alcohol dibuang ke dalam tempat medis
15) Kembalikan posisi klien dan bereskan alat
16) PPJP membuka handscoon dan melakukan handrub
17) PPJP mendokumentasikan ke dalam status rekam medis pasien
PENGERTIAN Memasukkan sejumlah cairan atau larutan obat melalui injeksi pada lapisan lemak dibawah dermis
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah yang pada umumnya dilakukan untuk pemberian insulin
1) Peraturan Direktur Klinik Utama Minag Medical Center Nomor : ...../PER/DIR ../ 2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinik Utama Minang Medical Center
KEBIJAKAN
2) Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center No : .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap Klinik Utama Minang Medical Center
Persiapan alat :
1. Souit 1 cc (spuit insulin)
2. Obat yang diperlukan
3. Bak injeksi dan nierbeken
4. Kapas alcohol dalam tempatnya
5. Buku injeksi
6. Obat emergency seperti adrenalin
Prosedur kerja :
1) Sebelum melakukan tindakan, melakukan handrub
2) Perawat penanggung jawab pasien (PPJP) memastikan pasien dengan gelang identitas dan
memberikan penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
3) Dekatkan alat ke pasien
4) Perawat memasang handscoon
PROSEDUR
5) Pastikan obat dengan prinsip 6 BENAR (obat, orang, dosis, waktu, cara, dan pencatatannya)
6) PPJP membaca dan menganalisa etiket obat
7) Ambil obat dalam tempatnya dengan spuit sesuai dosisi yang ditentukan kemudian tempatkan
ke dalam bak injeksi
8) Alat-alat didekatkan ke pasien
9) Tentukan area penyuntikan
▪ Daerah lengan atas sebelah luar (1/3 bagian dari bahu)
▪ Paha sebelah luar
▪ Sekitar imbilicus (perut sekitar pusat)
10) Desinfeksi area penyuntikkan dengan kapas alcohol dengan cara :
▪ Melingkar minimal 1 kali dari dalam keluar atau
▪ Menghapus searah minimal 1 kali dengan satu kapas alcohol setiap hapusan
11) Daerah yang akan ditusuk diangkat sedikit dan memasukkan jarum dengan lobang menghadap
keatas dan membentuk sudut 45 dengan permukaan kulit
MEMBERIKAN OBAT MELALUI INJEKSI SUBCUTAN (SC)
12) Lakukan aspirasi dengan cara pengisap spuit ditarik sedikit bila ada darah jarum langsung
ditarik keluar, tetapi bila tidak ada darah obat dimasukkan perlahan-lahan sampai obat habis
13) Tarik spuit dan tekan bekas tusukan dengan kapas alcohol kemudian letakkan spuit ke dalam
nierbeken
14) PPJP mengobservasi respon pasien
PROSEDUR
15) PPJP merapikan pasien kembali dan alat-alat dibereskan
16) Bekas spuit dan kapas alcohol masukkan dalam tempat dampah medis sedangkan jarumnya
ditempatkan pada tempat safety box
17) PPJP membuka handscoon dan melakukan handrub
18) PPJP mendokumentasikan ke dalam status rekam medis pasien
Pemberian oabat yang dilakukan dengan cara memasukkan sejumlah cairan atau larutan obat
PENGERTIAN
melalui injeksi pada lapisan otot
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar absorbsi obat lebih cepat oleh karena vaskularisasi
TUJUAN
otot
1) Peraturan Direktur Klinik Utama Minag Medical Center Nomor : ...../PER/DIR ../ 2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinik Utama Minang Medical Center
KEBIJAKAN
2) Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center No : .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap Klinik Utama Minang Medical Center
Persiapan alat :
1. Spuit sesuai jenis ukurannya
2. Obat dalam tempatnya dan cairan pelarut (aqua dest/ Nacl 0,9% dan kain kasa jika obat dalam
bentuk ampul)
3. Bak injeksi dan nierbeken
4. Kapas alcohol dalam tempatnya
5. Buku injeksi
6. Obat emergency seperti adrenalin
Prosedur kerja :
1) Sebelum melakukan tindakan, melakukan handrub
2) Perawat penanggung jawab pasien (PPJP) memastikan pasien dengan gelang identitas dan
PROSEDUR
memberikan penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
3) Dekatkan alat ke pasien
4) Pastikan obat dengan prinsip 6 BENAR (obat, orang, dosis, waktu, cara, dan pencatatannya)
5) PPJP melarutkan obat terlebih dahulu jika obat yang perlu dilarutkan
6) Ambil obat dalam tempatnya dengan spuit sesuai dosis yang ditentukan kemudian tempatkan
ke dalam bak injeksi (jika obat dlam bentuk bubuk larutkan terlebih dahulu dengan pelarut.
Jika dlam bentuk ampul patahkan ampul dengan melapisinya terlebih dahulu dengan kain kasa
7) Tentukan area penyuntikan yaitu
▪ Otot pangkal lengan atas bagian luar
▪ 1/3 tengah otot paha bagian luar
▪ 1/3 anatara atas SIAS dengan Coxygis
8) Memasang handscoon
MEMBERIKAN OBAT MELALUI INJEKSI INTRA MUSCULAR (IM)
Pemberian oabat yang dilakukan dengan cara memasukkan sejumlah cairan atau larutan obat
PENGERTIAN
melalui injeksi pada pembuluh darah vena
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar absorbsi obat lebih cepat oleh karena masuk dalam
TUJUAN
pembuluh darah
1) Peraturan Direktur Klinik Utama Minag Medical Center Nomor : ...../PER/DIR ../ 2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinik Utama Minang Medical Center
KEBIJAKAN
2) Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center No : .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap Klinik Utama Minang Medical Center
Persiapan alat :
1. Spuit sesuai jenis ukurannya
2. Obat dalam tempatnya dan cairan pelarut (aqua dest/ Nacl 0,9% dan kain kasa jika obat dalam
bentuk ampul)
3. Bak injeksi dan nierbeken
4. Kapas alcohol dalam tempatnya
5. Buku injeksi
6. Obat emergency seperti adrenalin
7. Karet pembendung/ tourniquet
Prosedur kerja :
1) Sebelum melakukan tindakan, melakukan handrub
2) Perawat penanggung jawab pasien (PPJP) memastikan pasien dengan gelang identitas dan
PROSEDUR memberikan penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
3) Dekatkan alat ke pasien
4) Pastikan obat dengan prinsip 6 BENAR (obat, orang, dosis, waktu, cara, dan pencatatannya)
5) PPJP melarutkan obat terlebih dahulu jika obat yang perlu dilarutkan
6) Ambil obat dalam tempatnya dengan spuit sesuai dosis yang ditentukan kemudian tempatkan
ke dalam bak injeksi (jika obat dlam bentuk bubuk larutkan terlebih dahulu dengan pelarut.
Jika dlam bentuk ampul patahkan ampul dengan melapisinya terlebih dahulu dengan kain kasa
7) Tentukan area penyuntikan
8) Pasang pengalas/ perlak dibawah vena yang akan dilakukan penyuntikan. Lakukan
pembendungan pada sebelah atas dari daerah suntikan
9) Memasang handscoon
10) Desinfeksi area penyuntikkan dengan kapas alcohol dengan cara :
▪ Melingkar minimal 1 kali dari dalam keluar atau
▪ Menghapus searah minimal 1 kali dengan satu kapas alcohol setiap hapusan
MEMBERIKAN OBAT MELALUI INJEKSI INTRA VENA (IV)
11) Lakukan aspirasi dengan cara pengisap spuit ditarik sedikit bila tidaka ada darah jarum
langsung di cabut (ulangi dengan prosedur dan cara yang sama), tetapi bila ada darah
lepaskan karet pembendung dan langsung obat dimasukkan perlahan-lahan sampai obat habis
12) Setelah selesai jarum dicabut dan tekan bekas tusuka dengan kapas alcohol. Kemudian
letakkan spuit ke dalam nierbeken
13) Bila pemberian obat dalam jangka waktu yang lama, maka pemberian obat dilakukan dengan
PROSEDUR cara pemberian infus atau pemasangan injeksi pump
14) PPJP mengobservasi respon pasien
15) PPJP merapikan pasien kembali dan alat-alat dibereskan
16) Kapas alcohol dimasukkan ke dalam tempat sampah medis
17) Bekas spuit lengkap dengan jarum dimasukkan ke dalam safety box
19) PPJPmembuka handscoon dan melakukan handrub
20) PPJP mendokumentasikan ke dalam status rekam medis pasien
Pemberian oabat yang dilakukan dengan cara memasukkan obat melalui anus atau rectum disebut
PENGERTIAN
juga obat suppositoria
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan efek lokal sistemik, contoh dulcolac
TUJUAN
supposotoria.
1. Peraturan Direktur Klinik Utama Minag Medical Center Nomor : ...../PER/DIR ../ 2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinik Utama Minang Medical Center
KEBIJAKAN
2. Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center No : .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap Klinik Utama Minang Medical Center
Persiapan alat :
1) Obat supositoria dalam tempatnyaBak injeksi dan nierbeken
2) Nerbeken
3) Kain Kasa
Prosedur kerja :
1. Sebelum melakukan tindakan, melakukan handrub terlebih dahulu
2. Perawat penanggung jawab pasien (PPJP) memastikan pasien dengan gelang identitas dan
memberikan penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Dekatkan alat ke pasien
4. Pastikan obat dengan prinsip 6 BENAR (obat, orang, dosis, waktu, cara, dan
pendokumentasian)
PROSEDUR
5. PPJP minta pasien mengambil posisi tidur miring
6. Memasang handscoon
7. Lalu rengangkan bokong dengan tangan kiri, kemudian masukan obat suppositoria dengan
perlahan melalui anus, spinter interna dan mengenai dinding rectal ±10 cm pada orang
dewasa dan ± 5 cm untuk anak/ bayi
8. Setelah selesai, tarik tangan dan bersihkan daerah sekitar anal dengan tissue/ kain kassa
9. PPJP menganjurkan pasien tetap berbaring telentang atau miring ± 15 menit
10. Kemudian letakkan kain kassa kedalam nierbeken
11. PPJP merapikan pasien kembali, alat-alat dibereskan
12. PPJP mengobservasi respon pasien
13. PPJP melakukan handrub
14. PPJP melakukan pendokumentasian ke dalam rekam medis pasien
UNIT TERKAIT
UGD, Unit Rajal, Unit Ranap, Kamar Operasi
MEMBERIKAN OBAT TOPIKAL
PENGERTIAN Pemberian oabat yang dilakukan dengan mengolesi obat pada kulit
1) Peraturan Direktur Klinik Utama Miang Medical Center Nomor ..../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan KU.MMC
KEBIJAKAN 2) Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center Nomor .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap KU.MMC
Persiapan alat :
1. Obat dalam tempatnya
2. Kassa steril, cairan fisiologis dan cottenbud
3. Alat-alat untuk redressing dan nierbeken
Prosedur kerja :
1. Sebelum melakukan tindakan, hand hygiene terlebih dahulu
2. PPJP memastikan pasien dengan gelang identitas dan memberikan penjelasan pada
pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Dekatkan alat kedekat pasien
4. Pastikan obat dengan prinsip 6 BENAR (pasien, obat, waktu, dosis, cara dan
PROSEDUR pendokumentasian)
5. Memasangkasn handscoon
6. Membersihkan daerah yang akan diolesi obat topikal dengan cairan fisiologis dengan
memakai pinset dan kain kassa
7. Keringkan dengan kain kassa steril
8. Letakan obat dengan cottenbud, kemudian oleskan pada daerah luka
9. Kemudian letakkan kain kassa dan cottenbud bekas kedalam nierbeken
10. PPJP merapikan pasien kembali, alat-alat dibereskan
11. PPJP mengobservasi respon pasien
12. PPJP melepaskan handscoon dan melakukan handrub/ handwash
13. PPJP melakukan pendokumentasian ke dalam rekam medis pasien
PENGERTIAN Memberikan/ memasukan obat kedalam mata melalui tetesan atau salep
1. Peraturan Direktur Klinik Utama Minag Medical Center Nomor : ...../PER/DIR ../ 2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinik Utama Minang Medical Center
KEBIJAKAN
2. Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center No : .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap Klinik Utama Minang Medical Center
Persiapan alat :
1) Obat dalam tempatnya
2) Kassa steril
3) Alat-alat untuk redressing
4) Aqua steril
Prosedur kerja :
1. Sebelum melakukan tindakan, melakukan handrub terlebih dahulu
2. Perawat penanggung jawab pasien (PPJP) memastikan pasien dengan gelang identitas dan
memberikan penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Dekatkan alat ke pasien
4. Pastikan obat dengan prinsip 6 BENAR (obat, orang, dosis, waktu, cara, dan
pendokumentasian)
5. Atur posisi pasien dengan kepala menengadah dan posisi perawat disamping kanan pasien
PROSEDUR 6. Memasang handscoon
7. Bersihkan kelopak mata dan bulu mata dengan kapas mata steril dari sudut luar mata ke arah
hidung, bila sangat kotor bersihkan dengan aqua steril
8. Buka mata dengan menekan perlahan bagian bawah dengan menggunakan ibu jari atau
telunjuk diatas tulan orbita
9. Berikan obat :
▪ Tetes obat mata diatas sakus konjungtive sesuai dosis
▪ Jika menggunakan salep pegang aplikator diatas tepi kelopak mata bawah. Setelah
selesai anjurkan pasien untuk melihat ke bawah secara bergantian. Biuarkan pasien
memejamkan mata
10. Tutup mata dengan kassa steril jika perlu
11. PPJP merapikan pasien kembali, alat-alat dibereskan
12. PPJP mengobservasi respon pasien
13. PPJP melepaskan handscoon dan melakukan handrub
14. PPJP melakukan pendokumentasian ke dalam rekam medis pasien
Mengganti balutan adalah menukar balutan atau penutup luka paien dengan yang baru secara
PENGERTIAN steril guna menghindari terjadinya infeksi
1) Peraturan Direktur Klinik Utama Miang Medical Center Nomor ..../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan KU.MMC
KEBIJAKAN 2) Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center Nomor .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap KU.MMC
Persiapan alat :
A. Peralatan steril dalam bak instrumen
1. Pinset anatomi 2 bh
2. Pinset chirugi 1 bh
3. Gunting jaringan
4. Kassa steril
5. Com 2 bh
Prosedur kerja :
1) Sebelum tindakan, lakukan hand hygiene terlebih dahulu
2) Dekatkan alat ketempat pasien
3) Perawat penanggung jawab pasien (PPJP) memperkenalkan diri dan memastikan pasien
dengan gelang identitas serta memberikan penjelasan pada pasien tentang tindakan yang
akan dilakukan
4) PPJP mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan
5) Mejaga privasi klien
MEMBERIKAN OBAT TOPIKAL
6) Memasangkasn handscoon
7) Verband lama dibuka dan dibuang ke nierbeken
8) Luka dibersihkan dengan kassa steril memakai betadine dengan memakai pinset anatomi (jika
luka bersih)
9) Dalam membersihkan luka lihat apakah ada jaringan mati atau tidak
10) Jika luka kotor kita bersihkan dengan nacl 0,9% atau dengan H202
PROSEDUR 11) Jika luka sudah siap dibersihkan, ditutup dengan memakai kassa steril dan plester
12) Kassa kotor yang ada cairan/ darah langsung dibuang ketempat sampah medis dan sampah
yang tidak terkena cairan darah masuk kedalam tempat sampah non infeksi
13) Setelah selesai alat-alat dibersihkan dan merapikan pasien
14) Perawat membuka handscoon dan mencuci tangan dengan memakai handwash
15) Perawat mendokumentasikan kedalam pencatatan rekam medis
▪ UGD,
▪ Unit Rajal,
UNIT TERKAIT
▪ Unit Ranap,
▪ Kamar Operasi
MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE KURSI RODA ATAU SEBALIKNYA
Aktifitas ini dilakukan pada pasien yang membutuhkan bantuan untuk berpindah dari tempat tidur
PENGERTIAN ke kursi roda
1) Peraturan Direktur Klinik Utama Miang Medical Center Nomor ..../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan KU.MMC
KEBIJAKAN 2) Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center Nomor .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap KU.MMC
Persiapan alat :
1. Kursi roda
Prosedur kerja :
1) PPJP melakukan handrub
2) PPJP memperkenalkan diri pada pasien
3) PPJP memastikan pasien dengan gelang identitas dan memberikan penjelasan pada pasien
tentang tindakan yang akan dilakukan
4) Siapkan kursi roda dipinggir dan sejajar pada bagian kepala tempat tidur
5) PPJP mengunci kursi roda dan membuka tempat kakinya
6) Kedua kaki pasien digeser ketepi tempat tidur dan dibantu untuk duduk dengan kaki
berjuntai
PROSEDUR 7) PPJP berdiri di depan pasien dengan kaki direntangkan
8) PPJP meletakkan kedua tangan dibawah ketiak pasien dan jari-jari melebar menutup bagian
atas
9) Pasien dibantu untuk berdiri
10) Menganjurkan pasien untuk membelakangi kursi roda
11) Kedua tangan pasien memegang kedua tangan kursi roda kemudian dibantu untu duduk di
kursi roda
12) Memasang kembali tempat kaki dan meletakkan kaki pasien diatasnya
13) PPJP mengobservasi reaksi pasien terhadap pemindahan. Kalau perlu beri bantal untuk
membantu sandaran kepala.
14) PPJP melaksanakan handrub
15) PPJP melakukan pendokumentasian ke dalam rekan medis pasien
Unit Terkait
UGD, Rajal, Ranap, Kamar Operasi
MELATIH PASIEN BERJALAN DENGAN MEMAKAI TONGKAT
Aktifitas ini dilakukan pada pasien oleh perawat untuk membantu pasien agar dapat berjalan
PENGERTIAN dengan menggunakan alat bantu (tongkat)
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membantu pasien agar dapat mobilisasi
1. Peraturan Direktur Klinik Utama Miang Medical Center Nomor ..../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan KU.MMC
KEBIJAKAN 2. Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center Nomor .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap KU.MMC
Persiapan alat :
1) Alat pembantu jalan (Tongkat)
Prosedur Kerja :
1. Sebelum melakukan Handrub
2. PPJP memperkenalkan diri pada pasien
3. PPJP memastikan pasien dengan gelang identitas dan memberikan penjelasan pada pasien
tentang tindakan yang akan dilakukan
4. Membantu pasien berdiri sesuai prosedur
5. Perawat berdiri sebelah kanan pasien dengan memegang lengan kanan pasien dibawah
PROSEDUR ketiak sebagai penyanggah
6. Memasang tongkat pada kedua axila pasien
7. Memberikan instruksi pada pasien cara menggunakan tongkat
8. Menggunakan satu kaki yang sehat/ kuat untuk memikul beban
9. Berjalan dengan kedua tongkat maju kedepan bersama kaki yang sakit, sementara kaki yang
sehat menahan beban
10. Kemudian kaki yang sehat dipindahkan kedepan sementara berat badan ditopangkan pada
kedua tongkat dan kaki yang sakit untuk menjaga keseimbangan
11. PPJP mengobservasi keadaan dan perubahan yang signifikan pada pasien
12. PPJP melakukan handrub
13. PPJP melakukan dokumentasi ke dalam rekam medis pasien
Aktifitas ini dilakukan pada pasien oleh perawat bagi pasien yang tidak dapat atau tidak boleh
PENGERTIAN melakukan pemindahan sendiri
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memindahkan pasien dari ruangan ke ruangan
TUJUAN lain untuk tujuan tertentu (pemeriksaan diagnostik, pindah ruangan, dll)
1) Peraturan Direktur Klinik Utama Miang Medical Center Nomor ..../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan KU.MMC
KEBIJAKAN 2) Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center Nomor .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap KU.MMC
Persiapan alat :
1. Brankar
2. Bantal dan selimut bila perlu
Prosedur kerja :
1) PPJP melakukan Handrub
2) PPJP memperkenalkan diri pada pasien
3) PPJP memastikan pasien dengan gelang identitas dan memberikan penjelasan pada pasien
tentang tindakan yang akan dilakukan
4) Menempatkan brankar dengan mendekatkan bagian kepala brankar pada bagian kaki tempat
tidur
PROSEDUR 5) Perawat mengunci roda tempat tidur dan brankar
6) Mengangkat Pasien :
▪ Perawat I dibagian kepala, lengan kiri menyokong kepala serta bahu dan memegang
pangkal lengan kiri pasien dan lengan kanan disisipkan dibawah bagian dada pasien
(perawat yang paling tinggi dan besar karena merupakan tahanan yang kuat)
▪ Perawat II menyisipkan lengan kiri ke bawah punggung pasien dan lengan kanan
dibawah pantat pasien
▪ Perawat III menyisipkan lengan kiri mengenai lengan perawat II dibawah pantat/
bokong dan lengan kanan menyangga/ dibawah kaki pasien bahagian pergelangan
7) Posisi kaki perawat I, II, III sama-sama kaki kanan dibagian depan
8) Sisipkan lengan sejauh mungkin dibawah pasien dan ambil posisi untuk menggeser pasien
ketepi tempat tidur
MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE BRANKAR OLEH DUA/ TIGA PERAWAT
Lanjutan SPO MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE BRANKAR OLEH DUA/ TIGA PERAWAT
9) Bungkukkan badan diatas pasien dan beri aba-aba ayunkan badan serentak kebelakang
sambil menggeser pasien ketepi tempat tidur
10) Sisipkan lengan lebih jauh labi dibawah pasien dan aba-aba untuk menggulingkan pasien ke
dada perawat dengan menggangkat pasien dari tempat tidur
11) Mundurkan kaki kanan perawat sambil berputar kearah brankar dan meletakkan pasien pada
brankar dengan tahanan yang lebar dan menekukkan lutut sedikit serta kaki kanan perawat
sama-sama pada bagian depan
PROSEDUR 12) PPJP mengkaji kesejajaran tubuh pasien, tempatkan pagar tempat tidur pada posisi terpasang
13) Posisikkan pasien dalam keadaan yang nyaman bagi pasien
14) Beri pasien selimut bila perlu
15) Lepaskan kunci barankar, pasien siap dibawa
16) Dua perawat mendorong dengan hati-hati
17) PPJP mengobservasi keadaan dan perubahan yang signifikan pada pasien
18) PPJP melakukan Handrub
19) PPJP melakukan dokumentasi ke dalam rekam medis pasien
▪ UGD,
▪ Unit Rajal,
UNIT TERKAIT
▪ Unit Ranap,
▪ Kamar Operasi
MELATIH PASIEN TURUN DARI TEMPAT TIDUR
Aktifitas ini dilakukan pada pasien oleh perawat untuk membantu pasien agar dapat bergerak
PENGERTIAN setelah menjalani operasi atau berbaring ditempat tidur
1. Peraturan Direktur Klinik Utama Miang Medical Center Nomor ..../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan KU.MMC
KEBIJAKAN 2. Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center Nomor .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap KU.MMC
Persiapan alat :
1) Bantal
2) Kursi biasa
3) Sandal
Prosedur Kerja :
1. Sebelum melakukan Handrub
2. PPJP memperkenalkan diri pada pasien
3. PPJP memastikan pasien dengan gelang identitas dan memberikan penjelasan pada pasien
tentang tindakan yang akan dilakukan
4. Menganjurkan pasien menggerakan jari kakinya
5. Mendekatkan alat-alat kepada pasien/ tempat tidur
PROSEDUR 6. Menaikkan tempat tidur perlahan-lahan (bila memakai tempt tidur khusus/ fungsional bed)
sampai posisi fowler. Jika tidak ada, maka pasien dibantu dan meletakkan bantal pada
punggung pasien
7. Memutar kaki dengan tangan kanan pergelangan kaki, sehingga kedua kaki terjuntai dipinggir
tempat tidur dan menggerakkan kaki sebentar
8. Meletakkan kursi dibawah kaki jika tempat tidurnya tinggi/ kaki pasien tidak sampai ke lantai
9. Sementara pasien duduk ditepi tempat tidur dapat dipasangkan sandalnya
10. Kemudian membantu pasien turun dari tempat tidur dimana perawat berdiri dihadapan
pasien
11. Pasien dianjurkan meletakkan tangan dipundak perawat. Kedua tangan perawat dibawah
ketiak pasien dengan ibu jari menunjuk keatas
12. Membantu mengangkat bagian atas tubuh pasien sementara pasien mendorong tubuhnya ke
posisi berdiri dengan kedua kakinya
MELATIH PASIEN TURUN DARI TEMPAT TIDUR
13. Biarkan pasien berdiri beberapa detik sambil diawasi, perawat tetap dihadapan pasien
14. Memutar tubuh pasien sampai membelakangi kursi
15. Menurunkan badan pasien sampai ke pinggir kursi salah satu kaki dan menekuk kedua lutut
PROSEDUR serta mengatur posisi duduk yang nyaman bagi pasien
16. PPJP mengobservasi keadaan dan perubahan yang signifikan pada pasien
17. PPJP melakukan Handrub
18. PPJP melakukan dokumentasi ke dalam rekam medis paasien
Memasukan zat asam ke dalam paru-paru pasien melalui saluran pernapasan dengan
PENGERTIAN menggunakan alat khusus
1. Peraturan Direktur Klinik Utama Miang Medical Center Nomor ..../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan KU.MMC
KEBIJAKAN 2. Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center Nomor .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap KU.MMC
Persiapan alat :
1) Tabung oksigen lengkap dengan manometernya
2) Pengukur aliran (flowmeter)
3) Botol pelembab (humidifier) yang sudah diisi dengan air matang (aquadest) sampai pada
batas untuk melembabkan udara
4) Slan oksigen (slang canula)
5) Plester
Prosedur Kerja :
1. Sebelum melakukan Handrub
2. PPJP memperkenalkan diri pada pasien
3. PPJP memastikan pasien dengan gelang identitas dan memberikan penjelasan pada pasien
PROSEDUR tentang tindakan yang akan dilakukan
4. Mengatur posisi pasien
5. Isi tabung dicoba dan diperiksa
6. Slang oksigen dihubungkan dengan canula hidung
7. Flowmeter dibuka dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan
8. Pasangkan canula hidung , ujung canula dimasukan kedalam kedua lubang hidung dan tali
diikatkan dibelakang kepala. Kapan perlu slang diplester
9. Pasien ditanya apakah ada terasa udara/ apakah sesaknya ada berkurang
10. PPJP mengobservasi keadaan pasien
11. PPJP merapikan pasien kembali, alat-alat dibersihkan
12. PPJP melakukan Handrub
13. PPJP melakukan dokumentasi ke dalam rekam medis pasien
UNIT TERKAIT
UGD, Unit Rawat Inap, Kamar Operasi, Ruang Recovery Room (RR)
TATA CARA PENGISIAN HUMIDIFIRE
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan prosedur cara pengisian air pada
TUJUAN humidifier
1) Peraturan Direktur Klinik Utama Miang Medical Center Nomor ..../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan KU.MMC
KEBIJAKAN 2) Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center Nomor .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap KU.MMC
Persiapan alat :
1. Tabung oksigen lengkap dengan tabung humidifire yang telah tersedia di UGD
2. Air aqua steril dalam tempatnya
Prosedur Kerja :
PROSEDUR 1) Oksigen dalam keadaan mati
2) Lepaskan tabung air humidifire dari flow meter
3) Isi tabung air humidifire dengan aqua diantara tanda upper/ lower yang tertera pada tabung
4) Pasang kembali tabung flow meter
5) Alat-alat dibersihkan kembali
PENGERTIAN Melakukan rendam bokong pada pasien yang post operasi haemorhoidectomy
1) Peraturan Direktur Klinik Utama Miang Medical Center Nomor ..../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan KU.MMC
KEBIJAKAN 2) Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center Nomor .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap KU.MMC
Persiapan alat :
1. Set redresing
2. PK Kristal
3. Comb
4. Air hangat
Prosedur Kerja :
1) PPJP memperkenalkan diri, memastikan dengan gelang identitas dan menjelaskan tentang
tindakan yang akan dilakukan
PROSEDUR 2) Perawat menyiapkan air rendam yaitu memberikan air hangat yang ditetesi dengan sedikit PK
Kristal sampai warna pink muda
3) Pasien dianjurkan berendam ± 15 menit. Sebelum berendam rasakan dulu kepanasan airnya
4) Setelah selesai pasien dianjurkan untuk mandi atau membersihkan bokong dengan air
sampai bersih lalu keringkan.
5) Setelah selesai alat-alat dirapikan
6) Perawat cuci tangan dengan handrub
7) Perawat mendokumentasikan ke dalam Rekam Medis Pasien
Pasien yang atas pertimbangan dokter memerlukan pelayanan di Klinik lain/ Rumah Sakit lain baik
PENGERTIAN untuk diagnostik penunjang atau terapi pengobatan
1. Peraturan Direktur Klinik Utama Miang Medical Center Nomor ..../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan KU.MMC
KEBIJAKAN 2. Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center Nomor .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap KU.MMC
Persiapan alat :
1) Kelengkapan Status pasien
2) Ambulance
3) Pasien
4) Perawat
5) Dokter Jaga
Prosedur Kerja :
1. Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) menjelaskan pada pasien/ keluarga perlu dirujuk ke
klinik/ rumah sakit lain
2. Dokter Jaga dan Perawat meminta persetujuan kepada keluarga/ pasien
PROSEDUR 3. Keluarga pasien setuju
4. Dokter Jaga membuat surat rujukan
5. Perawat menyiapkan status, surat rujukan dan surat yang dibutuhkan lainnya
6. Keluarga pasien melapor ke bagian kasir
7. Perawat Rawat Inap mempersiapkan pasien dan segera menghubungi sopir ambulan
8. Sopir menyiapkan ambulan (jika sudah siap sopir segera menghubungi petugas rawat inap
bahwa ambulan sudah siap
9. Perawat dan Dokter Jaga (K/P) mendampingi dan mengantarkan pasien ke klinik/ rumah sakit
tujuan
10. Setelah selesai mengantarkan kembali ke Klinik. Perawat Rawat Inap menulis di buku
perjalanan ambulance
Pasien yang mendapatkan perawatan dan pengobatan yang dinyatakan belum sembuh oleh dokter
PENGERTIAN dan belum dinyatakan boleh pulang (pulang atas kemauan sendiri)
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memulangkan pasien yang mana pulang atas
TUJUAN permintaan sendiri
1. Peraturan Direktur Klinik Utama Miang Medical Center Nomor ..../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan KU.MMC
KEBIJAKAN 2. Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center Nomor .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap KU.MMC
Prosedur Kerja :
1) Doktermemberikan penjelasan tentang keadaan penyakit pasien kepada keluarga/ pasien
2) Keluarga/ pasien menandatangani surat pernyataan pulang paksa
3) Perawat menyiapkan surat-surat yang dibutuhkan
PROSEDUR 4) Perawat mengantarkan status ke Instalasi Farmasi dan Kasir
5) Perawat menganjurkan keluarga pasien menyelsaikan administrasi ke bagian kasir
6) Petugas kasir menghubungi perawat memberitahukan bahwasanya pasien sudah
menyelesaikan administrasinya
7) Perawat memberikan penjelasan tentang perawatan selanjutnya di rumah dan menyerahkan
surat-surat yang diperlukan pasien
Pasien yang telah mendapatkan perawatan dan pengobatan oleh dokter dan sudah dinyatakan
PENGERTIAN boleh pulang
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memulangkan pasien dari ruang rawat inap
1. Peraturan Direktur Klinik Utama Miang Medical Center Nomor ..../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan KU.MMC
KEBIJAKAN 2. Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center Nomor .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap KU.MMC
Prosedur Kerja :
1) Dokter mengijinkan pasien untuk pulang setelah visite
2) Perawat katim menyiapkan surat-surat yang dibutuhkan pasien antara lain surat kontrol, surat
keterangan sakit, resume, discard planing
3) Perawat ruangan mengantar status ke unit farmasi untuk diproses
PROSEDUR 4) Setelah selesai diproses unit farmasi; status diserahkan pada bagian kasir
5) Perawat menganjurkan keluarga pasien menyelesaikan administrasi ke bagian kasir
6) Petugas kasir memberikan informasi kepada perawat bahwasanya pasien sudah
menyelesaikan adminstrasi
7) Perawat memberikan penjelasan tentang perawatan selanjutnyta di rumah dan menyerahkan
surat-surat yang diperlukan pasien
8) Perawat menggunting gelang identitas pasien dan mengantarkan pasien sampai ke mobil
PENGERTIAN Suatu prosedur dilakukan untuk menjadwalkan Pasien yang akan di operasi di rumah sakit lain
Sebagai pedoman/ acuan dalam pelayanan keperawatan terhadap pasien yang akan dijadwalkan
TUJUAN tindakan operasi di RS yang ada MOU
1. Peraturan Direktur Klinik Utama Miang Medical Center Nomor ..../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan KU.MMC
KEBIJAKAN 2. Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center Nomor .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap KU.MMC
Persiapan alat :
1) Kelengkapan status pasien
2) Pasien dengan gelang identitas
Prosedur Kerja :
1. Pasien membawa surat keterangan sudi merawat dari Dokter Penanggung Jawab Pasien
(DPJP)
2. Perawat Poliklinik memberi tau DPJP via telepon
3. Perawat menghubungi via telepon rumah sakit untuk mendaftarkan pasien sebagai calon
operasi
PROSEDUR 4. Perawat menyiapkan pemeriksaan darah seperti yang tertulis di sudi merawat pasien
5. Jika pasienberumur > 40 tahun, pemeriksaan darah perlu dilengkapi dengan :
Kimia darah : gula darah, ureum, kreatinin, urid acid, cholesterol
RO foto thorax
Pemeriksaan jantung/ EKG
6. Setelah selesai Perawat Poliklinik akan serah terima pasien, status RM dan laporan pre op
kepada perawat ruangan
7. Perawat ruangan akan serah terima (stutus, pemeriksaan penunjang, pasien beserta pre op
yang telah dilakukan) ke petugas OK RS tujuan
8. Via telepon petugas OK RS lain akan menghubungi Perawat KU.MMC untuk menyemput
pasien kembali
PENGERTIAN Tata cara dalam mengatasi reaksi anafilaksis yang terjadi setelah pemberian obat
1. Peraturan Direktur Klinik Utama Miang Medical Center Nomor ..../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan KU.MMC
KEBIJAKAN 2. Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center Nomor .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap KU.MMC
Persiapan alat :
1) Obat Adrenalin dan spuit yang diperlukan
2) Kelengkapan Status dan RM Pasien
4. Oksigenasi :
Prioritas pertama bebaskan jalan nafas, sesuai dengan ABC-nya resusitasi dan harus
mendapatkan oksigenasi adekuat. Pemberian oksigenasi sesuai dengan berat/
ringannya shock
PROSEDUR
5. Posisi tidur pasien telentang datar dengan kaki ditinggikan 30 derajat agar darah mengalir ke
organ vital
6. Segera berikan Epineprin/ adrenalin 0,1% sebanyak 0,25% mg subcutan setiap 15 menit
sesuai beratnya gejala, penderita pre shock/ syok dapat dengan dosis 0,3 - 0,5 cc subcutan
(sc) (dewasa) im dan 0,01 mg/ kg BB (anak) intra muscular (IM) dan dapat diulang setiap 15
menit sampai atekanan darah sistolik 90 - 100 mmhg
7. Bila tidak ada perbaikan, berikan adrenalin 0,1% intra vena (IV) yang diencerkan 10 (sepuluh)
kali dengan cairan NACL 0,9% pelan-pelan dalam 5 - 10 menit
8. Pemberian cairan infuse RL atau NACL apabila tekanan darah sistolik belum mencapai 100
mmhg (dewasa) dan 50 mmhg (anak). Cairan yang diberikan adalah kristaloid (RL/ NACL)
diberikan 2000 ml 1 jam pertama dilanjutkan 2000 - 3000 ml/ m persegi LPB/ 24 jam
PROSEDUR PENANGANAN REAKSI ANAFILAKSIS
9. Obat-obat Vasopresor ; Dopamin dapat diberikan 5 mg/ KGBB/ Jam dapat ditingkatkan secara
bertahap 1,2 mg/ KGBB/ Jam diberikan pada penderita setealah resusitasi cairan terpenuhi
10. Aminophillin dosis 5 mg/ KGBB/ iv pelan-pelan dalam 5 - 10 menit diencerkan dalam 10 ml
Dext 5%
11. Kortikosteroid dosis 7 - 10 mg/ KGBB iv prednisolon dilanjutkan 5 mg/ KGBB tiap 6 jam
PROSEDUR dengan Dexamethasone 40 - 50 mg iv, kortikosteroid diberikan 100 - 200 mg dalam interval
24 jam dan selanjutnya diturunkan secara bertahap
13. Resusitasi Jantung Paru : RJP dilakukan apabila terdapat tanda-tanda kegagalan pernapasan
dan sirkulasi
1) UGD
2) Unit Rawat Inap
Unit Terkait
3) Kamar Operasi dan RR
PROSEDUR PENANGANAN REAKSI ALERGI OBAT
PENGERTIAN Tata cara dalam mengatasi reaksi alergi yang terjadi setelah pemberian obat
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pedoman dalam penaggulangan reaksi anafilaktik
1. Peraturan Direktur Klinik Utama Miang Medical Center Nomor ..../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan KU.MMC
KEBIJAKAN 2. Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center Nomor .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap KU.MMC
Persiapan alat :
1) Obat korticosteroid dan spuit yang diperlukan
2) Gelang alergi (merah)
3) Kelengkapan status RM pasien
▪ UGD
UNIT TERKAIT ▪ Unit Rawat Inap
▪ Kamar Operasi dan RR
PENGGUNAAN ELECTROCARDIOGRAFI (ECG ) DIGITAL
Suatu tindakan untuk merekam aktifitas listrik jantung melalui electrode yang ditempatkan pada
PENGERTIAN titik-titik tertentu pada ekstremitas dan dada dengan menggunakan mesin ECG
1. Peraturan Direktur Klinik Utama Miang Medical Center Nomor ..../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan KU.MMC
KEBIJAKAN 2. Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center Nomor .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap KU.MMC
PROSEDUR
Persiapan alat :
1) Set mesin ECG beserta perangkatnya
2) Ky-jelly, Tissu
3) Kertas ECG, bengkok
Prosedur Kerja :
1. Perawat melakukan handrub
2. Perawat memperkenalkan diri dan memastikan dengan gelang identitas serta memberikan
penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Perawat mendekatkan alat kepada pasien
4. Perawat memastikan tidak ada logam lain melekat pada pasien
5. Bersihkan dada dan ekstremitas dengan tissue dan oleskan jelly
6. Pasang electrode MERAH pada ekstremitas atas pergelangan tangan kanan yang searah
dengan telapak tangan
7. Pasang electrode KUNING pada ekstremitas atas pergelangan tangan kiri searah dengan
telapak tangan
8. Pasang elctrode HITAM pada ekstremitas bawah pergelangan kaki kanan
9. Pasang electrode HIJAU pada ekstremitas bawah pergelangan kaki kiri
Prosedur Kerja :
10. .Pasang electrode pada daerah dada sebagai berikut :
V1 KABEL MERAH : Sela iga ke-4 pada daerah sternal kanan
v2 KABEL Kuning : Sela iga ke-4 pada daerah sternal kiri
V3 KABEL HIJAU : Diantara V2 dan V4
V4 KABE COKLAT : Sela iga ke-5 pada midclavicula kiri
V5 KABEL HITAM : Garis axila anterior (diantara V4 dan V6)
V6 KABEL UNGU : Mid axila sejajar dengan V4
PENGGUNAAN ELECTROCARDIOGRAFI (ECG) DIGITAL
Suatu tindakan untuk merekam aktifitas listrik jantung melalui electrode yang ditempatkan pada
PENGERTIAN titik-titik tertentu pada ekstremitas dan dada dengan menggunakan mesin ECG
1. Peraturan Direktur Klinik Utama Miang Medical Center Nomor ..../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan KU.MMC
KEBIJAKAN 2. Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center Nomor .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap KU.MMC
PROSEDUR
Persiapan alat :
1) Set mesin ECG beserta perangkatnya
2) Ky-jelly, Tissu
3) Kertas ECG, bengkok
Prosedur Kerja :
1. Perawat melakukan handrub
2. Perawat memperkenalkan diri dan memastikan dengan gelang identitas serta memberikan
penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Perawat mendekatkan alat kepada pasien
4. Perawat memastikan tidak ada logam lain melekat pada pasien
5. Bersihkan dada dan ekstremitas dengan tissue dan oleskan jelly
6. Pasang electrode MERAH pada ekstremitas atas pergelangan tangan kanan yang searah
dengan telapak tangan
7. Pasang electrode KUNING pada ekstremitas atas pergelangan tangan kiri searah dengan
telapak tangan
8. Pasang elctrode HITAM pada ekstremitas bawah pergelangan kaki kanan
9. Pasang electrode HIJAU pada ekstremitas bawah pergelangan kaki kiri
Prosedur Kerja :
10. Pasang electrode pada daerah dada sebagai berikut :
V1 KABEL MERAH : Sela iga ke-4 pada daerah sternal kanan
v2 KABEL Kuning : Sela iga ke-4 pada daerah sternal kiri
V3 KABEL HIJAU : Diantara V2 dan V4
V4 KABE COKLAT : Sela iga ke-5 pada midclavicula kiri
V5 KABEL HITAM : Garis axila anterior (diantara V4 dan V6)
V6 KABEL UNGU : Mid axila sejajar dengan V4
PENGGUNAAN ELECTROCARDIOGRAFI (ECG) MANUAL
Pemeriksaan dengan menggunakan sinar-X sehingga menghasilkan gambaran pada selembar film
PENGERTIAN rontgen
1. Peraturan Direktur Klinik Utama Miang Medical Center Nomor ..../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan KU.MMC
KEBIJAKAN 2. Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center Nomor .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap KU.MMC
Persiapan alat :
1) Brankar/ kursi roda
2) Blanko Permintaan Rontgen
Prosedur Kerja :
1. Sebelum tindakn, perawat melakukan handrub terlebih dahulu
2. Perawat Penanggung Jawab Pasien (PPJP) memperkenalkan diri dan memastikan gelang
identitas serta memberikan penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Pasien bisa jalan sendiri atau memakai brankar/ kursi roda 9SPO memindahkan pasien dari
PROSEDUR tempat tidur ke brankar/ kursi roda) untuk membawa pasien ke ruang rontgen
4. Perawat memperhatikan keadaan umum pasien dan safety pasien
5. Perawat serah terima pasien dan blanko permintaan rontgen
6. Setelah selesai, perawat membawa pasien kembali ke ruang rawat inap
7. Pasien dirapikan kembali
8. Perawat melakukan handrub
9. Hasil rontgen diatur oleh petugas rontgen ke unit sesuai permintaan (unit rawat inap/ unit
rawat jalan)
10. Perawat mendokumentasikan ke dalam Rekam Medis pasien
PENGERTIAN Tata cara dalam pemeriksaan laboratorium (komponen darah, urine, feses, sputum, dll)
1. Peraturan Direktur Klinik Utama Miang Medical Center Nomor ..../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan KU.MMC
KEBIJAKAN 2. Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center Nomor .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap KU.MMC
Prosedur Kerja :
1) Dokter menceklis blanko pemeriksaan laboratorium
2) Perawat mengantarkan permintaan labor ke unit laboratorium
PROSEDUR 3) Petugas labor akan :
Pasien rawat inap/ pasien UGD ; Petugas labor yang akan mendatangi pasien ke unit
yang diminta
Pasien Rawat Jalan ; perawat memberikan informasi tempat ruang labor dan pasien
datang sendiri ke ruang labor dengan membawa blanko pemeriksaan labor
Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan rambut tubuh yang menjadi tempat mikro
PENGERTIAN organisme dan menghambat pandangan lapangan operasi
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencegah terjadinya infeksi dan menurunkan
TUJUAN angka terjadinya cedera saat operasi berjalan
1. Peraturan Direktur Klinik Utama Miang Medical Center Nomor ..../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan KU.MMC
KEBIJAKAN 2. Peraturan Direktur Klinik Utama Minang Medical Center Nomor .../PER/DIR/.../2015 tentang
Kebijakan Pelayanan Rawat Inap KU.MMC
Persiapan alat :
1) Pisau cukur
2) Kapas Alkohol
3) Perlak dan bengkok
Prosedur Kerja :
1. Sebelum melakukan tindakan perawat melakukan hand hygiene dulu
2. Perawat Penanggung Jawab Pasien (PPJP) memperkenalkan diri dan memastikan gelang
identitas serta memberikan penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Perawat memasang handscoen
4. Inspeksi kondisi umum kulit, bila terjadi lesi/ luka/ tanda infeksi, pencukuran sebaiknya tidak
PROSEDUR dilakukan
5. Pastikan daerah yang akan dilakukan pencukuran
6. Untuk foebriding maka ditanyakan pada pasien/ keluarga apakah mau melakukan sendiri
atau dibantu perawat. Jika pasien/ keluarga yang melakukan maka perawat memberikan
pisau cukur
7. Pencukuran yang dibantu oleh perawat, letakkan perlak dibagian bawah yang akan dicukur
8. Lakukan pencukuran dengan pisau cukur yang disposible, selama melakukan pencukuran jaga
privasi pasien
9. Rambut bekas cukur pasien masukkan ke tempat sampah medis
10. Setelah selesai, bersihkan pasien dirapikan kembali
11. Perawat membuka handscoen dan mencuci tangan
12. Perawat mendokumentasikan ke dalam Rekam Medis Pasien